1. Apakah yang dimaksud dengan supply chain dan bagaimana bedanya jika dibandingkan dengan supply chain management ? 2. Jelaskan cakupan aktivitas pada Supply Chain Management ! 3. Buatlah supply chain dari kegiatan pertambangan. Sertai dengan gambar ilustrasi urutannya ! 4. Kompleksitas yang bagaimana yang akan dihadapi manajer pada saat perusahaan mengelola supply chain ? 5. Bagaimana peranan mediasi pasar dalam supply chain management ? 6. Jelaskan peranan internet di dalam Supply Chain Management ! 7. Carilah 1 Jurnal Penelitian yang membahas tentang SCM, kemudian buatlah resumenya. Jawab: 1. Supply chain adalah jaringan perusahaan – perusahaan yang secara bersama – sama bekerja untuk menciptakan dan menghantarkan suatu produk ke tangan pemakai akhir. Perusahaan – perusahaan tersebut biasanya termasuk supplier, pabrik, distributor, took atau ritel, serta perusahaan – perusahaan pendukung seperti perusahaan jasa logistic.sedangkan Supply chain merupakan
jaringan
fisiknya, yakni perusahaan – perusahaan yang terlibat dalam memasok bahan baku, memproduksi barang, maupun mengirimkannya ke pemakai akhir. 2. Cakupan aktivitas pada suplly management Cakupan aktivitas pada suplly management dibagian pengembangan produk yaitu Melakukan riset pasar, merancang produk baru, melibatkan supplier
dalam perancangan produk baru Cakupan aktivitas pada suplly management dibagian Pengadaan yaitu Memilih supplier mengevaluasi kinerja supplier, melakukan pembelian bahan baku dan komponen, memonitor supply risk, membina dan memelihara
hubungan dengan supplier Cakupan aktivitas pada suplly management dibagian Perencanaan dan Pengendalian yaitu Demand planning, peramalan permintaan, perencanaan
kapasitas, perencanaan produksi dan persediaan Cakupan aktivitas pada suplly management dibagian Produksi yaitu Eksekusi
produksi, pengendalian kualitas Cakupan aktivitas pada suplly management dibagian
Distribusi
yaitu
Perencanaan jaringan distribusi, penjadwalan pengiriman, mencari dan
memelihara hubungan dengan perusahaan jasa pengiriman, memonitor service level di riap pusat distribusi 3. 4. Kompleksitas yang akan dihadapi manajer perusahaan dalam mengelola Supply Chain: Mensinergikan tiap departemen yang ada dalam perusahaan khususnya yang berhubungan langsung dengan Supply Chain. Bagaimana agar koordinasi bisa berjalan dengan baik baik internal perusahaan maupun eksternal perusahaan. Misal
dari
segi
internal,depatemen
marketing
harus
bisa
menyesuaikan
kesepakatan jual-beli produk dengan kapasitas yang dimiliki atau yang disanggupi oleh pihak departemen produksi. Untuk dari eksternal misal harus mengkordinasikan dengan baik lead time maupun kesepakatannya lainnya dengan supplier bagaimana agar tetap tepat waktu dan sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan dan disanggupi. Kompleksitas yang lainnya yaitu suatu ketidakpastian. Yaitu ketidakpastian demand, ketidakpastian supplier, dan ketidakpastian kinerja mesin. dari ketidakpastian
dapat menimbulkan inventory. Sebagai petimbangan dalam
menyiapkan safety stock maupun alur distribusi yang terbaik. 5. Peranan mediasi pasar dalam Supply Chain management: Kegiatan mediasi pasar bertujuan untuk mencari titik temu antara apa yang diinginkan pelanggan dengan apa yang dibuat dan dikirim oleh supply chain. Melakukan survey pasar untuk mendapatkan model produk apa yang disukai oleh pelanggan pada suatu musim, merancang produk yang mencerminkan keinginan pasar tersebut, meramalkan tingkat permintaan dan pelayanan purna jual merupakan aktivitas media pasar. Kegiatan mediasi sangat penting bagi supply chain yang memproduksi produk inovatif. Kegiatan fisik dan mediasi pasar harus berjalan dengan sinergis di dalam supply chain.
6. peranan internet di dalam Supply Chain Management:
a) Peranan dalam Manajemen Hubungan Pelanggan. Dalam SCM, proses manajemen hubungan pelanggan (customer relationship management/ CRM) bertujuan
untuk
menyediakan
struktur
dalam
memelihara hubungan dengan pelanggan. b) Peranan dalam Manajemen Pelayanan menjalankan
manajemen
management/CSM)
secara
pelayanan baik,
mengembangkan
Pelanggan.
pelanggan
teknologi
Untuk
(customer
informasi
ini
dan dapat
service
harus
dapat
menghimpun secara real time mengenai berbagai informasi yang diperlukan pelanggan, seperti ketersediaan produk, waktu pengiriman, dan status pesanan. c) Peranan
dalam
Manajemen
(demand management)
Permintaan
Manajemen
permintaan
mencakup proses-proses yang bertujuan untuk
menjaga keseimbangan antara kebutuhan pelanggan dengan kemampuan pasokan perusahaan. d) Peranan dalam Pemenuhan Pesanan Pemenuhan pesanan yang efektif. membutuhkan integrasi dari proses manufaktur, logistik dan rencana pemasaran. Kunci SCM yang efektif adalah memenuhi kebutuhan pelanggan sesuai dengan waktu. e) Peranan dalam Manajemen
Aliran
Manufaktur.
Proses-proses
manufaktur harus bersifat fleksibel dalam menanggapi perubahan pasar. Perubahan dalam proses aliran manufaktur diperlukan untuk memperpendek waktu siklus. Hal ini berarti akan meningkatkan responsivitas terhadap pelanggan. f) Peranan dalam Manajemen Hubungan Pemasok. Manajemen hubungan pemasok merupakan proses yang menentukan bagaimana suatu perusahaan berinteraksi dengan para pemasoknya. Fungsi pembelian dikembangkan melalui
mekanisme
electronic
data
interchange (EDI) dan jaringan internet. g) Peranan dalam Pengembangan dan Komersialisasi Produk
SCM
mencakup
integrasi
komunikasi
pelanggan
yang
dan
cepat
seperti
pemasok
ke
dalam
proses
pengembangan produk untuk memperpendek time to market. Dengan memandang SCM sebagai integrasi proses bisnis dari pemasok awal hingga pengguna akhir, setiap mata rantai harus terintegrasikan pula dalam proses pengembangan dan komersialisasi produk. h) Peranan dalam Manajemen Pengembalian (Return Management). Proses manajemen pengembalian mencakup pengaturan aliran reverse
product
secara
efisien
dan
mengidentifikasi
peluang-peluang
untuk
mengurangi pengembalian yang tidak dikehendaki. Dalam proses ini juga tercakup pengontrolan reusable assets, seperti kontainer. 7. Resume Resume Jurnal Implementasi Sistem Supply Chain Management (SCM) Pada Pt. Carrefour Indonesia Implementasi dari Supply Chain Management dalam perusahaan retail memiliki pengaruh yang signifikan. Hal ini dapat terlihat dari keuntungan yang diperoleh perusahaan retail yang telah menggunakannya. Bukan hanya perusahaan retail, tetapi para supplier juga mendapat keuntungan dalam mendistribusikan barang yang akan dikirimkan. Perusahaan retail dengan pendistribusian terpusat merupakan system yang baik dalam pendistribusian barang dari supplier kepada perusahaan retail lainnya. Carrefour Indonesia adalah salah satu perusahaan retail di Indonesia yang mengimplementasikan system ini dalam bisnisnya. Carrefour menempatkan gudang pusat untuk beradaptasi dengan system distribusi terpusat yang bertujuan untuk memfasilitasi supplier dalam mengirimkan barang kepada Carrefour. Landasan teori yang digunakan dalam jurnal ini adalah Supply Chain Management yang merupakan proses dimana produk diciptakan dan disampaikan kepada konsumen dari sudut structural yang memiliki tujuan dari setiap rantai suplai yaitu memaksimalkan nilai yang dihasilkan secara keseluruhan dari rantai suplai yang telah terintegrasi. Manajemen Rantai Suplai adalah koordinasi dari bahan, informasi dan arus keuangan antara perusahaan yang berpartisipasi. Perusahaan retail adalah industry dinamis yang memiliki hubungan antara manusia dan barang yang diolah melalui ketatnya rentetan proses produksi dan panjangnya jalur distribusi. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang di dapat dari sumber pertama baik dari individu atau perorangan. Data diperoleh dengan melakukan pencarian data mengenai objek secara tidak langsung, tetapi menggunakan data-data yang telah ada sebelumnya yang dimiliki oleh Carrefour. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan analisa terhadap objek yang telah menerapkan metode Supply Chain Management. Dalam melakukan usahanya, Carrefour menerapkan Ware house Management System, yakni InfoLog, yang
memungkinkan semua proses dalam rantai pasokan bias diintegrasikan. Metode yang dipakai Carrefour untukSCM ini yaitu dengan menerapkan proses just-in-time (JIT) di pusat distribusi (Distribution Center/DC), yang disebut Cross Dock. Tujuannya untuk mengefisienkan proses sehingga tidak diperlukan adanya stok di pusat distribusi. Dengan adanya Cross Dock, maka peran DC (Distribution Center) semakin berjalan dengan baik.