Anatomi dan Fisiologi Ligamen
Ligamen adalah jaringan lunak yang melekati tulang tulang. Ligamen sangat mirip dengan tendon. Perbedaannya adalah bahwa tendon otot melekat ke tulang. Kedua Kedua struktur ini terdiri dari serat kecil dari bahan yang disebut kolagen. Serat kolagen yang dibundel bersama untuk membentuk struktur taliseperti. Ligamen dan tendon datang dalam berbagai be rbagai ukuran dan seperti tali, terdiri dari serat yang lebih kecil. Ketebalan ligamen atau tendon menentukan kekuatannya.
Defnisi Sprain Sprain atau keseleo merupakan keadaan ruptura total atau parsial pada ligamen penyangga yang mengelilingi sebuah sendi. Biasanya kondisi ini terjadi sesudah gerakan memuntuir yang tajam (Kowalak, !""#. Sprain adalah cedera pada sendi, dengan terjadinya robekan pada ligamentum, hal ini terjadi karena stress berlebihan yang mendadak atau penggunaan berlebihan yang berulang-ulang dari sendi. ($iam % &eh, "''#
Etiologi Sprain
Beberapa )aktor sebagai penyebab sprain * ".
+mur
aktor umur sangat menentukan karena mempengaruhi kekuatan serta kekenyalan kekenyalan jaringan. isalnya pada umur tiga puluh sampai empat puluh tahun kekuatan kekuatan otot akan relatie menurun. /lastisitas tendon dan ligamen l igamen menurun pada usia tiga puluh tahun. .
&erjatuh erjat uh atau kecelakan
Sprain dapat Sprain dapat terjadi apabila terjadi kecelakan atau terjatuh sehingga jaringan ligamen mengalami sprain. sprain. .
Pukulan
Sprain dapat Sprain dapat terjadi apabila mendapat pukulan pada bagian sendi dan menyebabkan sprain. sprain. 0.
&idak melakukan pemanasan
Pada atlet olahraga sering terjadi sprain karena kurangnya kurangnya pemanasan. 1engan melakukan pemanasan otot-otot akan menjadi lebih lentur. lentur.
enurut Kowalak, etiologi kseleo meliputi * ". Pemuntiran mendadak dengan tenaga yang lebih kuat daripada kekuatan kekuatan ligamen dengan menimbulkan gerakan sendi diluar kisaran gerak (2PS# normal .
raktur atau dislokasi yang terjadi secara bersamaan
aktor 2isiko ".
2iwayat keseleo sebelumnya ()aktor risiko yang paling sering#
.
$angguan pada jaringan ikat
. Kaki 3aoarus
Klasifkasi Sprain •
Sprain &ingkat 4
". erupakan robekan dari beberapa ligament akan tetapi tidak menghilangkan dan menurunkan )ungsi sendi tersebut. . Pasien bisa merawat sendiri selama proses rehabilitasi, atau setelah mendapatkan diagnosa dari dokter. .
asa penyembuhan antara -5 minggu.
0. &erjadi rasa sakit, pembengkakan kecil, sedikit perdarahan tetapi tidak terjadi leksitas abnormal. •
Sprain &ingkat 44
". 1imana terjadi kerusakan ligamen yang cukup lebih besar tetapi tidak sampai terjadi putus total. . &erjadi rupture pada ligament sehingga menimbulkan penurunan )ungsi sendi. . +ntuk pemulihannya membutuhkan bantuan 6sioterapi dengan rentang waktu -5 minggu. 0.
2asa sakit7nyeri,bengkak terjadi perdarahan yang lebih banyak. •
Sprain &ingkat 444
". &erjadi rupture komplit dari ligamen sehingga terjadi pemisahan komplit ligamen dari tulang. . +ntuk bisa pulih kembali maka diperlukan tindakan operasi dan 6sioterapi dan rata-rata memakan waktu 8-"! minggu. . Pada tingkatan ini ligamen pada lutut mengalami putus secara total dan lutut tidak dapat digerakkan.
Patofsiologi Sprain Sprain biasanya terjadi sesudah gerakan memuntir yang tajam. Keseleo atau sprain jika di6ksasi dapat sembuh dalam dua hingga tiga minggu tanpa tindakan bedah korekti). Sesudah itu secara berangsur-angsur pasien dapat kembali melakukan aktiitas normal. Keseleo atau sprain pada pergelangan kaki merupakan cedera sendi yang paling sering dijumpai dan kemudian diikuti oleh keseleo pada pergelangan tangan, siku, serta lutut. 9ika sebuah ligamen mengalami ruptur maka eksudasi in:amatori akan terjadi dalam hematoma diantara kedua ujung potongan ligamen yang putus itu. 9aringan granulasi tumbuh kedalam dari jaringan lunak dan kartilago sekitarnya. Pembentukan kolagen dimulai empat hingga lima hari sesudah cedera dan pada akhirnya akan mengatur serabut-serabut tersebut sejajar dengan garis tekanan7stres. 1engan bantuan jaringan 6brosa yang askular, akhirnya jaringan yang baru tersebut menyatu dengan jaringan disekitarnya. Ketika reorganisasi ini berlanjut, ligamen yang baru akan terpisah dari jaringan sekitarnya dan akhirnya menjadi cukup kuat untuk menahan tegangan otot normal.
Maniestasi Klinis Sprain &anda dan gejala yang mungkin timbul karena keseleo meliputi * ".
;yeri lokal (Khususnya pada saat menggerakkan sendi#
.
Pembengkakan dan rasa hangat akibat in:amasi
. $angguan mobilitas akibat rasa nyeri (yang baru terjadi beberapa jam setelah cedera# 0. Perubahan warna kulit akibat ekstraasasi darah kedalam jaringan sekitarnya
Pemeriksaan Diagnostik Sprain ".
oto rontgen untuk menyingkirkan kemungkinan )raktur
2. Stress radiography untuk mem6sualisasi cedera ketika bagian tersebut digerakkan .
Komplikasi Sprain Komplikasi yang mungkin muncul pada kondisi seseorang yang terkena sprain meliputi * ". 1isklokasi berulang akibat ligamen yang ruptur tersebut tidak sembuh dengan sempurna sehingga diperlukan pembedahan untuk memperbaikinya . $angguan )ungsi ligamen (jika terjadi tarikan otot yang kuat sebelum sembuh dan tarikan tersebut menyebabkan regangan pada ligamen yang ruptur, maka ligamen ini dapat sembuh dengan bentuk memanjang, yang disertai pembentukan jaringan parut secara berlebihan#.
Penatalaksanaan Sprain •
RICE (Rice, Ice, Compression, Elevation)
Prinsip utama penatalaksanaan sprain adalah mengurangi pembengkakan dan nyeri yang terjadi. Langkah yang paling tepat sebagai penatalaksanaan tahap awal (0-08 jam# adalah prinsip RICE (rest, ice, compression, elevation) , yaitu *
1.
Rest (istirahat)
Kurangi akti6tas sehari-hari sebisa mungkin. 9angan menaruh beban pada tempat yang cedera selama 08 jam. 1apat digunakan alat bantu seperti crutch (penopang7penyangga tubuh yang terbuat dari kayu atau besi# untuk mengurangi beban pada tempat yang cedera.
2.
Ice (es)
Letakkan es yang sudah dihancurkan kedalam kantung plastik atau semacamnya. Kemudian letakkan pada tempat yang cedera selama maksimal menit guna menghindari cedera karena dingin.
3.
Compression (penekanan)
+ntuk mengurangi terjadinya pembengkakan lebih lanjut, dapat dilakukan penekanan pada daerah yang cedera. Penekanan dapat dilakukan dengan
perban elastik. Balutan dilakukan dengan arah dari daerah yang paling jauh dari jantung ke arah jantung.
4.
Elevation (peninggian)
9ika memungkinkan, pertahankan agar daerah yang cedera berada lebih tinggi daripada jantung. Sebagai contoh jika daerah pergelangan keki yang terkena, dapat diletakkan bantal atau guling dibawahnya supaya pergelangan kaki lebih tinggi daripada jantung. &ujuan daripada tindakan ini adalah agar pembengkakan yang terjadi dapat dikurangi.
Penanganan sprain menurut klasifkasi
•
".
Sprain tingkat satu (frst degree)
&idak perlu pertolongan7 pengobatan, cedera pada tingkat ini cukup diberikan istirahat saja karena akan sembuh dengan sendirinya. .
Sprain tingkat dua (Second degree).
a.
Pemberian pertolongan dengan metode RICE
b. &indakan imobilisasi (suatu tindakan yang diberikan agar bagian yang cedera tidak dapat digerakan# dengan cara balut tekan, spalk maupun gibs. Biasanya istirahat selama -5 minggu. .
Sprain tingkat tiga (!ird degree).
a.
Pemberian pertolongan dengan metode RICE
b.
1ikirim kerumah sakit untuk dijahit7 disambung kembali
AS"#A$ KEPE%A&AA$ ".
Pengka'ian 4dentitas pasien.
. Keluhan +tama * nyeri, kelemahan, mati rasa, edema, perdarahan, perubahan mobilitas 7 ketidakmampuan untuk menggunakan sendi, otot dan tendon. .
2iwayat Kesehatan. a.
2iwayat Penyakit Sekarang.
"# Kapan keluhan dirasakan, apakah sesudah beraktiitas kerja atau setelah berolah raga. # 1aerah mana yang mengalami trauma.
# Bagaimana karakteristik nyeri yang dirasakan. b.
2iwayat Penyakit 1ahulu.
"#
2iwayat Penyakit Keluarga.
"#
Pemeriksaan isik.
a. 4nspeksi * kelemahan, edema, perdarahan, perubahan warna kulit, ketidakmampuan menggunakan sendi b.
Palpasi * ati rasa
c.
Perkusi.
=.
Pemeriksaan Penunjang.
Pada sprain untuk diagnosis perlu dilaksanakan rontgen untuk membedakan dengan patah tulang.
Diagnosa Keperaatan ".
;yeri berhubungan dengan pelepasan mediator kimia bradikinin
.
$angguan mobilitas 6sik berhubungan dengan pembengkakan
.
$angguan integritas kulit berhubungan dengan eritema
0.
2isiko hipertermi berhubungan dengan peningkatan suhu tubuh
%encana nter*ensi ;yeri berhubungan dengan pelepasan mediator kimia bradikinin &ujuan* 1alam waktu > 0 jam setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan nyeri berkurang K? * ".
Skala nyeri berkurang secara subjekti)
.
Pasien dapat beristirahat
.
/kspresi meringis (-#
0. &&@ dalam batas normal (&1 * "!-"0!75!-8! mm?g, ; * 5!-"!!, 22 * "50 >7menit, & * 5,=-A,=3#
4;&/2@/;S4 ". Berikan lingkungan tenang dan nyaman 27 embantu pasien untuk dapat beristirahat .
$angguan mobilitas 6sik berhubungan dengan pembengkakan &ujuan* dalam waktu " > 0 jam setelah diberikan tindakan keperawatan klien dapat melakukan aktiitas K?
*
a.
enunjukan peningkatan aktiitas
b.
Pasien tampak tenang
c. &&@ dalam rentang normal (&1 * "!-"0!75!-8! mm?g, ; * 5!-"!! >7menit, 22 * "5-0 >7menit, & * 5,= C A,=3#
4;&/2@/;S4 ".
3iptakan lingkungan yang tenang
%+ menurunkan stimulasi yang kemungkinan besar dapat menimbulkan agitasi, hiperakti), dan imsomnia .
Berikan tindakan yang membuat pasien merasa nyaman seperti massage
%+ meningkatkan relaksasi
.
Sarankan pasien untuk mengurangi aktiitas
%+ membantu melawan pengaruh dari peningkatan metabolisme 0.
Pantau tanda ital dan catat nadi baik istirahat maupun saat aktiitas.
%+ nadi secara luas meningkat dan bahkan istirahat , takikardia mungkin ditemukan
$angguan integritas kulit berhubungan dengan eritema &ujuan* dalam waktu > 0 jam setelah diberikan tindakan keperawatan klien tidak mengalami gangguan integritas kulit K?
*
".
&idak ada dekibitus
.
Kulit kering
4;&/2@/;S4 ".
4nspeksi seluruh lapisan kulit
27 untuk mengetahui seberapa keparahan tingkat gangguan integritas kulit .
Lakukan perubahan posisi
27 mencegah dekubitus .
Berikan terapi kinetik sesuai kebutuhan
27 mengurangi atau mencegah dekubitus
2isiko hipertermi berhubungan dengan peningkatan suhu tubuh &ujuan* dalam waktu " > 0 jam setelah diberikan tindakan keperawatan klien tidak mengalami gangguan integritas kulit K?
*
".
Pasien tidak berkeringat lagi
.
Kulit tidak merah
.
Pasien tidak mengeluh panas
0.
Pasien tidak dehidrasi
=.
Suhu tubuh normal (5,=-A,=3#
4;&/2@/;S4 ". Dbserasi suhu tubuh pasien 27 mengetahui keadaan umum pasien . Beri kompres hangat pada pasien 27 menurunkan suu tubuh pasien .
DAFA% P"SAKA
B
Ligamen adalah jaringan ikat yang berbentuk pita mempertemukan kedua ujung tulang pada sendi. Ligamen membungkus tulang dengan tulang yang diikat oleh sendi. Beberapa tipe ligamen * a. Ligamen &ipis Ligamen pembungkus tulang dan kartilago. erupakan ligament kolateral yang ada di siku dan lutut. Ligamen ini memungkinkan terjadinya pergerakan. b. Ligamen jaringan elastik kuning.erupakan ligamen yang dipererat oleh jaringan yang membungkus danmemperkuat sendi, seperti pada tulang bahu dengan tulang lengan atas. Ligamen ber)ungsi untuk menyangga dan menguatkan sendi.
Sendi adalah tempat dua tulang atau lebih yang saling berhubungan, dapat terjadi pergerakan atau tidak (1rs.?.Syai)uddin,<K dalam anatomi 6siologi edisi 0 hal ""#. Sendi adalah semua persambungan tulang, baik yang memungkinkan tulangtulang tersebut dapat bergerak satu sama lain (;oer S.,"''5#. Sendi adalah hubungan antara dua tulang yang memungkinkan pergerakan (SmeltFer,!!#. Sendi adalah tempat pertemuan dua atau lebih tulang (Price,"''=#.
Sendi adalah hubungan atau pertemuan dua buah tulang atau lebih yang memungkinkan pergerakan satu sama lain maupun yang tidak dapat bergerak satu sama lain (Lukman ;urna ;ingsih dalam askep musculoskeletal hal =#.
a. ".
Klasi6kasi enurut permukaannya
a# Sendi pelana. Sendi ini permukaannya hamper datar yang memungkinkan tulang saling bergeser b# Sendi engsel. irip engsel pintu sehingga memungkinkan gerakan :eksi dan ekstensi c# Sendi kondiloid. Permukaan sendi berbentuk koneks yang nyata dan bersendi dengan permukaan yang konka), seperti sendi engsel tapi bergerak dengan bidang dan 0 arah d#
Sendi ellipsoid. Permukaan sendi berbentuk koneks elips
e# Sendi peluru. Kepala sendi berbentuk bola, pada salah satu tulang cocok dengan lekuk sendi yang berbentuk seperti soket. )# Sendi pasak. Pada sendi ini terdapat pasak dikelilingi cincin ligamentum bertulang. g# Sendi pelanan. Berbentuk pelanan kuda, dapat melakukan gerakan yang dapat memberikan banyak kebebasan untuk bergerak.
. a#
enurut pergerakannya Sendi 6brus (sinartrosis# adalah sendi yang tidak bergerak sama sekali.
b# Sendi am6artrosis adalah suatu sendi pergerakannya sedikit sekali karena komponen sendi tidak cukup dan permukaan dilapisi oleh bahan yang memungkinkan pergerakan sendi sedikit. c# .
Sendi diartrosis (sendi synoial# adalah sendi dengan pergerakan bebas. enurut tempatnya
Persendian tungkai bawah. Persendian antara tibia dan 6bula * a#
c# ?ubungan antara Krista interosea 6bula dan trista interosea tibia, terbentang melalui membrane interrosa kruris yang terbentang dari proksimalis dibawah kolum 6bulae ke distal sampai batas "7 distal os tibia dan 6bula.
. Konsep Penyakit .." Pengertian Sprain adalah cedera struktur ligamen di sekitar sendi, akibat gerakan menjepit atau memutar. (Brunner % Suddarth. !!". KB. /disi 8. @ol.hal ==. 9akarta*/$3# Sprain adalah trauma pada ligamentum, struktur 6brosa yang memberikan stabilitas sendi, akibat tenaga yang diberikan ke sendi dalam bidang abnormal atau tenaga berlebihan dalam bidang gerakan sendi. (Sabiston."''0.Buku
.. Klasi6kasi ( arilynn. 9 % Lee. 9. !"". Seri Panduan Praktis Keperawatan Klinis. ?al "0. 9akarta * /rlangga# a.
Sprain derajat 4 (kerusakan minimal#
;yeri tanpa pembengkakan, tidak ada memar, kisaran pembengkakan akti) dan pasi), menimbulkan nyeri, prognosis baik tanpa adanya kemungkinan instabilitas atau gangguan )ungsi. b.
Sprain derajat 44 (kerusakan sedang#
Pembengkakan sedang dan memar, sangat nyeri, dengan nyeri tekan yang lebih menyebar dibandingkan derajat 4. Kisaran pergerakan sangat nyeri dan tertahan, sendi mungkin tidak stabil, dan mungkin menimbulkan gangguan )ungsi.
c.
Sprain derajat 444 (kerusakan kompit pada ligamen#
Pembengkakan hebat dan memar, instabilitas stuktural dengan peningkatan kirasan gerak yang abnormal (akibat putusnya ligamen#, nyeri pada kisaran pergerakan pasi) mungkin kurang dibandingkan derajat yang lebihh rendah (serabut sara) sudah benar-benar rusak#. ?ilangnya )ungsi yang signi6kan yang mungkin membutuhkan pembedahan untuk mengembalikan )ungsinya.
.. /tiologi (Kowalak, 9eni)er P. !"". Pato6siologi. ?al 08. 9akarta*/$3# Penyebab sprain meliputi * &ekanan ekternal berlebih * pemuntiran mendadak dengan tenaga yang lebih kuat daripada kekuatan ligamen dengan menimbulkan gerakan sendi di luar kisaran gerak (2PS# normal seperti terglincir saat berlari atau melompat sehingga terjadi sprain. ..0 Pato6siologi
..= ani)estasi Klinis &anda dan gejala mungkin timbul karena sprain meliputi * a.
;yeri lokal (khususnya pada saat menggerakkan sendi#
b.
Pembengkakan dan rasa hangat akibat in:amasi
c. $angguan mobilitas akibat rasa nyeri (yang baru terjadi beberapa jam setelah cedera# d. Perubahan warna kulit akibat ekstraasasi darah ke dalam jaringan sekitarnya.
..5 Komplikasi
Komplikasi yang mungkin terjadi pada kondisi ini meliputi* a. 1islokasi berulang akibat ligamen yang ruptur tersebut tidak sembuh dengan sempurna sehingga diperlukan pembedahan untuk memperbaikinya (kadang-kadang#. b. $angguan )ungsi ligamen (jika terjadi tarikan otot yang kuat sebelum sembuh dan tarikan tersebut menyebabkan regangan pada ligamen yang ruptur, maka ligamen ini dapat sembuh dengan bentuk memanjang, yang disertai pembentukan jaringan parut secara berlebihan#.
..A Pemeriksaan Penunjang ".
oto rontgen7 radiologi.
yaitu pemeriksaan diagnostik noninasi) untuk membantu menegakkan diagnosa. ?asil pemeriksaan di temukan kerusakan pada ligamen dan sendi. .
24 ( agnetic 2esonance 4maging#
Gaitu pemeriksaan dengan menggunakan gelombang magnet dan gelombang )rekuensi radio, tanpa menggunakan sinar > atau bahan radio akti), sehingga dapat diperoleh gambaran tubuh yang lebih detail. ?asil yang diperoleh gambaran ligamen yang luka.
..8 Penatalaksanaan a.
Penatalaksanaan medis
"# 4mobilisasi ".
Penggunaan gips
.
/lastis
# armakologi ".
Kandungan *
I
Bimastan *
Kandungan *
Kandungan * etampiron =!!mg, 1iaFepam mg H 4ndikasi * nyeri otot dan sendi H Kontra indikasi * hipersensiti) H /)ek samping * agranulositosis H 1osis * sesudah makan (dewasa >sehari " kaplet, anak >sehari "7kaplet#.
# Pemberian kodein atau obat analgetik lain (jika cedera berat# 0# Pemasangan pembalut elastis atau gips, atau jika keseleo berat, pemasangan gips lunak atau bidai untuk imobilisasi sendi =# Pembedahan yang segera dilakukan untuk mempercepat kesembuhan, termasuk penjahitan kedua ujung potongan ligamen agar keduanya saling merapat (pada sebagia altet#.
b.
Penatalaksanaan keperawatan
"# 4mobilisasi sendi yang cedera untuk mempercepat penyembuhan # /leasi sendi di atas ketinggian jantung selama 08 hingga A jam (yang segera dilakukan sesudah cedera# # Penggunaan kruk dan pelatihan cara berjalan (pada keseleo pergelangan kaki# 0# Kompres es secara intermiten selama " hingga 08 jam untuk mengendalikan pembengkakan (letakkan handuk kecil diantara kantung es dan kulit untuk mencegah cedera karena hawa dingin#.
..' Pencegahan ". saat melakukan aktiitas olahraga memakai peralatan yang sesuai seperti sepatu yang sesuai, misalnya sepatu yang bisa melindungi pergelangan kaki selama aktiitas. . Selalu melakukan pemanasan atau stretching sebelum melakukan aktiitas atletik, serta latihan yang tidak berlebihan. . 3edera olahraga terutama dapat dicegah dengan pemanasan dan pemakaian perlengkapan olahraga yang sesuai.
B
9ika ditanya mengenai bahasa medisnya pata! tulang, tentu semua sudah mengetahuinya yaitu raktur. Lalu bagaimana dengan bahasa medisnya terkilir atau keseleo $ejala dan penanganannya seperti apa
Sprain dan strain adalah bahasa medis (sebenarnya bahasa 4nggris tapi umum digunakan# dari terkilir7keseleo, jadi kalau ada orang datang dengan keluhan Msaya terkilirN berarti ada dua kemungkinan, yaitu * Sprain * 3edera yang terjadi karena regangan berlebihan atau terjadi robekan pada ligamen (penghubung antar tulang# " Strain * 3edera yang terjadi karena regangan berlebihan atau terjadi robekan pada otot maupun tendon (penghubung tulang dan otot# " Kadang-kadang de6nisi ini sering tertukar Mhmm..strain itu yang otot atau ligamen yaN. 3ara mudahnya adalah ingat saja pada kata MStrainN terdapat huru) & maka yang cedera adalah otot dan tendon yang keduanya juga terdapat huru) &, sedangkan sprain adalah cedera ligamen. Lalu penyebab, predileksi (area tubuh yang paling sering terkena#, gejala dan penanganannya seperti apa Semua terangkum dalam tabel berikut*
- D$/ 0 #A%M ( Heat 1 lcohol 1 R!nning 1 "assage ) dalam 23 'am setela! cedera4 MMost minor strains and sprains can &e treated at home( &ut se)ere sprains and *ractures need pro*essional careN
Pengenalan awal penting sekali dilakukan, mengapa Kalaupun kita mengirim pasien terkilir (karena kita takut memeriksanya, padahal ini termasuk minor in#ury # ke +$1, apakah pasien akan langsung ditangani Ga, jika +$1 memang kebetulan sedang kosong MmelompongN, kalau tidak pasien baru akan ditangani entah beberapa jam kemudian. Lakukan anamnesis, inspeksi dan palpasi pada daerah cedera (meraba, bukan memijat#. 9angan takut untuk melakukan palpasi karena kita harus mengetahui apakah pasien tersebut sekedar terkilir atau malah )raktur. Periksa dan amati apakah ada krepitasi (adanya bunyi derik karena sendi7)ragmen tulang yang bergeser#, penonjolan yang tidak normal, *alse mo)ement , dan tanda-tanda lain yang menunjukkan adanya patah tulang atau )raktur. Bila ternyata terdapat tanda )raktur maka penanganan awalnya tentu saja balut-bidai. 9elas terdapat batasan antara cedera yang harus segera kita rujuk dan yang cukup ditangani secara sederhana. 2ujuklah ke rumah sakit7dokter bila * ". &erdapat tanda-tanda )raktur, nyeri yang amat sangat, tidak dapat menggerakkan sendi, memar biru-kehitaman dan bengkak yang luas
",
. Bila sendi7otot yang cedera tetap nyeri setelah -0 hari saat diberi beban
So( that+s all, -* course not , artikel ini hanya untuk mengingatkan temanteman untuk belajar kembali mengenai cedera muskuloskeletal. 'e are the i*e/ong earning Students Sincerely , PS1 Lakesma !" Link7Sumber * " http*77www.niams.nih.go &he Permanente edical $roup, 4nc. !!8. 2egional ?ealth /ducation.!""!5"-"'' (2eised ""-"!# 2L A. http*77www.patient.co.uk7health7Sprains-and-Strains.htm
Sprain Ankle
5. Pengertian Sprain Ankle Sprain ankle merupakan tarikan, peregangan, atau robek jaringan lunak, seperti kapsul sendi, ligamen, tendon, atau otot. 4stilah ini yang sering digunakan untuk merujuk secara khusus untuk terlukanya ligamen dan dinilai sebagai derjat ringan, derajat moderat (sedang#, dan derajat berat. 9ikalau keseleonya dengan inerse kaki, maka ligament yang mengalami MsprainN ialah ligamentum collateral talo6bulare dan ligamentum calcaneo6bulare. Kebanyakan orang keseleo dengan inerse kaki. Keseleo dengan eersi kaki tidak begitu sering terjadi. 1alam hal ini ligamentum collateral mediale (ligamentum deltoideum# mengalami sprain. Kerusakan pada ligament atau kapsul sendi akan memunculkan suatu mani)estasi oleh tubuh sebagai suatu reaksi atas cedera. Pada sprain ankle sendiri, pada umumunya ada tanda-tanda yang biasa dan gejala termasuk rasa sakit, bengkak, memar, dan hilangnya kemampuan untuk bergerak dan menggunakan sendi (disebut kemampuan )ungsional#. ;amun, tanda-tanda dan gejala dapat berariasi dalam intensitas, tergantung pada tingkat keparahan sprain tersebut. Sprain ankle juga dapat terjadi selama kegiatan sehari-hari normal seperti melangkahi pinggiran jalan atau tergelincir di atas es. Kembali ke aktiitas sebelum ligamen telah sepenuhnya sembuh sehingga dapat terjadi penguluran yang berulang pada ligament C ligament disekitar sendi ankle sehingga stabilitas akan berkurang pada sendi pergelangan kaki. Penguluran yang berulang-ulang akan menimbulkan nyeri yang meningkat pada sisi lateral ankle, biasanya bersi)at intermittent atau kadang-kadang konstan, dan cenderung meningkat jika melakukan aktiitas olahraga. Kondisi ini menjadi kronik sprain ankle.
3. Patologi Sprain Ankle a. Etiologi Penyebab utama sprain ankle yaitu trauma atau ruda paksa langusng. $erakan yang sering memicu sprain ankle adalah gerakan inersi dan plantar :eksi yang tiba-tiba saat kaki tidak menumpu sempurna pada lantai. 9ika pergelangan kaki ditempatkan dalam posisi yang abnormal, peregangan berlebihan pada ligamen dapat terjadi. Ligamen dari pergelangan kaki yang ber)ungsi sebagai menstabilkan sendi akan terulur, sehingga terjadi nyeri, dis)ungsi dan limitasi pada ankle. Selain itu, stabilitas dari ankle juga dapat memicu terjadinya sprain ankle. Stabilitas sendi berasal dari beberapa )actor yaitu susunan struktural dari tulang yang membentuk sendi dan ligamen disekitarnya. Banyaknya tulang penstabil pada sisi sebelah medial yang mengakibatkan lebih stabil dibandingkan sisi lateral. Ketika tekanan cukup besar pada sisi medial , maka akan menciptakan titik tumpu untuk lebih membalikkan pergelangan kaki. Ketika serabut otot ligamentum untuk eersi tidak cukup kuat untuk menahan
atau melawan kekuatan inerse, maka serabut ligamentum sisi lateral menjadi tertekan atau robek.
6. Peru6a!an Patologi &erjadinya sprain ankle, akibat dari adanya trauma langsung atau ketidakstabilan dari sendi ankle yang menyebabkan perobekan dari ligamen yang ada disekitar sendi ankle, baik itu medial maupun lateral. Bila sendi pergelangan kaki mengalami sprain maka akan diikuti proses radang disekitar pergelangan kaki. Proses radang ditandai dengan )ase C )ase yaitu ase in:amasi respon (! C 0 hari# ditandai adanya tanda in:amasi, respon sel berupa pelepasan leukosit dan sel phagocytic lainnya, reaksi askular terjadi pembekuan darah dan peningkatan jaringan 6brin, pada )ase ini mulai terjadi penutupan luka. ase 6broplactic repair ( hari C 5 minggu# terjadi proses proli)erasi dan regenerasi secara akti) dimulai dengan terbentuknya jaringan granulasi yang kemudian menjadi kolagen. &erjadi proses pro6lerasi dimana kolagen menjadi lebih solid dan kuat. Pada )ase ini jaringan sudah mulai ber)ungsi. ase remodeling merupakan proses yang lama. Proses ini terjadi realignment atau remodeling dari jaringan kolagen. Proses penguraian dan sintesa kolagen menjadi suatu jaringan yang kuat dan teratur. Biasanya dalam minggu jaringan yang kuat, elastis, dan tanpa perdarahan sudah terjadi.
Mekanisme cedera &erkilir pada pergelangan kaki biasanya disebabkan oleh gerakan ke sisi luar7samping (lateral# atau sisi dalam7tengah (medial# dari pergelangan kaki yang terjadi secara mendadak. &erkilir secara inesi yaitu kaki berbelok dan atau membengkok ke dalam dan terbalik. &ipe ini merupakan cedera yang paling umum terjadi pada pergelangna kaki (