Putri Marissa Khadmillah Irianti Dunda 04011381419202 04011381419202 - Kelompok A3 - Gamma Gam ma 2014
ANATOMI TRAKTUS UROGENITAL Ginjal Ginjal terletak di rongga retroperitoneale di dinding posterior abdomen di belakang peritonium parietale. Selain ginjal, organ seperti ureter, kelenjar aderenal serta arteri dan vena testicularis (ovarica) terletak dalam rongga peritonium. Dinding belakang ginjal dibentuk oleh 3 otot yaitu: 1. M. Psoas mayor 2. M. Qu Quadratus lu lumborum 3. Origo m. Tr Tranversus abdominis Permukaan anterior masing-masing otot di atas diliputi oleh jaringan ikat lemak yang berfungsi sebagai bantalan bagi ginjal, kelenjar adrenal dan kolon. Ginjal kanan terletak lebih rendah (T12) daripada daripada ginjal kiri (T 11) karena adanya lobus lobus hepar hepar pada pada sebela sebelah h kanan. kanan. Letak Letak ginjal dapat turun sampai 2,5 cm apabila diafragma berkontraksi sewaktu bernafas. Kedua margo medialis medialis ginjal berbentuk cekung sebagai tempat masuk pembuluh darah, syaraf, pembuluh limfa dan ureter (hilum renale). Hilum renale dilalui oleh vena, vena, 2 cabang cabang arteri, arteri, ureter ureter dan arteri secara berurutan dari depan ke belakang. Ginjal dilapisi oleh 4 lapisan yaitu: 1. Capsula fibrosa 2. Capsula adiposa 3. Fascia renalis 4. Corpus adiposum pararenale Struktur ginjal terdiri dari cortex yang berwarna merah gelap di bagian luar dan medulla di bagian dalam yang berwarna lebih terang dibanding warna cortex. Medula renalis terdiri dari piramid renalis yang mempunyai basis menghadap ke cortex dan apex (papilla renalis) yang menghadap ke medulla. Hilum renalis akan masuk ke dalam ginjal membentuk sinus renalis. Sinus renalis merupakan suatu pelebaran pelebaran ureter ureter yang biasa disebut pelvis renalis. Pelvis renalis terdiri dari beberapa calyx mayor yang masing masing akan becabang menjadi calyx minor. Urutan pembuluh arteri yang memasuki ginjal: Arteri renalir arteri segmentalis segmentalis arteri lobaris arteri interlobaris interlobaris arteri arcuata arteri interlobularis interlobularis arteriole aferen Serabut saraf aferen yang mempersyrafi ginjal berasal dari medulla spinalis melalui nervus T10 – T12.
-
Lapisan Ginjal
Setiap ginjal terbungkus selaput tipis
•
(kap (kapsu sula la rena renalis lis)) beru berupa pa jari jaring ngan an fibr fibrus us berwarna ungu tua Lapisan ginjal terbagi atas :
•
Bagian paling paling luar dari ginjal disebut korteks, korteks, bagian lebih dalam lagi disebut disebut medulla. Bagian paling dalam dalam disebut pelvis. Pada bagian medulla ginjal manusia dapat pula dilihat adanya piramida yang merupakan bukaan saluran pengumpul. Ginjal dibungkus oleh lapisan jaringan i kat longgar yang disebut kapsula. Batas-batas ginjal : ginjal : a. o o
Ginjal Kanan Anterior Anterior : kelenjar kelenjar suprarenali suprarenalis, s, hati, hati, bagan bagan kedua kedua duoden duodenum, um, flexura flexura coli dextra Post Poster erior ior : diaf diafra ragm gma, a, reces recessu suss cost costod odiaf iafrag ragma matic ticaa pleu pleura ra,, iga iga XII, XII, m.ps m.psoa oas, s, m.qu m.quad adra ratus tus lumb lumbor orum um,, dan
m.transversus abdominis. N.subcostalis (T12), n. iliohypogastricus, dan n.ilioinguinalis (L10 berjalan ke bawah dan lateral) b. Ginjal Kiri Anterior Anterior : kelenjar suprarenali suprarenalis, s, limpa, lambung, lambung, pancreas, pancreas, flexura coli sinistra, sinistra, o dan lekukan-lekukan jejunum. Posterior : diafragma, diafragma, recessus recessus costodiafr costodiafragmati agmatica ca pleura, iga iga XI dan XII, m.psoas m.psoas,, m.quadratus m.quadratus lumborum, lumborum, dan o Posterior m.transversus abdominis. N.subcostalis, n.iliohypogastricus dan n.ilioinguinalis berjalan turun dan ke lateral.
Ureter Ureter merupakan suau saluran muskular sepanjang 25 cm yang befungsi untuk menyalurkan urin dari ginjal ke vesika urinaria. Ureter mendorong urin yang telah terbentuk ke vesica urinaria melalui gerakan peristaltik. Hal ini disebabkan karena dalam perjalanannya ureter mengalami 3 penyempitan yaitu: 1. Di tem tempa patt pe pelvi lvis ren renal alis is berh berhub ubun unga gan n den denga gan n ure urete terr 2. Saat Saat ure urete terr masu masuk k ke rong rongga ga pel pelvi viss mela melalu luii aper apertu tura ra pelv pelvis is sup super erio iorr 3. Saat aat ure ureter ter mene menemb mbus us dind dindin ing g vesi vesika ka urin urinar aria ia Vesica urinaria Vesica urinaria terletak tepat dibelakang pubis yang pada orang dewasa volume maksimalnya sekitar 500 ml. Vesica urinaria yang kosong pada orang dewasa seluruhnya terletak pada rongga pelvis, sedangkan bila vesika urinaria terisi penuh oleh urin maka bagian atasnya akan naik sampai memasuki regio hipogastrik. Vesica urinaria yang kosong berbentuk piramid yang mempunyai apex, basis, c ollum dan facies. Apex vesicae mengarah ke depan dan terletak tepat di belakang pinggir atas symphysis pubis. Apex vesicae dihubungkan dengan umbilicus melalui ligamentum umbilicale medianum (sisa urachus). Basis vesicae berbentuk segitiga dan menghadap ke posterior. Sudut superolateralis merupakan muara ureter dan sudut inferior merupakan tempat asal uretra. Collum vesicae berada inferior dari VU dan terletak di atas fascies superior prostat. Colum vesicae
dipertahankan pada posisinya melalui ligamentum puboprostaticum pada laki-laki dan ligamentum pubo vesicale pada wanita. Referensi :
1. Snell .S, Richard. (2006). Anatomi Klinik Snell Edisi 6 . Jakarta : Penerbit buku kedokteran ECG
FISIOLOGI SALURAN KEMIH Ginjal berfungsi sebagai organ ekskresi yang utama dari tubuh. Fungsi utama ginjal mempertahankan volume dan komposisi cairan ekstrasel dalam batas normal. Komposisi dan volume cairan ekstrasel ini dikontrol oleh filtrasi glomerulus, reabsorpsi dan sekresi tubulus. Darah dialirkan ke dalam setiap ginjal melalui arteri renalis dan keluar dari dalam ginjal melalui vena renalis. Arteri renalis berasal dari aorta abdominalis dan vena renalis membawa darah kembali ke dalam vena kava inferior.Aliran darah yang melalui ginjal jumlahnya 25% dari curah jantung. Urin terbentuk di nefron. Proses pembentukan urin dimulai ketika darah mengalir lewat glomerulus. Ketika darah berjalan melewati sruktur ini, filtrasi terjadi. Air, elektrolit dan molekul kecil akan dibiarkan lewat, sementara molekul besar (protein, sel darah merah dan putih, trombosit) akan tetap tertahan dalam aliran darah. Cairan disaring lewat dinding jonjot-jonjot kapiler glomerulus dan memasuki tubulus, cairan ini disebut “filtrat”. Di dalam tubulus ini sebagian substansi secara selektif diabsorpsi ulang ke dalam darah,sebagian lagi disekresikan dari darah ke dalam filtrate yang mengalir disepanjang tubulus. Filtrat ini akan dipekatkan dalam tubulus distal serta duktus pengumpul, dan kemudian menjadi urin yang akan mencapai pelvis ginjal. Kemudian urin yang terbentuk sebagai hasil dari proses ini diangkut dari ginjal melalui ureter ke dalam kandung kemih (tempat sementara urin disimpan). Pada saat urinasi, kandung kemih berkontraksi dan urin akan diekskresikan dari tubuh lewat uretra. Fungsi utama ginjal adalah : A. Fungsi Ekskresi I. II. III. IV.
Mempertahankna osmolalitas plasma (285 m Osmol) dengan mengubah-ubah ekskresi air. Mempertahankan kadar elektrolit plasma. Mempertahankan pH plasma (7,4) dengan mengeluarkan kelebihan H+ dan membentuk kembali HCO3. Mengekskresikan produk akhir nitrogen dari metabolisme protein (urea, asam urat dan kreatinin)
B. Fungsi Non Ekskresi I. II. III. IV.
Menghasilkan renin untuk pengaturan tekanan darah. Menghasilkan eritropoietin untuk stimulasi produksi sel darah merah oleh sumsum tulang. Metabolisme vitamin D. Degradasi insulin.
Menghasilkan prostaglandin.
i!iolo"i berke#ih di#ulai dari $ro!e! $e#bentukan urin (air ke#ih) %an" terdiri dari : 1) Pro!e! &iltra!i 'eradi di "lo#erulu!, $ro!e! ini teradi karena $er#ukaan a&&erent lebih be!ar dari $er#ukaan e&&erent #aka teradi $en%era$an darah. Sedan"kan !eba"ian %an" ter!arin" adalah ba"ian cairan darah kecuali $rotein. Cairan %an" di!arin" dita#$un" oleh ka$!ula bo#an %an" terdiri dari "luko!a, air, !odiu#, !ul&at, bikarbonat, dan diteru!kan ke tubulu! "inal.
2) Pro!e! reab!orb!i Pada $ro!e! ini teradi $en%era$an ke#bali !eba"ian dari "luko!a,!odiu#, klorida, &o!&at dan bebera$a ion bikarbonat. Pro!e!n%a teradi !ecara $a!i& %an" dikenal den"an obli"ator reab!orb!i teradi $ada tubulu! ata!. Sedan"kan $ada tub ulu! "inal ba"ian baah teradi ke#bali $en%era$an dari !odiu# dan ion bikarbonat, bila di$erlukan akan di!era$ ke#bali ke dala# tubulu! ba"ian baah. Pen%era$ann%a teradi !ecara akti& dikenal den"an reab!orb!i &akultati& dan !i!an%a dialirkan $ada $a$illa renali!.
3) Pro!e! !ekre!i Pro!e! ini di!ebut $ro!e! $en%era$an. Si!an%a $en%era$an ke#bali %an" teradi $ada tubulu! dan diteru!kan ke $iala "inal !elanutn%a diteru!kan keluar. Re&eren!i : htt$:**re$o!itor%.u!u.ac.id*bit!trea#*12+-6/*+0-**Cha$ter20.$d& (3iak!e! Senin, +0 4ei 2016 )
!"#"!$%I#&IA'I' 5atu !aluran kencin" #eru$akan keadaan $atolo"i! karena adan%a #a!!a kera! berbentuk !e$erti batu %an" terbentuk di !e$anan" !aluran kencin" dan da$at #en%ebabkan n%eri, $erdarahan atau in&ek!i $ada !aluran kencin". 'erbentukn%a batu di!ebabkan karena air ke#ih kekuran"an #ateri#ateri %an" da$at #en"ha#bat terbentukn%a batu. 5atu !aluran kencin" da$at terbentuk karena adan%a $enin"katan kal!iu#, ok!alat, atau a!a# urat dala# air kencin" !erta kuran"n%a bahanbahan !e$erti !itrat, #a"ne!iu#, $iro&o!&at
%an" da$at #en"ha#bat $e#bentukan batu, kuran"n%a $roduk!i air !eni, in&ek!i !aluran kencin", "an""uan aliran air kencin" dan keadaankeadaan lain %an" #a!ih belu# terun"ka$*idio$atik. 5atu Ginal di dala# !aluran ke#ih (kalkulu! uriner) adalah #a!!a kera! !e$erti batu %an" terbentuk di !e$anan" !aluran ke#ih dan bi!a #en%ebabkan n%eri, $erdarahan, $en%u#batan aliran ke#ih atau in&ek!i. 5atu di dala# !aluran ke#ih (kalkulu! uriner) adalah #a!!a kera! !e$erti batu %an" terbentuk di !e$anan" !aluran ke#ih dan bi!a #en%ebabkan n%eri, $erdarahan, $en%u#batan aliran ke#ih atau in&ek!i. 5atu ini bi!a terbentuk di dala# "inal (batu "inal) #au$un di dala# kandun" ke#ih (batu kandun" ke#ih). Pro!e! $e#bentukan batu ini di!ebut urolitia!i!, dan da$at terbentuk $ada : 1. Ginal (7e&rolithia!i!) 2. 8reter (8reterolithia!i!) +. 9e!ica urinaria (9e!icolithia!i!) . 8retra (8rethrolithia!i!).2 etika berbicara tentan" ureterolithia!i!, berarti #e#baha! tentan" adan%a batu (kalikuli) di !aluran ureter. 5atu ureter $ada u#u#n%a bera!al dari batu "inal %an" turun ke ureter. 5atu ureter #un"kin da$at leat !a#$ai ke kandun" ke#ih dan ke#udian keluar ber!a#a ke#ih. 5atu ureter u"a bi!a !a#$ai ke kandun" ke#ih dan ke#udian beru$a nidu! #enadi batu kandun" ke#ih %an" be!ar. 5atu u"a bi!a teta$ tin""al di ureter !a#bil #en%u#bat dan #en%ebabkan ob!truk!i kronik den"an hidroureter %an" #un"kin a!i#to#atik. 'idak aran" teradi he#aturia %an" didahului oleh !eran"an kolik De(inisi
5atu ureter adalah keadaan di#ana terda$at batu !aluran kencin", %an" terbentuk ketika kon!entra!i !ub!tan!i tertentu !e$erti kaliu#, ok!alat, kaliu# &o!&at, dan a!a# urat #enin"kat 8rolithia!i! adalah !uatu keadaan teradin%a $enu#$ukan ok!alat, calculi (batu "inal) $ada ureter atau $ada daerah "inal. 8rolithia!i! teradi bila batu ada di dala# !aluran $erke#ihan. 5atu itu !endiri di!ebut calculi. Pe#bentukan batu #ulai den"an kri!tal %an" ter$eran"ka$ di !uatu te#$at !e$anan" !aluran $erke#ihan %an" tu#buh !eba"ai $encetu!. Calculi ber;aria!i dala# ukuran dan dari &oku! #ikro!ko$ik !a#$ai bebera$a centi#eter dala# dia#eter cuku$ be!ar untuk #a!uk dala# ;el;i! "inal. 5atu ureter $ada u#u#n%a bera!al dari batu "inal %an" turun ke ureter. Gerakan $eri!taltic ureter #encoba #endoron" batu ke di!tal, !ehin""a #eni#bulkan kontrak!i %an" kuat dan dira!akan !eba"ai n%eri hebat. Anatomi dan )isiolo*i
8reter terletak di or"an retro$eritoneal. 8reter #eru$akan !aluran #u!kuler !ilindri! urine %an" #entran!$or urin dari "inal #enuu ;e!ica urinaria den"an $anan" !ekitar 20+0 c# dia#eter 1. c#. 5ata!
bata! 8reter: 8reter de
=nterior : duidenu#, ileu# ter#inali!, a.;. colica de
8reter Sini!tra : • •
=nterior : Colon !i"#oid, 4e!ocolon !i"#oid, a.; llae > a.a Jeunali!, a.; te!ticulari*orarica !ini!tra. Po!terior: 4. P!oa! Sini!tra, 5i&urcatio a. iliaca co#uni! Sini!tra.
Sa#a den"an $ielu#, dindin" ureter #e#$un%ai la$i!an otot %an" kuat %an" da$at #en%ebabkan kontrak!i hebat di!ertai n%eri !an"at hebat. 3indin" #u!kuler ter!ebut #e#$un%ai hubun"an lan"!un" den"an la$i!an otot dindin" $ielu# di !ebelah cranial dan den"an otot dindin" bulibuli di!ebelah kaudal. 8reter #ene#bu! dindin" #u!kuler #a!uk ke kandun" ke#ih !ecara #irin" !ehin""a da$at #ence"ah teradin%a aliran balik dari kandun" ke#ih ke ureter. !e$anan" $eralanan ureter dari $ielu# #enuu buli buli !ecara anato#ik terda$at bebera$a te#$at %an" ukuran dia#etern%a relati;e lebih !e#$it dari $ada dite#$at lain, !ehin""a batu atau bendabenda lain %an" bera!al dari "inal !erin"kali ter!an"kut dite#$at itu. 'e#$atte#$at $en%e#$itan %an" di#ak!ud adalah : • • •
Perbata!an $el;i! renali! ureter ($el;iureter unction 'e#$at ureter #en%ilan" arteri iliaka di ron""a $el;i! Saat #a!uk ke dala# ;e!ica urinaria
9a!kulari!a!i : •
=rteriae : arteri %an" #e#$erdarahi ureter adalah uun" ata! oleh arteri renalis, ba"ian ten"ah oleh
•
arteri testicularis atau arteri ovarica, dan didala# $el;i! oleh arteri vesicalis inferior 9ena : ;ena dialirkan kedala# ;ena %an" !e!uai den"an arteri
nner;a!i : • •
$le
8ntuk ke$entin"an $e#bedahan ureter diba"i #enadi 2 ba"ian : •
8reter $ar! abdo#inali! : %an" berada dari $el;i! renali! !a#$ai #en%ilan" ;a!a iliaka
•
ureter $ar! $el;ika : #ulai dari $er!ilan"an den"an ;a!a iliaka !a#$ai #a!uk ke kandun" ke#ih
8ntuk ke$entin"an radiolo"%, diba"i + ba"ian : • • •
1*+ $rok!i#al : di#ulai dari $el;i! renali! !a#$ai bata! ata! !acru# 1*+ #edial : di#ulai dari bata! ata! !acru# !a#$ai bata! baah !acru# 1*+ di!tal : di#ulai dar bata! baah !acru# !a#$ai #a!uk ke kandun" ke#ih
Pen"i!ian ureter den"an urin #eru$akan $ro!e! $a!i&. Peri!tal!i! $el;i! "inal dan ureter #eneru!kan air ke#ih dari ureter ke kandun" ke#ih, #en"ata!i tahanan $ada hubun"an antara ureter dan kandun" ke#uh dan #ence"ah teradin%a re&luk!. ?ubun"an ureter dan kandun" ke#ih #ena#in aliran urin beba! dari ureter ke dala# bulubuli. Su!unan anato#in%a #e#bentuk #ekani!#e katu$ #u!cular !ehin""a #akin teri!i kandun" ke#ih, katu$ ureter;e!ika #akin tertutu$ ra$at.
Pem+entukan ,atu Pe#bentukan kalikuli di!ebabkan oleh keadaan !u$er!atura!i. Su$er!atura!i adalah ketika !uatu
$elarut !udah kehabi!an da%a larutn%a. Suatu eni! larutan #e#$un%ai a#ban" bata! keenuhan di#ana !udah tidak bi!a #elarutkan !uatu @at terlarut !a#a !e$erti ika =nda #e#iliki !e"ela! air taar ke#udian =nda #a!ukan "ula !eban%akban%akn%a !a#$ai air ter!ebut tidak bi!a #elarutkan la"i. 'anda baha air ter!ebut tidak bi!a #elarutkan la"i adalah ketika =nda #elihat "ula %an" =nda #a!ukan ter!ebut #en"enda$ di da!ar "ela! dan tidak bi!a larut alau$un =nda aduk !ela#a #un"kin. ?al ini teradi u"a $ada batu !aluran ke#ih. =da bebera$a i!tilah %an" =nda haru! tahu #en"enai $e#bentukan kalikuli ini %aitu : •
Stabil ( stable) adalah keadaan di#ana tidak terda$at enda$an atau kri!tal %an" terbentuk
•
karena @at $elarut #a!ih adekuat untuk #elarutkan @at terlarut. 4eta!tabil (metastable) adalah keadaan di#ana ke#a#$uan @at $elarut !udah #ak!i#al dan #ulai terbentuk nuklea!i atau kri!tali!a!i na#un terha#bat oleh inhibitor !ehin""a #a!ih
•
da$at terko#$en!a!i dan tidak teradi $en"enda$an. 'idak !tabil (unstable) adalah keadaan di#ana ke#a#$uan @at $elarut !udah #ak!i#al dan inhibitor !udah ber&un"!i #ak!i#al atau tidak akti& oleh halhal tertentu !ehin""a teradi
• • •
$en"enda$an. 7uklea!i adalah $ro!e! ikatan ko#$onen tertentu dari !ub!tan!i %an" ada. ri!tali!a!i adalah $ro!e! $e#bentukan benda ho#o"en $adat dari ele#en tertentu. ="re"a!i adalah $en""u#$alan atau $en""abun"an kri!tal.
•
nhibitor adalah !ub!tan!i atau @at %an" #ence"ah teradin%a nuklea!i, kri!tali!a!i dan a"re"a!i.
Pada taha$ !tabil, tidak ada kri!tal %an" terbentuk !a#a !ekali dan tidak ada kalikuli !a#a !ekali. ?al ini di!ebabkan tidak ada ko#$onen urin %an" terlalu $ekat dan $? %an" !tabil. Pada taha$ #eta!tabil, ke#a#$uan @at $elarut untuk #elarutkan !udah #ak!i#al dan tidak #a#$u #elakukan ko#$en!a!i terhada$ @at terlarut. 7a#un dala# !i!te# ne&ron, terda$at inhibitor %an" #enunan" kelarutan. nhibitor #ence"ah !u$er!atura!i dari !a#$ai 11 kali dari ke#a#$uan $elarut #elarutkan @at terlarut. 5ebera$a hal %an" #e#$en"aruhi $e#bentukan nuklei adalah tin"kat !u$er!atura!i (ke$ekatan @at terlarut), !tabilita! nuklei (kekuatan ikatan bebera$a ko#$onen %an" #e#bentuk batu), aktu (kece$atan aliran cairan dala# ne&ron) dan inhibitor %an" ada. 5i!a dibilan" aal $e#bentukan batu adalah nuklea!i dilanutkan kri!tali!a!i ke#udian a"re"a!i !ehin""a $e#bentukan nuklei $entin" dala# teradin%a batu !aluran ke#ih. 5ebera$a contoh inhibitor dan !i&atn%a : • Sitrat : #en"uran"i a;aibilita! ion kal!iu# den"an #en"ikatn%a #enadi kal!iu# !itrat dan • • • • •
#en"ha#bat $re!i$ita!i kal!iu# ok!alat !ecara !$ontan. 4a"ne!iu# : #en"uran"i a;aibilita! ok!alat den"an #en"ikatn%a #enadi #a"ne!iu# ok!alat. 7e&rokal!in : !ecara !$ontan #en"ha#bat $e#bentukan kal!iu# ok!alat 'a##?or!&all : !ecara !$ontan #en"ha#bat a""re"a!i 8ro$ontin 5ikunin
Pada taha$ tidak !tabil, ke$ekatan terla#$au hebat !ehin""a ke#a#$uan #elarutkan dan &un"!i inhibitor tidak bi!a #en"i#ban"i. 7a#un bi!a u"a akibat inhibitor tidak akti&. Pada taha$ ini nuklea!i, kri!tali!a!i dan a"re"a!i #udah teradi. 5ia!an%a kri!tal dan a"re"at %an" terbentuk tidak !e#$at #en"enda$ karena aliran cairan ne&ron lebih ce$at. Aleh karena itu berkuran"n%a cairan %an" #a!uk ke "inal #eru$akan &aktor $redi!$o!i!i batu !aluran ke#ih karena #e#$erla#bat lau cairan !ehin""a cuku$ untuk #enadi a"re"at %an" cuku$ be!ar lalu #en"enda$. enis-.enis +atu
Pada klini!n%a, batu %an" terbentuk $ada !aluran ke#ih terda$at bebera$a eni!. Jeni! ter!ebut diba"i berda!arkan ko#$o!i!in%a. Pe#ba"ian ini cuku$ $entin" karena !etia$ batu #e#iliki $redi!$o!i!i %an" berbeda, !i&at %an" berbeda dan $ada akhirn%a #e#iliki tera$i %an" cuku$ berbeda $ula. Contoh ko#$o!i!i batu %an" #un"kin terbentuk dala# !aluran ke#ih adalah batu kal!iu# ok!alat, batu #a"ne!iu# a#oniu# &o!&at (!tru;it), batu a!a# urat, batu !i!tin dan batu lainn%a. •
5atu kal!iu# ok!alat
n!iden teradin%a batu kal!iu# ok!alat adalah !ekitar 0 dari !eluruh ka!u! batu !aluran ke#ih. Sebenarn%a batu kal!iu# &o!&at u"a #a!uk "olon"an batu kal!iu# ok!alat karena &aktor $redi!$o!i!i, !i&at dan tera$in%a !a#a. Prin!i$ terbentukn%a batu ini adalah adan%a keadaan hi$erkal!iuria (dan hi$erkal!e#ia), hi$erok!alouria, hi$o!itraturia, hi$eruriko!uria, $? urin rendah, a!ido!i! tubula! "inal dan hi$o#a"ne!uria. Pada keadaaan hi$erkal!iuria (B#"*k"*hari), kal!iu# beba! dala# urin #enin"kat. al!iu# beba! ter!ebut #e#iliki kecenderun"an untuk berikatan den"an ok!alat atau $un &o!&at #enadi kal!iu# ok!alat atau kal!iu# &o!&at (lebih aran"). Pro$or!i kal!iu# den"an ok!alat dala# kal!iu# ok!alat adalah !atu bandin" !atu !ehin""a kelebihan kal!iu# $ada urin tan$a di!ertai kelebihan ok!alat $ada urin tidak terlalu #enin"katkan $e#bentukan kal!iu# ok!alat. al!iu# ok!alat $ada !uhu tubuh !ecara nor#al berbentuk $adat na#un $ada urin, kal!iu# ok!alat terlarut. Aleh karena itu $ada keadaan tidak !tabil (unstable), kal!iu# ok!alat akan #enadi kri!tal dan #en"enda$. ?i$erkal!iuria berbeda den"an hi$erkal!e#ia dan kadar kal!iu# tin""i dala# lu#en u!u!. al!iu# %an" terda$at dala# #akanan (di lu#en u!u!) tidak !e#uan%a di!era$ oleh !el u!u!. Perlu diin"at baha kal!iu# di!era$ di tubuh a$abila ada ;ita#in 3. 3en"an ;ita#in 3 kal!iu# bi!a dibaa ke darah dan di"unakan untuk kebutuhan kal!iu# tubuh. al!iu# berlebihan akan dibuan" #elalui urin (lihat dia"ra# ++). Jadi an"an !a#$ai terebak baha !e#akin ban%ak intake kal!iu# #aka ke#un"kinan batu !aluran ke#ih akan #enin"kat. Pern%ataan ter!ebut kuran" te$at karena ke#bali ke $ern%ataan tidak !e#ua kal!iu# di!era$ tubuh. ?al ter!ebut u!tru akan #en"uran"i ke#un"kinan batu !aluran ke#ih karena akan #en"uran"i $en%era$an ok!alat (kal!iu# #e#iliki kecenderun"an #en"ikat ok!alat #enadi dan !el u!u! tidak akan #en%era$ kal!iu# ok!alat). 7a#un $enin"katan kadar ;ita#in 3 dala# tubuh akan #enin"katkan an"ka keadian batu !aluran ke#ih karena #enin"katkan $en%era$an kal!iu#. ?i$erkal!e#ia dan hi$erkal!iuria %an" lebih cenderun" #enin"katkan ri!iko $e#bentukan batu !aluran ke#ih karena dua keadaan ter!ebut #enin"katkan u#lah kal!iu# urin. =da keadaan "an""uan #etabolik %an" #en%ebabkan hi$erkal!iuria %aitu ab!or$ti&, renal, re!or$ti& dan idio$atik. =b!or$ti& adalah $enin"katan ab!or$!i kal!iu# dari lu#en u!u! %an" tidak nor#al. Renal adalah berkuran"n%a $en%era$an ke#bali kal!iu# dari ha!il &iltra!i "lo#erulu! oleh tubulu!tubulu! ne&ron. Re!or$ti& adalah $enin"katan hor#on $aratiroid !ehin""a #en%ebabkan hi$erkal!e#ia. 3an idio$atik adalah hi$erkal!iuria %an" tidak diketahui $en%ebabn%a. Pada keadaan hi$erok!alouria (B0#"*hari), ok!alat beba! dala# urin akan terikat den"an kal!iu# #e#bentuk kal!iu# ok!alat. Sekadar #en"in"atkan baha kadar kal!iu# dala# lu#en u!u! tin""i #aka
akan #ence"ah hi$erok!alouria (a$abila kadar ;ita#in 3 nor#al). 5ebera$a #akanan %an" #en"andun" tin""i ok!alat adalah teh hita#, coklat, ba%a#, bit!, kacan" tanah, lada dan lainlain Pada keadaan hi$o!itraturia (+20#"*hari), inhibitor $e#bentukan kri!tal berkuran" (#en"in"at !itrat #eru$akan inhibitor $ada keadaan #eta!tabil). Sitrat #e#iliki !i&at inhibitor karena !itrat #e#iliki ke#a#$uan #en"ikat kal!iu# #enadi kal!iu# !itrat (#en"uran"i $e#bentukan kal!iu# ok!alat) dan #enin"katkan e&ek inhibitor lain %aitu ta##hor!&al. Pada keadaan hi$eruriko!uria (B600#"*hari), akan #enin"katkan #ono!odiu# urat %an" u"a akan #enin"katkan $e#bentukan kal!iu# ok!alat dan #enurunkan kera inhibitor. Pada keadaan $? urin rendah (-,-), &or#a!i batu a!a# urat dan batu kal!iu# ok!alat akan #enin"kat. Pada a!ido!i! tubulu! "inal, teradi de&ek !ekre!i ion hidro"en. Pada hi$o#a"ne!uria, inhibitor $ada keadaan #eta!tabil akan berkuran" (#en"in"at #a"ne!iu# adalah inhibitor den"an #en"ikat ok!alat #enadi #a"ne!iu# ok!alat. 7a#un keadaan ini aran" teradi. •
5atu !tru;it (#a"ne!iu# a#oniu# &o!&at) 5atu eni! ini teradi $ada !ekitar 1- ka!u! batu !aluran ke#ih di =#erika Serikat dan +0 di dunia. 5atu eni! ini #eru$akan !atu!atun%a batu !aluran ke#ih %an" diakibatkan oleh in&ek!i !aluran ke#ih. 3ua contoh "olon"an bakteri %an" !erin" #en%ebabkan batu eni! ini adalah "olon"an $roteu! dan !ta&ilokoku!. 8n!ur $entin" $en%ebab batu ini ada 2 hal %aitu adan%a a#onia dan $? urin %an" #enin"kat (B ,2). =#onia di!ebabkan oleh adan%a in&ek!i oleh #ikroor"ani!#e %an" #en"ubah urea #enadi a#onia dilanutkan #enadi a#oniu# (dia"ra# +). =dan%a a#oniu# #e#buat reak!i den"an #a"ne!iu# dan &o!&at #enadi a#oniu# #a"ne!iu# &o!&at (!tru;ite). 5atu !tru;ite bia!an%a teradi a$abila didahului den"an in&ek!i !aluran ke#ih. 5atu !tru;it #eru$akan !alah !atu batu %an" bi!a #e#bentuk tanduk ru!a ( staghorn caliculi) di "inal. 3ite#ukann%a batu tanduk ru!a !ecara radiolo"i! #eru$akan indika!i untuk dilakukan inter;en!i !ecara ce$at karena da$at #en""an""u &un"!i "inal.
•
5atu a!a# urat 5atu a!a# urat teradi $ada !ekitar 101- ka!u! batu !aluran ke#ih. 'eradi $ada keadaan hi$eruri!e#ia !e$erti $irai dan leuke#ia. 5atu a!a# urat bia!an%a terbentuk a$abila kadar a!a# urat dala# urin lebih dari 600 #" $er hari. 5atu a!a# urat teradi akibat a!a# urat %an" cuku$ ban%ak akan
#enurunkan $? urin #enadi dibaah -,-. Pada keadaan $? ter!ebut a!a# urat tidak da$at larut. 5atu a!a# urat #e#iliki !i&at radiolu!en !ehin""a tidak terlihat $ada $e#erik!aan &oto $olo!. •
5atu !i!tin 5atu !i!tin !an"at aran" teradi, kirakira !ekitar 12 dari keadian batu !aluran ke#ih. 5atu !i!tin di!ebabkan oleh de&ek "enetik $ada reab!or$!i a!a# a#ino (teruta#a !i!tin) !ehin""a #en%ebabkan !i!tinuria. eadaan !i!tinuria akan #e#buat $? rendah !ehin""a batu da$at terbentuk. 5ebera$a !u#ber #en"atakan de&ek "enetik reab!or$!i a!a# a#ino ini #eru$aka auto!o#al re!e!i&.
•
5atu eni! lain Pada klini!n%a batu !aluran ke#ih da$at di!ebabkan oleh halhal lain !elain %an" diela!akan di ata!. 5ebera$a obat da$at #e#bentuk batu den"an ko#$o!i!i obat itu !endiri. Contoh obatobat ter!ebut adalah indina;ir, tria#teren, "uai&ene!in, Secara teoritis batu dapat terbentuk di seluruh saluran kemih terutama pada tempat-
tempat yang sering mengalami hambatan aliran urine (stasis urine), yaitu pada sistem kalises ginjal atau buli-buli. Adanya kelainan bawaan pada pelikalises (stenosis uretero-pelis), diertikel, obstruksi in!raesika kronis seperti pada hyperplasia prostat benigna, stiktura, dan buli-buli neurogenik merupakan keadaan-keadaan yang memudahkan terjadinya pembentukan batu. "atu terdiri atas kristal-kristal yang tersusun oleh bahan-bahan organik maupun anorganik yang terlarut dalam urine. #ristal-kristal tersebut tetap berada dalam keadaan metastable (tetap terlarut) dalam urine jika tidak ada keadaan-keadaan tertentu yang menyebabkan terjadinya presipitasi kristal. #ristal-kristal yang saling mengadakan presipitasi membentuk inti batu (nukleasi) yang kemudian akan mengadakan agregasi dan menarik bahan-bahan lain sehingga menjadi kristal yang lebih besar. $eskipun ukurannya cukup besar, agregat kristal masih rapuh dan belum cukup mampu membuntu saluran kemih. %ntuk itu agregat kristal menempel pada epitel saluran kemih (membentuk retensi kristal), dan dari sini bahan-bahan lain diendapkan pada agregat itu sehingga membentuk batu yang cukup besar untuk menyumbat saluran kemih. #ondisi metastabel dipengaruhi oleh suhu, p& larutan, adanya koloid di dalam urine, laju aliran urine di dalam saluran kemih, atau adanya korpus alienum di dalam saluran kemih yang bertindak sebagai inti batu.
5ebera$a &aktor %an" da$at #e#$en"aruhi terbentukn%a renal kalkuli !e$erti : =. ?i$er$aratiroidi!#e
5. =!ido!i! tubular renal C. 4ali"nan!i 3. Pen%akit "ranulo#ato!a ( !arcoido!i!,tuberculo!i!) E. 4a!ukan ;ita#in 3 %an" berlebihan . 4a!ukan !u!u dan alkali G. Pen%akit #ielo$roli&erati& ( leukae#ia, $oli!ite#ia, #ielo#a #ulti$le).
Serta &aktor $re!i$ita!i !e$erti: "a%a hidu$, intake cairan kuran", reten!i urine, kon!u#!i ;ita#in C do!i! tin""i, i##obili!a!i, dll. Se#ua kondi!i diata! akan #e#$en"aruhi keadaan #eta!tabel dari @at@at %an" terlarut dala# urine, di#ana keadaan #eta!tabel ini !an"at berkaitan den"an Ph larutan, !uhu, kon!entra!i !olut dala# urine, dan lau aliran urine %an" ika tidak !ei#ban" #aka akan #eni#bulkan $e#bentukan kri!talkri!tal urine %an" la#akela#aan akan #e#be!ar dan #eni#bulkan ob!truk!i traktu! urinariu! dan #eni#bulkan "eala !e$erti n%eri ko!to;ertebral dan "eala lain ter"antun" daerah batu terbentuk. =$abila !eba"ian dari tractu! urinariu! #en"ala#i ob!truk!i, urine akan terku#$ul diba"ian ata! dari ob!truk!i dan #en"akibatkan dila!i $ada ba"ian itu. Atototot $ada ba"ian %an" kena berkontrak!i untuk #endoron" urine untuk #eleati ob!truk!i. =$abila ob!truk!in%a $artial, dilata!i akan ti#bul den"an $elan tan$a "an""uan &un"!i. =$abila ob!truk!in%a #e#berat, tekanan $ada dindin" ureter akan #enin"kat dan #en"akibatkan dilata!i $ada ureter (h%droureter). 9olu#e urine %an" terku#$ul #enin"kat dan #enekan $el;i! dari "inal den"an akibat $el;i! "inal berdila!i (h%dro$hro!i!). Pena#bahan tekanan ini tidak berhenti $ada $el;i! !aa teta$i bi!a !a#$ai ke arin"an arin"an "inal %an" ke#udian #en%ebabkan ke"a"alan renal. Ab!truk!i u"a bi!a #en"akibatkan !ta"nan!i urine. 8rine %an" !tra"nant ini bi!a bi!a #enadi te#$at untuk $erke#ban"an bakteri dan in&ek!i. Ab!truk!i $ada tractu! urinariu! baah da$at #en%ebabkan di!ten!i bladder. n&ek!i bi!a ti#bul dan $e#bentukan batu. Ab!truk!i $ada tractu! urinariu! ata! bi!a berke#ban" !an"at ce$at karena $el;i! "inal adalah lebih kecil bila dibandin"kan den"an bladder. Penin"katan tekanan $ada arin"anarin"an "inal da$at #en%ebabkan i!che#ia $ada renal corte< dan #edula dan dan dilata!i tabulatabula renal. Stati! urine $ada $el;i! "inal bi!a #en%ebabkan in&ek!i dan $e#bentukan batu, %an" bi!a #ena#bah keru!akan $ada "inal. Ginal %an" !ehat bi!a #en"adakan kon$en!a!i, akan teta$i a$abila ob!truk!i di$erbaiki , "inal %an" !ehat $un akan #en"ala#i h%$ertro$h% karena haru! #en"erakan $ekeraan "inal %an" tak ber&un"!i. Ab!tru!i $ada kedua "inal bi!a #en"akibatkan ke"a"alan renal.
Dia*nosis
3ia"no!a berda!arkan ana#ne!a, $e#erik!aan &i!ik, dan $e#erik!aan $enunan".
=na#ne!i! 5atu 5ulibuli •
Pada anakanak dite#ukan ra!a !akit $ada !aat 5=, !ehin""a anak #enan"i! dan #enariknarik $eni!n%a, kadan"kadan" da$at teradi $rola$! ani. 5ia!an%a anak akan #en"a#bil $o!i!i tertentu
• • •
%an" #e#un"kinkan urin keluar. Pada oran" dea!a, terda$at 'R=S : he#aturia, di!uria, dan "an""uan $ancaran. 7%eri da$at hilan" $ada $erubahan $o!i!i. Jika batu !udah #a!uk kedala# uretra, #aka akan teradi reten!io urin.
5atu 8reter Gerakan $ri!taltik ureter #encoba #endoron" batu ke di!tal, !ehin""a #eni#bulkan kontrak!i %an" kuat dan dira!akan !eba"ai n%eri hebat (kolik). 7%eri ini da$at #enalar hin""a ke $erut ba"ian de$an, $erut !ebelah baah, daerah in"uinal, dan !a#$ai ke ke#aluan.5atu %an" terletak di !ebelah di!tal ureter dira!akan oleh $a!ien !eba"ai n%eri $ada !aat kencin" atau !erin" kencin". 5atu %an" ukurann%a kecil (- ##) $ada u#u#n%a da$at keluar !$ontan !edan"kan %an" lebih be!ar !erin"kali teta$ berada di ureter dan #en%ebabkan reak!i $eradan"an ($eriureteriti!) !erta #eni#bulkan ob!truk!i kronik beru$a hidroureter*hidrone&ro!i!, !erin" di!ertai $erut ke#bun", #ual dan #untah, he#aturia.
5atu Ginal • •
• •
'idak #e#$un%ai keluhan %an" kha!. eluhan da$at ti#bul karena : a. n&ek!i ($ielone&riti!) b. 5atu #a!uk ke ureter Peradan"an $el;okali!e!. Perlu ditan%a u!ia $enderita, tin"kat !ocial, ria%at keluar batu dan diet.
Pe#erik!aan &i!ik berda!arka $ada !ur;ei u#u# da$at #enunukkan : •
7%eri. 5atu dala# $el;i! "inal #en%ebabkan n%eri $ekak dan kon!tan. 5atu ureteral #en%ebabkan n%eri
•
eni! kolik berat dan hilan" ti#bul %an" berkuran" !etelah batu leat. 4ual dan #untah !erta ke#un"kinan diare Perubahan arna urine atau $ola berke#ih, Seba"ai contoh, urine keruh dan bau #en%en"at bila in&ek!i
•
teradi, doron"an berke#ih den"an n%eri dan $enurunan haluaran urine bila #a!ukan cairan tak adekuat atau bila terda$at ob!truk!i !aluran $erke#ihan dan he#aturi bila terda$at keru!akan arin"an "inal
Pe#erik!aan Penunan"
'oto olos Abdomen
•
embuatan !oto polos abdomen bertujuan untuk melihat kemungkinan adanya batu radio opak di saluran kemih. "atu-batu jenis kalsium oksalat dan kalsium !os!at bersi!at radio opak dan paling sering dijumpai diantara batu lain, sedangkan batu asam urat bersi!at non opak (radio lusen). %rutan radioopasitas beberapa batu saluran kemih seperti pada tabel enis "atu
*adioopasita s
#alsium
+pak
$A
Semiopak
%ratSistin
on opak
ielogra /ntra 0ena (/0)
•
emeriksaan ini bertujuan menilai keadaan anatomi dan !ungsi ginjal. Selain itu /0 dapat mendeteksi adanya batu semi-opak ataupun batu non opak yang tidak dapat terlihat oleh !oto polos abdomen. ika /0 belum dapat menjelaskan keadaan sistem saluran kemih akibat adanya penurunan !ungsi ginjal, sebagai penggantinya adalah pemeriksaan pielogra retrograd. •
%ltrasonogra %S1 dikerjakan bila pasien tidak mungkin menjalani pemeriksaan /0, yaitu pada keadaan-keadaan alergi terhadap bahan kontras, !aal ginjal yang menurun, dan pada wanita yang sedang hamil. emeriksaan %S1 dapat menilai adanya batu di ginjal atau di buli-buli (yang ditunjukkan sebagai echoic shadow), hidrone!rosis, pione!rosis, atau pengkerutan ginjal. •
emeriksaan $ikroskopik %rin, untuk mencari hematuria dan #ristal.
•
*enogram, dapat diindikasikan pada batu staghorn untuk menilai !ungsi ginjal.
•
Analisis batu, untuk mengetahui asal terbentuknya.
•
#ultur urin, untuk mecari adanya in!eksi sekunder.
•
4, ureum, kreatinin, elektrolit, kalsium, !os!at, urat, protein, !os!atase alkali serum.
•
3ia"no!i! 5andin"
5atu Ginal • Pielone&riti! akut =denocarcino#a "inal • • 'u#or !el tran!i!ional !i!te# $el;okali!e! • '5C "inal 7ekro!i! $a$iler • • n&ark "inal 5atu 8reter • 'u#or $ri#er ureter • Su#batan bekuan darah dari "inal • Pielone&riti! akut 5atu bullibulli • ?i$ertro&i $ro!tat • Striktur uretra • 'u#or ;e!ika bertan"kai • Pada anak : Phi#o!i! atau $ara$hi#o!i! Striktur uretra con"enital atu$ uretra $o!terior bertan"kai
Penatalaksanaan
'uuan : • •
4en"hilan"kan batu untuk #e#$ertahankan &un"!i "inal 4en"etahui etiolo"i untuk #ence"ah keka#buhan 5atu %an" !udah #eni#bulkan #a!alah $ada !aluran ke#ih !ece$atn%a haru! dikeluarkan a"ar tidak #eni#bulkan $en%ulit %an" lebih berat. ndika!i untuk #elakukan tindakan*tera$i $ada batu !aluran ke#ih adalah ika batu telah #eni#bulkan ob!truk!i, in&ek!i, atau haru! dia#bil karena !uatu indika!i !ocial. Ab!truk!i karena batu !aluran ke#ih %an" telah #eni#bulkan hidroureter atau hidrone&ro!i! dan batu %an" !udah #en%ebabkan in&ek!i !aluran ke#ih haru! !e"era dikeluarkan. adan" kala batu !aluran ke#ih tidak #eni#bulkan $en%ulit !e$erti diata! teta$i di derita oleh !e!eoran" %an" karena $ekeraann%a (#i!alkan batu %an" diderita oleh !eoran" $ilot $e!aat terban") #e#$un%ai re!iko tin""i da$at #eni#bulkan !u#batan !aluran ke#ih $ada !aat %an" ber!an"kutan !edan" #enalankan $ro&e!in%a, dala# hal ini batu haru! dikeluarkan dari !aluran ke#ih.
#adang kala batu saluran kemih tidak menimbulkan penyulit seperti diatas, namun diderita oleh seorang yang karena pekerjaannya (misalkan batu yang diderita
oleh seorang pilot pesawat terbang) memiliki resiko tinggi dapat menimbulkan sumbatan saluran kemih pada saat yang bersangkutan sedang menjalankan pro!esinya dalam hal ini batu harus dikeluarkan dari saluran kemih. ilihan terapi antara lain 5. 6erapi #onserati! Sebagian besar batu ureter mempunyai diameter 78 mm. Seperti disebutkan sebelumnya, batu ureter 78 mm bisa keluar spontan. 6erapi bertujuan untuk mengurangi nyeri, memperlancar aliran urin dengan pemberian diuretikum, berupa a)
$inum sehingga diuresis 2 liter hari
b)
9 - blocker
c)
SA/ "atas lama terapi konserati! adalah : minggu. i samping ukuran batu syarat
lain untuk obserasi adalah berat ringannya keluhan pasien, ada tidaknya in!eksi dan obstruksi. Adanya kolik berulang atau /S# menyebabkan obserasi bukan merupakan pilihan. "egitu juga dengan adanya obstruksi, apalagi pada pasien-pasien tertentu (misalnya ginjal tunggal, ginjal trasplan dan penurunan !ungsi ginjal ) tidak ada toleransi terhadap obstruksi. asien seperti ini harus segera dilakukan interensi. 2. ;S<4 (;=tracorporeal Shockwae 4ithotripsy) "erbagai tipe mesin ;S<4 bisa didapatkan saat ini.
dengan
>ouroskopi,
sehingga
memudahkan
dalam
pengaturan
targetposisi tembak untuk batu ureter. &al ini yang tidak terdapat pada mesin generasi lama, sehingga peman!aatannya untuk terapi batu ureter sangat terbatas. $eskipun demikian mesin generasi baru ini juga punya kelemahan yaitu kekuatan tembaknya tidak sekuat yang lama, sehingga untuk batu yang keras perlu beberapa kali tindakan.
3en"an ESD !eba"ian be!ar $a!ien tidak $erlu dibiu!, han%a diberi obat $enan"kal n%eri. Pa!ien akan berbarin" di !uatu alat dan akan dikenakan "elo#ban" keut untuk #e#ecahkan batun%a 5ahkan $ada ESD "enera!i terakhir $a!ien bi!a dio$era!i dari ruan"an ter$i!ah. Jadi, be"itu loka!i "inal !udah dite#ukan, dokter han%a #enekan to#bol dan ESD di ruan" o$era!i akan ber"erak. Po!i!i $a!ien !endiri bi!a telentan" atau telun"ku$ !e!uai $o!i!i batu
"inal. 5atu "inal %an" !udah $ecah akan keluar ber!a#a air !eni. 5ia!an%a $a!ien tidak $erlu diraat dan da$at lan"!un" $ulan". ESD dite#ukan di Jer#an dan dike#ban"kan di Peranci!. Pada 'ahun 11, ?aeu!ler dan ie&er #e#ulai ui coba !ecara in;itro $en"hancuran batu "inal #en""unakan "elo#ban" keut. 'ahun 1, !ecara re!#i $e#erintah Jer#an #e#ulai $ro%ek $enelitian dan a$lika!i ESD. e#udian $ada aal tahun 1/0, $a!ien $erta#a batu "inal ditera$i den"an ESD di kota 4unich #en""unakan #e!in 3ornier ithotri$ter ?4. e#udian berba"ai $enelitian lanutan dilakukan !ecara inten!i& den"an in;i;o #au$un in;itro. 5arulah #ulai tahun 1/+, ESD !ecara re!#i ditera$kan di Ru#ah Sakit di Jer#an. 3i ndone!ia, !earah ESD di#ulai tahun 1/ oleh Pro&.3oko Raharo di Ru#ah Sakit Perta#ina, Jakarta. Sekaran", alat "enera!i terbaru Peranci! ini !udah di#iliki bebera$a ru#ah !akit be!ar di ndone!ia !e$erti Ru#ah Sakit =d;ent 5andun" dan Ru#ah Sakit Ci$to 4an"unku!u#o. Pe#ban"kit
("enerator) "elo#ban" keut dala# ESD ada ti"a eni! %aitu
elektrohidrolik, $ie@oelektrik dan elektro#a"netik. 4a!in"#a!in" "enerator #e#$un%ai cara kera %an" berbeda, ta$i !a#a!a#a #en""unakan air atau "elatin !eba"ai #ediu# untuk #era#batkan "elo#ban" keut. =ir dan "elatin #e#$un%ai !i&at aku!tik $alin" #endekati !i&at aku!tik tubuh !ehin""a tidak akan #eni#bulkan ra!a !akit $ada !aat "elo#ban" keut #a!uk tubuh. ESD #eru$akan alat $e#ecah batu "inal den"an #en""unakan "elo#ban" keut antara 1-22 kiloatt. 4e!ki$un ha#$ir !e#ua eni! dan ukuran batu "inal da$at di$ecahkan oleh ESD, #a!ih haru! ditinau e&ekti;ita! dan e&i!ien!i dari alat ini. ESD han%a !e!uai untuk #en"hancurkan batu "inal den"an ukuran kuran" dari + c# !erta terletak di "inal atau !aluran ke#ih antara "inal dan kandun" ke#ih (kecuali %an" terhalan" oleh tulan" $an""ul). ?al lai# %an" $erlu di$erhatikan adalah eni! batu a$akah bi!a di$ecahkan oleh ESD atau tidak. 5atu %an" kera! (#i!aln%a kal!iu# ok!alat #onohidrat) !ulit $ecah dan $erlu bebera$a kali tindakan. ESD tidak boleh di"unakan oleh $enderita darah tin""i, kencin" #ani!, "an""uan $e#bekuan darah dan &un"!i "inal, anita ha#il dan anakanak, !erta berat badan berlebih (obe!ita!). Pen""unaan ESD untuk tera$i batu ureter di!tal $ada anita dan anakanak u"a haru! di$erti#ban"kan den"an !eriu!. Sebab ada ke#un"kinan teradi keru!akan $ada o;ariu#. 4e!ki$un belu# ada data %an" ;alid, untuk anita di baah 0 tahun !ebaikn%a diin&or#a!ikan !eela!ela!n%a +. Endourolo"i 6indakan ;ndourologi adalah tindakan inasi! minimal untuk mengeluarkan batu
saluran
kemih
yang
terdiri
atas
memecah
batu,
dan
kemudian
mengeluarkannya dari saluran kemih melalui alat yang dimasukkan langsung ke dalam saluran kemih. Alat itu dimasukkan melalui uretra atau melalui insisi kecil pada kulit (perkutan). roses pemecahan batu dapat dilakukan secara mekanik, dengan memakai energi hidraulik, energi gelombang suara, atau dengan energi laser. "eberapa tindakan endourologi antara lain •
4 (ercutaneous ephro 4itholapa=y) yaitu mengeluarkan batu yang berada di dalam saluran ginjal dengan cara memasukkan alat endoskopi ke sistem kalises melalui insisi pada kulit. "atu kemudian dikeluarkan atau dipecah terlebih dahulu menjadi !ragmen-!ragmen kecil. 4 yang berkembang sejak dekade 5?@-an secara teoritis dapat digunakan sebagai terapi semua batu ureter. 6api dalam prakteknya sebagian besar telah diambil alih oleh %*S dan ;S<4. $eskipun demikian untuk batu ureter proksimal yang besar dan melekat masih ada tempat untuk 4. rinsip dari 4 adalah membuat akses ke kalik atau pielum secara perkutan. #emudian melalui akses tersebut kita masukkan ne!roskop rigid atau >eksibel, atau ureteroskop, untuk selanjutnya batu ureter diambil secara utuh atau dipecah dulu. #euntungan dari 4, bila batu kelihatan, hampir pasti dapat diambil atau dihancurkanB !ragmen dapat diambil semua karena ureter bisa dilihat dengan jelas. rosesnya berlangsung cepat dan dengan segera dapat diketahui berhasil atau tidak. #elemahannya adalah 4 perlu keterampilan khusus bagi ahli urologi. Sebagian besar pusat pendidikan lebih banyak
•
menekankan pada %*S dan ;S<4 dibanding 4. 4itotripsi (untuk memecah batu buli-buli atau batu uretra dengan memasukkan
•
alat pemecah batulitotriptor ke dalam buli-buli), ureteroskopi atau uretero-renoskopi. #eterbatasan %*S adalah tidak bisa untuk ekstraksi langsung batu ureter yang besar, sehingga perlu alat pemecah batu seperti yang disebutkan di atas. ilihan untuk menggunakan jenis pemecah batu tertentu, tergantung pada pengalaman masing-masing operator dan ketersediaan
•
alat tersebut. ekstraksi ormia (mengeluarkan batu ureter dengan menjaringnya melalui alat
keranjang ormia). C. "edah 6erbuka i klinik-klinik yang belum mempunyai !asilitas yang memadai untuk tindakan-tindakan endourologi, laparoskopi, maupun ;S<4, pengambilan batu masih dilakukan melalui pembedahan terbuka. embedahan terbuka itu antara lain adalah pielolitotomi atau ne!rolitotomi untuk mengambil batu pada saluran ginjal, dan
ureterolitotomi untuk batu di ureter. 6idak jarang pasien harus menjalani tindakan ne!rektomi atau pengambilan ginjal karena ginjalnya sudah tidak ber!ungsi dan berisi nanah (pione!rosis), korteksnya sudah sangat tipis, atau mengalami pengkerutan akibat batu saluran kemih yang menimbulkan obstruksi atau in!eksi yang menahun. "eberapa ariasi operasi terbuka untuk batu ureter mungkin masih dilakukan. 6ergantung pada anatomi dan posisi batu, ureterolitotomi bisa dilakukan lewat insisi pada >ank, dorsal atau anterior. $eskipun demikian dewasa ini operasi terbuka pada batu ureter kurang lebih tinggal 5 -2 persen saja, terutama pada penderita-penderita dengan kelainan anatomi atau ukuran batu ureter yang besar. 8.
emasangan Stent $eskipun bukan pilihan terapi utama, pemasangan stent ureter terkadang memegang peranan penting sebagai tindakan tambahan dalam penanganan batu ureter. $isalnya pada penderita sepsis yang disertai tanda-tanda obstruksi, pemakaian stent sangat perlu. uga pada batu ureter yang melekat (impacted). Setelah batu dikeluarkan dari saluran kemih, tindakan selanjutnya yang tidak kalah pentingnya adalah
upaya menghindari
timbulnya
kekambuhan.
Angka
kekambuhan batu saluran kemih rata-rata DE per tahun atau kurang lebih 8E dalam 5 tahun. Komplikasi ibedakan komplikasi akut dan komplikasi jangka panjang. #omplikasi akut yang sangat diperhatikan oleh penderita adalah kematian, kehilangan ginjal, kebutuhan trans!usi dan tambahan interensi sekunder yang tidak direncanakan. ata kematian, kehilangan ginjal dan kebutuhan trans!usi pada tindakan batu ureter memiliki risiko sangat rendah. #omplikasi akut dapat dibagi menjadi yang signikan dan kurang signikan. Fang termasuk komplikasi signikan adalah aulsi ureter, trauma organ pencernaan, sepsis, trauma askuler, hidro atau pneumotorak, emboli paru dan urinoma. Sedang yang termasuk kurang signikan per!orasi ureter, hematom perirenal, ileus, stein strasse, in!eksi luka operasi, /S# dan migrasi stent. #omplikasi jangka panjang adalah striktur ureter. Striktur tidak hanya disebabkan oleh interensi, tetapi juga dipicu oleh reaksi in>amasi dari batu, terutama yang melekat. Angka kejadian striktur kemungkinan lebih besar dari yang ditemukan karena secara klinis tidak tampak dan sebagian besar penderita tidak dilakukan ealuasi radiogra (/0) pasca operasi. +bstruksi adalah komplikasi dari batu ginjal yang dapat menyebabkan terjadinya hidrone!rosis dan kemudian berlanjut dengan atau tanpa pione!rosis yang berakhir dengan
kegagalan !aal ginjal yang terkena. #omplikasi lainnya dapat terjadi saat penanganan batu dilakukan. /n!eksi, termasuk didalamnya adalah pielone!ritis dan sepsis yang dapat terjadi melalui pembedahan terbuka maupun noninasi! seperti ;S<4. "iasanya in!eksi terjadi sesaat setelah dilakukannya 4, atau pada beberapa saat setelah dilakukannya ;S<4 saat pecahan batu lewat dan obstruksi terjadi. Gidera pada organ-organ terdekat seperti lien, hepar, kolon dan paru serta per!orasi pelis renalis juga dapat terjadi saat dilakukan 4, isualisasi yang adekuat, penanganan yang hati-hati, irigasi serta drainase yang cukup dapat menurunkan resiko terjadinya komplikasi ini. ada batu ginjal nonstaghorn, komplikasi berupa kehilangan darah, demam, dan terapi nyeri yang diperlukan selama dan sesudah prosedur lebih sedikit dan berbeda secara bermakna pada ;S<4 dibandingkan dengan 4. emikian pula ;S<4 dapat dilakukan dengan rawat jalan atau perawatan yang lebih singkat dibandingkan 4. #omplikasi akut meliputi trans!usi, kematian, dan komplikasi keseluruhan. ari meta-analisis, kebutuhan trans!usi pada 4 dan kombinasi terapi sama (7 2E). #ebutuhan trans!usi pada ;S<4 sangat rendah kecuali pada hematom perirenal yang besar. #ebutuhan trans!usi pada operasi terbuka mencapai 28-8E. $ortalitas akibat tindakan jarang, namun dapat dijumpai, khususnya pada pasien dengan komorbiditas atau mengalami sepsis dan komplikasi akut lainnya. ari data yang ada di pusat urologi di /ndonesia, risiko kematian pada operasi terbuka kurang dari 5E. Pen/e*ahan
Setelah batu dikeluarkan dari !aluran ke#ih, tindakan !elanutn%a %an" tidak kalah $entin"n%a adalah u$a%a #en"hindari ti#buln%a keka#buhan. =n"ka keka#buhan batu !aluran ke#ih ratarata $ertahun atau kuran" lebih -0 dala# 10 tahun. Pence"ahan %an" dilakukan adalah berda!ar ata! kandun"an un!ure %an" #en%u!un batu !aluran ke#ih %an" di$eroleh dari anali!i! batu. Pada u#u#n%a $ence"ahan ini beru$a: 1. 4en"hindari dehidra!i den"an #inu# cuku$ dan diu!ahakan$roduk!i urin !eban%ak 2+ liter $erhari. 2. 3iet untuk #en"uran"i kadar @at@at ko#$onen $e#bentuk batu. +. =kti;ita! harian %an" cuku$ . Pe#berian #edika#ento!a. rognosis rognosis batu ginjal tergantung dari !aktor-!aktor ukuran batu, letak batu, dan adanya in!eksi serta obstruksi. $akin besar ukuran suatu batu, makin buruk prognosisnya. 4etak batu yang dapat menyebabkan obstruksi dapat mempermudah terjadinya in!eksi. $akin besar
kerusakan jaringan dan
adanya
menyebabkan penurunan !ungsi ginjal.
in!eksi
karena
!aktor obstruksi
akan dapat
ada pasien dengan batu yang ditangani dengan ;S<4, :E dinyatakan bebas dari batu, sisanya masih memerlukan perawatan ulang karena masih ada sisa !ragmen batu dalam saluran kemihnya. ada pasien yang ditangani dengan 4, @E dinyatakan bebas dari batu, namun hasil yang baik ditentukan pula oleh pengalaman operator.
Re&eren!i: 2. Sukandar, Enda%. NEFR!"# K!#N#K , edi!i . 5andun" : Pu!at n&or#a!i l#iah 5a"ian l#u Pen%akit 3ala# akulta! edokteran 8ni;er!ita! 3i$eno"oro RS. 3r. ?a!an Sadikin, 2006. +. S%l;ia = Price, dan orraine 4. Dil!on. Pato&i!iolo"i : Konse$ Klinis %roses&%roses %en'akit Edisi 6 (olume . Jakarta : EGC 200+. . Sudo%o, =ru D. et all. *+K+ AAR #!-+ %ENAK#/ 0A!A- 1ilid # ., edi!i 9. Jakarta : Pu!at $enerbitan 3e$arte#en l#u Pen%akit 3ala# akulta! edokteran 8ni;er!ita! ndone!ia, 2006. -. 5a!uki 5. Purno#o. 201. 0asar&dasar +rologi. Edi!i . Jakarta: Sa"un" Seto.