ANALISIS VISI DAN MISI PERUSAHAAN PADA PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk
Disusun Oleh :
BUSTAM
C 202 16 052
MIRNA A. TOLLA
C 202 16 050
Magister Manajemen Universitas Tadulako 2017
BAB I PENDAHULUAN
TENTANG TELKOMGROUP
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang jasa layanan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dan jaringan telekomunikasi di Indonesia. Pemegang saham mayoritas Telkom adalah Pemerintah Republik Indonesia sebesar 52.09%, sedangkan 47.91% sisanya dikuasai oleh publik. Saham
Telkom diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode “TLKM” dan New York Stock Exchange (NYSE) dengan kode “TLK”. Dalam upaya bertransformasi menjadi digital telecommunication company, TelkomGroup mengimplementasikan strategi bisnis dan operasional perusahaan yang berorientasi kepada pelanggan
(customer-oriented).
Transformasi
tersebut
akan
membuat
organisasi
TelkomGroup menjadi lebih lean (ramping) dan agile (lincah) dalam beradaptasi dengan perubahan industri telekomunikasi yang berlangsung sangat cepat. Organisasi yang baru juga diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam menciptakan customer experience yang berkualitas.
Kegiatan usaha TelkomGroup bertumbuh dan berubah seiring dengan perkembangan teknologi, informasi dan digitalisasi, namun masih dalam koridor industri telekomunikasi dan informasi. Hal ini terlihat dari lini bisnis yang terus berkembang melengkapi legacy yang sudah ada sebelumnya.
Saat ini TelkomGroup mengelola 6 produk portofolio yang melayani empat segmen konsumen, yaitu korporat, perumahan, perorangan dan segmen konsumen l ainnya.
Berikut penjelasan portofolio bisnis TelkomGroup:
1. Mobile Portofolio ini menawarkan produk mobile voice, SMS dan value added service, serta mobile broadband. Produk tersebut ditawarkan melalui entitas anak, Telkomsel, dengan merk Kartu Halo untuk pasca bayar dan simPATI, Kartu As dan Loop untuk pra bayar.
2. Fixed Portofolio ini memberikan layanan fixed service, meliputi fixed voice, fixed broadband, termasuk Wi-Fi dan emerging wireless technology lainnya, dengan brand IndiHome.
3. Wholesale & International Produk yang ditawarkan antara lain layanan interkoneksi, network service, Wi-Fi, VAS, hubbing data center dan content platform, data dan internet, dan solution.
4. Network Infrastructure Produk yang ditawarkan meliputi network service, satelit, infrastruktur dan tower.
5. Enterprise Digital Terdiri dari layanan information and communication technology platform service dan smart enabler platform service.
6. Consumer Digital Terdiri dari media dan edutainment service, seperti e-commerce (blanja.com), video/TV dan mobile based digital service. Selain itu juga menawarkan digital life service seperti digital life style (Langit Musik dan VideoMax), digital payment seperti TCASH, digital advertising and analytics seperti bisnis digital advertising dan solusi mobile banking serta enterprise digital service yang menawarkan layanan Internet of Things (IoT).
BAB II VISI DAN MISI
Seiring dengan perkembangan teknologi digital dan transformasi perusahaan, Telkom memiliki visi dan misi baru yang diberlakukan sejak 2016, yaitu:
Visi
Be the K ing of Digital in the Region Arti dan makna Visi diatas adalah PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA ingin menjadi raja atau sumber kekuatan digital di Indonesia. Telkom Group sedang bertransformasi menjadi digital telecommunication company dengan visi menjadi King of Digital in The Region, raja layanan telekomunikasi dan digital di udara, darat, dan di laut. Telkom terus melakukan
digitalisasi
seluruh
proses,
berinovasi
untuk
memberikan
customer
experience terbaik serta mengimplementasikan transformasi organisasi yang ramping (lean) dan lincah (agile) untuk meraih keunggulan kompetitif dan kapabilitas digital yang handal.
Misi
Lead I ndonesian D igi tal I nnovation and Globalization Arti dan makna Misi diatas adalah PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA dalam mencapai visinya harus terlebih dahulu menjadi pemimpin inovasi digital dan globalisasi di Indonesia.
ANALISIS VISI DAN MISI
Kriteria Visi Yang Baik 1. Succinct Pernyataan visi harus singkat sehingga tidak lebih dari 3-4 kalimat. 2. Appealing Visi harus jelas dan memberikan gambaran tentang masa depan yang akan memberikan semangat pada customer, stakeholder dan pegawai. 3. Feasible Visi yang baik harus bisa dicapai dengan sumberdaya yang dimiliki (resource), energi, waktu. 4. Meaningful Pernyataan visi harus bisa menggugah emosi positif pegawai dan seluruh stakeholders 5. Measurable Pernyataan visi harus bisa diukur sehingga dimungkinkan untuk melakukan pengukuran kinerja sehingga setiap pegawai atau stakeholders bisa mengetahui apakah visi sudah bisa dicapai atau belum.
Kriteria Misi Yang Baik 1. Simple and Clear Pernyataan misi harus cukup diwakili oleh 2-3 pernyataan saja. Semua pernyataan tersebut harus sederhana dan jelas dimengerti serta tidak menggunakan jargon-jargon organisasi. 2. Broad and long-term in future Pernyataan misi organisasi harus cukup luas mengakomodasikan perkembangan organisasi di masa mendatang. Misi organisasi harus bisa menunjukan gambaran yang akan dicapai di masa depan dengan jelas. 3. Focus on the present Meskipun tetap berorientasi pada masa depan, misi yang ditetapkan harus bisa fokus pada kondisi organisasi di masa sekarang. 4. Easy to understand Misi organisasi harus mudah dimengerti. Misi yang mudah dimengerti akan memudahkan mengkomunikasikan misi tersebut kepada anggota organisasi dan seluruh stakeholder.
ANALISIS VISI
No.
Visi
1
Be the King of Digital in the Region
Komponen Visi 1
2
3
4
5
X
Keterangan: Komponen Visi Meliputi : 1. Succinct 2. Appealing 3. Feasible 4. Meaningful 5. Measurable
√ : Good (sesuai dengan kriteria) x : Failled (tidak sesuai dengan kriteria)
ANALISA
1. Succinct Berdasarkan kriteria ini Visi PT Telekomunikasi Indonesia (TELKOM) sudah memenuhi kriteria visi yang baik yaitu singkat dan jelas tidak lebih dari 3-4 kalimat bahkan hanya menggunakan satu kalimat yang sangat jelas.
2. Appealing Berdasarkan kriteria ini Visi PT Telekomunikasi Indonesia (TELKOM) sudah memenuhi kriteria visi yang baik yaitu memberikan gambaran akan masa depan. Saat ini PT TELKOM melayani 173,9 juta pelanggan seluler dengan 60 juta pelanggan mobile broadband dan 4,3 juta pelanggan fixed broadband dengan 1,62 juta pelanggan IndiHome per akhir tahun 2016.
3. Feasible Menurut analisa kami berdasarkan kriteria ini Visi PT Telekomunikasi Indonesia (TELKOM) sudah memenuhi kriteria visi yang baik bahwa visi harus bisa dicapai dengan sumberdaya, energi dan waktu. Berdasarkan data laporan tahunan PT TELKOM sudah menyediakan layanan integrated solution dengan konsumsi bandwidth in service sebesar 2.524 Gbps di tahun 2016. Selain itu PT TELKOM juga sudah memiliki 129.033 unit BTS, 566 lokasi Plasa Telkom, 416 lokasi Grapari dan 487 unit grapari mobile yang tersebar diseluruh wilayah Republik Indonesia. 4. Meaningful Menurut analisa kami berdasarkan kriteria ini Visi PT Telekomunikasi Indonesia (TELKOM) sudah memenuhi kriteria visi yang baik bahwa visi harus bisa menggugah emosi positif pegawai dan seluruh stakeholders.
5. Measurable Menurut analisa kami berdasarkan kriteria ini Visi PT Telekomunikasi Indonesia (TELKOM) belum memenuhi kriteria visi yang baik karena visi yang ditetapkan tidak bisa diukur secara jelas baik untuk ukuran waktu maupun target pencapaiannya.
ANALISIS MISI
No.
1
Misi
Lead Indonesian Digital Innovation and Globalization
Keterangan: Komponen Misi Meliputi : 1. Simple and Clear 2. Broad and long-term in future 3. Focus on the present 4. Easy to understand
Komponen Misi 1
2
3
4
x
√ : Good (sesuai dengan kriteria) x : Failled (tidak sesuai dengan kriteria)
ANALISA
1. Simple and Clear Berdasarkan kriteria ini Misi PT Telekomunikasi Indonesia (TELKOM) kami anggap belum memenuhi kriteria misi yang baik karena meskipun misi hanya di nyatakan dengan singkat dan jelas namun misi masih seperti menggambarkan jargon perusahaan.
2. Broad and long-term in future Berdasarkan kriteria ini Misi PT Telekomunikasi Indonesia (TELKOM) sudah memenuhi kriteria misi yang baik yaitu misi organisasi harus bisa menunjukan gambaran yang akan dicapai di masa depan dengan jelas.
3. Focus on the present Menurut analisa kami berdasarkan kriteria ini Misi PT Telekomunikasi Indonesia (TELKOM) sudah memenuhi kriteria misi yang baik bahwa meskipun tetap berorientasi pada masa depan, misi yang ditetapkan harus bisa fokus pada kondisi organisasi di masa sekarang.
4. Easy to understand Menurut analisa kami berdasarkan kriteria ini Misi PT Telekomunikasi Indonesia (TELKOM) belum memenuhi kriteria misi yang baik karena meskipun misi organisasi mudah dimengerti namun misi tersebut belum merupakan penjabaran jelas tentang langkah-langkah yang digunakan untuk mencapai visi perusahaan.
BAB III ANALISIS SWOT
3.1. Analisis Lingkungan Internal A. Kekuatan / Strengths: 1. Brand Image yang kuat. 2. Kekuatan finansial yang besar. 3. Terdepan dalam teknologi 4. Menguasai Pasar 5. Pelayanan produk dan jasa yang variatif 6. Jaringan terluas 7. Sumber daya manusia yang unggul 8. Pengembangan teknologi yang cepat 9. Keamanan pengguna terjamin
B. Kelemahan 1. Umur masa operasional infrastruktur (Satelit) yang terbatas 2. Anggaran belanja besar untuk infrastruktur & perubahan perkembangan teknologi 3. Harga yang ditawarkan relatif tinggi 4. Kurangnya promosi untuk beberapa produk 5. Ketersedian produk yang belum merata 6. Kualitas produk yang tidak merata 7. Maraknya pungli (khususnya untuk tenaga lapangan)
3.2. Analisis Lingkungan Eksternal A. Peluang 1. Pertumbuhan pengguna telepon seluler yang besar 2. Wilayah Indonesia yang luas belum sepenuhnya dikover, terutama di luar Jawa 3. Kebutuhan akan informasi yang semakin tinggi 4. Tingkat rata-rata pendidikan masyarakat yang baik 5. Proyek pemerintah yang mendukung perusahaan 6. Meningkatnya daya beli masyarakat 7. Kecendrungan gaya hidup digital di masyarakat modern dan
8. Perubahan perilaku konsumen dari pengguna voice dan sms menjadi pengguna data, terutama untuk gambar, musik dan video. 9. Keinginan masyarakat yang serba praktis 10. Kesempatan untuk masuk ke negara-negara yang bergabung dalam Asean Economic Community
B. Ancaman 1. Perisiwa-peristiwa sosial dan politik yang terjadi 2. Meningkatnya kekuatan pesaing 3. Resiko bencana alam 4. Menurunnya penjualan alat komunikasi 5. Aksi terorisme di Indonesia 6. Cyber crime 7. Teknologi baru yang dapat berdampak negatif pada daya saing 8. Pencurian terhadap peralatan
3.3. Matrix SWOT KEKUATAN ( S )
KELEMAHAN ( W )
VARIABEL STRATEGI
ANALISIS
1.
Brand Image yang kuat.
2.
Kekuatan finansial yang
infrastruktur (Satelit)
besar.
yang terbatas
LINGKUNGAN INTERNAL
Terdepan dalam teknologi
4.
Menguasai Pasar
untuk infrastruktur &
5.
Pelayanan produk dan jasa
perubahan perkembangan
yang variatif
teknologi
6.
Jaringan terluas
7.
Sumber daya manusia yang unggul
8.
2.
Umur masa operasional
3.
ANALISIS LINGKUNGAN
1.
3.
4.
5.
Ketersedian produk yang belum merata
Keamanan pengguna terjamin
Kurangnya promosi untuk beberapa produk
EKSTERNAL 9.
Harga yang ditawarkan relatif tinggi
Pengembangan teknologi yang cepat
Anggaran belanja besar
6.
Kualitas produk yang tidak merata
7.
Maraknya pungli (khususnya untuk tenaga
lapangan)
PELUANG (O )
1.
Pertumbuhan pengguna telepon seluler yang besar
2.
dikover, terutama di luar Jawa Kebutuhan akan informasi yang semakin tinggi 4.
Tingkat rata-rata pendidikan masyarakat yang baik
5.
Proyek pemerintah yang mendukung perusahaan
6.
Meningkatnya daya beli masyarakat
7.
Kecendrungan gaya hidup digital di masyarakat modern dan
8.
Perubahan perilaku konsumen dari pengguna voice dan sms menjadi pengguna data, terutama untuk gambar, musik dan video.
9.
STRATEGI MENGURANGI KELEMAHAN DENGAN MEMANFAATKAN PELUANG (W.O)
1. Pemerataan sarana telekomunikasi sampai ke pelosok daerah khususnya di luar Jawa
1. Penggunaan FIBER OPTIK untuk jaringan yang lebih cepat dan lebih hemat biaya
2. Pengembangan teknologi ke arah penggunaan data internet
2. Penggunaan BTS kecil (khususnya repeater) untuk pemerataan jaringan telekomunikasi
Wilayah Indonesia yang luas belum sepenuhnya
3.
STRATEGI MENGGUNAKAN KEKUATAN UNTUK MEMANFAATKAN PELUANG (S.O)
Keinginan masyarakat yang serba praktis
10. Kesempatan untuk masuk ke negara-negara yang bergabung dalam
3. Fokus pada perluasan pangsa pasar di negara berkembang 4. Menggunakan peran pemerintah untuk bekerjasama dengan negara AFTA dan AEC
3. Pengembangan diferensiasi produk untuk mendukung pasar lokal 4.Meningkatkan promosi untuk layanan tertentu 5. Peningkatan kualitas layanan untuk beberapa jenis produk 6.Pelatihan dan pengembangan Sumberdaya Manusia
Asean Economic Community
ANCAMAN ( T )
1.
Perisiwa-peristiwa sosial dan politik yang terjadi
2.
Meningkatnya kekuatan
STRATEGI MENGGUNAKAN KEKUATAN UNTUK MENCEGAH/MENGATASI ANCAMAN (S.T) 1. Mengoptimalkan peran stakeholders untuk menjaga sarana dan prasarana telekomunikasi
pesaing 3.
Resiko bencana alam
4.
Aksi terorisme di Indonesia
5.
Cyber crime
6.
Teknologi baru yang dapat berdampak negatif pada daya saing
7.
Pencurian terhadap peralatan
2. Memanfaatkan political will dan dana bantuan pemerintah serta lembaga donor untuk memperbaiki sarana dan prasarana yang rusak akibat bencana alam maupun ulah manusia
STRATEGI MENGURANGI KELEMAHAN UNTUK MENCEGAH/MENGATASI ANCAMAN ( W.T ) 1. Meningkatkan tanggung jawab sosial perusahaan 2. Melakukan pembinaan bagi pelaku-pelaku teknologi (programer) untuk mengurangi perilaku cyber crime
3. Melakukan advokasi kepada masyarakat untuk menjaga sarana dan prasarana 3. Meningkatkan standarisasi telekomunikasi sistem keamanan untuk mencegah ancaman Cyber Crime 4. Pengembangan teknologi baru
BAB IV STRATEGI PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA
4.1. Strategi yang dirumuskan A. Alternatif Strategi Kuadran 1 (S.O)
1. Pemerataan sarana telekomunikasi sampai ke pelosok daerah khususnya di luar Jawa 2. Pengembangan teknologi ke arah penggunaan data internet 3. Fokus pada perluasan pangsa pasar di negara berkembang 4. Menggunakan peran pemerintah untuk bekerjasama dengan negara AFTA dan AEC B. Alternatif Strategi Kuadran 2 (W.O)
1. Penggunaan FIBER OPTIK untuk jaringan yang lebih cepat d an lebih hemat biaya 2. Penggunaan BTS kecil (khususnya repeater) untuk pemerataan jaringan telekomunikasi 3. Pengembangan diferensiasi produk untuk mendukung pasar lokal 4. Meningkatkan promosi untuk layanan tertentu 5. Peningkatan kualitas layanan untuk beberapa jenis produk 6. Pelatihan dan pengembangan Sumberdaya Manusia C. Strategi Kuadran 3 (S.T)
1. Mengoptimalkan peran stakeholders untuk menjaga sarana dan prasarana telekomunikasi 2. Memanfaatkan political will dan dana bantuan pemerintah serta lembaga donor untuk memperbaiki sarana dan prasarana yang rusak akibat bencana al am maupun ulah manusia 3. Meningkatkan standarisasi sistem keamanan untuk mencegah ancaman Cyber Crime 4. Pengembangan teknologi baru D. Strategi Kuadran 4 (W.T)
1. Meningkatkan tanggung jawab sosial perusahaan 2. Melakukan pembinaan bagi pelaku-pelaku teknologi (programer) untuk mengurangi perilaku cyber crime
3. Melakukan advokasi kepada masyarakat untuk menjaga sarana dan prasarana telekomunikasi
4.2. Pembobotan Tabel 4.1 Pembobotan Keterkaitan Strategi dengan Visi
NO.
STRATEGI
KETERKAITAN STRATEGI DENGAN VISI
Bobot A.
Alternatif Strategi Kuadran 1 (S.O)
1.
Pemerataan sarana telekomunikasi sampai ke pelosok daerah khususnya di luar Jawa
2.
Pengembangan teknologi ke arah penggunaan data internet
3.
Fokus pada perluasan pangsa pasar di negara berkembang
4.
Menggunakan peran pemerintah untuk bekerjasama dengan negara AFTA dan AEC
B.
Strategi Kuadran 2 (W.O)
1.
Penggunaan FIBER OPTIK untuk jaringan yang lebih cepat dan lebih hemat biaya
2.
Penggunaan BTS kecil (khususnya repeater) untuk pemerataan jaringan telekomunikasi
3.
Pengembangan diferensiasi produk untuk mendukung pasar lokal Meningkatkan promosi untuk layanan tertentu
4.
(0,01,0)
Rating (1-4)
Skor
5.
6.
Peningkatan kualitas layanan untuk beberapa jenis produk Pelatihan dan pengembangan Sumberdaya Manusia
7.
Penggunaan FIBER OPTIK untuk jaringan yang lebih cepat dan lebih hemat biaya
C.
Strategi Kuadran 3 (S.T)
1
Mengoptimalkan peran stakeholders untuk menjaga sarana dan prasarana telekomunikasi
2
Memanfaatkan political will dan dana bantuan pemerintah serta lembaga donor untuk memperbaiki sarana dan prasarana yang rusak akibat bencana al am maupun ulah manusia
3
Meningkatkan standarisasi sistem keamanan untuk mencegah ancaman Cyber Crime
4
Pengembangan teknologi baru
D.
Strategi Kuadran 4 (W.T)
1
Meningkatkan tanggung jawab sosial perusahaan
2
Melakukan pembinaan bagi pelaku-pelaku teknologi (programer) untuk mengurangi perilaku cyber crime
3
Melakukan advokasi kepada masyarakat untuk menjaga sarana dan prasarana telekomunikasi
Tabel 4.2 Pembobotan Keterkaitan Strategi dengan Misi
NO.
STRATEGI
KETERKAITAN STRATEGI DENGAN MISI MISI 1 Bobot
A.
Alternatif Strategi Kuadran 1 (S.O)
1.
Pemerataan sarana telekomunikasi sampai ke pelosok daerah khususnya di luar Jawa
2.
Pengembangan teknologi ke arah penggunaan data internet
3.
Fokus pada perluasan pangsa pasar di negara berkembang
4.
Menggunakan peran pemerintah untuk bekerjasama dengan negara AFTA dan AEC
B.
Strategi Kuadran 2 (W.O)
1.
Penggunaan FIBER OPTIK untuk jaringan yang lebih cepat dan lebih hemat biaya
2.
Penggunaan BTS kecil (khususnya repeater) untuk pemerataan jaringan telekomunikasi
3.
Pengembangan diferensiasi produk untuk mendukung pasar lokal Meningkatkan promosi untuk layanan tertentu
4.
5.
6.
Peningkatan kualitas layanan untuk beberapa jenis produk Pelatihan dan pengembangan Sumberdaya Manusia
(0,01,0)
Rating (1-4)
Skor
7.
Penggunaan FIBER OPTIK untuk jaringan yang lebih cepat dan lebih hemat biaya
C.
Strategi Kuadran 3 (S.T)
1
Mengoptimalkan peran stakeholders untuk menjaga sarana dan prasarana telekomunikasi
2
Memanfaatkan political will dan dana bantuan pemerintah serta lembaga donor untuk memperbaiki sarana dan prasarana yang rusak akibat bencana al am maupun ulah manusia
3
Meningkatkan standarisasi sistem keamanan untuk mencegah ancaman Cyber Crime
4
Pengembangan teknologi baru
D.
Strategi Kuadran 4 (W.T)
1
Meningkatkan tanggung jawab sosial perusahaan
2
Melakukan pembinaan bagi pelaku-pelaku teknologi (programer) untuk mengurangi perilaku cyber crime
3
Melakukan advokasi kepada masyarakat untuk menjaga sarana dan prasarana telekomunikasi