ANALISIS SHIFT SHARE 1.
Pengertian Analisis Shift Share
Menurut Field & Mac Gregor 1987, analisis Shift Share merupakan teknik yang digunakan untuk mengidentifikasi beberapa faktor yang mempengaruhi perbedaan pertumbuhan dan kinerja perekonomian di wilayah wila yah yang berbeda. Menurut EMSI Resource Library, analisis Shift Share adalah standar metode analisis regional untuk menentukan sejauh mana kinerja pertumbuhan perekonomian wilayah terhadap trend nasionla dan seberapa besar pengaruhnya terhadap sektor tertentu. Menurut New York Economic Development, Analisis Shift Share merupakan metode lanjutan dari analisis LQ dimana LQ hanya melihat potensi ekonomi basis namun tidak menjelaskan kinerja secara time series. Sedangkan analisis Shift Share menjelaskan perubahan perekonomian dengan membagi menjadi national share, industry share dan regional share. Analisis shift share digunakan untuk mengetahui kinerja perekonomian daerah, pergeseran struktur dan posisi relatif sektor-sektor ekonomi dan untuk mengidentifikasi
Analisis ini membutuhkan analisis lebih lanjut apabila digunakan untuk peramalan, mengingat bahwa regional shift tidak konstan dari suatu periode ke periode lainnya.
3.
Tidak ada keterkaitan untuk melihat keterkaitan antar sektor.
Tidak ada keterkaitan antar daerah.
Komponen Analisis Shift Share
Dalam analisis Shift Share diasumsikan bahwa perubahan produksi/kesempatan kerja dipengaruhi oleh 3 komponen pertumbuhan wilayah yakni komponen pertumbuhan nasional, komponen pertumbuhan proposional dan komponen pertumbuhan pangsa wilayah.
A. Komponen Pertumbuhan Nasional (KPN) KPN merupakan komponen share dan sering disebut sebagai national share. KPN
prasarana sosial ekonomi serta kebijakan lokal di wilayah tersebut. KPPW merupakan komponen differential shift, sering disebut komponen lokasional atau regional atau sisa lebihan.
KPPW benilai positif (KPPW > 0) pada sektor yang mempunyai keunggulan komparatif (comparative advantage) di wilayah/daerah tersebut (disebut juga keuntungan lokasional).
KPPW bernilai negatif (KPPW < 0) pada sektor yang tidak mempunyai keunggulan komparatif / tidak dapat bersaing.
4.
Rumus
() () () Dimana
No.
Sektor Ekonomi
PDRB Kec. Ubud PDRB 2004
PDRB 2008
PDRB Kab. Gianyar PDRB 2004
PDRB 2008
5
Bangunan
35.254,07
40.208,45
107.558,35
124.690,83
6
Perdagangan, Hotel & Restoran
332.075,48
402.979,78
759.303,36
922.655,22
7
Pengangkutan & Komunikasi
22.927,23
30.598,82
114.714,68
144.544,70
8
Keuangan Persewaan & Jasa Perusahaan
22.579,66
30.458,29
117.664,61
153.049,61
9
Jasa-jasa
55.227,97
75.523,26
373.137,27
510.591,67
Total PDRB
638.643,68
785.915,61
2.418.579,23
3.009.320,12
Perhitungan KPN
Perhitungan KPP
Berdasarkan perhitungan tersebut, untuk mengoreksi kebenaran nilai KPN, KPP dan KPPN maka dibandingkan dengan nilai perhitungan pertumbuhan ekonomi (PE)
.
Berikut merupakan hasil dari perhitungan Pertumbuhan Ekonomi: No.
Sektor Ekonomi
KPN
KPP
KPPW
KPN+KPP+KPPW
Pertumbuhan Ekonomi
1
Pertanian
24,43
-5,12
-4,80
14,51
14,51
2
Pertambangan & Penggalian
24,43
-5,31
9,90
29,02
29,02
Industri Pengolahan
24,43
-0,23
-19,49
4,70
4,70
Listrik, Gas & Air Bersih
24,43
8,32
0,27
33,02
33,02
5
Bangunan
24,43
-8,50
-1,88
14,05
14,05
6
Perdagangan, Hotel & Restoran
24,43
-2,91
-0,16
21,35
21,35
Pengangkutan & Komunikasi
24,43
1,58
7,46
33,46
33,46
3 4
7 8
Keuangan Persewaan &
Interpretasi Komponen KPP No.
Sektor Ekonomi
KPP (+/-)
Keterangan
Ri-Ra Spesialiasai dalam sektor yang secara nasional tumbuh lambat Spesialiasai dalam sektor yang secara nasional tumbuh lambat
1
Pertanian
-5,12%
2
Pertambangan & Penggalian
-5,31%
3
Industri Pengolahan
-0,23%
4
Listrik, Gas & Air Bersih
5
Bangunan
-8,50%
6
Perdagangan, Hotel & Restoran
-2,91%
Spesialiasai dalam sektor yang secara nasional tumbuh lambat Spesialiasai dalam sektor yang secara nasional tumbuh lambat
7
Pengangkutan & Komunikasi
1,58%
Spesialiasai dalam sektor yang secara nasional tumbuh cepat
8
Keuangan Persewaan & Jasa Perusahaan
5,65%
Spesialiasai dalam sektor yang secara nasional tumbuh cepat
9
Jasa-jasa
12,41%
Spesialiasai dalam sektor yang secara nasional tumbuh cepat
8,32%
Spesialiasai dalam sektor yang secara nasional tumbuh lambat Spesialiasai dalam sektor yang secara nasional tumbuh cepat
9
Jasa-jasa
-0,09%
Tidak mempunyai daya saing
Interpretasi Pergeseran Bersih (PB) Jika PB ≥ 0 maka sektor tersebut progresif Jika PB < 0 maka sektor tersebut mundur KPP
KPPW
PB
Keterangan
Ri-Ra
ri-Ri
Pertanian
-5,12%
-4,80%
-9,92%
Mundur
2
Pertambangan & Penggalian
-5,31%
9,90%
4,59%
Progresif
3
Industri Pengolahan
-0,23%
-19,49%
-19,73%
Mundur
4
Listrik, Gas & Air Bersih
8,32%
0,27%
8,59%
Progresif
5
Bangunan
-8,50%
-1,88%
-10,37%
Mundur
6
Perdagangan, Hotel & Restoran
-2,91%
-0,16%
-3,07%
Mundur
7
Pengangkutan & Komunikasi
1,58%
7,46%
9,04%
Progresif
No.
Sektor Ekonomi
1
KPN+KPP+KPPW = Pertumbuhan Ekonomi No.
Sektor Ekonomi
KPN
KPP
KPPW
KPN+KPP+KPPW
Pertumbuhan Ekonomi
1
Pertanian
24,43
-5,12
-4,80
14,51
14,51
2
Pertambangan & Penggalian
24,43
-5,31
9,90
29,02
29,02
3
Industri Pengolahan
24,43
-0,23
-19,49
4,70
4,70
4
Listrik, Gas & Air Bersih
24,43
8,32
0,27
33,02
33,02
5
Bangunan
24,43
-8,50
-1,88
14,05
14,05
6
Perdagangan, Hotel & Restoran
24,43
-2,91
-0,16
21,35
21,35
7
Pengangkutan & Komunikasi
24,43
1,58
7,46
33,46
33,46
8
Keuangan Persewaan & Jasa Perusahaan
24,43
5,65
4,82
34,89
34,89
Jasa-jasa
24,43
12,41
-0,09
36,75
36,75
Total PDRB
24,43
0,00
-1,37
23,06
23,06
9