BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang
Kegiatan belajar yang dilakukan di perkuliahan hanya memberikan sedikit sekali pengetahuan dan pengalaman bagi mahasiswa dalam satu wadah perguruan tinggi tinggi.. Meskip Meskipun un kegiat kegiatan an kuliah kuliah ditunj ditunjang ang dengan dengan prakti praktikum kum,, kegiat kegiatan an perku perkulia liahan han terseb tersebut ut belum belum menjam menjamin in seoran seorang g mahasi mahasiswa swa mampu mampu memasu memasuki ki dunia kerja dengan baik setelah lulus dari perguruan tinggi. Progra Program m studi studi S-1 Biolog Biologii Fakult Fakultas as Matema Matematik tikaa dan Ilmu Ilmu Penget Pengetahu ahuan an Alam, berusaha menghasilkan lulusan yang dapat bersaing dengan dunia kerja. Agar Agar dapat dapat mengh menghasi asilka lkan n lulusa lulusan n yang yang dapat dapat bersai bersaing ng di dunia dunia kerja kerja maka maka mahasiswa perlu dibekali dengan ilmu-ilmu yang nantinya akan diterapkan di dalam dalam dunia dunia kerja. kerja. Namun, Namun, keteram keterampila pilan n indivi individu du dan keahli keahlian an dalam dalam suatu suatu bidang tertentu hanya dapat diperoleh apabila seseorang mempunyai pengalaman dala dalam m bida bidang ng ters terseb ebut ut.. Oleh Oleh kare karena na itu, itu, maha mahasi sisw swaa dapa dapatt memp memper erol oleh eh penga pengalam laman an mengen mengenai ai dunia dunia kerja kerja melalui melalui progra program m Kerja Kerja Prakti Praktik k (KP) (KP) yang yang ditawarkan oleh program studi Biologi . Kerja Kerja prakti praktik k member memberika ikan n kesemp kesempata atan n kepada kepada mahasi mahasiswa swa untuk untuk terjun terjun langsung di dalam dunia kerja, sehingga dapat merasakan bagaimana atmosfer dunia dunia kerja kerja guna guna mendap mendapatk atkan an penget pengetahu ahuan, an, ketera keterampi mpilan lan dan pengal pengalama aman n tambahan. tambahan. Selain itu, kerja praktik ini memungkink memungkinkan an mahasiswa mahasiswa berinteraks berinteraksii dengan rekan kerja, bekerja sama dan berinteraksi dengan masyarakat luas yang merupakan objek penerima layanan dari suatu instansi yang berkaitan. Air merupakan suatu sarana utama untuk meningkatkan derajat kesehatan masyar masyaraka akat, t, karena karena air merupa merupakan kan salah salah satu satu media media dari dari berbag berbagai ai penula penularan ran
1
penyakit. penyakit. Penyediaan Penyediaan air bersih bersih sangatlah sangatlah perlu dilakukan dilakukan baik dari segi kualitas kualitas maup maupun un kuan kuanti tita tass dari dari suat suatu u daer daerah ah.. Peni Pening ngka kata tan n kual kualit itas as air bersi bersih h dapa dapatt dilakukan dengan jalan mengadakan pengelolaan air yang akan diperlukan sebagai air minum (Sutrisno, 2004). Peru Perusa saha haan an Daer Daerah ah Air Air
Minu Minum m
(PDA (PDAM) M)
Band Bandar arma masi sih h
meru merupa paka kan n
perusahaan perusahaan pengelola pengelola air minum di Kota Banjarmasin Banjarmasin yang dituntut dituntut untuk dapat memenuhi kebutuhan akan air minum. Yang dimaksud disini adalah air bersih yang yang didi didist stri ribu busi sika kan n kepa kepada da masy masyar arak akat at deng dengan an kual kualit itas as,, kuan kuanti tita tass sert sertaa kontinuitas yang memenuhi persyaratan dan handal. Untuk Untuk menjaga menjaga kualitas kualitas air yang didistribusika didistribusikan n oleh perusahaan perusahaan penyedia air minum minum agar agar air minum minum yang yang dikons dikonsums umsii masyar masyaraka akatt tidak tidak menimb menimbulk ulkan an gangguan gangguan kesehatan maka perlu ditetapkannya ditetapkannya persyaratan persyaratan kualitas air minum minum oleh pemerintah. pemerintah. Dengan Dengan didasari didasari hal tersebut tersebut maka diterbitkanlah diterbitkanlah Peraturan Peraturan Menter Menterii Keseha Kesehatan tan Republ Republik ik Indone Indonesia sia Nomor Nomor 492/ME 492/MENKE NKES/P S/PER/ ER/IV/2 IV/2010 010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum. Peraturan pemerintah ini mengharuskan air yang didistribusikan perusahaan air minum kepada pelanggan agar memenuhi dan mengik mengikuti uti standa standarr kualit kualitas as air minum minum yang yang telah telah diteta ditetapka pkan n pemerin pemerintah tah.. Berdasarkan hal tersebut diatas penulis mengambil masalah untuk laporan kerja praktik yang akan dijelaskan pada bab berikutnya.
1.2 •
Tujuan
Tujuan umum dari kegiatan kerja praktik ini adalah :
2
1. Memb Member erik ikan an kese kesemp mpat atan an kepa kepada da maha mahasi sisw swaa untu untuk k terju terjun n lang langsu sung ng di dalam dalam dunia dunia kerja, kerja, guna guna mendap mendapatk atkan an penget pengetahu ahuan, an, keteram keterampil pilan an dan pengalaman tambahan. 2. Memungkink Memungkinkan an mahasiswa mahasiswa berinterak berinteraksi si dengan dengan rekan rekan kerja, bekerja bekerja sama sama dan berinteraksi dengan masyarakat luas yang merupakan objek penerima layanan dari suatu instansi yang berkaitan. 3. Memb Member erik ikan an info inform rmas asii kepa kepada da maha mahasi sisw swaa secar secaraa lang langsu sung ng meng mengen enai ai gamb gambara aran n tenta tentang ng Labo Laborat rator oriu ium m Inst Instal alas asii Peng Pengol olah ahan an Air Air Minu Minum, m, khususnya dalam hal pemeriksaan kualitas air bersih pelanggan zona 1 (Banjarmasin Barat) & zona 4 (Banjarmasin Utara). •
Tujuan khusus dari kegiatan kerja praktik ini adalah mengetahui, memahami, dan mempra memprakti ktikka kkan n secara secara langsu langsung ng teknik teknik dan cara analis analisis is kualit kualitas as air bersih bersih pelanggan pelanggan dengan dengan acuan berdasarkan berdasarkan Peraturan Peraturan Menteri Menteri Kesehatan Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum.
1.3
Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari Kerja Praktik ini antara lain : 1.
Mening Meningkat katkan kan penget pengetahu ahuan, an, kete keteram rampil pilan, an, dan dan peng pengala alaman man kerj kerjaa mahasi mahasiswa swa di luar kegiatan kuliah.
2.
Mengenal dan mengetahui tugas dan fungsi dari instansi tempat kerja praktik yang terkait, yaitu PDAM Bandarmasih.
3.
Menjalin hubungan dan kerja sama yang baik antara Program Studi Biologi Fakultas Fakultas Matematika Matematika dan Ilmu Pengetahuan Pengetahuan Alam Universitas Universitas Lambung Mangkurat dengan PDAM Bandarmasih.
3
BAB II KEADAAN UMUM INSTANSI PDAM BANDARMASIH BANDARMASIH
2.1
Profil ofil Inst nstasi PD PDAM Ban Bandar darmasi masih h
Perusa Perusahaa haan n Daerah Daerah Air Minum Minum (PDAM) (PDAM) Bandar Bandarmas masih ih adalah adalah badan badan pengelola air minum di Kota Banjarmasin yang dituntut untuk dapat memenuhi 4
kebutuhan akan air minum daerah Banjarmasin. Yang dimaksud dengan air bersih adalah air bersih yang didistribusikan kepada masyarakat secara kontinyu dengan kualitas, kuantitas serta tekanan yang memenuhi persyaratan.
Gamb Gambar ar 1. Zona Zona Pela Pelaya yana nan n PDAM PDAM Band Bandar arma masi sih h (Sum (Sumbe berr : PDAM PDAM Bandarmasih)
Agar Agar pengel pengelola olaan an air minum minum dapat dapat terlak terlaksan sanaa dengan dengan baik baik dan benar, benar, diperlukan penerapan prosedur serta sistem yang baik dan benar. Oleh karena itu pihak PDAM Kota Banjarmasin diharapkan dapat mengelolanya dengan prosedur yang yang berl berlak aku, u, baik baik dari dari segi segi mana manajem jemen en,, peng pengelo elola laan an keua keuang ngan an,, kapa kapasi sita tass produksi serta sistem pendistribusiannya, sehingga kebutuhan masyarakat akan a ir minum dapat terpenuhi. Selain itu tetap memperhatikan kemampuan dan kondisi
5
sosial ekonomi masyarakat secara keseluruhan, sehingga pelayanan air minum dapat dinikmati secara merata oleh masyarakat. 2.2
Sejarah & Pe Perkembangan
Sejarah dan perkembangan Perusahaan Daerah Air Minum Bandarmasih Kota Banjarmasin dijelaskan sebagai berikut : Tahun 1937
: Instalasi Air Minum yang mulai dibangun oleh Belanda pada tahun 1937, mulai difungsikan dengan sambungan sekitar 300 buah dengan kapasitas 35 liter/detik.
Tahun 1950
: Perusahaan yang semula bernama Water Leiding Deins berubah menjadi menjadi Jawatan Jawatan Air Minum, Minum, dibawah dibawah kementerian kementerian Departemen Pekerjaan dan Tenaga.
Tahun 1960 : Status perusahaan berubah menjadi Seksi Saluran Air Minum
(SAM) (SAM) Kotapr Kotapraja aja Banjar Banjarmas masin in yang yang merupa merupakan kan bagian bagian dari dari Dinas Usaha Pemerintah Kotapraja. Tahun 1964
: Dimulai Dimulai pembangun pembangunan an pengembang pengembangan an dan rehabilitas rehabilitasii Saluran Saluran Air Minum dengan dengan dana bantuan pemerintah pemerintah Perancis, Perancis, dengan kapasitas 275 liter/detik.
Tahun 1972 : Pengoperasian instalasi baru dengan debit awal 150 liter/detik,
dengan jumlah pelanggan 800 buah. Tahun 1973
: Berdirinya PDAM
Tahun 1976
: Dengan Dengan diserah diserahkan kannya nya instal instalasi asi terseb tersebut ut kepada kepada Pemeri Pemerinta ntah h Daer Daerah ah Ting Tingka katt II Banj Banjar arma masi sin, n, stat status us peru perusa saha haan an beru beruba bah h menjadi
Perusaha ahaan
Daer aerah
Air
Minum
Kotamadya
Banjarmasin.
6
Tahun 1983
: Dimulainya operasi lima buah sumur bor instalasi Km. 24 yang dihi dihiba bahk hkan an oleh oleh PPSA PPSAB B Kali Kalima mant ntan an Selat Selatan an pada pada PDAM PDAM Banjarmasin dengan kapasitas 60 liter/detik.
Tahun 1986 :
Dilakukan Dilakukan peningka peningkatan tan kapasitas kapasitas Instalasi Instalasi Pengolahan Pengolahan Air A. Yani dari 275 liter/detik menjadi 416 liter/detik.
Tahun 1987 : Pembangunan Mini Treatment Plan di jalan Kayutangi Ujung
dengan kapasitas 12,5 liter/detik dan di tahun 1990 ditambah 7,5 liter/detik dari PPSAB Kalimantan Selatan sehingga menjadi 20 lite liter/ r/det detik ik untu untuk k pelay pelayan anan an air air bers bersih ih di Banj Banjar ar Utar Utaraa dan dan Perumnas Kayutangi khususnya. Tahun 1989 : Berdasarkan Peraturan Daerah TK. II Banjarmasin No. 12 tahun
1976, Perusahaan Daerah Air Minum Kotamadya Banjarmasin berubah menjadi Perusahaan Daerah Air Minum Bandarmasih Kotamadya Dati II Banjarmasin. Tahun 1989 : Pembangunan Mini Treatment Plan dengan kapasitas 20 liter/detik
di jalan Sutoyo untuk wilayah Banjar Barat. Tahun 1990 : Pembangunan Mini Treatment Plan di daerah jalan S.Parman dan
Pasar Pagi dengan dengan kapasitas kapasitas masing-masing masing-masing 20 liter/detik liter/detik untuk untuk melayani wilayah Banjar Utara dan hotel-hotel berbintang. Pembangun gunan an satu satu buah buah sumur sumur bor di daerah daerah Landas Landasan an Ulin Ulin Tahun Tahun 1991 : Pemban deng dengan an kapa kapasi sita tass
10 lite liter/ r/de deti tik k
untu untuk k
mela melaya yani ni Band Bandar araa
Samsudin Noor dan jalan A. Yani. Tahun 1992 : Pembangunan Mini Treatment Plan dengan kapasitas 20 liter/detik
di daerah S. Lulut untuk melayani wilayah Perumnas Pemurus Luar.
7
Tahu Tahun n 1992 1992
: Mula Mulaii diba dibang ngun un Inta Intake ke Pema Pemata tang ng Panj Panjan ang g dan dan Inst Instal alas asii Pengolahan Air berikut jaringan pipa primer dan skunder dengan kapasitas 500 liter/detik.
Tahun 1995
: Pengoperasian Instalasi Pengolahan Air di jalan Pramuka dengan kapasi kapasitas tas 500 liter/d liter/detik etik untuk untuk pelaya pelayanan nan Banjar Banjar Timur Timur dan Banjar Selatan.
Pembangun gunan an dua buah buah reservo reservoir ir dengan dengan kapasi kapasitas tas 6.000 6.000 m 3 Tahun Tahun 1996 : Pemban berik berikut ut jaringa jaringan n pipa pipa transmi transmisi si dan distrib distribusi usi untuk untuk melaya melayani ni wilayah Banjar Barat dan Banjar Utara. Tahun 2000 : Tahun 2000 SK Walikota Banjarmasin No. 9151 Tahun 2000 yang
Meny Menyat atak akan an bahw bahwaa pemb pembin inaan aan UPT UPT PAL PAL (Pen (Pengo gola laha han n Air Air Limbah Limbah)) dibawa dibawah h PDAM PDAM Bandar Bandarmas masih. ih. UPT. UPT. PAL terseb tersebut ut mulai dibangunan pada tahun 1998. Tahun 2002
: IPA Sumur Bor Km 24 Landasan Ulin diserahkan kepada PDAM Kab. Banjar dalam rangka Penyertaan Modal dan. Pemindahan MTP 60 lt/dt dari Sutoyo dan S.Parman ke IPA A.Yani, sehingga total kapasitas IPA A.Yani adalah 526 lt/dt. Peningkatan suplai air baku menjadi 520 lt/det dengan pekerjaan rehab intake Sungai Bilu dan pengadaan-pemasangan pipa transmisi 630 mm panjang 1.200 meter dari Intake S.Bilu s/d IPA A.Yani.
Tahun 2003 : Tahun 2003 Peningkatan Kapasitas Intake Sei Tabuk menjadi 900 900
lt/det, berupa lanjutan sisa pekerjaan Tahap I beserta pekerjaan pengadaan dan pemasangan pipa transmisi ± 800 mm sepanjang 3.700 meter. 2.3
Visi & Misi
8
Visi
•
Visi PDAM Banjarmasin Kota Banjarmasin : “Menjadi Perusahaan Air Minum Yang Mandiri, Mandiri, Profesional Profesional Dan Terbaik Terbaik Dalam Pelayanan”. Pelayanan”. Pemahaman Pemahaman dari visi tersebut adalah membangun kemandirian dalam meningkatkan kualitas dan cakupan pelayanan, artinya seluruh program kegiatan dilaksanakan bertumpu pada kemampuan yang dimiliki. Profesional dalam pengelolaan yang didasari dari kualitas sumber daya manusia yang berjiwa kewirausahaan dalam memberikan pel pelay ayan anan an sert sertaa
menj menjad adii
yang yang terb terbai aik k
yang yang terc tercer ermi min n
dari dari kons konsis iste tens nsii
pen pendi dist stri ribu busi sian an air air minu minum m ke kons konsum umen en sela selama ma 24 jam jam per per hari hari seca secara ra berkesinambungan sepanjang musim. Mandiri :
PDAM Bandarmasih 2 (dua) tahun kedepan dalam meningkatkan kualitas dan cakupan pelayanan bertumpu pada kemampuan yang dimiliki.
Profesional :
PDAM Bandarmasih, Bandarmasih, kedepan kedepan merencanaka merencanakan n pengelolaa pengelolaan n sumber sumber daya manusia yang berjiwa kewirausahaan . Terbaik :
PDAM PDAM
Band Bandar arm masih asih,,
mampu ampu
memb emberik erikan an
pela pelaya yan nan
prim primaa
melal elalui ui
pen pendi dist stri ribu busi sian an air air minu minum m kepa kepada da kons konsum umen en sela selama ma 24 jam/h jam/hari ari seca secara ra berkesinambungan sepanjang tahun. Misi
•
Untuk dapat merealisasikan visi tersebut disusun misi sebagai berikut : •
PDAM Bandarmasih Full Cost Recovery
•
Karyawan profesional dan sejahtera
9
•
Standarisasi kualitas pelayanan
•
Memberikan kontribusi bagi Pendapatan Asli Daerah
2.4
Program Kerja & Kegiatan
A. Bidang Teknik
a. Optimalisasi sistem produksi dan distribusi , yaitu : •
Penurunan Kehilangan Air, melalui kegiatan : rehabilitasi jaringan pipa lama lama/r /rus usak ak/b /boc ocor or sert sertaa peng pengga gant ntian ian atau atau memp memper erba baik ikii wate waterr meter meter pelanggan sebanyak 30.000 unit, yang direncanakan pertahun 6.000 buah.
•
Optimalisasi IPA Pramuka dari 500 lt/dt menjadi 700 lt/dt.
•
Optimalisasi IPA Yani dari 526 lt/dt menjadi 726 lt/dt melalui perbaikan pulsator, peralatan bangunan dan media filter serta sistem pembubuhan bahan kimia.
•
Rehabilitasi intake S. Bilu dari 520 lt/dt menjadi 660lt/dt.
•
Pengadaan pompa intake S. Tabuk, S. Bilu dan IPA Yani.
•
Pengadaan Genset S.Tabuk & S.Parman 850 + 500 KvA
•
Relokasi jaringan pipa distribusi primer jembatan Dewi 400 mm-630 mm sepanjang 600 meter
•
Optimalisasi penerapan sistem blok dan pemetaan pelanggan ke dalam GIS.
•
Meningkatkan penertiban pencurian air oleh pelanggan dan masyarakat.
b. Pengembangan sistem produksi dan distribusi, yaitu : •
Pemb Pemban angu guna nan n intak intakee S.Ta S.Tabu buk k kapa kapasi sita tass 500 500 lt/d lt/dtt berik berikut ut peral peralat atan an pendukung.
•
Pemasa Pemasanga ngan n pipa pipa transm transmsi si air baku baku 630 mm dengan dengan panjang panjang 7 km dari dari intake S. Tabuk ke intake Pematang Panjang.
10
•
Pemasangan jaringan pipa distribusi primer IPA Pramuka-Basirih 500 mm sepanjang 8 km.
•
Pemasangan jaringan pipa distribusi primer IPA Pramuka- Sultan Adam 500 mm sepanjang 7 km.
•
Pemban Pembangun gunan an reserv reservoir oir Basiri Basirih h & Sulta Sultan n Adam Adam kapasi kapasitas tas 2.500 2.500 m 3, booster pump dan bangunan pelengkap.
•
Pengadaan dan pemasangan jaringan pipa distribusi dalam kota 50-300 mm sepanjang 8 km.
•
Penambahan jumlah sambungan 29.170 unit.
B. Bidang Pelayanan Pelanggan
a. Optimalisasi sistem pelayanan, yaitu : •
Standarisasi kualitas pelayanan
•
Penyempurnaan sistem informasi manajemen
•
Survey kepuasan pelanggan
•
Rekalsifikasi pelanggan dan blok sistem
•
Sosialisasi program PDAM & penyesuaian tarif
•
Optimalisasi customer service
b. Pengembangan sistem pelayanan, yaitu : •
Pengembangan cakupan pelayanan
•
Pelayanan pelanggan pada kantor-kantor bantu
•
Pengembangan SKP langsung pada unit-unit pelayanan
C. Bidang Keuangan
a. Meningkatkan Pendapatan •
Penambahan sambungan
•
Penyesuaian tarif
11
•
Meningkatkan efisiensi penagihan
b. Efisiensi Biaya •
Pengendalian biaya
•
Penetapan skala prioritas investasi dari pertimbangan biaya, pendapatan dan sumber dana
c. Hutang jangka panjang dan manajemen •
Strukturisasi hutang pinjanman
•
Pembenahan laporan keuangan dan teknik
D. Bidang Organisasi dan Manajemen a. Tata laksana keorganisasian : •
Sosialisasi Visi, Misi, Sasaran dan Tujuan PDAM.
•
Penyempurnaan dan sosialisasi struktur organisasi baru, tata tertib, sistem prosedur kerja, job description berbasis fungsi-fungsi manajemen modern.
•
Penyempurnaan laporan ketatausahaan
•
Evaluasi kinerja PDAM 5 tahun pertama
F. Bidang Personalia & Sumber Daya Manusia •
Evaluasi & penyempurnaan metode penilaian prestasi kerja
•
Sosialisasi penjenjang karieran PDAM Bandarmasih
•
Sosial Sosialisa isasi si peratu peraturan ran pemeli pemelihar haraan aan tenaga tenaga kerja, kerja, sepert sepertii gaji, gaji, insent insentif, if, bonus, tunjangan dll
•
Meningkatkan kerja sama dengan institusi terkait dalam pengembangan SDM.
•
Menyempurnakan fomulasi yang proposional untuk promosi dan mutasi pegawai (sistem jenjang karier pegawai)
12
•
Penyempurnaan formula rekruitmen pegawai baru dengan pertimbangan kebutuhan dan biaya perusahaan.
G. Bidang Pengembangan Hukum •
Melakukan evaluasi dan penyempurnaan sistem kerja sama antara PDAM dengan pihak lain atau Rekanan
•
Sosialisasi peraturan-peraturan pemerintah yang berkaitan dengan PDAM, seperti PP No.16 tahun 2005 tentang BPPSPAM.
•
Melakukan upaya antisipasi pemberlakukan UU No. 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen
•
Membuat Membuat pola pengembangan pengembangan wilayah melalui melalui kerja sama operasional operasional antar daerah
•
Mela Melaku kuka kan n
stud tudi
atas atas
ren rencan cana
peru erubah bahan
stat status us
hukum ukum
PDAM DAM
Bandarmasih dari BUMD menjadi PT •
Melakukan studi terhadap Peraturan Daerah PDAM berikut
•
Peny Penyem empu purn rnaa aann nnya ya
yang yang
berk berkai aita tan n
deng dengan an
tata tatalak laksa sana na
orga organi nisa sasi si
perusahaan. 2.5 Strategi & Sasaran Sasaran Utama A. Sasaran :
Berd Berdas asark arkan an visi visi dan dan misi misi diat diatas as sasa sasara ran n utam utamaa yang yang akan akan dica dicapa paii adal adalah ah peningkatan kinerja PDAM, yaitu : 1. Pengembangan Pelayanan
Cakupan Cakupan pelayanan pelayanan tahun 2011 sebesar sebesar 98 % dari total jumlah jumlah penduduk penduduk kota Banjarmasin Banjarmasin sebanyak sebanyak 686.450 686.450 jiwa dengan dengan jumlah pelanggan pelanggan sebanyak sebanyak 120.703 sambungan serta pelayanan berwawasan regional. 2. Full Cost Recovery
13
Rasi Rasio o anta antara ra pend pendap apat atan an diba dibagi gi biay biayaa mele melebi bihi hi 100 100 %, term termas asuk uk di dala dalamn mnya ya PDAM PDAM dapa dapatt memb membay ayar ar tang tanggu gung ng jawa jawab b huta hutang ng sert sertaa dapa dapatt memperbaiki atau mengganti peralatan– peralatan sistem produksi dan distribusi. 3. Pelayanan Prima
Seluruh wilayah kota Banjarmasin terlayani PDAM dengan kualitas air minum (17 zona air minum tahun 2011), kontinuitas pengaliran selama 24 jam sepa sepanj njan ang g tahu tahun n sert sertaa laya layana nan n pela pelang ngga gan n yang yang cepa cepat, t, tepa tepat, t, muda mudah h dan dan bersahabat. B. Strategi •
Optimalisasi sistem produksi dan distribusi.
•
Peningkatan kualitas pelayanan
•
Pengembangan sumber daya manusia
•
Peningkatan pendapatan perusahaan
C. Kebijakan •
Peningkatan cakupan pelayanan dan jumlah pelanggan
•
Shar Sharin ing g PDAM PDAM deng dengan an Peme Pemeri rint ntah ah pusa pusat, t, Prop Propin insi si dan dan Kota Kota dalam dalam Optimalisasi infrastruktur sistem penambahan air baku.
2.6 2.6
•
Upaya restrukturisasi hutang dengan Departemen Ke uangan
•
Peningkatan kualitas sumber daya manusia
•
Efesiensi dan efektivitas dilingkungan kerja. Unit Unit Inst Instal alas asii Pen Pengo gola laha han n Air Air (IPA (IPA)) I
Instalasi Instalasi pengolahan pengolahan air (IPA) di jalan A. Yani km.2 Banjarmasin Banjarmasin dengan dengan kapasitas kapasitas 560 lt/det, lt/det, menetapkan menetapkan Sungai Sungai Bilu dan sebagian sebagian dari Sungai Tabuk sebagai sumber air baku. Secara khusus proses pengolahan air bersih di IPA 1 A. Yani yaitu sebagai berikut:
14
Kapur / Soda Ash
GAS KHLOR
Kapur / Soda Ash
PAC LIQUID
Kaporit Rerservoir
BANGUNAN PULSATOR
Ke Pelanggan
Intake
FLASH MIXING / BAK PENERJUNAN
Lumpur
Filter
Booster Pump
Bak Penampung Lumpur
Gambar 2. Skema Instalasi Pengolahan Air Pada IPA 1 A. Yani Air di ambil dari sumber air baku baku (intake), air tersebut kemudian di alirkan alirkan melalui melalui pipa menuju menuju bak penerjunan penerjunan sambil sambil di tambahkan tambahkan PAC lalu di tampung tampung dalam bak penerjunan penerjunan.. Fungsi Fungsi PAC itu sendiri sendiri adalah sebagai koagulan agar terbentuk flok-flok. Flok-flok tersebut menggumpal dan mengendap ke dasar wadah. Di dalam bak penerjunan penerjunan terjadi sistem pengadukan pengadukan cepat dan ditambahkan bubuhan kapur /soda Ash dan gas khlor yang berfungsi sebagai koagulan dan desinfektan. Air yang telah te lah melewati bak penerjunan kemudian dialirkan dialirkan
menuju menuju pulsator. pulsator. Di dalam pulsator pulsator terjadi terjadi proses proses pemisahan pemisahan air
dengan lumpur yang menghasilkan air bersih dari lumpur. Air yang bersih yang telah lepas dari parikel parikel lumpur lumpur tadi, kemudian kemudian dilanjutkan dilanjutkan ke treatment treatment selanjutny selanjutnyaa yaitu pemisahan pemisahan dengan dengan mengunaka mengunakan n media filter. filter. Filter yang digunakan yaitu pasir kuarsa, karena pasir kuarsa memiliki partikel yang lebih besar. Air yang telah melalui treatment filter tersebut kemudian menghasilkan air yang yang lebih bersih bersih lagi lagi dari dari lumpur. lumpur. Sama hanya dengan dengan pulsator, pulsator, lumpur lumpur yang tersisa dari kedua treatment tersebut kemudian dialirkan ke dalam bak penampungan.
15
Air yang telah melalui beberapa langkah tersebut kemudian di alirkan
kembali kembali
menuju menuju rersevoir. rersevoir. Reservoir Reservoir
itu
sendiri sendiri
adalah
sebagai sebagai
penampungan air sebelum didistribusikan kepada pelanggan PDAM Bandarmasih. tetapi sebelum menuju reservoir air tersebut di bubuhi kaporit dan soda abu, Kemudian Kemudian air ini didistribu didistribusikan sikan kepada pelanggan pelanggan PDAM Bandarmasi Bandarmasih h dengan dengan bantuan booster pump.
Gambar 3. Sistem Distribusi IPA 1 A. Yani (Sumber : PDAM Bandarmasih)
16
BAB III TINJAUAN PUSTAKA
3.1
Tinjauan Ai Air Se Secara Um Umum
Makhluk di dunia ini tanpa terkecuali sangat menggantungkan hidupnya pada air. Untuk manusia, air selain sebagai konsumsi makan dan minum juga diandalkan untuk keperluan pertanian, industri dan lain-lain (Sutrisno, (Sutrisno, 2004). Air merupakan merupakan sumber daya alam yang diperlukan diperlukan untuk hajat hidup orang banyak, bahkan oleh semua makhluk hidup. Oleh karena itu, sumber daya air harus dilindungi agar tetap dimanfaatkan dengan baik oleh manusia serta makhluk hidup yang lain. Dalam pengamatan dan pelestarian sumber daya air harus terus diperhatikan segenap pengguna air termasuk juga oleh pemerintah baik pemerintah pemerintah pusat pusat maupun maupun pemerintah pemerintah daerah. Sehingga Sehingga pemanfaatan pemanfaatan air untuk berbagai kepentingan harus dilakukan dengan cara yang bijaksana, dengan memper memperhit hitung ungkan kan kepent kepenting ingan an generas generasii sekaran sekarang g dan genera generasi si mendat mendatang ang (Effendi, 2003). Masalah utama yang dihadapi oleh sumber daya air meliputi permasalahan kuantitas air yang sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan yang terus meningkat dan juga juga permas permasalah alahan an kualita kualitass air untuk untuk keperlu keperluan an domest domestik ik yang yang semaki semakin n menuru menurun n dari dari tahun tahun ke tahun. tahun. Kegiat Kegiatan an indust industri, ri, domest domestik, ik, dan kegiata kegiatan n lain lain berdampak negatif terhadap sumber daya air, termasuk penurunan kualitas air.
17
Kondisi ini dapat menimbulkan gangguan, kerusakan, dan bahaya bagi mahluk hidu hidup p yang yang berg bergan antu tung ng pada pada sumb sumber er daya daya air. air. Oleh Oleh karen karenaa itu, itu, dipe diperl rluk ukan an pengelolaan dan perlindungan sumber daya air secara seksama ( Effendi, Effendi, 2003) Dengan peradaban serta semakin bertambahnya jumlah penduduk di dunia ini, dengan sendirinya menambah aktivitas kehidupannya yang mau tidak mau menambah pengotoran atau pencemaran air yang pada hakikatnya dibutuhkan. Padahal beberapa abad yang lalu, manusia dalam memenuhi kebutuhan akan air (khususnya air a ir minum) cukup mengambil dari sumber – sumber air yang ada di dekatnya dengan menggunakan peralatan yang sangat sederhana. Namun sekarang ini, khususnya di kota yang sudah langka akan sumber air minum yang bersih tidak mungkin mempergunakan cara demikian. Di mana-mana air sudah tercemar, dan ini berarti harus mempergunakan suatu peralatan yang modern untuk mendapatkan air minum agar terbebas dari berbagai penyakit (Sutrisno, 2004). Berdasarkan Berdasarkan Keputusan Keputusan Menteri Menteri Kesehatan Kesehatan Republik Republik Indonesia Indonesia Nomor Nomor 1405/MENK 1405/MENKES/SK ES/SK/XI/20 /XI/2002 02 tentang tentang Persyaratan Persyaratan Kesehatan Kesehatan Lingkung Lingkungan an Kerja Perkantoran Perkantoran dan Industri Industri terdapat pengertian mengenai mengenai air bersih, bersih, yaitu air yang dipergunakan untuk keperluan sehari-hari dan kualitasnya memenuhi persyaratan kesehatan air bersih sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan dapat diminum apabila dimasak. Air merupa merupakan kan faktor faktor pentin penting g dalam dalam pemenu pemenuhan han kebutu kebutuhan han vital vital bagi bagi mahluk mahluk hidup hidup dianta diantaran ranya ya sebaga sebagaii air minum minum atau atau keperlu keperluan an rumah rumah tangga tangga lain lainny nya. a. Air Air yang yang digu diguna naka kan n haru haruss beba bebass dari dari kuma kuman n peny penyak akit it dan dan tida tidak k mengandung bahan beracun. Sumber air minum yang memenuhi syarat sebagai air baku air minum jumlahnya makin lama makin berkurang sebagai akibat ulah
18
manusia sendiri baik sengaja maupun tidak disengaja. Kebutuhan air yang paling utama utama bagi bagi manusi manusiaa adalah adalah air minum. minum. Menuru Menurutt ilmu ilmu keseha kesehatan tan setiap setiap orang orang meme memerlu rluka kan n air minu minum m hidu hidup p 2-3 2-3 ming minggu gu tanp tanpaa maka makan n teta tetapi pi hany hanyaa dapa dapatt bertahan 2-3 hari tanpa air minum (Suripin, 2002). Akan Akan tetapi tetapi air yang diperg diperguna unakan kan tidak selalu selalu sesuai sesuai dengan dengan syarat syarat kesehatan, karena sering ditemui air tersebut mengandung bibit ataupun zat-zat tert terten entu tu yang yang dapa dapatt
meni menimb mbul ulka kan n
kela kelang ngsu sung ngan an hidu hidup p manu manusi sia. a.
peny penyak akit it yang yang just justru ru memb membah ahay ayak akan an
Berd Berdas asar arka kan n masa masala lah h ters terseb ebut ut,, maka maka perl perlu u
diketa diketahui hui kualit kualitas as air yang yang bisa bisa diguna digunakan kan untuk untuk kebutu kebutuhan han manusi manusiaa tanpa tanpa menyeb menyebabk abkan an akibat akibat buruk buruk dari dari penggu penggunaa naan n air tersebu tersebut. t. Kebutu Kebutuhan han air bagi bagi manusia manusia harus terpenuhi terpenuhi baik secara kualitas kualitas maupun maupun kuantitasn kuantitasnya ya agar manusia mampu hidup dan menjalankan segala kegiatan dalam kehidupannya. 3.2
Sumber Air
Sumber air merupakan salah satu komponen utama yang ada pada suatu sist sistem em peny penyed edia iaan an air air bers bersih ih,, karen karenaa tanpa tanpa sumb sumber er air air maka maka suat suatu u sist sistem em penyediaan penyediaan air bersih tidak tidak akan berfungsi berfungsi (Sutrisno, (Sutrisno, 2004). Pada prinsipnya prinsipnya,, jumlah jumlah air di alam ini tetap dan mengikuti mengikuti suatu aliran yang dinamakan siklus hidrologi. Untuk lebih jelasnya digambarkan sebagai berikut:
19
Gambar 4. Siklus Hidrologi (Suyono, 1993) Macam-macam sumber air yang dapat di manfaatkan sebagai sumber air minum menurut Suyono (1993) sebagai berikut : 1. Air laut Mempunyai Mempunyai sifat asin, karena mengandung mengandung garam NaCl. Kadar garam NaCl dalam air laut 3 % dengan keadaan ini maka air laut tidak memenuhi syarat untuk diminum. 2. Air Atmosfer Untuk menjadikan air hujan sebagai air minum hendaknya pada waktu menampung air hujan mulai turun, karena masih mengandung banyak kotora. Selain itu air hujan mempunyai sifat agresif terutama terhadap pipa-pipa penyalur maupun maupun bak-bak bak-bak reservoir, reservoir, sehingga hal ini akan mempercepat mempercepat terjadinya terjadinya korosi atau karatan. Juga air ini mempunyai sifat lunak, sehingga akan boros terhadap pemakaian sabun. 3. Air Permukaan Adalah air hujan yang mengalir di permukaan bumi. Pada umumnya air
permuk permukaan aan
ini
akan akan
mendap mendapat at
pengot pengotora oran n
selama selama
pengal pengaliran irannya nya,,
20
misalnya oleh lumpur, batang-batang kayu, daun-daun, kotoran industri kota dan sebagainya. 4. Air tanah Air tanah adalah air yang berada di bawah permukaan tanah di dalam zona jenuh dimana tekanan hidrostatiknya sama atau lebih besar dari tekanan atmosfer. Air tanah terbagi atas air tanah dangkal dan air tanah dalam. Air tanah dangkal, terjadi terjadi karena adanya daya proses peresapan air dari permukaan permukaan tanah. tanah. Air tanah dangkal ini pada kedalaman 15,0 m 2 sebagai sumur air minum, air dangkal ini ditinjau dari segi kualitas agar baik, segi kuantitas kurang cukup dan tergantung pada pada musim. musim. Air tanah tanah dalam, dalam, terdapa terdapatt setela setelah h lapis lapis rapat rapat air yang yang pertam pertama. a. Pengambilan air tanah dalam, tak semudah pada air tanah dangkal karena harus diguna digunakan kan bor dan memasu memasukka kkan n pipa pipa kedala kedalaman mannya nya sehing sehingga ga dalam dalam suatu suatu kedalaman biasanya antara 100-300 m2. 5. Mata air Yaitu air tanah yang keluar dengan sendirinya ke permukaan tanah dalam hampir tidak terpengaruh oleh musim dan kualitas atau kuantitasnya sama dengan air dalam tanah. 3.3
Persyaratan Kualit litas Air
Secara Secara langsu langsung ng atau atau tidak tidak langsu langsung ng pencem pencemara aran n akan akan berpen berpengar garuh uh terhadap terhadap kualitas kualitas air. Sesuai dengan dengan dasar pertimbangan pertimbangan penetapan kualitas air minum, usaha pengelolaan terhadap air yang digunakan oleh manusia sebagai air minum berpedoman pada standar kualitas air terutama dalam penilaian terhadap produk produk air minum yang dihasilkann dihasilkannya, ya, maupun maupun dalam merencanakan merencanakan sistem dan proses yang akan dilakukan terhadap sumber daya air (Suparmin, 2000).
21
Kualit Kualitas as air tanah tanah dipeng dipengaru aruhi hi beberap beberapaa hal antara antara lain lain iklim, iklim, litolo litologi, gi, waktu dan aktivitas manusia. Seperti diuraikan sebagai berikut: a.
Ikli Iklim m
meli melipu puti ti
cura curah h
huja hujan n
dan dan
temp temper erat atur ur..
Peru Peruba baha han n
temp temper erat atur ur
berpengaruh terhadap pelarutan gas. Semakin rendah temperatur maka gas yang tertinggal sebagai larutan semakin banyak. Curah hujan yang jatuh ke permukaan tanah akan melarutkan unsur-unsur kimia antara lain, oksigen, karbon dioksida, nitrogen, dan unsur lainnya. b.
Litologi yaitu yaitu jenis tanah dan batuan dimana air akan melarutkan melarutkan unsur-unsur unsur-unsur padat dalam batuan tersebut.
c.
Waktu yaitu yaitu semakin semakin lama lama air tanah tanah itu itu tinggal tinggal disuatu disuatu tempat tempat akan akan semakin semakin banyak unsur yang terlarut.
d.
Aktivitas manusia yaitu kepadatan penduduk berpengaruh negatif terhadap air tana tanah h
apab apabil ilaa
kegi kegiat atan anny nyaa
tida tidak k
memp memperh erhati atika kan n
ling lingku kung ngan an
sepe sepert rtii
pembuangan sampah dan kotoran manusia (Suparmin, 2000). Kualitas air yang baik adalah : a. Secara fisik 1) Rasa Kualitas air bersih yang baik adalah tidak berasa. Rasa dapat ditimbulkan karena adanya zat organik atau bakteri/unsur lain yang masuk ke badan air. 2) Bau Kualitas air bersih yang baik adalah tidak berbau, karena bau ini dapat ditimb ditimbulk ulkan an oleh oleh pembus pembusuka ukan n zat organi organik k seperti seperti bakteri bakteri serta serta kemung kemungkin kinan an akibat tidak langsung dari pencemaran lingkungan, terutama sistem sanitasi. 3) Suhu
22
Secara Secara umum, umum, kenaik kenaikan an suhu suhu peraira perairan n akan akan mengak mengakiba ibatka tkan n kenaik kenaikan an aktivitas biologi sehingga akan membentuk O 2 lebih banyak lagi. Kenaikan suhu perairan perairan secara alamiah biasanya biasanya disebabkan disebabkan oleh aktivitas aktivitas penebangan penebangan vegetasi di sekitar sumber air tersebut, sehingga menyebabkan banyaknya cahaya matahari yang masuk tersebut mempengaruh mempengaruhii akuifer akuifer yang ada secara langsung langsung atau tidak langsung.
4) Kekeruhan Kekeruhan air dapat ditimbulkan oleh adanya bahan–bahan organik dan anorganik, kekeruhan juga dapat mewakili warna. Dari segi estetika kekeruhan air dihubung dihubungkan kan dengan dengan kemungkin kemungkinan an hadirnya hadirnya pencemaran pencemaran melalui melalui buangan buangan dan warna air tergantung pada warna buangan yang memasuki badan air (Sutrisno, 2004). 5) Warna Banyak air permukaan khususnya yang berasal dari daerah rawa-rawa, seringkali berwarna sehingga tidak dapat diterima oleh masyarakat baik untuk kepe keperlu rluan an ruma rumah h tang tangga ga maup maupun un kepe keperl rlua uan n indu indust stri ri,, tanp tanpaa dilak dilakuk ukan anny nyaa pen pengo gola laha han n
untu untuk k
meng menghi hila lang ngka kan n
warn warnaa
ters terseb ebut ut..
Baha Bahann-ba baha han n
yang yang
menimbulkan warna tersebut dihasilkan dari kontak antara air dengan reruntuhan organis organis seperti seperti daun, batang, dan kayu, kayu, yang semuanya semuanya dalam berbagai tingkattingkat pembusukkan. Warna terdiri dari : 1. Warna sejati, yaitu warna yang disebabkan oleh zat humat (asam humus dan
asam fluvik) yang termasuk zat organik alami (sejati), dengan ciri khas (spesi (spesifik fik)) adalah adalah warna warna kuning kuning sampai sampai coklat coklat,, tetapi tetapi air bening bening (tidak (tidak keruh).
23
2. Warna semu adalah warna yang disebabkan oleh partikel-partikel penyebab
keke kekeru ruha han n sepe sepert rtii tanah tanah,, lump lumpur ur,, dll. dll. Serta Serta part partik ikel el-pa -parti rtike kell besi besi dan dan mangan, serta mikroorganisme termasuk alga atau lumut (Anonim 1, 2003). Warna Warna di gunaka gunakan n sebaga sebagaii salah salah satu satu standa standarr persya persyarata ratan n kualit kualitas as air minum antara lain karena : 1. Air yang berwarna berwarna dalam tingkatan tingkatan tertentu tertentu akan mengurangi mengurangi segi estetika estetika dan tidak diterima oleh masyarakat. 2. Tidak Tidak diteriman diterimanya ya air minum yang berasal berasal dari penyedia penyediaan an air minum, minum, akan menimbulkan kekhawatiran bahwa masyarakat akan mencari sumber lain. 3. Dengan Dengan ditetap ditetapkan kannya nya standa standarr warna warna sebaga sebagaii salah salah satu satu persya persyarata ratakan kan
kualit kualitas as air, air, maka maka diharap diharapkan kan bahwa bahwa semua semua air minum minum yang yang diberik diberikan an kepa kepada da masy masyar arak akat at akan akan dapa dapatt lang langsu sung ng dite diteri rima ma oleh oleh masy masyara araka katt (Sutrisno, 2004). 6) TDS atau Jumlah Zat Padat Terlarut ( Total Dissolved Solid s) s) Air alam mengandung zat padat terlarut yang berasal dari mineral dan garam-garam yang terlarut ketika air mengalir di bawah atau di permukaan tanah. Apabila air dicemari oleh limbah yang berasal dari industri pertambangan dan pertanian, kandungan zat padat tersebut akan meningkat. Jumlah zat padat terlarut ini dapat digunakan sebagai indikator terjadinya pencemaran air. Selain jumlah, jenis zat pencemar juga menentukan tingkat pencemaran (Yusuf, 2010). Zat padat selalu terdapat dalam air dan kalau terlalu banyak tidak baik untuk untuk air minum, banyaknya banyaknya zat padat yang disyaratkan disyaratkan untuk untuk air minum minum adalah kurang kurang dari dari 500 mg/l. mg/l. Pengar Pengaruh uh yang yang menyan menyangku gkutt aspek aspek keseha kesehatan tan dari dari pada pada penyi penyimpa mpanga ngan n kualit kualitas as air minum minum dalam dalam hal total total zat padat padat terlaru terlarutt ini yaitu yaitu
24
bahwa bahwa air akan memberikan memberikan rasa tidak enak pada lidah dan rasa mual (Sutrisno, (Sutrisno, 2004).
b. Secara kimia Kandungan zat atau mineral yang bermanfaat dan tidak mengandung zat beracun. 1) pH (derajat keasaman) pH pH pent pentin ing g dala dalam m pros proses es penj penjern ernih ihan an air air karen karenaa keas keasam aman an air pada pada umumnya umumnya disebabkan disebabkan gas oksida oksida yang larut dalam air terutama terutama karbondio karbondioksida ksida.. Pengaruh yang menyangkut aspek kesehatan dari penyimpangan standar kualitas air minum dalam hal pH adalah apabila pH lebih kecil dari 6,5 dan lebih besar dari 9,2 akan menyebabkan beberapa senyawa kimia berubah menjadi racun yang sangat mengganggu kesehatan. 2) Kesadahan Kesada Kesadahan han ada dua macam macam yaitu yaitu kesada kesadahan han sement sementara ara dan kesada kesadahan han nonkarbon nonkarbonat at (permanen). (permanen). Kesadahan sementara sementara akibat akibat keberadaan keberadaan kalsium kalsium dan magn magnes esiu ium m bika bikarb rbon onat at yang yang dihi dihila lang ngka kan n deng dengan an mema memana nask skan an air air hing hingga ga mend mendid idih ih atau atau mena menamb mbah ahka kan n
kapu kapurr dala dalam m
air. air. Kesa Kesada daha han n nonk nonkarb arbon onat at
(per (perma mane nen) n) dise diseba babk bkan an oleh oleh sulf sulfat at dan dan karb karbon onat, at, khlo khlori rida da dan dan nitr nitrat at dari dari magnes magnesium ium dan kalsiu kalsium m disamp disamping ing besi besi dan alumun alumunium ium.. Konsen Konsentras trasii kalsiu kalsium m dalam air minum yang lebih rendah dari 75 mg/l dapat menyebabkan penyakit tulang tulang rapuh, rapuh, sedang sedangkan kan konsen konsentra trasi si yang yang lebih lebih tinggi tinggi dari dari 200 mg/l mg/l dapat dapat menyeb menyebabk abkan an korosi korosifit fitas as pada pada pipa-pi pipa-pipa pa air. Dalam Dalam jumlah jumlah yang yang lebih lebih kecil kecil
25
magnesium dibutuhkan oleh tubuh untuk pertumbuhan tulang, akan tetapi dalam jumlah yang lebih besar 150 mg/l dapat menyebabkan rasa mual.
3) Besi Air Air yang yang men mengand gandun ung g banya anyak k besi esi akan akan berwa erwarn rnaa kuni kunin ng dan dan menyebabkan rasa logam besi dalam air, serta menimbulkan korosi pada bahan yang terbuat dari metal. Besi merupakan salah satu unsur yang merupakan hasil pela pelapu puka kan n batu batuan an indu induk k yang yang bany banyak ak dite ditemu muka kan n dipe dipera raira iran n umum umum.. Bata Batass maksimal yang terkandung di dalam air adalah 1,0 mg/l. 4) Aluminium Batas maksimal yang terkandung di dalam air menurut Peraturan Menteri Kesehatan No 82 / 2001 yaitu 0,2 mg/l. Air yang mengandung banyak aluminium menyebabkan rasa yang tidak enak apabila dikonsumsi. 5) Zat organik Larutan zat organik yang bersifat kompleks ini dapat berupa unsur hara makana makanan n maupun maupun sumber sumber energi energi lainny lainnyaa bagi bagi flora flora dan fauna fauna yang yang hidup hidup di perairan. 6) Sulfat Kandungan sulfat yang berlebihan dalam air dapat mengakibatkan kerak air yang keras pada alat merebus air (panci ketel), selain itu mengakibatkan bau dan korosi pada pipa. Kandungan sulfat sering dihubungkan dengan penanganan dan pengolahan air bekas. 7) Nitrat dan nitrit
26
Pencemaran air dari nitrat dan nitrit bersumber dari tanah dan tanaman. Nitra Nitratt bersum bersumber ber baik baik dari dari NO2 di atmosf atmosfer er maupun maupun dari dari pupukpupuk-pup pupuk uk yang yang digunakan dan dari oksidasi NO 2 oleh bakteri dari kelompok Nitrobacter Nitrobacter . Jumlah Nitrat Nitrat yang lebih besar dalam usus cenderung cenderung untuk berubah berubah menjadi menjadi nitrit yang dapa dapatt bere bereak aksi si langs langsun ung g deng dengan an hemo hemogl glob obin inee dala dalam m daera daerah h memb memben entu tuk k methaemoglobine yang dapat menghalang perjalanan oksigen di dalam tubuh. 8) Khlorida Khrl Khrlor orid idaa pada pada air air haru haruss dala dalam m kons konsen entr tras asii yang yang laya layak k dan dan tida tidak k berb berbah ahay ayaa bagi bagi manu manusi sia. a. Khlo Khlorid ridaa dalam dalam juml jumlah ah keci kecill dibu dibutu tuhk hkan an untu untuk k desinfektan namun apabila berlebihan dan berinteraksi dengan ion Na+ dapat menyebabkan rasa asin dan korosi pada pipa air. 9) Zink atau Zn Bata Batass maks maksim imal al zink zink yang yang terk terkan andu dung ng dala dalam m air air adal adalah ah 15 mg/l mg/l.. Penyimpan Penyimpangan gan terhadap terhadap standar standar kualitas kualitas ini menimbulka menimbulkan n rasa pahit, sepat, sepat, dan rasa rasa mual mual.. Dalam Dalam juml jumlah ah kecil kecil,, zink zink meru merupa paka kan n unsu unsurr yang yang pent pentin ing g untu untuk k meta metabo boli lism sme, e, karen karenaa keku kekura rang ngan an zink zink dapa dapatt meny menyeb ebab abka kan n hamb hambata atan n pada pada pertumbuhan anak (Sutrisno, 2004). c. Secara Biologis 1) Coliform Air minum minum tidak boleh mengandun mengandung g bakteri-bakt bakteri-bakteri eri penyakit penyakit (patogen) (patogen) melebihi melebihi batas–batas batas–batas yang telah ditentukan ditentukan yaitu 0 coli per 100 ml air (Sutrisno, 2004). 2004). Bakteri Bakteri yang sering dijadikan sebagai indikator indikator tercemarnya tercemarnya suatu air adalah bakteri golongan coliform . Coliform sendiri merupakan kelompok bakteri gram gram negati negatiff berben berbentuk tuk batang batang yang yang pada pada umumny umumnyaa mengha menghasil silkan kan gas jika jika ditumbuhkan dalam medium laktosa. Total coli diartikan sebagai kumpulan dari
27
beberapa jenis bakteri, dalam hal ini coliform . Total coli yang terdeteksi pada air minum minum kemungkina kemungkinan n sumber sumber pencemarnya pencemarnya berasal berasal dari lingkungan lingkungan (misalnya tana tanah h atau atau vege vegeta tasi si)) yang yang umum umumny nyaa tida tidak k berb berbah ahay aya. a. Bebe Bebera rapa pa jenis jenis yang yang terg tergol olon ong g dala dalam m tota totall coli adalah
Pseudomonas spp., Vibrio spp., dan
Aeromonas spp. (Lim, 1998). Salah satu anggota kelompok coliform adalah E coli. E coli adalah bakteri coliform yang ada pada kotoran manusia & hewan, maka E coli sering disebu disebutt sebaga sebagaii coliform Penguji gujian an coliform jauh jauh lebi lebih h cepa cepatt jika jika coliform fecal fecal . Pen dibandingkan dengan uji E. coli, karena hanya memerlukan uji penduga yang merupakan tahap pertama uji E. coli (Penn, 1991). Selain itu, karena bakteri ini adalah bakteri komensal pada usus manusia, umumnya bukan patogen penyebab penyakit sehingga pengujiannya tidak membahayakan dan relatif tahan hidup di air sehingga dapat dianalisis keberadaannya di dalam air yang notabene bukan merupakan medium yang ideal untuk pertumbuhan bakteri. Menu Menuru rutt
Yalu Yalun n
(200 (2008) 8),,
seca secara ra
morf morfo olog logi E.
coli merupakan
mikroorganisme berbentuk batang pendek, gemuk, berukuran 2,4 µ x 0,4 sampai 0,7 µ, gram-negatif, tak bersimpai, bergerak aktif dan tidak berspora. berspora. Bakteri ini umumnya hidup pada rentang suhu 20-45 o dengan suhu optimum pada 37 oC. 3.4
Proses oses Pengo ngolah lahan Air Air Be Berrsih sih
Sistem Sistem penyediaan penyediaan air bersih meliputi meliputi beberapa beberapa komponen komponen pokok antara lain: unit sumber sumber baku, baku, unit pengolahan, pengolahan, unit produksi, produksi, unit transmisi, transmisi, dan unit distribusi. (1) Unit sumber air baku merupakan awal dari sistem penyediaan air bersih yang mana pada unit ini sebagai penyediaan air baku yang bisa diambil dari air
28
tana tanah, h, air air perm permuk ukaa aan, n, air air huja hujan n yang yang juml jumlah ahny nyaa sesu sesuai ai deng dengan an yang yang diperlukan. (2) Unit Unit pengol pengolaha ahan n air memega memegang ng perana peranan n pentin penting g dalam dalam upaya upaya memenu memenuhi hi kuali kualita tass air air bers bersih ih atau atau minu minum, m, deng dengan an peng pengol olah ahan an fisik fisika, a, kimi kimia, a, dan dan bakteriologi, kualitas air baku yang semula belum memenuhi syarat kesehatan akan berubah menjadi air bersih atau minum yang aman bagi manusia. (3) Unit transmisi dan unit distribusi adalah salah satu dari sistem penyediaan air bersih yang menentukan jumlah produksi air bersih atau minum yang layak didistribusikan ke beberapa tandon atau reservoir dengan sistem pengaliran gravitasi atau pompanisasi. (4) Unit produksi merupakan unit bangunan yang mengolah jenis-jenis sumber air menjadi air bersih (Sutrisno, 2004). 3.5
Peraturan Menteri Kesehatan 492/MENKES/PER/IV/2010
Peraturan
Menteri
Kesehatan
492/ME 492/MENKE NKES/P S/PER/ ER/IV/2 IV/2010 010 merupa merupakan kan
Republik
Indonesia
Nomor
Republik
Indonesia
Nomor
peratu peraturan ran
yang yang
dikelu dikeluark arkan an
oleh oleh
pemerintah pemerintah,, Menteri Menteri Kesehatan, Kesehatan, sebagai sarana untuk mengontrol mengontrol kualitas kualitas air bersih yang diterima oleh masyarakat yang didistribusikan oleh badan pengolahan air. air. Pera Peratu tura ran n ini ini dibu dibuat at deng dengan an meni menimb mban ang g bahw bahwaa agar agar air air minu minum m yang yang dikonsumsi oleh masyarakat tidak menimbulkan gangguan kesehatan, sehingga perlu ditetapkan persyaratan kesehatan kualitas air minum. Selain itu, peraturan ini dibuat dibuat sebaga sebagaii revisi revisi dari dari peratu peraturan ran sebelu sebelumny mnyaa yaitu yaitu Keputu Keputusan san Menter Menterii Kese Keseha hata tan n
Nomo Nomorr
907/ 907/Me Menk nkes es/S /SK/ K/VI VII/ I/20 2002 02
tent tentan ang g
syar syarat at-s -sya yara ratt
dan dan
pen penga gawa wasa san n air air minu minum m yang yang dipa dipand ndan ang g tida tidak k mema memada daii lagi lagi dalam dalam rang rangka ka pengawasan kualitas air minum yang memenuhi persyaratan kesehatan. Dalam Peraturan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor 29
492/MENKES/PER/IV/2010 dimuat 2 parameter utama yaitu parameter wajib dan parameter tambahan. Pada parameter wajib meliputi parameter yang berhubungan langsu langsung ng dengan dengan keseha kesehatan tan (param (parameter eter bakteri bakteriolo ologi gi dan parame parameter ter kimia kimia anorganik) dan parameter yang tidak berhubungan langsung dengan kesehatan (fisik dan kimia). kimia). Sedang Sedangkan kan pada pada parame parameter ter tambah tambahan an melipu meliputi ti parame parameter ter kimiawi kimiawi (bah (bahan an orga organi nik, k, baha bahan n anor anorga gani nik, k, pest pestis isid ida, a, sert sertaa desi desinf nfek ektan tan dan dan hasi hasill sampingannya) dan parameter radioaktifitas (Kementerian Kesehatan RI, 2010). Tabe Tabell 1. Pers Persya yara rata tan n Kual Kualit itas as Air Air Minu Minum m Berd Berdas asark arkan an Pera Peratu tura ran n Mente Menteri ri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492/MENKES/PER/IV/201 492/MENKES/PER/IV/2010 0 No. Jenis Parameter Kadar maksimum yang diperbolehkan 1. Fisik Warna ≤15 Pt-Co • Kekeruhan ≤5 NTU • Suhu Suhu Udara ±3oC • 2. Kimia Sisa Klor ≥0,2 mg/L • 3. Bakteriologi 0 per 100 mL sampel • E.coli Total coli 0 per 100 mL sampel • (Kementerian Kesehatan RI, 2010).
30
BAB IV METODE KERJA 4.1
Waktu da dan Te Tempat
Kerja praktik ini dilaksanak dilaksanakan an selama selama 1 bulan yaitu dari tanggal 24 Januari 2011 2011 sampai sampai dengan dengan 24 Februa Februari ri 2011, 2011, bertem bertempat pat di Labora Laborator torium ium Instala Instalasi si Pengolahan Air (IPA) I Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bandarmasih. 4.2
Bent Be ntu uk Ke Kerja Pr Prakti aktik k
Bentuk Bentuk kerja kerja prakti praktik k yang yang dilaku dilakukan kan di Perusa Perusahaa haan n Daerah Daerah Air Minum Minum (PDA (PDAM) M) Band Bandarm armas asih ih ini ini adala adalah h maga magang ng yang yang dila dilaku kuka kan n selam selamaa 1 bulan bulan,, bertempat di laboratorium Instalasi Pengolahan Air (IPA) 1. Selama kerja praktik, mahasiswa diberikan pengarahan dan bimbingan oleh para analis mengenai caracara dan tahapan dalam pemeriksaan kualitas air bersih khususnya dari pelanggan yang yang berdom berdomisi isili li di wilaya wilayah h Banjar Banjarmas masin in Barat Barat dan Banjarm Banjarmasi asin n Utara Utara yang yang dida didasa sark rkan an pada pada Perat Peratur uran an Ment Menter erii Kese Keseha hata tan n Repu Republ blik ik Indo Indone nesi siaa Nomo Nomor r 492/ 492/ME MENK NKES ES/P /PER ER/I /IV/ V/20 2010 10
tent tentan ang g
Pers Persya yara rata tan n
Kual Kualit itas as
Air Air
Minu Minum. m.
Pemeriksaan sampel air berdasarkan 3 parameter yaitu kimia & fisik (sisa klor, bes besi, i, pH, pH, warn warna, a, dan dan keke kekeru ruha han) n) sert sertaa bakt bakter erio iolo logi gi.. Untu Untuk k peme pemeri riks ksaan aan bakteriolo bakteriologi, gi, sampel sampel air pelanggan pelanggan diambil secara khusus karena memerlukan memerlukan beberapa perlakuan agar sampel air yang diterima tidak tercemar bakteri pada saat sampli sampling. ng. Kerja Kerja prakti praktik k yang yang dilaku dilakukan kan mahasi mahasiswa swa member memberika ikan n gambar gambaran an mengenai dunia kerja yang sesungguhnya, dimana tidak cukup dengan pendidikan akademik saja, tetapi juga keterampilan dan latihan yang terus menerus yang diperlukan dalam menghadapi suatu pekerjaan.
4.3
Alat dan Ba Bahan
31
Peralat Peralatan an yang yang diguna digunakan kan antara antara lain lain botol botol sampel sampel,, tissue tissue,, turbid turbidime imeter ter 2100P, 2100P, kompar komparato ator, r, disc disc seri seri DPD (Diethyl-P-Phenylen (Diethyl-P-Phenylenee Diamine) no. 1, spectophotometer, botol turbidimeter, gelas spectophotometer, termometer, botol sampling sampling bakteriologi, bakteriologi, korek api, penjepit, penjepit, kapas, lampu bunsen, bunsen, tabung reaksi dan tabung durham. BahanBahan-bah bahan an yang digunak digunakan an antara lain sampel sampel air pelang pelanggan gan
zona zona
Banj Banjar arma masi sin n Bara Baratt dan dan Utar Utara, a, aqua aquade dest st,, reag reagen en DPD (Diethyl-P-Phenylene
Diamine) no. 1, reagen readycult, alkohol 70%, media Lactose Broth Double Strength, media Lactose Broth Single Strength, E. coli Broth dan media Brilliant Green Lactose Broth (BGLBB). 4.4
Prosedur Kerja
4.4.1 Pengambilan Sampel Pelanggan Air sampel pelanggan yang diambil adalah dari wilayah Banjarmasin Barat dan Banjarmasin Utara. Banyaknya sampel yang diambil dalam satu periode telah disesuaikan
dengan
Peraturan
Menteri
Kesehatan
RI
Nomor
:
736 / MENKES/PER MENKES/PER/VI/20 /VI/2010 10 tentang tentang Tata Laksana Laksana Pengawasan Pengawasan Kualitas Kualitas Air Minum. Minum. Jumlah Jumlah sampel sampel dan frekue frekuensi nsi penguj pengujian ian sampel sampel air minum minum minima minimall ditetapkan berdasarkan jumlah penduduk yang dilayani pada jaringan distribusi penyedia penyedia air minum. minum. Untuk PDAM Bandarmasih, Bandarmasih, 1 sampel sampel yang diambil harus mewakili mewakili 10.000 10.000 jiwa, sehingga sehingga didapatkan didapatkan perbandinga perbandingan n 1:10.000. 1:10.000. Peraturan tersebut tersebut juga menyebutkan menyebutkan bahwa penetapan lokasi titik pengambilan pengambilan sampel sampel harus menyebar dan mewakili kualitas air dari penyedia air minum. Sampel yang diamati pada periode 26 Januari 2011 s/d 25 Februari 2011 adalah sebanyak 26 sampel yang terdiri dari 2 zona yaitu zona 1 (Banjarmasin Barat) dan zona 4 (Banjarmasin Utara).
32
Pengambila Pengambilan n sampel sampel pelanggan pelanggan dilakukan dengan cara disiapkan disiapkan botol botol yang yang akan akan diguna digunakan kan untuk untuk mengam mengambil bil sampel sampel ke pelang pelanggan gan.. Buka Buka kran kran di pelanggan yang langsung dari pipa dan biarkan air mengalir beberapa saat. Ambil sampel sampai memenuhi botol sampel. Sampel dibawa ke Laboratorium dan diawetkan sesuai kebutuhan kemudian sampel siap untuk di analisa. 4.4.2 Pemeriksaan Warna (Spectophotometer) (Spectophotometer)
Pemeriksaan
warna
dilakukan
dengan
menggunakan
alat
Specto Spectopho photom tometer eter.. Tekan Tekan tombol tombol on untuk untuk menghi menghidu dupka pkan n specto spectopho photom tometer eter kemudi kemudian an tekan tekan angka angka 120 untuk untuk progra program m pemerik pemeriksaa saan n warna, warna, atur atur panjan panjang g gelombang 455 nm. Dalam 2 (dua) buah gelas spectro masukkan 25 mL aquadest ke gelas pertama (sebagai blanko) dan 25 mL sampel ke dalam gelas kedua. Sebelum memasukkan gelas pertama dan kedua pastikan gelas benar-benar bersih dari ari air air mau maupun pun bek bekas jari jari,,
karen arenaa
hal ters terseb ebu ut
dapat apat memp empeng engaru aruhi
Spectopho Spectophotometer tometer dalam membaca membaca warna pada sampel. sampel. Masukkan Masukkan gelas pertama pertama (blanko) ke dalam spectro, tekan zero, kemudian keluarkan blanko tersebut dan masukkan masukkan gelas yang berisi sampel sampel ke dalam spectro, spectro, tekan read. Angka yang tertera pada Spectophotometer merupakan hasil pemeriksaan warna. 4.4.3 Pemeriksaan Kekeruhan (Turbidimeter) (Turbidimeter)
Pemeriksaan kekeruhan dilakukan dengan menyiapkan botol turbidimeter dan alat turbidimet turbidimeter. er. Dalam botol turbidimete turbidimeter, r, tuangkan tuangkan sampel sampai sampai tanda bata batas. s. Teka Tekan n powe powerr on samp sampai ai menu menunj njuk ukan an angk angkaa 0,00 0,00 NTU. NTU. Sebe Sebelu lum m memasukka memasukkan n botol botol pastikan pastikan botol benar-benar benar-benar bersih dari air maupun maupun bekas jari, karena hal tersebut dapat mempengaruhi turbidimeter dalam membaca kekeruhan pada sampel. Masukkan Masukkan botol botol yang telah berisi berisi sampel sampel ke dalam turbidimeter, turbidimeter, tekan tombol read sampai menunjukan angka.
33
4.4.4
Pemeriksaan Suhu
Pemeriksaan suhu dilakukan dengan menyiapkan termometer. Termometer dimasukan dimasukan ke dalam botol sampel yang berisi berisi air bersih pelanggan dan biarkan biarkan sampai pengukuran konstan. Hasil pengukuran kemudian dicatat. 4.4. 4.4.5 5
Peme Pemeri riks ksaa aan n Sisa Sisa Klo Klorr
Pemerik Pemeriksaa saan n sisa sisa klor klor menggu menggunak nakan an alat alat kompar komparato atorr dengan dengan dish dish seri Sampel el seba sebany nyak ak 10 mL dima dimasu sukk kkan an ke dala dalam m tabu tabung ng reak reaksi si.. DPD no. 1. Samp Masukkan 1 tablet DPD no 1 kemudian kocok hingga terlarut sempurna. Letakkan tabung reaksi pada alat kemudian bandingkan dengan warna air sampel dengan warna yang terdapat pada cakram untuk mengetahui kadar sisa klor pada sampel. Hasil pengukuran kemudian dicatat. 4.4. 4.4.6 6
Peme Pemeri riks ksaa aan n Bake Bakeri riol olog ogis is
4.4.6.1 Pengambilan Sampel Bakteriologi
Pengambila Pengambilan n sampel sampel bakteriolo bakteriologi gi didasarkan didasarkan pada tinggi tinggi rendahnya rendahnya sisa klor pada air bersih pelanggan. Apabila sisa klor <2,0 mg/L, maka akan dilakukan penga pengambi mbilan lan sampel sampel.. Dalam Dalam pengam pengambil bilan an sampel sampel air untuk untuk uji bakteri bakteriolo ologi, gi, pastikan pastikan tangan & botol botol sampel sampel harus sesteril mungkin. mungkin. Langkah Langkah pertama yang dilakukan dalam uji bakteriologi adalah bersihkan mulut kran kemudian lepaskan bila bila terdap terdapat at alat tambahan tambahan pada mulut mulut kran. kran. Biarka Biarkan n air keluar keluar ± 5 menit, menit, sebelum pengambilan sampel dilakukan. Tutup kran & bakar permukaan mulut kran secara menyeluruh & buka lagi selama 1 menit. Tuangkan alkohol 70% pada tangan dan usapkan secara menyeluruh pada tangan. Sebelum diisi dengan sampel air, bakar mulut botol sampel secara merata dengan cara diputar. diputar. Ambil 100 mL sampel dengan botol yang telah disiapkan secara hati-hati dan hindarkan dari kontaminasi.
34
4.4.6.2 Test Awal Bakteriologi
Test Test awal awal ini ini pert pertam amaa-ta tama ma siap siapka kan n reag reagen en readycult. Selanjutnya nyalakan 2 lampu bunsen, letakkan masing-masing pada jarak ±1 meter. Lakukan sterilisasi pada mulut tabung baik pada tabung yang berisi sampel dan tabung yang akan diisi sampel. Dengan posisi kedua tabung terletak diantara 2 lampu bunsen, tuang sampel yang akan diperiksa sebanyak 100 mL pada tabung kosong. Masukkan readycult seca secara ra perl perlah ahan. an. Samp Sampel el yang yang telah telah dibe diberi ri readycult selanjutnya diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37 oC. Lihat perubahan warna pada sampel. Apabila berwarna kuning maka negatif dan tidak perlu dilakukan tes pendugaan pendugaan/tes /tes presumtif presumtif serta tes penegasan/t penegasan/tes es confirmatif. confirmatif. Apabila berwarna berwarna biru maka positif dan diteruskan dengan tes pendugaan/tes presumtif serta tes penegasan/tes confirmatif. 4.4.6.3 Tes Pendugaan/Tes Presumtif Tes Tes pend pendug ugaan aan/t /tes es pres presum umti tiff dila dilaku kuka kan n sebe sebelu lum m tes tes pene penega gasa san/ n/te tess confirmed. Tujuannya adalah untuk memastikan apakah di dalam sampel terdapat
E.coli atau total coli . Pertama-tama masukkan/inokulasikan masing-masing 10 mL sampel sampel air ke dalam tabung 1a s/d 5a yang berisi berisi media Lactose Lactose Broth Double Strength dengan pipet steril. Masukkan/inokulasikan masing-masing 1 mL sampel air ke dalam tabung 1b s/d 5b yang berisi Lactose Broth Single Strength dengan pipet pipet steril. Masukkan/ino Masukkan/inokulas kulasikan ikan masing-masing masing-masing 0,1 mL sampel sampel air ke dalam tabu tabung ng 1c s/d s/d 5c yang yang beri berisi si E. Tabung-tabung ng E. coli coli Broth dengan pipet steril. Tabung-tabu diko dikoco cok k perl perlah ahan an agar agar samp sampel el air air meny menyeb ebar ar rata rata ke selu seluru ruh h bagi bagian an medi media. a. Inkuba Inkubasi si semua semua tabung tabung-tab -tabung ung pada pada suhu suhu 35 oC sela selama ma 24-4 24-48 8 jam jam di dala dalam m incubator incubator untuk analisa total coli dan 45oC unuk analisa E. coli. Amati masingmasing masing tabung tabung untuk melihat melihat ada atau atau tidakn tidaknya ya gas di dalam dalam tabung tabung durham, durham,
35
untuk memperjelas terlihatnya gas, kocoklah tabung secara perlahan, bila terlihat gelembung halus maka tabung ini dianggap positif. 4.4.6.4 Tes Penegasan/Tes Confirmatif Tes Penegasan/t Penegasan/tes es confirmatif confirmatif merupakan merupakan lanjutan lanjutan dari tes pendugaan pendugaan/tes /tes presu presumti mtif. f. Apabi Apabila la pada pada tes pendug pendugaan aan/tes /tes presum presumtif tif menunj menunjuka ukan n hasil hasil yang yang positif maka akan dilanjutkan dengan tes penegasan/tes confirmatif. Dari tiap-tiap tabung pada tes presumtif yang positif, dipindahkan 1-3 ose ke dalam tabung yang beris berisii 10 mL BGLBB BGLBB (untuk (untuk total total coli) dan 10 mL yang berisi E. coli Broth (untuk E.coli). Tabung-tabung BGLBB diinkubasi pada suhu 35 oC dan tabungtabung E. coli Broth diinkubasi pada suhu 45 oC selama 24-48 jam. Pembacaan dilakukan setelah 24-48 jam dengan melihat jumlah tabung BGLBB dan tabung
E. coli Broth yang menunjukan positif adanya gas, kemudian dicocokkan dengan tabel MPN.
BAB V PELAKSANAAN KERJA PRAKTIK 5.1 Evaluasi Evaluasi Pelaksa Pelaksanaan naan Kerja Kerja Praktik Praktik
Kerja Kerja prakti praktik k yang yang dilaku dilakukan kan oleh oleh mahasi mahasiswa swa di PDAM PDAM Bandar Bandarmas masih ih selama bulan Januari - Februari memberikan banyak pengalaman dan informasi yang belum didapat dibangku dibangku perkuliahan perkuliahan.. Mahasiswa Mahasiswa mendapatkan mendapatkan gambaran gambaran
36
bagaimana bagaimana lingkungan lingkungan kerja serta interaksi di dalamnya. dalamnya. Selain itu mahasiswa juga memperoleh memperoleh keterampilan keterampilan dalam analisis analisis air. Kendala yang ditemui ditemui tidak terlalu berarti karena adanya bantuan dan pengarahan dari para analis dari PDAM Bandar Bandarmas masih ih sendir sendiri. i. Prosed Prosedur ur yang yang dalam dalam analis analisis is air adalah adalah pengam pengambil bilan an samp sampel el
pela pelang ngga gan, n,
peme pemeri riks ksaan aan
warn warna, a,
peme pemeri riks ksaan aan
suhu suhu,,
peme pemerik riksa saan an
kekeruhan, pemeriksaan sisa klor serta pemeriksaan bakteriologi. 5.2
Hasil
Data hasil analisis kualitas air bersih pelanggan baik dari Zona 1 maupun Zona 4 pada 26 Januari 2011 – 25 Februari 2011, disajikan pada tabel berikut ini : Tabe Tabell 2. Hasi Hasill Anal Analis isis is Ku Kual alit itas as Air Air Be Bers rsih ih Pela Pelang ngga gan n IPA IPA 1 PDAM PDAM Bandarmasih periode Januari-Februari 2011 HASIL ANALISA
N o 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 0 1 1 1 2 1 3 1 4 1 5 1 6 1 7 1 8 1 9 2 0
Tanggal 01/02/20 11 02/02/20 11 03/02/20 11 04/02/20 11 05/02/20 11 06/02/20 11 07/02/20 11 02/02/20 11 02/02/20 11 02/02/20 11 02/02/20 11 08/02/20 11 08/02/20 11 08/02/20 11 08/02/20 11 08/02/20 11 08/02/20 11 08/02/20 11 22/02/20 11 23/02/20 11
No DS 100006 76 100041 87 100501 2 100888 2 100956 0 100963 0 103151 7 100672 2 101009 6 101362 9 101693 1 400049 6 400129 5 401701 1 401750 0 401769 2 402414 7 402749 6 400180 9 400715 6
NAMA
ALAMAT
Bakteriologi Total E. coli coli
War na
Fisik Kekeru h an
Suhu
Kimi a Sisa Klor
DJALANI ABAS
Jl. Bukit Raya No. 4 Rt. 58
0
0
6
1.72
28
0.40
SYAIFUL ANWAR
Jl. Belitung Darat gg. Abadi
0
0
21
5.13
28
0.05
Jl. Batu Besar Jl. Batu Benawa Gg. V No 12 Rt. 75 Jl. S. Parman Gg.H.Kaderi No 16 Rt.1 Jl. S. Parman Gg. Kalimantan I No. 24 Rt. 3 Jl. Sulawesi Gg, Musyawarah No. 36 Rt. 12 Jl.Cempaka XI/Kebun Sayur No. 28
0
0
10
1.95
28
0.32
0
0
4
1.51
28
0.27
0
0
33
6.19 6.
28
0.25 0.
0
0
10
2.74
28
0.25
0
0
16
2.93
28
0.25
0
0
9
0.98
28
0.02
0
0
12
1.36
28
0.10
0
0
10
1.19
28
0.22
0
0
7
0.70
28
0.25
0
0
7
1.48
28
0.55
0
0
6
1.0
28
0.45
0
0
22
2.92
28
0.15
0
0
11
2 .11 2.
28
0 .70 0.
0
0
7
1.37
28
0.45
0
0
8
1.13
28
0.45
0
0
7
1.42
28
0.50
0
0
4
1.25
29
0.45
0
0
4
1.25
29
0.50
S.D LAM MANGKURAT M. SYAINI HAMSIAH YUSRAN ASIAH KASMINI M. HIDAYAT NURSI ALI SYAIFUL ANWAR RIDUAN WERNER, HAJI HARI MUHAMMAD NOOR M. TAUFIK/UWI ASYIAH M. FAUZI HUSNI SAIFUDIN JUHRI M. SYARIF RIDHANI, ST ACIL DRS. H. NOOR RAHMAN
Jl. Gunung sari No. 11 Rt.19 Jl.Sutoyo S Gg. H.Basi No. 0 1 -A Rt . 5 Jl. Kaca Piring VI No. 7 Rt.6 Jl. H. Basri Komp Kayu tangi No. 27 Rt. 45 Perumnas, Jl. Tanjung VI Blol II No 31 Jl. AMD gg. Muhajirin No. 07 Rt. 08 Jl. Pangeran Gg. Rahman No. 3 8 Rt . 1 3 Jl. Pangeran No. 106 Rt. 07 Jl. Perdagangan komp HKSN permai Jl. Adhyaksa Kom. Muhibbudin No. 24 Rt. 15 Jl. Perumnas Blok IV No. 175 Komp Mandiri Permai Rt. 34 No. 4
37
2 1 2 2 2 3 2 4 2 5 2 6
24/02/20 11 25/02/20 11 26/02/20 11 27/02/20 11 28/02/20 11 01/03/20 11
400886 7 401050 0 401309 2 401726 8 402417 7 402697 3
ABDULLAH KARIM DJAM'ANI. HM ABDUL HALIM IWAN RISWADI/NOVIAR NGADINO SITI NORBAYA
Jl. Jahri Saleh Gg. Angsoka /ii /no. 59-A Rt. 3 Jl. Sultan Adam Gg. Al Aman No. 61 Rt.26 Jl. Kuin Utara Gg.H. Pasi No. 142C Jl. Sungai andai Komp Pesona Bakti Jl. Malkon Temon No. 16 Rt. 19 Jl. Panglima Batur Gg. Gusti Galuh No. 02A
Rata-Rata Jumlah Sampel yang tidak sesuai standar Persyaratan Air Minum di Pelanggan (%) *Persyaratan Air Minum PERMENKES RI NOMOR : 492/MENKES/PER/2010 Tanggal 19 April 2010
0
0
4
0.85
29
0.55
0
0
1
1.16
29
0.45
0
0
6
2.38
29
0.35
0
0
2
1.29
29
0.01
0
0
2
1.03
29
0.45
0
0
4
1.40
29
0.55
0 0.0 0
0
1,86
28
0.00
8 14.8 1
7.69
0.0 0
0.34 11.5 3 >0.2 0
0.00
≤15
≤5
0.00 suhu udara ±3
Keterangan Keterangan :
: Tidak memenuhi standar PERMENKES RI NOMOR : 492/ME 492/MENKE NKES/P S/PER/ ER/201 2010 0 Tangga Tanggall 19 April April 2010 2010 tentan tentang g Persyaratan Air Minum Tabel Tabel 2. merup merupaka akan n hasil hasil analis analisis is kualit kualitas as air bersih bersih pelang pelanggan gan IPA 1 PDAM PDAM Bandar Bandarmas masih ih period periodee Januar Januari-F i-Febr ebruar uarii 2011. 2011. Sampel Sampel yang yang dianal dianalisi isiss berjumlah 26 sampel dengan parameter : kimia meliputi sisa klor, fisik meliputi warna, kekeruhan dan suhu, serta bakteriologi meliputi jumlah E. coli dan total
coli. Hasil analisis bakteriologi untuk jumlah E.coli dan total coli adalah 0 dengan presentase jumlah sampel yang tidak sesuai dengan standar persyaratan persyaratan air minum PERMEN PERMENKES KES RI NOMOR NOMOR : 492/ME 492/MENKE NKES/P S/PER/ ER/201 2010 0 adala adalah h 0,00 0,00%. %. Hasi Hasill analisis warna berkisar antara 1-33 Pt-Co dengan rata-rata 8 Pt-Co dan presentase jumlah jumlah sampel yang tidak sesuai standar persyaratan persyaratan air minum PER MENKES RI NOMOR : 492/MENKES/PER/2010 adalah 14,81%. Kekeruhan air berkisar antara 1,00-5,53 1,00-5,53 NTU dengan dengan rata-rata rata-rata 2,36 NTU dan presentase jumlah sampel yang tidak sesuai standar persyaratan persyaratan air minum PERMENKES PERMENKES RI NOMOR : 492/MENKES/PER/2010 adalah 7,69%. Suhu berkisar antara 28 oC-29oC dengan rata-rata 28oC dan presentase jumlah sampel yang tidak sesuai standar persyaratan air minum PERMENKES RI NOMOR : 492/MENKES/PER/2010 adalah 0,00%. Sisa klor pada air berkisar antara 0,01-0,70 mg/L dengan rata-rata 0,34 mg/L dan
38
prese presenta ntase se jumlah jumlah sampel sampel yang yang tidak tidak sesuai sesuai standa standarr persya persyarat ratan an air minum minum PERMENKES RI NOMOR : 492/MENKES/PER/2010 492/MENKES/PER/2010 adalah 11,53%. 5.2 5.2 Pemb Pembah ahas asan an 5.3.1 Parameter Bakteriologi
Berdasarkan PERMENKES RI NOMOR : 492/MENKES/PER/IV/2010, persyaratan persyaratan yang harus dipenuhi dipenuhi oleh lembaga lembaga pengolahan pengolahan air minum minum untuk untuk parameter bakteriologi menggunakan indikator coliform baik total coli maupun E. Bandarmasih coli adalah 0 per 100 ml air. Didasari hal tersebutlah maka PDAM Bandarmasih harus melakukan analisis bakteriologi untuk memantau apakah air distribusi ke pelan pelangga ggan n terdap terdapat at bakteri bakteri atau atau tidak. tidak. Ada 2 jenis jenis indika indikator tor yang yang dicek dicek yaitu yaitu
E.coli dan total coli (coliform ). Pengambilan sampel air untuk dianalisis bakteriologinya, didasarkan pada kadar kadar klor klor yang yang diukur diukur dilapa dilapanga ngan. n. Apabil Apabilaa sisa sisa klor klor tinggi tinggi atau atau ≥0,20 ≥0,20 mg/L, mg/L, maka sudah dapat dipastikan air tersebut negatif mengandung bakteri coli dan tidak diambil sampel airnya untuk diteliti di laboratorium, sebaliknya apabila sisa klor klor rendah rendah atau atau <0,20 <0,20 mg/L mg/L maka maka sampel sampel air akan akan diambi diambill untuk untuk dianal dianalisi isis. s. Dilandasi Dilandasi hal tersebut, tersebut, dari 26 sampel sampel air yang diperiksa, diperiksa, hanya ada 5 sampel air yang yang dibawa dibawa ke labora laborator torium ium untuk untuk analis analisis is mikrob mikrobiol iologi ogi.. Setela Setelah h dilaku dilakukan kan pemeriksaan maka didapatkan hasil negatif pada ke 5 sampel air. Negatifnya hasil pemeriksaan bakteriologi meskipun sisa klor pada air rendah dapat disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah kondisi teknis saat pengambilan sampel dilapangan. Kondisi teknis yang dimaksud disini adalah pada saat pengambilan sampel, bakteri sudah mati akibat pemanasan kran air yang berlebihan. Pemanasan kran air pada dasarnya dilakukan agar sampel air yang diambil tidak terkontaminasi bakteri yang bersifat kosmopolitan, namun apabila 39
dilakukan secara tidak teliti, hal tersebut dapat menyebabkan matinya bakteri pada sampel. Uji bakteriolog bakteriologii di PDAM Bandarmasih Bandarmasih menggunaka menggunakan n reagen readycult . Penggunaan reagen ini bertujuan untuk menghemat waktu dan tenaga dalam uji bakteriolo bakteriologi. gi. Reagen readycult cukup mudah untuk digunakan digunakan,, hanya hanya dengan dengan membub membubuhk uhkan an 1 bungku bungkuss readycult ke dalam dalam sampel sampel yang yang akan akan diperik diperiksa sa kemudian diinkubasi selama 24 jam, hasilnya bisa langsung diketahui. Apabila sampel yang diinkubasi menunjukan perubahan warna menjadi berwarna hijau maka maka sampel sampel terseb tersebut ut positi positiff mengan mengandun dung g bakter bakterii jenis jenis coli , namun namun apabil apabilaa menunj menunjuka ukan n peruba perubahan han warna warna menjad menjadii warna warna kuning kuning maka maka sampel sampel terseb tersebut ut negatif mengandung bakteri coli. Penghitungan bakteri dengan metode Jumlah Perkiraan Terdekat ( Most
Probable Number ) didasarkan dari hasil inkubasi sampel air tersebut. Apabila hasil sampel positif maka harus diteruskan melalui uji penduga/presumtif test sert sertaa test test pene penega gasa san/ n/co conf nfirm irmati atiff test test,, seba sebali likn knya ya apab apabil ilaa nega negati tiff maka maka uji uji selanjutnya tidak perlu untuk dilakukan. Negatifnya semua sampel bakteriologis dari air bersih pelanggan menyebabkan analisis tidak sampai pada test pendugaan maupun tes konfimatif. 5.3. 5.3.2 2
Para Parame mete terr Fisi Fisik k Warna
Standar Standar warna air untuk air air bersih yang didisribu didisribusikan sikan oleh pengolahan pengolahan air
minum
ke
pelang anggan
berdasarkan
PERMENKES
RI
NOMOR
:
492/MENKES/PER/IV/2010 492/MENKES/PER/IV/201 0 adalah ≤15 Pt-Co (kurang (kurang dari atau sama sama dengan 15 Pt-Co) Pt-Co).. Hasil Hasil pengam pengamatan atan menunj menunjuka ukan n warna warna air dari dari 26 sampel sampel pelang pelanggan gan berkisar antara 1-33 Pt-Co dengan rata-rata 8 Pt-Co dan presentase jumlah sampel
40
yang tidak tidak sesuai standar standar adalah 14,81%. 14,81%. Dari hasil rata-rata tersebut tersebut diketahui diketahui bahwa bahwa warna warna air masih masih memenu memenuhi hi standa standarr persya persyarata ratan n air minum. minum. Meskip Meskipun un demi demiki kian an,, ada ada bebe bebera rapa pa samp sampel el yang yang mela melamp mpau auii kada kadarr maks maksim imum um yang yang diperbolehkan, yaitu pada sampel dengan no. DS 1004187 dengan warna air 21 Pt-Co, no. DS 1009560 dengan warna air 33 Pt-Co, no. DS 1031517 dengan warna 16 Pt-Co, serta no. DS 4017011 dengan warna 22 Pt-Co. Tingginy Tingginyaa warna pada air menurut menurut Sutrisno Sutrisno (2004) dapat dikarenakan dikarenakan adan adanya ya penc pencem emar. ar. Penc Pencem emar ar disi disini ni meru merupa paka kan n part partik ikelel-pa parti rtike kell peny penyeb ebab ab kekeruhan seperti tanah, lumpur, serta partikel-partikel besi dan mangan, serta mikroorgan mikroorganisme isme termasuk termasuk alga atau lumut. Kekeruhan Kekeruhan memiliki memiliki pengaruh pengaruh dalam tinggi rendahnya warna, karena kekeruhan air dihubungkan dengan kemungkinan hadirn hadirnya ya pencem pencemar ar dan warna warna air tergan tergantun tung g pada pada pencem pencemar ar yang yang memasu memasuki ki badan air.
Kekeruhan
Air dikata dikatakan kan keruh, keruh, apabil apabilaa air terseb tersebut ut mengan mengandun dung g begitu begitu banyak banyak partikel bahan yang tersuspensi sehingga memberikan warna/rupa yang berlumpur dan kotor. Bahan-bahan yang menyebabkan kekeruhan ini meliputi tanah liat, lumpur, bahan-bahan organik yang tersebar secara baik dan partikel-partikel yang tersuspensi
lainnya.
Kekeruh ruhan
meru erupakan
sifat fat
dari
air
yang
tidak
membahayakan, tetapi mengganggu dari segi estetika (Sutrisno, 2004). Kekeruhan yang tinggi dapat menyebabkan terhambatnya proses desinfeksi. Standar kekeruhan untuk air minum yang didistribusikan oleh pengolahan air
minum
ke
pelang anggan
berdasarkan
PERMEN MENKES
RI
NOMOR
:
41
492/MENKE 492/MENKES/PER S/PER/IV/20 /IV/2010 10 adalah ≤5 NTU (kuran (kurang g dari atau atau sama dengan dengan 5 NTU NTU). ). Dari Dari hasi hasill peng pengam amat atan an menu menunj njuk ukan an keke kekeru ruha han n air air dari dari 26 samp sampel el pelan pelangga ggan n berkis berkisar ar antara antara 1,00-5 1,00-5,53 ,53 NTU dengan dengan rata-rat rata-rataa 2,36 2,36 NTU NTU dan presentase jumlah sampel sampel yang tidak sesuai standar adalah 7,69%. Dari hasil ratarata tersebut diketahui bahwa kekeruhan air masih memenuhi standar persyaratan kualitas kualitas air minum. Meskipun Meskipun demikian, demikian, ada beberapa sampel yang melampaui melampaui kadar kadar maksim maksimum um yang yang dipe diperbo rboleh lehkan kan,, yaitu yaitu pada pada 100418 1004187 7 dengan dengan kekeruh kekeruhan an 5,13 NTU dan
sampel sampel deng dengan an
no. DS DS
sampel sampel dengan dengan no. DS 1009560 1009560
dengan kekeruhahan 6,19 NTU. Menurut Menurut Sutrisno Sutrisno (2004), kekeruhan kekeruhan pada air dapat disebabkan disebabkan karena adanya bahan–bahan organik dan anorganik yang terdapat pada air. Salah satu faktor masih terdapatnya bahan-bahan penyebab kekeruhan pada air distribusi ini adalah tidak maksimalnya proses filtrasi. Filtrasi merupakan proses penyaringan air yang yang dilaku dilakukan kan pada pada bak pulsat pulsator or serta serta bak filter yang yang bertuj bertujuan uan untuk untuk memi memisa sahk hkan an air air deng dengan an part partik ikel el-pa -part rtik ikel el peny penyeb ebab ab keke kekeru ruha han. n. Sela Selain in itu, itu, keke kekeru ruha han n pada pada air, air, oleh oleh PDAM PDAM Band Bandar arma masi sih h juga juga dija dijadi dika kan n indi indika kato tor r pengkaratan pipa distribusi air ke pelanggan. Suhu
Secara Secara umum, umum, kenaik kenaikan an suhu suhu peraira perairan n akan akan mengak mengakiba ibatka tkan n kenaik kenaikan an aktivi aktivitas tas biolog biologii sehing sehingga ga akan akan memben membentuk tuk O 2 lebih banyak lagi. Menurut Menurut Sutrisno (2004), suhu pada air perlu diperhatikan karena pada suhu yang tinggi zat beracun sangat aktif sehingga berbahaya untuk dikonsumsi. Kenaikan temperatur air menyebabkan penurunan kadar oksigen terlarut. Kadar oksigen terlarut yang terlalu rendah akan menimbulkan bau yang tidak sedap akibat degradasi anaerobik yang mungkin saja terjadi.
42
Standar
suhu
air
berdasarkan
PERMENKES
RI
NOMOR
:
492/MENKE 492/MENKES/PER S/PER/IV/20 /IV/2010 10 adalah suhu udara udara ± 3 oC. Dari hasil pengamatan, dari 26 sampel air, suhu air berkisar dari 28-29 oC dengan rata-rata 28oC dan prese presenta ntase se jumlah jumlah sampel sampel yang yang tidak tidak sesuai sesuai standa standarr adalah adalah 0,00%. 0,00%. Hasil Hasil ini menunjukan bahwa suhu air pada sampel air bersih pelanggan masih memenuhi standar persyaratan kualitas air minum. 5.3. .3.3
Parame rametter Kim Kimia ia Sisa Klor
Sisa Sisa klor klor pada pada air air bers bersih ih pela pelang ngga gan n yang yang didi didist stri ribu busi sika kan n PDAM PDAM Bandar Bandarmas masih ih berasa berasall dari dari klorin klorin yang yang diberi diberikan kan pada pada air untuk untuk desinf desinfekt ektan. an. Desinfektan digunakan untuk membunuh bakteri patogen atau mikroorganisme berba berbahay hayaa pada pada air. Klorin Klorin dapat dapat ditamb ditambahk ahkan an secara secara langsu langsung ng ke dalam dalam air sebagai sebagai gas klorin atau tidak tidak langsung langsung sebagai larutan larutan sodium hypoklori hypokloritt atau yang lebih dikenal dengan sebutan kaporit. Pemeriksaan sisa klor dilakukan pada saat sampling dengan menggunakan alat komparator serta disc seri DPD no 1 dan reagen DPD no. 1. Pemeriksaan dilapangan dilapangan bertujuan bertujuan untuk mengefesien mengefesiensi si pengambila pengambilan n sampel sampel bakteriolo bakteriologis. gis. Apabila pemeriksaan sisa klor dilapangan menunjukan sisa klor ≥0,2 mg/L maka pengambilan sampel bakteriologi tidak dilakukan. Stan Standa darr sisa sisa klor klor pada pada air air berd berdas asark arkan an PERM PERMEN ENKE KES S RI NOMO NOMOR R : 492/MENKES/PER/IV/2010 492/MENKES/PER/IV/201 0 adalah ≥0,2 mg/l (kurang dari atau sama dengan 0,2 mg/L). Apabila Apabila kurang dari 0,2 mg/L maka dikhawatirk dikhawatirkan an klorin tidak mampu mampu memb membun unuh uh mikr mikroo oorg rgan anis isme me dala dalam m air dan dan meny menyeb ebab abka kan n air air tida tidak k laya layak k konsumsi. Hasil pengamatan untuk analisis sisa klor dari 26 sampel pelanggan berkisar antara 0,01-0,70 mg/L dengan rata-rata 0,34 mg/L dan presentase jumlah
43
sampel yang tidak sesuai standar adalah 11,53%. Dari rata-rata tersebut dapat dike diketa tahu huii bahw bahwaa sisa sisa klor klor pada pada air air pela pelang ngga gan n masi masih h meme memenu nuhi hi stan standa dar r persyaratan persyaratan kualitas air minum. minum. Meskipun Meskipun demikian, ada 5 sampel sampel pelanggan pelanggan yang sisa klornya dibawah standar, yaitu no. DS 1004187 dengan sisa klor sebesar 0,05 mg/L, no. DS 1006722 dengan sisa klor sebesar 0,02 mg/L, no. DS 1010096 dengan sisa klor sebesar 0,10 mg/L, no. DS 4017011 dengan sisa klor sebesar 0,15 mg/L dan no. DS 4017268 dengan sisa klor 0,01 mg/L. Kadar sisa klor pada beberapa sampel air pelanggan yang tidak memenuhi stan standa darr dapa dapatt terj terjad adii akib akibat at bebe bebera rapa pa fakto faktor. r. Menu Menuru rutt hasi hasill lapo lapora ran n bagi bagian an produksi produksi PDAM Bandarmasih Bandarmasih pada Februari-Mare Februari-Marett 2011, 2011, rendahnya rendahnya sisa klor pada air dapat disebabkan karena kondisi tabung gas klor hampir habis dan injeksi kapori kaporitt kurang kurang lancar lancar karena karena pompa pompa yang yang mengal mengalirk irkan an kapori kaporitt macet/b macet/bunt untu. u. Kedua hal ini dapat menyebabkan injeksi gas klor tidak maksimal.
44
BAB VI PENUTUP 6.1
Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang diperoleh dari kerja praktik ini antara lain : 1. Sampel air bersih pelanggan yang diambil untuk analisis kualitas air bersih
pelanggan adalah sebanyak 26 sampel. Perhitungan sampel ini telah sesuai dengan PERMENKES RI Nomor : 736/MENKES/PER/VI/2010 tentang Tata Laksana Pengawasan Kualitas Air Minum. 2. Hasil Hasil analisis analisis bakteri bakteriolo ologi gi dari ke 26 sampel sampel tidak tidak ada satupun satupun sampel sampel air bersih pelanggan yang positif mengandung bakteri, sehingga dapat dikatakan telah
sesuai
dengan
standar
PERMENKES
RI
Nomor
:
492/MENKES/PER/IV/2010 3. Hasil Hasil rata-rata rata-rata analis analisis is warna, warna, kekeruh kekeruhan an dan suhu suhu air dari sampel sampel air bersih bersih pelanggan sebesar 8 Pt-Co, 1,86 NTU dan 28 oC sehingga dapat disimpulkan
45
telah telah sesuai sesuai dengan dengan standa standarr warna, warna, kekeru kekeruhan han dan suhu suhu air berdas berdasark arkan an PERMENKES RI Nomor : 492/MENKES/PER/IV/201 492/MENKES/PER/IV/2010. 0. 4. Hasil rata-rata rata-rata analisi analisiss sisa klor klor dari dari sampel sampel air bersih bersih pelanggan pelanggan sebesar sebesar 0,34 mg/L, sehingga dapat disimpulkan telah sesuai dengan standar kekeruhan air berdasarkan PERMENKES RI Nomor : 492/MENKES/PER/IV/2010. 6.2 Saran
Saran penulis adalah sebaiknya kerja sama antara pihak Program Studi Biol Biolog ogii Faku Fakult ltas as Mate Matema mati tika ka dan dan Ilmu Ilmu Peng Penget etah ahua uan n Alam Alam deng dengan an PDAM PDAM Bandarmasih terus ditingkatkan lagi.
46