ANALISIS KESUBURAN TANAH AKIBAT ABU VULKANIK
WILAYAH GUNUNG KELUD, JAWA TIMUR
Oleh : Ayu Adi Justicea
Mahasiswa Magister Ilmu Geografi, Universitas Indonesia
Abstrak
Abu vulkanik, sering disebut juga pasir vulkanik atau jatuhan piroklastik adalah bahan material vulkanik jatuhan yang disemburkan ke udara saat terjadi suatu letusan, terdiri dari batuan berukuran besar sampai berukuran halus. Batuan yang berukuran besar (bongkah - kerikil) biasanya jatuh disekitar kawah sampai radius 5 – 7 km dari kawah, dan yang berukuran halus dapat jatuh pada jarak mencapai ratusan km bahkan ribuan km dari kawah karena dapat terpengaruh oleh adanya hembusan angin. Abu yang halus dapat menyababkan radang paru-paru jika terhirup. Namun, berkah tersendiri, abu vulkanik dapat digunakan sebagai bahan pozolan karena mengandung unsur silika dan alumunia sehingga dapat mengurangi penggunaan semen sebagai bahan bangunan. Selain itu, abu vulkanik juga dapat menyuburkan tanah di sekitar gunung. Sebagai contoh erupsi Gunung Kelud di Jawa Timur pada hari Kamis 13 Februari 2014 pukul 22.50 WIB berimbas ke sebagian besar kawasan di Jawa Timur, Yogyakara, dan Jawa Tengah yang letaknya ratusan kilometer dari pusat erupsi. Bahkan Abu vulkanik erupsi Gunung Kelud telah sampai ke Kota Bandung yang berjarak lebih dari 500 km dari gunung tersebut.
BMKG menganalisis, erupsi Gunung Kelud telah melontarkan jutaan meter kubik abu vulkanik dan pasir dari dalam perut bumi. Abu dan pasir pada lapisan 1.500 meter terbawa ke arah timur laut pada lapisan 5.000 meter ke arah barat laut dan pada 9.000 meter ke arah barat. Material abu dan pasir tersebut melayang-layang di atmosfer dan menyebar di daerah yang jauh dari Gunung Kelud. Dalam jangka panjang, abu vulkanik akan memberikan dampak yang sangat positif bagi peningkatan produktivitas tanah. Saat kadar keasaman dari abu vulkanik telah dapat dinormalisasi melalui proses alamiah ataupun dengan bantuan manusia menggunakan dolomit atau pengapuran (CaCO3) sebagai penetral, maka kandungan mineral yang tersimpan dalam abu vulkanik akan menjadi pupuk alamiah yang sangat baik untuk perkembangan tanaman pertanian. Terdapat empat buah mineral utama yang terkandung di dalam abu vulkanik yaitu Besi (Fe), Aluminium (Al), Magnesium (Mg), dan Silika (Si). Keempat mineral tersebut adalah zat hara penting yang dapat membantu menyuburkan tanah.
Kata Kunci : tanah, vulkanik, kesuburan, pertanian
Pendahuluan
Gunung berapi menjadi pemandangan umum hampir di setiap kota di Pulau Jawa. Hampir tiap kota besar di Jawa bertahta gunung berapi dengan karakter masing masing. Setiap gunung menyimpan legenda masing masing yang menempatkan gunung berapa layaknya sesuatu yang harus dihormati dan pendapat perhatian khusus.
Gunung berapi di Jawa ada yang masih aktif ada pula yang pasif. Kesemuanya terangkum dalam istilah Cincin Api Pasifik. Sebuah jalur kegempaan dan gunung berapi yang memanjang seperti tapal kuda dari kepulauan di timur Australia, kemudian Indonesia,Jepang, pantai barat Amerika Utara sampai pantai barat Amerika selatan. Daerah daerah ini sangat sering dilanda gempabumi dan letusan gunung berapi serta efek lain yang diakibatkan dari kejadian tersebut.
Bukti tentang Cincin Api Pasifik ini dijabarkan dengan jelas saat meletusnya Gunung Merapi (2930 mdpl) di perbatasan Yogyakarta dan Jawa Tengah pada 2006 yang terhitung cukup dahsyat. Kemudian pada 2010 yang merenggut sedikitnya 341 korban jiwa. Lalu Gunung Sinabung (2460 mdpl) di Sumatera Utara yang meletus pada 2010 dan 2013 yang merenggut belasan nyawa. Terakhir adalah Gunung Kelud (1731 mdpl) di Jawa Timur yang baru tadi malam mengalami letusan. Suara letusan terdengar hingga Wates, tempat kita tinggal, yang berjarak sekitar 290 kilometer dari Gunung Kelud.
Letusan Gunung Kelud dikenal sebagai Gunung bertipe eksplosif. Namun pada 2007 karakter itu seakan berubah karena Gunung Kelud yang sudah berada di status awas ternyata hanya meletus pelan saja. Justru melahirkan kubah baru yang oleh masyarakat disebut Anak Gunung Kelud. Perkembangannya, lokasi puncak Gunung Kelud ini menjadi primadona wisata. Menjadi lumbung APBD bagi Jawa Timur.
Abu vulkanik, sering disebut juga pasir vulkanik atau jatuhan piroklastik adalah bahan material vulkanik jatuhan yang disemburkan ke udara saat terjadi suatu letusan, terdiri dari batuan berukuran besar sampai berukuran halus. Batuan yang berukuran besar (bongkah - kerikil) biasanya jatuh disekitar kawah sampai radius 5 – 7 km dari kawah, dan yang berukuran halus dapat jatuh pada jarak mencapai ratusan km bahkan ribuan km dari kawah karena dapat terpengaruh oleh adanya hembusan angin. Namun, berkah tersendiri, abu vulkanik dapat digunakan sebagai bahan pozolan karena mengandung unsur silika dan alumunia sehingga dapat mengurangi penggunaan semen sebagai bahan bangunan. Selain itu, abu vulkanik juga dapat menyuburkan tanah di sekitar gunung.
MANFAAT ABU VULKANIK GUNUNG KELUD
Beberapa pendapat tentang tingkat keasaman abu vulkanik ini, ada yang mengatakan kalau abu vulkanik bersifat asam ada juga pendapat yang menyatakan kalau abu vulkanik dapat meningkatkan pH tanah. Tapi kalau merujuk pada mitos bahwa tanah-tanah disekitar gunung merapi sangat subur sepertinya pendapat yang menyatakan abu vulkanik dapat mengasamkan tanah tidaklah benar.
Beberapa ahli menyatakan kalau didalam abu vulkanik juga terkandung unsur Sulfur dan unsur Silica. Jika hal ini benar berarti abu vulkanik akan bisa berfungsi sebagai pemasok unsur hara tanaman. Ada juga pendapat didalam abu vulkanik juga mengandung unsur Cu dan Fe yang yang berfungsi sebagai mikro element. Jika dilihat dari sifat fisik abu merupakan hasil dari pembakaran yang mempunyai sifat seperti Batuan Zeolit dan Arang yang berfungsi sebagai penambat unsur hara dalam tanah sehingga tidak mudah tercuci oleh air. Dengan adanya abu vulkanik juga akan mempermudah penyerapan unsur hara oleh akar tanaman.
Jika kita mengacu pada pemikiran diatas dapat disimpulkan bahwa dengan adanya letusan gunung berapi dan menimbulkan hujan abu (abu vulkanik) akan membawa berkah kepada para petani. Abu vulkanik yang yang berjatuhan di lahan akan menjadi sumber unsur hara bagi tanaman dan akan meningkatkan ph tanah kita yang cenderung asam. walaupun memang dengan adanya hujan abu akan menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan manusia. Untuk mengetahui secara benar efek abu vulkanik terhadap pertumbuhan tanaman memang perlu dilakukan uji laboratorium tentang kandungan unsur hara yang ada dalam abu vulkanik..
Menurut Zuarida (1999), abu vulkanik Gunung Kelud Jawa Timur mengandung 45,9% SiO2 dan mineral yang dominan adalah plagioklas intermedier. Abu vulkanik Gunung Kelud dapat meningkatkan pH tanah, meningkatkan tinggi tanaman, berat kering tanaman dan akar jagung. Semakin halus abu vulkan semakin efektif terhadap pertumbuhan tanaman jagung. Abu G. Merapi saat ini umumnya bertekstur agak kasar sehingga dampak kerusakan terhadap tanaman cukup besar. Dampak yang langsung terhadap lahan adalah penutupan lapisan olah bagian atas tanah oleh abu dan rusaknya tanaman yang tumbuh diatasnya. Kerusakan tanaman tergantung dari jenis, dan umur tanaman. Seperti untuk tanaman sayuran lebih peka dibandingkan dengan tanaman padi. Tanaman sayuran yang menggunakan mulsa plastik, sebagian lubang tanam tertutup oleh abu volkanik. Abu volkanik yang menutupi bersifat seperti semen dan keras, sehingga kalau tidak segera diolah tanahnya pertumbuhan tanaman sayuran akan terganggu.
Sifat fisik abu merapi yang khas adalah apabila jatuh kepermukaan tanah menyebabkan abu akan cepat mengeras dan sulit ditembus oleh air baik dari atas atau dari bawah permukaan tanah. Hal inilah yang menyebabkan BD tanah cukup tinggi. Sedangkan RPT (Ruang Pori Total) pada lapisan I yang mengandung banyak abu merapi, memiliki kondisi yang baik, hal yang sama terhadap aerasi tanah dan air tersedia. Hal ini disebabkan abu merapi memiliki kadar air yang cukup tinggi. Pada lapisan bawah kandungan air cukup tinggi, namun karena lapisan atasnya cukup keras menyebabkab air tidak dapat keluar melalui penguapan. Salah satu cara untuk menanggulang hal ini adalah dengan penghancuran melalui pengolahan tanah.
Penutupan lahan oleh abu volkan dengan ketebalan < 5 cm, dilakukan perbaikan dengan pengolahan tanah, pemberian mulsa 1 ton/ha. Penutupan lahan oleh abu volkan dengan ketebalan >5 - 10 cm dilakukan pengolahan tanah dan pemberian pupuk organik curah 2 ton /ha. Untuk lahan yang tertutup abu > 10 cm diarahkan untuk tanaman tahunan. Pada lapisan atas terjadi penurunan keaneka ragaman dan populasi fauna tanah terutama cacing dan larva serangga tanah hingga menjadi 0 ekor/m2. Keragaman dan populasi mikroba pada tanah lapisan bawah tidak terlalu terpengaruh.
Lahan yang tertutup abu dan pasir dengan ketebalan > 10 cm perlu dilakukan kegiatan reklamasi lahan melalui teknik konservasi tanah dan air dan penanaman tahunan atau tanaman hutan dan rumput / pakan ternak. Pembuatan teras gulud dan pembuatan saluran drainase pada lahan ini perlu dilakukan untuk mengatur aliran permukaan. Aliran air permukaan ini sebaiknya ditampung dalam kolam buatan/embung supaya tidak hilang pada saat musim kemarau. Penanganan tanaman salak dan tanaman kelapa yang rusak akibat hujan abu juga perlu ditangani dan dilakukan usaha perbaikan tanaman dengan mengganti tanaman yang mati dan sudah tua dengan benih yang baru.
Kesimpulan
Letusan Gunung Kelud dikenal sebagai Gunung bertipe eksplosif. Abu vulkanik, sering disebut juga pasir vulkanik atau jatuhan piroklastik adalah bahan material vulkanik jatuhan yang disemburkan ke udara saat terjadi suatu letusan, terdiri dari batuan berukuran besar sampai berukuran halus. Batuan yang berukuran besar (bongkah - kerikil) biasanya jatuh disekitar kawah sampai radius 5 – 7 km dari kawah, dan yang berukuran halus dapat jatuh pada jarak mencapai ratusan km bahkan ribuan km dari kawah karena dapat terpengaruh oleh adanya hembusan angin. Namun, berkah tersendiri, abu vulkanik dapat digunakan sebagai bahan pozolan karena mengandung unsur silika dan alumunia sehingga dapat mengurangi penggunaan semen sebagai bahan bangunan. Selain itu, abu vulkanik juga dapat menyuburkan tanah di sekitar gunung. Abu vulkanik Gunung Kelud dapat meningkatkan pH tanah, meningkatkan tinggi tanaman, berat kering tanaman dan akar jagung. Semakin halus abu vulkan semakin efektif terhadap pertumbuhan tanaman jagung.