Analisis dan Pembahasan
Pada percobaan ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi dan menentukan orde reaksi. Percobaan 6A Reaksi antara Natrium Tiosulfat dan Asam Sulfat.
Pada percobaan ini dibedakan menjadi 2 yaitu: 1. Konsentrasi Na2S2O3 dibuat berbeda-beda dengan cara pengenceran (Tabel 1). 2. Konsentrasi H2SO4 dibuat berbeda-beda dengan cara pengenceran juga (Tabel 2). Pada tabel 1 dilakukan pencampuran larutan Na 2S2O3 dan air terlebih dahulu yang kedua volumenya sudah diatur seperti pada tabel 1 sebelum menambahkan larutan asam sulfat dalam gelas kimia, kemudian gelas kimia tersebut diletakkan di atas tanda silang. Ketika asam sulfat mulai ditambahkan ke dalam larutan Na 2S2O3 maka stopwatch mulai dinyalakan dan dimatikan ketika sudah terjadi kekeruhan yang konstan. Hasil percobaan tersebut sebagai berikut: Volume (mL)
Volume (ml)
mmol
Waktu (s)
kekeruhan
H2SO4 0,5M
Na2S2O3 0,1M
Air
Jml.volume
5
10
-
10
1 mmol
107
Keruh ++
5
7,5
2,5
10
0,75 mmol
295
Keruh +
5
5
5
10
0,5 mmol
468
Keruh
Dari hasil diatas dapat diketahui di ketahui bahwasannya bahwasannya waktu terjadinya kekeruhan yang konstan berbeda-beda. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan konsentrasi Na 2S2O3 yang akan direaksikan dengan H 2SO4. Perbedaan konsentrasi Na 2S2O3 ini dari pengenceran. Pada Erlenmeyer 1 volume Na2S2O3 10 ml tanpa pengenceran sehingga konsentrasinya tetap 0,1 M sedangkan pada Erlenmeyer 2 dan 3 larutan Na 2S2O3 diencerkan terlebih dahulu dengan aquades. Setelah diencerkan konsentrasi Na 2S2O3 pada Erlenmeyer 2 menjadi 0,075 M dan pada Erlenmeyer 3 menjadi 0,05 M. Perubahan konsentrasi tersebut sangat berpengaruh terhadap perubahan waktu yang dibutuhkan untuk membentuk kekeruhan. Perubahan yang terjadi dapat dilihat dari waktu kekeruhan yang dihasilkan, pada Erlenmeyer 1 (tanpa pengenceran) waktu yang diperlukan untuk membentuk kekeruhan adalah 107 s. Pada erlenmeyer 2 (Na 2S2O3 0,075 M) waktunya adalah 295 s dan Erlenmeyer 3 (Na2S2O3 0,05 M) waktunya adalah 468 s. Semakin kecil konsentrasinya maka waktu bereaksinya yang ditunjukkan dengan kekeruhan semakin lama. Hal ini dapat dijelaskan bahwa
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
pada erlemneyer 2 dan 3 molekul-molekul yang mengalami tumbukan sederhana lebih sedikit dari pada pada Erlenmeyer 1, karena pada Erlenmeyer 2 dan 3 konsentrasi Na 2S2O3 lebih rendah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kemungkinan terjadinya tumbukan sederhana pada Erlenmeyer 2 dan 3 lebih kecil dari pada Erlenmeyer 1. Karena jumlah mmol yang bereaksi dalam larutan tersebut lebih kecil, sehingga molekul-molekul yang bereaksi pun lebih sedikit. Semakin tinggi konsentrasi Na 2S2O3 maka jumlah ion sekutu (mmol yang bereaksi) yang berada dalam larutan makin besar. Tumbukan sederhana antar molekul yang terjadi juga akan mempengaruhi laju reaksi. Semakin sering terjadi tumbukan maka semakin cepat pula waktu yang diperlukan untuk membentuk produk yang ditandai dengan terbentuknya kekeruhan. Kekeruhan ini disebabkan oleh terbentuknya endapan sulfur berwarna putih kekuningan. Persamaan reaksinya sebagai berikut: Na2S2O3 + H2SO4 → Na2SO4 + SO2 + S + H 2O Setelah mengetahui pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi, tujuan selanjutnya dari percobaan ini adalah menentukan orde reaksi. Untuk menentukan orde reaksi pada percobaan tersebut digunakan metode integral grafik dan non-grafik. Pada metode non grafik, dicari harga k yang konstan dari perhitungan baik orde 1, 2, maupun 3. Adapun hasil harga k yang kami peroleh sebagai berikut: Orde
Harga k
1
0,02152 0,00631 0,00283
2
0,08411 0,0245 0,0118
3
0,463 0,1214 0,056
Berdasarkan harga k yang diperoleh baik orde 1,2 maupun 3 tidak ada yang konstan
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Sedangkan Sedangkan penentuan orde reaksi dengan menggunakan metode grafik diperoleh sebagai berikut: Orde 1 T
ln (a-x)
107
-2,303
295
-2,148
468
-2,017
Grafik orde 1 -2,000 -2,050 0 -2,100 ) x a (
-2,150
100
200
300
400
500
y = 0.7927x - 2385.9 R² = 0.9994
n -2,200 l
Series1 Linear (Series1)
-2,250 -2,300 -2,350
t
Orde 2 t
1/(a-x)
107
10
295
8,568
468
7,518
Grafik orde 2 10000 8000 ) x a ( / 1
6000 4000
y = 21.154x - 769.4 R² = 0.6696
Series1
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Orde 3 2
t
1/ (a-x)
107
100
295
73,427
468
56,532
Grafik Orde 3 80000 60000 2
) / x 1 a (
40000
y = 159.69x - 2957.4 R² = 0.5638
20000
Series1 Linear (Series1)
0 0
100
200
300
400
500
t
Berdasarkan gambar grafik di atas baik grafik orde 1, 2 maupun 3 yang memiliki nilai 2
regresi (R ) yang paling mendekati 1 adalah orde 1 yaitu 0,999. Hal ini menunjukkan orde reaksi dari reaksi di atas dengan metode grafik merupakan reaksi orde 1. Laju (r) =
k
[Na2S2O3]
[H2SO4]. Pada tabel 2, prosedurnya berbeda dengan tabel 1 yaitu dilakukan pencampuran larutan H2SO4 dan air terlebih dahulu yang kedua volumenya sudah diatur seperti pada tabel 2. Dan volume Na2S2O3 tetap, kemudian gelas kimia yang berisi larutan Na 2S2O3 diletakkan di atas tanda silang. Ketika asam sulfat mulai ditambahkan ke dalam larutan Na 2S2O3 maka stopwatch mulai dinyalakan dan dimatikan ketika sudah terjadi kekeruhan yang konstan. Pada percobaan ini terdapat perbedaan dengan percobaan pertama. Pada percobaan ini perubahan konsentrasi H 2SO4 tidak mempengaruhi jumlah mmol yang bereaksi, karena jumlah mmol yang bereaksi dalam reaksi ke dua tetap ditentukan oleh Na 2S2O3. mmol Na2S2O3 yang bereaksi dalam larutan memiliki harga yang lebih kecil dari H 2SO4. Sehingga semakin tinggi konsentrasi H2SO4 maka kemungkinan terjadinya tumbukan sederhana antar molekul yang
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Volume (mL)
Volume
mmol
Waktu (s)
kekeruhan
10
0,5
1435
Keruh+++
2,5
10
0,5
2120
Keruh ++
5
10
0,5
2735
Keruh +
Na2S2O3 0,1M
H2SO4 0,5M
Air
Jml.volume
5
10
-
5
7,5
5
5
Dari hasil diatas dapat diketahui bahwasannya waktu terjadinya kekeruhan yang konstan berbeda-beda. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan konsentrasi H 2SO4 yang akan direaksikan dengan Na2S2O3. Perbedaan konsentrasi H 2SO4 ini dari pengenceran. Pada Erlenmeyer 1 volume H2SO4 10 ml tanpa pengenceran sehingga konsentrasinya tetap 0,5 M sedangkan pada Erlenmeyer 2 dan 3 larutan H 2SO4 diencerkan terlebih dahulu dengan aquades. Setelah diencerkan konsentrasi H 2SO4 pada Erlenmeyer 2 menjadi 0,375 M dan pada Erlenmeyer 3 menjadi 0,25 M. Perubahan konsentrasi tersebut sangat berpengaruh terhadap perubahan waktu yang dibutuhkan untuk membentuk kekeruhan. Perubahan yang terjadi dapat dilihat dari waktu kekeruhan yang dihasilkan, pada Erlenmeyer 1 (tanpa pengenceran) waktu yang diperlukan untuk membentuk kekeruhan adalah 1435 s. Pada erlenmeyer 2 (H 2SO4 0,375 M) waktunya adalah 2120 s dan Erlenmeyer 3 (H 2SO4 0,25 M) waktunya adalah 2735 s. Semakin kecil konsentrasinya maka waktu bereaksinya yang ditunjukkan dengan kekeruhan semakin lama. Hal ini dapat dijelaskan bahwa pada erlemneyer 2 dan 3 molekul-molekul yang mengalami tumbukan sederhana lebih sedikit dari pada pada Erlenmeyer 1, karena pada Erlenmeyer 2 dan 3 konsentrasi H 2SO4 lebih rendah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kemungkinan kemungkinan terjadinya tumbukan sederhana pada Erlenmeyer 2 dan 3 lebih kecil dari pada Erlenmeyer 1. Karena jumlah mmol yang bereaksi dalam larutan tersebut lebih kecil, sehingga molekul-molekul yang bereaksi pun lebih sedikit. Semakin tinggi konsentrasi H 2SO4 maka jumlah ion sekutu (mmol yang bereaksi) yang berada dalam larutan makin besar. Tumbukan sederhana antar molekul yang terjadi juga akan mempengaruhi laju reaksi. Semakin sering terjadi tumbukan maka semakin cepat pula waktu yang diperlukan untuk membentuk produk yang ditandai dengan terbentuknya kekeruhan. Kekeruhan ini disebabkan oleh terbentuknya endapan sulfur berwarna putih kekuningan. Persamaan reaksinya sebagai berikut:
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
pada percobaan tersebut digunakan metode integral grafik dan non-grafik. Pada metode non grafik, dicari harga k yang konstan dari perhitungan baik orde 1, 2, maupun 3. Adapun hasil harga k yang kami peroleh sebagai berikut: Orde
Harga k
1
0,00196 0,001345 0,001073
2
3
2,183 x 10
-
2,0509 x 10
-
2,6028 x 10
-3
3,857 x 10
-
0,0133 0,0103
Berdasarkan harga k yang diperoleh baik orde 1,2 maupun 3 terdapat harga k yang hampir atau mendekati konstan yaitu pada orde 1. Untuk perhitungan yang lebih jelas dapat dilihat pada lampiran. Jadi dapat disimpulkan bahwa orde reaksi dari reaksi di atas dengan metode non-grafik merupakan reaksi orde 1. Laju (r) =
k [Na2S2O3]
[H2SO4]
Sedangkan Sedangkan penentuan orde reaksi dengan menggunakan metode grafik diperoleh sebagai berikut: Orde 1 t
ln (a-x)
1435
-1,204
2120
-1,529
2735
-2,017
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Grafik Orde 1 0 0
500
1000
1500
2000
2500
3000
-500 ) x a ( n l
-1,000 ln (a-x) -1,500
Linear (ln (a-x)) y = -0.6225x - 278.09 R² = 0.9787
-2,000 -2,500
t
Orde 2 t
1/(a-x)
1435
3,333
2120
4,615
2735
7,519
Grafik Orde 2 8,000 7,000 6,000 ) x a ( / 1
5,000 4,000 3,000 2,000 1,000
y = 3.1945x - 1542.2 R² = 0.9382 Series1 Linear (Series1)
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Grafik Orde 3 60,000 50,000 2
) x a ( / 1
y = 34.56x - 42815 R² = 0.8892
40,000 30,000
Series1
20,000
Linear (Series1)
10,000 0 0
500
1000
1500
2000
2500
3000
t
Berdasarkan gambar grafik di atas baik grafik orde 1, 2 maupun 3 yang memiliki nilai 2
regresi (R ) yang paling mendekati 1 adalah orde 1 yaitu 0,978. Hal ini menunjukkan orde reaksi dari reaksi di atas dengan metode grafik merupakan reaksi orde 1. Laju (r) =
k
[Na2S2O3]
[H2SO4]. Percobaan 6B Reaksi antara Magnesium dan Asam Klorida
Pada percobaan ini bertujuan untuk mengetahui laju reaksi antara Magnesium dengan HCl yang dipengaruhi oleh variasi konsentrasi HCl. Pada percobaan ini dilihat waktu bereaksinya magnesium dengan HCl yang divariasi konsentrasinya dan pada magnesium yang dimasukkan ke dalam larutan HCl dilakukan dua kali dengan larutan HCl yang sama. Sehingga dapat mengetahui perbedaan antara t 1 dan t2. t 1 adalah waktu penambahan magnesium ke dalam larutan HCl yang pertama dan t 2 adalah waktu penambahan magnesium ke dalam larutan HCl (larutannya sama) yang kedua. Persamaan reaksi :
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
0,8 N
63
74
0,6 N
168
170
Dari data di atas dapat diketahui bahwa t 1 lebih kecil dari pada t 2, hal ini dikarenakan pada t2 larutan HCl sudah mengalami reaksi terlebih dahulu dengan magnesium awal sehingga ketika diberi magnesium berlebih maka reaksinya membutuhkan waktu yang agak lama dari mulanya. Selain itu juga, dapat diketahui adanya waktu yang semakin lama pada reaksi magnesium dengan larutan HCl yang konsentrasinya mengecil, hal ini berlaku baik pada t 1 maupun t2. Semakin besar konsentrasi larutan, maka semakin besar pula laju reaksi yang terjadi. Hal ini dapat terjadi karena molekul-molekul dalam larutan cenderung untuk berinteraksi antara satu dengan yang lain, yang juga dikenal sebagai teori tumbukan sederhana. Reaksi terjadi karena tabrakan molekul dan kemudian terbentuk molekul baru. Tetapi tidak semua produk hasil tumbukan dalam reaksi dapat membentuk molekul baru. Namun, hanya molekul yang bergabung kembali dengan pasangan sebelumnya yang dapat membentuk molekul baru. Proses diatasi
tumbukan
untuk
membutuhkan
pemecahan
molekul.
energi, Kurangnya
gaya
elektrostatik
energi
tidak
yang
dapat
kuat
perlu
menghasilkan
reaksi, karena molekul hanya terpental antara satu dan lain. Oleh
karena
itu,
pada
percobaan
ini
menunjukkan
jika
konsentrasi
HCl
meningkat, maka tumbukan akan terjadi, sehingga reaksi yang terjadi lebih cepat. Jika partikel HCl lebih banyak, maka kemungkinan kemungkinan tumbukan yang terjadi akan meningkat, sehingga jumlah tumbukan akan melebihi melebihi energi aktivasi yang mengakibatkan mengakibatkan kenaikan. kenaikan. Pada percobaan ini, perubahan dalam konsentrasi menyebabkan meningkatnya waktu
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Pada penentuan orde reaksi kami menggunakan cara integral metode grafik, yakni diperoleh sebagai berikut: Orde 1 pada t1 dan t2 t1
ln [HCl]
11
0.693
10
0.588
24
0.47
27
0.336
21
0.1823
32
0
63
-0.223
168
-0.5108
kurva orde 1 pada t1 1 0.5 ] l C H [ n l
Series1
0 0
-0.5 -1
t2
ln [HCl]
50
100
150
y = -0.0067x + 0.4922 R² = 0.7284 t
200
Linear (Series1)
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Kurva orde 1 pada t2 0.8 0.6 0.4 ] l C H [ n l
0.2 Series1
0
-0.2 0
50
100
150
200
-0.4 y = -0.0069x + 0.5432 R² = 0.7369
-0.6 -0.8
t
Orde 2 pada t 1 dan t2 t1
1/ [HCl]
11
0.5
10
0.555
24
0.625
27
0.714
21
0.833
32
1
63
1.25
168
1,667
Kurva orde 2 pada t1 2000 1500
y = 10.64x - 264.43
Linear (Series1)
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
32
0.625
28
0.714
28
0.833
36
1
74
1.25
170
1,667
Kurva Orde 2 pada t2 2000 y = 10.75x - 335.14 R² = 0.8803
1500 ] l C H [ / 1
1000 Series1 500
Linear (Series1)
0 0
50
-500
100 t
Orde 3 pada t1 dan t2 2
150
200
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Kurva Orde 3 pada t1 3.5 3 2.5 2 ] l C 2 H [ 1.5 / 1 1 0.5 0
Series1
y = 0.0159x + 0.23 R² = 0.9401
0
50
100 t
t2
1/ [HCl]
13
0.25
24
0.309
32
0.391
28
0.51
28
0.694
36
1
74
1.5625
170
2.778
150
Linear (Series1) 200
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
3
[Mg] [HCl] . Akan tetapi pada teori teori reaksi antara antara magnesium magnesium dan asam klorida orde reaksinya reaksinya 2. Hal ini dimungkinkan pada hasil percobaan kami jarak waktu antara t 1 dan t2 relatif dekat sehingga tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan antara t 1 dan t2, padahal hal tersebut sangat mempengaruhi dalam penentuan orde reaksi. Selain itu, waktu reaksi pada konsentrasi larutan HCl yang semakin menurun seharusnya semakin lama, akan tetapi pada hasil percobaan kami waktu yang diperoleh tidak sesuai sehingga dapat mempengaruhi hasil orde reaksi yang sesuai. Kesimpulan
1. Perubahan konsentrasi konsentr asi Na 2S2O3 ataupun H2SO4 akan mempengaruhi laju reaksi. Makin besar konsentrasi, maka jumlah ion sekutu (mmol yang bereaksi) yang berada dalam larutan makin besar. Semakin sering terjadi tumbukan maka semakin cepat pula waktu yang diperlukan untuk membentuk produk yang ditandai dengan terbentuknya kekeruhan. Kekeruhan ini disebabkan oleh terbentuknya endapan sulfur berwarna putih kekuningan. 2. Orde reaksi untuk percobaan reaksi Natrium Tiosulfat dengan asam sulfat pada tabel 1 dengan cara integral metode non grafik diperoleh orde reaksi 2. Laju (r) =
k [Na2S2O3]
2
[H2SO4]. Dengan metode grafik didapatkan bahwa reaksi tersebut termasuk reaksi orde 2
1. R = 0,999. Laju (r) =
k [Na2S2O3]
[H2SO4]