Analisa Sintesa Tindakan Pemasangan Kateter WanitaDeskripsi lengkap
analisaDeskripsi lengkap
ngtDeskripsi lengkap
analisa tindakan keperawatan gawat daruratFull description
rrr
analisa tindakan keperawatan gawat daruratDeskripsi lengkap
aFull description
pemasangan oksigenFull description
wwFull description
SPO Pemasangan Oksigen NRMFull description
SPO Pemasangan Oksigen NRMFull description
a
analisa sintesa iniDeskripsi lengkap
GdsDeskripsi lengkap
ui
kpd,
ventilator mekanik yang berfungsi sebagai alat bantu pernafasanFull description
ansinFull description
Descripción: ansis
ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN DI RSWSDeskripsi lengkap
ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN PEMBERIAN O2 MELALUI NON REBREATHING MASK
Nama klien
: Tn. N
Diagnosa Medis : ASMA No register
: 06.61.39
Tanggal masuk : 21 oktober 2015
1. Diagnosa keperawatan dan dasar pemikiran Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan penumpukan cairan paru akibat oedem Data Subjektif: Data Objektif: Hasil Pemeriksaan Fisik Paru-Paru. Inspeksi
Frekuensi napas klien 40 kali/ menit; reguler; napas pendek, cepat, dan dangkal,ada retraksi intercostalis, ada gerakan otot bantu pernapasan saat klien bernapas, pengembangan paru kurang maksimal.
Palpasi
Ekspansi paru kanan dan kiri sama
Perkusi
Terdengar bunyi dullness pada seluruh lapang paru
Auskultasi
Terdengar ronchy basah kasar di area basal paru kanan dan kiri.
Saturasi O2 : 90% Tanda-tanda vital dengan TD: 90/50 mmHg, RR: 40 x/menit, HR: 110 x/menit teraba lemah dan T: 37,5°C Dasar Pemikiran
Asma ditandai dengan kontraksi spastic dari otot polos bronkhiolus yang menyebabkan
sukar
bernafas.
Penyebab
yang
umum
adalah
hipersensitivitas
bronkhioulus terhadap benda-benda asing di udara. Reaksi yang timbul pada asma tipe alergi diduga terjadi dengan cara sebagai berikut : seorang yang alergi mempunyai kecenderungan untuk membentuk sejumlah antibody Ig E abnormal dalam jumlah besar dan antibodi ini menyebabkan reaksi alergi bila reaksi dengan antigen spesifikasinya. . 2. Tindakan keperawatan yang dilakukan Pemberian O2 10 L/menit melalui non rebreathing mask (Normal pemberiannya: 10-12 L/menit) 3. Prinsip-prinsip tindakan a. Bersih b. Tindakan dilakukan secara tepat dan benar c. Tindakan dilakukan sesuai dengan indikasi/advis dokter d. Prosedur pemberian O2 melalui non rebreathing mask 10 L/menit: 1)
Persiapan alat a) Alat non rebreathing mask b) Humidifier dan air aquadest
2) Prosedur tindakan a) Cuci tangan b) Jelaskan tindakan c) Pasangkan alat non rebreathing mask ke saluran humidifier d) Atur tekanan O2 yang akan diberikan yaitu 10 L/menit e) Pasangkan alat non rebreathing mask hingga tepat di hidung dan mulut klien f) Pastikan O2 yang diberikan bisa masuk ke dalam saluran pernapasan klien.
4. Analisa tindakan keperawatan Pemberian oksigen dimaksudkan untuk mensuport transport oksigen yang adekuat dalam darah sehingga jaringan dalam tubuh tidak kekurangan O2. Dengan mempertahankan oksigen jaringan yang adekuat diharapkan masalah gangguan pemenuhan oksigen di miokard dapat teratasi. Faktor yang menentukan oksigenasi jaringan termasuk
konsentrasi oksigen alveolar, difusi gas (oksigen) pada membran alveokapilar, jumlah dan kapasitas yang dibawa oleh hemoglobin, dan curah jantung. 5.
Bahaya yang mungkin muncul Bahaya yang dapat terjadi untuk pemberian O2 yang berlebihan adalah timbulnya kondisi Hipokapneu karena konsentrasi O2 dalam darah yang terlalu tinggi.
6.
Hasil yang di dapat dan maknanya S:O: -
Terdengar bunyi ronkhi basah di kedua lapang paru kanan dan kiri
-
Hasil pengukuran tanda-tanda vital:
-
TD = 90/50 mmHg
-
HR= 100 kali/menit
-
RR= 32 kali/menit
-
Suhu= 36.5°C
-
Saturasi oksigen= 95%
7. Tindakan lain yang dapat dilakukan untuk mengatasi diagnosa keperawatan di atas: -
Observasi tanda-tanda vital
-
Pertahankan tirah baring dan berikan posisi semi fowler
-
Pantau saturasi oksigen
8. Evaluasi Diri Tindakan ini dilakukan sudah sesuai dengan prosedur yang ada. Setelah pemasangan oksigen kaji respon klien dan dilakukan pengambilan BGA.