ANALISA DATA
NamaKlien
:Tn S
Diagnosa Medis : Bronkhitis
Umur /Jenis Kelamin : 48 thn / Laki-laki No 1.
Data DS : “Pasien mengatakan sering batuk dan sulit mengeluarkan lender” “Pasien mengatakan sesak nafas” DO : - KU lemah - Batuk (+) - Sputum (+) - Dispnea (+) - Sianosis (+) - Suara nafas tambahan : Ronchi,Wheezing
Etiologi
Masalah
Merokok,polusi udara,infeksi Virus
Bersihan jalan nafas tidak efektif
Asap/ virus influenza mengiritasi jalan napas Hipersekresi lender + inflamasi Fungsi silia menurun Produksi sekret meningkat
(akibat obstruksi -
bronkus) TTV : TD: 130/90 mmHg R : 26 x/ menit N : 96 x/ menit SB : 370 C
Mukus kental Batuk berdahak
Diagnosa Keperawatan Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan produksi secret
Bersihan jalan napas tidak efektif
No
Data
Etiologi
Masalah
Diagnosa Keperawatan
2.
DS : “Pasien mengatakan sulit bernafas “
Penumpukan mucus
Gangguan pola napas tidak efektif
Gangguan pola napas tidak efektif berhubungan dengan broncokontriksi,muk us
Masalah
Diagnosa Keperawatan Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual muntah
Bronkiolus menyempit dan tersumbat
DO : -
Pola napas tidak teratur Dispnea (+)
-
TTV : TD: 130/90 mmHg R : 26 x/ menit N : 96 x/ menit SB : 370 C
Alveoli yang dekat bronkiolus rusak dan terjadi fibrosis Perubahan fungsi makrofag alveoli Pasien rentan terhadap infeksi pernapasan
N o 3.
Data DS : “Pasien mengatakan tidak napsu makan”
Etiologi Emfisema Produksi sekret meningkat Sesak napas Anoreksia
DO : -
Mual/muntah Nafsu makan menurun Penurunan berat badan 3kg
Gangguan pola napas Penurunan berat badan Gangguan nutrisi
-
TTV TD: 130/90 mmHg R : 26 x/ menit N : 96 x/ menit SB : 370 C
Gangguan nutrisi
N o 4.
Data DS :
Etiologi
Masalah
Batuk berdahak
Intoleransi aktifitas
“Pasien mengatakan sulit beraktifitas”
berhubungan Peningkatan energi meningkat
DO : -
Diagnosa Keperwatan Intoleransi aktivitas dengan ketidakseimbangan
KU : Kelemahan Sulit beraktifitas Aktifitas dibantu TTV TD: 130/90 mmHg R : 26 x/ menit N : 96 x/ menit SB : 370 C
Kelemahan fisik
suplai oksigen dengan kebutuhan.
Sulit beraktifitas
RENCANA KEPERAWATAN NamaKlien
:Tn S
Umur /Jenis kelamin
: 48 thn/Laki-laki
Diagnosa Medis : Bronkhitis
No
Diagnosa Keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil
Intervensi
Rasional
. 1.
Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan produksi sekret
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24
Mandiri 1. Kaji TTV 2. Auskultasi bunyi nafas
jam jalan nafas kembali
obstruksi jalan nafas dan dapat dimanifestasikan
sesak nafas berkurang” “ Pasien mengatakan dapat
dengan adanya bunyi nafas. 3. Atur posisi yang aman untuk klien,misalnya posisi kepala lebih tinggi ( semi fowler)
Ronchi,Wheezing (akibat obstruksi bronkus) (-) TTV : TD : 120/80 mmHg R : 22 x/mnt N : 88x/mnt SB : 370 C
3. Posisi semi fowler melancarkan sirkulasi pernapasan dalam tubuh
4. Ajarkan dan anjurkan klien latihan nafas dalam dan batuk
-
perkembangan pasien 2. Beberapa derajat spasme bronkus terjadi dengan
efektif dengan Kriteria hasil: DS: “pasien mengatakan
mengeluarkan lendir” DO: Batuk (-) - Sputum (-) - Dispnea (-) - Suara nafas tambahan :
1. Mengetahui
efektif
4. Mengajarkan batuk efektif agar pasien mandiri
5. Lakukan fisioterapi dada jika tidak ada kontra indikasi
5. Fisioterapi dada mempermudah pengeluaran sekret
6. Tingkatkan masukan cairan sampai 3000 ml/hari
6. Hidrasi membantu menurunkan kekentalan Kolaborasi
secret dan mempermudah pengeluaran
7. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat mis : mukolitik
7. Untuk menurunkan spasme jalan nafas dan produksi mukosa
No
Diagnosa Keperawatan
Tujuan dan kriteria Hasil
Intervensi
Rasional
2.
Gangguan pola napas tidak efektif berhubungan dengan broncokontriksi,mukus
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam terjadi perbaikan dalam pola nafas. Kriteria hasil: DS: “pasien mengatakan sesak nafas berkurang” DO: - Dispnea (-) - Pola nafas teratur - TTV : TD : 120/80 mmHg R : 22 x/mnt N : 88x/mnt SB : 370 C
Mandiri : 1. Ajarkan pasien pernafasan diafragmatik dan pernafasan mulut .
1. Membantu pasien memperpanjang waktu ekspirasi,dengan teknik ini pasien akan bernafas lebih efektif.
2. Berikan dorongan untuk menyelingi aktivitas dan periode istirahat.
2. Memungkinkan pasien untuk melakukan aktivitas tanpa distress berlebihan.
3. Berikan dorongan penggunaan otot-otot bantu pernafasan.
3. Menguatkan dan mengkondisikan otot-otot pernafasan .
3.
Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual/muntah
Tujuan: Setelah dilakukan asuhan keprawatan 2x24 jam
Mandiri 1. Kaji keluhan klien terhadap mual/muntah dan anoreksia
1. Menentukan penyebab masalah
2. Lakukan perawatan mulut sebelum dan sesudah makan serta ciptakan lingkungan yang bersih dan nyaman
2. Menghilangkan tanda bahaya,rasa bau dari lingkungan pasien dan dapat menurunkan mual
3. Anjurkan klien untuk makan sedikit tapi sering
3. Dapat meningkatkan nutrisi dalam tubuh meskipun napsu makan berkurang
Nutrisi terpenuhi dengan baik dengan Kriteria hasil: DS: Klien mengatakan nafsu makan bertambah DO: -
Mual/muntah (-) Nafsu makan bertambah Peningkatan berat badan 4. Timbang berat badan klien dalam batas normal setiap hari TTV : TD : 120/80 mmHg R : 22 x/mnt N : 88x/mnt SB : 370 C
Kolaborasi 5. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan komposisi diet
4. Berguna untuk menentukan kebutuhan kalori dan evaluasi keadekuatan rencana nutrisi 5. Berguna untuk kestabilan dan gizi yang masuk untuk klien.
4.
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan suplai oksigen dengan kebutuhan.
Tujuan : Mandiri Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2x24 jam dengan 1. Kaji aktifitas yang dilakukan klien Kriteria hasil : DS : Klien mengatakan dapat melakukan aktifitas dengan mudah DO :
1. Mengetahui perkembangan aktifitas klien
2. Latih pasien untuk melakukan pergerakan
2. Supaya otot-otot tidak mengalami kekakuan
3. Berikan dukungan kepada klien dalam melakukan latihan secara teratur,seperti : berjalan perlahan atau latihan lainnya.
3. Meminimalkan kelelahan dan membantu keseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen
-
Kelelahan hilang atau berkurang 4. Diskusikan dengan klien untuk rencana pengembangan latihan - TTV : berdasarkan status fungsi dasar TD : 120/80 mmHg R : 22 x/mnt Kolaborasi N : 88x/mnt SB : 370 C 5. Kolaborasi dengan ahli terapi
4. Untuk memberikan terapi yang sesuai pada status pasien saat ini.
5. Menentukan program latihan spesifik sesuai kemampuan klien.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI HARI I NamaKlien
:Tn S
Diagnosa Medis : Bronkhitis
Umur /Jenis Kelamin : 48 thn / Laki-laki No 1.
Hari/tanggal Senin, 1 september 2015
Dx Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan
Jam 08.00
IMPLEMENTASI 1. Mengkaji TTV TD: 130/90 mmHg R : 26 x/ menit N : 96 x/ menit SB : 370 C
EVALUASI S: -
“Pasien mengatakan masih sesak nafas”
-
“Pasien mengatakan masih sering batuk ”
-
Pasien mengatakan masih sulit megeluarkan lendir
peningkatan produksi secret.
2. Mengauskultasi bunyi nafas - Suara nafas tambahan : Ronchi,Wheezing (akibat
O: KU Baik Sputum (+)
obstruksi bronkus)
Sianosis (+) Suara nafas wheezing (+)
3. Mengatur posisi yang aman untuk klien,misalnya posisi
A : Masalah belum teratasi
kepala lebih tinggi ( semi fowler) 4. Mengajarkan dan anjurkan klien latihan nafas dalam dan batuk efektif 5. Melakukan fisioterapi dada jika tidak ada kontra indikasi 6. Meningkatkan masukan cairan sampai 3000 ml/hari 7. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat mis : mukolitik
P : Kaji kembali intervensi 1,2,3,4,6,7
No 2.
Hari/Tanggal Senin,1 September 2015
Dx Gangguan pola napas tidak efektif berhubungan dengan broncokontriksi,muk us
Jam 09.00
IMPLEMENTASI 1. Mengajarkan pasien pernafasan diafragmatik dan pernafasan bibir .
EVALUASI S: -
“Pasien mengatakan masih sulit bernafas
O: 2. Memberikan dorongan untuk menyelingi aktivitas dan periode istirahat.
-
Dispnea (+) Pola nafas tidak teratur TTV
TD: 130/90 mmHg 3. Memberikan dorongan penggunaan otot-otot bantu pernafasan.
R : 26 x/ menit N : 96 x/ menit SB : 370 C A : Masalah belum teratasi P : Kaji kembali intervensi
1,2,3
No 3.
Hari/Tanggal Senin,1 September 2015
Dx Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual/muntah
Jam 10.00
IMPLEMENTASI 1. Mengkaji keluhan klien terhadap mual/muntah dan anoreksia
EVALUASI S: “ Pasien mengatakan masih tidak nafsu makan ”
2. Melakukan perawatan mulut O : sebelum dan sesudah makan serta ciptakan lingkungan yang bersih dan nyaman 3. Meganjurkan klien untuk makan sedikit tapi sering
-
Mual/muntah (+) Nafsu makan menurun Penurunan berat badan 5 kg TTV TD: 130/90 mmHg
4. Menimbang berat badan klien setiap hari 5. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan komposisi diet
R : 26 x/ menit N : 96 x/ menit SB : 370 C A : Masalah belum teratasi P : Intervensi 1,2,3,4,5 dilanjukan
No . 4.
Hari/Tanggal Senin,1 September 2015
Dx
Jam
Intoleransi aktivitas
11.00
IMPLEMENTASI
EVALUASI
1.
Mengkaji aktifitas yang dilakukan klien
S: “ Pasien mengatakan masih sulit beraktifitas”
2.
Melatih pasien untuk melakukan pergerakan
berhubungan dengan ketidakseimbangan suplai oksigen dengan kebutuhan.
3.
4.
Memberikan dukungan kepada klien dalam melakukan latihan secara teratur,seperti : berjalan perlahan atau latihan lainnya. Mendiskusikan dengan klien untuk rencana pengembangan latihan berdasarkan status fungsi dasar
O: -
KU : Kelemahan Sulit beraktifitas Aktifitas dibantu
TTV : TD: 130/90 mmHg R : 26 x/ menit N : 96 x/ menit SB : 370 C A : Masalah belum teratasi P : Kaji kembali intervensi 1,2,3
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI HARI II NamaKlien
:Tn S
Diagnosa Medis : Bronkitis
Umur /Jenis Kelamin : 48 thn No 1.
Hari/tanggal Selasa, 2 september 2015
Dx Bersihan jalan
Jam 08.00
IMPLEMENTASI 1. Mengkaji TTV
nafas tidak efektif berhubungan dengan
EVALUASI S: - “Pasien mengatakan tidak sesak nafas”
2. Mengauskultasi bunyi nafas
-
“Pasien mengatakan tidak batuk lagi”
-
Pasien mengatakan bisa mengeluarkan lendir
peningkatan produksi secret.
3. Mengatur posisi yang aman untuk klien,misalnya posisi kepala lebih tinggi ( semi fowler) 4. Mengajarkan dan anjurkan klien latihan nafas dalam dan batuk
O: -
KU Baik Sputum (-) Sianosis (-) Suara nafas normal/efektif
- TTV TD : 120/80 mmHg
efektif 5. Meningkatkan masukan
R : 22 x/mnt N : 88x/mnt SB : 370 C
cairan sampai 3000 ml/hari
A : Masalah teratasi P : Intervensi dihentikan
6. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat mis : mukolitik
No
Hari/Tanggal
Dx
Jam
IMPLEMENTASI
EVALUASI
2.
Selasa,2 September 2015
Gangguan pola napas tidak efektif berhubungan dengan broncokontriksi,muk us
09.00
1. Mengajarkan pasien pernafasan diafragmatik dan pernafasan bibir .
S: -
“Pasien mengatakan tidak sulit bernafas
O: 2. Memberikan dorongan untuk menyelingi aktivitas dan periode istirahat. 3. Memberikan dorongan penggunaan otot-otot bantu pernafasan.
-
Dispnea (-) Pola nafas teratur TTV
TD : 120/80 mmHg R : 22 x/mnt N : 88x/mnt SB : 370 C A : Masalah teratasi P : Intervensi dihentikan
No
Hari/Tanggal
Dx
Jam
IMPLEMENTASI
EVALUASI
3.
Selasa,2 September 2015
Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual/muntah
10.00
1. Mengkaji keluhan klien terhadap mual/muntah dan anoreksia
S: “ Pasien mengatakan nafsu makan meningkat”
2. Melakukan perawatan mulut sebelum dan sesudah makan serta ciptakan lingkungan yang bersih dan nyaman
O:
3. Meganjurkan klien untuk makan sedikit tapi sering 4. Menimbang berat badan klien setiap hari 5. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan komposisi diet
No .
Hari/Tanggal
Dx
Jam
IMPLEMENTASI
-
Mual/muntah (-) Nafsu makan meningkat Berat badan ideal TTV TD : 120/80 mmHg R : 22 x/ menit
N : 88 x/ menit SB : 370 C A : Masalah teratasi P : Intervensi dihentikan
EVALUASI
4.
Selasa,2 September 2015
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan suplai oksigen dengan kebutuhan.
11.00
1. Mengkaji aktifitas yang dilakukan klien 2. Melatih pasien untuk melakukan pergerakan 3. Memberikan dukungan kepada klien dalam melakukan latihan secara teratur,seperti : berjalan perlahan atau latihan lainnya.
S: “ Pasien mengatakan dapat beraktifitas dengan baik O: -
KU : Baik Dapat beraktifitas Bisa beraktifitas dengan mandiri TTV : TD : 120/80 mmHg R
: 22 x/ menit
N : 88 x/ menit SB : 370 C A : Masalah teratasi P : Intervensi dihentikan