BAB I PENDAHULUAN
2.1 Latar Latar belakan belakang g
Petanda tumor adalah substansi biologi yang diproduksi oleh sel-sel tumor, masuk masuk dalam dalam aliran aliran darah, darah, dan dapat dapat didete dideteksi ksi nilainy nilainyaa dengan dengan pemerik pemeriksaan saan.. Petanda-petanda tumor, idealnya mempunyai potensi untuk membantu ahli klinik dengan dengan cara memberi memberi sinyal sinyal aktivi aktivitas tas penya penyakit kit dalam dalam keadaa keadaan n tidak tidak adany adanyaa manifestasi klinik, sehingga dengan demikian memberikan suatu metode skrining untu untuk k peny penyaki akitt prek prekli lini nik, k, mema memanta ntau u stat status us tumo tumorr selam selamaa peng pengob obat atan an,, dan dan mend mendete eteks ksii keka kekamb mbuh uhan an dini dini.. Karen Karenaa kema kemaju juan an dalam dalam tekno teknolo logi gi anti antibo bodi di monoklonal, banyak petanda tumor sekarang dapat terdeteksi dalam sampel cairan tubuh yang sedikit misalnya serum, urin, atau asites. Petand Petandaa tumor tumor umumn umumnya ya diperi diperiksa ksa dari dari darah. darah. Keguna Kegunaan an dari dari petand petandaa tumor tumor untuk untuk skrining skrining kanker. Petanda Petanda tumor tumor ini dipakai untuk untuk menyaring menyaring dan membantu menegakkan diagnosis untuk kanker, mengikuti perjalanan penyakit dan ingin ingin mengeta mengetahui hui adany adanyaa kekamb kekambuha uhan n (relapse (relapse). ). Umumn Umumnya ya pemeri pemeriksa ksaan an petanda tumor tidak dapat diperiksa secara tunggal untuk mendeteksi adanya kanker, harus dengan menggunakan beberapa petanda tumor. Alpha fetoprotein (!P) fetoprotein (!P) adalah glikoprotein yang dihasilkan oleh yolk sac “kantung kuning telur" yang akan menjadi sel hati pada janin. #ernyata #ernyata protein ini dapat dijumpai pada $% & ' pasien dengan kanker hati primer dan juga dapat dijum dijumpai pai pada pada kanker kanker testis. testis. Pada Pada semino seminoma ma yang yang lanjut lanjut,, pening peningkat katan an !P !P biasanya disertai dengan human Chorionic Gonadotropin Gonadotropin (h*+). (h*+). Kadar !P tidak ada ada hubu hubung ngan an deng dengan an besar besarny nyaa tumo tumor, r, pert pertum umbu buha han n tumo tumor, r, dan dan deraj derajat at kega kegana nasan san.. Kada Kadarr !P sanga sangatt ting tinggi gi (%% (%%% % U/m0 U/m0)) pada pada kasus kasus deng dengan an keganasan hati primer, sedangkan pada metastasis tumor ganas ke hati (keganasan hati sekunder) kadar !P kurang dari 1% & 2%% U/m0. Pemeriksaan !P ini selain diperiksa di dalam serum, dapat juga diperiksakan pada cairan ketuban untuk untuk mengeta mengetahui hui adany adanyaa spinabi spinabifid fida, a, anceph ancephalia alia,, atresia atresia oesoph oesophagu aguss atau atau kehamilan ganda.
1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Alpa!"et#pr#tein
lpha-!etoprotein (!P) adalah suatu protein plasma yang secara normal dihasilkan oleh liver, gastrointestinal tract, dan yolk sac pada fetus. !P merupakan antigen tumor yang tidak bersifat antigenik, namun dapat digunakan sebagai tumor marker untuk keperluan diagnostik dan prognostik terhadap beberapa jenis tumor. 3ecara normal, konsentrasi !P tinggi di dalam darah fetus, dan akan menurun secara bertahap setelah bayi lahir hingga menjadi tidak terdeteksi dengan bertambahnya umur. 3elama kehamilan, !P akan mengalir ke plasenta dari sirkulasi fetal dan akan ditemukan pada darah ibu. Pemeriksaan !P biasanya disarankan untuk dilakukan pada masa kehamilan 4-5 minggu. 2.2 Peran Alpa!"et#pr#tein
6ata 789 menunjukkan, kanker hati adalah jenis kanker nomor enam di dunia dan penyebab kematian urutan ketiga terbesar. Pada tahun :%%, kanker telah membunuh lebih dari :%4 ribu ji;a orang ndonesia, :. diantaranya pengidap kanker hati. lpha-fetoprotein (!P) merupakan salah satu pertanda tumor untuk keganasan hati. Peningkatan progresif !P sampai diatas 2%% ng/ml, ditemukan pada '% penderita kanker hati. 9leh karena itu, pemeriksaan ini penting untuk deteksi dini kanker hati. Pengukuran
kadar
!P memiliki
manfaat
besar
sebagai
indeks
kekambuhan penyakit. Pada pasien karsinoma hepatoselular yang diterapi, hilangnya !P mengisyaratkan eliminasi sel-sel ganas, dan peningkatan kadar mencerminkan rekurensi kanker. 3etelah intervensi terapeutik, pengukuran !P sebaiknya diulang setiap satu bulan untuk memberikan ;aktu agar !P yang sudah ada dapat dibersihkan dari sirkulasi.
2
Penderita dengan sirosis atau hepatitis = kronis, sebaiknya dimonitor !P nya secara
reguler karena mempunyai resiko
menjadi
kanker hati. >ika
penderita sudah terdiagnosa sebagai kanker hepato seluler !P harus diperiksa secara periodik untuk membantu mengetahui respon terapinya. 3elama kehamilan, kadar !P dalam cairan amnion lebih tinggi dari normal apabila janin yang dikandung mengalami defek neural tube. !P cairan amnion dapat masuk sirkulasi ibu, dengan demikian kadar !P dalam serum ibu secara rutin dapat digunakan sebagai penyaring untuk mengetahui defek neural tube sebelum lahir. >umlah !P dalam darah yang dapat membantu ;anita hamil melihat apakah bayi memiliki masalah seperti spina bifida dan anencephaly. Pemeriksaan !P dapat juga digunakan sebagai bagian dari skrining tes lainnya untuk menemukan masalah kelainan kromosom seperti Down syndrome (trisomy :) atau Edwards syndrome (trisomy 5) dan omphalocele. 6isamping berperan sebagai suatu petanda yang bermanfaat untuk kanker hati, !P juga berperan sebagai petanda adanya kanker testikular, dan tumortumor sel germinal tertentu pada ovarium. !P juga meningkat pada penyakit hati jinak dan dalam persentase yang kecil dari kanker paru dan gastrointestinal. 2.$ %anfaat Pe&eriksaan Alpa!"et#pr#tein
.
:.2.
Peningkatan kadar serum !P maternal dijumpai pada @ a. Aeural tube defects ( omphalocele ) b. Kehamilan multipel c. !etal distres d. !etal death
3
:.2.:
Kadar !P maternal yang rendah pada @ a. #risomy : ( 6o;n syndrome )
:.2.1
Peningkatan kadar !P non maternal dijumpai pada @ a. Kanker hepatoselular primer (hepatoma) b. danya metastase kanker di hati c. Kanker sel germinal atau yolk sac dari ovarium d. #umor sel embrional atau sel germinal dari testis e. Kanker lain seperti @ stomach, colon, lung, breast dan lymphoma f. Aekrosis sel hati (3irosis hati, hepatitis)
2.) In(ikasi pe&eriksaan A"P
3ecara signifikan kadar !P yang tinggi umumnya ditemukan dalam kasus kanker hati dan peningkatan !P juga dapat (ditemukan/ tidak) menyertai metastasis tumor hati lainnya. 9leh karena itu, evaluasi !P ditujukan ketika dicurigai tampak lesi fokal di hati dengan metode pencitraan seperti U3+ perut atau *omputed tomography. Aamun, jika memungkinkan, disarankan untuk memeriksa lesi tersebut dengan biopsi hati, yang memungkinkan kita untuk mendapatkan sampel jaringan untuk evaluasi histologi. 3elain itu, !P juga dapat meningkat pada beberapa tumor embrio yang sangat langka. 2.* +ara pe&eriksaan A"P Pemeriksaan !P (lpha-fetoprotein) dilakukan dengan menggunakan
*hemiluminescent
nterpretasi 8asil @ Kadar normal dari !P adalah di ba;ah % ng/ml. • Kenaikan sedang sampai %% ng/ml dapat terjadi pada penderita hepatitis • •
kronik. 3edangkan kadar di atas %% ng/ml hanya terdapat pada @ . Kanker hati :. Kanker testis dan ovarium 1. Proses penyebaran kanker yang telah mencapai hati
,a&bar 2.1 *hemiluminescent
8al-hal yang dapat mempengaruhi hasil tes @ Kontaminasi dari darah fetus, yang dapat terjadi saat ammiocentesis. • Perokok. • +estational diabetes. • >ika pernah melakukan tes medis yang menggunakan radio aktif dalam • ;aktu : minggu sebelumnya.
BAB III
5
KESI%PULAN !P atau pha-!etoprotein merupakan suatu plasma protein yang predominan pada fetus dan dibuat dalam yolk sac (kantong kuning telur) pada fetus, hati, dan traktus gastrointestinalis. 3ecara normal, konsentrasi !P tinggi di dalam darah fetus, dan akan menurun secara bertahap setelah bayi lahir hingga menjadi tidak terdeteksi dengan bertambahnya umur. 3elama kehamilan, !P akan mengalir ke plasenta dari sirkulasi fetal dan akan ditemukan pada darah ibu. Pemeriksaan !P biasanya disarankan untuk dilakukan pada masa kehamilan 4-5 minggu. Pengukuran kadar !P memiliki manfaat besar sebagai
indeks
kekambuhan penyakit. Pada pasien karsinoma hepatoselular yang diterapi, hilangnya !P mengisyaratkan eliminasi sel-sel ganas, dan peningkatan kadar mencerminkan rekurensi kanker. 6isamping berperan sebagai suatu petanda yang bermanfaat untuk kanker hati, !P juga berperan sebagai petanda adanya kanker testikular, dan tumor-tumor sel germinal tertentu pada ovarium. !P juga meningkat pada penyakit hati jinak dan dalam persentase yang kecil dari kanker paru dan gastrointestinal.
DA"TA- PUSTAKA
6
3ulaiman, kbar, 0esmana dan Aoer. :%%$. Buku Ajar Ilmu Penyakit ati. >akarta@ >aya abadi
306, B0iver *ancer", vailable at@ http@//;;;.aasld.org/patients/Pages/0iver!ast!acts 0iver*ancer.aspC, diakses 1% >uni :%.
#he 9hio 3tate University, B0iver *ancer ", http@//cancer.osu.edu/patientsandvisitors/cancerinfo/cancertypes/gi/faD/liver/pa ges/indeC.aspC, diakses 1% >uni :%.
!eldman,
!riedman,et
alE
Pathophysiolo$y%Dia$nosis%
Gastrointestinal &anajemen#
and !i"er
Disease#
' th Edition# *anada@
3aunders
?lsevier.:%%
Pubuli :%.
I G A A Putri (ri )* lpha-!etoprotein (!P), vailable at@ http@//;;;.pramita.co.id/indeC.php/'-artikel/bulletin/14-alpha-fetoproteinafp- , diakses >uli :%.
0aboratorium Klinik =io medika, Pemeriksaan Pertanda #umor, vailable at@ http@//;;;.biomedika.co.id/services/laboratorium/14/pemeriksaan-petandatumor.html , diakses >uli :%.
7