Daftar isi BIARKAN WAKTU MENJADI TEMAN Kata Pengantar
7
SAHAM, INSTRUMEN INVESTASI TERBAIK Memahami The Buffet Way
15
Equity Bond
56
Keunggulan Individual Investor
73
Lebih Baik Dari Profesional?
83
Invest in What You Know
94
Dana 1 Juta, Bisa untuk Apa?
227
Time Frame Investasi
243
Tiga Puluh Tahun Lagi Saya Akan Pensiun
254
Diversifikasi atau Hanya Satu Saham saja?
227
Brexit: Sebuah Contoh Lain Tentang Market dan Prinsip Trailing Stop Kedai Kopi dan Bank Permata
331
113 MUNGKINKAH MENDAPATKAN MULTIBAGGER DI BURSA EFEK
INDONESIA?
BEDA MADZHAB, SO WHAT?
A. Indika Energy Technical Analysys vs Fundamental Analysys
143
Time Gap dan Perbedaan Derap Waktu, So What?
159
A Story of Multy Bagger - Periode Bomm dan Bust dari Cyclical Company B. Harum Energy
KETIKA KESEMPATAN ITU DATANG
Mengapa Harus Membuat Hal Mudah menjadi Sulit? Ketika Koreksi Pasar Just Like Music to My Ears
171
Jangan Biarkan IHSG Menyesatkan Anda!
184
Contrarian
192
Selalu Siapkan Dry Powder
196
Opportunity di Major Stock Exchanges
200
4
343
363
5
SAHAM, INSTRUMEN INVESTASI TERBAIK
lama, kecuali jika ada idiot yang ditakdirkan menjadi manajemen manajemen perusahaan itu.
Maaf, halaman ini tidak termasuk dalam Cuplikan. Silahkan lihat di buku lengkapnya.
Beberapa produk/jasa perusahaan Indonesia, sekali lagi dengan kadar berlainan, misalnya Gudang Garam, Indofood, BRI, BCA atau Telkomsel, bisa dipakai untuk contoh dari pro-duk yang cukup sticky dengan para konsumennya, sehingga bisa kita perhitungkan sebagai perusahaan yang memiliki eco-nomic moat. Ciri lainnya dari economic moat ini terkait switch-ing cost. Besarnya switching cost dan adanya kerepotan lebih besar jika harus beralih ke produk atau jasa perusahaan lainnya, bisa menghambat keinginan untuk beralih ke perusahaan lain-nya. Apabila satu perusahaan sudah menggunakan cloud infra-structure dari Oracle, tidak mudah bagi perusahaan itu untuk migrasi ke Amazon Cloud Service/ACS, demikian pula seba-liknya. Dengan alasan ini, kita dapat mengatakan bahwa Oracle atau ACS itu memiliki economic moat, karena jika harus beralih dari Oracle bisa menimbulkan konsekwensi munculnya munculnya switch-ing cost y ang tinggi. Akan lain halnya, apabila kita harus mengganti kaos kaki. Perusahaan dengan produksi kaos kaki, sulit untuk bisa dikatakan memiliki economic moat. Betapa pun halus dan enaknya sebuah kaos kaki, konsumen akan dengan mudah ber alih ke kaos kaki yang lain. Apalagi murah atau mahalnya harga akan sangat menentukan pil ihan konsumennya.
22
23
Catatan Serial JOELIARDI SUNENDAR di Stockbit 1
Namun penting dicatat, bukan hanya perusahaan yang memiliki moat saja yang mampu menghasilkan laba. Beragam perusahaan non moat di dunia, termasuk Indonesia, yang me-nunjukkan kinerja luar biasa baiknya.
SAHAM, INSTRUMEN INVESTASI TERBAIK
Terkait Sales Growth ini kita perlu jugga melihat tahap kematangan perusahaan. Ekspektasi atas pertumbuhan stalwart company seperti Nestle, Walmart, atau McD tidak dapat disamakan dengan pertumbuhan Shake Shack misalnya. McD yang sudah memiliki 37.000 outlets di 120 negara, tentu tidak bisa lagi tumbuh seperti Shake Shack yang baru memiliki 100 outlets. Shake Shack dengan penjualan USD 268 juta meningkat 41%, sementara McD dengan penjualan USD 24,6
Perusahaan yang produk atau jasanya disukai, secara kon-
milyar, justru mengalami pertumbuhan negatif.
sisten akan menunjukkan pertumbuhan hasil penjualannya.
Maaf, halaman ini tidak termasuk dalam
Melalui stock screener, saya misalnya hanya memilih perusaha-an
yang rata-rata kenaikan penjualannya di lima tahun terakhir ini minimum 5%. Semakin tinggi tingkat pertumbuhan, semakin
Cuplikan. Silahkan lihat di buku lengkapnya.
menarik. Tetapi kita juga harus melihat konsistensinya. Selain itu,
Apabila produk sebuah perusahaan tidak saja dibutuhkan,
perlu ditelaah juga apakah kenaikan tersebut sebagai akibat dari
tetapi juga disukai, maka perusahaan tersebut bisa menentukan
terjadinya akuisisi atau dari pertumbuhan organik? Apakah
harga premium. Ada ruang besar antara harga jual dengan biaya
kenaikan itu hasil dari peluncuran produk baru, ataukah berasal
pembuatan barang itu. Sebuah tas dengan label Hermes atau
dari pertumbuhan produk yang sama? Terjadinya konsistensi
Louis Vuitton, kopi yang disajikan di outlet Starbucks atau yang
pertumbuhan angka penjualan ini dapat menjadi indikasi awal
dikemas dengan merk Nestle, serta operating system yang
yang baik sebagai dasar kajian berikutnya.
diproduksi Microsoft dapat menjadi sebagian kecil contoh.
Sebaiknya kita juga menggunakan periode yang relatif
Atas alasan ini, maka sangat wajar jika kita harus tertarik
pan-jang, misalnya lima atau sepuluh tahun, untuk melihat
untuk berinvestasi di perusahaan yang memiliki persentase gross
konsis-tensi pertumbuhan ini. Dengan demikian, tidak perlu
margin tinggi. Tingginya persentase gross margin menun-jukkan
memberi reaksi berlebihan jika terjadi penurunan ataupun
bahwa konsumen memberikan nilai yang tinggi atas pro-duk
kenaikan dalam periode tertentu yang relatif pendek (misalnya
tersebut (dibandingkan terhadap biaya pembuatannya). Kembali
di satu kwartal atau satu tahun tertentu). Perjalanan sebuah
melalui stock screener kita untuk bisa memperoleh daf-tar
usaha jauh lebih panjang dari sekedar kinerja kwartalan.
perusahaan dengan parameter persentase gross margin yang kita inginkan. Misalnya, kita hanya mau mengkaji perusahaan
24
25
Catatan Serial JOELIARDI SUNENDAR di Stockbit 1
yang presentase gross margin-nya minimum 50%. Tentunya, lebih tinggi, lebih bagus.
SAHAM, INSTRUMEN INVESTASI TERBAIK
buatan 60, dan selisih angkanya, 40, kita bagi dengan 100, kita tahu bahwa gross margin perusahaan itu 40%. Dalam perhitungan ini, kita belum memasukkan komponen biaya lainnya, misal-
Melalui opsi global stock screener yang dikeluarkan Financial Times, misalnya, saya menemukan sebuah perusahaan
Maaf, halaman ini tidak
nya biaya pemasaran, biaya administasi, biaya karyawan, biaya bunga dan biaya-biaya lain yang dikeluarkan perusahaan.
yang listed di Paris Stock Exchange (Gaztransport) dan memiliki Gross Margin 98%(!). Saya tidak salah tulis.
Sekali lagi, stock screener tidak tepat jika dianggap
Perusahaan itu menghasilkan rata-rata gross margin dalam
sebagai landasan yang dapat langsung digunakan untuk
lima tahun terakhir ini sebesar 98%, sehingga masuk akal jika
keputusan in-vestasi. Dia hanya berfungsi sebagi titik awal
perusahaan ini men-jadi bagian dari portfolio saya. Di bawah
untuk membuat daftar perusahaan yang kita akan kaji lebih
nanti akan saya singgung kembali soal perusahaan ini.
Cuplikan. Silahkan lihat di
lanjut. Khusus untuk emiten bank, angka gross margin yang
buku lengkapnya.
(bunga dan non bunga) dikurangi total biaya langsung (bunga
termasuk dalam
digunakan
Stockbit
sete-lah
diteliti
lagi,
angkanya
menunjukkan hasil pengurangan total pendapatan operasi dan non bunga), jadi agak sedikit berbeda de-ngan laporan baku yang dibuat bank. Namun melalui screener Stockbit ini misalnya saya menemukan Bank Pemda Jatim/BJTM, di harga Rp 580, karena emiten ini memiliki gross margin yang sangat tinggi, 74%, sehingga menarik perhatian saya. Gross margin BJTM berada di atas Bank Mandiri (62%), Bank
Price chart Gaztransport Maret 2017 – 2017 – Januari Januari 2019)
BRI (70%), Bank BNI (62%), Bank Danamon (62%), Bank BNLI (47%). Satu-satunya bank yang gross margin-nya di atas BJTM
Untuk mereka yang belum memahami betul istilah gross
adalah, no surprise, Bank BCA (77%). Selain itu, dividen yield
margin ini, ada baiknya saya memberikan tambahan catatan.
BJTM yang hampir mencapai 8% tidak dapat saya abaikan juga.
Angka gross margin ini menunjukkan selisih nilai penjualan de -
Terkait gross margin ini, berikan perhatian jika Anda meli-hat
ngan biaya pembuatannya. Selisih angka ini kemudian dibagi
perusahaan yang menunjukkan trend peningkatan persen-tase
dengan nilai penjualan, karena gross margin ini dinyatakan dalam
gross margin. Perbaikan dalam gross margin, bisa meng hasilkan
persentase. Jadi kalau nilai penjualan 100, dan biaya pem-
kenaikan dalam persentase lebih besar diban-
26
27
Catatan Serial JOELIARDI SUNENDAR di Stockbit 1
dingkan dengan kenaikan dalam pertumbuhan penjualannya.
SAHAM, INSTRUMEN INVESTASI TERBAIK
usahaan lainnya. Apabila kita memilih berinvestasi di perusaha-an yang menghasilkan ROE tinggi, maka perusahaan itu akan memelihara dan meningkatkan kekayaan kita.
Maaf, halaman ini tidak Silahkan saja Anda lihat para pemegang saham perusahaan
seperti BRI dan BCA. Kekayaan para pemegang saham BRI
Selain peningkatan angka penjualan secara konsisten, dan persentase gross margin, parameter lain apa lagi yang dapat kita gunakan?
terpelihara dengan baik, karena BRI dapat menghasilkan ROE
termasuk dalam
rata-rata di atas 20% dalam dua belas tahun terakhir. Keberhasilan ini menjadikan kekayaan pemegang sahamnya meningkat lebih dari 2.500% dalam dua belas tahun terakhir
Setiap perusahaan pasti membutuhkan modal yang dipakai untuk menghasilkan laba. Apabila perusahan menghasilkan menghasilkan ke-untungan, para pemegang saham dapat menikmati peningkatan investasinya. Peningkatan kekayaan itu dapat berbentuk akumu-lasi dividen yang diterima maupun dari kenaikan nilai perusa-haan.
Cuplikan. Silahkan lihat di ini. Angka kenaikan yang jauh di atas kenaikan Indeks BEI.
Untuk mendapatkan daftar perusahaan yang pandai mence-
buku lengkapnya.
tak keuntungan dari modal yang dimilikinya, kita menggunakan stock screener. Misalnya kita hanya mau mengkaji lebih lanjut perusahaan yang menghasilkan ROE minimum 15%. Mengapa 15%? Tidak ada rumusan pasti, namun kita bisa melihat instru-
Sebaiknya kita memberikan perhatian untuk perusahaan
men lain sebagai perbandingan. Menyimpan dana sebagai de-
yang bisa memberikan laba lebih tinggi atas setiap modal yang
posito, satu bentuk investasi tanpa risiko, memberikan hasil
dimilikinya. Jadi jika ada dua perusahaan memiliki modal yang
(bunga) 7%. Jika dana ini dijadikan modal untuk mendirikan per -
sama, pilihlah perusahaan yang menghasilkan keuntungan lebih
usahaan – usahaan – dan setiap usaha memiliki risiko - maka wajar apabila
tinggi. Kita akan memilih A yang menghasilkan laba 200 juta, dan
untuk mengkompensasi risiko itu kita menuntut imbalan hasil
bukan B yang labanya 150 juta, jika modal A dan B itu sama-sama
yang lebih tinggi dari sekedar bunga deposito.
1 milyar (lupakan dulu faktor lain). Jika hasil keuntungan itu dibandingkan dengan modalnya, maka A menghasilkan 20%,
Atas alasan ini, saya hanya tertarik untuk berinvestasi di per
sementara B angkanya 15%. Di dalam istilah keuangan, ROE
usahaan yang hasil perputaran modalnya minimum dua kali dari
(Return On Equity) A adalah 20% dan B ROE-nya 15%.
suku bunga deposito. Lebih tinggi, tentu lebih baik lagi. Jadi ketika memilih angka 15% sebagai ratio minimum ROE sebuah
Inilah parameter lain yang bisa digunakan untuk melihat apakah kinerja sebuah perusahaan lebih baik dibandingkan per-
28
perusahaan, hal ini telah mempertimbangkan alternatif investasi lainnya, dan komponen risiko yang melekat dari sebuah bisnis.
29
Maaf, halaman ini tidak termasuk dalam Cuplikan. Silahkan lihat di buku lengkapnya.
Catatan Serial JOELIARDI SUNENDAR di Stockbit 1
SAHAM, INSTRUMEN INVESTASI TERBAIK
Anda di harga harga Rp 1.000.
EQUITY BOND
Atau karena Anda mengikuti rekomendasi analis sebuah perusahaan sekuritas? Memangnya Anda bisa menjual kembali saham itu kepada analis tersebut, kalau harganya turun? Apakah Anda tahu ketika dia menyampaikan rekomendasi untuk mem-beli sebuah saham, dia juga melakukan hal yang sama seperti yang
Kalau Anda membeli saham sebuah perusahaan, katakan-lah, di harga Rp 1.000, maka sedikitnya Anda harus bisa men-jawab dua pertanyaan ini:
direkomendasikannya kepada Anda? Jangan-jangan dia jus-tru melakukan penjualan. Kalaupun dia juga benar membelinya, tahukah Anda di harga berapa dia membelinya? Di harga rekomendasinya, atau di bawah itu lagi? Kapan dia membelinya?
a) Apa a) Apa yang Anda harapkan dengan membelinya membelinya di harga Rp 1.000 itu, dan b) Mengapa Anda mau membayarnya di harga itu. Jika tidak memiliki jawaban atas keduanya, jangan salahkan siapa pun apabila harga yang terjadi di pasar tidak sesuai dengan yang Anda harapkan. Pasar tidak tahu dan tidak peduli apa yang Anda pikirkan, atau saham apa yang Anda beli dan di harga be-rapa (kecuali jika Anda seorang Warren
Buffett,
karenanya,
mungkin
pasar
sedikit
peduli).
Oleh
. Anda bertanggung
Jangan-jangan saat Anda membaca apa yang direkomendasikannya, dia sudah berubah pikiran.
Konstruksi pasar modal memang sangat memudahkan bagi orang untuk berubah pikiran. Tidak perlu waktu lama. Seming-gu, atau sebulan saja sudah merupakan waktu yang terlalu lama untuk mengubah sebuah saham yang tadinya sangat dibenci, menjadi disukai. Begitu juga sebaliknya. Jangan-jangan ketika Anda membaca rekomendasinya pada pagi hari, sore harinya dia memiliki alasan lain yang justru membuat posisinya harus menjual.
jawab atas keputusan keputusan investasi yang yang Anda lakukan. lakukan. Mengapa Anda membelinya di harga Rp 1.000? Mungkin Jika Anda memutuskan membeli saham sebuah perusahaan
Anda bilang, mudah-mudahan saja nanti harganya naik, se-
di harga Rp 1.000, cobalah tanyakan apa yang menjadi dasar
hingga bisa menjual di harga lebih tinggi, di Rp 1.200. Jika
keputusan Anda itu. Mengikuti bisikan teman? Good luck, jika itu
mantra “mudah“mudah-mudahan” seperti ini sebagai alasan, maka
yang menjadi alasan Anda. Usahakan apabila harga saham itu
proba bilita hasilnya bisa mudah-mudahan juga. Bagaimana
turun menjadi Rp 700, Anda dapat menjualnya lagi ke teman
mungkin kita bisa tahu dari begitu banyak pelaku di pasar, de-
56
57
Maaf, halaman ini tidak termasuk dalam Cuplikan. Silahkan lihat di buku lengkapnya.
Catatan Serial JOELIARDI SUNENDAR di Stockbit 1
No.
SAHAM, INSTRUMEN INVESTASI TERBAIK
Tahun
Earn Per Share (EPS)
1.
2006
36
2.
2007
40
3.
2008
49
4.
2009
61
5.
2010
96
6.
2011
125
7.
2012
151
8.
2013
173
9.
2014
196
10.
2015
205
11.
2016
212
12.
2017
235
TABEL EPS BBRI (2006-2017)
Sekali lagi saya ingin mengingatkan, kerangka berpikir ini hanya bisa kita terapkan pada perusahaan yang karena konsis-tensi kinerjanya di masa lalu, memungkinkan kita untuk men-dapatkan gambaran terkait kinerjanya di masa depan dengan tingkat predictability yang relatif tinggi. Kerangka berpikir yang sama tidak mungkin dapat diterapkan pada perusahaan dengan EPS yang sangat inkonsisten dari tahun ke tahun. Hasilnya tentu akan sangat menyesatkan. Namun jika Anda melihat perusahaan yang kinerjanya tidak konsisten dari tahun ke tahun, hal ini bisa dipakai sebagai in-dikasi awal untuk mengabaikannya. Untuk apa berinvestasi di perusahaan yang kinerjanya susah diandalkan?
Anda tidak perlu menghitung sendiri, dan tinggal meng-
Dengan mengetahui nilai EPS BRI di tahun 2016 ini
klik page ini http://www.investopedia.com/calculator/cagr.aspx.
adalah Rp 212, dan kita tahu CAGR BRI dalam sepuluh tahun
Langsung Anda bisa melihat kalkulator khusus buat menghi-
terakhir adalah 19,9%, maka kita bisa mendapatkan proyeksi
tung CAGR. EPS di tahun 2006, sebesar Rp 35, Anda
EPS BRI dalam sepuluh tahun mendatang, di tahun 2026.
masukkan ke kotak Beginning Value dan EPS di tahun 2016 (Rp 212) ke kotak Ending Value. Karena waktu yang kita pakai
Untuk mendapatkan hasilnya, Anda juga tidak perlu
adalah sepu-luh tahun, dari 2006 sampai 2016, maka angka 10
menghitungnya sendiri. Anda bisa mendapatkan hasilnya de-ngan
kita masukkan dalam kotak Number of Periods.
masuk
ke
page
ini
http://www.investopedia.com/calcula-
tor/fvcal.aspx#axzz23u68Q7AE. EPS tahun 2016 dimasukkan
Setelah ketiga angka dimasukkan, dan kemudian kita tekan Calculate, maka muncul angka 19,9%. Itulah angka pertum-buhan rata-rata EPS BRI dalam sepuluh tahun terakhir ini. Angka yang sangat impresif.
68
dalam kotak Present Value. Karena Anda ingin mendapatkan angka EPS BRI dalam sepuluh tahun berikutnya, maka Anda masukan angka 10 kedalam kotak Number of Time Periods, dan CAGR 19,9% ke kotak Interest Rate Per Time Period. Tekan Cal-
69
Maaf, halaman ini tidak termasuk dalam Cuplikan. Silahkan lihat di buku lengkapnya.
Catatan Serial JOELIARDI SUNENDAR di Stockbit 1
Baik LTS maupun prinsip-prinsip investasi yang disam-paikan Peter Lynch dan Joel Greeblatt, bisa menjadi pondasi kokoh yang dapat memandu Anda untuk menjadi seorang in-vestor yang baik.
SAHAM, INSTRUMEN INVESTASI TERBAIK
Fidelity Magellan Fund, selama dipegang oleh Peter Lynch pada periode 1977-1990, mencatat imbal hasil (return) luar biasa, dengan CAGR 29% per tahun. Aset yang dikelolanya (AUM) juga meningkat pesat, dari awalnya USD 20 juta (1977) menjadi seki-tar USD 14 milyar, saat dia mengundurkan diri.
Berbekal pemahaman yang baik tentang pedoman investasi yang disampaikan mereka, membuka peluang untuk Anda men-dapatkan kinerja yang lebih baik dari professional fund ma-nagers ataupun Index. “Mendapatkan hasil portfolio investasi yang lebih baik dibandingkan dengan professional fund manager” harus meru-pakan target minimum dari individual investors, yang ingin me-rancang portfolio investasi-nya sendiri. Karena jika Anda tidak bisa menghasilkan kinerja lebih baik dari professional fund manager, untuk apa Anda membuang-buang waktu merancang portfolio sendiri? Lebih baik Anda se-rahkan saja hal itu kepada so-called professionals, dan Anda bisa memakai
Dalam periode tiga belas tahun itu, sebelas tahun di antara - nya menunjukkan kinerja Magellan Fund yang lebih baik diban-dingkan peningkatan Index S&P 500. Sebagai perbandingan, meskipun bukan apple to apple, Buffett berhasil meningkatkan nilai buku Berkshire Hathaway dalam kurun waktu lima puluh tahun terakhir, dengan tingkat pertumbuhan rata-rata 19,4% per tahun. Memahami bahwa Peter Lynch sendiri merupakan profes-sional fund manager, tentu menarik bahwa Rule #1 yang diberikannya kepada individual investors, yang ingin melakukan investasi sendiri di pasar modal adalah: “Stop listening to pro -fessionals!”
waktu Anda to do things that you are good at.
Peter Lynch lebih dari pantas untuk disebut sebagai seo-rang professional fund manager yang berada di lapisan paling atas, kalaupun tidak bisa menyebutnya sebagai fund manager terbaik di dunia.
Berdasarkan pengalamannya selama dua puluh tahun, meyakinkan dia bahwa setiap orang memiliki kemampuan untuk dapat memilih saham yang sama baiknya – kalaupun kalaupun bukan lebih baik – seperti yang bisa dilakukan oleh para ahli keuangan profesional di Wall Street. Peter menambahkan, “This is investing, where the smart money isn’t so smart and the dumb money isn’t really as dumb as it thinks. Dumb money is only dumb when it listens to t he
84
85
Maaf, halaman ini tidak termasuk dalam Cuplikan. Silahkan lihat di buku lengkapnya.
Catatan Serial JOELIARDI SUNENDAR di Stockbit 1
13 tahun, di tahun 2015, aset BRI sudah meningkat 1.000% men-jadi Rp 846 triliun. Modal Bank BRI tumbuh 1.400%, menjadi Rp 112 triliun. La-banya juga sudah mencapai Rp 25 triliun, atau naik 1.600% dibandingkan dengan laba 13 tahun lalu. Lompatan yang sama juga bisa dilihat pada bank-bank besar lainnya, sepert i Bank Mandiri maupun BCA. Pertumbuhan luar biasa ini, kiranya
SAHAM, INSTRUMEN INVESTASI TERBAIK
tahun 1989. Sejak itu, dalam beberapa tahun kemudian (terma-suk pada tahun 2016), Buffett terus menambah kepemilikan sa-hamnya di Wells Fargo.
Maaf, halaman ini tidak Investasi yang dilakukan Buffett di Wells Fargo ini mengingat kan saya kepada BRI saat ini, serta g ambaran yang mungkin terjadi pada BRI (atau Mandiri dan BCA) dalam peri-ode 20 atau 30 tahun mendatang. mendatang.
termasuk dalam
bisa menjadi indikasi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Buat indi-vidual investors, indikasi yang sama ditawarkan oleh perusaha-an yang saham-sahamnya saham-sahamnya sudah tercatat di BEI.
Cuplikan. Silahkan lihat di Ketika Buffett pertama kali membeli saham Wells Fargo
tahun 1989, 25 tahun lalu, bank ini baru memiliki asset USD 49 milyar. Nilai asset Wells Fargo ketika itu, kurang lebih
buku lengkapnya.
setara dengan nilai asset BRI sekarang ini. Apakah Indonesia saat ini, memberikan peluang yang sama seperti ketika
Amerika menawarkan peluang kepada Buffett untuk menjadi Dengan tingkat pertumbuhan yang ditunjukkan di dalam
bagian dari pemegang saham Wells Fargo di tahun 1989?
kurun waktu 10-15 tahun ini, kita dapat melakukan ekstrapolasi untuk memperoleh gambaran tentang BRI, Mandiri atau BCA dalam tempo 10, 20 atau 30 tahun kemudian.
Melihat perkembangan bank seperti BRI, serta industri keuangan umumnya, menarik untuk melihat perjalanan inves-tasi Buffett pada Wells Fargo. Buffett, melalui Berkshire Hath-away, sekarang ini memiliki sekitar 9,8% saham Wells Fargo (setara dengan USD 27 milyar).
Mungkinkah BRI, Mandiri atau BCA dalam waktu 2 5 tahun kemudian dapat memiliki aset sebesar USD 1,8 triliun, seperti Wells Fargo saat ini? Jika kita melihat pertumbuhan ketiga bank tersebut selama ini, kemungkinan semacam itu sangat terbuka. Secara matematika, apabila tingkat pertumbuhan sebesar 15% tersebut dapat dipertahankan, maka asset BRI akan meningkat menjadi dua kali lipat setiap 5 tahun sekali. Dengan demikian, dalam 25 tahun ke
Wells Fargo, kita tahu, merupakan bank ketiga terbesar di
depan, di tahun 2040, asset BRI dapat mencapai USD 2 trili un.
Amerika, dengan asset sekitar USD 1,8 trilliun. Pembelian saham Wells Fargo ini dilakukan oleh Buffett pertama kali di
102
Sejak Buffett pertama kali membeli saham Wells Fargo, 25
103
Maaf, halaman ini tidak termasuk dalam Cuplikan. Silahkan lihat di buku lengkapnya.
Catatan Serial JOELIARDI SUNENDAR di Stockbit 1
KETIKA KESEMPATAN ITU DATANG
ketika dihargai pasar Rp 3.900 (dan hari ini hanya dihar-gai Rp 2.800-JS), dan kinerjanya terakhir seperti yang di-tunjukkan Laporan Keuangan Kwartal I/2018, saya memang termasuk yang sering takjub pada apa yang ter- jadi ter- jadi di pasar.” pasar.”
Maaf, halaman ini tidak Sebagian catatan saya di Stockbit di bulan Mei di atas, saat optimisme berubah menjadi kekhawatiran, bisa saya kutip di bawah ini “ 1. “Hari ini, dimana saham BBRI dapat dimiliki dengan harga Rp 2.800 (dan saya yakin no one see that it’s com ing), atau 28% lebih rendah dari harganya sekitar lima bulan lalu, dapat menegaskan tentang pelajaran yang dapat kita ambil, berkaitan dengan Prinsip Investasi #3, Membelinya dengan harga yang baik juga. Betapa pun baiknya kinerja perusahaan, apabila harga yang kita ba-yarkan untuk mendapatkan kepemilikan saham itu bukan harga yang baik, maka harga yang kita bayarkan itu akan mengganggu pertumbuhan imbal hasil yang kita dapatkan.” 2. “Buat saya, membaca berita hari ini, bahwa harga saham BBRI sudah menyentuh angka Rp 2.800, just like the music to my ears. Saya memiliki peluang untuk dapat menambah kepemilikan saham perusahaan yang baik, di harga yang baik juga. Kombinasi yang akan memu-ngkinkan kita mendapatkan imbal hasil yang lebih dari memuaskan, apabila kita (Prinsip #1) memberikan ke-sempatan kepada waktu yang cukup bagi bekerjanya in-vestasi in- vestasi kita.”
3. 176
“Apabila saya melihat kinerja BBRI lima bulan lalu,
termasuk dalam
Apa yang terjadi pada harga pasar di dalam jangka pendek, agak sulit untuk dikaitkan dengan kinerja BBRI. Memangnya ada apa dengan BBRI dalam kurun waktu lima bulan itu, yang dapat menjelaskan harganya turun dari Rp 3.900 di bulan Januari menjadi Rp 2.800 pada bulan Mei?
Cuplikan. Silahkan lihat di buku lengkapnya.
Selain itu, mengapa kemudian, hanya di dalam waktu dua bulan, harganya kemudian naik (dari Rp 2.800 – JS) JS) menjadi Rp 3.500 pada minggu lalu (Minggu ke-2 bulan Agustus). Jangan-jangan di minggu ini harga saham yang naik entah kenapa itu, mungkin akan turun lagi (entah ke harga berapa), dengan se-makin derasnya berita soal Turki. Siapa yang tahu?
Silahkan Anda ganti nama BBRI dengan perusahaan lain. Fenomena seperti ini terjadi juga pada berbagai perusahaan lainnya. Baik yang tercatat di BEI, maupun di berbagai stock exchanges lainnya. Inilah apa yang disebut Graham, bahwa dalam jangka pendek, pasar modal adalah voting machine. Pemben-tukan harga di pasar di dalam jangka pendek akan ditentukan oleh voting dari mereka yang ingin menjual dan membeli. Apa-bila dalam kotak suara itu lebih banyak suara yang ingin menjual dibanding yang membeli, maka tentunya harga saham akan turun. Demikian pula sebaliknya, tergantung jumlah jemaah mana yang lebih besar. What’s more simple than that?
Oleh karenanya, fenomena ini tidak harus dipandang seba-
177
Maaf, halaman ini tidak termasuk dalam Cuplikan. Silahkan lihat di buku lengkapnya.
Catatan Serial JOELIARDI SUNENDAR di Stockbit 1
DRY POWDER: OPPORTUNITY DI MAJOR STOCK EXCHANGES
Dalam satu catatan saya sebelumnya tentang ULTJ, terdapat pembahasan soal perlunya “dry powder” dalam berinvestasi.
Saya kutip sebagian dari catatan itu, khususnya yang ber-kait an dengan soal dry powder: “Opportunity cost seperti ini, sebenarnya tidak berbeda jauh dengan posisi kita sebagai investor, yang harus mengalokasikan sebagian dana sebagai dry powder. Jika kita menyisihkan dry pow- der, misalnya ditempatkan dalam deposito, boleh jadi hal ini men- gurangi ROI dari total equity portfolio kita. Ada opportunity cost yang terpaksa harus kita tanggung, berupa ROI yang lebih rendah, selama dry powder itu masih belum dimanfaatkan (Atau disim-pan sementara didalam fixed income instruments, seperti deposito atau SUN, dengan yield relatif rendah -JS). Namun kita tidak dapat melihat pilihan ini hanya dari satu titik pandang saja.
Mengapa? Karena hanya dengan memiliki dry powder tadi (yang dalam jangka pendek “mengganggu” ROI), maka kita dapat melakukan investasi, setiap pasar datang menawarkan ke-sempatan baik. Apabila terjadi koreksi pasar, opportunity untuk membeli perusahaan yang baik – dengan harga yang baik - hanya datang kepada mereka yang memiliki dry powder. Dengan kemampuan kita yang bisa memanfaatkan peluang baik, maka “ongkos” yang harus “ditanggung” dalam jangka pen - dek itu tentu tidak lagi memiliki arti. Imbal hasil, karena kita
200
KETIKA KESEMPATAN ITU DATANG
dapat memanfaatkan opportunity (yang datang ketika pasar sedang mabuk) sering melebihi ongkos temporer yang harus di- tanggung.” tanggung.” Penurunan temporer ROI (sebagai konsekwensi dari pengalokasian dana untuk dry powder), menjadi lebih relevan bagi mereka yang tidak pernah menganggap “harga saham yang turun turun di pasar dalam jangka pendek” sama dengan definisi risiko di dalam berinvestasi . Fluktuasi harga di pasar menjadi konsek-wensi yang normal dari konstruksi pembentukan harga saham, yang “dipaksa” untuk terus-menerus terus -menerus berlangsung setiap harinya di bursa. Bukan hal yang luar biasa. Derap waktu pembentukan harga yang berlangsung setiap saatnya itu, tentu saja berbeda dengan derap waktu yang dibu tuhkan perusahaan, dalam menjalankan kegiatan operasinya. Kinerja perusahaan yang menerbitkan lembaran-lembaran saham itu, memerlukan periode waktu yang menembus batasbatas waktu hari, kwartal, bulan atau tahun. Kinerja waktu yang diperlukan perusahaan itu bahkan banyak yang sudah melebihi masa 25, 50 atau 100 tahun.
Berkaitan dengan dry powder ini, maka pertanyaan yang di-ajukan @rharianta melalui inbox (yang jarang sekali saya buka) menjadi relevan. Saya kutip inti dari pertanyaannya: “Dear Pak Joel, kalau ada mood dan waktu untuk menulis di SB - apakah bapak berkenan membahas kondisi market di US dan potensi-potensi yang mulai ada di Capital Efficient compa-nies? Kalau memakai referensi Equity Bond Valuation yang per-
201
Catatan Serial JOELIARDI SUNENDAR di Stockbit 1
nah bapak bahas di Stockbit beberapa waktu yang lalu, keli-hatannya keli-hatannya FB, AAPL terlihat menarik.” Sebetulnya saya kurang tahu, apakah jawaban yang akan saya berikan berikut ini masih relevan untuk bagian terbesar ko-munitas Stockbit. Bukan apa-apa, karena untuk menjawab per-tanyaan itu, tentu saya harus mengalihkan pandangan dari emiten BEI (yang menjadi perhatian bagian terbesar komunitas Stockbit). Seperti sudah disampaikan, dengan informasi yang sekarang ini semakin mudah saya dapatkan tentang emiten BEI, serta semakin transparannya bursa, dalam 4-5 tahun terakhir, saya mulai memperbesar alokasi dana investasi untuk emitenemiten di BEI. Valuasi dan potensi pertumbuhan emiten BEI pada satu sisi, serta valuasi berbagai perusahaan di major stock exchanges yang meningkat tinggi – sebagai sebagai dampak dari kebi-jakan moneter yang longgar – menjadi faktor lain, yang men-dorong saya untuk menambah alokasi dana di BEI, serta mengurangi bobot portfolio di major stock exchanges dalam waktu 4-5 tahun ini. Ada pengecualian yang masih saya lakukan, misalnya untuk saham Berkshire Hathaway. Hathaway.
Terjadinya koreksi di beberapa major stock exchanges, menimbulkan minat saya untuk membuka kembali catatancatatan saya, yang berkaitan dengan beberapa perusahaan yang pernah menjadi bagian dari portfolio saya. Dengan membuka catatan-catatan itu, saya terdorong untuk menginisiasi kembali sejumlah posisi pada sejumlah perusahaan di major stock ex-changes dalam tahun 2019 ini. Meskipun sejumlah sejumlah nama emiten yang nanti kita bahas, mungkin kurang relevan untuk bagian terbesar komunitas 202
KETIKA KESEMPATAN ITU DATANG
Stockbit, saya mengharapkan bahwa dialektika pemikiran maupun prinsip-prinsip dasar yang digunakan masih cukup rel-evan. Menurut hemat saya, prinsipprinsip dasar berinvestasi se-harusnya bisa berlaku universal (Bukankah justru dengan alasan itu, mengapa kita dapat menyebutnya sebagai sebuah prinsip?).
Maaf, halaman ini tidak termasuk dalam
Tempatkan posisi Anda, jika saat ini Anda tidak memiliki dry powder. Terjadinya koreksi besar-besaran di Amerika dan Eropa sekarang ini, tentunya hanya dapat membuat Anda tergiur. Tanpa dry powder, kita tidak dapat melakukan apa-apa.
Cuplikan. Silahkan lihat di buku lengkapnya.
Sekarang ini, apa yang sering saya sebut sebagai World Dominating Companies (WDC), Capital Efficient Companies (CEC), serta Dividend Aristocrats (DA), yang nama-namanya sering saya pergunakan sebagai contoh, menawarkan beragam opportunity. Opportunity seperti ini, tidak sering datang meng-hampiri kita. Sebelum kita berbicara tentang penurunan luar biasa dari equity portfolio yang dikelola Buffett, sebagai dampak dari ko-reksi yang terjadi, ada contoh kecil yang dapat menunjukkan be-saran dari koreksi yang ini. Hal ini, misalnya, dapat kita lihat pada apa yang terjadi pada Washington Prime Group/WPG, yang merupakan salah satu REITs (Real Estate Investmnet Trust). WPG digunakan sebagai contoh, ketika saya membahas indikator-indikator awal yang bisa membawa kita kepada emiten yang memiliki potensi divi-den yield luar biasa, di bulan Nopember 2018. 203
Maaf, halaman ini tidak termasuk dalam Cuplikan. Silahkan lihat di buku lengkapnya.
Catatan Serial JOELIARDI SUNENDAR di Stockbit 1
Mari kita ambil contoh lain. Apabila niat Anda untuk mengganti mobil Mercy Anda sekarang ini ditunda dahulu, kemudian dana tersebut Anda gunakan untuk menjadi pemegang saham Daimler (produsen mobil Mercy yang Anda mau beli itu), de-ngan harga saat ini menawarkan dividen yield sebes ar 7,95%.
Sedangkan deposit rupiah saja, Anda sulit mendapatkan tawaran bunga setinggi itu, apalagi untuk denominasi mata uang EUR. Dividen yield setinggi itu menjadi mungkin, karena sekarang ini harga saham Daimler, EUR 45, sudah turun sekitar 40% dari harga tertingginya. Hal yang sama terjadi juga pada perusahaan saingan Daimler, BMW. Saham dari kedua perusahaan ini diperdagangkan di Bursa Frankfurt. Jika uang yang tadinya Anda rencanakan untuk mem-beli mobil BMW, sekarang ini Anda alihkan karena lebih tertarik untuk menjadi pemegang saham perusahaan yang membuat mobil BMW, maka Anda bisa mendapatkan dividen yield 5,65%.
Koreksi harga saham BMW memang tidak separah diban dingkan koreksi harga saham Daimler. Harga hari ini, turun sek-itar 28% dari harga tertinggi yang BMW pernah catat. Selain itu, koreksi yang terjadi, menjadikan valuasi kedua produsen mobil terkemuka dunia ini hanya dihargai dengan EV/EBIT sekitar 9X saja. Hal ini membuat saya tertarik untuk kembali mema-sukkan keduanya kembali dalam portfolio saya. Namun, gambaran seperti ini masih belum tampak pada CEC lain yang tercatat di Bursa Frankfurt juga, seperti Adidas atau Beis-
KETIKA KESEMPATAN ITU DATANG
Dengan PEG Ratio masih sekitar 1,47, mudah-mudahan jika terjadi koreksi susulan, membuat valuasinya semakin menarik. Jika EV/EBIT-nya menembus 15X akan merupakan kandidat saham yang dimasukkan kembali ke dalam portfolio saya.
Maaf, halaman ini tidak
Saya mungkin tidak pernah bisa kembali memasukkan Beiserdorf. Bahkan dengan koreksi saat ini, perusahaan ini masih dihargai dengan PER sekitar 27X proyeksi EPS-nya di tahun depan. Dividen yield-nya juga relatif rendah, 0,77%, serta PEG
termasuk dalam
Ratio-nya membuat saya ciut karena m asih di angka 3,2X.
Cuplikan. Silahkan lihat di
Selain nama-nama di atas, masih ada perusahaan di bursa Eropa lain yang cukup menarik perhatian saya . Salah -satunya Unilever, yang juga sering saya singgung. Koreksi yang terjadi sekarang ini, menawarkan valuasi EV/EBIT sekitar 17X dari proyeksi EPS tahun depan. Dividen yield-nya juga cukup menarik, 3,24%. Meski bukan apple to apple comparison, dengan pertimbangan valuasi, selama ini saya memang selalau lebih condong kepada Unilever dibanding Unilever Indonesia. Dalam kelompok ini, saya juga tertarik untuk mempertimbangkan kembali dua perusahaan lainnya seperi Nestle (Bursa Swiss) dan Danone (Bursa Paris).
buku lengkapnya.
Selain Unilever, ada satu perusahaan lainnya di Bursa Am-sterdam, yang c ukup menarik perhatian saya, yaitu Royal Dutch Shell. RDS memang selama ini tidak pernah sekalipun masuk di dalam portfolio saya. Koreksi harga yang terjadi, telah menu-runkan harga salah satu perusahaan oil terbesar dunia ini, se-hingga bisa memberikan dividen yield 6,27%.
erdorf (produsen Nivea). Untuk dua perusahaan ini, niat untuk memasukkan kembali ke dalam portfolio, kelihatannya belum
Untuk kelompok stalwart (dan cyclical), seperti Shell, angka
memungkinkan. Adidas, di harga EUR 186, setara dengan PER 23X
dividen yield-nya ini menjadikannya cukup menarik. Di-viden
dari proyeksi EPS tahun depan, dengan dividen yield 1,42%.
yield ini lebih baik dibandingkan dengan yang ditawark an
222
223
Maaf, halaman ini tidak termasuk dalam Cuplikan. Silahkan lihat di buku lengkapnya.
Catatan Serial JOELIARDI SUNENDAR di Stockbit 1
yang mereka lakukan juga besar. Oleh karena itu, tidak mungkin mereka memiliki minat untuk berinvestasi pada small caps atau perusahaan-perusahaan yang sahamnya tidak aktif diperdagangkan.
Maaf, halaman ini tidak
Kita, individual investor, tentunya bebas memilih, dan hal ini sangat tergantung kepada sasaran dan kondisi investasi kita. Untuk mereka yang memiliki orientasi yang sama pendeknya, tentu dapat mengikuti apa yang dilakukan oleh para institutional investors besar ini. Gerak mereka bisa menjadi panduan. Ke mana mereka pergi, diikuti saja.
termasuk dalam
Cuplikan. Silahkan lihat di
Namun demikian, bagi individual investor yang tidak harus dibebani lagi oleh kebutuhan jangka pendek, terdapat kesem-patan untuk bisa menemukan berbagai saham dengan nilai yang menarik. Nilai yang menarik ini bisa terjadi karena terbentuknya distorsi harga sebagai akibat tidak tertariknya para pelaku yang mendominasi pasar seperti diterangkan di atas. Dengan time frame-nya yang juga begitu pendek, perusahaan-perusahaan itu bisa jadi menjadi sangat berisiko untuk mereka. Namun bagi individual investors yang memiliki kemewahan berinvestasi de ngan time frame jangka panjang, definisi risiko lantas memiliki arti lain. Apa yang dianggap berisiko dalam jangka pendek, bisa jadi memberi hasil sangat memuaskan dalam jangka panjang.
buku lengkapnya.
Inilah juga sebabnya, dalam salah satu catatan saya, dari tiga prinsip dasar investasi, memberikan kesempatan kepada waktu yang cukup memadai untuk bekerjanya investasi, investasi, ditempatkan sebagai Prinsip #1.
250
BIARKAN WAKTU MENJADI TEMAN
Sekali lagi, karena masih terbatasnya studi tentang perilaku di pasar modal kita, saya melihat studi tentang korelasi yang ter jadi antara risiko dan time frame investasi kita di pasar Amerika. Studi ini dibuat oleh Roger G. Ibotson dan Duff & Phelps dalam buku mereka “2107, Stocks, Bonds, Bills, and Inflation Year Book”. Studi ini menunjukan persentase kerugian yang terjadi berdasarkan setiap holding period (time frame) yang dipilih. Populasi data yang dipakai cukup panjang, mencakup periode 91 tahun, yaitu dari 1926 sampai 2016.
Time Frame/ Holding
S&P 500
Small Caps
1
26%
31%
3
17%
24%
5
14%
14%
10
5%
2%
Period(Tahun)
Dari data-data di atas dengan jelas menunjukkan, bahwa jika semakin lama holding period, atau time frame investasi kita, maka semakin kecil juga persentase tahun di mana kita meng-alami drawdown. Jika dalam kurun waktu 91 tahun itu (1926-2016) Anda memberikan instruksi kepada broker Anda untuk membeli saham di awal tahun, dan kemudian menjualnya di akhir tahun, maka ada 24 tahun dari 91 tahun itu (26%) Anda mengalami kerugian. 251
Maaf, halaman ini tidak termasuk dalam Cuplikan. Silahkan lihat di buku lengkapnya.
Catatan Serial JOELIARDI SUNENDAR di Stockbit 1
antusias, dan dianalisa dengan cepat karena pasar terus saja bergerak. Seakan jika tidak memiliki jawaban atas apa yang disukai pasar, atau tidak berpartisipasi dengannya, kesung-guhan kita dalam berinvestasi patut dipertanyakan.
BIARKAN WAKTU MENJADI TEMAN
DIVERSIFIKASI ATAU HANYA SATU SAHAM SAJA
Maaf, halaman ini tidak
Saya cenderung memilih yang pertama, karena untuk yang kedua ini, saya tidak memiliki kapasitas cukup untuk mem-berikan jawabannya. Apa pun pilihannya, usahakan untuk dapat menerapkan pilihan Anda tadi secara konsisten. Seperti dikatakan Benjamin Graham: Investing is not about beating oth-ers at their game. It is about controlling yourself at your own game.
termasuk dalam
Cuplikan. Silahkan lihat di
Hope it helps.
buku lengkapnya.
(Ditulis dan dipublikasikan di Forum Stockbit pada tanggal 19 November 2017)
Catatan ini, untuk menjawab pertanyaan yang diajukan di Forum Stockbit tanggal 30 Desember 2017. Mengingat pentingnya pertanyaan yang disampaikan, tentunya tak bisa dijawab secara singkat. Akan membutuhkan uraian secara meluas atas tiap permasalahan. Atas dasar tersebut maka jawaban disam-paikan disam-paikan secara bertahap bertahap dalam beberapa beberapa bagian.
Kami kutip pertanyaan dari member Forum Stockbit @saadah. Assalamualaikum, Assalamualaikum, Pak. Perkenalkan nama saya Sa’adah. Usia saya masih 25 tahun. Saya barusaja memiliki momongan. Dan, saya sangat bersyukur telah kenal pasar modal sejak ku-liah. Sejujurnya, saya malu ingin bertanya kepada Bapak karena melihat pertanyaan dari rekan-rekan di sini sepertinya sudah kelas kakap layaknya profesional. Memahami pertanyaannya pun, saya sampe kadang ndak ngerti. Tapi, apa boleh buat. Karena beberapa hari ini saya banyak pertanyaan dan saya cari
276
277
Maaf, halaman ini tidak termasuk dalam Cuplikan. Silahkan lihat di buku lengkapnya.
Catatan Serial JOELIARDI SUNENDAR di Stockbit 1
nya (IHSG). Namun dengan berinvestasi melalui EIDO, sementara kita tetap memiliki exposure terhadap Indonesia, kita sudah terproteksi dari potensi fluktuasi atau volatility USD/Rupiah di masa mendatang. Pilihan ini akan menjadi lebih rele van, untuk mereka yang memiliki basis deno-mi nasi Dollar dalam investasinya. Dengan demi-kian, naik turunnya kinerja investasi itu, netral terhadap volatilitas yang terjadi pada USD/Rupiah.
BIARKAN WAKTU MENJADI TEMAN
BREXIT: SEBUAH CONTOH LAIN TENTANG
MARKET MADNESS DAN PRINSIP TRAILING STOP
Maaf, halaman ini tidak termasuk dalam
Hope it clarifies.
Cuplikan. Silahkan lihat di buku lengkapnya.
Apakah ada pedoman yang bisa digunakan kapan sebaiknya menjual saham yang kita miliki? Bagaimana pedoman untuk melakukan cut loss, khususnya jika terjadi m arket madness?
Market madness alias kegilaan pasar bukan hanya sekali ini saja harus dihadapi investor di pasar modal. Daftar panjang penyebab kegilaan pasar ini, baik yang bersifat lokal, regional maupun global telah menjadi bagian dalam perjalanan bursa. Kita sebut saja beberapa contoh: kegaduhan politik, adanya teror bom, meledaknya krisis perumahan dan moneter, soal cicak lawan buaya, pengetatan likuiditas, penguatan kurs US Dollar, fluktuasi harga minyak dan harga komoditas lainnya, masalah suku bunga serta defisit ganda neraca perdagangan dan neraca berjalan. Dan masih banyak lagi alasan lainnya. Namun demikian, kita tahu, jika kita menarik garis panjang indeks bursa dalam hitungan tahun, maka grafik itu berjalan lurus ke atas. Indeks yang berawal dari 100, 200 naik ke 400, t erus 600 dan demikian seterusnya sampai ke tingkat 5.000-an. Garis panjang indeks tersebut dalam hitungan 5,10, 15, 20 tahun hanya satu arah: ke atas. Tidak ada arah lain. Apabila kita menarik garis panjang melewati hitungan tahun, koreksi pasar yang terjadi sebagai akibat dari krisis dan kisruh – kisruh – atau atau apa pun namanya itu – hanya menjadi titik dan lekukan kecil dari garis panjang itu. Dan semakin panjang waktu yang kita gunakan dalam grafik itu, maka semakin tidak kelihatan lagi lekukan nok-
330
331
Maaf, halaman ini tidak termasuk dalam Cuplikan. Silahkan lihat di buku lengkapnya.
MUNGKINKAH MENDAPATKAN MULTIBAGGER
DI BURSA EFEK INDONESIA?
Maaf, halaman ini tidak termasuk dalam Cuplikan. Silahkan lihat di
A. INDIKA ENERGY A STORY OF MULTY BAGGER – PERIODE PERIODE BOOM
DAN BUST DARI CYCLICAL COMPANY
C
ommodity companies, yang berkarakter cyclical, bukan
merupakan emiten favorit saya di dalam berinvestasi. Namun demikian, justru dengan karakternya yang cyclical ini, potential return yang ditawarkan jenis perusahaan
seperti ini bisa jauh melebihi imbal hasil normal. Atas dasar ini, jika pasar menawarkan menawarkan kesempatan baik baik untuk berinvestasi berinvestasi di commodity company, ada baiknya kita tidak langsung mengabaikannya. The return is way t oo good to be a voided. Apalagi jika kita juga sudah sudah memiliki downside protection. protection. Namun timing menjadi sangat krusial saat kita berinvestasi dalam commod-
ity based companies, yang bersifat price taker ini. 343
buku lengkapnya.
Maaf, halaman ini tidak termasuk dalam Cuplikan. Silahkan lihat di buku lengkapnya.
Catatan Serial JOELIARDI SUNENDAR di Stockbit 1
MUNGKINKAH MENDAPATKAN MULTIBAGGER DI BURSA EFEK INDONESIA?
Tentu saja saya tidak lupa, kalau saya juga harus menanggung hutang bank yang ada di perusahaan, yaitu sekitar USD 275 juta hutang bank dan USD 800 juta berupa obligasi (jatuh tempo 2018 dan 2023). Jangan lupa, bahkan dalam kondisi harga komoditi yang lagi hancur seperti sekarang ini, Indika masih menerima dividen dari anak usahanya sebesar USD 91 juta (atau dua kali lipat dari nilai market cap-nya Indika saat ini). Dari USD 91 juta itu, USD 65 juta berasal dari Kideco (jauh turun di bawah dividen zaman normal sekitar USD 200 juta).
Maaf, halaman ini tidak termasuk dalam
Kembali ke Indika. Saat ini market cap perusahaan (dengan harga saham Rp 120 – JS) sudah rontok dari harga tertingginya sekitar Rp 22 triliun menjadi Rp 600 milyar. Saya tidak pernah menganggap harga yang terjadi di bursa dengan volume transaksi yang relatif sangat kecil dibanding market cap meru-pakan meru-pakan nilai yang dapat mencerminkan “true value” perusahaan. Apa ukurannya? Gampang: Karena jika saya punya uang Rp 600 milyar dan saya bilang sama semua pemegang saham Indika (termasuk pemegang saham pengendali) bahwa saya mau mem-beli semua saham mereka, sehingga saya menjadi pemilik 100% Indika, saya yakin mereka akan menolak dan mungkin memaki-maki saya, sambil bilang, “Sini, saham milik kamu saja yang saya beli.” Karena dengan membayar Rp 600 milyar itu, maka saya lantas menjadi pemegang 100% saham Indika, dengan sales sekitar USD 1 milyar tahun ini. Uang kas 400 juta dollar (ekivalen Rp 5,6 triliun) di dalam perusahaan tentu beralih menjadi milik saya. Jadi kalau untuk membeli 100% saham Indika saya bayar Rp 600 milyar, maka uang Rp 5,6 triliun itu punya saya dong. Hi-tunghitung bersih, saya bukannya keluar Rp 600 milyar, malah dapat uang kas baru sebesar Rp 5 t riliun. Lumayan.
352
Angka-angka di atas tentu harus disesuaikan dengan pro-gram Indika untuk melakukan pembayaran obligasi dipercepat USD 300 juta dengan diskonto. Program yang terus terang saja tidak saya pahami. Karena dalam kondisi seperti sekarang ini, mempertahankan dan memperkuat likuiditas harusnya meru-pakan program/prioritas program/prioritas utama.
Cuplikan. Silahkan lihat di buku lengkapnya.
Jika saya menjadi pemegang saham pengendali atau mana-jemen perusahaan, maka saya: c)
Tidak akan menggunakan likuiditas itu untuk membeli kembali obligasi (yang baru akan jatuh tempo tahun 2018). Akan memberikan nilai lebih untuk pemegang saham, jika yang dilakukan adalah program share buyback. Bayangkan dengan harga saat ini, perusahaan bisa membeli kembali seluruh sahamnya hanya dengan USD 50 juta atau hanya sekitar 12,5% dari uang kas yang dimiliki perusahaan. Karena pemegang saham pengendali memiliki 60%, berarti dana yang dibutuhkan jauh lebih kecil lagi, hanya USD 20 juta.
d) Katakanlah dengan kondisi buruk seperti saat ini, dalam beberapa tahun ke depan dividen yang diterima
353
Maaf, halaman ini tidak termasuk dalam Cuplikan. Silahkan lihat di buku lengkapnya.
Catatan Serial JOELIARDI SUNENDAR di Stockbit 1
saham di bursa. Dia tahu persis, bahwa harga di pasar lazimnya merupakan harga yang berada jauh di bawah harga yang mungkin harus dibayarnya, jika dia membeli 100% kepemilikan saham perusahaan.
MUNGKINKAH MENDAPATKAN MULTIBAGGER DI BURSA EFEK I NDONESIA?
seperti perusahaan di bidang pertambangan. Perusahaan dalam kelompok ini tidak memiliki kekuatan untuk bisa menentukan sendiri harga jualnya. Mereka harus mengikuti harga yang didikte pasar. Pastikan Anda berada pada cycle yang tepat. This kind of company can make you tons of money, but can also make you lose your shirt too.
Maaf, halaman ini tidak termasuk dalam
Cuplikan. Silahkan lihat di The rest is history. Ketika 9-12 bulan kemudian terjadi perbaikan harga batubara, dan smart-money smart-money sudah “boleh” lagi membeli saham perusahaan batubara, Anda dapat melihat apa yang terjadi dengan harga sahamnya. Harga saham sempat mencapai tertingginya di Rp 3.400 pada bulan Februari 2018. An-other multi bagger dalam kurun waktu s ekitar dua tahun. Rasa pesimisme berubah menjadi euphoria. Ketika eupho-ria ini disulut dengan berbagai rekomendasi dari sejumlah bigsecurities, the history always repeats itself. Kenaikan harga saham HRUM disertai dengan peningkatan volume, karena smart money sudah ikut berpartisipasi. Apabila Anda berpartisi-pasi dalam sebuah pesta, di mana pesta itu semakin malam men-jadi semakin meriah, pastikan saja bahwa Anda tidak masuk di dalam gerbong terakhir. Boleh jadi mereka yang berada di rom-bongan terakhir ini yang terpaksa harus mencuci piring bekas pesta. Apalagi jika karakter perusahaan adalah price-taker,
368
buku lengkapnya.
369