I. FORMU FORMULA LA ASL ASLII GENTAMISIN II. FORMULA FORMULA ACUAN ACUAN Tiap 10 g mengandung: Gentamisini Sulfat setara dengan Gent Gentam amis isin inum um 10.0 10.000 00 UI Meti etil Paraben 500 500 mcg mcg Butil Pa Paraben 100 mc mcg Parafin Liquidum Liquidum 1 g Vaselin album hingga 10 g III. Master Master Formul Formula a - Nama Produk : - Jumlah Produk - Tanggal Produk - No Registrasi : - No Batch :
: :
Rancangan formula Tiap 10 g mengandung: Gentamisini Sulfat setara dengan Gentamisinum 10.000 UI Metil Paraben500 mcg Butil Paraben Paraben 100 mcg Parafin Liquidum 1g Vaselin album hingga 10 g IV. TABEL BEL FORM ORMULAS LASI Kode Bahan Nama Bahan
Kegunaan Bahan
Per Dosis
Per Batch
13 14 15 16
Genta MetPara ButPara ParafLiq
17 VasBum
Gentamisin sulfat Metil Paraben Butil Paraben Paraffin Liquidum Vaselin album
Zat aktif Pengawet Pengawet Dasar salep; lubrikan Dasar salep
V. TEORI RINGKAS VI. ALASAN PENAMBAHAN BAHAN 1. Gentamisin sulfat (FI III, 266-267) a. Definisi (FI III, 266-267) Garam sulfat , zat antimikroba yang dihasilkan oleh mikromonosapora purpurea. Potensi tiap mg setara dengan tidak kurang dari 590 mcg gentamisin. Mengandung pula 20 – 40% gentamisin C1, 10-30 % gentamisin C1a; jumlah gentamisin C2, C2a dan C2b adalah 40-60%. Dihitung sebagai zat anhidrat b. Dosis (BNF 56) -
Regimen dosis berkali-kali dalam sehari, dengan intramuskular atau dengan injeksi intravena lambat paling tidak 3 menit atau infuse intravena, 3-5 mg/kg sehari 9pada dosis terbagi setiap 8 jam), neonates sampai 2 minggu, 3 mg/kg setiap 12 jam; anak-anak 2 minggu-12 tahun, 2 mg/kg setiap 8 jam. Endokarditis (dengan kombinasi dengan antibakteri yang lain, dewasa 1 mg/kg
-
Regimen dosis sehari sekali, dengan infuse intravena, dimulai 5-7 mg/kg, lalu disesuiakan dengan komsentrasi serum dalam gentamisin
-
Dengan injeksi intratekal, 1 mg sehari (dinaikkan jika perlu)
c. Fungsi (FI III, 266-267) Sebagai zat aktif yaitu antimikroba d. Penggunaan (OOP, hal 74) Berkhasiat terhadap Pseudomonas, proteus dan staphylococcus yang resisten terhadap penisilin dan metisilin (MRSA). Maka obat ini sering digunakan pada infeksi dengan kuman-kuman tersebut. e. Kestabilan (Martindale, hal 282) Gentamisin rata-rata kehilangan potensi sebesar 16% dari larutan yang berisi 10 dan 40 mg/mL, ketika disimpan pada 4° or 25° di dalam suntik plastic yang dapat dibuang selama 30 hari, dan bentuk endapan coklat. Disimpan di dalam suntik gelas yang dapat dibuang untuk 30 hari yang menghasilkan rata-rata kehilangan potensi gentamisin sebesar 7%, yang diterima, tetapi penyimpanan lama menghasilkan bentuk endapan pada beberapa kasus dan tidak direkomendasi f. Konsentrasi yang digunakan g. pH efektif pH larutan 4% b/v 3,5-5,5 h. Mekanisme Kerja (OOP, 72-73) Aktivitasnya adalah bakterisid, berdasarkan dayanya untuk mempenetrasi dinding bakteri dan mengikat diri pada ribosom di dalam sel. Proses translasi (RNA dan DNA) diganggu sehingga biosintesa proteinnya dikacaukan. 2. Metil Paraben
a. Definisi Mengandung tidak kurang dari 99,0 % dan tidak lebih dari 101, 0% C8H803 b. Dosis c. Fungsi (FI IV, hal 378) Zat tambahan, zat pengawet d. Penggunaan Metil paraben digunakan secara luas sebagai pengawet antimikroba pada kosmetik, produk makanan dan formulasi farmasetik e. Kestabilan (HoPE, hal 441) Larutan metil paraben pada Ph 3-6 stabil (kurang dari 10% dekomposisi) sampai 4 tahun pada suhu kamar, walaupun pada pH 8 atau diatasnya mengakibatkan hidrolisis cepat (10% atau lebih setelah 60 hari pada temperature kamar). Disterilkan dengan autoklaf. f. Konsentrasi yang digunakan 0,015-0,2 % g. pH efektif (HoPE, hal 442) Meti paraben memiliki aktivitas antimikroba pada Ph 4-8 h. Mekanisme Kerja -
3. Butil Paraben a. Definisi Mengandung tidak kurang 99.0% dan tidak lebih dari 100,5% b. Dosis c. Fungsi Pengawet antimikroba d. Penggunaan (HoPE, hal 78) Butil paraben biasanya digunakan sebagai pengawet antimikroba dalam kosmetik dan formulasi farmasetika. Biasanya digunakan sendiri atau kombinasi dengan ester paraben yang lain atau agen antimikroba. Sebagai group, paraben efektif pada spectrum luas aktivitas antimikroba. e. Kestabilan (HoPE, hal 78) Larutan butyl paraben pada pH 3-6 stabil (kurang dari 10% dekomposisi) untuk 4 tahun pada suhu kamar, ketika larutan diatas pH 8 atau lebih maka terjadi hidrolisis (10% setelah 60 hari pada suhu kamar). Disterilisasi dengan autoklaf f. Konsentrasi yang digunakan Suspense oral (0,006 – 0,05 %) dan sediaan topical (0,02 – 0,4 %) g. pH efektif (HoPE, hal 78)
Butil paraben memiliki aktivitas antimikroba pada pH 4-8. Kemanjuran pengawet menurun dengan meningkatnya pH pada bentuk anion feniolate. Paraben lebih aktif melawan jamur dibandingkan dengan bakteri. Butyl paraben lebih aktif pada gram positif dibandingkan denagn gram negative. Butyl paraben lebih aktif dibandingkan dengan metal paraben. Aktivitas dapat berubah dengan menggunakan kombinasi paraben yang sinergis. Aktivitas dilaporkan berubah dengan penambahan eksipien h. Mekanisme Kerja 4. Parafin liquid a. Definisi (FI III, ha 474) Campuran hidrokarbon yang diperoleh dari minyak mineral, sebagai zat pemantap dapat ditambahkan tokoferol atau butilhidroksitoluen tidak lebih dari 10 bpj b. Dosis c. Fungsi Emolien, lubrikan, pelarut
d. Penggunaan Secara terapi, minyak mineral digunakan sebagai laksatif. Tidak dapat dicernak dan memiliki absorbs yang terbatas. Minyak mineral digunakan dalam formulasi oftalmik sebagai lubrikan. Digunakan sebagai kosmetik dan beberapa produk makanan e. Kestabilan
Minyak mineral mengalami oksidasi ketika terpapar panas dan cahaya. Oksidasi dimulai dengan bentuk peroksida. Oksidasi menghasilkan berntuk aldehida dan asam organic, yang mempengaruhi rasa dan bau f. Konsentrasi yang digunakan Digunakan dengan konsentrasi 3-60% g. pH efektif h. Mekanisme Kerja 5. Vaselin album a. Definisi Campuran hidrokarbon setengah padat yang telah diputihkan, diperoleh dari minyak mineral b. Dosis c. Fungsi Emolien dan dasar salep (HoPE, hal 481) d. Penggunaan Vaselin digunakan pada formulasi topical sebagai emolien-basis salep. Sangat sedikit diabsorbsi oleh kulit. Vaselin digunakan formulasi krim dan transdermal dan zat pengisi pada formulasi untuk medikasi. Vaselin digunakan secara luas kosmetik dan Kestabilan e. Konsentrasi yang digunakan
f. pH efektif g. Mekanisme Kerja IX. SIFAT FISIKO KIMIA BAHAN 1. Gentamisin a. Nama generic b. Sinonim c. Rumus Kimia C21H43N5O7 d. Berat molekul 477.596 g/mol e. Pemerian Serbuk putih sampai kuning gading f. Kelarutan Mudah larut dalam air, praktis tidak larut dalam etanol 90%, dalam kloroform dan dalam eter g. Stabilitas
Gentamisin rata-rata kehilangan potensi sebesar 16% dari larutan yang berisi 10 dan 40 mg/mL, ketika disimpan pada 4° or 25° di dalam suntik plastic yang dapat dibuang selama 30 hari, dan bentuk endapan coklat. Disimpan di dalam suntik gelas yang dapat dibuang untuk 30 hari yang menghasilkan rata-rata kehilangan potensi gentamisin sebesar 7%, yang diterima, tetapi penyimpanan lama menghasilkan bentuk endapan pada beberapa kasus dan tidak direkomendasi (Martindale, hal 282) h. Inkompatibilitas Gentamisin tidak bercampur dengan furosemida, heparin dan natrium bikarbonat (pH asam larutan gentamisin melepaskan karbon dioksida) dan beberapa larutan pada sediaan nutrisi parenteral. Interaksi dengan sediaan yang memiliki pH basa (seperti garam sulfadizin) atau obat yang tidak stabil pada pH asam (seperti garam eritromisin) layak diharapkan (Martindale, hal 282) i. Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat 2. Metil Paraben a. Nama generic Metil Paraben b. Sinonim Nipagin c. Rumus Kimia C8H8O3
d. Berat molekul 152.15
e. Pemerian Serbuk hablur halus: putih, hampir tidak berbau, tidak mempunyai rasa, agak membakar, diikuti rasa tebal f. Kelarutan Larut dalam 500 bagian air, dalam 20 bagian air mendidih, dalam 3,5 etanol 95% dan dalam 3 bagian aseton P: mudah larut dalam eter P, dan dalam larutan alkali panas, jika didinginkan larutan tetap jernih g. Stabilitas (HoPE, hal 441) Larutan metil paraben pada Ph 3-6 stabil (kurang dari 10% dekomposisi) sampai 4 tahun pada suhu kamar, walaupun pada pH 8 atau diatasnya mengakibatkan hidrolisis cepat (10% atau lebih setelah 60 hari pada temperature kamar). Disterilkan dengan autoklaf. h. Inkompatibilitas (HoPE, hal 443) Aktivitas antimikroba metilparaben dan paraben yang lain berkurang dengan kehadiran surfaktan non ionic, seperti polisorbate 80. Tidak bercampur dengan substansi lain seperti bentonite, magnesium trisiklat, talcum, tragakan,natrium alginate, minyak atsiri, sorbitol dan atropine dilaporkan. Dapat bereaksi dengan beberapa gula i.
Penyimpanan (FI III, hal 378)
Dalam wadah tertutup baik 3. Butil Paraben a. Nama generic Butil hidroksi benzoate, b. Sinonim Butylis parahydroxybenzoas c. Rumus Kimia C11H14O3 d. Berat molekul 194, 23 e. Pemerian Hablur halus tidak berwarna atau serbuk putih f. Kelarutan Sangat sukar larut dalam air dan dalam gliserin, mudah larut dalam aseton, dalam etanol, dalam eter, dan dalam propilenglikol g. Stabilitas
Aktivitas antimikroba butyl paraben menurun dengan kehadiran surfaktan non ionic yang berakibat miselisasi. Absorbsi butilparaben lewat plastic tidak dilporkan tetapi mungkin terjadi jika diberi paraben yang lain h. Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik 4. Parafin Liquid (HoPE, hal 445) a. Nama generic Parafin liquidum b. Sinonim Minyak mineral c. Rumus Kimia Minyak mineral adalah campuran yang tersuling berupa alifatik jenuh (C14–C18) dan hidrokarbon siklik dari petrolatum.
d. Berat molekul e. Pemerian Cairan kental, transparan, tidak berflouresensi; tidak berwarna; hampir tidak berbau; hampir tidak mempunyai rasa f. Kelarutan
Praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol (95%); larut dalam kloroform P dan dalam eter P. Bobot per Ml 0,870 g sampai 0,890 g g. Stabilitas Minyak mineral mengalami oksidasi ketika terpapar panas dan cahaya. Oksidasi dimulai dengan bentuk peroksida. Oksidasi menghasilkan berntuk aldehida dan asam organic, yang mempengaruhi rasa dan bau h. Inkompatibilitas Tidak bercampur dengan agen pengoksidasi i.
Penyimpanan (FI III, hal 474) Disimpan dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya
5. Vaselin album (HoPE, hal 481); FI III, hal 633 a. Nama generic b. Sinonim Vaselinn album, jel minyak putih, paraffin lembut putih c. Rumus Kimia d. Berat molekul e. Pemerian
Massa lunak, lengket, bening, putih: sifat ini tetap setelah zat dileburkan dan dibiarkan hingga dingin tanpa diaduk. Berflouresensi lemah, juga tidak dicairkan; tidak berbau; hampir tidak berasa f. Kelarutan Praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol (95%) P; larut dalam kloroform P. dalam eter P dan dalam eter minyak tanah P. g. Stabilitas Vaselin adalah material stabil yang sudah menjadi sifatnya menjadi bahan alam yang tidak reaktif dengan adanya komponen hidrokarbon. Masalah stabilitas terutama terjadi disebabkan kehadiran jumlah ketidakmurnian. Jika terpapar cahaya, ketidakmurnian teroksidasi menjadi tidak berwarnanya minyak. Oksidasi dapat dihambat dengan antioksidan yang seduai seperti butyl hidroksianisol, butyl hidroksitoluen dan alfa tokoferol . Oxidation may be inhibited by the. Vaselin disterilisasi denya panas kering. h. Inkompatibilitas Memiliki sedikit ketidakcampuran i. Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik
X. PERHITUNGAN PENIMBANGAN BAHAN
Oksitetrasiklin = 10 mg Oculentum simplex = 10 g + (30% dari 10 g) = 13 g (merupakan basis salep sebelum disterilisasi di oven) Setil alcohol = 2,5 g x 1/100 x 13 = 0,325 g Lemak bulu domba = 6 g x 1/100 x 13 = 0,78 g Paraffin cair = 40 g x 1/100 x 13 = 5,2 g Vasselin kuning = 13 g – (0,325 g + 0,78 g + 5,2 g +) = 13 g – 6,305 = 6,695 g atau 7 g BHT = 0,05/100 x 10 = g = 0,005 ~ 5 mg Basis salep yang digunakan setelah disterilisasi = 10 g – (0,05 g + 0,0001 g + 0,0025 g) = 4,9474 g.
XI. CARA KERJA 1. Sterilisasi semua alat yang diperlukan sesuai dengan persyaratan. 2. Basis salep ditimbang 20-25% berlebih dari jumlah yang diminta dalam cawan penguap yang dihampar kain kassa rangkap 2 dan telah ditimbang. Tutup cawan penguap dengan kaca arloji besar, sterilkan dalam oven suhu 1500 C selama 30 menit. 3. Basis salep steril diperas panas-panas (jepit ujung kain batis dengan dua pinset steril, satukan dalam satu jepitan, pinset lain digunakan menekan bagian bawah jepitan mendesak laburan basis melewati kain batis), timbang sejumlah yang diperlukan. 4. Zat aktif dan zat tambahan ditimbang sesuai kebutuhan, digerus halus semua bahan di dalam mortir steril 5. Masukkan basis salep steril dingin sedikit demi sedikit ke dalam gerusan zat aktif serta tambahan lain, gerus hngga homogen. 6. Timbang sediaan sejumlah yang diperlukan di atas kertas perkamen steril, digulung dengan bantuan pinset steril. Gulungan harus sedemikian rupa agar dapat dimasukkan ke dalam tube steril yang ujungnya telah ditutup. Kertas perkamen dicabut dari tube jika zat aktif tersatukan dengan logam tube.
Jika tidak maka kertas perkamen dibiarkan tinggal di dalam tube sebagai perintang antara zat aktif dengan logam tube. 7. Tekuk dasar tube minimal ua kali dengan penekuk logam 8. Beri etiket. XII. ETIKET XIII. BROSUR DAFTAR PUSTAKA