M – II
GRAIN COUNTING
2.1
Tujuan Percobaan Tujuan dari pada percobaan ini adalah untuk menentukan kadar mineral
pada kasiterit (SnO 2)
2.2
Teori Dasar Bagi orang-orang yang banyak berkutat pada mineral, tentu tak asing
menden mendengar gar istila istilah h anali analisis sis minera minerall butir butir,, atau atau yang yang disebu disebutt sebag sebagai ai grain counting . alam artian Bahasa !ndonesia pun, maknanya tidak jauh dari maksud sebenarnya. Grain adalah Grain adalah butiran, butiran, counting adalah adalah menghitung butiran mineral. "ika diartikan diartikan,, maka grain counting adalah salah satu metode yang digunakan untuk mengetahui kadar dari suatu sampel (konsentrat mineral berat, sayatan poles, maupun sayatan tipis), dengan membandingkan antara persen #olume suatu mineral tertentu terhadap mineral secara keseluruhan. keseluruhan. $mumnya analisa ini dilakukan untuk mendeteksi mineral-mineral logam, yang mempunyai densitas yang lebih besar dibanding mineral pengotor. %ara untuk mendapatkan mineral berat dapat dilakukan dengan pengkonsentrasian mineral berat seperti dengan jig, &lotasi, maupun yang paling sederhana, dengan pendula pendulangan ngan.. Sebagai Sebagai contoh, contoh, kuarsa kuarsa mempuny mempunyai ai nilai nilai S' 2,-2,*+ 2,-2,*+,, akan sangat sangat mudah mudah dipisahk dipisahkan an dengan dengan magnetit magnetit yang mempunyai mempunyai S' ,-, ,-,, , denga dengan n pirit pirit yang yang mempun mempunya yaii S' ,- ,-,/ ,/,, atau atau pun denga dengan n emas emas yang yang mempunyai S' . alam alam konsep konsep 'rain 'rain %ount %ountinh inh,, pertam pertama-t a-tama ama,, kita kita harus harus mengen mengenal al konsep mineral dengan butir bebas dan mineral dengan butir terikat. 0ineral denga dengan n butir butir bebas bebas artiny artinya a minera minerall yang yang akan akan kita kita amati, amati, telah telah terlib terlibera erasi1 si1 terbebaskan dan tidak berikatan dengan mineral lain. danya proses kominusi (penghan (penghancuran curan)) dan liberasi liberasi bertujuan bertujuan untuk untuk memisahk memisahkan an mineral mineral berharga berharga
dengan mineral pengotornya pada ukuran yang optimal ( mineral liberation). 3umus dari derajat liberasi adalah4
N A ( butir bebas) α = x 100 N A (butir bebas+ butir terikat )
SG ( N A X SG A )+ N B X (¿¿ B ) X 100 N x SG A Kadar Fraksi= A
¿
5eterangan 4 6
4 derajat liberasi
7 4 "umlah butir mineral S' 4 spesific grafity
Grain counting merupakan salah satu cara yang sangat sederhana untuk menentukan kadar suatu mineral, dengan menggunakan bantuan alat kertas ukur (milimeter block) yang berukuran / 8 / cm 2 atau lebih yang terbagi dalam beberapa bagian dengan ukuran 8 cm 2 atau dengan ukuran /, 8 /, cm 2, kegiatan ini bertujuan untuk pemisahan terhadap material yang berbeda dalam si&at &isiknya dengan tujuan untuk menentukan kadar suatu mineral. 9roses identi&ikasi butiran biasanya dilakukan dengan menggunakan bantuan mikroskop binokuler. 9erhitungan untuk menentkan kadar mineral concentrate hasil grain counting dapat dilihat dari persamaan diba:ah ini 4 (bila bahan yang dipakai adalah kasiterit dan kuarsa)
K SnO = 2
n SnO x ρ SnO 2
( n SnO x ρSnO 2
2
2
) +( nSiO x ρSiO ) 2
x 100
2
5eterangan 4 K SnO
2
4 5adar kasiterit pada tiap kotak (;)
n SnO
2
ρSnO
2
n SiO
2
ρSiO
2.3
2
4 "umlah butir kasiterit per kotak. 4 ensity kasiterit ( ton1m+) 4 ensity butir kuarsa per kotak 4 ensity kuarsa (2, ton1m+)
Alat dan Bahan
2.3.1 Alat . Timbangan 2. Splitter
Sumber : Lab. Tambang UNISBA
Foto 2.1 Splitter
+. las plastik atau karpet . Sendok . 7ampan *. 5antong plastik . 0ikroskop atau loope <. %orong . 9apan grain %ounting /. 0ineral kasiterit (SnO2) . 0ineral kuarsa (SiO2)
Sumber : Lab. Tambang UNISBA
Foto 2.2 Mineral kuarsa dan kasiterit
2.3.2 Bahan a. 0ineral kasiterit (SiO2) sebanyak // gr dengan ukuran - / = / > dan -
/ >. b. 0ineral kuarsa (SiO2), sebanyak +// gr dengan ukuran ? / = / > dan ? / >.
2.4
Prosedur Percobaan
. @akukan mixing atau bening kurang lebih 2/ kali. 2. @akukan coning atau !uatering. +. 3eduksi jumlahnya dengan splitter" sehingga didapat sampel sebanyak + gr.
Sumber : Lab. Tambang UNISBA
Foto 2.3 Proses reduksi sa!el den"an en""unakan splitter
. Taburkan secara merata pada papan grain counting yang berukuran / 8 / cm2.
Sumber : Lab. Tambang UNISBA
Foto 2.4 Butiran sa!el #an" ditaburkan secara erata !ada !a!an grain counting
. Aitung jumlah butir kuarsa dan kasiterit pada setiap kotak yang berukuran 8 cm2 dengan bantuan loope atau ukuran /, 8 /, cm 2 dengan mikroskop. *. Aitung kadar kasiterit untuk masing ? masing kotak dengan rumus 4
K SnO
n SnO x ρ SnO 2
2
(n
2
SnO x ρ SnO ) +( nSiO x ρ SiO ) 2
2
2
2
x 100
5eterangan 4 K SnO 4 5adar kasiterit pada tiap kotak (;) 2
n SnO
4 "umlah butir kasiterit per kotak.
2
ρSnO
4 ensity kasiterit ( ton1m +)
2
n SiO
2
ρSiO
4 ensity butir kuarsa per kotak 4 ensity kuarsa (2, ton1m +)
2
. Aitung rata ? rata kasiterit total
SnO2 2.$
%uus #an" Di"unakan 3umus yang digunakan dalam percobaan kali ini adalah 4
K SnO
n SnO x ρSnO 2
2
( nSnO x ρSnO 2
2
2
) +( nSiO x ρSiO ) 2
5eterangan 4 K SnO
2
n SnO
2
ρSnO
2
n SiO
2
ρSiO
2
4 5adar kasiterit pada tiap kotak (;) 4 "umlah butir kasiterit per kotak. 4 ensity kasiterit ( ton1m +) 4 ensity butir kuarsa per kotak 4 ensity kuarsa (2, ton1m +)
2
x 100
2.&
'asil Pen"aatan dan Perhitun"an
2.&.1
'asil Pen"aatan
Berat a:al sampel campuran kasiterit (
SnO2
) dan kuarsa (
adalah 4 <*,* gram.
Sumber : Lab. Tambang UNISBA
Foto 2.$ Peiban"an berat a(al sa!el Tabel 2.1 'asil !erhitun"an !ada !a!an grain countin" n
n
NO
SnO2
SiO 2
1
19
36
2
21
92
3
21
82
4
15
105
5
23
97
6
35
129
7
50
167
8
23
109
9
27
136
10
28
185
11
46
177
12
40
163
13
24
82
14
27
53
15
18
51
16
15
67
17
27
81
18
23
38
SiO 2
)
19
26
67
20
32
69
21
14
49
22
26
78
23
25
105
24
33
95
25
23
73
26
16
73
27
27
91
28
23
69
29
25
70
30
18
52
31
22
66
32
22
78
33
19
77
34
24
55
35
17
91
36
19
73
37
18
62
38
19
70
39
7
55
40
12
127
41
29
84
42
21
66
43
24
132
44
28
89
45
13
54
46
21
68
47
22
94
48
16
55
49
35
86
50 21 110 Sumber : Lab. Tambang UNISBA
"umlah "umlah
SnO2 SiO 2
Berat jenis
SnO2
4 4 +++
4
ton /¿ m3
¿
Berat jenis
2.&.2
SiO 2
ton /¿ m3
4 2,*
¿
Perhitun"an
9erhitungan konsentrasi kasiterit (
SnO2 ¿
4
3umus 4
K SnO = 2
iketahui 4
"umlah "umlah
n SnO x ρ SnO 2
(n
SnO2 SiO 2
Berat jenis
Berat jenis
SnO2
SiO 2
SnO x ρSnO 2
2
2
) +( n
SiO x ρ SiO ) 2
4 4 +++
4
ton /¿ m
3
¿
ton /¿ m3
4 2,*
¿
ton /¿m
3
117 x 7 ¿
¿ ton /¿m ton /¿m
3
3
433 x 2,65 ¿
¿
117 x 7 ¿+¿
¿ ¿
K SnO =¿ 2
¿ 41,8
2
x 100
"adi, konsentrasi 5onsentrasi 5onsentrasi 5onsentrasi
2.)
SnO2
SnO2
SnO2
SnO2
di dalam sampel tersebut adalah sebanyak ,< ;
kelompok 4 +< ; kelompok 2 4 ,<; ; kelompok 4 ,< ;
Analisa
alam percobaan grain counting ini karena dilakukan dengan sangat sederhana dan manual, sangat memungkinkan terjadinya kesalahan ketika menghitung konsentrasi akhir sampel. alam metode grain counting &aktor kesalahan manusia sangat mempengaruhi. alam sampel yang diberikan oleh asisten tidak kelihatan sepertidalam penghitungan. Seperti pada kelompok + dan kelompok 2 yang mana konsentrasi SnO2
kelompok + sebesar
kelompok 2 jumlah
SnO2
SnO2
kelompok ,<; dan konsentrasi
,< ;. ari sampel yang diberikan pada
tidak lah /; ? /; dengan SiO 2 atau setengah ?
setngahnya, begitu juga dengan sampel yang diberikan ke kelompokk + dimana jumlah sampel SnO2 tidaklah hampir sama banyak dengan sampel SiO 2 karena perhitungan ; konsentrasi berbeda dengan perhitungan persentase jumlah seperti biasanya 2.*
+esi!ulan
Grain counting adalah cara paling sederhana untuk penentuan kadar, dibanyak perusahaan lebih memilih dengan menggunakan metode analisis kimia, karena lebih cepat dan datanya lebih akurat. 7amun bukan berarti grain countung tidak penting, karena pada suatu kondisi grain counting akan digunakan untuk penentuan kadar. Grain counting sangat besar terjadinya &aktor kesalahan manusia yang berakibat akan kesalahn perhitungan kadar mineral nantinya.