Case Background: Pada tahun 1992, eksekutif dari Airbus dan Boeing bertanya apakah masuk akal jika kedua perusahaan melakukan Joint Ventures untuk membuat Very Large Commercial Transport (VLCT), atau dengan kata lain super jumbo? Yang di estimasikan bisa membawa sekitar 550 dan 800 penumpang dan dijual antara $150 juta dan $250 juta. Airbus shock dengan pemenangan yang menguntungkan penyewaan 100 pesawat dengan Long Boeing United Airlines. Industri Pesawat Terbang Pada tahun 1992 ukuran global aviasi dari industri ini diperkirakan sebesar $100 milyar, dan pada tahun 1991 sekitar $38.5 milyar. Dan telah menerbangkan sekitar 8.000 penumpang dan 1.200 kargo yang tersebar di lebih dari 450 Airlines dan Operator. Ada 3 pemain utama dalam industri ini yaitu: Boeing, Airbus dan McDonnel Douglas. Tiga pemain utama tersebut setuju untuk kesiapan pasar pesawat Super Jumbo akan tidak setuju akan kesempatan pada pasar yang ada. Perusahaan Boeing Didirikan pada tahun 1916 di Seattle, Washington, dan menjadi eksportir terbesar dan perusahaan pembuat pesawat terbesar didunia, dengan market capitalization sebesar $10.1 milyar, pendapatan operasi $1.95 milyar dan Net Earnings $1.57 milyar di tahun 1991. Boeing mempunyai beberapa jenis pesawat, yaitu: Small Plane (737), Medium Planes (757 dan 767), Jumbo Jet (747) dan yang baru dikembangkan (777). Perusahaan Airbus Didirikan pada tahun 1970 oleh Germany’s Deutsche Airbus dan France’s Aerospatiale. Menurut analisa profit Airbus diperkirakan sekitar $105 juta, dan menjadi double $250 juta di tahun 1991 dan revenue nya $8.5 milyar. Pada tahun 1992 kepemilikan Airbus terbagi ke beberapa perusahaan, antara lain: Aerospatiale 37.9%, DASA 37.95, British Aerospace 20%, dan CASA 4.2%. Airbus mempunyai beberapa jenis pesawat, yaitu: pesawat pertamanya (A300), Small Planes (A320 dan A321), Longer-range Planes (A330 dan A340). Kesempatan Joint Investigation antara Boeing dan Airbus Pada tahun 1980-1990 kedua perusahaan tersebut secara independen melakukan investigasi Viability pesawat Super Jumbo dengan kapasitas penumpang 500 – 1.000 penumpang, konsorsium Boeing dan Airbus percaya pesawat Super Jumbo akan dibutuhkan dalam 10-15 tahun kedepan, penganalisa memprediksikan 500 Super Jumbo akan dibutuhkan dalam 20 tahun lagi dengan harga berkisar diantara $150-$250 juta per pesawat. Pertimbangan yang lain ada nya keterlibatan pemerintah dari masing-masing perusahaan terlibat debat mengenai subsidi dari pemerintah, serta pemerintah US berargumen bahwa Airbus akan menerima pinjaman yang murah. Pemain ketiga dari industri pesawat Super Jumbo McDonnel Douglas membuat beberapa tawaran kerjasama dengan Taiwan Aerospaces untuk membangun MD-12, sebuah pesawat Super
Jumbo dengan kapasitas 600 tempat duduk dengan biaya sekitar $5 milyar akan tetapi pada tahun 1992 McDonnel Douglas tidak menentu dalam menjamin perjanjian dengan Taiwan Aerospace. Pertanyaan 1. Haruskah Airbus meneruskan dan mengembangkan sendiri versi Super Jumbo nya (A3xx) ? Iya, dikarenakan memiliki potensi pasar yang cukup besar dengan daya angkut penumpang sekitar 500-1.000 penumpang. 2. Haruskah Boeing mengembangkan versi yang lebih besar dari 747 ? Iya, karena untuk mengimbangi persaingan dengan Airbus dan McDonnell Douglas. 3. Apakah Boeing dan Airbus akan bekerja sama ? Tidak, dikarenakan masing-masing memiliki kemampuan teknologi yang sangat dirahasiakan sebagai daya saing produk nya. 4. Apakah mereka akan kehilangan kesempatan ini ? Tidak, karena mereka masih bisa mengembangkannya masing-masing tanpa takut teknologi yang mereka miliki bocor ke kompetitor.