Ada satu pertanyaan pertanyaan yang sering muncul dalam menentukan menentukan ditolak ditolak atau diterimanya diterimanya hipotesis hipotesis nihil yang diajukan oleh peneliti muda. Pertanyaan praktis tersebut adalah haruskah seorang peneliti mengulang kembali uji tesnya, jika hipotesis nihil yang diajukan diterima? Atau tidak sesuai dengan apa yang digambarkan dalam kerangka berpikir. Jawabannya tegas, dalam hal ini bahwa para peneliti tidak diharuskan kembali ke lapangan untuk mencari data kembali, dan mereka tidak dianggap gagal dalam melakukan penelitian. Para peneliti dalam hal ini, langsung dapat mengambil kesimpulan atau menginterpretasi hasil analisisnya, berdasarkan kepada hasil uji testing yang telah dilakukan. Yang perlu diperhatikan di sini adalah proses uji testing tidak sama dengan proses membuktikan dala dalam m ilm ilmu mate matem matik atika. a. Testin sting g hipo hipote tesi siss tida tidak k sama sama deng dengan an memb membuk ukti tika kan. n. Dala Dalam m membuktikan rumus atau soal yang diajukan dalam matematika, seorang siswa harus mengulang kembali, jika mereka belum bisa membuktikan ormula yang diajukan. !edangkan dalam uji hipotesis, peneliti langsung dapat memasukkan pada dua kemungkinan yang ada, yaitu ditolak atau diterima.
KESALAHAN DALAM TESTING HIPOTESIS
Dengan tidak melihat pada ditolak atau diterimanya hasil testing hipotesis, seorang peneliti biasanya akan mempunyai dua kemungkinan tipe kesalahan yang tidak dapat dihindarkan dalam kesalahan n hipotesi hipotesiss mengam mengambil bil keputus keputusan an terseb tersebut. ut. Dalam Dalam istila istilah h stati statisti stika, ka, kedua kedua macam macam kesalaha tersebut, yaitu kesalahan tipe " atau error type one dan kesalahan tipe "" atau error type two #periksa $ambar %.&'. 1. Kesalahan Tipe I !eorang peneliti suatu ketika mengajukan hipotesis nihil yang memang kenyataannya adalah benar dengan peluang salah sebesar a. (emudian merek menguji hipotesis tersebut. )asil keputusan yang diperoleh ternyata ia menerima maka keputusan tersebut benar. Peluang peneliti menerima hipotesis nihil bena adalah sebesar #*+#''. Jika suatu ketika terjadi kasus bahwa hipotesis nihil yang benar tersebut keti diuji ternyata ditolak, maka keputusan peneliti menolak hipotesis nihil yang benar tersebut, dikatakan peneliti mengalami kesalahan type " yang besarnya adalah #a' 2. Kesalahan Tipe II !eorang peneliti suatu ketika ternyata mengajukan hipotesis nihil yang keli -ontoh hipotesis peneliti salah, misalnya dalam penelitian ketenagakerjaan yang terdiri orang dewasa laki+laki dan perempuan. Peneliti melakukan studi produk isik, antara tenaga kerja laki+laki dengan tenaga kerja perempuan. Dia mengajuk hipotesis nihilnya seperti berikut, bahwa tidak ada perbedaan signiikan anta produksi yang dihasilkan grup pekerja perempuan dan pekerja laki+laki. Peneliti ternyata menolak terhadap hipotesis yang salah tersebut. aka keputusan tersebut adalah benar dan mempunyai peluang yang besarnya #*+*%'. Tetapi jika hipotesis/ nihil yang salah tersebut setelah diuji kemudian diambil keputusan untuk menerimanya, maka dia telah termasuk dalam kesalahan tipe ** yang besarnya adalah ##%'. Pertanyaan yang sering muncul dalam kesalahan mengambil keputusan ba seorang peneliti di antara antaranya nya termas termasuk0 uk0 apakah apakah dampak dampak dari dari kesala kesalahan han mengam mengambil bil// keputu keputusan san terseb tersebut? ut? Dan dapatkah dicegah agar pengambilan keputusan tetap benar?
Pengambilan keputusan yang keliru pada umumnya akan mempunyai damp. praktis. Dari contoh hipotesis nihil di atas. (eadaan di sekitar kita yang sebenarnya terjadi adalah kemampuan isik pekerja wanita mempunyai perbedaan. Perbedaan. tersebut memang disebabkan oleh bentuk alami #nilai kodrati' dari wanita dewasa. !ebagai contohnya, bentuk tubuh dan anggota badan yang lebih halus dibanding pria. !uara yang lebih halus, dan kondisi lemah saat terjadi datang bulan dan sebagainya. Yang bentuk alami tersebut tidak dimiliki oleh tenaga kerja pria. Jika perusahaan ternyata benar+benar menggunakan hasil penelitian di atas, dengan mengambil keputusan0 1tidak membedakan antara pekerja wanita dan pria2. aka pekerja wanita lah yang akan menderita kerugian sebagai akibat dari penelitian yang keliru. engenai bagaimana agar seorang peneliti tidak jatuh dalam melakukan Pengambilan keputusan. 3erikut adalah beberapa butir penting yang mungkin dapat membantu mengurangi kesalahan dalam mengambil keputusan0 *. )endaknya para peneliti hati+hati dan cermat dalam melakukan studi dan menuangkan dalam kerangka berpikir. 4. (etika mengajukan hipotesis nihil, hendaknya peneliti tetap melihat pada hubungan teoretis dengan kenyataan yang ada di lapangan. %. Data yang dikumpulkan hendaknya data yang rele5an dan dengan hipotesis yang hendak diujikan.
Peneliti harus selalu bersikap terbuka terhadap akta dan kesimpulan terdahulu baik yang memperkuat maupun yang bertentangan dengan prediksinya. Jadi, dalam hal ini telaah teoritik dan temuan penelitian yang rele5an berungsi menjelaskan permasalahan dan menegakkan prediksi akan jawaban terhadap pertanyaan+pertanyaan penelitian. (esimpulan yang dapat diambil adalah bahwa hipotesis penelitian dapat dirumuskan melalui jalur0 *. embaca dan menelaah ulang #re5iu' teori dan konsep+konsep yang membahas 5ariabel+ 5ariabel penelitian dan hubungannya dengan proses berikir dedukti. 4. embaca dan mere5iu temuan+temuan penelitian terdahulu yang rele5an dengan permasalahan penelitian lewat berikir indukti. )ipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya harus diuji secara empiris. )ipotesis menyatakan hubungan apa yang dicari atau ingin dipelajari. )ipotesis adalah keterangan sementara dari hubungan enomena+enomena yang kompleks. 6leh karena itu, perumusan hipotesis menjadi sangat penting dalam sebuah penelitian.
(egunaan dari penelitian yaitu untuk melakukan penyelidikan dari, untuk, alasan dan juga konsekuensinya terhadap suatu keadaan. (eadaan tersebut dapat juga dikontrol dengan melalui eksperimen atau percobaan berdasarkan obser5asi tanpa kontrol. !elain itu penelitian memegang peranan penting untuk memberikan ondasi terhadap keputusan serta tindakan dalam segala aspek. Apabila tidak dilakukannya penelitian serta semua kenyataan+kenyataan belum pernah diuji terlebih dahulu dengan melalui penelitian, maka dipastikan tidak ada negara yang berhasil dan maju di dalam pembangunannya tanpa melibatkan banyak dana dan daya dalam bidang penelitian. Ada banyak penelitian yang telah menyimpulkan mengenai kontribusi dari suatu penelitian memiliki nilai yang lebih tinggi apabila dibanding dengan biaya yang sudah dikucurkan untuk keperluan tersebut. !ebenarnya untuk menilai keuntungan dari penelitian itu terdapat dua cara. Yang pertama dengan menggunakan teknik internal rate o return to "n5estment, sementara yang kedua menghitung nilai marginal dari keluaran per dolar modal yang telah ditanamkan dalam penelitian. Manfaat dai penelitian Pada dasarnya pengertian dari penelitian itu mengandung dua manaat penelitian yaitu 0
*. anaat Teoritis !uatu penelitian yang meragukan pada teori tertentu maka disebut dengan penelitian 5eriikati. Jadi keraguan akan suatu teori muncul apabila teori tersebut tidak dapat menjelaskan enomena+ enomena aktual yang tengah dihadapi. 7ntuk menguji teori tersebut maka dilakukan dengan melalui penelitian empiris dan hasilnya nanti dapat menolak atau bahkan mengukuhkan maupun mere5isi teori tersebut. 4. anaat Praktis Di sisi lain, dilakukannya penelitian itu bermanaat juga u ntuk menyelesaikan permasalahan praktis. (ebanyakan lembaga di masyarakat baik itu pemerintah ataupun swasta sadar akan manaat ini dengan menempatkan penelitian serta pengembangan sebagai bagian dari integral di dalam organisasi mereka. !ehingga dari kedua manaat penelitian itu adalah syarat dilakukannya penelitian seperti yang dinyatakan di dalam rancangan penelitian. !elain itu hasil dari suatu penelitian diharapkan bisa memberikan manaat secara langsung ataupun tidak langsung dalam hal seperti 0 ! Pen"e#$an"an Il#% Pen"etah%an Di sini, hasil dari penelitian bisa memberikan kontribusi berharga terhadap perkembangan ilmu pendidikan, khususnya dalam penerapan model pembelajaran guna meningkatkan hasil dari proses pembelajaran serta hasil dari belajar di kelas. ! &nt%k Sekolah !ebagai masukan untuk sekolah guna memperbaiki praktek pembelajaran supaya menjadi lebih
eekti dan juga eisien. ! &nt%k Sis'a eningkatkan hasil dari belajar serta solidaritas antar siswa untuk mengembangkan wawasan. ! &nt%k G%% !ebagai sumber inormasi serta sumber reerensi dalam pengembangan penelitian tindakan kelas dan juga untuk menumbuh kembangkan budaya meneliti supaya terjadi ino5asi dalam pembelajaran. ! &nt%k Peneliti !ebagai sarana pembelajaran untuk mengintegrasikan keterampilan dan pengetahuan.
(aa Me%#%skan Petan)aan Penelitian Pro. Dr. ). udjia 8ahardjo, .!i !alah satu persoalan mendasar dan menjadi bagian penting yang tak terpisahkan dalam penelitian adalah rumusan pertanyaan penelitian. !ebab, kualitas penelitian salah satunya sangat ditentukan oleh bobot atau kualitas pertanyaan yang diajukan. Tetapi kenyatannya berdasarkan pengalaman mengajar matakuliah metodologi penelitian, membimbing dan menguji skripsi, tesis, dan disertasi selama ini, masih terdapat banyak persoalan terkait rumusan pertanyaan p enelitian. 3anyak pertanyaan yang diajukan tidak jelas dan tidak layak sebagai pertanyaan penelitian. Terkesan remeh dan tidak menarik, sehingga membuat orang tidak tertarik membacanya. 3etapapun menariknya tema atau topik yang akan diteliti, tetapi jika pertanyaannya tidak dirumuskan dengan baik, penelitian tersebut tidak menarik minat orang. Jika ini terjadi, hasil penelitian tidak banyak memberikan nilai guna karena tidak dibaca orang. Padahal, salah satu syarat penelitian yang baik adalah memberikan nilai guna, baik secara teoretik maupun praktis. !elain itu, sering terjadi tumpang tindih antara pertanyaan untuk metode penelitian kuantitati dan penelitian kualitati. Padahal, masing+masing berbeda secara tajam, mulai paradigma yang melandasi kedua metode tersebut, tujuan, hakikat realitas, cara perolehan data, analisis data, hingga temuan akhirnya. (arena itu, merumuskan masalah penelitian harus cermat dan ha ti+hati serta tidak sekali jadi. diperlukan waktu untuk merenungkannya sehingga terwujud rumusan pertanyaan penelitian yang memenuhi syarat ilmiah yang baik. setiap kata dalam rumusan masalah berimplikasi sangat luas, baik secara substanti, teoretik maupun metodologis. (arena itu, ia harus jelas, tidak saja bagi peneliti sendiri tetapi juga bagi pembacanya. 3erikut penjelasan ringkasnya yang disari dari berbagai sumber. 3. !yarat Pertanyaan Penelitian Pada hakikatnya pertanyaan penelitian dirumuskan dengan melihat kesenjangan yang terjadi antara0 *. Apa yang seharusnya terjadi #prescripti5e' dan yang sebenarnya terjadi #descripti5e' 4. Apa yang diperlukan #what is needed' dan apa yang tersedia #what is a5ailable' %. Apa yang diharapkan #what is epected' dan apa yang dicapai #what is achie5ed' Pertanyaan penelitian selalu diawali dengan munculnya masalah yang sering disebut sebagai enomena atau gejala tertentu. Tetapi tidak semua masalah bisa diajukan sebagai masalah penelitian. Ada syarat+syarat tertentu yang harus dipenuhi agar bisa diangkat sebagai masalah
penelitian. 3erdasarkan kajian reerensi buku+buku metodologi peneltian, setidaknya terdapat tujuh syarat yang harus dipenuhi, yaitu0 *' Tersedia data atau inormasi untuk menjawabnya, 4' Data atau inormasi tersebut diperoleh melalui metode ilmiah, seperti wawancara, obser5asi, kuesioner, dokumentasi, partisipasi, dan e5aluasi9tes, %' emenuhi persyaratan orisinalitas, diketahui melalui pemetaan penelitian terdahulu #state o the arts', :' emberikan sumbangan teoretik yang berarti bagi pengembangan ilmu pengetahuan, &' enyangkut isu kontro5ersial dan unik yang sedang hangat terjadi, ;' asalah tersebut memerlukan jawaban serta pemecahan segera, tetapi jawabannya belum diketahui masyarakat luas, dan <' asalah itu diajukan dalam batas minat #bidang studi' dan kemampuan peneliti. 7ntuk mencapai maksud tersebut di atas, peneliti perlu melakukan pertanyaan relekti sebagai pemandu. enurut 8aco #4=*=0 >+>>', ada beberapa pertanyaan awal untuk dijawab sebagai berikut0 *' engapa masalah tersebut penting untuk diangkat, 4' 3agaimana kondisi sosial di sekitar peristiwa, akta atau gejala yang akan diteliti, %' Proses apa yang sebenarnya terjadi di sekitar peristiwa tersebut, :' Perkembanghan atau pergeseran apa yang sedang berlangsung pada waktu peristiwa terjadi, dan &' Apa manaat penelitian tersebut baik bagi pengembangan ilmu penge tahun dan masyarakat secara luas di masa yang akan datang. Dilihat dari jenis pertanyaannya, para ahli metodologi pene litian seperti arshall @ 8ossman #4==;', dan -reswell #4==<0 *=<' setidaknya membaginya menjadi tiga macam pertanyaan, yaitu0 *' Deskripti #yakni mendeskripsikan enomena atau gejala yang diteliti apa adanya', dengan menggunakan kata tanya apa/. BaCimnya diajukan untuk pertanyaan penelitian kualitati. 4' ksploratoris #yakni untuk memahami gejala atau enomena secara mendalam', dengan menggunakan kata tanya 1bagaimana2. BaCimnya diajukan untuk pertanyaan penelitian kualitati. %' ksplanatoris #yakni untuk menjelaskan pola+pola yang terjadi terkait dengan enomena yang dikaji, dengan mengajukan pertanyaan apa ada hubungan atau korelasi, pengaruh antara aktor E dan Y'. BaCimnya untuk pertanyaan penelitian kuantitati.
-ontoh untuk masing+masing pertanyaan penelitian tersebut adalah sebagai berikut0 *. Pertanyaan deskripti0 Apa aja strategi yang dipakai (epala !ekolah dalam memajukan sekolah yang dipimpinnya? 4. Pertanyaan eksplorati 0 3agaimana model kepemimpinan (epala !ekolah tersebut dalam upaya memajukan sekolah? %. Pertanyaan eksplanati0 3agaimana pengaruh model kepemimpinan otoriter terhadap kepatuhan sta? -. -iri asalah Penelitian yang 3aik *. emiliki nilai kebaruan #no5elty'. 4. Jawabannya penting untuk diketahui masyarakat luas %. emiliki nilai nilai guna atau manaat. :. Fisibel, artinya terjangkau dari sisi perolehan data, b eaya, waktu, dan kualiikasi peneliti. &. Tidak bertentangan dengan norma atau nilai yang ada di tempat penelitian dilakukan. !ebagai tambahan wawasan perlu disajikan pula tipe penelitain berdasarkan bidang kajian, lokus, pemakaian, dan tujuan utama penelitian sebagai berikut0 *. 3erdasarkan bidang yang dikaji0 pendidikan, manajemen pendidikan, sejarah, bahasa, hukum, politik, agama, politik dsb., 4. 3erdasarkan lokus atau tempat penelitian0 lapangan, laboratorium, pustaka %. 3erdasarkan pemakaian0 dasar #basic' atau murni #pure' dan terapan #applied' :. 3erdasarkan tujuan utama0 deskripti, eksplorati, eksplanati, 5eriikati.
hipotesis dan pertanyaan dalam penelitian 1. Penelitian hipotesis dan pertanyaan penelitian a.
hipotesis istilah hipotesis berasal dari bahasa Yunani yang mempunyai dua kata yaitu ”hupo”
(sementara)
dan
”thesis
(pernyataan
atau teori).
Karena
hipotesis
merupakan pernyataan sementara yang masih lemah kebenarannya. Kemudian para ahli menafsirkan arti hipotesis adalah sebagai dugaan terhadap hubungan antara dua variable atau lebih (Kerlinger,197!1" dan #u$kman,19"%!&).
'adi hipotesis adalah aaban atau dugaan sementara yang harus diui lagi kebenarannya. *ipotesis penelitian adalah hipotesis kera (*ipotesis +lternatif *a atau *1) yaitu hipotesis yang dirumuskan untuk menaab permasalahan dengan menggunakan teoriteori yang ada hubungannya (relevan) dengan masalah penelitian dan belum berdasarkan fakta serta dukungan data yang nyata di lapangan. b.
-ertanyaan penelitian (resear$h uestions). /nti dari suatu penelitian ialah dikarenakan adanya masalah yang perlu diatasi, ada fenomena yang belum diketahui dan penting untuk diketahui. 0ara peneliti untuk merumuskan hal tersebut se$ara elas ialah dengan membuat pertanyaaan penelitian yang akan di aab dalam penelitian. -ertanyaan dalam penelitian merupakan pertanyaan yang efektif, menarik, relevan, harus elas, dan dapat diteliti. 0iri$iri merumuskan pertanyaan yang baik yaitu! +ktual, +danya paradoks, dan dilakukan dengan pendekatan yang berbeda. -ertanyaan dalam penelitian dapat dibagi dalam dua kategori!
1.
-ertanyaan umum (general resear$h uestions) -ertanyaan umum adalah pertanyaan yang lebih abstrak dan biasanya tidak dapat diaab
•
%.
se$ara
langsung
(karena
sangat
umum).
0ontohnya! aktorfaktor apakah yang berhubungan dengan minat ba$a seorang sisa2 -ertanyaan spesi3k (spe$i3$ resear$h uestions). -ertanyaan spesi3k adalah pertanyaan yang lebih rin$i, lebih khusus dan
elas.
-ertanyaan ini dapat diaab se$ara langsung karena se$ara langsung menga$u pada datadata penelitian yang akan dibutuhkan untuk menaab pertanyaan tersebut. 0ontohnya! •
-ertanyaan umum! aktorfaktor apakah yang berhubungan dengan minat ba$a seorang sisa2 -ertanyaan khusus! • +pakah hubungan antara tingkat pendidikan orang tua dengan minat ba$a seorang sisa2
+pakah tingkat minat ba$a dipengaruhi oleh tingkat pendapatan orang tua2
2. Hubungan teori, hipotesis, dan pertanyaan dalam penelitian -ertanyaan dalam penelitian timbul akibat adanya keran$uan4ketidak sesuaian antara teori dengan fakta. Kemudian dari pertanyaan pertanyan tersebut timbul hipotesishipotesis akibat keingin tahuan dan hubungan sebab akibat antara kenapa dan mengapa. +pabila suatu per$obaan telah berhasil membuktikan kebenaran hipotesis, 5aka hipotesis tersebut kemudian menadi teori.
3. Kriteria penyusunan hipotesis 5enyusun *ipotesis berupa pernyataan tentative
yang merupakan
dugaan
mengenai apa saa yang sedang kita amati dalam usaha untuk memahaminya. 0ara merumuskan *ipotesis ialah dengan tahapan! rumuskan *ipotesis penelitian, *ipotesis operasional, dan *ipotesis statistik. 1. *ipotesis penelitian ialah *ipotesis yang kita buat dan dinyatakan dalam bentuk kalimat. 0ontoh! • •
+da hubungan antara gaya kepempininan dengan kinera pegaai +da hubungan antara promosi dan volume penualan %. *ipotesis operasional ialah mende3nisikan *ipotesis se$ara operasional variablevariabel yang ada didalamnya agar dapat dioperasionalisasikan. 0ontoh!
•
6gaya kepemimpinan” dioperasionalisasikan sebagai $ara memberikan instruksi
terhadap baahan. Kinera pegaai dioperasionalisasikan sebagai tinggi rendahnya pemasukan • perusahaan. *ipotesis operasional diadikan menadi dua, yaitu *ipotesis yang bersifat netral dan *ipotesis 1 yang bersifat tidak netral 5aka bunyi *ipotesisnya! *! #idak ada hubungan antara $ara memberikan instruksi terhadap baahan dengan tinggi 8 rendahnya pemasukan perusahaan. *1! +da hubungan antara $ara memberikan instruksi terhadap baahan dengan tinggi 8 rendahnya pemasukan perusahaan.
. *ipotesis statistik ialah *ipotesis operasional yang diteremahkan kedalam bentuk angkaangka statistik sesuai dengan alat ukur yang dipilih oleh peneliti. 0ontoh! •
asumsi kenaikan pemasukan sebesar , maka *ipotesisnya berbunyi! *! - : , λ ,µ*1! -
4. Jenis hipotesis ;entuk hipotesis tidak dapat dipisahkan dengan enis riset pada enis riset deskriptf. *ipotesisnya akan berupa hipotesis deskriptif, pada riset komparatif maka hipotesisnya akan berupa hipotesis komparatif , sedangkan pada riset asosiatif maka hipotesisnya maka hipotesisnya akan berupa hipotesis asosiatif. *ipotesis dapat dibagi menadi tiga yaitu!
1.
*ipotesis deskriptif 5erupakan aaban sementara terhadap perumusan masalah %. *ipotesis komparatif 5erupakan aaban sementara terhadap perumusan masalah . *ipotesis asosiatif 5erupakan aaban sementara terhadap perumusan masalah <. *ipotesis riset berbeda dengan hipotesis statisti$. *ipotesis riset adalah dugaan sementara yang hendak diui
deskriptif. komparatif. asosiatif. kebenarannya dalam
suatu riset yang menggunakan sampel. =uatu riset dapat memiliki hipotesis riset, tetapi tidak memiliki hipotesis statisti$ ika riset yang dilakukan tidak menggunakan sampel melainkan meneliti seluruh populasi.