Abatisasi (Larvasiding) Definisi Larvasiding adalah pemberantasan jentik dengan bahan kimia dengan menaburkan bubuk larvasida. Pemberantasan jentik Aedes aegypti dengan bahan kimia terbatas untuk wadah (peralatan) rumah tangga yang tidak dapat dimusnahkan, dibersihkan,dikurangi atau diatur. Dalam jangka panjang penerapan kegiatan larvasiding sulit dilakukan dan mahal. Kegiatan ini tepat digunakan apabila survelans penyakit dan vectr menunjukkan adanya peride berisik tinggi dan di lkasi dimana wabah mungkin timbul. !enentukan waktu dan tempat yang tepat untuk pelaksanaan larvasiding sangat penting untuk memaksimalkan e"ekti"itasnya. #erdapat $ jenis larvasida yang dapat digunakan pada wadah yang dipakai untuk menampung air minum (#PA) yakni% temephs (Abate &') dan nsect grwth regulatrs (pengatur pertumbuhan serangga) ntuk pemberantasan larva dapat digunakan abate & ' *+. ara ini biasanya biasanya digunakan digunakan dengan dengan menaburk menaburkan an abate abate kedalam kedalam bejana tempat tempat penampungan penampungan air seperti seperti bak mandi, tempayan, drum dapat mencegah adanya jentik selama $- bulan. Kegiatan larvasiding meliputi% a. Abatisasi selektif Abatisasi selekti" adalah kegiatan pemeriksaan tempat penampungan air (#PA) (#PA) baik didalam maupun diluar rumah pada seluruh rumah dan bangunan di desa/kelurahan endemis dan spradik dan penaburan bubuk abate (larvasida) pada #PA yang ditemukan jentik dan dilaksanakan 0 kali setahun. Pelaksana abatisasi adalah kader yang telah dilatih leh petugas Puskesmas.#ujuan Puskesmas.#ujuan pelaksanaan abatisasi selekti" adalah sebagai tindakan sweeping hasil penggerakan masyarakat dalam P*1-D2D. b. Abatisasi massal Abatisasi massal adalah penaburan abate atau altsid (larvasida) secara serentak diseluruh wilayah/daerah tertentu disemua #PA baik terdapat jentik maupun tidak ada jentik jentik di seluruh seluruh rumah/ban rumah/bangunan gunan.. Kegiatan Kegiatan abatisasi abatisasi massal massal ini dilaksanak dilaksanakan an dilkasi dilkasi terjadinya KL2 D2D. Dalam kegiatan abatisasi massal masyarakat diminta partisipasinya untuk melaksanakan pemberantasan Aedes aegypti di wilayah masing-masing. #enaga #enaga di beri latihan dahulu sebelum melaksanakan abatisasi, agar tidak mengalami kesalahan. Peraturan Daerah mengenai Abatisasi atau Pemberantasan Jentik Nyamuk Pemeriksaan 3entik 2erkala yang selanjutnya disingkat P32 adalah pemeriksaan tempat penampungan air dan tempat perkembangbiakan nyamuk dan jentik nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albpictus leh Petugas Kesehatan untuk mengetahui ada atau tidaknya jentik nyamuk pada tatanan masyarakat. Dalam Pasal 5 : &) P32 sebagaimana dimaksud dalam Pasal huru" b wajib dilakukan leh Petugas Kesehatan setiap (tiga) bulan sekali. $) *elain Petugas Kesehatan, pemeriksaan dan pemantauan jentik juga wajib dilaksanakan secara rutin leh 3umantik. ) Dalam hal pemeriksaan dan pemantauan leh 3umantik sebagaimana dimaksud pada ayat ($) dilaksanakan sekurang-kurangnya & (satu) minggu sekali, dengan kegiatan sebagai berikut % a. !emeriksa setiap tempat, media, atau wadah yang dapat menjadi tempat perkembangbiakan 1yamuk Aedes aegypti dan Aedes albpictus pada pada #atanan #atanan !asyarakat !asyarakat dan mencatat mencatat di kartu jentik4 b. !emberikan penyuluhan dan memtivasi !asyarakat4
c. !elaprkan hasil pemeriksaan dan pemantauan kepada Lurah. 0) Ketentuan lebih lanjut mengenai pemeriksaan dan pemantauan jentik nyamuk sebagaimana dimaksud pada ayat () diatur dengan Peraturan +ubernur.
Abatisasi #emephs berupa 5sand granules6 ditaburkan dengan pasir sebagai 5carrier6 ke dalam bejana tempat penampungan air. Penaburan larvasida di tempat penampungan air seperti bak mandi, tempayan, drum dapat mencegah timbulnya jentik selama $- bulan. Larvasida yang dipakai adalah abate & ' dengan dsis & gr per &7 liter air. 1amun cara ini tidak menjamin terbasminya tempat perindukkan nyamuk secara permanen, karena masyarakat pada umumnya tidak begitu senang dengan bau yang ditimbulkan larvasida selain itu pula diperlukan abate secara rutin untuk keperluan pelaksanaannya. Penelitian peningkataan kualitas lingkungan dalam rangka pemberantasan demam berdarah di Kdya *ukabumi, prpinsi 3awa 2arat tahun &899/98 dilakukan leh *umengen dkk yang diawali dengan intruksi P*1 leh :alikta *ukabumi. ntervensi dilakukan dengan cara "gging, abatisasi dan P*1 di 0 kelurahan endemis tinggi, abatisasi dan P*1 di 0 kelurahan endemis sedang, P*1 di ; kelurahan endemis rendah. "gging menggunakan malathin 8<' 5technical grade6 dsis 09 per ba dilakukan $ 5cycle6. abatisasi menggunakan & ' abate 5sand granules6 abate dengan dsis & gr per &7 liter. *etelah < bulan intervensi diadakan survei penilaian didapat hasil pengawasan kualitas lingkungan secara knsisten lebih e"ekti" dari pada intervensi lain. Penurunan, 5huse inde=6 mencapai &, 5cntainer inde=6 &,7 dan 5breteau inde=6 &,0. >asil studi lain yang dilakukan leh Kasndiharj di Ktamadya Pntianak, Kalimantan 2arat tahun &887 menunjukkan pengetahuan sikap dan prilaku masyarakat menunjukkan bahwa, sebagian besar warga masyarakat (9 ') pernah mendengar tentang dengan demam berdarah, 9&' diantaranya bahwa demam berdarah adalah suatu penyakit yang berbahaya. *edangkan mereka yang mengetahui tentang pencegahan demam berdarah dengan cara menutup rapat #PA &? ' dengan cara mengganti air $? ' dan menaburkan abate pada #PA $8 '.