A.
Judul
Rancangan Penerapan Teori Antrian Pada Produksi Alat Muat dan Alat Angkut Kegiatan Penambangan Bijih Besi Agar Tercapainya Produksi 6000 Bcm/Bulan di PT Geminra Mitra Kesuma, Sumatera Barat. B.
Latar Belakang Pemilihan Judul
Bijih besi adalah batuan yang mengandung mineral-mineral besi dan sejumlah mineral gangue seperti silika, alumina, magnesia, dan lain-lain. Biji besi terdiri atas oksigen dan atom besi yang berikatan bersama dalam molekul. Besi sendiri biasanya didapatkan dalam bentuk magnetit (Fe3O4), hematit (Fe2O3), goethit, limonit atau siderit. Bijih besi biasanya kaya akan besi oksida dan beragam dalam hal warna, dari kelabu tua, kuning muda, ungu tua, hingga merah karat. Bijih besi merupakan unsur utama dalam industri baja, bijih besi merupakan jenis logam yang melimpah di bumi dan masih menjadi komoditas utama dalam perkembangan zaman saat ini. Ketergantungan terhadap logam tersebut teridentifikasi dalam kehidupan manusia, mulai dari keperluan rumah tangga, pertanian, permesinan hingga alat transportasi. Daerah Sumatera Barat salah satu daerah yang berpotensi bahan tambang bijih besi, salah satu perusahaan yakni PT Gaminra Mitra Kusuma melakukan penambangan bijih besi yang berlokasi di Kenagarian Ranah Panantian, Kecamatan Sungai Beremas, Kabupaten Pasaman Barat. Dari data perusahaan diketahui bahwa cadangan bijih besi yang akan ditambang perusahaan ialah 1 juta ton dengan luas IUP 126 Ha. PT. Gaminra Mitra Kesuma dalam melakukan penambangan menggunakan metode tambang terbuka atau open cast .
Penambangan terbuka adalah metode penambangan yang segala kegiatan atau aktivitas penambangan yang dilakukan di atas atau relatif dekat dengan permukaan bumi dan tempat kerja yang berhubungan langsung dengan udara luar. Penambangan terbuka dilakukan dengan cara membuka overburden untuk memperoleh bijih besi. Dalam upaya untuk mencapai produksi bijih besi
6000 bcm/bulan maka perlu
adanya rancangan pada produksi alat muat dan alat angkut agar tercapainya produksi bijih besi. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada kegiatan operasi produksi bijih besi pada kegiatan penambangan diketahui bahwa rancangan kegiatan produksi alat muat dan alat angkut belum di rancang oleh pihak perusahaan sehingga pemilihan alat muat dan alat angkut yang digunakan bisa mengakibatkan ketidakselarasan antara alat muat dan alat angkut, serta bisa mengakibatkan faktor keserasian yang tidak optimal, hal ini juga bisa berdampak pada target produksi 6000 bcm/bulan tidak tercapai, maka diperlukannya upaya agar dalam kegiatan produksi alat muat dan alat angkut dapat dirancang agar keserasian alat muat dan alat angkut dapat dioptimalkan penggunaannya berdasarkan kepada kesediaan alat dan jam kerja yang tersedia. Adapun upaya untuk rancangan produksi alat muat dan alat angkut adalah dengan cara melakukan evaluasi terhadap alat yang digunakan, mengkaji kemampuan produksi dari alat muat dan alat angkut. Kondisi dari alat tersebut harus selalu dalam keadaan baik sebab jika sering mengalami kerusakan tentu akan memberikan waktu hambatan yang lebih banyak. Oleh karena itu, diperlukan pengawasan dan perawatan terhadap alat untuk meningkatkan efesiensi alat sehingga target produksi bijih besi dapat dicapai
Dari latar belakang masalah tersebut penulis akan membahas lebih lanjut tentang Rancangan Penerapan Teori Antrian Pada Produksi Alat Muat dan Alat Angkut Kegiatan Penambangan Bijih Besi Agar Tercapainya Produksi 6000 Bcm/Bulan di PT Geminra Mitra Kesuma, Sumatera Barat. C.
IdentifikasiMasalah
Dari latar belakang penelitian dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut : 1. Belum adanya rancangan produksi alat muat dan alat angkut pada produksi bijih besi. 2. Belum adanya evaluasi perbandingan perencanaan produktifitas alat muat dan alat angkut yang dilakukan PT. Gaminra Mitra Kesuma. 3. Target produksi bijih besi 6000 bcm/bulan PT. Gaminra Mitra Kesuma. D.
Batasan Masalah
Pada batasan masalah penulis membatsi masalah yang akan dibahasa sebagai berikut : 1.
Daerah penelitian di PT. Gaminra Mitra Kusuma Nagari Ranah Panantian, Kecamatan Sungai Beremas, Kabupaten Pasaman Barat.
2. E.
Analisa produktifitas alat muat dan alat angkut menggunakan metode antrian.
Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan batasan masalah yang telah diuraikan di atas maka untuk lebih terarahnya penelitian ini, maka penulis merumuskan permasalahan diantaranya :
1. Berapa estimasi umur tambang dengan membandingkan metode poligon dan menggunakan software datamine ? 2. Berapa hasil perbandingan metode yang dilakukan pada tambang bijih besi PT. Gaminra Mitra Kusuma ? 3. Metode penambangan seperti apa yang harus digunakan PT. Gaminra Mitra Kusuma? F.
Tujuan Penelitian
Tujuan studi kasus adalah menganalisa permasalah yang timbul pada suatu objek pengamatan, sehingga dalam studi kasus bertujuan untuk: 1. Mendapatkan perkiraan umur tambangPT. Gaminra Mitra Kusuma 2. Mendapatkan cadangan
yang akan ditambang PT. Gaminra Mitra Kusuma dari
perbandingan metode yang dilakukan. 3. Mendapatkan metode penambangan yang efektif yang akan dilakukan PT. Gaminra Mitra Kusuma. G.
Manfaat Penelitan
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Secara teoritis a) Sebagai sumbangan terhadap ilmu pengetahuan tentang perencanaan umur tambang. b) Sebagai sarana dalam menambah wawasan ilmu pengetahuan. 2. Secara praktis a) Sebagai masukan bagi perusahaan dalam langkah pengambilan kebijakan yang berkaitan dengan metode penambangan.