: 800/C/SOP/VIII/2017 800/C/SOP/VIII/2017/422 /422 : 12 Mei 2017 : 00 : 1 Juni 2017
Puskesmas Sragi I
:1/2
Tanda Tangan: Ditetapkan oleh: Kepala Puskesmas Sragi I
1. Pengertian
2. Tujuan
dr. Asit Widyastuti NIP:197106122003122007
Evaluasi ketersediaan obat terhadap formularium, hasil evaluasi dan tindak lanjut merupakan kegiatan rutin di puskesmas Sragi I dalam mengendalikan kesesuaian penyediaan obat dengan formularium formularium yang berlaku Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk evaluasi ketersediaan obat terhadap formularium, hasil evaluasi dan tindak lanjut
3. Kebijakan
SK Keputusan Kepala Puskesmas Sragi I nomor 800/C/SK/VIII/2017/418 tentang Formularium Puskesmas Sragi I
4. Referensi
1. Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas, Peraturan Menteri Kesehatan RI no 74 tahun 2016 2. Materi pelatihan manajemen kefarmasian di puskesmas Direktorat Bina Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan dan Alat Kementrian Kesehatan RI bekerja sama dengan Japan International Cooperation Agency (JICA) 2010 1. Petugas farmasi melakukan sampling pengambilan data stok opname 6 bulan sekali 2. Petugas farmasi mengumpulkan data jenis obat yang tersedia dari stok opname selama 1 tahun terakhir 3. Petugas farmasi mencatat jumlah jenis obat yang tersedia di puskesmas 4. Petugas farmasi menghitung jumlah jenis obat yang tersedia di puskesmas (A) 5. Petugas farmasi mengumpulkan data jenis obat di puskesmas yang tercantum dalam formularium 6. Petugas farmasi mencatat total jenis obat di puskesmas yang tercantum di formularium 7. Petugas farmasi menghitung jumlah jenis obatdi puskesmas yang tercantum formularium (B) 8. Petugas farmasi menghitung tingkat ketersediaan obat
5. Prosedur/ Langkahlangkah
6. Unit terkait 7. Diagram alir
dengan membandingkan jumlah obat yang tersedia di puskesmas dengan jumlah jenis obat yang tercantum di formularium dikali 100% 9. Petugas farmasi menyampaikan hasil evaluasi ketersediaan obat terhadap formularium kepada kepala puskesmas 10. Kepala puskesmas menindaklanjuti hasil evaluasi ketersediaan obat terhadap formularium dengan melaporkan kepada Tim Perencana Kebutuhan Obat Terpadu Kabupaten melalui kepala instalasi farmasi kabupaten sebagai sekretaris tim Instalasi farmasi kabupaten