TanggalTerbit TanggalTerbi t : 03 Januari 2017 Halaman
: 1-2
PUSKESMAS BUNTEN BARAT
1. Pengertian
ACHMAD YANI YANI NIP.196705091990031012
KTA adalah Semua bentuk tindakan / perlakuan menyakitkan secara fisik ataupun emosional, penyalahgunaan seksual, trafiking, penelantaran, eksploitasi komersial termasuk eksploitasi seksual komersial anak yang mengakibatkan
cedera/kerugian
nyata
ataupun
potensial
terhadap
kesehatan anak, kelangsungan hidup anak, tumbuh kembang anak atau martabat anak, yang dilakukan dalam konteks hubungan tanggung jawab, kepercayaan atau kekuasaan. KtP adalah segala bentuk tindak kekerasan berbasis gender yang berakibat, atau mungkin berakibat, menyakiti secara fisik, seksual, mental, atau penderitaan terhadap perempuan, termasuk ancaman dari tindakan
tersebut,
pemaksaan
atau
perampasan
semena-mena
kebebasan baik yang terjadi di lingkungan masyarakat maupun dalam kehidupan pribadi. 2. Tujuan
2.1 Tujuan umum Tersedia nya puskesmas mampu tata laksana korban KtA / KtP secara komprehensif dalam rangka meningkatkan status kesehatan perempuan dan anak. 2.2 Tujuan Khusus Tersedia nya pedoman pengembangan puskesmas mampu tata laksana kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak. Tersedia nya standar pelayanan kesehatan bagi korban KtP/A di Puskesmas. Meningkatnya kemampuan tenaga kesehatan dalam manajemen penanganan dan tata laksana pelayanan kesehatan kasus KTA. Meningkatnya kemitraan dan kerja sama jejaring lintas sector terkait dalam penanganan korban KTA secara komprehensif.
3. Kebijakan 4. Referensi 5. Persiapan
SK Kepala Puskesmas No 188.445/ / 434.203.300.21/2017 434.203.300. 21/2017
Buku instrumen Akreditasi puskesmas
Alat dan Bahan : Phantom Sikat gigi dan pasta gigi
Air, gelas dan mulut
6. Prosedur/ LangkahLangkah
1. Korban kekerasan terhadap anak dan perempuan bisa datang sendiri atau dari Rumah aman / Dokter Praktik / P2TP2A ke Puskesmas 2. Registrasi / pendaftaran pasien dipendaftaran/ loket 3. Korban masuk kegawatdaruratan untuk mendapatkan perawatan 4. Jika Klien tidak bisa ditangani di Puskesmas maka dilakukan rujukan baik medis maupun non medis ke Rumah Sakit (PPT/PKT) untuk mendapatkan perawatan secara komprehensif 5. Jika klien masih bisa ditangani di Puskesmas Tatalaksana Tatalaksana pasien : Anamnesis
Informed Consent
Pemeriksaan Fisik dan status mental
Pemeriksaan Penunjang
Diagnosa
Tindakan medis
Konseling
Wajib Lapor
6. Jika setelah dilakukan perawatan di puskesmas keadaan klien bisa membaik, klien bisa pulang namun tetap harus ada pendampingan dengan kunjungan rumah oleh Puskesmas beserta jejaring yang ada untuk memberikan perawatan secara komprehensif. Dari hasil pemeriksaan di Puskesmas, dilakukan pencatatan dan pelaporan untuk pengarsipan.
Diagram Alur
8. Hal-hal Yang Perlu
Untuk perubahan perilaku yang benar dalam menyikat gigi, petugas langsung memberikan koreksi kepada siswa apabila terdapat kekeliruan dalm pelaksaan cara menyikat gigi
Diperhatikan 9. Unit Terkait
Loket / Pendaftaran, Unit Pengobatan Umum, KIA, Laboratorium, Unit Gigi