MENJAHIT LUKA
SOP
No.Dokumen
:
No. Revisi Tanggal Terbit Halaman
: : :
PUSKESMAS TANAH GARAM
Dr.MINDASARI NIP.19660809 200604 2 001
1. Pengertian 2. Tujuan
SOP menjahit luka adalah standar yang digunakan pada penjahitan luka pasien UGD agar dapat dijadikan sebagai acuan untuk melakukan pelayanan yang dilakukan di UGD Agar petugas dapat menegakkan diagnosis dermatitis kontak alergi dan memberikan pengobatan yang tepat.
3. Kebijakan 4. Referensi 5. Prosedur
Alat dan bahan 1. Sarung tangan steril 2. Duk lubang steril 3. Set alat bedah minor 4. Benang jahit 5. Jarum jahit 6. Kassa steril 7. Cairan NaCl 0,9 % 8. Cairan antiseptic 9. Korentang steril 10. Obat anestesi 11. Plester 12. Gunting plester 13. Kom steril 14. Tempat sampah medis 15. Disposible syringe 16. Larutan H2O2 17. Supratul 18. Trolly
6. Langkah-langkah 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18.
Cuci tangan dan keringkan, kemudian pakai sarung tangan steril Menyiapkan alat Bersihkan luka menggunakan cairan antiseptic Berikan anestesi pada jaringan di sekitar luka Bersihkan luka dengna cairan NaCl 0,9 % Bila luka kotor dan dalam gunakan larutan H2O2 10 % Pasang duk lobang Gunakan jarum untuk menjahit kulit, masukkan benang ke lubang jarum, pada penggunaan jarum melengkung (curved needle) dari arah ke dalam luar Pegang jarum dengan menggunaan klem, kemudian mulai menjahit luka Jika luka dalam sampai jaringan otot, maka jahit lapis demi lapis (jenis benang disesuaikan dengan jaringan yang robek, contoh: contoh: cat gut, chromic, side, dll) Ikat benang dengan membentuk simpul Potong benang, sisakan sepanjang 1 mm (untuk jahit dalam), 0,65 cm (jahitan luar) Lanjutkan menjahit luka sampai luka tertutup Oleskan NaCl/desinfektan pada jahitan Tutup dengan supratul dan kassa steril kemudian pasang plester Membereskan alat (mencuci alat dan mensterilkan kembali) Cuci tangan Catat tindakan yang dilakukan
7. Diagram Alir Cuci tangan, keringkan, pakai sarung tangan steril
Menyiapkan alat
Bersihkan luka menggunakan cairan antiseptic Membereskan alat (mencuci alat dan mensterilkan kembali)
Berikan anestesi pada jaringan di sekitar luka
Bersihkan luka dengan cairan NaCl 0,9 %
Bila luka kotor dan dalam gunakan larutan H2O2 10 %
Pasang duk lobang
Gunakan jarum untuk menjahit kulit , masukkan benang ke lubang jarum, pada penggunaan jarum melengkung (curved needle) dari arah ke dalam luar
Pegang jarum dengan menggunaan klem, kemudian mulai menjahit luka
Jika luka dalam sampai jaringan otot, maka jahit lapis demi lapis (jenis benang disesuaikan dengan jaringan yang robek, contoh: cat gut, chromic, side, dll)
Ikat benang dengan membentuk simpul
Potong benang, sisakan sepanjang 1 mm (untuk jahit dalam), 0,65 cm (jahitan luar)
Lanjutkan menjahit luka sampai luka tertutup
Oleskan NaCl/desinfektan pada jahitan
Tutup dengan supratul dan kassa steril kemudian pasang plester
Membereskan alat (mencuci alat dan mensterilkan kembali)
Cuci tangan
Catat tindakan yang dilakukan
8. Hal-hal yang perlu diperhatikan 9. Unit terkait
IGD
10. Dokumen Terkait
Catatan medik, buku register, blanko resep, blangko kunjungan BPJS
11. Rekaman historis perubahan No
Yang dirubah
Isi Perubahan
Tgl.mulai diberlakukan
Disahkan oleh Kepala Puskesmas
MORBILI
DAFTAR TILIK
PUSKESMAS
No. Kode
:
Terbitan
:
No. Revisi
:
Tgl. Mulai Berlaku
:
Halaman
:
Dr.Dian Hayu N NIP.19780725 200801 2 018
WATUMALANG
Langkah Kegiatan
No 1
Apakah
2
Apakah
3
Apakah
5
Apakah
6
Apakah
7
Apakah
8
Apakah
9
Apakah
6
Apakah
7
Apakah
8
Apakah
9
Apakah
10
Apakah
Petugas memanggil pasies sesuai nomor urut. Petugas menulis identitas pasien di buku register Petugas melakukan anamnesa pada pasien apakah pasien mengeluhkan gejala klasik DM yang berupa poliuria (sering kencing), polidipsi (sering haus) dan polifagi (serng lapar). Petugas menanyakan pada pasien apakah terdapat keluhan lain seperti berat badan turun tanpa penyebab yang jelas, kesemutan, gatal, mata kabur, impotensi pada pria, pruritus vulva pada wanita, serta adakah luka yang tidak kunjung sembuh. Petugas melakukan pemeriksaan tekanan darah Petugas melakukan pemeriksaan nadi Petugas melakukan pemeriksaan suhu Petugas melakukan pemeriksaan fisik termasuk ekstremitas atas dan bawah termasuk jari. Bila diperlukan petugas membuat permintaan pemeriksaan gula darah atau urin ke laboratorium Petugas menyerahkan surat permintaan kepada pasien untuk selanjutnya pasien ke laboratorium Petugas membaca hasil laboratorium dan menegakan diagnose berdasarkan hasil lab dan anamnesis, yaitu: a. Gejala klasik DM +Glukosa darah sewatu ≥ 200 mg/dl (darah kapiler) b. Gejala klasik DM +Glukosa darah puasa ≥ 100 mg/dl (darah kapiler) c. Tanpa gejala kasik DM + kadar GDS ≥ 200 mg/dl atau GDP ulang ≥ 100 mg/dl (darah kapiler). Petugas memberikan penatalaksanaan awal DM berupa terapi gizi medis (TGM) dan latihan jasmani selama 2 – 4 minggu. Apabila kadar gula darah belum mencapai sasaran sasaran dilakukan intervensi farmakologi dengan obat hipoglikemik oral (OHO) dan atau suntikan insulin. Petugas mengedukasi pasien tentang penyakit DM, perlunya pengendalian dan pemantauan gula darah, penyulit DM dan resikonya serta bagaimana mengatasi sementara keadaan gawat darurat akibat DM (rasa sakit dan hipoglikemia)
Ya
Tidak
Tidak Berlaku
11
Apakah
12
Apakah
13
Apakah
14
Apakah
15
Apakah
16
Apakah
17
Apakah
Petugas mengedukasi pasien tentang terapi gizi medis (TGM) makanan yang seimbang sesuai dengan kebutuhan kalori dan zat gizi masingmasing individu. Pentingnya keteraturan makan dalam hal jadwal makan, jenis dan jumlah makanan Petugas mengedukasi pasien tentan latihan jasmani secara teratur 3 – 4 kali seminggu selama kurang lebih 30 menit. Petugas menulis resep Petugas menyerahkan resep kepada pasien Petugas menulis hasil pemeriksaan fisik, laboratorium,diagnose dan terapi kedalam rekam medic pasien Petugas menandatangani rekam medic Petugas menulis diagnose ke buku rgister rawat jalan.
CR: ………………………………………… …………………………………………%. %. ……………………………… Pelaksana/ Auditor
(………………………………)