PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG DINAS KESEHATAN, PENGENDALIAN PENDUDUK & KB
UPT. PUSKESMAS KACANG PEDANG Jl. Usman Ambon Pangkalpinang Telp. (0717) 424963 email :
[email protected]
KEPUTUSAN KEPALA UPT. PUSKESMAS KACANG PEDANG NOMOR :
/SK/UKP.IX/UPT. Pusk-KP/III/2017 TENTANG
PENANGANAN KEJADIAN TIDAK DIHARAPKAN, KEJADIAN TIDAK CEDERA, KONDISI POTENSIAL CEDERA, KEJADIAN NYARIS CEDERA UPT. PUSKESMAS KACANG PEDANG
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,
KEPALA PUSKESMAS KACANG PEDANG, Menimbang
:
a.
bahwa untuk memberikan pelayanan yang optimal maka dibutuhkan upaya penanganan kejadian tidak diharapkan, kejadian tidak cedera, kondisi potensial cedera dan kejadian nyaris cedera di fasilitas kesehatan tingkat pertama sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan permasalahan kesehatan yang ada di wilayah kerja puskesmas;
b.
bahwa berdasarkan pertimbangan huruf a perlu ditetapkan Keputusan Kepala UPT. Puskesmas Kacang Pedang tentang penanganan kejadian tidak diharapkan, kejadian tidak cedera, kejadian potensial cedera dan kejadian nyaris cedera;
Mengingat
:
1.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
2.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
3.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia tentang Pedoman Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit Nomor 11 Tahun 2017;
MEMUTUSKAN
Menetapkan
: KEPUTUSAN KEPALA UPT. PUSKESMAS KACANG PEDANG TENTANG
PENANGANAN
KEJADIAN
TIDAK
DIHARAPKAN,
KEJADIAN TIDAK CEDERA, KONDISI POTENSIAL CEDERA, KEJADIAN NYARIS CEDERA. Kesatu
: Penanganan kejadian tidak diharapkan, kejadian tidak cedera, kondisi potensial cedera, kejadian nyaris cedera UPT. Puskesmas Kacang Pedang sebagaimana tercantum dalam lampiran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari surat keputusan ini.
Kedua
: Hal-hal yang belum diatur dalam surat keputusan ini berkaitan dengan kejadian tidak diharapkan, kejadian tidak cedera, kondisi potensial cedera, kejadian nyaris cedera di UPT. Puskesmas Kacang Pedang akan diatur tersendiri dan ditetapkan kemudian
Ketiga
: Surat Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila tenyata terdapat kekeliruan dalam surat keputusan ini akan diadakan perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Pangkalpinang pada tanggal : 1 Maret 2017 Kepala UPT. PUSKESMAS KACANG PEDANG,
HELEN
LAMPIRAN
:
KEPUTUSAN KEPALA UPT. PUSKESMAS KACANG PEDANG
NOMOR
: /SK/UKP.IX/UPT.Pusk-KP/II/2017
TANGGAL
: 01 MARET 2017
TENTANG
: PENANGANAN
KEJADIAN
TIDAK
DIHARAPKAN,
KEJADIAN
TIDAK
CEDERA,
KONDISI
CEDERA
DAN
CEDERA
DI
POTENSIAL
KEJADIAN UPT.
NYARIS
PUSKESMAS
KACANG PEDANG
PENANGANAN KEJADIAN TIDAK DIHARAPKAN, KEJADIAN TIDAK CEDERA, KONDISI POTENSIAL CEDERA, KEJADIAN NYARIS CEDERA DI UPT. PUSKESMAS KACANG PEDANG A. PENDAHULUAN
Keselamatan pasien adalah suatu sistem dimana puskesmas membuat asuhan pasien lebih aman yang meliputi asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil. Insiden keselamatan pasien yang selanjutnya disebut insiden adalah setiap kejadian yang tidak disengaja dan kondisi yang mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cedera yang dapat dicegah pada pasien, terdiri dari Kejadian Tidak Diharapkan, Kejadian Nyaris Cedera, Kejadian Tidak Cedera dan Kejadian Potensial Cedera.
B. PENGERTIAN Risiko: peluang terjadinya sesuatu yang akan berdampak pada tujuan Risiko klinis : segala sesuatu yang dapat berdampak terhadap pencapaian layanan
yang bermutu tinggi, aman dan efektif bagi pasien Insiden Keselamatan Pasien (IKP) : setiap kejadian atau situasi yang dapat
mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cedera yang tidak seharusnya terjadi. Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) : suatu insiden yang mengakibatkan cedera pada
pasien akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil, dan bukan karena penyakit dasarnya atau kondisi pasien. Kejadian Sentinel: Kejadian Tidak Diharapkan yang sampai menyebabkan pasien
meninggal/ cacat fungsi tubuh permanen
Kejadian Nyaris Cedera (KNC) /
near mis s :
suatu insiden yang hampir menyebabkan
cedera pada pasien akibat melaksanakan suatu tindakan ( commission) atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil ( omission), dapat terjadi karena "keberuntungan" (misal: pasien menerima suatu obat dengan overdosis lethal , tetapi staf lain mengetahui dan membatalkannya sebelum obat diberikan), atau "peringanan" (suatu obat dengan overdosis lethal diberikan, diketahui secara dini lalu diberikan antidotumnya (KKP-RS, 2008).
C. TUJUAN
1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di Puskesmas 2. Meningkatnya akuntabilitas Puskesmas terhadap pasien dan masyarakat 3. Menurunnya KTD, KPC, dan KNC di Puskesmas 4. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan KTD 5. Terlaksananya kegiatan audit medis
D. SASARAN
1. Puskesmas 2. Puskesmas Pembantu 3. Poskesdes/PKD 4. Posyandu
E. BENTUK KEGIATAN
Penanganan terhadap terjadinya kasus KTD, KPC dan KNC adalah sebagai berikut: 1. Identifikasi kasus 2. Pelaporan kepada Tim Mutu Puskesmas Mengelola laporan kejadian tidak diharapkan,kejadian tidak diinginkan ,kondisi potensial cedera,kejadian nyaris cedera a. Membuat kajian terhadap laporan insiden yang masuk b. Mencari akar permasalahan dari error yang terjadi 3. Analisis kasus oleh Tim Mutu Puskesmas a. Menganalisis pelaksanaan praktek yang menyebabkan kejadian tidak diharapkan,kejadian tidak diinginkan ,kondisi potensial cedera,kejadian nyaris cedera 4. Penyusunan Rencana Perbaikan oleh Tim Mutu Puskesmas a. Mengambil langkah proaktif untuk pencegahan b. Memfasilitasi perubahan proses dan sistem untuk menurunkan insiden yang sering terjadi atau berulangnya insiden sejenis
5. Implementasi/Pelaksanaan Perbaikan pada Mutu Layanan Klinis oleh semua tenaga klinis di Puskesmas. a. Mendidik staf dan klinisi terkait lainnya untuk menggalakkan praktek pengobatan yang aman b. Mengembangkan program pendidikan untuk meningkatkan patient safety dan kepatuhan terhadap aturan / SOP yang ada 6. Pencegahan terulangnya kembali kasus yang sama oleh semua tenaga klinis di Puskesmas
dan
memonitor
kepatuhan
terhadap
standar
pelaksanaan
Keselamatan Pasien yang ada peran.
Prosedur Pelaporan Insiden
1. Insiden yang dilaporkan adalah kejadian yang sudah terjadi, potensial terjadi ataupun yang nyaris terjadi. 2. Laporan insiden dapat dibuat oleh siapa saja yang pertama kali menemukan kejadian atau terlibat dalam kejadian. 3. Pelaporan dilakukan dengan mengisi “Formulir Laporan Insiden” yang bersifat rahasia
Alur Pelaporan Insiden Ke Tim Keselamatan Pasien (KP) Di Puskesmas (Internal)
1. Apabila terjadi suatu insiden (KNC/KTD/Kejadian Sentinel) terkait dengan Pelayanankesehatan , wajib segera ditindaklanjuti (dicegah/ditangani) untuk mengurangi dampak/ akibat yang tidak diharapkan. 2. Setelah ditindaklanjuti, segera buat laporan insidennya dengan mengisi Formulir Laporan Insiden pada akhir jam kerja / shift kepada penanggung jawab dan jangan menunda laporan (paling lambat 2 x 24 jam). 3. Laporan segera diserahkan kepada penanggung jawab pelayanan 4. penanggung jawab pelayanan memeriksa laporan dan melakukan grading risiko terhadap insiden yang dilaporkan. 5. Hasil grading akan menentukan bentuk investigasi dan analisis yang akan dilakukan : • Grade biru : Investigasi sederhana oleh penanggung jawab pelayanan,
waktu maksimal 1 minggu • Grade hijau : Investigasi sederhana oleh penanggung Jawab pelayanan,
waktu maksimal 2 minggu • Grade kuning : Investigasi komprehensif/ Root Cause Analysis (RCA) oleh
Tim KP di Puskesmas waktu maksimal 45 hari • Grade merah : Investigasi komprehensif/ Root Cause Analysis (RCA) oleh
Tim KP diPuskesmas, waktu maksimal 45 hari
6. Setelah selesai melakukan investigasi sederhana, laporan hasil investigasi dan laporan insiden dilaporkan ke Tim KP di Puskesmas. 7. Tim KP di Puskesmas akan menganalis kembali hasil investigasi dan aporan insiden untuk menentukan apakah perlu dilakukan investigasi lanjutan Root Cause Analysis (RCA) dengan melakukan Regrading
8. Untuk Grade kuning/merah, Tim KP di Puskesmas akan melakukan Root Cause Analysis (RCA)
9. Setelah melakukan Root Cause Analysis (RCA), Tim KP di Puskesmas akan membuat laporan dan rekomendasi untuk perbaikan serta pembelajaran” berupa : Petunjuk / Safety alert untuk mencegah kejadian yang sama terulang kembali 10. Hasil Root Cause Analysis (RCA), rekomendasi dan rencana kerja dilaporkan kepada Kepala Puskesmas 11. Rekomendasi untuk “Perbaikan dan Pembelajaran” diberikan umpan balik kepada unit kerja 12. penanggung jawab akan membuat analisis dan tren kejadian di satuan kerjanya 13.Monitoring dan Evaluasi Perbaikan oleh Tim KP di Puskesmas. Hal-hal yang perlu dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan 1. JANGAN melaporkan insiden lebih dari 24 jam 2. JANGAN menunda laporan insiden dengan alasan belum ditindaklanjuti atau ditandatangani 3. JANGAN menambah catatan medis pasien bila telah tercatat dalam laporan insiden 4. JANGAN meletakan laporan insiden sebagai bagian dari rekam medic pasien 5. JANGAN membuat salinan laporan insiden untuk alasan apapun 6. CATATLAH keadaan yang tidak diantisipasi Hambatan dalam pencatatan dan pelaporan
-
Pandangan bahwa kesalahan adalah suatu kegagalan dan kesalahan dibebankan pada satu orang saja.
-
Takut disalahkan karena dengan melaporkan KTD, KNC, dan Kejadian sentinel akan membeberkan keburukan dari personal atau tim yang ada dalam sarana pelayanan kesehatan lain.
-
Terkena risiko tuntutan hukum terhadap kesalahan yang dibuat.
-
Laporan disebarluaskan untuk tujuan yang merugikan
-
Pelaporan tidak memberi manfaat langsung kepada pelapor
-
Kurangnya sumber daya
-
Kurang jelas batasan apa dan kapan pelaporan harus dibuat
-
Sulitnya membuat laporan dan menghabiskan waktu
Dokumentasi
Semua laporan yang telah dibuat harus didokumentasikan di sarana pelayanan kesehatan lain untuk bahan monitoring, evaluasi dan tindak lanjut.
F. MONITORING DAN EVALUASI
Sebagai tindak lanjut terhadap Program Keselamatan Pasien, petugas perlu melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi di unit kerjanya secara berkala. Monitoring merupakan kegiatan pemantauan terhadap pelaksanaan pelayanan terkait Program Keselamatan Pasien. Evaluasi merupakan proses penilaian kinerja pelayanan terkait Program Keselamatan Pasien. Tujuan dilakukan monitoring dan evaluasi agar pelayanan yang dilakukan sesuai dengan kaidah keselamatan pasien dan mencegah terjadinya kejadian yang tidak diinginkan dan berulang dimasa yang akan datang. Monitoring dan evaluasi dilakukan terhadap :
-
Sumber daya manusia (SDM)
- Pengelolaan
perbekalan
kesehatan
(seleksi,
perencanaan,
pengadaan,
penerimaan, penyimpanan dan distribusi/penggunaan)
-
Pelayanan klinik
-
Laporan yang didokumentasikan. Dari hasil monitoring dan evaluasi dilakukan intervensi berupa rekomendasi
dan tindak lanjut terhadap hal-hal yang perlu diperbaiki seperti perbaikan kebijakan, prosedur, peningkatan kinerja SDM, sarana dan prasarana ataupun organisasi. Hasil dari rekomendasi dan tindak lanjut ini harus diumpan balikkan ke semua pihak yang terkait dengan program keselamatan pasien. Untuk mengukur keberhasilan program kegiatan yang telah ditetapkan diperlukan indikator, suatu alat/tolok ukur yang menunjuk pada ukuran kepatuhan terhadap prosedur yang telah ditetapkan. Indikator keberhasilan program dapat dilihat dari : 1. Menurunnya angka Kejadian Tidak Diinginkan (KTD), Kejadian Nyaris Cedera (KNC) dan Kejadian Sentinel. 2. Menurunnya KTD, KNC dan Kejadian Sentinel yang berulang.
FORMAT LAPORAN INSIDEN UPT. PUSKESMAS KACANG PEDANG RAHASIA, TIDAK BOLEH DIFOTOCOPI, DILAPORKAN MAXIMAL 2 x 24 JAM LAPORAN INSIDEN KNC, KTC, KTD DAN KEJADIAN SENTINEL I . DATA PASIEN / PETUGAS
Nama
:
No RM
:
Ruangan :
Umur * : 0-1 bulan > 1 bulan – 1 tahun > 1 tahun – 5 tahun > 5 tahun – 15 tahun > 15 tahun – 30 tahun > 30 tahun – 65 tahun > 65 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki Perempuan Penanggung biaya pasien : Pribadi Asuransi Swasta ASKES Pemerintah Perusahaan* JAMKESMAS Jaminan Kesehatan Daerah
Tanggal Masuk :
/
/
Jam:
II. RINCIAN KEJADIAN
1. Tanggal dan Waktu Insiden Tanggal :
/
/
Jam:
2. Insiden :
3. Kronologis Insiden :
4. Jenis Insiden* : Kejadian Nyaris Cedera / KNC (Near miss) Kejadian Tidak Cedera/KTC (No Harm) Kejadian Tidak diharapkan / KTD (Adverse Event) / Kejadian Sentinel (Sentinel
Event) 5. Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden* Karyawan : Dokter / Perawat / Petugas lainnya Pasien Keluarga / Pendamping pasien Pengunjung Lain-lain :
(sebutkan)
6. Insiden terjadi pada* : Pasien Lain-lain:
(sebutkan) Mis : karyawan / Pengunjung / Pendamping / Keluarga pasien, lapor ke K3 7. Insiden menyangkut pasien : Pasien rawat inap Pasien rawat jalan Pasien UGD Lain-lain :
(sebutkan) 8. Tempat Insiden Lokasi kejadian: (sebutkan) (Tempat pasien berada) 9. Insiden terjadi pada pasien : (sesuai kasus penyakit / spesialisasi) Penyakit Dalam dan Subspesialisasinya Anak dan Subspesialisasinya Bedah dan Subspesialisasinya Obstetri Ginekologi dan Subspesialisasinya THT dan Subspesialisasinya Mata dan Subspesialisasinya Saraf dan Subspesialisasinya Anastesi dan Subspesialisasinya Kulit & Kelamin dan Subspesialisasinya Jantung dan Subspesialisasinya Paru dan Subspesialisasinya Jiwa dan Subspesialisasinya
Lokasi kejadian (sebutkan) 10.Unit / Departemen terkait yang menyebabkan insiden Unit kerja penyebab 11.Akibat Insiden Terhadap Pasien* : Kematian Cedera Irreversibel / Cedera Berat Cedera Reversibel / Cedera Sedang Cedera Ringan Tidak ada cedera
(sebutkan)
12.Tindakan yang dilakukan segera setelah kejadian, dan hasilnya :
13.Tindakan dilakukan oleh* : Tim terdiri dari : Dokter
:
Perawat
:
Petugas lainnya :
14.Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain?* Ya Tidak
Apabila ya, isi bagian dibawah ini. Kapan ? dan Langkah / tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerja tersebut untuk mencegah terulangnya kejadian yang sama?
Pembuat Laporan :
Penerima Laporan:
Paraf
:
Paraf
:
Tgl Terima
:
Tgl Lapor
:
Grading Risiko Kejadian* (Diisi oleh atasan pelapor) : BIRU HIJAU KUNING MERAH
NB. * = pilih satu jawaban
Formulir 1 FORMAT LAPORAN UPT. Puskesmas Kacang Pedang RAHASIA, TIDAK BOLEH DIFOTOCOPI, DILAPORKAN MAXIMAL 2 x 24 JAM Laporan Kondisi Potensial Cedera (KPC) 1. Tanggal dan Waktu ditemukan Kondisi Potensi Cedera (KPC) Tanggal :
/
/
Jam :
2. KPC :
3. Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden* Karyawan : Dokter / Perawat / Petugas lainnya Pasien Keluarga / Pendamping pasien Pengunjung Lain-lain
(sebutkan)
4. Lokasi diketahui KPC (sebutkan) 5. Unit / Departemen terkait KPC (sebutkan) 6. Tindakan yang dilakukan selama ini, dan hasilnya :
7. Tindakan dilakukan oleh* : Tim terdiri dari : Dokter
:
Perawat
:
Petugas lainnya :
8. Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain?* Ya Tidak
Apabila ya, isi bagian dibawah ini. Kapan ? dan Langkah / tindakan apa yang telah diambil pada unit kerja tersebut untuk mencegah terulangnya kejadian yang sama?
Pembuat Laporan :
Penerima Laporan :
Paraf
:
Paraf :
Tgl Lapor
:
Tgl terima :
Formulir 2 LAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
Laporan ini hanya dibuat jika timbul kejadian yang menyangkut pasien. Laporan bersifat anonim, tidak mencantumkan nama, hanya diperlukan rincian kejadian, analisa penyebab dan rekomendasi.
Untuk mengisi laporan ini sebaiknya dibaca Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (IKP), bila ada kerancuan persepsi, isilah sesuai dengan pemahaman yang ada.
Isilah semua data pada Laporan Insiden Keselamatan Pasien dengan lengkap. Jangan dikosongkan agar data dapat dianalisa.
Segera kirimkan laporan ini langsung ke Komite Nasional Keselamatan Pasien.
KODE PUSKESMAS : ................................... I . DATA PUSKESMAS
Kepemilikan Puskesmas : Pemerintah Pemerintah Daerah (Provinsi / Kab / Kota) TNI /POLRI Privat BUMN / BUMD
Jenis Puskesmas : Puskesmas Perkotaan RI/NRI Puskesmas pedesaan RI/NRI: Puskesmas terpencil RI/NRI
Kapasitas tempat tidur :
tempat tidur
Tanggal Laporan Insiden di kirim ke KNKP : II. DATA PASIEN
Umur * : 0-1 bulan > 1 bulan – 1 tahun > 1 tahun – 5 tahun > 5 tahun – 15 tahun > 15 tahun – 30 tahun > 30 tahun – 65 tahun > 65 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki Perempuan
Penanggung biaya pasien : Pribadi
Asuransi Swasta ASKES Pemerintah
JAMKESMAS
Jaminan Kesehatan Daerah
Tanggal Masuk Puskesmas :
/
/
Jam:
Perusahaan*
III. RINCIAN KEJADIAN
1. Tanggal dan Waktu Insiden Tanggal :
/
/
Jam:
2. Insiden : 3. Kronologis Insiden
4. Jenis Insiden* : Kejadian Nyaris Cedera / KNC ( Near miss) Kejadian Tidak Cedera/KTC ( No Harm Incident ) Kejadian Tidak diharapkan / KTD ( Adverse Event ) / Kejadian Sentinel ( Sentinel Event)
5. Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden* Karyawan : Dokter / Perawat / Petugas lainnya Pasien Keluarga / Pendamping pasien Pengunjung Lain-lain
(sebutkan)
6. Insiden terjadi pada* : Pasien Lain-lain
(sebutkan)
Mis : karyawan / Pengunjung / Pendamping / Keluarga pasien, lapor ke K3 Puskesmas. 7. Insiden menyangkut pasien : Pasien rawat inap Pasien rawat jalan Pasien UGD Lain-lain
(sebutkan)
8. Tempat Insiden Lokasi kejadian (Tempat pasien berada) 9. Insiden terjadi pada pasien : (sesuai kasus penyakit / spesialisasi) Penyakit Dalam dan Subspesialisasinya Anak dan Subspesialisasinya Bedah dan Subspesialisasinya Obstetri Ginekologi dan Subspesialisasinya THT dan Subspesialisasinya
(sebutkan)
Mata dan Subspesialisasinya Saraf dan Subspesialisasinya Anastesi dan Subspesialisasinya Kulit & Kelamin dan Subspesialisasinya Jantung dan Subspesialisasinya Paru dan Subspesialisasinya Jiwa dan Subspesialisasinya
10. Unit / Departemen terkait yang menyebabkan insiden Unit kerja penyebab
(sebutkan)
11. Akibat Insiden Terhadap Pasien* : Kematian Cedera Irreversibel / Cedera Berat Cedera Reversibel / Cedera Sedang Cedera Ringan Tidak ada cedera
12.Tindakan yang dilakukan segera setelah kejadian, dan hasilnya :
13. Tindakan dilakukan oleh* : Tim terdiri dari Dokter
:
Perawat
:
Petugas lainnya :
14.Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain?* Ya Tidak
Apabila ya, isi bagian dibawah ini. Kapan ? dan Langkah / tindakan apa yang telah diambil pada unit kerja tersebut untuk mencegah terulangnya kejadian yang sama?
IV. TIPE INSIDEN
Tipe Insiden
:
Sub Tipe Insiden
:
V. ANALISA PENYEBAB INSIDEN
Dalam pengisian penyebab langsung atau akar penyebab masalah dapat menggunakan Faktor kontributor (bisa pilih lebih dari 1) a. Faktor Eksternal / di luar RS
b. Faktor Organisasi dan Manajemen c. Faktor Lingkungan kerja d. Faktor Tim e. Faktor Petugas & Kinerja f. Faktor Tugas g. Faktor Pasien h. Faktor Komunikasi
1. Penyebab langsung ( Direct / Proximate/ Immediate Cause )
2. Akar penyebab masalah ( underlying root cause)
3. Rekomendasi / Solusi NO AKAR MASALAH REKOMENDASI/SOLUSI NB. * = pilih satu jawaban, kecuali bila berpendapat lain Standar Keselamatan Pasien sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a. hak pasien; b. mendidik pasien dan keluarga; c. keselamatan pasien dalam kesinambungan pelayanan; d. penggunaan metode peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien; e. peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien; f. mendidik staf tentang keselamatan pasien; dan g.komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien
Sasaran Keselamatan Pasien sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi tercapainya hal-hal sebagai berikut: a. Ketepatan identifikasi pasien; b. Peningkatan komunikasi yang efektif; c. Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai; d. Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-pasien operasi; e. Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan; dan f. Pengurangan risiko pasien jatuh.
Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien Puskesmas a. membangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien; b. memimpin dan mendukung staf; c. mengintegrasikan aktivitas pengelolaan risiko; d. mengembangkan sistem pelaporan; e. melibatkan dan berkomunikasi dengan pasien; f. belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien; dan g. mencegah cedera melalui implementasi sistem keselamatan pasien.
Ditetapkan di
: Pangkalpinang
pada tanggal
: 1 Maret 2017
KEPALA UPT. PUSKESMAS KACANG PEDANG,
HELEN