LAPORAN PRAKTIKUM
UJI URINE
Oleh :
Alifah Trixie Trixie A. H. (XI IPA 1 / 02)
Fairuz Tazkiyah N. H. (XI IPA 1 / 03)
M. Rizal Fabio (XI IPA 1 / 08)
SMA NEGERI 1 SIDOARJO
2016
BAB I
PENDAHULUAN
Landasan Teori
Urine adalah salah satu zat ekskretant yang diekskresikan oleh ginjal. Urine juga sering disebut dengan air kencing atau air seni. Nama urine itu sendiri dikatakan seperti itu karena kandungan utama dari urine adalah urea. Selain urea, urine juga mengandung air, zat warna empedu, dan garam-garaman. Normal tidaknya urine seseorang tergantung dari kandungan di dalam urine itu sendiri. Karena itu urine dapat dijadikan sebagai indikator kondisi tubuh seseorang, seperti dalam mendeteksi apakah seseorang menderita dehidrasi ataupun untuk mendeteksi penyakit diabetes mellitus.
Umumnya seseorang memproduksi urine dari 1 hingga 2 liter per harinya. Namun ada keadaan poliuriadimana seseorang memproduksi urine hingga lebih dari 2,5 liter per hari. Ada juga keadaan penyakit oliguria yakni penderitanya hanya mampu memproduksi urine sampai 400 ml saja. Selain itu penderita anoria ginjalnya hanya bisa memproduksi urine kurang dari 100 ml.
Fungsi utama urine adalah untuk melarutkan zat-zat sisa metabolisme yang tidak diperlukan lagi oleh tubuh, sehingga masyarakat umum mengatakan urine itu adalah zat yang kotor, hal itu mungkin apabila urine yang dihasilkan berasal dari ginjal dan saluran kencing yang terinfeksi serta mengandung bakteri. Secara medis, apabila urine yang diproduksi berasal dari ginjal yang sehat dan saluran kencing yang terinfeksi, maka urine dikatakan cukup steril. Bahkan di India ada Terapi Urine Amaroli, yang membuktikan urine itu cukup steril digunakan dalam pengobatan.
Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui kandungan amonia, klor, protein, dan glukosa, serta untuk mengetahui pH urine.
Rumusan Masalah
Bagaimana kandungan amonia, klor, protein, dan glukosa di dalam urine?
Bagaimana pH urine?
BAB II
METODE PRAKTIKUM
Waktu dan Tempat
Praktikum respirasi tumbuhan ini berlangsung pada hari Rabu tanggal 12 Oktober 2016 di Laboratorium Biologi SMAN 1 Sidoarjo.
Alat dan Bahan
Alat
Gelas beker
Gelas ukur
4 tabung reaksi
Rak tabung reaksi
Penjepit tabung reaksi
Pipet tetes
Pembakar spiritus
Korek
Indikator universal
Tissue
Bahan
Urine
AgNO3
Biuret
Benedict
Langkah Kerja
Menguji Kandungan Amonia pada Urine
Menyiapkan alat dan bahan.
Memasukkan urine sebanyak 3 ml ke dalam tabung reaksi melalui gelas ukur
Memanaskan tabung reaksi diatas pembakar spiritus
Mencium bau urine dengan mengibas-ngibaskan tangan pada tabung reaksi
Mencatat hasil pengamatan.
Menguji Kandungan Klor pada Urine
Memasukkan urine sebanyak 2 ml ke dalam tabung reaksi melalui gelas ukur
Menambahkan 3 tetes AgNO3 ke dalam tabung reaksi
Mengamati perubahan yang terjadi
Mencatat hasil pengamatan
Menguji Kandungan Protein pada Urine
Memasukkan urine sebanyak 2 ml ke dalam tabung reaksi melalui gelas ukur
Menambahkan 3 tetes larutan biuret ke dalam tabung reaksi
Mengamati perubahan yang terjadi
Mencatat hasil pengamatan
Menguji Kandungan Glukosa pada Urine
Memasukkan urine sebanyak 2 ml ke dalam tabung reaksi melalui gelas ukur
Menambahkan 3 tetes larutan benedict ke dalam tabung reaksi
Memanaskan tabung reaksi diatas pembakar spiritus
Mengamati perubahan yang terjadi
Mencatat hasil pengamatan
Menguji pH Urine
Memasukkan urine sebanyak 2 ml ke dalam gelas beker
Memasukkan ujung indikator pH universal
Mengamati perubahan yang terjadi
Mencatat hasil pengamatan
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
Data Hasil Pengamatan
Tabel hasil praktikum : perubahan pada urine dan pH universal
Nama
Sebelum
Sesudah
M. Rizal Fabio
Uji Amonia
Berbau tapi tidak menyengat
Sangat berbau setelah dipanaskan
Uji Klor
Kuning, tidak terdapat endapan berwarna putih
Terdapat endapan berwarna putih
Uji Protein
Kuning
Tidak terjadi perubahan, tidak terdapat cincin berwarna ungu di permukaan
Uji Glukosa
Kuning
Hijau tua
Uji pH
Warna netral pada pH universal
Berubah warna menjadi kuning-hijau-oranye tua-oranye
Gambar hasil praktikum : perubahan pada urine setelah ditetesi AgNO3, biuret, dan benedict
Gambar hasil praktikum : perubahan pada urine saat dipanasi
Analisis Data Hasil Pengamatan
Pada praktikum ini, kami menggunakan urine M. Rizal Fabio. Berikut ini adalah analisis data hasil pengamatan :
Uji Amonia
Urine dipanaskan di atas pembakar spiritus, lalu urine dibau dengan cara di kibas-kibaskan. Pada saat dibau, urine yang semula berbau tetapi tidak menyengat menjadi sangat menyengat. Bau inilah yang menunjukkan bahwa urine mengandung urea atau amonia, sehingga urine tersebut dalam keadaan normal.
Uji Klor
Urine ditetesi 3 tetes larutan AgNO3. Setelah beberapa saat terjadi perubahan urine, yaitu terdapat endapan berwarna putih yang menunjukkan urine tersebut mengandung garam-garaman. Sehingga urine tersebut dalam keadaan normal.
Uji Protein
Urine ditetesi 3 tetes larutan biuret. Setelah beberapa saat tidak terjadi perubahan pada urine, yaitu tidak terdapat cincin berwarna ungu pada permukaan urine yang menunjukkan urine tersebut tidak mengandung protein. Jadi, dapat dikatakan ginjal dari pemilik urine dalam keadaan baik karena tubuhnya tidak kelebihan protein. Sehingga urine yang di ekskresikan dalam keadaan normal.
Uji Glukosa
Urine ditetesi 3 tetes larutan benedict, lalu dipanaskan diatas pembakar spiritus. Setelah beberapa saat urine yang semula berwarna kuning berubah warna menjadi hijau tua bukannya merah. Jadi, dapat dikatakan ginjal dari pemilik urine dalam keadaan sehat karena dapat menyaring darah dengan baik sehingga urine yang di ekskresikan tidak mengandung glukosa.
Uji pH
Setelah mencelupkan indikator universal, indikator tersebut mengalami perubahan warna. Dari warna netral indikator universal yaitu kuning muda-hijau muda-oranye-oranye muda menjadi kuning-hijau tua-oranye tua-oranye. Sehingga, dapat diperkirakan pH urine tersebut berkisar antara 6-7. Jadi, dapat dikatakan urine tersebut memiliki pH dalam keadaan normal.
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Dari praktikum yang telah kami lakukan dapat disimpulkan bahwa, urine pada normalnya mengandung urea dan klor, serta tidak mengandung protein dan glukosa, dan memiliki pH netral. Jika urine seseorang mengandung glukosa maupun protein berarti ginjal dari pemilik urine tersebut dalam keadaan kurang bagus dalam menyaring darah, karena seharusnya glukosa dan protein diedarkan ke dalam tubuh, bukan untuk dikeluarkan bersama urine. Selain itu kandungan glukosa yang terlalu tinggi pada urine juga menandakan orang dari pemilik urine tersebut menderita penyakit diabetes.