Alat bantu pendaratan visual dengan penerangan bandar udara (visual aids by aerodrome lighting )
1
Ruang lingkup Standar ini meliputi acuan, definisi dan standardisasi Airfield Lighting Lighting System System , yaitu :
1.1 Approach light 1.2 Flashing light (SQFL, LIL dan RTIL) RTIL) 1.3 Precision Approach Path Indicator (PAPI) 1.4 Runway edge light 1.5 Taxi edge light 1.6 Taxi apron light 1.7 Turning area light 1.8 Threshold/Runway end light 1.9 Rotating Beacon 1.10 Signal
2
Acuan normatif
Undang – undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan International Civil Aviation Organisation, Annex 14 tentang Aerodrome tentang Aerodrome ICAO Document Doc.9157-AN/901 Part 4 tentang Visual Aids
1 dari 24
3
Istilah dan definisi
3.1 Runway edge light Rambu penerangan landasan pacu, terdiri dari dari lampu-lampu yang dipasang pada jarak tertentu di tepi kiri dan kanan landasan pacu untuk memberi tuntunan kepada penerbang pada pendaratan, dan tinggal landas pesawat terbang disiang hari pada cuaca buruk atau pada malam hari. 3.2 Threshold light Rambu penerangan yang berfungsi sebagai penunjuk ambang batas landasan. Dipasang pada batas ambang landasan pacu dengan jarak tertentu, memancarkan cahaya hijau jika dilihat oleh penerbang pada arah pendaratan. 3.3 Runway end light Rambu Rambu pene peneran ranga gan n sebag sebagai ai alat alat bantu bantu untuk untuk menun menunjuk jukkan kan batas batas akhir/ akhir/uju ujung ng landa landasa san. n. Dipasang Dipasang pada pada batas batas ambang ambang landasa landasan n pacu pacu dengan dengan memanca memancarkan rkan cahaya cahaya merah merah apabila apabila dilihat oleh penerbang yang akan tinggal landas. 3.4 Taxiway light Rambu Rambu pene peneran ranga gan n yang yang terdi terdiri ri dari dari lampu lampu-la -lampu mpu yang yang meman memancar carkan kan cahay cahaya a biru biru yang yang dipasa dipasang ng pada pada tepi tepi kiri kiri dan dan kanan kanan taxiway pada pada jarak jarak tertentu tertentu dan berfung berfungsi si memandu memandu penerbang untuk mengemudikan pesawat terbangnya dari landasan pacu ke dan atau dari tempat parkir pesawat. 3.5 Apron Flood Flood light Rambu penerangan untuk menerangi tempat parkir pesawat terbang disiang hari pada cuaca buruk atau malam hari pada saat ada pesawat terbang yang menginap atau parkir. 3.6 Approach light light Rambu Rambu peneran penerangan gan untuk untuk pendeka pendekatan tan yang yang dipasan dipasang g pada pada perpanja perpanjangan ngan landasa landasan n pacu berfung berfungsi si sebaga sebagaii petunjuk petunjuk kepada kepada penerba penerbang ng tentang tentang posisi, posisi, arah arah pendara pendaratan tan dan jarak jarak terhadap ambang landasan pada saat pendaratan. 3.7
Precision Approach Path Indicator (PAPI) dan Visual Approach Slope Indicator (VASIS) Rambu Rambu pene peneran ranga gan n yang yang meman memancar carka kan n cahay cahaya a untuk untuk membe memberik rikan an inform informas asii kepad kepada a pene penerba rbang ng meng mengen enai ai sudut sudut luncu luncurr yang yang bena benar, r, dan dan meman memandu du pene penerba rbang ng melaku melakuka kan n pendekatan menuju titik pendaratan pada daerah touch down.
3.8 Rotating Beacon Rambu penerangan petunjuk lokasi bandar udara, terdiri dari 2 (dua) sumber cahaya bertolak belakang yang dipasang pada as yang dapat berputar, sehingga memancarkan cahaya berputar dengan warna hijau dan putih. Pada umumnya Rotating beacon di atas tower. 3.9 Apron light light Rambu Rambu peneran penerangan gan yang yang terdiri terdiri dari lampu-la lampu-lampu mpu yang yang memanca memancarkan rkan cahaya cahaya merah merah yang yang dipasang di tepi apron untuk memberi tanda batas pinggir apron.
2 dari 24
3.10 Turning area light Rambu penerangan untuk memberi tanda bahwa didaerah ini terdapat tempat untuk berputar pesawat terbang. 3.11 Sequence Flashing light (SQFL) Rambu penerangan berkedip berurutan pada arah pendekatan. SQFL dipasang pada bar 1 s/d 30 Approach Light System dengan jarak 30 meter setiap bar ( barret ). 3.12 Traffic light Rambu penerangan berfungsi sebagai tanda untuk pengaturan kendaraan umum yang dikhawatirkan akan dapat menyebabkan gangguan terhadap pesawat terbang yang sedang mendarat. 3.13 Obstruction light Rambu penerangan berfungsi sebagai tanda untuk menunjukkan ketinggian suatu bangunan yang dapat menyebabkan gangguan/rintangan pada penerbangan. 3.14 Wind Direction indicator Rambu penerangan berfungsi sebagai tanda untuk menunjukkan arah angin bagi pendaratan atau lepas landas suatu pesawat terbang. 3.15 Constant Current Regulator (CCR) Catu daya arus konstant, yang digunakan untuk mensupplai peralatan Airfield Lighting System (AFL). 3.16 Approach Lighting System Konfigurasi susunan lampu-lampu yang terpasang simetris dari ujung perpanjangan landasan pada approach area sampai dengan threshold , memberikan informasi kepada penerbang arah menuju landasan, ketinggian dan jarak pada saat terakhir pesawat akan mendarat ( final approach). 3.17 Sequence Flashing Light (SQFL) Lampu-lampu yang dipasang pada tiap barret lampu approach yang menyala secara berkedip (flashing ) searah dengan pendaratan pesawat. 3.18 Precision Approach Lighting System ( PALS ) Merupakan komplemen dari peralatan bantu pendaratan instrumen/ Instrument Landing System (ILS). Kombinasi kedua peralatan tersebut akan sangat besar peranannya untuk meningkatkan keselamatan pada saat pesawat mendarat terutama pada malam hari atau siang hari pada saat cuaca buruk atau jarak pandang rendah ( Low Visibility). 4 Tujuan standar Standar ini menentukan fasilitas bertujuan untuk memberikan acuan dalam rangka menyediakan fasilitas Airfield Lighting System (AFL) sesuai dengan dokumen teknis peralatan ( manual book ) dan dapat beroperasi serta memberikan pelayanan secara optimal dalam mendukung pelayanan keselamatan penerbangan.
5
Substansi standar 3 dari 24
5.1 Fungsi dan Klasifikasi AFL Airfield Lighting System (AFL) dapat disebut juga dengan aeronautical lights diklasifikasikan berdasarkan kepentingan dan penggunaannya di suatu bandar udara.
yang
5.1.1 Airway Lighting Airway lighting berupa Beacon 5.1.2 Airfield Lighting System (AFL) Meliputi : Landing and Take Off Lighting Peralatan Airfield Lighting System (AFL) untuk mendukung kegiatan operasional pesawat terbang pada saat tinggal landas maupun mendarat di suatu bandar udara terdiri dari: 5.2 Lampu-lampu untuk pendekatan Approach Lighting System untuk mendukung pendaratan presisi terdiri dari Precision Approach Lighting System selanjutnya dibedakan kedalam Category I dan Category II. PALS terdiri dari jajaran lampu-lampu yang terpasang sebanyak 30 barret mulai dari titik sejauh 900 meter sebelum threshold sampai threshold dengan jarak antara masing-masing barret 30 meter (tiap barret terdiri dari 5 lampu). 5.3
Visual Approach Slope Indicator System (VASIS) dan Precision Approach Path Indicator (PAPI) VASIS dan PAPI digunakan untuk memberikan panduan melalui pancaran cahaya kepada penerbang apakah sudut pendekatan pada saat mendarat sudah tepat atau tidak. Sesuai dengan rekomendasi ICAO, sejak Januari 1995 VASIS digantikan dengan PAPI . PAPI terdiri atas 4 (empat) unit terpasang pada sisi kiri landasan (dilihat dari arah pesawat). Setiap unit PAPI memancarkan sinar berwarna putih dan merah dengan batas horizontal. Pemasangan unit-unit PAPI dibuat sedemikian hingga bagi penerbang akan melihat kombinasi warna yang dipancarkan pada setiap posisi pesawat sebagai berikut: a) Apabila sudut pendaratan diset 3º atau ” ON SLOPE ” terlihat sinar dipancarkan 2 unit berwarna putih, 2 unit berwarna merah (warna putih pada sisi luar dari landasan). b) Apabila posisi pesawat terlalu tinggi, terlihat warna putih makin bertambah, warna merah makin berkurang. c) Apabila posisi pesawat terlalu rendah, terlihat warna putih makin berkurang, warna merah makin bertambah. 5.3.1 Acuan Standar Sesuai dengan Annex 14 Aerodrome dan Aerodrome Design Manual Part 4 Visual Aids Aplikasi Non Precision Approach Runway Cat .I, II dan III serta Non Instrument Runway . 5.3.2 Bentuk a) Transisi warna putih ke merah tidak melampaui 3 menit b) Box Full weather proof terdiri dari tutup dan housing c) Mounting frame, breakable coupling lengkap dengan pengatur ketinggian ( adjustment screw ) d) Tahan terhadap panas Front glass, filter glass, tools adjusment dan fully gasket e) Lensa tahan terhadap benturan kerikil akibat jet blast f) 4 dari 24
g) h)
2 buah lensa berkualitas tinggi dengan tiap cahaya sampai terjadinya satu daerah transisi konstan. Duty red glass filter
5.3.3 Optik Cahaya dapat dilihat 11,4 KM dengan meteo visibility 14,8 KM pada siang hari dan 30 KM pada malam hari. 5.3.4 Daya listrik Tungsten Halogen Prefocus 2 atau 3 lampu 200 Watt – 6,6 A long life 1000 jam operasi dengan intensitas penuh. 5.3.5
Layout PAPI 1 ujung 1
A B C D
±9m ±9m ±9m ± 15 m
13 Runway
Runway 31
D1 Gambar 1 : Layout PAPI 1 Ujung 1 Sisi :
A 5 dari 24
B
±6m ± 10 m
13 Runway
Runway 31
D1 Gambar 2 : Layout A - PAPI 1 Ujung 1 Sisi :
White
A— 3° PAPI ILLUSTRATED Red
0
I
3 30
PAPI approach Slope
0
3 1
Whit I 0 e Red 0 Whit 2 5 I e 0 Red 0 Whit 2 3 I e 0 Red
D
C B A
PAPI
Bar
Wing
Threshol d Gambar 3 : Setting sudut dari PAPI
Dalam kondisi standar tanpa menggunakan konfigurasi instrument (ILS) maka sebelum dilaksanakan kalibrasi masing-masing unit PAPI dapat dilakukan penyetelan seperti berikut : - Unit PAPI A = 2° 30’ - Unit PAPI B = 2° 50’ - Unit PAPI C = 3° 10’ - Unit PAPI D = 3° 30’ Dalam kondisi standar tanpa menggunakan konfigurasi instrument (ILS) maka sebelum dilaksanakan kalibrasi masing-masing unit PAPI dapat dilakukan penyetelan seperti berikut : - Unit PAPI A = 2° 30’ 6 dari 24
- Unit PAPI B = 2° 50’ - Unit PAPI C = 3° 10’ - Unit PAPI D = 3° 30’
Gambar 4 : Obstacle Protection Surface Hal tersebut akan diperiksa apakah ada obyek atau benda yang menjulang pada permukaan. Jika terdapat rintangan-rintangan diatas permukaan, maka menurut aturan akan diambil langkah-langkah sebagai berikut : a) Pemindahan rintangan,jika dapat dilakukan. b) Slope dari ambang landasan (approach) mungkin dapat dinaikkan. c) Poros sistem dan kemiringan ambang landasan digabungkan OPS dimungkinkan dipindahkan dengan tidak lebih dari pada 15º (menurut ilmu penerbangan hal tersebut dapat dilakukan) d) Jika memungkinkan ambang landasan (threshold ) dipindahkan Sistem PAPI dapat dipindahkan lebih tinggi dari threshold untuk memberi e) penambahan ketinggian dalam threshold memotong sama tingginya untuk ketinggian penetrasi rintangan
6 Runway Threshold Identification Light (RTIL) Peralatan ini berupa 2 (unit) lampu yang berkedip ( flash) dipasang pada kedua sisi ujung landasan, yang memberikan petunjuk kepada penerbang posisi ambang batas landasan (threshold). 7
Lead in Light System (LIL) 7 dari 24
Lead in Light system berfungsi memberi tanda petunjuk jalur pendekatan ( approach path) secara melengkung untuk mencapai final approach. Lampu-lampu LIL terpasang dengan jarak 300 meter sampai dengan 1000 meter satu sama lainnya berbentuk setengah lingkaran dengan radius 1,5 s/d 3 KM mulai dari sumbu perpanjangan landasan. LIL menyala secara kedip ( flash) berurutan menuju landasan. 8 Circling Guidance Light Peralatan ini merupakan lampu petunjuk arah secara melengkung sebelum mencapai final approach. Circling Guidance Light diperlukan bilamana tidak terdapat petunjuk (lampu) secara visual untuk mengetahui posisi dan arah landasan bagi pesawat yang sedang memutar sebelum mencapai final approach. Peralatan ini dipertimbangkan apabila pada suatu bandar udara terdapat permasalahan sebagai berikut : Tidak ada petunjuk yang dapat diikuti secara visual dipermukaan tanah berdekatan dengan bandara (bandara di laut atau dikelilingi gunung) Terdapat banyak cahaya yang cukup mengganggu disekitar bandara, antara lain jalan raya yang padat atau jalan bebas hambatan. 9
Lampu-lampu penerangan pada landasan (Runway Lighting System)
9.1 Runway edge light lampu untuk menunjukkan batas sisi kanan/kiri landasan warna clear. 9.2 Runway threshold light Lampu untuk menunjukkan Runway Threshold , warna hijau. 9.3 Wing bar light Lampu-lampu pada perpanjangan Runway threshold light. 9.4 Runway center line Lampu untuk menunjukkan center line (sumbu landasan) warna clear terpasang secara inset (terbenam) pada landasan. 9.5 Runway Touch Down Zone Light Lampu untuk menunjukkan lokasi touch down zone, terpasang secara inset (terbenam) pada permukaan landasan, warna clear. 9.6 Runway Touch Down Zone Light Lampu untuk menunjukkan sisa jarak dari landasan. Pada jarak 300 meter sebelum ujung landasan berupa deretan lampu pada jarak 25 meter dari sisi landasan, atau dinyatakan dengan warna kuning dari lampu landasan mulai jarak 300 meter sebelum ujung landasan. 9.7 Stop Way Light Lampu untuk menunjukkan tanda berhenti, terpasang pada ujung landasan dan sisi kanan kiri overrun, warna merah.
9.8 Lampu-lampu untuk jalan pesawat (Taxiway Light System) Alat bantu pendaratan visual guna memberikan bimbingan kepada penerbang untuk mengemudikan pesawatnya dari runway ke apron dan sebaliknya. Dengan demikian, 8 dari 24
kegunaannya hanya pada waktu pesawat telah atau masih meluncur di darat. Adapun peralatannya sebagai berikut : a) Taxiway edge light , lampu untuk menunjukkan batas sisi kanan kiri taxiway . b) Taxiway center line light , lampu untuk menunjukkan sumbu taxiway , terpasang inset dengan arah berupa lurus/melengkung ( curve) berwarna hijau. c) Taxiway Guidance System (TGS), lampu-lampu yang menunjukkan titik-titik tujuan, route dan persilangan cabang terpasang 20 meter dari sisi landasan, taxiway atau dekat belokan atau pertemuan antara landasan dan taxiway. Stop Bars, lampu untuk menunjukkan tanda berhenti dan posisi harus berhenti, terpasang d) pada taxi holding position atau taxiing intersection. e) Aircraft Docking Guidance System (ADGS) , yaitu peralatan memandu pesawat menuju parkir di apron secara otomatis. 9.9 Lainnya (Others) Others ini merupakan peralatan yang memberikan berbagai informasi kepada penerbang dan juga kepada para petugas bandar udara serta penerangan di apron pada saat kegiatan menaikkan atau menurunkan penumpang pada malam hari, atau siang hari pada cuaca buruk sebagai berikut : Lampu-lampu untuk signal (Signal Lightings) dalam katagori ini adalah : 1) Wind Directional Indicator Light , lampu yang menunjukkan letak wind shock pada area dekat landasan. 2) Landing Directional Indicator , yaitu lampu petunjuk arah pendaratan berbentuk huruf “T” yang dapat dikontrol arahnya dengan menggunakan motor. 3) Sirene Warning System, peralatan ini merupakan sirene yang dibunyikan oleh petugas ATC dari tower yang berfungsi memberikan peringatan pada para petugas bandara yang bekerja di lapangan bahwa akan ada pesawat yang akan mendarat atau akan melakukan tinggal landas. 9.10 Obstruction Lighting Obstruction Lighting atau lampu tanda bahaya rintangan, berupa Obstruction Light dan Hazard Beacon. Obstruction Lighting adalah lampu untuk menunjukkan adanya object yang keberadaannya merupakan gangguan terhadap penerbang. Obstruction light yang dipasang pada suatu obyek dengan ketinggian di atas 60 meter dan objek lain yang berdekatan pada area permukaan yang terbatas ( restricted surface). Obstruction lighting berwarna merah dengan nyala tetap, sedangkan untuk Hazard Beacon yang menunjukkan lokasi berbahaya menyala dengan kedip (flashing ). Ada tiga type obstacle light yaitu : Low Intensity , Medium intensity dan High Intensity . Obstacle lighting bervariasi tergantung ketinggian dan bentuk obyek dimana lampu ini dipasang. Dari uraian diatas dapat dibuat gambar Klasifikasi dari Aeronautical Lights sebagai berikut :
9 dari 24
1. Airway Lighting : Aeronautical Beacon
A e r o n a u t i c a l L i g h t s
Land mark beacon 1.
Landing and take off Lighting
Approach Lighting
APH,SQFL,RTIL VASI/PAPI, LIL CGL
Runway lighting 2. Airfield Lighting System
2. Taxiway Lighting
3. Others
TXE, TCL, TGS Stop Bar Lights ADGS
Instruction and Signal Lamp : WDI, LDI, SIR
ALI 3. Obstruction Lighting : Hazard Beacon Obstruction Lights
Gambar 5. Klasifikasi dari Aeronautical Lights
10 dari 24
REH,RCL,RDM THR, TDZ, SWL
Gambar 6. Lay-out Fasilitas Alat Bantu Pendaratan Visual Dengan Alat Bantu Pendaratan Visual ( Visual Aids) ini, penerbang akan mendapat panduan/guidance pada saat lepas landas dan mendarat yaitu : Identification guidance, petunjuk mengidentifikasi dan konfirmasi adanya landasan pacu (runway ), jalan pesawat (taxiway ) atau arah pendekatan ( approach path) Alignment guidance, petunjuk untuk menetapkan arah hidung pesawat (Noise of Aircraft ) Attitude guidance, petunjuk menetapkan sikap airframe pesawat untuk rotasi horizontal ( pitch), rotasi vertical (yaw ) dan rotasi parallel (roll ) Displacement guidance, petunjuk menetapkan perubahan dari posisi terhadap jalur normal. Height guidance, petunjuk untuk mengetahui ketinggian pesawat Distance guidance, petunjuk untuk mengetahui jarak dari threshold (ambang landasan) Speed guidance, petunjuk untuk mengetahui kira-kira apakah kecepatan sudah sesuai / tidak pada saat lepas landas dan mendarat. Untuk memberikan berbagai jenis panduan tersebut, dibuat susunan lampu-lampu penerangan di bandar udara dalam satu sistem Airport Lighting yang pemasangannya dibedakan satu jenis 11 dari 24
dengan yang lainnya dalam hal penempatan, warna cahaya, kualitas cahaya (kedip atau tetap), intensitas cahaya atau kombinasinya. Contoh gambaran airport lighting terlihat dari pendekatan pesawat terlihat pada gambar dibawah ini, adapun proses jenis panduan Airfield Lighting System terlihat pada tabel : Tabel 1. Jenis Panduan Airfield Lighting System Class of Guidance Name of Light Approach Lighting (AFL) VASIS / PAPI
System
Identfication
Alignment
Attitude
Displacement
Height
Distance
Speed
Runway Edge Lights
Runway Center Line Light
Touch Down Zone Lights
Threshold Lights
10
Teknik Peralatan Airfield Lighting System (AFL)
10.1
Teori Rinci Peralatan
10.1.1
-
Type Runway Non Instrument Runway Visual aids yang tersedia hanya untuk pendaratan Instrument Runway Ditujukan untuk pesawat yang menggunakan pendekatan instrument
10.2
Macam-macam Approach
10.3 Non Precision Approach Runway Runway yang dilengkapi dengan peralatan bantu elektronik, tetapi memberitahukan penerbang arah center line runway untuk pendekatan dan pendaratan langsung. 10.3.1 ODALS (Omnidirectional Approach Lighting System) Menyediakan alternative simple approach terdiri dari 7 (tujuh) unit lampu strobe omnidirectional , 5 (lima) unit lampu terletak diperpanjangan garis tengah landasan dengan jarak 540 meter jarak antar lampu 90 meter. Dan 2 (dua) unit lampu terletak disamping kiri dan kanan ambang landasan (threshold ) berjarak 12 meter dari garis tepi. 10.3.1.1 Acuan Standar Annex 14 Aerodromes Volume 1 dan Volume II AC 150/5345 – 1 STANAG 3316. STNA dan BS 3224
12 dari 24
10.3.1.2 Kegunaan Untuk lampu semua arah (omnidirectional) dengan intensitas sedang yang multi guna. Sequence Flashing Light, Runway Threshold Identification Light (RTIL ) dan Sequence Flashing Light untuk Heliport . 10.3.1.3 Bentuk - Tahan cuaca dan anti karat - Outer Box menggunakan bahan Polyester - Mudah perawatan - Hemat energi dan tahan lama - size 645 mm x 435 mm x 250 mm weight 20 kg 10.3.1.4 Konstruksi - Outer Box in Polyester - Lampu Xenon Omni - Isolating plate with lamp support - Cable terminal - Special Flash Cable - Cable Fixation String and screws - Safety switch - Hinged Support - Frangible leg - Allumunium alloy 10.3.1.5 Daya listrik
220 C to 240 VDC 50/60 Hz 250 Watt 10.3.1.6 Instalasi Power supply Box : number of boxes install vertically and number of boxes installed horizontally - Inset flashing head fittings : number of IN-ATF flashing head fittings
10.3.2 SALS (Simple Approach Lighting System) Sebuah garis cahaya pada perpanjangan dimana memungkinkan berjarak 420 meter dari ambang landasan (threshold ) dengan sebuah garis melintang ( cross bar) sepanjang 18 meter atau 30 meter pada jarak 300 meter dari ambang landasan (threshold ) jarak antar lampu 60 meter, warna clear . 10.3.2.1 Acuan Standar Annex 14 Aerodromes Volume 1 dan Volume II Aerodrome design manual part 4 visual aids STANAG 10.3.2.2 Kegunaan - Untuk lampu pendekatan menuju arah landasan bagi pesawat yang akan mendarat. - Digunakan juga untuk Medium Approach Lighting System (MALS) dan Precision Approach Lighting system (PALS)
13 dari 24
10.3.2.3 Bentuk Tahan cuaca dan anti karat Lamp holder (magnesium alloy) Mudah perawatan Hemat energi dan tahan lama 10.3.2.4 Konstruksi Base plate and breakable coupling Lamp holder Column Parabolic reflector made of purest allumunium 10.3.2.5 Daya listrik 45,150 dan 200 Watt HLX 6,6 A
10.3.3 MALS (Medium Approach Lighting System) Sebuah garis cahaya pada perpanjangan landasan dimana memungkinkan berjarak 420 meter dari ambang landasan (threshold ) dengan sebuah garis cahaya melintang ( cross bar ) sepanjang 21 meter pada jarak 30 meter dari ambang landasan ( threshold) jarak antar bar 60 meter. 10.4 Precision Approach Runway Runway yang dilengkapi dengan peralatan Bantu elektronik yang memberikan arah dan sudut kemiringan pesawat yang harus diikuti untuk keselamatan mendarat, dilayani juga dengan ILS (Instrument Landing System). 10.4.1 PALS CAT.I (Precision Approach Lighting System) Category I Sebuah garis cahaya pada perpanjangan landasan dimana memungkinkan berjarak 900 meter dari ambang landasan (threshold ) dengan sebuah garis cahaya melintang (cross bar ) sepanjang 30 meter pada jarak 300 meter dari ambang landasan ( threshold ) jarak antar bar 30 meter. 10.4.2 PALS CAT.II dan PALS CAT.III ( Precision Approach Lighting System) Category II dan III Sebuah garis cahaya pada perpanjangan landasan dimana memungkinkan berjarak 900 meter dari ambang landasan (threshold) dengan 2 (dua) garis cahaya melintang ( cross bar ) sepanjang 30 meter pada jarak 150 meter dan 300 meter dari threshold dan mempunyai 2 (dua) sisi garis cahaya sepanjang 270 meter dari ambang landasan ( threshold). 10.5
Bentuk dan Spesifikasi Lampu-lampu Penerangan pada Landas Pacu (Runway Lighting System)
10.5.1
Runway Edge Light
10.5.1.1 Acuan Standar Sesuai dengan Annex 14 Aerodrome, untuk digunakan pada Non Precision Instrument Runway dan untuk penerangan Helipad. Sesuai dengan FAA L-860, L-860E, L-861, L-861E, L-861SE dan L-861T spesifikasi, AC 150/5345-46A. Sesuai dengan STANAG 3652.
10.5.1.2 Kegunaan 14 dari 24
-
Untuk lampu semua arah (omnidirectional ) dengan intensitas sedang yang multi guna; Approach, threshold, runway edge dan taxiway/apron light untuk digunakan pada Non Precision Instrument Runway atau pada sebuah Heliport , tergantung watt lampu dan sifat glass lampu.
10.5.1.3 Bentuk Tahan cuaca dan anti karat Gelas dituang pada body atas Mudah perawatan Hemat energi dan tahan lama Ball Joint nylon terpasang Mudah patah dasar alumunium alloy Konstruksi sederhana Tampilan sederhana dan ukuran berkurang Permukaan luar licin glass L 1. 10.5.1.4 Konstruksi Glass/body atas terpasang Lampu Prefocus halogen Pegangan lampu Cable strain reliever Body in polyurethane, with flag holde Ball Joint polyester Klem stainless steel Stem mudah patah allumunium alloy Dua kabel kutub penghubung terpasang 10.5.1.5 Daya listrik 6, 6 A melalui sebuah Isolating transformer 30, 45, 150 Watt 10.5.1.6 Instalasi Pada conduit elbow TC-2 Pada anchor stake PA-2 Pada mounting plate T300-2 Pada L-867 Steel base CATATAN : Untuk menunjukan kerataan lebih mudah menggunakan Water pass. 10.5.2 Runway Threshold Light Lampu untuk menunjukkan Runway threshold, warna hijau. 10.5.3 Wing Bar Threshold Light Lampu untuk menunjukkan Runway Threshold Light , warna hijau. 10.5.4 Runway Center Line Light Lampu untuk menunjukkan Runway center line (sumbu landasan) warna putih terpasang secara inset (terbenam) pada landasan.
10.5.4.1 Acuan standar 15 dari 24
Sesuai dengan Annex 14 Aerodrome, untuk digunakan sebagai Runway Center Line Light pada Category I, II dan III. Sesuai dengan FAA L-850 A, spesifikasi AC 150/534-46° . Sesuai dengan STANAG 3316. 10.5.4.2
Kegunaan untuk penerangan as (sumbu) landasan
10.5.4.3 Bentuk Mekanik, kokoh Penahan air ganda Perawatan mudah Mengurangi proyeksi Mutu terkendali Tambahan lapisan disc cutout Bulat tanpa sudut 10.5.4.4
Konstruksi Optic dirakit dengan reflector allumunium kedudukan lampu dan penghubung pegas tetap, baut pemasang dengan washers dan peredam anti getar. Lampu halogen, 100 Watt;6,6 Ampere “O” ring seal Tutup bagian dalam baja anti karat Kabel temperature tinggi dengan penghubung Kabel temperature tinggi dengan 2 (dua) kutub penghubung Shallow base with feed through and 48 cm pigtail wires Compression gland (2) Filter Lens (2) Tambahan cutout dengan penjepit Tutup besi dengan prisma Baut tahan tarikan tinggi dengan washer Tambahan anti es 10.5.4.5 Daya Listrik 6,6 A melaui sebuah Isolating Transformer 100 Watt
10.5.4.6
10.5.5
Instalasi Pada Shallow base Metode ini digunakan pada beton dilapisi resin membenarkan posisi dan kerataan dilakukan dengan teleskop. Kabel antara lampu dan trafo seri dipasang model potongan gergaji pada beton dan diisi resin. Pemasangan pada dasar berdiameter besar dimungkinkan apabila ada ring adaptor. Pada FAA L-868 size B steel base Metode ini digunakan ketika membangun landasan pacu baru atau penambahan permukaan. Ring adaptor dipendam pada dasar saling berhubungan untuk melindungi kabel, kabel series dipasang dibawah lampu atau tempat terpisah. Runway Touch Down Zone Light 16 dari 24
Lampu untuk menunjukkan lokasi touch down zone, terpasang secara inset (terbenam) pada permukaan landasan pacu, warna clear . 10.5.5.1 Acuan standar Sesuai dengan Annex 14 Aerodrome, untuk digunakan sebagai Runway Center Line light pada Category I, II dan III. Sesuai dengan FAA L-850 B, spesifikasi AC 150/5345-46A. Sesuai dengan STANAG 3316. 10.5.5.2 Kegunaan Lampu touch down zone pada kategori II dan III, lampu stop bars dan antar taxiway . 10.5.5.3 Bentuk - tahan benturan dan bebas gelinding dari pesawat - bulat tanda sudut dan rendah energi - adanya penahan air - Mudah perawatan - proyeksi berkurang di atas permukaan tanah - mutu terkendali - tambahan lapisan disc cutout 10.5.5.4 Konstruksi - kaca menjadi satu dengan reflector allumunium, dudukan lampu dan pegas klem konektor serta baut pemasang peredam anti getaran. - Prefocus Lampu halogen, 100 Watt;6,6 Ampere - “O” ring seal - Tutup bagian dalam baja anti karat - Kabel temperature tinggi dengan penghubung - Kabel temperature tinggi dengan 2 (dua) kutub penghubung - Shallow base with feed through and 48 cm pigtail wires - Compression gland (2) - Filter - Lens (2) - Tambahan cutout dengan penjepit - Tutup besi dengan prisma - Baut tahan tarikan tinggi dengan washer - Tambahan anti es 10.5.5.5 Daya Listrik 6,6 A melaui sebuah Isolating Transformer 100 Watt 10.5.5.6 Instalasi Each light can be supplied with : straight beam (SQ 1100-0) 4º right hand toe in (SQ 1100-1) 4º right hand toe in (SQ 1100-R)
10.5.6 Runway Distance Marker Light 17 dari 24
Lampu untuk menunjukkan sisa jarak dari landasan. Pada jarak 300 meter sebelum ujung landasan berupa deretan lampu pada jarak 25 meter dari sisi landasan, atau dinyatakan dengan warna kuning dari lampu landasan mulai jarak 300 meter sebelum ujung landasan. 10.5.7 Stop way Light Lampu untuk menunjukkan tanda berhenti, terpasang pada ujung landasan dan sisi kanan kiri overrun, warna merah. 10.5.8 Lampu-lampu untuk jalan pesawat (Taxiway Light System) Peralatan Airfield Lighting System (AFL) guna memberikan bimbingan kepada penerbang untuk mengemudikan pesawatnya dari runway ke apron dan sebaliknya. Dengan demikian, kegunaannya hanya pada waktu pesawat telah atau masih meluncur di landas hubung (taxiway ). 10.5.9
Taxiway Edge Light Lampu untuk menunjukkan batas sisi kanan kiri taxiway 10.5.9.1 Acuan Standar Sesuai dengan Annex 14 Aerodrome, digunakan untuk lampu taxiway dan apron edge. Sesuai dengan FAA L-861spesifikasi, AC 150/5345-46A. Sesuai dengan STANAG 3652. 10.5.9.2 Kegunaan - Untuk lampu semua arah (omnidirectional) dengan intensitas sedang yang multi guna; - Approach, threshold, runway edge dan taxiway/apron light untuk digunakan pada Non Precision Instrument Runway atau pada sebuah Heliport , tergantung watt lampu dan sifat glass lampu. 10.5.9.2 Bentuk Tahan cuaca dan anti karat Gelas dituang pada body atas Mudah perawatan Hemat energi dan tahan lama Ball Joint nylon terpasang Mudah patah dasar alumunium alloy Konstruksi sederhana Tampilan sederhana dan ukuran berkurang Permukaan luar licin glass L 1. 10.5.9.4 Konstruksi Glass/body atas terpasang Lampu Prefocus halogen Pegangan lampu Cable strain reliever Body in polyurethane, with flag holde Ball Joint polyester Klem stainless steel Stem mudah patah allumunium alloy Dua kabel kutub penghubung terpasang 10.5.9.5 Daya listrik 18 dari 24
6, 6 A melalui sebuah Isolating transformer 30, 45 Watt 10.5.9.6 Instalasi Pada conduit elbow TC-2 Pada anchor stake PA-2 Pada mounting plate T300-2 Pada L-867 Steel base 10.5.10 Taxiway Center Line Light Lampu untuk menunjukkan sumbu taxiway , terpasang inset dengan arah berupa melengkung (curve), berwarna hijau. 10.5.10.1
Acuan standar Sesuai dengan Annex 14 Aerodrome, untuk digunakan sebagai Runway Center Line Light pada Category I, II dan III. Sesuai dengan FAA L-850 B, spesifikasi AC 150/5345-46A . Sesuai dengan STANAG 3316. 10.5.10.2 Kegunaan Lampu touch down zone pada kategori II dan III, lampu stop bars dan antar taxiway . 10.5.10.3 Bentuk - tahan benturan dan bebas gelinding dari pesawat - bulat tanda sudut dan rendah energi - adanya penahan air - Mudah perawatan - proyeksi berkurang diatas permukaan tanah - mutu terkendali - tambahan lapisan disc cutout 10.5.10.4 Konstruksi - kaca menjadi satu dengan reflector allumunium, dudukan lampu dan pegas klem konektor serta baut pemasang peredam anti getaran. - Prefocus Lampu halogen, 100 Watt;6,6 Ampere - “O” ring seal - Tutup bagian dalam baja anti karat - Kabel temperature tinggi dengan penghubung - Kabel temperature tinggi dengan 2 (dua) kutub penghubung - Shallow base with feed through and 48 cm pigtail wires - Compression gland (2) - Filter - Lens (2) - Tambahan cutout dengan penjepit - Tutup besi dengan prisma - Baut tahan tarikan tinggi dengan washer - Tambahan anti es
10.5.10.5 Daya Listrik 6,6 A melaui sebuah Isolating Transformer 100 Watt 19 dari 24
10.5.10.6 Instalasi Each light can be supplied with : straight beam (SQ 1100-0) 4º right hand toe in (SQ 1100-1) 4º right hand toe in (SQ 1100-R) 10.5.11 Taxiway Guidance System Lampu-lampu yang menunjukkan titik-titik tujuan, route dan persilangan cabang terpasang 20 meter dari sisi landasan, taxiway atau dekat belokan atau pertemuan antara landasan dan taxiway. 10.5.11.1
10.5.11.2
Acuan Standar Sesuai dengan Annex 14 Aerodrome dan Aerodrome Design Manual Part 4 Visual Aids . Sesuai dengan FAA L-829. Sesuai dengan STANAG 3316. Bentuk Bisa segala kondisi Modular construction Kemampuan supply seri/ paralel Tahan terhadap semburan jet Mudah patah (frangible) Mudah dihubungkan Mudah diinstalasi Mudah perawatan Konstruksi bebas korosi 10.5.11.3 Konstruksi Tutup dengan baut mudah terbuka Panel Polycar dengan lambang/polos Module body Lampu (P28 untuk seri atau P27 untuk paralel) Lamp holder Two pole plug FAA L-823 10.5.11.4 Daya listrik Supply series 6,6 A melalui trafo series untuk total watt lampu, dapat melalui 30/45 watt, satu lampu untu satu modul. Supply parallel, 220 phase tunggal melalui kabel power bawah tanah lampu 25, 40 dan 60 watt. 10.5.12 Stop Bars Lampu untuk menunjukkan tanda berhenti dan posisi harus berhenti, terpasang pada Taxi Holding Position atau Taxiing Intersection, warna merah. 10.5.12.1 Acuan Standar Sesuai dengan Annex 14 Aerodrome dan Aerodrome Design Manual Part 4 Visual Aids . Sesuai dengan FAA L-852 A/B/C/D AC 150/5345-46B. Sesuai dengan STANAG 3316. 10.5.12.2 Bentuk Bisa segala kondisi Modular construction 20 dari 24
10.5.12.3
biderectional inset light or elevated Tahan terhadap semburan jet Mudah patah (frangible) Mudah dihubungkan Mudah diinstalasi Mudah perawatan Konstruksi bebas korosi
Konstruksi allumunium alloy coating Fitting dan Fastening terbuat dari stainless steel Module body 8” Shallow base dan adaptor ring untuk inset.
10.5.12.4 Daya listrik Supply series 6,6 A melalui trafo series untuk total watt lampu, dapat melalui 15 watt, jenis LED
10.5.13
Aircraft Docking Guidance System (ADGS ) Peralatan memandu pesawat menuju parkir di apron. 10.5.13.1 Acuan Standar Sesuai dengan Annex 14 Aerodrome dan Aerodrome Design Manual Part 4 Visual Aids. Sesuai dengan FAA L-829. Sesuai dengan STANAG 3316.
10.5.13.2
Bentuk satu Pilot Display Unit (PDU) satu Video Camera satu Manual Control Board (MCB) satu Image Processing Unit
10.5.13.3
Konstruksi dipasang diluar terminal tahan terhadap kondisi cuaca
Tabel 2 : Light intensity adjustments for day conditions Background luminance = 1 000 – 40 000 cd/m 2 Lighting System
Runway visual range 2 or visibility 21 dari 24
RVR ≤ 800 cm ( Notes b & c )
RVR 1 500 – Vis 5 000 ( Notes e ) 4 10 000
Vis ≥ 5000 m ( Notes f )
2 20 000
RVR 800 m – RVR 1 500 m ( Notes b & d ) 3 20 000
Approach side Row
5 000
5 000 g
2 500 g
-
Touchdown zone
5 000
5 000 g/h
2 500 g
-
Runway Centre Line
5 000 h
5 000 g
2 500 g
-
Threshold and Wing bar
10 000
10 000
5 000
-
2 500
2 5000
2 500
-
10 000
10 000
5 000
-
1 Approach Centre Line and Crossbars
5 -
Runway end Runway edge
Tabel 3 : Light Intensity adjusment for twilight conditions Background luminance = 15 – 1000 cd/m 2
22 dari 24
Runway visual rang 2 or visibility
RVR ≤ 800 cm
RVR 800 m – RVR 1 500 m
RVR 1 500 – Vis 5 000
Vis 5000 m Vis 8 000 m
Vis ≥ 8 000 m
2
3
4
5
6
Lighting System 1 Approach Centre Line and Crossbars
5 000 - 10 000
3 000 – 6 000
1 500 – 3 000
500 – 1 000
150 – 300
Approach side Row
1 000 - 2 000
500 – 1000 c 500 – 1000 c
250 – 500 c
100 – 200 C
-
Touchdown zone
1 000 - 2 000
500 – 1000 c 1 500 – 3 000
250 – 500 c
100 – 200 C
-
Runway Centre Line
1 000 - 2000
250 – 500 c
100 – 200 C
-
Threshold and Wing bar
2 500 - 5 000
750 – 1 500
250 – 500
75 - 150
Runway end
2500
750 – 1 500
250 – 500
75 – 150
Runway edge
2 500 – 5 000
750 – 1500
250 - 500
74 - 150
1 500 – 2 500 1 500 – 3 000
Bibliografi
Undang – undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan 23 dari 24
International Civil Aviation Organisation, Annex 14 tentang Aerodrome ICAO Document Doc.9157-AN/901 Part 4 tentang Visual Aids
24 dari 24