DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ......................................... ............................................................... ............................................ .......................................... .................... 1 BAB I.
PENDAHULUAN ............................................ ................................................................... .................................. ........... 2
BAB II.
STANDAR KETENAGAAN ......................................... ............................................................. .................... 4
BAB III. III.
STANDAR FASILITAS.......................................... ................................................................. ........................... .... 6
BAB IV.
TATA LAKSANA PELAYANAN ........................................... .................................................... ......... 7
BAB V.
LOGISTIK ............................................ .................................................................. ............................................ ........................ 10
BAB VI.
KESELAMATAN PASIEN PASIEN DAN PETUGAS................................... ...................................11
BAB VII. KESELAMATAN KERJA ............................. .................................................... ................................... ............12 BAB VIII. PENGENDALIAN MUTU ....................... ............................................. .......................................... ....................14 BAB IX. IX.
PENUTUP ............................................. ................................................................... ............................................ ........................ 15
1
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG.
Meningkatnya kebutuhan masyarakat dalam pelayanan paripurna (pelayanan sampai pasien meninggal), pelayanan yang terbaik bagi keluarga pasien terutama karena meningkatnya kesadaran hukum, hak asasi manusia serta cara berfikir kritis dan rasional. Selain itu untuk memberikan perlakuan yang sebaik-baiknya pada jenazah sebelum dikubur atau diserahkan pada keluarganya sebagai penghormatan terakhir.
B. TUJUAN
Tujuan pedoman ini dibuat sebagai acuan/ standar bagi Ruang Pemulasaraan Jenazah dalam melakukan pelayanan Pemulasaraan Jenazah di Rumah Sakit.
C. RUANG LINGKUP PELAYANAN.
Ruang Pemulasaraan Jenazah di Rumah Sakit Enggal Waras memberikan pelayanan yang berupaya untuk memberikan penghormatan terakhir kepada klien/ pasien/ jenazah. Pelayanan yang diberikan meliputi : 1. Memandikan jenazah 2. Penitipan jenazah dengan waktu terbatas (kecuali bila jenazah diformalin) 3. Penyediaan peti jenazah dan perlengkapan 4. Formalin jenazah (kerjasama dengan pihak eksternal) 5. Transportasi ke pemakaman / tempat kremasi 6. Pelayanan rumah duka
D. BATASAN OPERASIONAL.
Pelayanan jasa yang terkait dengan pemulasaraan jenazah dapat dikelompokkan dalam kategori: 1.
Pelayanan jenazah purna – pasien. Cakupan pelayanan ini adalah berasal dari bagian akhir pelayanan kesehatan yang dilakukan di RS setelah pasien dinyatakan meninggal, sebelum jenazah diserahkan ke pihak keluarga atau pihak yang berkepentingan lainnya.
2
2. Pelayanan sosial. Pelayanan diberikan melalui penitipan jenazah dalam batas waktu tertentu, kecuali bila jenazah diformalin bisa lebih lama dan pelayanan rumah duka.
E. LANDASAN HUKUM.
1.
Undang – undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
2.
Undang – undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
3
BAB II STANDAR KETENAGAAN
A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA.
Kualifikasi tenaga : bersifat koordinasi, tenaga didapat dari sistem koordinasi dengan unit lain. 1.
Tenaga medis
: dokter umum
2.
Tenaga perawat
: minimal D3
3.
Tenaga penunjang : minimal SMU ( Petugas Pembersihan )
NAMA JABATAN
Ka. Ruang
PENDIDIKAN
Dokter umum
Pemulasaran Jenazah.
SERTIFIKASI
Pengalaman kerja
JUMLAH KEBUTUHAN
1
minimal 3 tahun
Tenaga Perawat
Minimal D3
Tenaga penunjang
Minimal SMU
Pengalaman kerja
1
minimal 3 tahun - Pelatihan
1
internal
B. POLA KETENAGAAN PEMULASARAAN JENAZAH. No.
1.
Jenis Pendidikan
Ka. Ruang Pemulasaran Jenazah
Pendidikan/sertifikasi
Dokter Umum
Jumlah Tenaga
1
2.
Tenaga Perawat
Pendidikan minimal SPK
1
3.
Tenaga penunjang
Minimal SMU
1
4
C. DISTRIBUSI KETENAGAAN& PENGATURAN JAGA No.
1.
2.
3.
Jabatan
Fungsi
Ka. Ruang Pemulasaraan Manajerial Jenasah
Tenaga perawat
Tenaga penunjang
Pelaksanan
Kebersihan
Jadwal kerja
Senin – Sabtu jam 07.00-14.00 On Call, Menyesuaikan jadual Fungsional
Senin – sabtu Jam 7.00 – 14.00 On Call, Menyesuaikan jadual Fungsional Senin – sabtu Jam 7.00 – 14.00
Petugas Ruang Pemulasaraan Jenazah, terdiri dari tim yang diambil dari perawat dan pekerja di unit dan bagian dari RS Enggal Waras. Bila tidak ada kegiatan di Instalasi Pemulasaraan Jenazah, tim bekerja di unit dan bagian masing-masing.
5
BAB III STANDAR FASILITAS A. DENAH RUANG
R TERAS
R T B 2
1
U
B E D
Meja Peralatan
. N E D
Meja Peralatan
G G U
Toilet
Keterangan : Ruang yang dipakai 1. R. Jenazah
: - dipakai untuk tempat penyimpanan peti jenazah dan jenazah - dipakai memandikan dan pemberian formalin
2. R Tunggu
: - dipakai untuk tempat menunggu keluarga
3. R Teras
: - dipakai untuk tempat duka (ibadah) / Opsional memakai tratak
6
BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN
A. MANAJEMEN PEMULASARAAN JENAZAH.
1. Administrasi Dan Pengelolaan. a. Rumah sakit menetapkan Ruang Pemulasaran Jenazah sebagai koordinator pelayanan pemulasaraan jenazah b. Pengorganisasian selengkapnya diatur dalam pedoman organisasi pemulasaraan jenazah c. Pelayanan di Ruang Pemulasaran Jenazah dikoordinasi dan dikepalai oleh perawat 2. Pelayanan Pemulasaraan Jenazah. b.
Koordinator pemulasaraan jenazah bertanggung jawab terhadap pengembangan implementasi dan memelihara atau menegakkan kebijakan serta prosedur yang ditetapkan dan dilaksanakan
c.
Penanggung jawab koordinator pemulasaraan jenazah mempunyai tanggung jawab untuk memelihara atau mempertahankan program pengendalian mutu yang telah ditetapkan dan dilaksanakan.
d.
Mempunyai tanggung jawab untuk memantau dan menelaah seluruh pelayanan pemulasaraan jenazah yang ditetapkan dan dilaksanakan.
e.
Bilamana penanggung jawab pemulasaraan jenazah berhalangan maka ditunjuk koordinator dari tenaga / petugas pemulasaraan jenazah 1) Tugas (a) Mengkoordinasi kegiatan pelayanan pemulasaraan jenazah sesuai dengan sumber daya manusia, sarana, prasarana dan peralatan yang tersedia (b) Melakukan koordinasi dengan bagian/ instalasi terkait. (c) Mengawasi pelaksanaan pelayanan pemulasaraan jenazah setiap hari. (d) Mengatasi permasalahan yang berkaitan dengan pelayanan pemulasaraan jenazah (e) Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan dan membuat laporan kegiatan berkala.
7
2) Tanggung Jawab (a) Menjamin kompetensi sumber daya manusia yang melaksanakan pelayanan pemulasaraan jenazah (b) Menjamin sarana, prasarana dan peralatan sesuai dengan kebutuhan pelayanan dan standar. (c) Menjamin dapat terlaksananya pelayanan pemulasaraan jenazah (d) Meningkatkan dan mengembangkan kompetensi sumber daya manusia pelayanan pemulasaraan jenazah secara berkesinambungan. (e) Pelaksanaan pencatatan, evaluasi dan pembuatan laporan kegiatan di dalam rumah sakit. (f) Pelaksanaan program menjaga mutu pelayanan pemulasaraan jenazah dan keselamatan pasien di dalam rumah sakit. 3. Staf Pemulasaraan Jenazah. a. Untuk semua staf pemulasaraan jenazah harus disiplin tinggi terhadap ketaatan peraturan yang ada di pemulasaraan jenazah b. Menjaga kesehatan dan kebersihan diri c. Petugas pemulasaraan jenazah harus bebas dari kuman-kuman yang mudah ditularkan ( karena sangat sulit ditentukan). d. Perlengkapan petugas pemulasaraan jenazah ( baju kerja dan APD lengkap)
B. ALUR MASUK DAN KELUAR RUANG PEMULASARAAN JENAZAH.
1. Alur Masuk untuk Petugas a. Petugas masuk lewat pintu depan b. Masuk ruang ganti c. Petugas mengganti baju luar dengan baju khusus di ruang pemulasaraan jenazah d. Mengenakan topi / penutup kepala 2. Alur Keluar untuk Petugas Untuk alur keluar petugas sesuai dengan alur masuk petugas
C. PEMBERSIHAN RUANG.
1. Pembersihan mingguan Pembersihan rutin yaitu pembersihan dilakukan setiap 1 minggu sekali oleh petugas cleaning service
8
2. Pembersihan sewaktu Pembersihan bila ada pemakaian ruang pemulasaraan jenazah
D. PELAPORAN.
Pelaporan hasil pemulasaraan jenazah dalam bentuk hard copy dan soft copy. Dibuat dalam laporan kinerja pemulasaraan jenazah dan laporan bulanan
E. PERAWATAN GEDUNG.
Perawatan dan perbaikan dilakukan oleh Bidang Umum, Instalasi Pemeliharaan Sarana
F. PELAYANAN PEMULASARAAN JENAZAH.
Melayani kebutuhan pasien dalam Rumah Sakit dan luar Rumah Sakit. Pelayanan 24 jam, bekerja sama dengan badan swasta pelayanan jenasah yang ada baik di kabupaten grobogan atau di kota semarang, dalam pelayanan kebutuhan dan perlengkapan untuk pelayanan pemulasaraan jenazah.
9
BAB V LOGISTIK
A. PENGADAAN ALAT DAN BAHAN.
1. Pengadaan barang medis Alur : kepala instalasi menulis permintaan di buku order non stock disesuaikan anggaran yang sudah dibuat di program kerja, dan bila ada alat atau bahan diperlukan di luar program kerja. Meminta persetujuan dari bidang pengadaan kemudian dibawa ke bagian pembelian. Bila pemakaian barang/ alkes rutin bisa langsung di order dari farmasi. Barang medis antara lain : masker, apron, dll 2. Pengadaan barang non medis Alur : kepala instalasi menulis permintaan di buku order non stock disesuaikan anggaran yang sudah dibuat di program kerja, dan bila ada alat atau bahan diperlukan di luar program kerja. Meminta persetujuan dari bidang pengadaan kemudian dibawa ke bagian inventory. Bila pemakaian barang rutin bisa langsung di order dari gudang logistik. Barang non medis medis : alat tulis, barang cetakan, keperluan rumah tangga, sabun
B. PERSEDIAAN BARANG.
1. Perlengkapan mandi (sabun, shampoo, handuk) 2. Bahan untuk pengawetan jenazah (formalin 40%) 3. Perlengkapan alat tulis 4. Perlengkapan untuk pemulasaraan jenazah (peti, hiasan dan kelengkapan lainnya)
10
BAB VI KESELAMATAN PASIEN DAN PETUGAS
A. PENGERTIAN.
Di Ruang Pemulasaraan Jenazah , keselamatan pasien lebih difokuskan pada petugas dan keluarga yang mendampingi, supaya tidak terjadi penularan dari jenazah kepada petugas.
B. TUJUAN.
Memenuhi standar keselamatan petugas kesehatan saat melakukan perawatan jenazah melalui pemakaian APD yang benar.
C. TATA LAKSANA
Langkah-langkah penerapan keselamatan pasien rumah sakit : a. Mulai dengan membuat standar prosedur operasional (SPO) b. Melakukan SPO di semua segi pelayanan pemulasaraan jenazah c. Mencatat dan menuliskan laporan kejadian bila terjadi kejadian yang tidak diharapkan (KTD) d. Kepala Unit bersama pihak yang terkait melakukan penyelidikan terhadap KTD, mencari jalan keluar bila perlu merubah system sehingga lebih baik dan lebih aman untuk pasien, membuat tindak lanjut dan mensosialisasikan tindak lanjut untuk dilakukan bersama dan mengevaluasi system yang baru tersebut e. Melaporkan Indikator keselamatan pasien dan petugas kesehatan setiap bulan dalam rapat kerja bulanan dengan direksi.
11
BAB VII KESELAMATAN KERJA
A. PENGERTIAN
Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja adalah salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman , sehat, bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi atau bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan produktifitas kerja . Penyakit Akibat Kerja ( PAK ) dan Kecelakaan Kerja ( KK ) di kalangan petugas kesehatan belum terekam dengan baik. Jika kita pelajari angka kecelakaan dan penyakit akibat kerja dibeberapa negara maju dari beberapa pengamatan menunjukkan kecenderungan peningkatan prevalensi.Sebagai factor penyebab adalah kurangnya kesadaran pekerja, serta kualitas ketrampilan pekerja yang kurang memadai , sehingga meremehkan resiko kerja, contohnya tidak menggunakan APD pada saat perawatan jenazah.
B. TUJUAN.
Tujuan dari Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja adalah supaya setiap pekerja pemulasaraan jenazah aman dari kecelakaan akibat kerja, termasuk aman dari paparan cairan tubuh yang infeksius dan zat-sat kimia lainnya.
C. TATA LAKSANA. 1. Bangunan
a. Area tertutup, harus benar-benar tidak dapat diakses oleh orang yang tidak berkepentingan. b. Dinding keramik, berlantai tidak berpori. c. Memiliki sistem pembuangan limbah, sirkulasi udara dan sistem pendingin. d. Unit Pemulasaraan Jenazah harus mempunyai alat pemadam api. e. Dua pintu / jalan harus disediakan untuk keluar dari kebakaran dan terpisah. 2. Peralatan
a. Mobile jenazah/ ambulance jenazah dan brankar angkat. b. Sistem komunikasi (telepon). c. APD. d. Peralatan memandikan. 12
e. Peralatan pemulasaraan jenazah. 3. Alat Pengaman Diri.
a. Cuci tangan harus dijadikan budaya dalam setiap melakukann pekerjaan di Instalasi Pemulasaraan Jenazah b. Penggunaan Alat pengaman diri wajib dilakukan. 4. Monitoring Kesehatan
a. Monitoring Kesehatan pekerja Instalasi Pemulasaraan Jenazah dilakukan setiap 1 tahun sekali b. Bila terjadi luka tusuk, setiap pekerja wajib melakukan pemeriksaan / tes Panel Hepatitis dan HIV.
13
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU
PENGUKURAN
1. Ketersediaan pelayanan pemulasaraan
STANDAR
24 jam
jenazah 2. Ketersediaan fasilitas kamar jenazah
Sesuai
Persyaratan
kelas
rumah sakit 3. Ketersediaan tenaga di instalasi perawatan
Ada SK Direktur
jenazah 4. Perawatan
enazah sesuai standar
100%
universal precaution 5. Tidak terjadinya kesalahan identifikasi
100 %
jenazah
14
BAB IX PENUTUP
Pedoman pelayanan pemulasaraan jenazah mempunyai peranan penting untuk pedoman kerja bagi tim pemulasaraan jenazah dalam memberikan pelayanan kepada keluarga pasien. Pedoman ini dapat digunakan juga sebagai acuan kerja bagi tenaga pemulasaraan jenazah. Penyusunan pedoman pelayanan pemulasaraan jenazah ini adalah merupakan langkah awal sebagai suatu proses yang panjang sehingga memerlukan dukungan dan kerja sama dari berbagai pihak dalam penerapannya untuk mencapai tujuan pemulasaraan jenazah dan tujuan rumah sakit dalam memberikan pelayanan sampai paripurna.
DIREKTUR RS. ENGGAL WARAS,
PANJI ARYO PRABOWO
15