5 TAHAP PENCEGAHAN PENYAKIT JANTUNG KORONER
1.
Health Promotion (Promosi Kesehatan) Pada Pada tahap tahap pence pencega gaha han n ini, ini, dilak dilakuk ukan an pada pada saat saat masih masih sehat. sehat.T Tidak idak hany hanyaa untu untuk k mengantisipasi penyakikit aterosklerosis saja tetapi juga penyakit-penyakit yang lain.Karena upaya ini bertujuan agar kondisi kesehatan tetep terjaga. Promosi kesehatan yang dilakukan adalah memberi penyuluhan penyuluhan tentang pengetahua pengetahuan n kesehatan kesehatan khususnya khususnya penyakit penyakit jantung jantung koroner, koroner, olahraga secara teratur, teratur, menyeimban menyeimbangkan gkan asupan gii dalam tubuh, melakukan melakukan pemeriksaan secara berkala, dan pegetahuan secara genetis tentang ri!ayat penyakit.
".
#peci$ic Protection (Perlindungan Khusus) %agi yang beresiko tinggi terhadap penyakit jantung diharapkan untuk bisa menghindari hal-hal yang bisa meninggalakan kebiasaan-kebiasaan seperti merokok, tidak mengkonsumsi alcohol, menjaga kadar kolesterol, tekanan darah dan diabetes di ba!ah kontol dengan sering berkonsultasi dengan dokter. dokter.
&.
'arly iagnosis and Prompt treatment (iagnosis dan Pengobatan segera) #ebe #ebelu lum m terja terjadi diny nyaa komp kompli likas kasi, i, atero aterosk skle lero rosis sis mung mungki kin n tida tidak k akan akan terd terdiag iagno nosis sis.. Kompli Komplikasi kasi yang yang terjadi terjadi adalah, adalah, terden terdengarn garnya ya bruit (suara (suara meniup meniup)) pada pada pemerik pemeriksaan saan dengan stetoskop dengan stetoskop bisa bisa merupakan petunjuk dari aterosklerosis. a terosklerosis. enyut nadi pada daerah yang terkena bisa berkurang. Pada tahap ini menemukan penderita dilakukan dengan melakukan surey pada kelompok beresiko dan melakukan pelaporan. alam surey yang dilakukan dapat melakukan pemeriksaan untuk memdiagnosis penderita. Pemeriksaan yang bisa dilakukan untuk mendiagnosis aterosklerosis yaitu *
ABI (ankle-brachial index), index), dilakukan pengukuran tekanan darah di pergelangan kaki dan lengan.
Pemeriksaan Doppler Pemeriksaan Doppler di daerah yang terkena.
#kening ultrasonik Duplex. Duplex.
CT scan di daerah yang terkena.
Arteriografi resonansi magnetik magnetik .
Arteriografi di daerah yang terkena.
IVUS (intraascular ultrasound ). ).
Pengobatan bisa dilakukan dengan memberikan obat-obatan untuk menurunkan kadar lemak dan kolesterol kolesterol dalam darah (contohnya (contohnya colestyramine, colestyramine, kolestipol, kolestipol, asam nikotinat, nikotinat,
gem$ibroil, probukol, loastatin). +spirin, ticlopidine dan clopidogrel atau anti-koagulan bisa diberikan untuk mengurangi resiko terbentuknya bekuan darah. .
isability imitation (Pembatasan isabilitas) ika terdapat gejala yang akut, sumbatan akut yang mengancam kemampuan otot dan jaringan kulit untuk berkontraksi atau salah satu organ sudah tidak dapat ber$ungsi sempurna, mungkin dapat dilakukan pengobatan selanjutnya.#eperti*
pembedahan +ngioplasti balon dilakukan untuk meratakan plak dan meningkatkan aliran darah yang melalui endapan lemak.
'narterektomi merupakan suatu untuk mengangkat endapan.
Pembedahan bypass merupakan prosedur yang sangat inasi$, dimana arteri atau ena yang normal dari penderita digunakan untuk membuat jembatan guna menghindari arteri yang tersumbat.
Thrombolytic. ika arteri tersumbat oleh adanya gumpalan darah, biasanya diberi obat untuk melarutkan gumpalan ke dalam arteri sampai gumpalan itu kembali normal.
Penggunaan +ngiography. engan cara memasukkan catheter kecil ke dalam arteri dan di celup, dan kemudian sumbatan tersebut di tolong dengan sinar /.
0.
ehabilitation (ehabilitasi) ehabilitasi pengobatan yang spesi$ik ditentukan berdasarkan *
2sia, kesehatan secara menyeluruh dan ri!ayat kesehatan.
Perluasan dari penyakit tersebut
aerah yang mengalami sumbatan
Tanda-tanda dan gejala-gejala yang dialami pasien
i!ayat kesehatahan dan pengobatanan seseorang terkait dengan sensiitasnya terhadap terapi3prosedur pengobatan yang pernah dialami
+rah yang di harapkan untuk penyakit ini ke depannya.
Pendapat atau pilihan. ehabilitasi yang dilakukan adalah penerapan perilaku sehat dalam keseharian seperti menghindari konsumsi alcohol dan rokok serta olahraga secara teratur, asupan gii yang sesuai, menghindari makanan-makanan yang tinggi kolesterol, pemeriksaan secara berkala, dan psikoterapi untuk mengendalikan.
4sktor resiko %erikut $aktor resiko penyakit jantung koroner (serangan jantung) 1. ". &. . 0. 6. 7.
5emiliki kadar kolesterol darah yang tidak normal ( tinggi, H rendah) merokok penyakit 5 obesitas hipertensi kurang aktiitas keturunan penyakit jantung koroner
pencegahan merupakan salah satu yang utama yang dilakukan pada saat masih sehat. Tahap pencegahannya seperti 8 deteksi dini adalah cara yang terbaik untuk menjaga kesehatan dan menghindari diri dari serangan jantung. Kenali segera $aktor resikonya dan perbaiki kondisi maupun gaya hidup yang meningkatkan kemungkinan terjadinya serangan jantung. Kesadaran bisa berjalan sangat jauh dalam mengelola kadar kolesterol tinggi dan mencegah prosedur medis darurat. #elain mengkonsumsi makanan sehat dan menjalani gaya hidup akti$, disarankan agar semua orang menjalani pemeriksaan kolesterol. Tanpa tes darah, sulit - jika bukan tidak mungkin - untuk mengetahui apakah seseorang menderita kadar kolesterol atau trigliserida yang tidak sehat. Panduan merekomendasikan agar semua orang de!asa berusia di atas "9 tahun diskrining setiap 0 tahun. #krining yang lebih sering mungkin direkomendasikan jika +nda memiliki $aktor risiko penyakit jantung koroner berikut ini* i!ayat keluarga kolesterol sangat tinggi PK prematur dalam tingkat pertama relati$ (sebelum usia 00 pada pria, usia 60 pada !anita) iabetes i!ayat merokok atau kebiasaan merokok saat ini Tekanan darah tinggi.
#troke merupakan penyakit neurologi yang utama. #troke merupakan penyakit yang banyak diderita masyarakat indonesia dan penyebab kematian nomor tiga (setelah penyakit jantung dan kanker), namun merupakan penyebab kecacatan nomor satu. #troke terjadi akibat
gangguan pembuluh darah di otak. %erdasarkan data riset kesehatan dasar, pasien stroke mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. %erdasarkan, :lobal #tatus eport on ;oncommunicable iseases yang dirilis ndonesia, data iset Kesehatan asar (iskesdas) tahun "91& menunjukkan bah!a stroke merupakan penyebab kematian dan kecacatan utama di hampir seluruh rumah sakit di >ndonesia. ata itu juga menyebutkan terjadi peningkatan prealensi stroke di >ndonesia, dari ?,& per 1.999 penduduk (per mil) pada "997, menjadi 1",1 per 1.999 penduduk pada "91&. Kejadian penyakit stroke yang terus meningkat ini, salah satu penyebabnya karena masyarakat masih kerap mengabaikan pentingnya pengendalian $aktor risiko stroke. #troke dapat terjadi karena seseorang indiidu yang sehat memiliki $aktor risiko stroke. 4aktor risiko stroke ada yang dapat dikendalikan dan ada pula yang tidak dapat dikendalikan. 4aktor risiko stroke yang tidak dapat dikendalikan adalah usia, jenis kelamin, ras, ri!ayat keluarga, dan ri!ayat stroke sebelumnya. Kelompok usia lanjut dan laki-laki lebih mudah terkena stroke, demikian pula seseorang dengan ri!ayat keluarga stroke. 4aktor risiko stroke yang dapat dikendalikan adalah hipertensi, diabetes, merokok, kolesterol darah yang tinggi, trigliserida darah yang tinggi, obesitas dsb. Pemahaman akan $aktor risiko stroke yang dapat dikendalikan ini penting. Pengendalian $aktor risiko stroke ini akan menurunkan risiko seseorang untuk terkena stroke. Tekanan darah yang terkendali di ba!ah 1&9@?9 mmHg akan menurunkan risiko seseorang untuk terkena stroke. %erhenti merokok akan menurunkan pula risiko terkena stroke. Kolesterol yang tinggi juga merupakan $aktor risiko untuk terkena stroke. Pertanyaan kritis yang muncul adalah A%agaimana hubungan antara kolesterol darah yang tinggi dan strokeBC dan A%agaimana upaya pengendalian kolesterol untuk mencegah strokeBC