LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI H A ND N D H YG YG I E N E
LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI H A N D H Y G I E N E TAHUN 2017 A. PENDAHULUAN
Infeksi di rumah sakit atau infeksi nosokomial merupakan persoalan serius yang menjadi penyebab langsung maupun tidak langsung kematian pasien. Walaupun beberapa kejadian infeksi nosokomial tidak menyebabkan kematian pasien, namun menyebabkan pasien dirawat lebih lama akibatnya pasien harus membayar lebih mahal. Infeksi nosokomial yang dikenal dengan Healthcare H ealthcare Associated Infections (HAIs) dapat terjadi melalui penularan dari pasien kepada petugas, dari pasien ke pasien lain, dari pasien kepada pengunjung atau keluarga maupun dari petugas kepada pasien. Berdasarkan data badan kesehatan dunia, WHO, infeksi yang terjadi akibat interaksi yang berlangsung di rumah sakit (nosokomial) merupakan salah satu penyebab utama tingginya angka kesakitan dan kematian di dunia. Data tahun 2005 menunjukan, infeksi nosokomial menyebabkan 1,4 juta orang di seluruh dunia meninggal. Sementara itu, sekitar 10 persen pasien rawat inap di rumah sakit di seluruh dunia mengalami infeksi nosokomial/infeksi rumah sakit. Di Indonesia, berdasarkan penelitian pada tahun 2004 yang dilakukan di 11 rumah sakit di Jakarta, menunjukan 9,8 persen pasien rawat inap terinfeksi nosokomial. Untuk itu diperlukan upaya pencegahan dan pengendalian infeksi untuk menekan angka infeksi rumah sakit tersebut, yaitu dengan meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petugas pelayanan kesehatan dalam melakukan pencegahan dan pengendalian infeksi. Strategi Strategi yang digunakan adalah peningkatan kemampuan petugas kesehatan dengan metode Standar Precautions / Kewaspadaan Standar yang diterapkan pada semua orang (pasien, petugas atau pengunjung) yang datang ke fasilitas pelayanan kesehatan tanpa menghiraukan mereka terinfeksi atau tidak serta kewaspadaan berdasarkan penularan yang diperuntukkan bagi pasien rawat inap dengan menunjukkan gejala, terinfeksi dengan kuman yang bersifat pathogen. Upaya pencegahan dan pengendalian infeksi melibatkan semua unsur, mulai dari unsur pimpinan sampai kepada staf. Peran pimpinan yang diharapkan adalah menyiapkan sistem, sarana dan prasarana penunjang lainnya, sedangkan peran staf adalah sebagai pelaksana langsung dalam upaya up aya pencegahan pence gahan dan pengendalian infeksi in feksi sesuai prosedur yang telah ditetapkan. Salah satu tahap kewaspadaan standar yang efektif dalam pencegahan dan
pengendalian infeksi adalah hand hygiene hygiene (kebersihan tangan), karena kegagalan dalam menjaga kebersihan tangan adalah penyebab utama infeksi nosokomial dan mengakibatkan penyebaran mikroorganisme multi resisten di fasilitas pelayanan kesehatan. Menjaga kebersihan tangan dengan cara mencuci tangan adalah metode paling mudah dan efektif dalam pencegahan infeksi nosokomial. nosokomial. Sebagai wujud nyata pencegahan dan pengendalian infeksi di lingkungan rumah sakit, RS Bhayangkara Banda Aceh mengembangkan kegiatan “Kebersihan Tangan” bagi seluruh staf baik yang bersentuhan langsung dengan pasien ataupun tidak, pasien, keluarga pasien dan pengunjung. kegiatan ini terus didengungkan dan diedukasikan secara berkesinambungan, baik melalui poster, leaflet, penyuluhan/edukasi pe nyuluhan/edukasi pada komunitas maupun individu. Dengan harapan bahwa kebersihan tangan/cuci tangan ini menjadi budaya seharihari yang melekat dalam pelayanan yang berlangsung di rumah sakit, yang tujuan akhirnya menekan angka infeksi di rumah sakit dan
menjadikan mutu pelayanan di rumah sakit
meningkat dan keselamatan pasien terjamin.
B. TUJUAN Meningkatkan mutu nosokomial/HAIs
pelayanan
serta
menurunkan
angka
kejadian
infeksi
C. TEHNIK PELAKSANAAN KEGIATAN Kegiatan monitor/pengamatan dilakukan oleh tim PPIRS dengan mengisi instrument penilaian monitoring dan evaluasi tentang alat pelindung diri D. WAKTU DAN TEMPAT Monitoring dan evaluasi telah dilakukan setiap 1 bulan sekali. Pada laporan ini, monitoring dilakukan yaitu pada bulan September hingga November 2017 di unit tersebut oleh tim PPIRS E. SASARAN Petuags kesehatan yaitu dokter, perawat dan petugas laboratorium.
F. TEKNIK EVALUASI Instrument yang terisi setiap bulannya dikumpulkan dan ditabulasi dijumlahkan jawaban
Ya dibagi total indicator (Ya+Tidak) hasilnya di persentase. JUMLAH = Jawaban Ya X 100% Jawaban Ya dan Tidak
G. HASIL MONITORING DAN EVALUASI a. Monitoring Kepatuhan Dokter dalam Hand Hygiene pada 5 Momen HASIL MONITORING DAN EVALUASI KEPATUHAN DOKTER DALAM HAND HYGIENE PADA 5 MOMEN DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA BANDA ACEH 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Hasil Standar
Sep 2017 53.30%
Oct 2017 77.80%
Nov 2017 85.70%
100%
100%
100%
HASIL MONITORING DAN EVALUASI KEPATUHAN DOKTER DALAM HAND HYGIENE PADA 5 MOMEN DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA BANDA ACEH 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Sebelum Kontak Dengan Pasien
Sebelum Tindakan Asepsis
Setelah Terkena Cairan Tubuh Pasien
Setelah Kontak Dengan Pasien
Sep
53
54
53
Okt
76
78
79.5
Nov
85
85.6
86.5
Setelah Kontak Dengan Lingkungan Pasien
b. Monitoring Kepatuhan Perawat dalam Hand Hygiene pada 5 Momen HASIL MONITORING DAN EVALUASI KEPATUHAN PERAWAT DALAM HAND HYGIENE PADA 5 MOMEN DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA BANDA ACEH 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Hasil Standar
Sep 2017 65.20%
Oct 2017 66.90%
Nov 2017 86.00%
100%
100%
100%
HASIL MONITORING DAN EVALUASI KEPATUHAN PERAWAT DALAM HAND HYGIENE PADA 5 MOMEN DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA BANDA ACEH 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Sebelum Kontak Dengan Pasien
Sebelum Tindakan Asepsis
Setelah Terkena Cairan Tubuh Pasien
Setelah Kontak Dengan Pasien
Sep
60
65.3
70.5
Okt
61
63.8
76
Nov
85
86
87
Setelah Kontak Dengan Lingkungan Pasien
c. Monitoring Kepatuhan Petugas Laboratorium dalam Hand Hygiene HASIL MONITORING DAN EVALUASI KEPATUHAN PETUGAS PETUGAS LABORATORIUM DALAM HAND HYGIENE PADA 5 MOMEN DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA BANDA ACEH
100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Hasil Standar
Sep 2017 64.10%
Oct 2017 79.00%
Nov 2017 81.20%
100%
100%
100%
HASIL MONITORING DAN EVALUASI KEPATUHAN PETUGAS LABORATORIUM DALAM HAND HYGIENE PADA 5 MOMEN DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA BANDA ACEH 90 80 70 60
e l t i 50 T s i x 40 A
30 20 10 0 Sebelum Kontak Dengan Pasien
Sebelum Tindakan Asepsis
Setelah Terkena Cairan Tubuh Pasien
Setelah Kontak Dengan Pasien
Sep
60
64.3
68
Okt
72.6
81
84
Nov
75
84.5
84
Setelah Kontak Dengan Lingkungan Pasien
Kepatuhan Petugas Petugas Kesehatan dalam Hand Hygiene Pada 5 Momen di Rumah Sakit Bhayangkara Banda Aceh September-November 2017 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Hasil (%) Standar (%)
Sep-17 60.9
Oct-17 74.6
Nov-17 84.3
85
85
85
Kepatuhan Petugas Kesehatan dalam Hand Hygiene Pada 5 Momen di Rumah Sakit Bhayangkara Banda Aceh September-November 2017 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Sebelum Kontak Dengan Pasien
Sebelum Tindakan Asepsis
Setelah Terkena Cairan Tubuh Pasien
Setelah Kontak Dengan Pasien
Sep
57.7
61.2
63.8
Okt
69.9
74.3
79.8
Nov
81.7
85.4
85.8
Setelah Kontak Dengan Lingkungan Pasien
Plan Kami Berencana: Meningkatkan kepatuhan perawat dalam melakukan hand hygiene pada 5 momen
Do
Study
Apa yang diamati? Analisis kepatuhan petugas kesehatan dalam melakukan hand hygiene Capaian sesuai target yang ditetapkan
Apakah hasil sesuai target capaian? Hasil capaian belum sesuai target capaian Trend setiap bulannya menunjukkan peningkatan kepatuhan staf dalam hand hygiene Akar Masalah : Kepatuhan terendah dalam hand hygiene yaitu pada momen sebelum kontak dengan pasien Fasilitas hand hygiene belum memadai serta belum tersedianya poster dan tempat pembuangan limbah sesuai standar
•
•
Action •
•
•
•
•
•
•
•
Monitoring dan evaluasi secara berkala Follow-Up PDSA pada pelaporan selanjutnya Sosialisasi kembali hand hygiene five moments Evaluasi secara berkelanjutan dan pemberian reward kepada petugas yang telah melakukan hand hygiene dengan benar Perlunya sarana dan prasaran pendukung terhadap kepatuhan petugas dalam pelaksanaan hand higiene Koordinasi dengan manajemen RS terkait penyediaan fasilitas cuci tangan yang memadai
H. KESIMPULAN 1. Kepatuhan petugas kesehatan dalam hand hygiene masih berada di bawah standar 2. Kepatuhan terendah dalam hand hygiene yaitu pada momen sebelum kontak dengan pasien 3. Petugas yang di monitoring yaitu pada dokter, perawat dan petugas laboratorium I. REKOMENDASI TINDAK LANJUT 1. Perlunya dukungan manajemen RS dalam meningkatkan kepatuhan staf dalam hand hygiene pada 5 momen khususnya terhadap pengadaan fasilitas cuci tangan sesuai standar 2. Melibatkan petugas keseahtan lainnya untuk dimonitoring seperti petugas radiologi, gizi, apoteker dll 3. Lakukan sosialisasi kembali kepada seluruh staf, pengunjung maupun pasien dan keluarga untuk membudayakan kebersihan tangan.
Banda Aceh, Desember 2017 Mengetahui, Ketua Komite PPI RS Bhayangkara
dr. Ira Bauty Dwi Octavia