PENANGANAN SKISTOSOMIASIS
No. Dokumen No. Revisi TanggalTerbit Halaman
SOP
:800/SOP/PKM/KM/III/2018 :0 : 15 Mei 2018 : 1/2
PUSKESMAS KARANG MUKTI
1. Pengertian
Schistosoma adalah salah satu penyakit infeksiparasit yang disebabkan oleh cacing trematoda dari genus schistosoma (blood ( blood fluke). fluke). Terdapat tigas
pesies
cacing
trematoda
utama
yang
menjadi
penyebab
skistosomiasis yaitu Schistosomajaponicum, schistosoma haemato biumdan schistosomamansoni. schistosomamansoni . 2. Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah penanganan Skistosomiasis
3. Kebijakan
Surat Keputusan Kepala Puskesmas tentang penanganan Skistosomiasis
4. Referensi
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 5 Tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilisitas Kesehatan Primer
5. Prosedur
1. Petugas melakukan anamnesa a. Padafaseakut, pasien biasanya datang dengan keluhan demam, nyerikepala,
nyeritungkai,
urtikaria,
bronchitis,
nyeriabdominal.Biasanyater dapat riwayat terpapar dengan air misalnya danau atau sungai 4-8 minggu sebelumnya, yang kemudian berkembang menjadi ruamkemerahan ( pruritic rash) rash) b. Padafasekronis,
keluhan
pasien
tergantung
pada
letaklesi
misalnya:
Buang air kecildarah (hematuria), rasa tak nyaman hingga nyeri saat berkemih, disebabkan olehurinary olehurinary schistosomiasis biasanya disebabkan olehS. olehS. hematobium. hematobium .
1/4
nyeri abdomen dan diare berdarah biasanya disebabkan oleh intestinal skistosomiasis oleh biasanya disebabkan olehS. olehS. mansoni, S. Japonicum juga S. juga S. Mekongi.
Pembesaranperut, kuning pada kulit dan mata disebabkan oleh hepatosplenicskistosomiasis yang biasanya disebabkan olehS. olehS. Japonicum.
2. Petugasmelakukanpemeriksaanfisik a. Padaskistosomiasisakutdapatditemukan hepatosplenomegaly,
gatalpadakulit,
limfadenopati, demam,
urtikaria,
b. Padaskistosomiasiskronikbisaditemukanhipertensi
portal
buangair besarberdarah (bloody (bloody stool ). ).
dengandistensi
abdomen,
gagalginjaldengan
hepatosplenomegaly,
anemia
danhipertensi,
gagaljantungdengangagaljantungkanan, intestinal polyposis, icterus. 3. Petuga smelakuka pemeriksaan penunjang sederhana Penemuan telur cacing padaspesi mentinja dan pada sedimenurin. 4. Petugas menegakkan diagnosa 5. Petugas memberikan terapi a.
Pengobatan
diberikan
dengan
duatujuan
yakni
untuk
menyembuhkan pasien atau meminimalkan morbiditas dan mengurangi penyebaran penyakit b. Prazikuantel adalah obat pilihan yang diberikan karena dapat membunuh semuaspesies Schistosoma. Walaupun pemberian single terapi sudah bersifatkuratif, namun pengulangan setelah 2 sampai 4 minggu dapat meningkatkan efektifitas pengobatan. Pemberian prazikuantel dengan dosis sebagai berikut:
Spesies Schistosoma
Dosis Prazikuantel
S. Mansoni, S. Haematobium
40mg/kgBB, 2x/hr
S. Intercalatum S. Japonicum, S. Mekongi
2/4
60mg/kgBB, 2x/hr
6. Diagram Alir Anamnesa Fase akut : demam, nyerikepala, nyeritungkai, urtikaria, bronchitis, nyeri abdominal. Fasekronis (tergantungletaklesi)misalnyahematuria, nyeri BAK, nyeri abdomen dan diare darah, pembesaran perut, kuningpada kulitdan mata
Pemeriksaanfisik
Pemeriksaanpenunjang
Diagnosa Terapi : Prazikuantel, pengulangan setelah 2 sampai 4 minggu Spesies Schistosoma
Dosis Prazikuantel
S. Mansoni, S. Haematobium 40mg/kgBB, 2x/hr S. Intercalatum S. Japonicum, S. Mekongi
60mg/kgBB, 2x/hr
KonselingdanEdukasi
Semua proses ditulis dalam rekam medis
7. Unit Terkait
a. UGD b. Poliumum, c. Poli KIA
3/4
8. RekamanH istoris
Halaman
Yang dirubah
4/4
Perubahan
DiberlakukanTgl.