LAPORAN FIELD LAB ANALISIS PELAKSANAAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) DI PUSKESMAS KALIJAMBE SRAGEN
KELOMPOK B3 Akhlis Mufid Auliy G!!"#!"$ A%li& 'ssli A%i&i G!!"#!*# B&+idik Ikid D,kiyyh G!!"#!-# Di&& Pid Ri,ky G!!"#!.# Fidus Mulidi+y /0 A G!!"#"!* Gus+f+ A1du Rh%& G!!"#""! Ls+y /d&i G!!"#"3$ M2h%%d Ri,l 4%5& P G!!"#"-6 Ndi Rh%i&+i 4+&+2 G!!"#".# Ri&du P%+ Pu+i G!!"#*!! S2l S P27id&+i G!!"#**# Tu+i Tu +i R+&si G!!"#*3* PROGRAM STUDI KEDOKTERAN FAKULT FAKULTAS KEDOKTERAN KEDOKTER AN UNI8ERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA TA4UN *!". LEMBAR PENGESA4AN
Laporan kegiatan Field Lab Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) yang dilaksanakan di Puskesmas Kalijambe, Sragen pada hari abu, ! Mei "#$% ini telah
disetujui oleh instruktur Field Lab di lapangan untuk memenuhi salah satu tugas Field Lab MTBS&
Surakarta, ! Mei "#$%
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Kalijambe, Sragen
'P&
BAB I PENDA4ULUAN
A L+ + Bl Blk k&9
Setiap tahun, lebih dari $# juta anak di dunia meninggal sebelum menapai usia * tahun& Lebih dari setengahnya disebabkan disebabkan oleh * penyakit penyakit yang sebenarnya sebenarnya dapat dapat diegah diegah dan diobat diobatii antara antara lain+ lain+ pneumo pneumonia nia,, diare, diare, malari malaria, a, ampak ampak,, dan malnutrisi malnutrisi&& Seringkali Seringkali beberapa beberapa penyakit penyakit tersebut tersebut terjadi terjadi dalam aktu bersamaan bersamaan (Soenarto, "##-)& Pada tahun "##*, dilaporkan terdapat $#,. juta kematian balita di negar negaraa berke berkemb mban ang g akibat akibat * peny penyaki akitt diat diatas as&& /al /al ini ini dapa dapatt dise disebab babka kan n kare karena na rendahnya kualitas pelayanan kesehatan& endahnya kualitas pelayanan kesehatan dapat dipengaruhi oleh berbagai hal, diantaranya diantaranya karena kurangnya kurangnya keterampila keterampilan n petugas petugas kesehatan, kesehatan, kurang memadainya sistem sistem kesehatan dan praktek praktek di keluarga serta di komunitas& komunitas& ntegrasi ntegrasi dari ketiga ketiga 0aktor 0aktor tersebut tersebut sangat diperlukan diperlukan demi terapainya terapainya peningkatan peningkatan derajat kesehatan kesehatan anak& Menurut Soenarto, perbaikan kesehatan anak dapat diapai melalui beberapa hal+ $ " ! 2 * 3
Memp Memper erbai baiki ki mana manajem jemen en kasu kasuss anak anak sakit sakit Memp Memper erba baik ikii asup asupan an gi1 gi1ii anak anak Memb Member erik ikan an imun imunis isas asii lengk lengkap ap Menegah gah trau rauma Men Meneg egah ah peny penyak akit it lain lain Memp Memper erbai baiki ki duku dukunga ngan n psik psikos osos osia iall Pendekat Pendekatan an progra program m peraa peraatan tan balita balita sakit sakit di negara4 negara4nega negara ra berkem berkembang bang
seperti seperti ndonesia ndonesia telah berlangsung berlangsung lama& Program ini berupa program program inter5ensi inter5ensi seara terpisah untuk masing4masing penyakit& Program inter5ensi seara 5ertial ini antara lain program pemberantasan penyakit n0eksi Saluran Perna0asan 6kut (SP6), program pemberantasan penyakit diare, program pemberantasan penyakit malaria, dan penangg penanggula ulanga ngan n kekura kekurangan ngan gi1i& gi1i& Program Program ini dapat dapat menimbu menimbulka lkan n masala masalah h kehilangan peluang dan putus obat pada pasien yang menderita penyakit lain selain penyakit yang dikeluhkan dengan gejala yang sama atau hampir sama& 7ntuk mengatasi kelemahan program atau metode inter5ensi tersebut, pada tahun tahun $--2 8/9 dan 7':;F 7':;F mengemb mengembangk angkan an suatu suatu paket paket yang yang memaduk memadukan an pelayanan terhadap balita sakit dengan ara memadukan inter5ensi tersebut menjadi
satu paket yang disebut Integrated Management of Chilhood Ilness (M:) atau Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)& MTBS yang sudah dikembangkan 8/9 di negara4negara 60rika dan ndia, telah berhasil memberikan keterampilan terhadap tenaga kesehatan yang bertugas di pelayanan kesehatan dasar& MTBS merupakan suatu manajemen yang dilakukan melalui pendekatan terpadu dalam tatalaksana balita sakit yang datang ke sarana pelayanan kesehatan (8ijaya, "##-)& Kegiatan MTBS merupakan upaya untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian balita sekaligus meningkatkan kualitas pelayangan kesehatan& Penilaian balita sakit dengan MTBS terdiri dari klasi0ikasi penyakit, identi0ikasi tindakan, pengobatan, peraatan di rumah, dan konseling& Sasaran MTBS adalah anak umur #4* tahun& 7mur ini dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok usia $ hari sampai " bulan dan kelompok usia " bulan sampai * tahun (
B Tu:u& P%1l:& 6dapun tujuan pembelajaran pada topoik keterampilan MTBS ini
adalah diharapkan mahasisa+ " Mampu melakukan penilaian balita sakit dengan menggunakan pedoman *
MTBS& Mampu menentukan klasi0ikasi masalah balita sakit dengan menggunakan
pedoman MTBS& 3 Mampu menilai status gi1i balita (klinis dan antropometris) menurut aturan #
8/9 ("##*) dan memeriksa adanya penyakit penyerta& Mampu melakukan dan menyarankan tindakan berdasarkan klasi0ikasi balita
-
sakit pada pedoman MTBS& Mampu melakukan pendampingan konseling balita sakit berdasarkan pedoman MTBS berupa peraatan di rumah dan pemberian nasehat berupa kapan kembali untuk tindak lanjut&
BAB II KEGIATAN YANG DILAKUKAN A Kegiatan Pra-Lapangan Sebelum melaksanakan kegiatan di lapangan, pada hari Jumat, 24 Februari 2017 mahasiswa terlebih dahulu mengikuti kuliah pengantar yang diberikan oleh bagian Field Lab FK US! Kemudian dilan"utkan pada #abu, 1 $aret 2017 mahasiswa mengikuti kegiatan pre-test tertulis yang diberikan oleh bagian
Field Lab FK US! Pre-test ini dilaksanakan untuk mengu"i seberapa "auh materi yang telah dipahami oleh mahasiswa sedangkan kuliah pengantar ini bertu"uan untuk memberikan teori mengenai pengetahuan $ana"emen %erpadu &alita Sakit '$%&S(!
B Koordinasi dengan Puskesmas Kalijame !"au#$% &aret '($)* Sehari sebelum melakukan koordinasi, kami menghubungi Kepala )uskesmas Kali"ambe, dr! *ukman +akim untuk membuat "an"i bertemu dikeesokan harinya dan kapuskes menyarankan agar kami datang dengan anggota kelompok yang lengkap! )ada hari koordinasi, kami tiba di puskesmas kali"ambe sekitar pukul 7!0,
kemudian
kami
langsung
diarahkan
menu"u
aula
puskesmas di lantai 2! -isana kami melakukan perkenalan dengan kepala puskesmas dan instruktur lapangan dr! -wi .ahyanti, menyerahkan berkas kelengkapan Field Lab, serta pembekalan singkat mengenai teknis kegiatan
yang
akan
dilakukan pertemuan selan"utnya! Untuk pertemuan selan"utnya kami diminta datang pukul 7!0 dan mengikuti apel pagi!
+ Kegiatan Lapangan ,ari Pertama !"au# '' &aret '($)* Kegiatan lapangan hari pertama dilaksanakan hari #abu tanggal 22 $aret 2017! Kami berangkat sekitar pukul 0/!0 & dan sampai di )uskesmas sekitar pukul 07!20 &! Setiba di puskemas, kami menu"u lokasi apel di depan kali"ambe! Kami mengikuti
apel bersama
puskesmas
pegawaipegawai
puskesmas! Setelah itu kami masuk ke aula puskesmas dan
melakukan latihan soal mengenai kasus yang sering ditemukan pada $%&S! Kami diberikan 3orm mengenai $%&S dan kami dia"arkan ara menggunakan 3orm $%&S! $ateri ini berikan oleh dr! -wi .ahyanti selaku instruktur lapangan dan petugas yang bertugas di poli Kesehatan bu dan 5nak 'K5(! Setelah pembekalan materi, kami berdiskusi mengenai teknis pelaksanaan $%&S untuk pertemuan selan"utnya! )ada pertemuan selan"utnya kami dibagi men"adi / kelompok, yang masingmasing berisi 2 orang!
D Kegiatan Lapangan ,ari Kedua !"au# $ April '($)* )ada pertemuan kedua '#abu, 16 5pril 2017(, kami berangkat sekitar pukul 0/!0 & dan sampai di )uskesmas sekitar pukul 07!20 &! Setiba di puskemas, kami menu"u lokasi apel!
Kami
mengikuti
apel
bersama
pegawaipegawai
puskesmas! Setelah itu kami masuk ke ruang K5, sembari menunggu pasien yang datang, kami mempela"ari 3orm $%&S dan buku panduan $%&S! Ketika pasien datang, maka 1 kelompok menganamnesis dan mengisi 3orm $%&S sesuai dengan
keluhan
pasie
dan
kemudian
bergantian
dengan
kelompok selan"utnya!
E Kegiatan Lapangan ,ari Ketiga !"au# . &ei '($)* )ada pertemuan terakhir ini, kami melakukan presentasi laporan mengenai kasus yang kami dapatkan pada pertemuan sebelumnya! Kami "uga menerima segala kritik atau saran dari Kepala )uskesmas Kali"ambe atas laporan yang telah kami buat! Setelah selesai presentasi kami berpamitan dengan seluruh
pegawai puskesmas yang telah berbaik hati menerima kami selama kegiatan ini!
BAB III PE&BA,A/AN
6& K6S7S $+ 6nak L usia !% bulan datang dengan demam sejak sehari yang lalu& $& Tanda bahaya umum + a) iayat kejang + disangkal& b) 6nak masih mau minum& ) Letargis + negati0& d) iayat muntah + negati0 "&
+ :ompos mentis (tidak letargis)& + positi5e&
2& Status >i1i
+ baik
*& munisasi yang diberikan + lengkap a& # bulan + /epatitis b& $ bulan + B:> dan Polio $ & " bulan +
"& ujuk jika demam terjadi setiap hari selama % hari& !& Kunjungan ulang setiap dua hari jika tetap demam&
B& K6S7S " + 6nak 66 usia $2 bulan datang dengan keluhan demam dan batuk selama " hari& Tidak terdapat keluhan sukar bernapas maupun diare& $ Tidak terdapat tanda bahaya umum "
Status >i1i
+ baik
sejak " hari yang lalu tidak disertai sukar bernapas maupun diare& Menurut alur MTBS mula mula kita harus memeriksa? menari adanya tanda bahaya umum untuk menentukan apakah anak dapat dimasukkan dalam klasi0ikasi merah penyakit yang sangat berat atau tidak& Setelah dilakukan pemeriksaan pada anak dan alloanamnesa terhadap ibu tidak ditemukan tanda bahaya umum pada anak, sehingga anak tidak bisa dimasukkan ke dalam klasi0ikasi merah penyakit yang sangat berat& Sesuai dengan 0orm isian MTBS kami kemudian menggali riayat sesak na0as, diare, dan demam anak& Pendekatan MTBS ini dimulai dari anamnesis yang kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan 0rekuensi napas pasien (respiratory rate/ RR)& /asil anamnesis menyebutkan baha anak telah batuk demam sejak " hari lalu tanpa gangguan napas& Setelah dilakukan pemeriksaan didapatkan !" kali per menit (normal C 2# kali permenit, tidak ada napas epat), tidak ditemukan adanya tarikan dinding dada serta tidak ada stridor& 6nak tidak mengalami diare&
:& K6S7S ! 6nak 6 usia % bulan datang dengan keluhan demam, batuk, dan pilek& Tidak terdapat keluhan sukar bernapas maupun diare& $& Tidak terdapat tanda bahaya umum "& i1i
+ baik
<& K6S7S 2 6nak ' 7sia ",* tahun datang dengan keluhan panas batuk pilek selama " hari& Batuk hingga muntah& Pasien juga mengeluh demam, serta penurunan na0su makan& $&
Tanda bahaya umum + a&iayat kejang + disangkal& b&6nak masih mau minum& &Letargis + negati0& d&iayat muntah + negati0&
"&
!&
a&espiratory rate
+ "*A ? menit&
b&Suhu
+ !-,.o:&
+ :ompos mentis (tidak letargis)&
b&Tarikan dinding dada
2&
Status >i1i
*&
munisasi yang diberikan
+ negati0&
+ baik
+ lengkap
a&
# bulan
+ /epatitis
b&
$ bulan
+ B:> dan Polio $
&
" bulan
+
d&
2 bulan
+
e&
3 bulan
+
0&
- bulan
+ ampak
apakah anak selalu memuntahkan semuanya, dan apakah anak tampak letargis atau tidak sadar& Sesuai dengan 0orm isian MTBS kami kemudian menggali riayat sesak na0as, diare, dan demam anak& /al ini bertujuan menari tanda untuk mengklasi0ikasikan anak apakah dapat dimasukkan ke klasi0ikasi merah pneumonia berat, ataukah kuning pneumonia, ataukah hijau batuk buk an pneumonia& Pendekatan MTBS ini dimulai dari anamnesis yang kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan 0rekuensi napas p asien (respiratory rate? )&
pneumonia)& Kemudian beri pereda tenggorokan dan pereda batuk yang aman misalnya >lyerin >uaiaolat (>>) !A sehari selama ! hari& Selain terapi 0armakologis juga ibu harus diberikan edukasi mengenai kapan harus kembali serta kunjungan ulang setelah * hari bila tidak ada perbaikan& Setelah itu pendekatan MTBS diakhiri dengan konseling kepada ibu pasien untuk lebih memperhatikan kesehatan dan asupan gi1i pasien sesuai dengan 6njuran Makan 7ntuk 6nak Sehat Maupun Sakit &
;& K6S7S * 6nanda 7sia 2 tahun dengan berat badan $",. kg datang dengan keluhan batuk, pilek, diare selama $ hari& $
"
Tanda bahaya umum + a iayat kejang + disangkal& b 6nak masih mau minum& Letargis + negati0& d iayat muntah + negati0
i1i + baik * munisasi yang diberikan + lengkap a # bulan + /epatitis b $ bulan + B:> dan Polio $ " bulan +
Menurut alur MTBS mula mula kita menanyakan identitas pasien (ama, 7sia 2 tahun), menimbang berat badan ($",. kg), mengukur suhu tubuh (!.,3 G:) dan menanyakan keluhannya (batuk, pilek, diare)& Setelah mendapatkan keluhan dilanjutkan dengan memeriksa? menari adanya tanda bahaya umum untuk menentukan apakah anak dapat dimasukkan dalam klasi0ikasi merah penyakit yang sangat berat atau tidak& Tanda bahaya umum ini dapat dilihat dari kondisi anak antara lainE apakah anak masih mau minum ?menyusu, apakah ada riayat atau tanda kejang, apakah anak selalu memuntahkan semuanya, dan apakah anak tampak letargis atau tidak sadar& Setelah dilakukan pemeriksaan pada anak dan alloanamnesa terhadap ibu ditemukan baha anak tidak pernah mengalami tanda tanda bahaya yang seperti disebutkan diatas& Sesuai dengan 0orm isian MTBS kami kemudian menggali riayat sesak na0as, diare, dan demam anak&
•
Beri pelega tenggorokan dan pereda batuk yang aman
•
Kunjungan ulang * hari jika tidak ada perbaikan
Selanjutnya menggali riayat diare pasien& Pasien diketahui sudah mengalami diare sejak $ hari yang lalu& 8arna tinja kuning tidak didapatkan darah dalam tinja& Keadaan umum anak akti0, tidak letargis dan tidak gelisah maupun reel& Tidak ada tanda4tanda dehidrasi seperti mata ekung, anak masih bisa minum, ubit kulit perut kembali dengan epat (C " detik)& Klasi0ikasi yang kami berikan adalah Di T&< Dhidsi tidak ukup tanda4tanda untuk diklasi0ikasikan sebagai diare
dehidrasi berat atau ringan?sedang& Tindakan yang kami berikan adalah •
Beri airan dan makanan sesuai renana terapi 6 yaitu beri airan tambahan sebanyak anak mau dan beri $ tablet 1in selama $# hari&
•
Kunjungan ulang * hari jika tidak ada perbaikan
Selanjutnya menggali riayat demam& Suhu anak saat pemeriksaan aal adalah !.,3 G:& Puskesmas Kalijambe merupakan daerah tanpa risiko malaria, dan anak tidak dibaa berkunjung keluar daerah yang berisiko rendah atau tinggi malaria& 6nak sudah demam selama ! hari dan anak tidak menderita ampak dalam ! bulan terakhir& tidak ditemukan kaku kuduk, pilek, ataupun tanda4tanda ampak seperti ruam kemerahan di kulit menyeluruh <6' salah satu dari batuk, pilek, atau mata merah& klasi0ikasi yang kami berikan adalah D%%; 1uk& Mli karena tidak ada tanda bahaya umum dan tidak ada kaku kuduk& Tindakan yang kami berikan adalah
•
Beri dosis pertama parasetamol karena demam H!.,*G:&
•
Kunjungan ulang " hari jika tetap demam
Karena anak mengalami demam kurang dari % hari, maka kami juga menggali riayat untuk klasi0ikasi demam berdarah& Pada anamnesis tidak didapatkan perdarahan dari hidung atau gusi yang berat, anak tidak muntah, berak berarna bukan hitam dan tidak didapatkan nyeri ulu hati& Pada pemeriksaan tidak didapatkan perdarahan dari hidung atau gusi yang berat, tidak ada bintik perdarahan kulit (petekie)& Tidak ditemukan tanda4 tanda syok& Klasi0ikasi yang kami berikan adalah D%% %u&9ki& DBD karena tidak ada satupun gejala diatas& Tindakan yang kami berikan adalah •
Beri dosis pertama parasetamol bukan golongan salisilat dan ibupro0en karena demam tinggi H!.,*G:&
•
Kunjungan ulang " hari jika tetap demam
F& K6S7S 3 6nak /itatun usia " tahun dengan berat badan -&* kg datang dengan keluhan sakit mata selama " hari& $& Tanda bahaya umum + a)
iayat kejang + disangkal& b) 6nak masih mau minum& ) Letargis + negati0& d) iayat muntah + disangkal&
3&
+ :ompos mentis (tidak letargis)& + negati0&
.& Status >i1i
+ kurang
-& munisasi yang diberikan + lengkap a& # bulan + /epatitis b& $ bulan + B:> dan Polio $ & " bulan +
(respiratory rate/ RR)&
>& K6S7S % 6nak F usia ",* tahun datang dengan keluhan gatal dan pilek selama " hari& Tidak terdapat keluhan batuk, demam maupun diare& $& Tidak terdapat tanda bahaya umum "&
!& Status >i1i + baik
Menurut alur MTBS mula mula kita harus memeriksa? menari adanya tanda bahaya umum untuk menentukan apakah anak dapat dimasukkan dalam klasi0ikasi merah penyakit yang sangat berat atau tidak& Setelah dilakukan pemeriksaan pada anak dan alloanamnesa terhadap ibu tidak ditemukan tanda bahaya umum pada anak, sehingga anak tidak bisa dimasukkan ke dalam klasi0ikasi merah penyakit yang sangat berat& Sesuai dengan 0orm isian MTBS kami kemudian menggali riayat sesak na0as, diare, dan demam anak& Pendekatan MTBS ini dimulai dari anamnesis yang kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan suhu badan pasien& /asil anamnesis menyebutkan baha anak telah gatal dan pilek sejak " hari lalu tanpa demam& Setelah dilakukan pemeriksaan didapatkan suhu badan !3,%o: tanpa adanya tanda4tanda
/& K6S7S . 6nak M 7sia - bulan datang dengan keluhan batuk pilek selama $ hari&
& Letargis + negati0& d& iayat muntah + disangkal "& i1i
+ :ompos mentis (tidak letargis)& + negati0&
+ baik, asupan 6S sering serta bayi sudah diberi
makanan pendamping 6S sebanyak ! kali sehari& *& munisasi yang diberikan + a& # bulan + /epatitis b& $ bulan + B:> dan Polio $ & " bulan +
tanda untuk mengklasi0ikasikan anak apakah dapat dimasukkan ke klasi0ikasi merah pneumonia berat, ataukah kuning pneumonia, ataukah hijau batuk bukan pneumonia& Pendekatan MTBS ini dimulai dari anamnesis yang kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan 0rekuensi napas pasien (respiratory rate/ RR)& /asil anamnesis menyebutkan baha anak telah batuk pilek sejak $ hari lalu disertai demam& Setelah dilakukan pemeriksaan didapatkan *- kali per menit (normal C 2# kali permenit, napas epat), tidak ditemukan adanya tarikan dinding dada serta tidak ada stridor& >) !A sehari selama ! hari& Selain terapi 0armakologis juga ibu harus diberikan edukasi mengenai kapan harus kembali serta kunjungan ulang setelah * hari bila tidak ada perbaikan& Setelah itu pendekatan MTBS diakhiri dengan konseling kepada ibu pasien untuk lebih memperhatikan kesehatan dan asupan gi1i pasien sesuai dengan 6njuran Makan 7ntuk 6nak Sehat Maupun Sakit &
& K6S7S 6nak Ken1o usia ! tahun datang dengan keluhan demam selama * hari&
$& Tanda bahaya umum + a& b& & d&
iayat kejang + disangkal& Bayi masih mau minum& Letargis + negati0& Terdapat riayat anak tersebut memuntahkan semuanya
"&
+ 4 (tidak dihitung karena pemeriksa kesulitan
menilai 0rekuensi napas anak) b& Suhu + !%,%o:& !&
+ :ompos mentis (tidak letargis)& + negati0&
2& Status >i1i + baik, makan sebanyak ! kali sehari dengan lauk lengkap, hanya porsi lebih sedikit& *& munisasi yang diberikan + lengkap a& # bulan + /epatitis b& $ bulan + B:> dan Polio $ & " bulan +
riayat atau tanda kejang,
apakah anak selalu
memuntahkan semuanya, dan apakah anak tampak letargis atau tidak
sadar& Setelah dilakukan pemeriksaan pada anak dan alloanamnesa terhadap ibu, ditemukan tanda bahaya umum pada anak, sehingga anak bisa dimasukkan ke dalam klasi0ikasi merah penyakit yang sangat berat& Sesuai dengan 0orm isian MTBS, kami kemudian menggali riayat sesak na0as, diare, dan demam anak& /al ini bertujuan menari tanda untuk mengklasi0ikasikan anak apakah dapat dimasukkan ke klasi0ikasi merah pneumonia berat, ataukah kuning pneumonia, ataukah hijau batuk bukan pneumonia& Pendekatan MTBS ini dimulai dari anamnesis yang kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan 0rekuensi napas pasien (respiratory rate/ RR)& /asil anamnesis menyebutkan baha anak telah batuk pilek sejak $ hari lalu tanpa disertai demam& Setelah dilakukan pemeriksaan didapatkan !" kali per menit (normal C 2# kali permenit, tidak ada napas epat), tidak ditemukan adanya tarikan dinding dada serta tidak ada stridor& Berdasarkan hasil pemeriksaa seara keseluruhan, anak 6 diduga menderita batuk tanpa pneumonia yang termasuk dalam klasi0ikasi hijau karena pasien mengalami batuk tetapi tidak ada tarikan dinding dada bagian baah ke dalam (T<
pedoman
MTBS,
anak
yang
diklasi0ikasikan
menderita batuk tanpa pneumonia bisa diraat di rumah tanpa antibiotik (jangan berikan antibiotik kepada anak dengan batuk atau pilek
tanpa
tanda4tanda
pneumonia)&
Kemudian
beri
pereda
tenggorokan dan pereda batuk yang aman misalnya Glycerin Guaiacolat (>>) !A sehari selama ! hari& Selain terapi 0armakologis juga ibu harus diberikan edukasi mengenai kapan harus kembali serta
kunjungan ulang setelah * hari bila tidak ada perbaikan& Setelah itu pendekatan MTBS diakhiri dengan konseling kepada ibu pasien untuk lebih memperhatikan kesehatan dan asupan gi1i pasien sesuai dengan 6njuran Makan 7ntuk 6nak Sehat Maupun Sakit &
BAB I8
PENUTUP
A Ksi%
$
Pada kegiatan Field Lab ini kelompok kami melakukan kegiatan penilaian terhadap balita sakit berdasarkan pedoman Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) yang dilaksanakan di Puskesmas Kalijambe, Sragen dengan subjek balita sakit yang melakukan pemeriksaan umum ke poliklinik MTBS Puskesmas Kalijambe&
"
!
Beberapa kendala yang dialami kelompok selama melakukan penilaian MTBS antara lain terdapat beberapa kasus yang tidak dapat di klasi0ikasikan sesuai 0orm MTBS sehingga pengaplikasian 0orm MTBS dalam praktek lapangan kurang maksimal&
B S& $
Mahasisa diharapkan datang tepat aktu dan mempersiapkan alat, bahan dan
"
materi yang akan dilakukan pada kegiatan dengan lebih matang& Melaksanakan MTBS seara rutin dan terarah sesuai 0orm MTBS sehingga dapat memaksimalkan upaya deteksi dini terhadap penyakit pada balita yang datang& Terutama terhadap keluhan batuk, diare, demam, masalah telinga, status
!
gi1i serta status imunisasi pada balita& Mahasisa melakukan penilaian MTBS hendaknya memiliki kemampuan komunikasi yang baik serta mempelajari ilmu yang telah dipelajari sebelumnya seara maksimal sehingga tidak terjadi kesalahan diagnosis pada balita sakit&
DA0TA" PU/TAKA
-epartemen Kesehatan #! 20011! Modul MTBS Revisi Tahun 2008! Jakarta8 -epkes #! -irektorat &ina Kesehatan 5nak! 2006! Pertemuan Nasional Program esehatan !na" Jakarta8 -epkes #!
Mana#emen Terpadu Balita Sa"it !
LAMPIRAN
9ambar 1 )engarahan pelaksanaan $%&S dan pen"elasan 3orm $%&S di )uskesmas Kali"ambe, Sragen
9ambar 2 $ahasiswa Field *ab mengikuti apel pagi sebelum kegiatan di )uskesmas Kali"ambe, Sragen