HUBUNGAN ILMU KALAM, FILSAFAT DAN TASAWUF Oleh : Dra.Lailatu Zahroh, MPdI
Hubungan Ilmu Kalam, Filsafat dan Tasawuf 1. Titik Persamaan a. Kemiripan obyek kajian b. Mencari kebenaran 2. Titik Perbedaan a. Terletak pada aspek metodologinya b. Dilihat dari aspek aksiologi (manfaatnya) 3. Titik Singgung antara Ilmu Kalam dan Ilmu Tasawuf
TITIK PERSAMAAN (Kemiripan Obyek Kajian) Obyek kajian ilmu kalam ialah ketuhanan dan segala sesuatu yang berkaitan denganNya ► Obyek kajian filsafat ialah masalah ketuhanan disamping masalah alam, manusia dan segala sesuatu yang ada ► Obyek kajian tasawuf ialah Allah, yakni upaya-upaya pendekatan terhadapnya. ►
TITIK PERSAMAAN (Mencari Kebenaran) Ilmu Kalam dengan metodenya sendiri berusaha mencari kebenaran tentang Allah dan yang berkaitan denganNya ► Filsafat dengan wataknya sendiri pula, berusaha menghampiri kebenaran baik tentang alam maupun manusia (yang belum atau tidak dapat dijangkau oleh ilmu pengetahuan karena berada di luar atau diatas jangkauannya) atau tentang Allah ►
Lanjutan....... ►
Tasawuf dengan metodenya berusaha menghampiri kebenaran yang berkaitan dengan perjalanan spiritual menuju Tuhan
TITIK PERBEDAAN (Dilihat dari aspek metodologinya) ►
Ilmu Kalam * Sebagai ilmu yang menggunakan logika (disamping argumentasi naqliyah) berfungsi untuk mempertahankan keyakinan ajaran agama, yang sangat tampak nilai-nilai apologinya. * Pada dasarnya ilmu ini menggunakan metode dialektika dan dikenal dengan istilah dialog keagamaan * Sebagian ilmuwan mengatakan bahwa ilmu ini berisi keyakinan-keyakinan kebenaran, praktek dan pelaksanaan ajaran agama serta pengalaman keagamaan yang dijelaskan dengan pendekatan rasional
Lanjutan........ ►
Filsafat * adalah sebuah ilmu yang digunakan untuk memperoleh kebenaran rasional, dan metode yang digunakan ialah metode rasional * Filsafat menghampiri kebenaran dengan cara menuangkan (mengembarakan) akal budi secara radikal (mengakar),dan universal (menyeluruh)
Kebenaran Berkenaan dengan keragaman kebenaran yang dihasilkan oleh kerja logika, didalam filsafat dikenal ada 3 kebenaran yaitu kebenaran korespondensi, kebenaran koherensi dan kebenaran pragmatis
Pandangan Korespondensi Kebenaran ialah persesuaian antara pernyataan fakta dan data itu sendiri. Dengan bahasa yang sederhana, kebenaran ialah persesuaian antara apa yang ada didalam rasio dengan kenyataan sebenarnya dialam nyata
Pandangan Koherensi Kebenaran ialah kesesuaian antara suatu pertimbangan baru dan suatu pertimbangan yang telah diakui kebenarannya secara umum dan permanen. Jadi kebenaran dianggap tidak benar kalau tidak sesuai dengan kebenaran yang dianggap benar oleh ulama umum
Pandangan Pragmatik Kebenaran ialah ialah sesuatu yang bermanfaat (utility) dan mungkin dapat dikerjakan (workability) dengan dampak yang memuaskan. Jadi sesuatu akan dianggap tidak benar kalau tidak tampak manfaatnya secara nyata dan sulit untuk dikerjakan
lanjutan ►
Ilmu Tasawuf * adalah ilmu yang lebih menekankan rasa daripada rasio. * Sebagai sebuah ilmu yang prosesnya diperoleh dari rasa, ilmu tasawuf bersifat sangat subyektif, yakni sangat berkaitan denga pengalaman seseorang. * Kebenaran yang dihasilkan ilmu tasawuf disebut kebenaran hudhuri, yaitu kebenaran yang obyeknya datang dari dalam diri subyek sendiri
TAMBAHAN Dalam pertumbuhannya: •ilmu kalam (teologi) berkembang menjadi teologi rasional dan teologi tradisional •Filsafat berkembang menjadi sains dan filsafat sendiri. Sains berkembang menjadi sains kealaman, sosial dan humaniora. Filsafat berkembang menjadi filsafat klasik, pertengahan dan filsafat modern •Tasawuf berkembang menjadi tasawuf praktis dan tasawuf teoritis
Teologi Rasional ►
Memilki prinsip-prinsip : - Hanya terikat pada dogma-dogma yang dengan jelas dan tegas didalam al Qur’an dan Hadis Nabi, yakni ayat qath’i (teks yang tidak diintrepretasi lagi kepada arti lain, selain arti harfinya) - Memberikan kebebasan kepada manusia dalam berbuat dan berkehendak serta memberikan daya yang kuat kepada akal
Teologi Tradisional ►
Memiliki prinsip-prinsip : - Terikat pada dogma-dogma dan ayat-ayat yang mengandung arti zhanni ( teks teks yang boleh mengandung arti lain selain dari arti harfinya) - Tidak memberikan kebebasan kepada manusia dalam berkehendak dan berbuat - Memberikan daya yang kecil kepada akal
Tasawuf Praktis ►
Disebut juga dengan tasawuf sunni atau akhlaki, yaitu bentuk tasawuf yang memagari dirinya dengan Al Qur’an dan Al Hadis secara ketat, serta mengaitkan ahwal (keadaan) dan maqamat (tingkatan rohaniah) mereka kepada dua sumber tersebut.
Tasawuf Teoritis ►
Disebut juga dengan tasawuf falsafi, yaitu tasawuf yang bercampur dengan ajaran filsafat kompromi, dalam pemakaian termterm filsafat yang maknanya disesuaikan dengan tasawuf. Oleh karena itu, tasawuf yang berbau filsafat ini tidak sepenuhnya dapat dikatakan tasawuf, dan juga tidak dapat sepenuhnya dikatakan sebagai filsafat
TITIK PERBEDAAN (Dilihat dari aksiologi/manfaatnya) Ilmu Kalam/teologi berperan sebagai ilmu yang mengajak orang yang baru untuk mengenal rasio sebagai upaya mengenal Allah secara rasional ► Filsafat Berperan sebagai ilmu yang mengajak kepada orang yang mempunyai rasio secara prima untuk mengenal Allah secara lebih bebas melalui pengamatan dan kajian alam dan ekosistemnya langsung ► Tasawuf Berperan sebagai ilmu yang memberi kepuasan kepada orang yang telah melepaskan rasionya secara bebas karena tidak memperoleh apa yang ingin dicarinya ►
TITIK SINGGUNG ANTARA ILMU KALAM DAN ILMU TASAWUF 1.
Ilmu Kalam merupakan disiplin ilmu keislaman yang mengedepankan pembicaraan tentang persoalan-persoalan kalam Allah. Persoalan kalam ini biasanya mengarah pada perbincangan yang mendalam dengan dasar-dasar argumentasi, baik rasional (aqliyah) maupun naqliyah.
►
Pembicaraan materi yang tercakup dalam ilmu kalam terkesan ter kesan tidak menyentuh menyentu h dzauq (rasa ( rasa rohaniah). Sebagai contoh,ilmu kalam menerangkan Allah bersifat Sama’ (Mendengar), Bashar (Melihat), Kalam (Berbicara), Iradah (Berkemauan), Qudrah (Kuasa) dsb. Namun,ilmu kalam tidak menjelaskan bagaimanakah seorang hamba dapat merasakan langsung bahwa Allah mendengar dan melihatnya; bagaimana pula perasaan hati seseorang ketika membaca Al Qur’an
Pertanyaan itu sulit dijawab bila hanya melandaskan diri pada ilmu tauhid atau ilmu kalam. Biasanya yang membicarakan tentang penghayatan sampai pada penanaman kejiwaan manusia adalah ilmu tasawuf 2.Pada ilmu kalam ditemukan pembicaraan iman dan definisinya, kekufuran dan manifestasinya, serta kemunafikan dan batasannya. Adapun pada ilmu tasawuf ditemukan pembahasan jalan atau metode praktis untuk merasakan keyakinan dan ketentraman, serta upaya menyelamatkan diri dari kemunafikan. Tidak cukup bagi seseorang yang hanya mengetahui batasan2nya. Hal ini karena terkadang seseorang yang sudah tahu batasanbatasan kemunafikanpun tetap saja melaksanakannya ►