1
DAYA DAY A SERAP HUKUM HUKU M ISLAM I SLAM DI INDONESIA INDONESI A PADA PADA BIDANG IBADAH
Makalah Revisi
Dipersentasekan Dipersentasekan dalam Forum Seminar Kelas pada Mata Kuliah Hukum Islam di Indonesia Konsentrasi Hukum Islam Program Doktor (S3) Pascasarjana Pascasarjana I! "lauddin Makassar #leh$ AKRAMA HATTA HATTA
NIM: 801001!0!"
D#se$ Pe%a$&'$
Pro%& Dr& Sa'ri Samin M&"g& Dr& Kurniati M&H&I&
P"S"S"*+"!" UIN ALAUDDIN MAKASSAR
,-1. I
,
PENDAHULUAN
A( Latar
Belakang Masalah
Hukum Islam adalah seperangkat kaidah/kaidah hukum 0ang didasarkan pada ah0u "llah st& danSunnah *asul mengenai tingkah laku mukallaf (orang 0ang sudah dapat di'e'ani keaji'an) 0ang diakui dan di0akini 0ang mengikat 'agi semua pemeluk agama Islam&1 Hukum Islam merupakan istilah khas di Indonesia se'agai terjemahan dari al-fiqh al-islāmī atau dalam konteks tertentu dari al / syarī’ahal /islāmiyyah& Dalam acana ahli hukum 2arat istilah ini dise'ut Islamic Law& Pen0e'utan hukum Islam sering dimaknai se'agai terjemahan dari s0ariat Islam atau %ikih Islam& "pa'ila s0ariat Islam diterjemahkan se'agai hukum Islam (hukum inabstracto) 'erarti s0ariat Islam 0ang dipahami dalam makna 0ang sempit& Kajian s0ariat Islam meliputi aspek i'tiqādiyyah khuluqiyyah dan a’mālal-syarī’ah& Se'alikn0a 'ila hukum Islam merupakan terjemahan dari %ikih Islam maka hukum Islam termasuk 'idang kajian ijtihad 0ang 'ersi%at ẓ annī & Pada dimensi lain pen0e'utan hukum Islam selalu dihu'ungankan dengan legalitas %ormal suatu negara 'aik 0ang telah terdapat di dalam kita'/kita' %ikih maupun 0ang 'elum& +ika demikian adan0a kedudukan %ikih Islam 'ukan lagi se'agai hukum Islam inabstracto (pada tataran %ata atau doktrin) melainkan sudah menjadi hukum Islam inconcreto (pada tataran aplikasi atau pem'umian)& Hukum Islam secara %ormal sudah din0atakan 'erlaku se'agai hukum positi% 0ang 'erarti 'aha aturan 0ang mengikat dalam suatu negara& 1 Ahmad Rofq, Hukum Islam di Indonesia (Jakarta: PT. Raja Grafndo
Persada, 1995), h. 11.
3
Pakar hukum tatanegara usril I44a Mahaendra mengatakan 'aha hukum Islam di Indonesia sesungguhn0a adalah hukum 0ang hidup 'erkem'ang dikenal dan se'agiann0a ditaati oleh umat Islam di negara ini utaman0a hukum Islam di'idang i'adah&, #leh karena itu dalam makalah ini penulis 'erusaha memaparkan mengenai da0a serap hukum Islam dalam 'idang i'adah&
B. Rumusan Masalah Dari latar 'elakang masalah 0ang diuraikan diatas maka pokok masalah dalam makalah ini adalah 'agaimana da0a serap hukum Islam di Indonesia pada 'idang i'adah5Dengan su' masalah se'agai 'erikut6 1& 2agaimana kedudukan i'adah dalam Hukum Islam5 ,& Sejauh mana penerapan i'adah se'agai Hukum Islam di Indonesia5
, Yusr! "h#a $ahendra, %Hukum Islam dan Pengaruhnya Terhadap
Hukum Nasional Indonesia&, htt':usr!.h#amahendra.*om+-1+5hukums!amdan 'en/aruhnaterhada'hukumnasona!ndonesa.htm! (1- $e +10).
7
II PEMBAHASAN
A. Kedudukan Ibadah dalam Hukum Islam
Secara etimologi kata i'adah 'erasal dari 'ahasa "ra' 0aitu al-ībādah 0ang merupakan mas dār dari kata kerja abada - ya’budu 0ang 'erarti perendahan diri ketundukan dan kepatuhan&3Sedang secara terminologi i'adah diartikan dengan per'uatan orang mukallaf (deasa) 0ang tidak didasari haa na%sun0a dalam rangka mengagungkan 8uhann0a&7 I'nu 8aimi00ah 'erpendapat 'aha i'adah adalah suatu istilah 0ang mencakup segala sesuatu 0ang dicintai "llah dan diridai/!0a 'aik 'erupa perkataan maupun per'uatan 0ang tersem'un0i maupun 0ang nampak&9 Sementara itu Has'i ash/Shiddie:0 mende%inisikan i'adah se'agai segala sesuatu 0ang dikerjakan untuk mencapai keridaan "llah dan mengharap pahala/!0a di akhirat&Inilah de%inisi 0ang dikemukakan oleh ulama %ikih& Dari makna ini jelaslah 'aha i'adah mencakup semua akti;itas manusia 'aik perkataan maupun per'uatan 0ang didasari dengan niat ikhlas untuk mencapai keridaan "llah dan mengharap pahala di akhirat kelak&. Hakikat i'adah menurut para ahli adalah ketundukan jia 0ang tim'ul karena hati merasakan cinta pada 0ang disem'ah (8uhan) dan merasakan keagungan/!0a karena me0akini 'aha dalam alam ini ada kekuasaan 0ang hakikatn0a tidak 3"r<2 = m $u34a < dkk, Al-Mu’jam Al-Was ī ṭ ("stanu!: A!$aktaah a!
"s!amah, t.th), h. 5-9. t " 7arut: 8
9
diketahui oleh akal& Pendapat lain men0atakan hakikat i'adah adalah mengham'akan jia dan menundukkann0a kepada kekuasaan 0ang gai' 0ang tidak dijangkau ilmu dan tidak diketahui hakikatn0a& Sedang menurut I'nu Kaṡ =r hakikat i'adah adalah suatu ungkapan 0ang menghimpun kesempurnaan cerita tunduk dan takut&> Dalam kaitann0a dengan hukum Islam I'adah adalah 'agian penting dari hukum Islam&?"'du al/@ahh<' Khall<% mem'agi hukum menjadi tiga 0aitu hukum/ hukumi’tiqādiyyah (keimanan) hukum/hukum khuluqiyyah (akhlak) dan hukum/ hukum amaliyyah (akti;itas 'aik ucapan maupun per'uatan)& Hukum/hukum ?amaliyyahinilah 0ang identik dengan hukum Islam& Aalu selanjutn0a ?"'du al/ @ahh<' Khall<% mem'agi hukum/hukum ?amaliyyah menjadi dua 0aitu hukum/ hukum i'adah 0ang mengatur hu'ungan manusia dengan 8uhann0a dan hukum/ hukum muamalah 0ang mengatur hu'ungan manusia dengan sesaman0a&B Para ulama mem'agi i'adah menjadi dua macam 0aitu i'adah mah d ah (i'adah khusus) dan i'adah "airumah d ah(i'adah umum)&C I'adah khusus adalah i'adah langsung kepada "llah 0ang tata cara pelaksanaann0a telah diatur dan ditetapkan oleh "llah atau dicontohkan oleh *asulullah& Karena itu pelaksanaan i'adah sangat ketat 0aitu harus sesuai dengan contoh dari *asul& "llah dan *asul/ !0a telah menetapkan pedoman atau cara 0ang harus ditaati dalam 'eri'adah tidak 'oleh ditam'ah/tam'ah atau dikurangi& Penam'ahan atau pengurangan dari ketentuan/ketentuan i'adah 0ang ada dinamakan bid’ah dan 'eraki'at 'ataln0a i'adah 0ang dilakukan&
>"nu
aah, t.th)h.11 B6Adu a!?ah<
h. +@. C$uhammad as Ash;hddeq, Kuliah Iadah, h. -@.
.
ontoh i'adah khusus ini adalah salat (termasuk di dalamn0a t ahārah) 4akat puasa dan haji&Inilah makna i'adah 0ang se'enarn0a 0ang mengatur hu'ungan manusia dengan 8uhann0a& "dapun i'adah "airumah d ah(i'adah umum) adalah i'adah 0ang tata cara pelaksanaann0a tidak diatur secara rinci oleh "llah dan *asulullah& I'adah umum ini tidak men0angkut hu'ungan manusia dengan 8uhan tetapi justru 'erupa hu'ungan antara manusia dengan manusia atau dengan alam 0ang memiliki nilai i'adah& 2entuk i'adah ini'ersi%at sangat umum 'erupa semua akti;itas kaum Muslimin ('aik perkataan maupun per'uatan) 0ang halal (tidak dilarang) dan didasari dengan niat karena "llah (mencari rida "llah)& +adi se'enarn0a i'adah umum itu 'erupa muamalah 0ang dilakukan oleh seorang Muslim dengan tujuan mencari rida "llah& Para ulama ada juga 0ang mem'agi i'adah menjadi lima macam 0aitu$ 1& ?ibādahbadaniyyah seperti salat ,& ibādahmāliyyah seperti 4akat 3& ibādahi#timā’iyyah seperti haji 7& ibādahi#ābiyyah seperti taa% 9& ibādahsalbīyyah seperti meninggalkan segala 0ang diharamkan dalam masa 'erihram&18entu masih 'an0ak tinjauan i'adah dari ulama lain 'erdasarkan sudut pandang 0ang 'er'eda/'eda namun tidak akan menghilangkan ruhn0a 0aitu 'aha i'adah merupakan suatu ketundukan seorang ham'a kepada 8uhann0a dengan didukung oleh keikhlasan atau ketulusan hati&
B. Penerapan Ibadah Sebagai Hukum Islam di Indonesia 1-$uhammad as Ash;hddeq, Kuliah Iadah, h.--.
>
Hukum Islam di Indonesia menurut usril In4a Mahendra adalah hukum 0ang hidup 'erkem'ang dikenal dan ditaati oleh se'agian 'esar umat Islam Indonesia& Salah satu indikator hidupn0a hukum Islam menurut 'eliau ialah munculn0a 'an0ak pertan0aan 0ang disampaikan mas0arakat melalui 'er'agai media tentang hukum Islam& Se'agai respon dari antusias mas0arakat maka 'e'erapa ulama telah menulis 'uku soal jaa' 0ang isin0a adalah pertan0aan dan jaa'an mengenai hukum Islam& Secara kelompok atau organisasi keislaman juga telah mener'itkan 'uku/'uku himpunan %ata 0ang 'erisi 'ahasan mengenai soal/soal hukum Islam seperti alah kām al-fuqahā’ dari kaum $ahd iyiīn dan himpunan putusan tarjih oleh arga Muhammadi0ah dan se'again0a&11 1& Pada Masa Kerajaan Islam Pem'erlakuan hukum Islam pada masa kerajaan/kerajaan Islam di !usantara 'erjalan dengan 'aik mencakup semua aspek dan ruang lingkup hukum Islam tanpa mem'edakan antara 'idang/'idang i'adah ruang pri;at maupun ruang pu'lik& pa0a untuk melaksanakan ajaran/ajaran Islam nampak mendapat dukungan 0ang 'esar dari para ulama dan penguasa politik 0akni raja/raja dan para sultan& +ejak peninggalan kehidupan sosial keagamaan Islam pada masa lalu dapatditemukan di Kesultanan "ceh Deli Palem'ang oa 8allo 2uton 2ima 2anjar 8ernate dan 8idore& +uga di og0akarta Surakarta dan Kesultanan 2anten dan ire'on di +aa& Semua kerajaan dan kesultanan ini telah mem'erikan tempat 0ang 'egitu penting 'agi hukum Islam& 2er'agai kita' hukum ditulis oleh para ulama& 11 Yusr! "h#a $ahendra, %Hukum Islam dan Pengaruhnya Terhadap
Hukum Nasional Indonesia&, htt':usr!.h#amahendra.*om+-1+5hukums!amdan 'en/aruhnaterhada'hukumnasona!ndonesa.htm! (1- $e +10).
B
Kerajaan atau kesultanan juga telah menjadikan hukum Islam se'agai hukum positi% 0ang 'erlaku di ila0ahn0a& Kerajaan juga mem'angun masjid 'esar di i'ukota negara se'agai sim'ol 'etapa pentingn0a kehidupan keagamaan Islam di negara mereka& ,& Pada Masa Penjajahan 2elanda Pada aal a'ad ke/1B tercatat ada tujuh masjid di luar tem'ok kota 2ata;ia 0ang 'erpusat di sekitar pela'uhan Sunda Kelapa dan Musium Fatahillah sekarang ini& Men0adari 'aha hukum Islam 'erlaku di 2ata;ia itu maka 2elanda kemudian melakukan telaah tentang hukum Islam dan akhirn0a mengkompilasikann0a ke dalam %om&endium rei#er( Kompilasi ini ten0ata 'ukan han0a menghimpun kaidah/ kaidah hukum keluarga dan hukum perdata lainn0a 0ang diam'il dari kita'/kita' %ikih 'erma4ha' S0<%iE= tetapi juga menampung 'er'agai aspek 0ang 'erasal dari hukum adat 0ang tern0ata dalam praktik mas0arakat di masa itu telah diadopsi se'agai 'agian dari hukum Islam& Pada ken0ataann0a pem'erlakuan hukum Islam 'agi mas0arakat Muslim memicu persatuan umat 0ang 'ertentangan dengan misi politik kolonial politik de)ice et im&eramakadi'enturkanlah hukum Islam dengan hukum adat setempat sehingga akhirn0a 0ang muncul teori resepsi dimana hukum Islam tidak lagi dianggap se'agai hukum terkecuali hukum Islam itu telah diterima oleh hukum adat& +adi 0ang 'erlaku se'enarn0a adalah hukum adat 'ukan hukum Islam& !amun Penjajah kolonial tetap mem'erikan ruang 0ang cukup untuk pelaksanaan hukum Islam di'idang i'adah karena dipandang tidak 'an0ak menggangu politik kolonial&
C
3& Pada Masa Kemerdekaan Hingga Sekarang Patut disadari 'aha *epu'lik Indonesia 0ang diproklamasikan pada tanggal 1> "gustus 1C79 itu dilihat dari sudut pandang hukum se'enarn0a *epu'lik Indonesia adalah penerusG dari Hindia 2elanda& +adi 'ukan penerus Majapahit Sriija0a atau kerajaan/kerajaan !usantara di masa lalu& Ketentuan Pasal I "turan Peralihan D 1C79 0ang mengatakan 'aha segala 'adan negara dan peraturan 0ang ada masih langsung 'erlaku selama 'elum diadakan 0ang 'aru menurut undang/undang dasar iniG& Dalam praktek 0ang dimaksud dengan peraturan 0ang ada dan masih langsung 'erlaku itu tidak lain ialah peraturan perundang/undangan Hindia 2elanda& #leh karena itu hukum Islam di 'idang i'adah tetap 'erlaku tanpa perlu mengangkatn0a menjadi kaidah hukum positi% se'agaimana 0ang terjadi pada 4aman penjajahan 2elanda& Hukum Islam dalam 'idang i'adah tidak juga di%ormalkan ke dalam 'entuk peraturan perundang/undangan& 2agaimana hukum Islam mengatur tatacara menjalankan salat lima aktu 'erpuasa dan sejenisn0a tidak memerlukan kaidah hukum positi%& 2aha salat lima aktu itu aji' fard u ain menurut hukum Islam 'ukanlah urusan negara& !egara tidak dapat menginter;ensi dan juga melakukan taar menaar agar salat lima aktu menjadi sunnah mu’akkad & Hukum Islam di 'idang ini langsung saja 'erlaku tanpa dapat diinter;ensi oleh kekuasaan negara& "pa 0ang diperlukan adalah aturan 0ang dapat mem'erikan keleluasaan kepada umat Islam untuk menjalankan hukum/hukum i'adah itu atau paling jauh adalah aspek/aspek hukum administrasi negara untuk memudahkan pelaksanaan dari suatu kaidah hukum Islam&
1-
ontohn0a di 'idang hukum per'uruhan tentu ada aturan 0ang mem'erikan kesempatan kepada 'uruh 'eragama Islam untuk menunaikan salat *um’at & 2egitu juga di 'idang haji dan 4akat diperlukan adan0a peraturan perundang/undangan 0ang mengatur pen0elenggaraan jamaah haji administrasi 4akat dan
seterusn0a&
Pengaturan seperti ini 'erkaitan erat dengan %ungsi negara 0ang harus mem'erikan pela0anan kepada rak0atn0a&
11
III PENUTUP
A. Kesimpulan 1& "da 'e'erapa hal 0ang dapat disimpulkan dari pem'ahasan pada 'a' se'elumn0a di antaran0a6 I'adah adalah 'agian penting dari hukum Islam Secara garis 'esar hukum Islam di'agi menjadi tiga 0aitu hukum/hukum i’tiqādiyyah (keimanan) hukum/hukum khuluqiyyah (akhlak) dan hukum/ hukum ?amaliyyah (akti;itas 'aik ucapan maupun per'uatan)& Hukum/hukum ?amaliyyah kemudian di'agi lagi menjadi dua 0aitu hukum/hukum i'adah 0ang mengatur hu'ungan manusia dengan 8uhann0a dan hukum/hukum muamalah 0ang mengatur hu'ungan manusia dengan sesaman0a& ,& Hukum Islam 'idang i'adah terus 'erlaku dan tetap hidup dan 'erkem'ang sejak masa kerajaan Islam sampai pada masa sekarang 'er'eda dengan Hukum Islam 'idang pu'lik 0ang mengalami pasang/surut sesuai ke'ijakan penguasa dan keinginan mas0arakat&
B. Implikasi Penelitian 1& +adikanlah makalah ini se'agai pedoman 0ang 'ersi%at untuk menam'ah a/ asan pengetahuan jadikan acuan pemahaman 0ang le'ih dalam se'agai a/ dah untuk menampung ilmu& ,& Makalah ini tentu jauh dari kesempurnaan olehn0a itu siapa pun 0ang mene/ mukan kesalahan penulisan atau kesalahan interpretasi 'aik disengaja atau ti/ dak se0og0an0a memper'aikin0a 'aik secara langsung maupun tidak de/ ngan melalui saran dan kritikan kepada penulis& Semoga makalah 'isa 'er/ guna minimal 'agi penulis sendiri dan menjadi se'uah amal jari0ah 0ang di/ cacat di sisi "llah ang Maha Pemurah lagi Maha Pemaa%& "min
1,
DA)TAR PUSTAKA
"l/+arjJ1,J-9Jhukum/islam/dan/ pengaruhn0a/terhadap/hukum/nasional/indonesia&html (1> Mei ,-1.)& Mus t a%< I'r