(285) 25 April 2004
“LIMA MENIT SAJA”
1
Landasan IMAn untuk MENI ngkatkan Taqwa SAmbil beker JA JA
Ayat yang Terakhir Diturunkan 1. Dikatakan bahwa ayat terakhir yang diturunkan itu adalah ayat mengenai riba. Ini didasarkan pada hadis yang dikeluarkan oleh Imam Bukhari dari Ibn Abbas r.a., yang mengatakan (yang artinya), "Aya "Ayatt tera terakh khir ir yang yang ditu dituru runk nkan an adal adalah ah ayat ayat meng mengen enai ai riba riba." ." Yang Yang dima dimaks ksud ud iala ialah h firma firman n Allah, "W "Wah ahai ai or oran angg-or oran ang g ya yang ng be beri rima man, n, berta be rtakwa kwala lah h ke kepad pada a All Allah ah dan ti tingg nggalk alkan an sis sisa a riba--yang belum dipungut." (Al-Baqarah: 278). 2. Dika Dikata taka kan n pula pula bahw bahwaa ayat ayat Alqu Alqura ran n yang yang terakh terakhir ir dituru diturunka nkan n ialah ialah firman firman Allah, Allah, "Dan, peliharalah dirimu dari azab yang terjadi pada sua suatu tu ha hari ri ya yang ng pa pada da wa wakt ktu u it itu u ka kamu mu se semu mua a dikembalikan dikembal ikan kepada Allah ...." (Al-Baqarah: 281).
Ini didasarkan pada hadis yang diriwayatkan oleh An-Nasai dan lain-lain dari Ibnu Abbas dan Sa'id bin Jubair, "Ayat Alquran terakhir kali turun ialah, "Dan peliharalah dirimu dari azab yang terjadi pada suatu hari yang pada waktu itu kamu semua dikembalikan dikembal ikan kepada Allah ...." (Al-Baqarah: 281).
3. Juga, dikatakan bahwa yang terakhir turun itu ayat tentang utang. Hal ini berdasarkan hadis yang diriwayatkan dari Sa'id bin al-Musayyab, "Telah samp sampai ai kepa kepada dany nyaa bahw bahwaa ayat ayat Alqu Alquran ran yang yang paling muda di 'Arsy adalah ayat mengenai utang." Yang dimaksudkan dimaksudkan adalah ayat, "Waha "Wahaii oran oranggoran or ang g ya yang ng be beri rima man, n, ap apab abil ila a ka kamu mu be beru ruta tang ng untuk unt uk wak waktu tu yan yang g di diten tentuk tukan, an, hen hendak dakla lah h ka kamu mu menuliskannya ...." (Al-Baqarah: 282). Ketiga riwayat itu dapat dipadukan, yaitu bahwa ketiga ayat tersebut di atas diturunkan sekaligus sepert sepertii tertib tertib urutan urutannya nya di dalam dalam mushaf mushaf.. Ayat Ayat mengenai riba, ayat pelihara dirimu dari azab yang terjadi pada suatu hari, kemudian ayat mengenai utan utang. g. Karen Karena, a, ayat ayat-ay -ayat at itu itu masi masih h satu satu kisa kisah. h. Setiap perawi mengabarkan bahwa sebagian dari yang diturunkan itu sebagai yang terakhir kali, dan itu memang benar. Dengan demikian, ketiga ayat itu tidak saling bertentangan. 4. Dika Dikata taka kan n pula pula bahw bahwaa yang yang tera terakh khir ir kali kali diturunkan adalah mengenai kalalah. Bukhari dan
Muslim meriwayatkan dari Barra' bin 'Azib yang berka berkata, ta, "Ayat "Ayat yang yang terakh terakhir ir kali kali turun turun adalah adalah,, 'Mer 'M erek eka a me memi mint nta a fa fatw twa a ke kepa pada damu mu me meng ngen enai ai kala ka lala lah, h, ka kata taka kanl nlah ah,, 'A 'All llah ah me memb mber erii fa fatw twa a kepadamu tentang kalalah' ." (An-Nisaa': 176). Ayat yang terakhir turun menurut menurut hadis ini adalah berhubungan dengan masalah warisan. 5. Pendapat lain menyatakan menyatakan bahwa yang terakhir turun adalah firman Allah, "Sesungguhnya telah datang dat ang ke kepad padamu amu seo seoran rang g ras rasul ul dar darii ka kaumm ummu u sendiri ..." sampai akhir surah. Dalam Al-Mustadrak disebu disebutka tkan, n, dari dari Ubay Ubay bin Ka'ab Ka'ab berkat berkata, a, "Ay "Ayat at ter terakh akhir ir ka kali li di ditur turunk unkan an,, 'Sesungg 'Ses ungguhny uhnya a tela telah h data datang ng kepa kepadamu damu seor seorang ang rasul dari kaummu sendiri ..." (At-Taubah: 128-129) sampai akhir surah. Mungkin yang dimaksud adalah ayat terakhir yang diturunkan dari surah AtTaubah. Taubah. Muslim Muslim meriwayatkan meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa hadis ini memberitahukan bahwa surat ini adalah surat yang diturunkan terakhir kali, karena ayat ayat ini ini meng mengis isya yarat ratka kan n wafa wafatn tnya ya Nabi Nabi saw. saw.,, seba sebaga gaim iman anaa dipa dipaha hami mi oleh oleh seba sebagi gian an saha sahaba bat. t. Atau, mungkin surat ini adalah surat yang terakhir kali diturunkan. 6. Dikatakan pula bahwa yang terakhir kali turun adal adalah ah sura surah h Al-M Al-Mai aida dah. h. Ini Ini dida didasa sark rkan an pada pada riwa riwaya yatt Tirm Tirmiz izii dan dan Haki Hakim, m, dari dari Aisy Aisyah ah r.a. r.a. Tetapi Tetapi,, menuru menurutt pendap pendapat at kami, kami, surah surah itu yang yang terak terakhi hirr kali kali turu turun n dala dalam m hal hal hala halall dan dan haram haram,, sehingga tidak satu hukum pun yang di nasikh di dalamnya. 7. Juga dikatakan bahwa yang terakhir kali turun adal adalah ah firm firman an Alla Allah h, "Maka Rab kalian memperkenankan permohonan mereka, 'Aku tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang beramal di antara kamu, baik laki-laki atau perempuan, kare ka rena na se seba baga gaia ian n ka kamu mu ad adal alah ah tu turu runa nan n da dari ri sebagian yang lain'." (Ali Imran: 195). Ini didasarkan pada hadis yang diriwayatkan oleh Ibn Ibn Mard Mardaw awih ih mela melalu luii Muja Mujahi hid, d, dari dari Ummu Ummu Salama Salamah, h, dia berkat berkata, a, "Ayat "Ayat yang yang terakh terakhir ir kali kali turu turun n adal adalah ah ayat ayat ini, ini, 'M 'Mak aka a Ra Rabb bb ka kali lian an memperkenankan permohonan mereka, 'Aku tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang beramal
Ummat Muslim yang dimuliakan Allah: Setiap Muslim berkewajiban untuk berdakwah sesuai dengan kemampuannya. Kesempatan kita saat ini untuk turut berdakwah adalah menyampaikan pesan ini kepada rekan, keluarga dan saudara kita yang belum mengetahuinya (hej)
(285) 25 April 2004
“LIMA MENIT SAJA”
2
Landasan IMAn untuk MENI ngkatkan Taqwa SAmbil beker JA
di antara kamu ... " sampai akhir ayat tersebut. Hal ini disebabkan, dia (Ummu Salamah) bertanya, "Wahai Rasulullah, aku melihat Allah menyebutkan kaum lelaki, akan tetapi tidak menyebut kaum perempuan." Maka turunlah ayat, "Dan janganlah kamu iri terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebagian kamu lebih banyak daripada sebagian yang lain." (An-Nisaa': 32). Dan turun pula, "Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim." (Al-Ahzab: 35). Serta ayat ini, "Maka Rab mereka ...." Ayat ini adalah yang terakhir kali diturunkan dari ketiga ayat di atas. Ia ayat terakhir yang diturunkan yang di dalamnya tidak hanya disebutkan kaum lelaki secara khusus.
Mungkin pula bahwa mereka itu memberitahukan mengenai apa yang terkahir didengarnya dari Rasulullah. Atau, mungkin juga mereka mengatakan hal itu berdasrkan apa yang terakhir diturunkan dalam hal perundang-undangan tertentu, atau dalam hal surat terakhir yang diturunkan secara lengkap, seperti setiap pendapat yang telah kami kemukakan di atas. Sumber: Studi Ilmu-Ilmu Alquran , Manna' Khalil Qahtan Al-Islam, Pusat Informasi dan Komunikasi Islam Indonesia
Dari riwayat itu, jelaslah bahwa ayat tersebut yang terakhir turun di antara ketiga ayat di atas, dan yang terakhir turun dari ayat-ayat yang di dalamnya disebutkan kaum perempuan. 8. Ada juga dikatakan bahwa ayat terakhir yang turun ialah ayat, "Barang siapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja, maka balasannya ialah Jahannam, kekal di dalamnya, dan Allah murka kepadanya, dan mengutuknya serta menyediakan azab yang besar baginya." (An-Nisa': 93). Ini didasarkan pada hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan yang lain dari Ibnu Abbas yang mengatakan, "Ayat ini ( Barang siapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja, maka balasannya ialah Jahannam) adalah ayat yang terakhir di turunkan dan tidak di nasikh oleh apa pun." Ungkapan "ia tidak dinasikh oleh apa pun" itu menunjukkan bahwa ayat itu ayat yang terakhir turun dalam hal hukum membunuh seorang mukmin dengan sengaja. 9. Dari Ibnu Abbas r.a. dikatakan, "Surah yang terakhir yang diturunkan ialah, 'Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan' ." Pendapat-pendapat itu semua tidak mengandung sesuatu yang disandarkan kepada Nabi saw. Tiaptiap pendapat merupakan ijtihad dan dugaan. Ummat Muslim yang dimuliakan Allah: Setiap Muslim berkewajiban untuk berdakwah sesuai dengan kemampuannya. Kesempatan kita saat ini untuk turut berdakwah adalah menyampaikan pesan ini kepada rekan, keluarga dan saudara kita yang belum mengetahuinya (hej)