LAPORAN LOKAKARYA
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) MATA PELAJARAN
DASAR DESAIN KELAS X TATA BUSANA
OLEH :
Drs Haryawadi Kelas 1 NO. PESERTA : 18060169810037
PROGRAM PENDIDIKAN GURU DALAM JABATAN TAHAP II
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2018
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, penyusun panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya, sehingga dapat menyelesaikan laporan lokakarya pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran Dasar Desain kelas X Tata Busana. Laporan lokakarya penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini telah disusun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan ini. Untuk itu penulis menyampaikan menyampaikan banyak banyak terima kasih kepada semua pihak yang yang telah berkontribusi dalam pembuatan laporan ini. Terlepas dari itu semua, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka menerima segala saran dan kritik agar dapat memperbaiki laporan RPP mata pelajaran Dasar Desain kelas X Tata Busana ini. Akhir kata penyusun berharap semoga laporan pembuatan RPP mata pelajaran dasar desain kelas X ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca.
Medan, 8 Oktober 2018
Penyusun
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan
: SMK
Kelas / Semester
:X/1
Mata Pelajaran
: Dasar Desain
Tema
: Menerapkan Konsep Desain dengan Bantuan Colase
Pertemuan ke -
:1
Alokasi Waktu
: 3 x 45 menit
A.
Kompetensi Inti
KI-3 (Pengetahuan )
: Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang
pengetahuan faktual, konseptual, konseptual, operasional operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Tata Busana pada tingkat tin gkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional. KI-4 (Keterampilan)
: Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi,
dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja Tata Busana. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standard kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, danmenyajisecaraefektif, kreatif, produktif kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan,gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung..
B. Kompetensi Dasar
3.4. Menerapkan desain dengan bantuan colase 4.4. Membuat desain dengan bantuan colase
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.4.1. Menjelaskan pengertian desain colase 3.4.2. Menjelaskan fungsi gambar gambar bagian-bagian bagian-bagian dan bentuk busana 3.4.3. Menentukan alat dan bahan untuk untuk membuat membuat desain colase 3.4.4. Menjelaskan cara membuat desain dengan dengan bantuan colase 4.4.1
Menyiapkan alat dan bahan membuat desain colase
4.4.2
Membuat desain dengan bantuan colase sesuai dengan dengan mentaati K3
D. Tujuan Pembelajaran Pembelajaran
1. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian desain colase 2. Peserta didik dapat menjelaskan fungsi gambar bagian-bagian dan bentuk busana 3. Peserta didik dapat menentukan alat dan bahan untuk membuat desain colase 4. Peserta didik dapat menjelaskan cara membuat desain dengan bantuan colase 5. Peserta didik dapat menyiapkan alat dan bahan membuat desain colase 6. Peserta didik dapat membuat desain dengan bantuan colase sesuai dengan mentaati K3
E. Materi Pembelajaran
1. Mengamati untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah tentang desain colase 2. Mengumpulkan data tentang desain colase 3. Mengolah data tentang desain colase 4. Mengkomunikasikan tentang desain colase
F. Metode Pembelajaran
1.
Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan ilmiah (scientific approach) melalui proses mengamati (observing), menanya (questioning), mengumpulkan data (experimenting) dan mengkomunikasikan (communicating).
G. Media Media dan Sumber Belajar
Media Belajar : Video pembelajaran PPT
Alat LCD Proyektor Laptop
Sumber belajar : Modul Diklat SMK Busana
H. Kegiatan Pembelajaran Pembelajaran
Pertemuan Alokasi waktu
: Ke 1 : 3 x 45 menit RINCIAN KEGIATAN
Pendahuluan
1.
Salam pembuka dan berdoa untuk memulai pelajaran
2.
Memeriksa kehadiran peserta didik
3.
Menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti
ALOKASI WAKTU 10 menit
118 menit
1. Menanyakan pengertian, fungsi dan lingkup desain colase 2. Mengamati untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah tentang desain colase 3. Menjelaskan indentifikasi rumusan masalah tentang desain colase Catatan: Selama pelajaran berlangsung guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi: disiplin, rasa perca ya diri, berprilaku jujur, tangguh menghadapi masalah, tanggung jawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan. lingkungan. Penutup·
Mengakhiri pelajaran dengan salam penutup.
7 menit
Pertemuan
: Ke 2
Alokasi waktu
: 3 x 45 menit DESKRIPSI KEGIATAN
Pendahuluan:
1.
Salam pembuka dan berdoa untuk memulai pelajaran
2.
Memeriksa kehadiran peserta didik
3.
Menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti:
ALOKASI WAKTU
10 menit
118 menit
1. Menjelaskan fungsi gambar bagian-bagian dan bentuk busana serta keterkaitannya dengan colase 2. Mengumpulkan data tentang desain colase 3. Menanyakan kumpulan data tentang desain colase 4. Mengkomunikasikan kumpulan data tentang desain colase 5. Mengolah data tentang desain colase
Catatan: Selama pelajaran berlangsung guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi: disiplin, rasa percaya diri, berprilaku jujur, tangguh menghadapi menghadapi masalah, tanggung jawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan. lingkungan. 7 menit Penutup:
Mengakhiri pelajaran dengan salam penutup.
Pertemuan
: Ke 3
Alokasi waktu
: 3 x 45 menit
DESKRIPSI KEGIATAN
Pendahuluan:
1.
Salam pembuka dan berdoa untuk memulai pelajaran
2.
Memeriksa kehadiran peserta didik
3.
Menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti:
ALOKASI WAKTU 10 menit
118 menit
1. Mengidentifikasi dan menentukan alat serta bahan untuk membuat desain colase 2. Menanyakan kelengkapan hasil identifikasi alat dan bahan dalam membuat desain colase 3. Menanyakan hasil identifikasi cara membuat desain dengan bantuan colase 4. Menjelaskan cara membuat desain dengan bantuan colase Catatan:
Selama pelajaran berlangsung guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi: disiplin, rasa percaya diri, berprilaku jujur, tangguh menghadapi masalah, tanggung jawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan. Penutup:
Mengakhiri pelajaran dengan salam penutup.
7 menit
Pertemuan
: Ke 4
Alokasi waktu
: 3 x 45 menit
DESKRIPSI KEGIATAN
Pendahuluan:
1.
Salam pembuka dan berdoa untuk memulai pelajaran
2.
Memeriksa kehadiran peserta didik
3.
Menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti:
ALOKASI WAKTU
10 menit
118 menit
1. Mengidentifikasi dan menentukan alat serta bahan untuk membuat desain colase 2. Menanyakan kelengkapan hasil identifikasi alat dan bahan dalam membuat desain colase 3. Menanyakan hasil identifikasi cara membuat desain dengan bantuan colase 4. Menjelaskan cara membuat desain dengan bantuan colase 5. Mengkomunikasikan serta mengidentifikasi kesimpulan tentang desain colase Catatan: Selama pelajaran berlangsung guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi: disiplin, rasa percaya diri, berprilaku jujur, tangguh menghadapi masalah, tanggung jawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan. lingkungan. Penutup
Mengakhiri pelajaran dengan salam penutup.
7 menit
H. Penilaian Proses dan Hasil Belajar
1. Lembar Pengamatan Kinerja Aspek yang dinilai
Sikap
Pengetahua
N
Ketrampilan
n
o
Nama
1
2
3 4 1 2
3
4
1
2
1 2 3 4 5 6 Jumlah Skor
Kriteria Penskoran : 1 = Kurang Kriteria Penilaian :
2 = Cukup
Jumlah skor < 3 : D 4< Jumlah skor < 6 : C 4< Jumlah skor < 6 : B 10< Jumlah skor < 12 : A
3 = Baik
4 = Amat Baik
3
4
2.Rubrik Penilaian Kinerja : No
Aspek yang dinilai
Sikap 1.
Keterangan Keterangan
1 = Tidak aktif dalam pembelajaran 2 = Cukup aktif dalam pembelajaran 3 = Aktif dalam pembelajaran 4 = Amat aktif dalam pembelajaran
Pengetahuan 2.
1 = Tidak memahami konsep pemecahan masalah 2 = Cukup memahami konsep pemecahan masalah 3 = Memahami konsep pemecahan masalah 4 = Amat memahami konsep pemecahan masalah 1 = Tidak terampil melaksanakan prosedur pemecahan masalah
Ketrampilan 3.
2 = Cukup terampil melaksanakan prosedur pemecahan masalah 3 = Terampil melaksanakan prosedur pemecahan masalah 4 = Amat terampil melaksanakan prosedur pemecahan masalah
Mengetahui, Kepala Sekolah
Guru Praktikan
(........................)
(.......................)
3. Lembar Penilaian Keterampilan Aspek yang dinilai
No
Nama/Kelompok
Tampila
Ketatab
Ketepat
Ketepat
a
an
an
hasaan
Sasaran
Waktu
n
Skor Perolehan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Keterangan : Aspek yang dinilai Point
Tampilan
Ketatabahasaan
Ketepatan Sasaran
Ketepatan Waktu
1
Kurang menarik
Kurang sistematis
Kurang tepat
Kurang tepat
2
Cukup menarik
Cukup sistematis
Cukup tepat
Cukup tepat
3
Menarik
Sistematis
Tepat
Tepat
4
Sangat menarik
Sangat sistematis
Sangat tepat
Sangat tepat
Lampiran Materi Ajar 1.
Pengertian Colase
Colase berasal dari istilah Prancis 'coller', yang berarti merekat atau menempel. Colase (collage) adalah sebuah cabang dari seni rupa yang meliputi kegiatan menempel potongan potongan kertas atau material lain untuk membentuk sebuah desain atau rancangan tertentu. (Kamus Modern Art, A Collins – Collins – Larousse Larousse Concise Encyclopedia) Semua kegiatan adalah m erupakan ‘perakitan’ beraneka bahan dasar menjadi sebuah karya seni. Colase adalah komposisi artistik yang dibuat dari bermacam-macam bahan, seperti kertas, kain, kaca, logam, kayu, dan lainnya yang ditempelkan pada permukaan gambar. Colase adalah karya seni rupa dua dimensi yang menggunakan bermacam-macam macam paduan bahan. Selama bahan itu dapat dipadukan dengan bahan dasar, akan menjadi karya seni Colase yang dapat mewakili persaan estetis orang yang membuatnya. Berdasarkan definisinya, kolase dibuat dari beberapa bagian berbeda. Bagian-bagian ini dapat berupa segala jenis benda, seperti kertas, benang, kain, prangko, potongan majalah, plastik, tali rafia, kertas timah, label, tutup botol, korek api, gabus, bahan alami (kulit pohon, daun, biji, kulit telur, ranting pohon, dll.), kancing, dan lain-lain. dapat memilih sebuah media seperti kertas atau kain, atau kombinasi klasik seperti kertas, kancing, dan kertas timah. Kolase dalam bidang b usana dapat dibuat dengan menggabungkan beberapa bahan seperti kertas,foto,potongan logam atau cd, bahan tekstil , disesuaikan dengan konsep desain dan ide yang akan dibuat. Selain dengan bahan yang nyata kolase dapat dibuat dengan media photoshop,coreldraw, dsb. Dalam kolase memuat konsep dalam pembuatan desain seperti bentuk, garis, bidang , warna, tekstur, gelap terang dsb. Contoh kolase busana dengan cara menempelkan berbagai macam bahan (contoh kolase dengan cara dilem )
2.
Fungsi gambar bagian-bagian dan bentuk busana dalan colase Bagian-bagian busana merupakan bagian yang menyusun sebuah busana dalam colase. Busana yang didesain dalam colase dapat mencerminkan
kepribadian dan status sosial si pemakai. Selain itu busana yang dipakai juga dapat menyampaikan pesan atau image kepada orang yang melihat. Untuk itu dalam berbusana banyak hal yang perlu diperhatikan dan pertimbangkan sehingga diperoleh busana yang serasi, indah dan menarik. Desain pakaian dalam colase hendaklah direpresentasikan dengan baik sesuai dengan ide atau gagasan yang dituangkan pada desain tersebut. Desain yang dibuat hendaknya mudah dibaca dan dapat menjadi pedoman dalam pembuatan suatu pakaian. Untuk itu sebuah desain kolase busana dan bagian-bagian busana harus diperlihatkan secara jelas seperti garis leher, bentuk atau siluet pakaian, bentuk rok dan bentuk celana. a. Garis Leher (Neck Lines) Garis leher merupakan bagian pakaian yang terletak paling atas. Bentuk garis leher banyak variasinya, yang umum di pakai yaitu bentuk leher bulat. Selain bentuk bulat, bulat, ada juga bentuk perahu, perahu, bentuk bentuk hati, bentuk bentuk segitiga segitiga bentuk U, V dan lain-lain. lain-lain. Bentuk leher ini dapat divariasika divariasikan n sesuai dengan yang diinginkan. b. Kerah Kerah adalah bagian dari sebuah desain pakaian, yang terletak pada bagian atas pakaian. Dalam menggambar busana perlu mempertimbangkan bentuk wajah dan leher. Bentuk leher tinggi sebaikn sebaiknya ya menggunakan menggunakan kerah tinggi atau menutupi sebagian leher sepert sepertii krah krah kemeja, kemeja, kerah mandar mandarin in dan lain-lain. Sebaliknya leher yang pendek/rendah, pilih kerah yang agak rebah seperti kerah rebah, ½ berdiri, cape/palerin, dan variasi kerahkerah yang terletak. Selain berfungsi untuk memperindah, kerah juga berfungsi memberi kenyamanan pada pemakai seperti mempertimbangkan iklim pada suatu daerah. Kerah terdiri atas beberapa ukuran mulai dari yang kecil seperti kerah rebah sampai yang lebar seperti kerah cape. Kerah juga bermacam-mac bermacam-macam am bentuknya bentuknya yaitu kerah yang yang terletak, terletak, ½ berdiri, berdiri, berdiri. berdiri. c. Lengan Lengan adalah bagian pakaian yang menutupi puncak lengan bahkan sampai ke ujung lengan sesuai dengan keinginan. Hal yang perlu diperhatikan dalam menggambar lengan adalah garis batas lingkar kerung lengan. Ini akan memudahkan dalam menggambarkan desain lengan sesuai dengan model yang diinginkan. Lengan ada yang modelnya suai, berkerut dan ada juga lengan setali.
2.
Fungsi gambar bagian-bagian dan bentuk busana dalan colase Bagian-bagian busana merupakan bagian yang menyusun sebuah busana dalam colase. Busana yang didesain dalam colase dapat mencerminkan
kepribadian dan status sosial si pemakai. Selain itu busana yang dipakai juga dapat menyampaikan pesan atau image kepada orang yang melihat. Untuk itu dalam berbusana banyak hal yang perlu diperhatikan dan pertimbangkan sehingga diperoleh busana yang serasi, indah dan menarik. Desain pakaian dalam colase hendaklah direpresentasikan dengan baik sesuai dengan ide atau gagasan yang dituangkan pada desain tersebut. Desain yang dibuat hendaknya mudah dibaca dan dapat menjadi pedoman dalam pembuatan suatu pakaian. Untuk itu sebuah desain kolase busana dan bagian-bagian busana harus diperlihatkan secara jelas seperti garis leher, bentuk atau siluet pakaian, bentuk rok dan bentuk celana. a. Garis Leher (Neck Lines) Garis leher merupakan bagian pakaian yang terletak paling atas. Bentuk garis leher banyak variasinya, yang umum di pakai yaitu bentuk leher bulat. Selain bentuk bulat, bulat, ada juga bentuk perahu, perahu, bentuk bentuk hati, bentuk bentuk segitiga segitiga bentuk U, V dan lain-lain. lain-lain. Bentuk leher ini dapat divariasika divariasikan n sesuai dengan yang diinginkan. b. Kerah Kerah adalah bagian dari sebuah desain pakaian, yang terletak pada bagian atas pakaian. Dalam menggambar busana perlu mempertimbangkan bentuk wajah dan leher. Bentuk leher tinggi sebaikn sebaiknya ya menggunakan menggunakan kerah tinggi atau menutupi sebagian leher sepert sepertii krah krah kemeja, kemeja, kerah mandar mandarin in dan lain-lain. Sebaliknya leher yang pendek/rendah, pilih kerah yang agak rebah seperti kerah rebah, ½ berdiri, cape/palerin, dan variasi kerahkerah yang terletak. Selain berfungsi untuk memperindah, kerah juga berfungsi memberi kenyamanan pada pemakai seperti mempertimbangkan iklim pada suatu daerah. Kerah terdiri atas beberapa ukuran mulai dari yang kecil seperti kerah rebah sampai yang lebar seperti kerah cape. Kerah juga bermacam-mac bermacam-macam am bentuknya bentuknya yaitu kerah yang yang terletak, terletak, ½ berdiri, berdiri, berdiri. berdiri. c. Lengan Lengan adalah bagian pakaian yang menutupi puncak lengan bahkan sampai ke ujung lengan sesuai dengan keinginan. Hal yang perlu diperhatikan dalam menggambar lengan adalah garis batas lingkar kerung lengan. Ini akan memudahkan dalam menggambarkan desain lengan sesuai dengan model yang diinginkan. Lengan ada yang modelnya suai, berkerut dan ada juga lengan setali.
d. Blus Blus merupakan bagian pakaian yang menutupi badan bagian atas. Blus ada yang mempunyai belahan di depan dan ada juga yang tanpa belahan. Model Model blus setiap setiap tahun mengalami mengalami perubahan perubahan sesuai sesuai dengan dengan perkembangan perkembangan selera masyaraka masyarakatt yang disebut disebut dengan trend mode. mode. e. Rok Rok adalah bagian pakaian yang berada pada bagian bawah badan. Umumnya rok dibuat mulai dari pinggang sampai ke bawah sesuai dengan model yang diinginkan. Berdasarkan ukuran rok, rok dapat dikelompokkan atas rok mini, rok kini. rok midi, rok maksi dan longdress. Berdasarkan desain rok, rok juga dapat dikelompokkan atas rok suai/lurus (straight), rok kerut (gathered), rok lipit (pleated), rok lingkaran atau setengah lingkaran (flared), rok bias (seam) dan rok drapery. Selain model-model yang disebutkan di atas masih ada model rok lain yang merupakan kombinasi model-model di atas yang ditambahkan detail-detailnya seperti godet, rimpel, kantong dan lain sebagainya. Dalam menggambar rok ini perlu diperhatikan jatuh rok pada badan Untuk menggambarkannya butuh latihan yang banyak. f. Celana Celana hampir sama dengan rok, tetapi celana mempunyai pipa yang membungkus kedua kaki. Panjang celana biasanya bervariasi mulai dari yang pendek (short) sampai yang panjang. Celana juga bisa dibuat pas pada tubuh (fit) atau longgar (oversize). Celana yang pas biasanya dibuat dari bahan yang elastis (stretch). biasanya dipakai untuk busana olah raga seperti senam atau renang, dll.
3.
Menentukan alat dan bahan untuk membuat desain colase
Kertas Bekas Untuk bahan kolase sebainya dipilih kertas yang berwarna. Semua kertas berwarna pada dasarnya dapat dijadikan bahan kolase. Kertaskertas bekas sampul, majalah, poster-poster, almanak-almanak, kemasan rokok atau kemasan produk-produk industri dapat pula digunakan sebagai bahan kolase. Dalam pemakaian, kertas dipotong-potong sesuai dengan ukuran yang dikehendaki
d. Blus Blus merupakan bagian pakaian yang menutupi badan bagian atas. Blus ada yang mempunyai belahan di depan dan ada juga yang tanpa belahan. Model Model blus setiap setiap tahun mengalami mengalami perubahan perubahan sesuai sesuai dengan dengan perkembangan perkembangan selera masyaraka masyarakatt yang disebut disebut dengan trend mode. mode. e. Rok Rok adalah bagian pakaian yang berada pada bagian bawah badan. Umumnya rok dibuat mulai dari pinggang sampai ke bawah sesuai dengan model yang diinginkan. Berdasarkan ukuran rok, rok dapat dikelompokkan atas rok mini, rok kini. rok midi, rok maksi dan longdress. Berdasarkan desain rok, rok juga dapat dikelompokkan atas rok suai/lurus (straight), rok kerut (gathered), rok lipit (pleated), rok lingkaran atau setengah lingkaran (flared), rok bias (seam) dan rok drapery. Selain model-model yang disebutkan di atas masih ada model rok lain yang merupakan kombinasi model-model di atas yang ditambahkan detail-detailnya seperti godet, rimpel, kantong dan lain sebagainya. Dalam menggambar rok ini perlu diperhatikan jatuh rok pada badan Untuk menggambarkannya butuh latihan yang banyak. f. Celana Celana hampir sama dengan rok, tetapi celana mempunyai pipa yang membungkus kedua kaki. Panjang celana biasanya bervariasi mulai dari yang pendek (short) sampai yang panjang. Celana juga bisa dibuat pas pada tubuh (fit) atau longgar (oversize). Celana yang pas biasanya dibuat dari bahan yang elastis (stretch). biasanya dipakai untuk busana olah raga seperti senam atau renang, dll.
3.
Menentukan alat dan bahan untuk membuat desain colase
Kertas Bekas Untuk bahan kolase sebainya dipilih kertas yang berwarna. Semua kertas berwarna pada dasarnya dapat dijadikan bahan kolase. Kertaskertas bekas sampul, majalah, poster-poster, almanak-almanak, kemasan rokok atau kemasan produk-produk industri dapat pula digunakan sebagai bahan kolase. Dalam pemakaian, kertas dipotong-potong sesuai dengan ukuran yang dikehendaki
Serutan Kayu Untuk bahan kolase dapat digunakan serutan kayu yang wajib d ikeringkan dahulu. Hal ini dimaksudkan agar warnanya tidak berubah, lalu serutan kayu dipotongpotong sesuai dengan ukuran yang diinginkan dan siap untuk ditempel.
Kaca Kaca yang digunakan adalah bekas potongan kaca yang biasa didapat di tempat orang yang memasang bingkai untuk gambar pajangan yang sudah tidak digunakanlagi. Agar kaca berwarna, dapat digunakan kaca biasa yang dicat. Kalau pemotong kacatidak ada, kaca dapat dibentuk dengan cara mengetok atau menghempaskan ke atas permukaan yang keras. Dengan cara ini akan diperoleh ukuran kaca yang tidak teratur dan tidak sama besar. Dalam pengolahan kaca diharapkan berhati-hati agar tidak terluka.
Batu Batu yang cocok adalah batu akik sebab memiliki bermacam-macam warna, lalu diasah sehingga warnanya akan kelihatan lebih cemerlang.
Logam Untuk kolase sebaiknya dipilih bekas-bekas logam yang gampang didapat, seperti seng, kuningan, dan aluminium. Plat logam dapat dipotong-potong dengan ukuran yang dikehendaki, lalu baru didatarkan ke bidang d asar kolase.
Keramik Keramik mempunyai warna yang cukup banyak. Untuk keperluan membuat kolase dapat digunakan bekas potongan keramik untuk lantai rumah. Bahan ini dapat dipotongpotong, sesuai ukuran yang dikehendaki.
Tempurung (batok kelapa) Untuk bahan kolase sebaiknya dipilih tempurung dari kelapa setengah tua sampai kelapa tua, lalu dibersihkan dari serat-serat sabut itu dihaluskan dengan ampelas. Setelah halus, baru dipotong dengan ukuruan yang dikehendaki.Tempurung dapat dipotong-potong dengan gergaji besi sesuai dengan ukuran yang dikehendaki.
Serutan Kayu Untuk bahan kolase dapat digunakan serutan kayu yang wajib d ikeringkan dahulu. Hal ini dimaksudkan agar warnanya tidak berubah, lalu serutan kayu dipotongpotong sesuai dengan ukuran yang diinginkan dan siap untuk ditempel.
Kaca Kaca yang digunakan adalah bekas potongan kaca yang biasa didapat di tempat orang yang memasang bingkai untuk gambar pajangan yang sudah tidak digunakanlagi. Agar kaca berwarna, dapat digunakan kaca biasa yang dicat. Kalau pemotong kacatidak ada, kaca dapat dibentuk dengan cara mengetok atau menghempaskan ke atas permukaan yang keras. Dengan cara ini akan diperoleh ukuran kaca yang tidak teratur dan tidak sama besar. Dalam pengolahan kaca diharapkan berhati-hati agar tidak terluka.
Batu Batu yang cocok adalah batu akik sebab memiliki bermacam-macam warna, lalu diasah sehingga warnanya akan kelihatan lebih cemerlang.
Logam Untuk kolase sebaiknya dipilih bekas-bekas logam yang gampang didapat, seperti seng, kuningan, dan aluminium. Plat logam dapat dipotong-potong dengan ukuran yang dikehendaki, lalu baru didatarkan ke bidang d asar kolase.
Keramik Keramik mempunyai warna yang cukup banyak. Untuk keperluan membuat kolase dapat digunakan bekas potongan keramik untuk lantai rumah. Bahan ini dapat dipotongpotong, sesuai ukuran yang dikehendaki.
Tempurung (batok kelapa) Untuk bahan kolase sebaiknya dipilih tempurung dari kelapa setengah tua sampai kelapa tua, lalu dibersihkan dari serat-serat sabut itu dihaluskan dengan ampelas. Setelah halus, baru dipotong dengan ukuruan yang dikehendaki.Tempurung dapat dipotong-potong dengan gergaji besi sesuai dengan ukuran yang dikehendaki.
Biji-Bijian Biji-bijian diperoleh dari tumbuh-tumbuhan, biji-bijian ini banyak p ula macamnya, demikian pula bentuk, uku ran, warna, dan teksturnya. Biji-bijian ini hendaknya dikeringkan terlebih dahulu agar warnanya tidak berubah lagi demikian pula penyusutannya. Bila perlu, dapat pula digoreng tanpa minyak.
Daun-daunan Daun-daunan adalah bahan kolase yang sangat gampang diperoleh. Untuk dijadikan bahan kolase, diambil daun kering atau daun yang sudah gugur. Pilihlah warna daun kering yang berbeda-beda agar dalam penyusunannya menjadi sebuah lukisan atau desain akan lebih mudah.
Kulit-kulitan Kulit-kulit berasal dari kulit buah dan kulit batang tumbuh -tumbuhan. Tidak semua kulit buah dapat dijadikan bahan kolase, d emikian pula dengan kulit batang, kulit salak, kulit kacang tanah, kulit jeruk, dan kulit rambutan. Kulit batang yang dapat dijadikan kolase di antaranya: rambutan, kulit pisang, dan kelopak bambu. Semua kulit-kulitan haruslah dikeringkan dahulu sebelum digunakan sebagai bahan kolase, lalu dipotong-potong sesuai dengan ukuran yang dikehendaki.
Biji-Bijian Biji-bijian diperoleh dari tumbuh-tumbuhan, biji-bijian ini banyak p ula macamnya, demikian pula bentuk, uku ran, warna, dan teksturnya. Biji-bijian ini hendaknya dikeringkan terlebih dahulu agar warnanya tidak berubah lagi demikian pula penyusutannya. Bila perlu, dapat pula digoreng tanpa minyak.
Daun-daunan Daun-daunan adalah bahan kolase yang sangat gampang diperoleh. Untuk dijadikan bahan kolase, diambil daun kering atau daun yang sudah gugur. Pilihlah warna daun kering yang berbeda-beda agar dalam penyusunannya menjadi sebuah lukisan atau desain akan lebih mudah.
Kulit-kulitan Kulit-kulit berasal dari kulit buah dan kulit batang tumbuh -tumbuhan. Tidak semua kulit buah dapat dijadikan bahan kolase, d emikian pula dengan kulit batang, kulit salak, kulit kacang tanah, kulit jeruk, dan kulit rambutan. Kulit batang yang dapat dijadikan kolase di antaranya: rambutan, kulit pisang, dan kelopak bambu. Semua kulit-kulitan haruslah dikeringkan dahulu sebelum digunakan sebagai bahan kolase, lalu dipotong-potong sesuai dengan ukuran yang dikehendaki.
4.
Cara membuat desain dengan bantuan colase
Media colase dikerjakan di atas kertas berukuran A3 dengan isi / materi sesuai bagian rekomendasi desain, diantaranya sebagai berikut: Tema dan jenis karya yang akan diangkat, Penggayaan visual (foto/ilustrasi/artwork dll yang akan digunakan), Warna yang akan digunakan dalam pembuatan desain, Tipografi yang akan digunakan, dan elemen elemen lain yang diperlukan Langkah-langkah kegiatan pembuatan colase :
Tentukan tema karya desain yang akan digunakan, lalu mulailah mengumpulkan berbagai elemen penyusun colase berupa b erbagai gambar yang dapat menunjang terhadap tema pada colase tersebut.
Siapkan alat dan bahan yang diperlukan berupa kertas dan perlengkapan lainnya, guntingan gambar-gambar yang satu sama lain m emiliki keterkaitan dalam satu tema
Buat colase dari tema yang telah ditentukan, dengan cara menyusun elemen- elemen pembuatan colase berdasarkan tema yang telah ditentukan.
4.
Cara membuat desain dengan bantuan colase
Media colase dikerjakan di atas kertas berukuran A3 dengan isi / materi sesuai bagian rekomendasi desain, diantaranya sebagai berikut: Tema dan jenis karya yang akan diangkat, Penggayaan visual (foto/ilustrasi/artwork dll yang akan digunakan), Warna yang akan digunakan dalam pembuatan desain, Tipografi yang akan digunakan, dan elemen elemen lain yang diperlukan Langkah-langkah kegiatan pembuatan colase :
Tentukan tema karya desain yang akan digunakan, lalu mulailah mengumpulkan berbagai elemen penyusun colase berupa b erbagai gambar yang dapat menunjang terhadap tema pada colase tersebut.
Siapkan alat dan bahan yang diperlukan berupa kertas dan perlengkapan lainnya, guntingan gambar-gambar yang satu sama lain m emiliki keterkaitan dalam satu tema
Buat colase dari tema yang telah ditentukan, dengan cara menyusun elemen- elemen pembuatan colase berdasarkan tema yang telah ditentukan.
Lampiran Alat dan Bahan
Alat
Gunting
Penggaris
Pensil
Lampiran Alat dan Bahan
Alat
Gunting
Penggaris
Pensil
Pensil warna
Lem
Pensil warna
Lem
Bahan
Koran
Majalah
Bahan
Koran
Majalah
Kertas
Karton
Bahan-bahan utama untuk memperindah kolase (contoh: kulit buah, biji-bijian)
Kertas
Karton
Bahan-bahan utama untuk memperindah kolase (contoh: kulit buah, biji-bijian)
Contoh kolase
Contoh kolase
PRESENSI KEHADIRAN SISWA
Mata Pelajaran
: DASAR DESAIN
Kelas /Semester
: X TATA BUSANA /GENAP Tanggal
No
JML
Nama S A I
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Ket
PRESENSI KEHADIRAN SISWA
Mata Pelajaran
: DASAR DESAIN
Kelas /Semester
: X TATA BUSANA /GENAP Tanggal
No
JML
Nama S A I
1 2 3 4 5 6 7 8 9
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Ket
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
24 25 26 27 28
Mengetahui, Kepala Sekolah
Guru Praktikan
(............................)
(..........................)
24 25 26 27 28
Mengetahui, Kepala Sekolah
Guru Praktikan
(............................)
(..........................)
DAFTAR CATATAN SISWA
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Nama
Kelas
Catatan/
Pemecahan
Ket.
DAFTAR CATATAN SISWA
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
Nama
Kelas
Catatan/
Pemecahan
Ket.
27 28 29 30
Mengetahui, Kepala Sekolah
Guru Praktikan
(..........................)
(............................)
AGENDA HARIAN GURU
Jam Hari/ Tanggal
Ke-
Kelas
Kompetensi/Sub Kompetensi/Sub Kompetensi Kompetensi Uraian Kegiatan
Keterangan
Mengetahui, Kepala Sekolah
Guru Praktikan
(.................)
(..........................)