MKA: PENGOLAHAN DATA LAPANGAN
Dosen Dose n Pe Peng ngam ampu pu:: Agus Widiyars Widiyarso o Joko Jo ko Pa Pamu mung ngka kas s
Pengol Pen golaha ahan n Dat Data a Res Reserv ervoi oirr Pertemuan ke-
Pokok bah Pok ahas asan an at atau au subpok sub pokok ok bah bahasa asan n
2
II. PENGOLHAN DATA RESERVOIR 1. Tujuan 2. Peng ngol olah aha an Dat ata a Perme mea abli liti tias as
3
3. Pengol ngolah aha an Data ata Tekan kanan Kap apiiler ler dan Poros orosit ita as
4
4. Pen engo gola laha han n da dan n An Anal alis isa a Da Data ta PV PVT T
2.1. Tujuan untuk memaksimalkan memaksimalkan data yang terbatas dengan pengolahan data secara detil sehingga: 1. Dapat sebagai sebagai acuan acuan yang yang akurat akurat dalam dalam melaku melakukan kan studi studi 2. Mempercepat Mempercepat dalam melakukan melakukan history history Match Matching ing dan hasilny hasilnya a lebih mendekati Aktual 3. Hasil Hasil studi dapat digunak digunakan an untuk untuk pengembanga pengembangan n lapangan lapangan atau atau mengoptimalkan produksi
2.2. 2. 2. Pen engo gollah aha an Dat ata a Kur Kurv va Kr 1. Ko Kons nsep ep Da Dasa sar: r: Pe Perm rmea eabi bili lita tas s Efe Efekt ktif if
Catatan: Permeabilitas efektif (minyak/air) Berbanding lurus dengan laju produksi (minyak/air)
2. Konsep Dasar: Saturasi Sistim Fluida Gas-minyak-air Minyak-air Minyak-gas
Air-gas
Persamaan
2. Konsep Dasar: Saturasi, lanjutan Beberapa konsep saturasi yang sering terlupakan:
Connate water saturation , S wc adalah saturasi saturasi air minimum minimum yang berada berada dalam batuan, yang yang keberadaannya keberadaann ya bersamaan dengan proses terbentukny terbentuknya a batuan itu sendiri, besarny besarnya a harga S wc jarang diketahui diketahui dengan pasti Critical water saturation , S wcr adalah saturasi saturasi air mula-mula dimana air mulai bergerak, bergerak, biasany biasanya a sama atau lebih besar dari S wc , sering juga disebut sebagai Irreducible Water Saturation , S wir
2. Konsep Dasar: Saturasi, lanjutan Critical Oil Saturation , S oc Pada sistim minyak air, air, S oc satur saturasi asi minyak minyak minimum diman dimana a minyak minyak sudah tidak dapat bergerak lagi, S oc , sedangkan pada sistim minyakgas adalah saturasi saturasi minyak minyak mula-mula dimana minyak minyak mulai mulai bergerak
Residual Oil Saturation , S or Pada sistim minyak-air, S or adalah satur saturasi asi minya minyak k minimum (sisa (sisa)) yang tidak dapat bergerak tanpa merubah sifat-sifat sifat-sifat kimia batuan dan fluidanya, sedangkan pada sistim minyak-gas S or adalah saturasi minimum minyak dimana minyak mulai bergerak, biasanya biasany a sama atau lebih besar be sar dari S oc . Sering juga disebut sebagai Critical Oil Saturation , S ocr
2. Konsep Dasar: Saturasi, lanjutan Movable Oil Saturation , S om Saturasi minyak bergerak, S om didefinisikan sebagai volume pori yang diisi oleh miny minyak ak yang dapat bergerak, secara secara matematis dapat ditulis, S om = 1 – S wc - S or
Critical Gas Saturation , S gcr adalah saturasi gas minimum dimana gas mulai bergerak, sering juga disebut sebagai Residual Gas Saturation , S gcr Critical Liquid Saturation , S lcr adalah saturasi cairan sisa = (Swc + Sor)
3. Ko Kons nsep ep Da Dasa sar: r: Pe Perm rmea eabi bili lita tas s Re Rela lati tif f
(k ro)Swc ad adal alah ah ha harg rga a k ro pada Swc. Biasanya harga tersebut paling besar dan dan berada berad a pada baris pertama pertama pada tabulasi tabulasi saturasi air dan dan permeabilitas permeabilitas pada sistim minyak-air. Pada sistim minyak-gas disebut sebagai (k ro)Sgc (k rw)Sor adalah k rw pada Sor .Biasanya harga tersebut paling besar dan berada pada baris baris terakhir terakhir pada tabulasi tabulasi saturasi air dan permeabilitas permeabilitas pada sistim minyak-air. Pada sistim gas-air disebut sebagai (k rw)Sgc (k rg)Slr adalah k rg pada Slr . Biasanya harga tersebut paling besar dan berada pada baris terakhir pada tabulasi saturasi liquid dan permeabilitas pada sistim minyak-gas. Pada sistim gas-air disebut sebagai (k rg)Swc
3. Kons Konsep ep Da Dasar sar:: Perme Permeab abili ilitas tas Rel Relati atif, f, lanjutan A. Kurva Permeabilitas Relatif Sistim Air-Minyak (P ad ad a k o n di dis i Swcr > Swc d an an Sor > S oc)
B. Kurva Permeabilitas Relatif Sistim Air-Minyak (P a d a k o n d is i Swc = S wcr d a n Sor = S oc)
1
1
(k r o)Sw c
(k r o)Swc i s k a r f , w r k &
i s k a r f , w r k &
(k r o)Swcr (k r w)S oc oc
(k r w)So r
o r
o r
k
k
(k r w)S oror
0
0
0
1 Swcr Swc
Sw , fra fraks ksii
1-S or 1-S oc
0 S wc = S wcr
Sw , fra fraks ksii
Modified by Joko Pamungkas
A. Kurva Permebilitas Permebilitas Relatif Pada Sistim Air Sistim Air - Minyak
1 1-S or = 1-S oc Modified by Joko Pamungkas
3. Konsep Dasar: Permeabilitas Relatif, lanjutan B. Kurva Permeabilitas Relatif Sistim Gas-Minyak (P a d a ko ko n di dis i Swc = 0 da da n Sgcr = Sgc )
A. Kurva Permeabilitas Relatif Sistim Sistim Gas-Minyak (P ad ad a k o nd nd is i Swc 0 d an an Sgcr > Sgc )
1
1 (k rg)Slc lcr r
(krg) Swc (kr g) Sl crcr
i s k a r f , g r k &
i s k a r f , g r k &
(kro) Sgc (kr o) Sg crcr
o r
kro@Sgcr
o r
k
k
Sor
Sor
Soc
Soc 0 0 Swc Slc
Slcr
Sl , fraksi fraksi
1-S gcr 1-S gc
1
Modified by Joko Pamungkas
0
0 S lcr = S or
Sl , frkasi frkasi
1-S gcr = 1-S gc
1
Modified by Joko Pamungkas
B. Kurva Permeb Permebilit ilitas as Relatif Relatif Pada Sistim Sistim Ga Gas s - Mi Miny nyak ak
3. Konsep Dasar: Permeabilitas Relatif, lanjutan A. Kurva Permeabilitas Relatif Sistim Gas-Air (P ad ad a k o nd nd is is i S wcr > Swc d an an Sgcr > Sgc )
B. Kurva Permeabilitas Relatif Sistim Air-Minyak (P a d a k o n d is i Swcr = Swcr d a n Sor = Soc )
1
1 (k r w)Sg c
i s k a r f , w r k &
krw@Sgcr
(k rw)Sg Sgcr cr
i s k a r f , w r k &
(k r g)Swc
g r
g r
(k rg)Swcr
k
0
0
Swc
krg@Swcr
k
0 Swcr
(k r g)Swc
Sw , fr fraks aksii
1-S gcr
1
1-S gc
0 Swc = Swcr
Sw, fraksi
Modified by Joko Pamungkas
C. Kurva Kurva Permebilit Permebilitas as Relatif Relatif Pada Sistim Sistim Gas - Air
1 1-Sgr = 1-Sgc Modified by Joko Pamungkas
3. Konsep Dasar: Permeabilitas Relatif, lanjutan Variasi Var iasi Dua Kurva Permeabili Permeabilitas tas Pada S w = 50%
Catatan: Harga k ro 1> k ro 2 , 2 , mengakibatkan mengakibatkan laju produksi minyak yang dihasilkan pada k ro 1 lebih besar dari k ro 2
1 k ro1 i s k a r f , w r k &
k ro2
k rw1
o r
k
Harga k rw 1> k rw 2 , 2 , mengakibatkan mengakibatkan laju produksi air yang dihasilkan pada k rw 1 lebih besar dari k rw 2
k rw2
kro1@ 1@Sw Sw=0 =0.5 .5
k rw1 @S @S w= w= 0. 0. 5 kro2@ 2@Sw Sw=0 =0.5 .5
0
0
k rw2 @S @S w= w= 0. 0. 5
0.5 Sw , fra fraks ksii
1 Modified by Joko Pamungkas
Variasi Dua Kurva Permebilitas Permebilitas Relatif Pada = 0.5
3. Konsep Dasar: Permeabilitas Relatif, lanjutan Strong trong ly Water-Wet R oc ock k A. S
Stro trong ng ly Oil-Wet Rock Ro ck B. S
1
1 k ro
krw
i s k a r f , w r k &
i s k a r f , w r k &
o r
k
k ro
o r
k
k rw
0
0
0.5 S wc = S wcr
Sw , fr fraks aksii
1-S or = 1-S oc
1
Modified by Joko Pamungkas
0
0
0.5 S wc = S wcr
Sw , fra raksi ksi
Hubungan Wetabilitas Wetabilitas batuan dengan Kurva Perme Permebil bilita itas s Relat Relatif if Sistim Sistim Minyak Minyak - Air
1 1-S or = 1-S oc Modified by Joko Pamungkas
2.3. 2. 3. No Norm rmal alis isas asii & Per Perat ataa-ra rata taan an Ku Kurv rva a Kr 1. Norma Normali lisa sasi si Si Sis sti tim m ai airr-mi miny nyak ak S(w)*=(Sw-Swc)/(1-Swc-Sor) kro*=kro/(kro )(Swc ) krw*=krw/(krw )(Sor)
2.3. 2. 3. No Norm rmal alis isas asii & Per Perat ataa-ra rata taan an Ku Kurv rva a Kr 2. Pe Perat rataa-rat rataan aan Si Sist stim im ai airr-min minyak yak
3. Prosedur •
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Tabulasikan data hasil SCAL Plot gambar Sw vs k ro dan k rw dari data SCAL Hitung S*w (normalisasi Sw) Tentukan harga (k ro)Swc dan (k rw )Sor Hitung k*ro dan k*rw (normalisasi) Plot gambar S*w vs k*ro dan k*rw , dan tentukan persamaan trendline -nya -nya hitung k*ro dan k*rw dengan asumsi harga S*w menggunakan hasil persamaan trendline tersebut Hitung rata-rata (k*ro)Swc , (k ro)avg , (k*rw )Sor , (k*rw )avg Hitung (Swc)avg dan (Sor)avg Buat perhitungan de-normalisasi kurva permeabilitas Plot gambar hasil de-normalisasi permeabilitas relatif untuk gabungan beberapa core
4. Contoh Data Tiga Core Permeabilitas Core Permeabilitas Relatif Pada Sistim Air-Minyak Core#1 k h Porositas Swc=Swcr
Sor
100 md 2 ft 0.1 fraksi
Core#2 200 md 2.5 ft 0.12 fraksi
0.30 fraksi
k h Porositas Swc=Swcr
0.20 fraksi
Sor
Core#1
0.30 0.35 0.40 0.45 0.50 0.55 0.60 0.65 0.70 0.80
Core#3
0.000 0.650* 0.014 0.480 0.030 0.330 0.050 0.228 0.077 0.160 0.112 0.105 0.159 0.060 0.218 0.030 0.294 0.010 0.503** 0.000
0.25 fraksi
k h Porositas Swc=Swcr
0.20 fraksi
0.30 fraksi
Sor
0.35 fraksi
Core#2
0.25 0.30 0.35 0.40 0.45 0.50 0.55 0.60 0.65 0.70
0.000 0.018 0.035 0.054 0.078 0.100 0.140 0.190 0.270 0.410**
350 md 2 ft 0.2 fraksi
Core#3
0.690* 0.413 0.270 0.188 0.120 0.074 0.050 0.030 0.015 0.000
0.20 0.25 0.30 0.35 0.40 0.45 0.50 0.55 0.60 0.65
0.000 0.016 0.035 0.059 0.077 0.105 0.149 0.185 0.239 0.301**
0.762* 0.438 0.245 0.139 0.087 0.063 0.048 0.033 0.016 0.000
4. Contoh, lanjutan Permeabilitas Permeabil itas Relatif Sistim Air - Minyak
Normalisasi Kurva Permeabilitas Relatif Sistim Air-Minyak
0.90 0.80
Core#1
i s k 0.70 a r f 0.60 ,
Core#2 Core#3
w r
k 0.50 & o r
k
1.00 0.90 i 0.80 s k a r 0.70 f , w r
0.60
0.40
* k 0.50 &
0.30
* k
o r
0.20
0.30 0.20
0.10
0.10
0.00
0. 00
0.40
0.00
0. 20
0. 40
0. 60
Sw , f raksi raksi
0.80
1.00
Modified by Joko Pamungkas
0.00
0. 20
0. 40
0. 60
S* w, fraksi
0.80
Kurva De-normalisasi Permeabilitas Relatif Sistim Air-Minyak 0.80
kro
0.70
A. Contoh Normalisasi Kurva Permebilitas Relatif Pada Sistim Air Sistim Air - Minyak
0.60 i s k0.50 a r f , 0.40
krw
w r
k &0.30 o r
k0.20
0.10 0.00 0. 00
0.20
0. 40 0.60 S w, f raksi raksi
0. 80
1. 00
Modified by Joko Pamungkas
1.00
Modified Modifi ed by Joko Pamungkas
4. Contoh, lanjutan Permeabilitas Relatif Sistim Minyak-Gas Min yak-Gas
Normalisasi Normalisa si Kurva Kurva Permeabilita Permeabilitas s Relatif Sistim Minyak Minyak - gas
1.00 i s k a r f , g o r
1.00
Core#1 Core#2 Core#3
0.80
i s k a r f ,
0.60
k & g r
k
0.80 0.60
g o r
* K &
0.40
0.40
g r
* K
0.20 0.00
0.20 0.00
0.00
0.20
0. 40 Sl , f raksi raksi
0.60
0. 80
1. 00
Modified by Joko Pamungkas
0. 00
0. 20
0. 40 0. 60 0. 80 1. 00 S*g, fraksi Modifie Modi fied d by Joko Pamungkas Pamungkas
Kurva De-normalisasi Permeabilitas Relatif Sistim Gas - Minyak 0.50
kro g 0.40 i s k a r 0.30 f ,
krg
g o r
k 0.20 & g r
k
0.10 0.00 0. 00
0. 20
0. 40 0. 60 0. 80 1. 00 Modified by Joko Pamungkas S g, fraksi
B. Contoh Normalisasi Kurva Permebilitas Relatif Pada Sistim Ga Gas s - Mi Miny nyak ak
4. Contoh, lanjutan Permeabilitas Perm eabilitas Relatif Relatif Hasil SCAL Sistim Gas-Air Gas-Air
Normalisasi Normalis asi Kurva Permeabilitas Permeabilitas Relatif Sistim Gas-Air
0.70 0.60
i s k a 0.50 r f ,
1.0
Core#1
0.9
Core#2
0.8
Core#3
i s k a r f ,
w r
k 0.40
& g r
k
w r
0.30
0.6 0.5
* K 0.4 &
0.20
g r
0.3
* K 0.2
0.10
0.1
0.00 0.00
0.7
0.0
0.20
0.40
0. 60
S w , fraksi
0.80
1.00
Modified Modifi ed by J oko Pamungkas
0. 00
0. 20
0. 40
0. 60 S* w, fraksi
0. 80
Kurva De-n ormalisa ormalisasi si Permeabilitas Relatif Sistim Gas-Air Gas-Air 0.60
krw
0.50 i 0.40 s k a r f , 0.30
C. Contoh Normalisasi Kurva Permebilitas Relatif Pada Sistim Gas - Air
krg
w r
k &0.20 g r
k
0.10 0.00 0. 00
0. 20
0. 40 0. 60 S w , fraksi
0. 80
1. 00
Modified by Joko Pamungkas
1. 00
Modified ed by Joko Pamungkas
2.4. Pengolahan Data Pe Perme rmeabi abili lita tas s Re Rela lati tif f 1. Prosedur: 1. Memb Membuat uat tabula tabulasi: si: Per erme meab abililit itas as Sist Sistim im Min Minyak – Air Perme Pe rmeabi abilit litas as Sistim Sistim Gas-M Gas-Min iny yak Per erme meab abililit itas as Sist Sistim im Gas Gas – Air •
•
•
2. Mem Membu buat at gambar gambar:: Per erme meab abililit itas as Sist Sistim im Min Minyak – Air Perme Pe rmeabi abilit litas as Sistim Sistim Gas-M Gas-Min iny yak Per erme meab abililit itas as Sist Sistim im Gas Gas – Air •
•
•
2.4. Pengolaha Pengolahan n Data Per Permea meabil bilitas itas Rela Relatif, tif, lanjutan 2. Contoh Pada Sistim Minyak-Air Tabulasi Core
Permebilitas
Swc
Core#1 Core#2
100 200
0.3000 0.2500
0.6500 0.6904
0.5030 0.4100
0.2000 0.3000
Core#3
350
0.2000
0.7620
0.3010
0.3500
(kro )Swc (k rw)Sor
Sor
2.4. Pengolaha Pengolahan n Data Per Permea meabil bilitas itas Rela Relatif, tif, lanjutan Gambar S wc vs Permeabilitas Pada Sistim Minyak-Air
S wc vs S or Pada Sistim Minyak-Air 0.40
400
Core#1
Core#1
D 300 m , s a t i l i 200 b a e m r e 100 P
0.35
Core#2
i s k 0.30 a r f , r
Core#3
o
0.20
0.15 0.17
0.19
0.21
0.23
0.25
0.27
0.29
0.15
0.31
0.23
0.25
0.27
0.29
0.31
Modified by by J oko Pamungkas
0.60 Core#1
Core#1 0.50
Core#2
Core#2
i 0.40 s k a r 0.30 f , r
Core#3
Core#3
o
w
S )
S 0.68 ) o r k (
w r
k (
0.66
0.20 0.10
0.64 0.62 0 15
0.21
S wc vs (k rw ) S or Pada Sistim Minyak-Air
0.78
i s 0.72 k a r f 0.70 , c
0.19
S wc , fraksi
S wc vs (k ro ) S wc Pada Sistim Minyak-Air
0.74
0.17
Modified by Joko Pamungkas
S wc , fraks i
0.76
Core#3
S 0.25
0 0.15
Core#2
0.00 0 17
0 19
0 21
0 23
0 25
0 27
0 29
0 31
0 15
02
0 25
03
0 35
04
2.4. Pengolaha Pengolahan n Data Per Permea meabil bilitas itas Rela Relatif, tif, lanjutan 3. Contoh Pada Sistim Minyak-gas Tabulasi Core
Permebilitas
Swc
Core#1 Core#2
20 50
0.1000 0.1500
0.8711 0.5951
0.2963 0.1764
0.2000 0.2500
Core#3
75
0.2000
0.2795
0.1066
0.3000
(kro )Swc (k rg)Slr
Slr
2.4. Pengolaha Pengolahan n Data Per Permea meabil bilitas itas Rela Relatif, tif, lanjutan Gambar S lr vs S gr Pada Sistim Minyak-Gas
Permeabilitas tas Pada Sistim Minyak-Gas S lr vs Permeabili 0.25
80
D m , s a t i l i b a e m r e P
Core#1
Core#1
70
0.20
Core#2
60
Core#3
50
i s k 0.15 a r f , r
40
Core#2 Core#3
g S 0.10
30 20
0.05
10 0.00
0 0.15
0.20
0.25
0.3 0
0.15
0 .35
S lr ,frak ,frakss i
S lr vs (k rg ) S lr Pada Sistim Minyak-Gas
1.00
0.35 Core#1
i s k 0.60 a r f , r
0.30 Core#2
Core#1 Core#2
0.25
i s k 0.20 a r f , r
Core#3
g
l
S 0.40 ) o r k (
0.15
S ) g r k ( 0.10
0.20 0.05 0.00 0 00
0.00 0 05
0 10
0 15
0.25
S lr , fraksi
S gr vs (k ro ) S gr Pada Sistim Minyak-Gas
0.80
0.2
Modified ed by Joko Pamungkas
0 20
0 25
Core#3
0.3
0.35 Modifiedd by Joko Pamungkas Modifie
2.4. Pengolaha Pengolahan n Data Per Permea meabil bilitas itas Rela Relatif, tif, lanjutan 4. Contoh Pada Sistim Gas-air Tabulasi Core
Permebilitas
Swc
Core#1 Core#2
100 200
0.2250 0.2000
0.0900 0.1593
0.2401 0.4219
0.1500 0.1000
Core#3
350
0.1800
0.3181
0.6400
0.0500
(krg )Swc (k rw)Sgr
Slr
2.4. Pengolaha Pengolahan n Data Per Permea meabil bilitas itas Rela Relatif, tif, lanjutan Gambar 400
S wc vs Permeabilitas Pada S istim Gas-Air Core#1
D 300 m , s a t i l i 200 b a e m r e P 100
S wc vs S gc Pada S istim Gas-Air
0.16 0.14
Core#2
0.12
Core#3
i s k a r f ,
0.10
Core#1 Core#2 Core#3
0.08
c g
S
0.06 0.04 0.02
0
0.00
0.15
0 .1 7
0.19
0.21
0.23
0.15
0.17
Modified ed by Joko Pamungkas
S wc ,frak ,frakss i
0.60
Core#2
Core#1 Core#2
0.50
i s k 0.40 a r f , r
Core#3
0.15
g
S )
S ) g r k ( 0.10
Core#3
0.30
w r
k ( 0.20
0.05
0.10
0.00
0.00
0 15
0.25
Modified by Joko Pamungkas
0.70 Core#1
0.25
w
0.23
S gr vs (k rw ) Sg r Pada S istim Gas-Air
0.35
i s k 0.20 a r f , c
0.21
S wc , fraksi
S wc vs (k rg ) S wc Pada S istim Gas-Air 0.30
0.19
0 17
0 19
0 21
0 23
0 25
0 00
0 05
0 10
0 15
0 20
Cattat Ca atan an pe pent ntin ing: g: •
•
•
•
Laju produksi merupakan fungsi dari permeabilitas, pada kondisi yang sama, maka semakin besar harga permeabilitas akan memperbesar harga laju produksi Besar keciln kecilnya ya laju produksi produksi minyak, minyak, air dan gas, sangat dipengaruhi oleh harga permeabilitas efektif minyak (k o), air (k w) dan gas (k g) Sedangkan harga k o, k w dan k g merupakan fungsi dari saturasi air (Sw), artinya artinya semakin besar be sar harga Sw, harga k w semakin besar, sedangkan , k o dan k g semakin mengecil Besarnya harga Swc sangat jarang diketahui, oleh karenanya biasanya biasany a diasumsi harga Swc = Swcr = Swir
