PROTISTA PROTISTA MIRIP HEWAN LABYRINTHOMORPHA
OFFERING A PENDIDIKAN BIOLOGI 2016 KELOMPOK 4 Dosen Pembimbing: Sitoresmi Prabaningtyas, S.Si, M.Si. Hj. Dra. Susilowati, M.S.
Anggota Kelompok: 1. Amalia Nur Latifa
(160341606001)
2. Dliya Amalia
(160341606104)
3. Naelly Hesty Koesnaeny
(160341606054)
4. Rosita Andria Dewi
(160341606004)
5. Yanang Surya Putra H.
(160341606061)
JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MALANG 2017
PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Protista(“yang paling pertama”) berasal dari teori asal-usul makhluk hidup yang di kemukakan oleh Aris Toteles “Makhluk hidup berasal dari benda mati”. Sub-Kingdom dari Protista meliputi Protista mirip hewan (Protozoa) dan Protista mirip tumbuhan. Filum pada Protozoa terdiri atas tujuh yaitu: (1) Sarcomastigophora, (2) Labyrintomorpha, (3) Apiomplexa, (4) Microspora (5) Acetospora (6) Myxozoa (7) Ciliophora Dalam makalah ini membahas tentang Labyrinthomorpha. Labyrinthomorpha merupakan salah satu filum dari protozoa yang bergerak secara amuboid dan bergerombol atau soliter. Hidup di laut, air tawar dan menempel pada hospes sebagai parasit. Contoh dari Labyrinthomorpha yaitu Labyrinthula minuta, L. algeriensis, L vitellina, dan L. macrocystis Dengan mempelajari Labyrinthomorpha kita dapat lebih memahami
morfologi,
fisiologis dan proses reproduksi dari Labyrinthomorpha.
RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimanakah karakteristik dari labyrinthomorpha? 2. Apa saja makanan dan bagaimana habitat serta cara hidup labyrinthomorpha? 3. Bagaimana cara reproduksi labyrinthomorpha? TUJUAN 1. Mengetahui secara rinci karakteristik dari labyrinthomorpha. 4. Mengetahui apa saja makanan dan bagaimana habitat serta cara hidup labyrinthomorpha. 2. Mengetahui cara reproduksi labyrinthomorpha.
1.
KARAKTERISTIK FILUM LABYRINTHOMORPHA
Labyrinthomorpha adalah filum yang terdiri atas organisme-organisme penghuni perairan (terutama laut) maupun darat. Organisme ini boleh dianggap sebagai koloni dari sel-sel yang bentuknya serupa kumparan atau serupa telur. Sel-sel itu tidak berdinding, dan tiap sel berinti satu. Sel-sel tersebut terhimpun menjadi satu kelompok oleh benang-benang dari lendir, dan sel-sel dapat bergerak lewat benang-benang tersebut. Benang-benang merupakan suatu jaring-jaring tempat koloni bersemayam (Kumar,1979). Kebanyakan Labyrinthomorpha hidup dilaut sebagai parasit pada bangsa ganggang, misalnya Ulva, atau pada tumbuhan tinggi seperti Zostera, suatu rumput laut. Dari semua spesies yang sudah diketahui hanya Labyrinthula minuta yang sel-selnya berbentuk seperti telur, lainnya mempunyai sel-sel berbentuk kumparan.Dari Labyrinthula algeriensis diketahui, bahwa organisme ini menghasilkan zoospora yang berflagel 2 tak sama panjang. Sel-selnya berinti satu, dalam inti terdapat nukleolus. Sel membelah diri secara mitosis, sedang arahnya transversal. Sejumlah sel berkelompok di suatu tempat tertentu dalam jaring-jaring lendir. Tiap sel membesar dan berubah menjadi sporosit yang mengandung enam, delapan, atau lebih spora. Spora-spora ini berselaput lendir dan berflagel dua. Setelah terlepas dari sporosit, spora tersebut berenang-renang sebentar, lalu menanggalkan flagel serta membelah diri berkali-kali hingga terbentuk satu koloni baru. Selaput spora berkembang menjadi benang-benang lendir (Bower,1987). Sel pada Labyrinthomorpha membelah dua kali berturut-turut, yang pertama secara membujur. Dengan demikian terjadi satu kelompok yang terdiri atas 4 sel. Keempat sel ini kemudian berceraian dan masing-masing membelah diri lagi seperti diuraikan di atas. Labyrinthomorpha terdiri atas 4 genus dengan 11 spesies. Genus yang terkenal ialah Labyrinthula dengan contoh-contohnya Labyrinthula minuta, L. algeriensis, L.vitellina, L. macrocystis. Kebanyakan hidup di laut. Yang terkenal kedua ialah Labyrinthorhiza. Pada umumnya Labyrinthoriza adalah penghuni air tawar. Labyrinthomorpha • Kebanyakan hidup di laut • Jumlah tidak banyak • Parasit pada algae Sel-sel ini tidak berdinding dan tiap sel berinti satu. Sel-sel tersebut terhimpun menjadi satu kelompok oleh benang-benang dari lendir yang dihasilkannya. Sejumlah sel kemudian berkelompok dan membentuk sporosit yang menghasilkan spora. Spora Labyrinthulomycetes berselaput lendir, dan berflagela dua. Setelah dilepaskan dari sporosit, spora berenang menggunakan flagela. Ketika flagela dilepaskan, spora akan tumbuh dan
membelah berulang kali membentuk koloni baru. Contoh Labyrinthomorpha dalah Labyrinthula minuta, L. algeriensis, L vitellina, dan L. macrocystis (Perkins,1973). Filum labyrinthomorpha memiliki fase tropik sebagai hubungan ektoplasma dengan bentuk spindel atau sperikal,bersifat saprozoik.Labyrinthomorpha merupakan protista uniseluler yang hidup parasit pada rumput maupun ganggang laut.Menggunakan organel yang disebut bothrosom,membran yang dimiliki filum labyrinthomorpha dapat mengeluarkan sebuah ektoplasmik yang dapat menghasilkan jaring filamen selama sel bergerak dan menyerap nutrisi (Darley,1973). Labyrinthomorpha merupakan protozoa yang bergerak secara amuboid dan memiliki organela di permukaan sel (sagenostoma) yang berhubungan dengan jaringan sitoplasma.Tubuh Labyrinthomorpha umumnya tidak mempunyai dinding sel yang kuat dan didalamnya terdapat nukleus, vakuola, mitokondria, dan ribosom. Ukuran tubuhnya berkisar antara 5-100 milimikron,jadi sangat mikroskopis. Hidupnya ada yang berkoloni dengan membentuk kumpulan sel dan ada pula yang berperilaku sebagai parasit pada organisme lain.
HABITAT
Labyrinthomarpha seperti diketahui merupakan protista mirip hewan yang biasanya hidup atau berhabitat di tempat berair yang kaya akan zat organik. Baik itu perairan tawar maupun asin. Dapat hidup mengambang bebas dapat juga menempel pada subjek yang biasa disebut hospes atau inang.
CARA HIDUP
Labyrinthomorpha hidup secara kolektif atau berkelompok. Bersifat heterotrof artinya hidup dengan mendapatkan makanan dari organisme hidup yang lain dan hidupnya tergantung pada organisme tersebut. Mereka merupakan parasit yang hidup di ganggang, tanaman, fitoplankton dan beberapa hewan. Mereka juga memakan pellet tinja, daun bakau mati, dan kerang moluska. Mereka makan seperti jamur lendir, karena itu harus berhubungan dengan jamur lendir. Labyrinthomorpha adalah salah satu filum dari protozoa. Memang sebelumnya protozoa terbagi menjadi empat filum yaitu Rhizopoda, Flagellata, Ciliata, dan Sprozoa, tetapi para protozoologist telah menemukan bahwa ternyata Protozoa tergabi menjadi tujuh filum, dan Labyrinthomorpha adalah salah satunya. Filum ini beranggotakan sangat kecil dan hanya dapat ditemukan di tempat tertentu. Spesies dari labyrinthomorpha ini adalah labyrinthula dan thraustochytrids.
REPRODUKSI LABYRINTHOMORPHA
Labyrinthomorpha bereproduksi secara vegetatif atau aseksual. Reproduksi vegetatifnya adalah dengan spora. Sebelunya, sebuah studi dengan menggunakan metode filogenetik molekuler yang diikuti oleh Patterson(Tree of Life Project) menyimpulkan bahwa Labyrinthoorpha dekat dengan pangkal poho Heterokontophyta. Heterokontophyta yaitu suatu cabang utama eukariota yang sekarang mencakup sekitar 10.500 spesies yang dikenal. Kebanyakan anggotanya berupa alga, mulai dari kelp raksasa multiseluler hingga diatom yang uniseluler, yang merupakan penyusun fitoplankton yang utama. aitu zoospora heterokontophyta khas (meiospores). Oleh sebab itu, jenis spora yang dihasilkan o leh Labyrinthomorpha adalah zoozpora heterokontophyta khas (meiospora). Reproduksi dari labyrinthomorpha dimulai dari organ sporosit. Sporosit melepaskan spora. Spora yang dihasilkan yaitu berselaput lendir dan beflagela dua. Setelah itu, spora berenang-renang dan meninggalkan flagelnya dan membelah diri berkali-kali hingga terbentuk suatu koloni baru. Selaput spora berkembang menjadi benang-benang lendir. Sel-sel pada spesies filum labyrinthomorpha ini membelah dua kali. D engan demikian terjadi satu kelompok yang terdiri dari empat sel. Keempat sel ini kemudian berceraian dan masing-masing membelah diri lagi.
KESIMPULAN Labyrinthomorpha adalah filum yang terdiri atas o rganisme-organisme penghuni perairan (terutama laut) maupun darat. Organisme ini boleh diangg ap sebagai koloni dari sel-sel yang bentuknya serupa kumparan atau serupa telur. Sel-sel itu tidak berdinding, dan tiap sel berinti satu. Sel-sel tersebut terhimpun menjadi satu kelompok oleh benang-benang dari lendir, dan selsel dapat bergerak lewat benang-benang tersebut. Benang-benang merupakan suatu jaring-jaring tempat koloni bersemayam (Kumar,1979). Labyrinthomarpha seperti diketahui merupakan protista mirip hewan yang biasanya hidup atau berhabitat di tempat berair yang kaya akan zat organik. Baik itu perairan tawar maupun asin. Dapat hidup mengambang bebas dapat juga menempel pada subjek yang biasa disebut hospes atau inang. Labyrinthomorpha hidup secara kolektif atau b erkelompok. Bersifat heterotrof artinya hidup dengan mendapatkan makanan dari organisme hidup yang lain dan hidupnya tergantung pada organisme tersebut Mereka merupakan parasit yang hidup di ganggang, tanaman, fitoplankton dan beberapa hewan . Mereka juga memakan pellet tinja, daun bakau mati, dan kerang moluska. Mereka makan seperti jamur lendir, karena itu harus berhubungan dengan jamur lendir. Reproduksi dari labyrinthomorpha dimulai dari organ sporosit. Sporosit melepaskan spora. Spora yang dihasilkan yaitu berselaput lendir dan beflagela dua. Setelah itu, spora berenang-renang dan meninggalkan flagelnya dan membelah diri berkali-kali hingga terbentuk suatu koloni baru. Selaput spora berkembang menjadi benang-benang lendir. Sel-sel pada spesies filum labyrinthomorpha ini membelah dua kali. Den gan demikian terjadi satu kelompok yang terdiri dari empat sel. Keempat sel ini kemudian berceraian dan masing-masing membelah diri lagi.
DAFTAR PUSTAKA Scribd. 2015. Pengantar Labyrinthulomorpha. (Online) https://www.scribd.com/document/333232553/Pengantar-Labyrinthulomorpha-The. Diakses : 28 Januari 2017. Levine. 1980. Description of The Phylum Labyrinthomorpha. (Online) http://comenius.susqu.edu/biol/202/chromalveolata/heterokontae/labyrinthulomorpha/default.ht m. Diakses: 27 Januari 2017 nuning110294.blogspot.com/2012/10/protozoa.html www.artikelsiana.com/2015/05/pengertian-protozoa-ciri-ciri-klasifikasi-reproduksi.html desydmilans.blogspot.com/2014/03/makalah-parasit.html Bower.S,1987.Labyrinthomorpha a Pathogeniv Parasit (online) https://www.researchgate.net/publication/238010147_Labyrinthuloides_haliotidis_nsp_Protozoa _Labyrinthomorpha_a_pathogenic_parasite_of_small_juvenile_abalone_in_a_British_Columbia _mariculture_facility.Diakses : 28 Januari 2017 Darley,1987.Labyrinthula Minuta sp Perkins,1973. Zoosporulation in Labyrinthula sp.(online) http://lita-artiyani190.blogspot.co.id/2010/12/posting-3-protozoa.html?m=1.Diakses : 28 Januari 2017 Kumar.S,1979.Spesifikasi Acrasiomycetes dan Labyrinthomorpha (online) https://www.cpuik.com/2013/05/spesifikasi-acrasiomycetes-dan-Labyrinthomorpha.html.Diakses 27 januari 2017