Bahan Ajar Asal Mula Kehidupan
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bahan ajar ini siswa diharapkan dapat: Menganalisis berbagai teori tentang bagaimana proses terjadinya kehidupan di bumi ini
ASAL MULA KEHIDUPAN
Suatu benda dikatakan hidup jika mampu menunjukkan ciri-ci ciri-ciri ri kehidu kehidupan pan.. Bagaim Bagaimana ana makhlu makhluk k hidup hidup pertam pertamaa lahir lahir masih masih meru merupa paka kan n mist misteri eri yang yang mend mendor oron ong g para para ilmu ilmuwa wan n meneliti meneliti hal tersebut. tersebut. Sebelum Sebelum membahas membahas mengenai mengenai berbagai berbagai teori tentang asal mula kehidupan, sebaiknya kita mengetahui pengertian hidup dari pandangan materialisme dan vitalisme.
A. Pan Pandan dangan gan Mater Material ialism isme e Hidu Hidup p itu itu seben sebenar arny nyaa tida tidak k ada. ada. Hidu Hidup p yang yang ada ada ini ini merupa merupakan kan perwuj perwujuda udan n (manif (manifesta estasi) si) dari dari materi. materi. Materi Materi melakukan reaksi kimia dan proses fisika sehingga timbul energi energi,, gerak gerak dan aliran aliran listrik listrik yang yang memunc memunculk ulkan an energi energi untuk bergerak, menanggapi rangsang dan berkembangbiak sesuai dengan ciri-ciri kehidupan. Svante Arrhenius Agustus ( 1859 – 1927 ) Lahir pada 19 Februari 1859, putra dari Svante Arrhenius Gustaf dan Carolina Christina Thunberg. Leluhurnya adalah petani. Arrhenius dididik di sekolah Katedral dengan rektor seorang guru fisika yang baik. Dari usia dini, dia telah menunjukkan bakat dalam perhitungan aritmatika dan sangat tertarik pada matematika, fisika, dan kimia. Arrhenius mampu membuktikan pengaruh disosiasi elektrolit yang kini telah berlaku secara universal. Selain itu, dia juga mengemukakan tentang kemungkinan tekanan radiasi cahaya yang dapat memungkinkan penyebaran spora hidup melalui alam semesta sehingga terjadi kehidupan (teori kosmozoa). Dia banyak menerima penghargaan dari Universitas terkemuka di dunia. Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Arrhenius
B. Pan Pandan dangan gan Vit Vitali alisme sme Materi dan hidup itu terpisah, materi ada hidup pun ada. Hidup bersemayam di dalam materi, sehingga materi mampu melaku melakukan kan kehidu kehidupan pan.. Jika Jika hidup hidup mening meninggal galkan kan materi materi,, maka matilah materi itu. Para ilmuwan mencoba melakukan berbagai penelitian, sehing sehingga ga didapa didapatka tkan n berbag berbagai ai macam macam teori teori tentan tentang g asal mula mula kehidupan, kehidupan, diantaranya diantaranya teori kosmozoa, teori nebula nebula (kabut), (kabut), teor teorii Big Big Bang Bang (led (ledak akan an heba hebat) t),, teor teorii abio abioge gene nesi sis, s, teor teorii biogenesis, teori kreasi khas, teori kataklisma, teori evolusi biokimia.
A. Te Teor orii Kosmo Kosmozo zoa a Arrhenius (1911) menyatakan bahwa kehidupan pertama dimula dimulaii dari dari sporaspora-spo spora ra kehidu kehidupan pan yang yang bersam bersama-sa a-sama ma dengan partikel debu alam disebarkan dari satu tempat ke tempat lain, di bawah pengaruh sinar matahari. Tetapi teori ini ini tida tidak k memp memper erhi hitu tung ngka kan n adan adanya ya temp temper erat atur ur yang yang begitu dingin dan juga sangat panas serta sinar-sinar yang mema memati tika kan n yang yang terd terdap apat at di angk angkasa asa luar luar,, sepert sepertii sinar sinar kosmis, sinar ultra violet dan sinar infra merah.
1
Bahan Ajar Asal Mula Kehidupan
B. Teori Nebula (Kabut) Aristoteles ( 384–322 SM ) Pria ini lahir di Stagmirus, Macedonia pada tahun 384 sM. Ayahnya bernama Nicomachus, seorang dokter di Sitana Amyntas III. Pada usia 17 tahun ia masuk akademi milik Plato di Athena selama 20 tahun. Dia mendirikan akademi di Lyceum, Athena pada tahun 355 sM. Di sinilah ia memberikan kuliah, berpikir, mengadakan riset dan eksperimen serta membuat catatan-catatan dengan tekun dan cermat. Penemuannya mencakup berbagai bidang ilmu, diantaranya logika, biologi, fisika, botano, astronomi, kimia, meteorology, anatomi, zoology, embriologi, dan psikologi eksperimental. Oleh karena itulah, Aristoteles dijuluki sebagai Bapak Ilmu Pengetahuan. Sumber: http://blackjack888.co.cc/biografi-aristoteles/umum/
Antonie van Leeuweunhoek (1632 – 1723) Antony van Leeuwenhoek lahir di Delft, Belanda. Kendati perangkat mikroskop sudah ditemukan sebelum Leeuwenhoek lahir, dia tidak menggunakannya. Meski pun dia tak punya latar belakang pendidikan tinggi, dengan cermat dan tepat dia menggosok lensa berukuran kecil sehingga menciptakan mikroskop yang punya daya kekuatan pengamatan jauh le bih baik dari mikroskop yang sudah ada. Penemuan terbesarnya tatkala ia mem buat penelitian pertama kali terhadap kuman. Leeuwenhoek sanggup menemukan kuman di berbagai tempat, seperti di sumur, kubangan, mulut dan usus menu ju anus manusia. Dia melukiskan berbagai bentuk bakteri, juga protozoa dan menghitung ukurannya. Sumber: Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah. Michael H. Hart, 1978
Teori ini menyatakan bahwa beberapa milyar tahun yang lalu, bintang-bintang di angkasa yang tidak stabil meledak. Debu dan gas hasil ledakan ini membentuk kabut. Kabut ini disebut kabut asal. Kabut asal kemudian memadat lalu meledak, menghasilkan bintang-bintang baru serta planet planet, termasuk bumi. Bintang baru yang tidak stabil meledak lagi dan membentuk nebula lagi.
C. Teori Big Bang (Ledakan Hebat) Teori ini menyatakan bahwa terjadi kondensasi materi di angkasa lalu menyatu dan memadat membentuk benda kecil yang kemudian meledak. Debu dan gas membentuk bintang. Bintang meledak dan serpihannya membentuk planet-planet termasuk bumi.
D. Teori Abiogenesis Teori ini mengemukakan bahwa makhluk hidup yang pertama menghuni bumi ini berasal dari benda mati dan secara spontan hidup karena adanya gaya hidup, sehingga disebut juga paham generatio spontanea . Tokoh-tokoh yang memunculkan dan mendukung teori ini diantaranya Aristoteles, Antonie van Leeuweunhoek, John Needham. 1. Aristoteles (Yunani, 384-322 SM) Tokoh ini merupakan pelopor dan pencetus paham generatio spontanea. Makhluk hidup pertama kali berasal dari benda mati yang terjadi secara spontan karena adanya gaya hidup. Contoh: ikan dan katak berasal dari lumpur, cacing berasal dari tanah, belatung berasal dari daging yang membusuk. 2. Antonie van Leeuweunhoek (Belanda, 1632-1723) Penemu mikroskop sederhana ini mengamati benda-benda aneh amat kecil yang terdapat pada setetes air rendaman jerami. Berdasarkan penemuan terdapat jentik-jentik pada air hujan dan rendaman air jerami, sehingga berpendapat bahwa jentik-jentik (makhluk hidup) berasal dari air jerami dan air hujan (benda mati). 3. John Needham (Inggris, 1713 – 1781) Needham melakukan penelitian dengan merebus kaldu dalam wadah selama beberapa menit lalu menutup dengan tutup botol dari gabus. Setelah beberapa hari ternyata tumbuh bakteri dalam kaldu tersebut. Oleh karena itu, Needham menyatakan bahwa bakteri (makhluk hidup) berasal dari kaldu (benda mati). Namun,
2
Bahan Ajar Asal Mula Kehidupan teori Needham ini Spallanzani.
lalu dipatahkan
oleh Lazzaro
Botol ditutup
Daging direbus beberapa menit
Terdapat mikroorganisme
Gambar 1. Percobaan John Needham
Fransisco Redi ( 1626–1799 )
Francesco Redi lahir dari pasangan bangsawan Cecelia dan Gregorio Redi. Ayahnya adalah dokter. Redi menempuh pendidikan kedokteran di Universitas Pisa lalu menjadi dokter di pengadilan. Redi adalah seorang ilmuwan yang terkenal dengan eksperimennya yang menentang teori abiogenesis (Spontaneous Generation). Pemikiran Redi dipengaruhi oleh teori Galileo, Bruno, dan Kepler. Dia juga membaca tulisan Assisi dan William Harvey yang membantah teori abiogenesis. Dari situ dia mendapat teori tentang serangga yang tumbuh dari telur yang terlalu kecil untuk dilihat. Redi tertarik untuk mencari tahu tentang kebenaran hal tersebut, sehingga dia melakukan eksperimen. Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Fransisco_redi
Ditutup rapat
E. Teori Biogenesis Setelah bertahan cukup lama, teori abiogenesis mulai diragukan. Beberapa ahli kemudian mengemukakan teori biogenesis antara lain Fransisco Redi, Lazzaro Spallanzani, Louis Pasteur. 1. Fransisco Redi (Italia, 1626-1799) Fransisco Redi, seorang fisikawan Italia merupakan orang pertama yang melakukan penelitian untuk membantah teori abiogenesis. Pada penelitiannya Redi meletakkan daging segar dalam 3 toples. Toples 1 diisi daging yang ditutup rapat-rapat. Toples 2 diiisi daging dan dibuka. Toples 3 diisi daging dan ditutup kain kasa. Setelah beberapa hari, daging pada toples 1 tidak tumbuh belatung, daging pada toples 2 tumbuh belatung belatung, pada toples 3 muncul belatung di kain kasa dan daging. Kesimpulan dari hasil percobaan ini adalah larva (kehidupan) bukan berasal dari daging yang membusuk tetapi berasal dari lalat yang dapat masuk ke dalam tabung dan bertelur pada daging.
Dibiarkan terbuka
Ditutup dengan kasa
3
Bahan Ajar Asal Mula Kehidupan
Gambar 2. Percobaan Fransisco Redi
2. Lazzaro Spallanzani (Italia, 1729-1799) Seorang biologiwan Italia yang bernama Lazzaro Spallanzani, menentang teori abiogenesis pada percobaan Needham. Spallanzani menyatakan bahwa ketika Needham merebus tabung waktunya tidak cukup lama sehingga semua organisme belum terbunuh dan tidak menutup tabung ketika direbus sehingga masih ada organisme yang bisa masuk dan tumbuh. Percobaan Spallanzani dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 3. Percobaan Lazzaro Spallanzani
Lazzaro Spallanzani ( 1729–1799 )
Lazzaro Spallanzani adalah seorang imam gereja, ahli fisiologi, dan ilmuwan asal Italia. Dia lahir dari pasangan Gianniccolò (pengacara) dan Lucia Zigliani. Saat menjadi imam, penelitiannya tetap berjalan dan didanai oleh Gereja. Salah satu penelitiannya yang penting adalah pertentangannya terhadap teori abiogenesis. Dia mengemukakan bahwa apabila pemanasan dilakukan hanya beberapa menit maka tidak akan membunuh semua mikroorganisme di dalamnya. Hal lain yang dibuktikannya yaitu mikroorganisme yang ada di udara dapat masuk ke kaldu dan menyebabkan pembusukan kaldu. Pada tahun 1755, Spallanzani menjadi pengajar logika, metafisik, dan bahasa Yunani di Perguruan Tinggi Regio, Lombardy.
Kesimpulan dari percobaan Spallanzani bahwa mikroba yang ada di dalam kaldu tersebut bukan berasal dari air kaldu (benda mati), tetapi berasal dari kehidupan di udara. Adanya pembusukan karena telah terjadi kontaminasi mikroba dari udara ke dalam air kaldu tersebut. Percobaan Redi dan Spallanzani masih belum dapat menumbangkan teori generatio spontanea karena menurut pendapat para pendukung teori tersebut untuk dapat timbul kehidupan secara spontan dari benda mati diperlukan gaya hidup dan gaya hidup pada percobaan Redi dan Spallanzani tidak dapat melakukan fungsinya karena toples dan labu percobaan tersumbat rapat-rapat. 3. Louis Pasteur (Perancis, 1822-1895) Pasteur mencoba memperbaiki percobaan Spallanzani dengan menggunakan tabung kaca berbentuk leher angsa. Mula-mula pasteur merebus kaldu hingga mendidih. Melalui pemanasan, mikroorganisme yang terdapat dalam air kaldu akan mati lalu akan terbentuk uap air pada pipa kaca berbentuk leher angsa. Apabila
Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Lazzaro_spallanzani
4
Bahan Ajar Asal Mula Kehidupan
Gambar 4. Louis Pasteur (1822-1895)
perangkat percobaan tersebut didinginkan, maka air pada pipa akan mengembun dan menutup lubang pipa tepat pada bagian yang berbentuk leher. Hal ini akan menyebabkan terhambatnya mikroorganisme yang berada di udara untuk masuk kedalam labu. Setelah labu dimiringkan terjadilah kontaminasi mikroorganisme. Ketika labu dikembalikan ke posisi semula (tegak), mikroorganisme tadi ikut terbawa masuk . Sehingga, setelah labu dibiarkan beberapa waktu air kaldu menjadi keruh, karena adanya pembusukan oleh mikroorganisme tersebut. Kesimpulan dari percobaan Pasteur adalah mikroorganisme yang tumbuh bukan berasal dari benda mati (cairan) tetapi dari mikroorganisme yang terdapat di udara. Jasad renik terdapat di udara bersama dengan debu. Dari percobaan ini, gugurlah teori abiogenesis lalu muncul teori biogenesis dengan istilah “Omne vivum ex ovo, omne ovum ex vivo, omne vivum ex vivo” yang berarti kehidupan berasal dari telur, telur dihasilkan makhluk hidup, makhluk hidup sekarang berasal dari makhluk hidup sebelumnya.
5
Bahan Ajar Asal Mula Kehidupan Gambar 5. Percobaan Louis Pasteur
F. Teori Kreasi Khas Kehidupan diciptakan oleh zat supranatural (ghaib) pada saat istimewa. Semua spesies makhluk hidup saat ini sudah ada sejak dahulu dan tiap-tiap spesies diciptakan sendirisendiri sebagaimana adanya saat ini. Tokoh yang mengemukakan teori ini adalah Carolus Linnaeus.
G. Teori Kataklisma Cuvier memaparkan bahwa semua spesies diciptakan sendiri-sendiri dan berlangsung dalam periode-periode, dimana diantara periode satu dengan yang lain terjadi bencana. Bencana-bencana itu menghancurkan spesiesspesies sebelumnya dan memunculkan spesies baru.
Gambar 6. Carolus Linnaeus (1707-1778)
H. Teori Evolusi Biokimia Makhluk hidup terbentuk karena hukum fisika-kimia (evolusi kimia) yang dilanjutkan dengan evolusi biologi. 1. Evolusi Kimia Tokoh-tokoh yang mengemukakan teori ini diantaranya Alexander Ivanovich Oparin, Harold Urey, Stanley Miller.
Gambar 7. Georges Cuvier (1769-1832)
Harold Urey (1893 – 1981)
Harold Clayton Urey adalah seorang kimiawan Amerika Serikat yang menda patkan Penghargaan Nobel bidang kimia pada tahun 1934. Dia menulis buku The Planets: Their Origin and Development (1952) yang berisi hasil-hasil penelitiannya. Urey berspekulasi bahwa asal-usul atmosfir bumi terdiri atas amonia, metana dan hidrogen. Hal ini ditunjukkan pada muridnya, Stanley L.Miller, bahwa jika campuran tersebut dipaparkan ke radiasi ultraviolet dan air akan menghasilkan asam amino, yaitu rantai pembangun yang akan membentuk kehidupan.
a. Alexander Ivanovich Oparin (Rusia, 1894-1980) Mula-mula bumi penuh dengan metana (CH4), uap air (H2O), amonia (NH2), dan karbon dioksida (CO2). Gas-gas tersebut bereaksi karena energi listrik membentuk zat organik, seperti asam amino dan gula sederhana. Asam amino merupakan zat yang penting untuk menyusun protein dan protein merupakan zat yang penting dalam kehidupan. b. Harold Urey (Amerika Serikat, 1893-1981) Bahwa pada suatu saat atmosfer primitif bumi kaya akan molekul zat seperti metana (CH4), uap air (H2O), amonia (NH2), dan karbon dioksida (CO 2) yang semuanya berbentuk uap. Karena adanya pengaruh energi radiasi sinar kosmis serta aliran listrik halilintar terjadilah reaksi diantara zat-zat tersebut menghasilkan zat-zat hidup. Menurut Urey, zat hidup yang pertama kali terbentuk mempunyai susunan menyerupai virus saat ini. Zat hidup tersebut selama berjuta-juta tahun mengalami perkembangan menjadi berbagai jenis makhluk hidup. c. Stanley Miller (Amerika Serikat, 1930-2007)
Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Harold_urey
6
Bahan Ajar Asal Mula Kehidupan
Stanley Miller (1930 – 2007)
Stanley Lloyd Miller lahir di Oakland, California, dia belajar di Universitas California kemudian di Universitas Chicago dimana Miller adalah murid Harold Urey. Dia adalah seorang ahli kimia dan ahli biologi Amerika yang dikenal karena percobaan Miller-Urey yang menun jukkan bahwa senyawa organik dapat di buat dengan proses yang sederhana dari zat-zat anorganik. Dia menemukan alat yang digunakan dalam percobaan Miller yang diberi nama tabung Miller. Prinsip kerja alat tersebut disesuaikan dengan kondisi pada masa purba. Hasilnya dida pat lipid, asam amino, dan senyawa lain yang termasuk unsur penting kehidupan. Sumber: http://www.answers.com/topic/stanleymiller#ixzz1g2shxq7W
Gambar 8. Tabung Miller
Stanley Miller mencoba mensimulasikan kondisi atmosfer purba di dalam skala laboratorium. Miller merancang alat yang disebut tabung Miller. Langkah percobaannya antara lain Miller memasukkan gas H2, CH4 (metan), NH3 (amonia) dan air ke dalam alat. Air dipanasi sehingga uap air bercampur dengan gas-gas tadi. Sebagai sumber energi digunakan lecutan aliran listrik tegangan tinggi sebagai halilintar sehingga gasgas tersebut bereaksi. Pada akhir minggu, hasil pemeriksaan terhadap air yang tertampung dalam perangkap embun dianalisis secara kosmografi. Ternyata air tersebut mengandung senyawa organik sederhana, seperti asam amino, adenin, dan gula sederhana seperti ribosa. Bila dalam perangkat eksperimen tersebut dimasukkan senyawa fosfat, ternyata zat-zat yang dihasilkan mengandung ATP, yakni suatu senyawa yang berkaitan dengan transfer energi dalam kehidupan, sedangkan penelitian di lembaga penelitian lain menghasilkan senyawa-senyawa nukleotida sebagai senyawa penyusun utama DNA dan RNA, yaitu senyawa khas dalam inti sel yang mengendalikan aktivitas sel dan pewarisan sifat. Dari percobaan tersebut, diperoleh tahap evolusi kimia yaitu: Tahap 1: Tersedianya molekul-molekul metana, amonia, uap air, dan hydrogen yang sangat banyak di atmosfer bumi. Tahap 2: Adanya bantuan energi yang timbul dari aliran listrik halilintar dan radiasi sinar kosmis yang menyebabkan zat-zat tersebut bereaksi membentuk molekul zat yang lebih besar. Tahap 3: Terbentuknya zat hidup yang paling sederhana yang susunan kimianya dapat disamakan dengan susunan kimia virus. Tahap 4: Dalam jangka waktu yang lama (berjuta juta tahun), zat hidup yang terbentuk tadi berkembang menjadi sejenis organisme (makhluk hidup yang lebih kompleks). Hasil percobaan di atas memberi petunjuk bahwa satuan-satuan kompleks di dalam sistem kehidupam seperti lipid, gula, asam amino, nukleotida dapat terbentuk di bawah kondisi abiotik. 2. Evolusi Biologi Sel yang pertama kali terbentuk adalah sel heterotrof, yang memakan bahan makanan yang
7
Bahan Ajar Asal Mula Kehidupan melimpah yang terdapat di dalam sup prabiotik di lautan. Sel primitif pertama kali tersebut adalah kelompok sel prokariotik, yaitu sel sederhana yang tidak memiliki membran inti, tidak ada mitokondria, kloroplas, dan RE. Sel tersebut terus berkembang sehingga bahan makanan (organik) semakin menipis dan memaksa sel untuk membuat makanan sendiri sehingga muncul sel autotrof sebagai cikal bakal sel tumbuhan.
Gambar 9. Alexander Ivanovich Oparin (1894-1980)
Menurut Alexander Ivanovich Oparin (Rusia) dalam bukunya The Origin of Life terjadinya makhluk hidup diawali dengan evolusi kimia lalu mengalami evolusi biologi sehingga dinamakan teori evolusi biokimia. Pada mulanya atmosfer primitif bumi kaya akan senyawa uap air, CO2, CH4, NH3, dan hidrogen. Karena adanya energi radiasi benda-benda angkasa yang amat kuat, seperti sinar ultraviolet, memungkinkan senyawa-senyawa sederhana tersebut membentuk senyawa organik atau senyawa hidrokarbon yang lebih kompleks. Proses reaksi tersebut berlangsung di lautan. Senyawa kompleks tersebut sangat berlimpah di lautan maupun di permukaan daratan. Adanya energi yang berlimpah, misalnya sinar ultraviolet, dalam jangka waktu yang amat panjang memungkinkan lautan menjadi timbunan senyawa organik yang merupakan sup purba atau sup primordial. Sup purba di lautan tersebut selanjutnya berkembang sehingga terbentuk RNA, yang memiliki kemampuan dan sifat diduga sebagai kehidupan yang pertama kali terbentuk seperti nutrisi, ekskresi, mampu mengadakan metabolisme, dan mempunyai kemampuan memperbanyak diri atau reproduksi. Setelah itu terbentuk DNA. Pada suatu tempat di laut, DNA terperangkap dalam membran lemak dan protein, kemudian terbentuklah sel heterotrof pertama kali. Tahapan evolusi ini bisa dituliskan sebagai berikut: 1. Evolusi Kimia: Zat anorganik membentuk zat organik dan zat organik membentuk makhluk hidup bersel satu. 2. Evolusi Biologi: Makhluk hidup bersel satu menurunkan makhluk hidup bersel banyak dari tingkatan rendah menuju ke tingkatan yang lebih tinggi. Sedangkan bukti bahwa evolusi berjalan dari kehidupan laut menuju ke kehidupan darat adalah: Sitoplasma sel mirip kepekatan air laut Lingkungan laut lebih stabil dibandingkan daratan Kompetisi di laut mengakibatkan organisme beradaptasi ke lingkungan darat. Evolusi berkembang dari organisme laut menuju ke organisme darat. Teori evolusi kimia telah teruji di laboratorium, tetapi teori evolusi biologi belum ada yang menguji secara eksperimental. Walaupun yang dikemukakan
8
Bahan Ajar Asal Mula Kehidupan dalam teori itu benar, tetap saja belum dapat menjelaskan tentang dari mana dan dengan cara bagaimana kehidupan itu muncul, karena kehidupan tidak sekadar menyangkut kemampuan replikasi diri sel. Kehidupan lebih dari itu tidak hanya kehidupan biologis, tetapi juga kehidupan rohani yang meliputi moral, etika, estetika dan intellegensia. Evolusi Dari Kelompok Awal Sel awal yang selanjutnya merupakan bentuk permulaan dari makhluk bersel satu. Dalam kenyataan menunjukkan bahwa perbedaan antara hewan tingkat rendah dan tumbuhan tingkat rendah tidak jelas. Hewan maupun tumbuhan bersel satu berasal dari satu bentuk asal yang juga merupakan bentuk asal dari flagelata yang kini dijumpai. Contoh: flagelata yang dijumpai yang menunjukkan sifat seperti tumbuhan maupun hewan adalah Euglena dan Volvox. A. Bentuk Pertama Tumbuhan Menghilangnya flagela dan berkembangnya klorofil. Dari bentuk awal ini kemudian berkembang alga. Alga bersel satu menjadi alga bersel banyak. Alga hijau dianggap sebagai asal– usul dari lumut, yaitu suatu perubahan bentuk kehidupan dari air ke bentuk kehidupan di darat. Kehidupan simbiosis antara alga hijau dan alga biru dengan jamur lumut kerak. B. Bentuk Awal dari Hewan Dari bentuk awal mirip protista yang berflagela. Kemudian kehilangan kloroplasnya berkembang menyerupai flagelata yang ada sekarang. Kemudian berevolusi membentuk kelompok protozoa. Timbul protozoa-protozoa yang lain, yaitu kelompok amoeboid, kelompok yang bersilia, dan protozoa yang bersifat parasit. Dari hewan bersel satu, terjadi perubahan yang berupa hewan bersel banyak. Hewan bersel banyak berbentuk bola yang berongga, terdiri dari sel-sel yang hanya satu lapis saja blastea. Bentuk blastula dalam perkembangan embrio makhluk hidup bersel banyak.
9