Pendahuluan
Transportasi pasien kritis merupakan salah satu bidang penting di ilmu kedokteran kegawatdaruratan (emergency medicine). Banyak masalah potensial dapa dapatt dice dicega gah h deng dengan an meng mengop opti tima malk lkan an kond kondis isii pasi pasien en sebe sebelu lum m tran transp spor ortt dilak dilakuk ukan an..
Wala Wa laup upun un
berb berbag agai ai
usah usahaa
memi memini nima mali lisas sasii
komp kompli lika kasi si
suda sudah h
dilakukan, jalan menuju penanganan yang sempurna masih panjang. 1 Tempat yang paling aman untuk pasien kritis adalah intensive care unit (!"), yang terhubung oleh ventilator canggih dengan berbagai pompa in#us yang berjalan perlahan, dimonitoring peralatan yang sudah dipasang dan ada perawat untuk merawat pasien. $asien berada dalam lingkungan yang terkontrol. %amun, akan ada beberapa situasi di mana pasien harus dipindahkan ke ruang pemeriksaan radiologi, ruang operasi, bahkan ke rumah sakit lain. 1 $emindahan mungkin dapat meningkatkan risiko yang tidak diduga dan e#ek samping dengan terputusnya hubungan dengan perlengkapan selama di !", pergerakan ke lain bed dan berkurangnya perhatian dari orang sekitar. 1 $emind $emindaha ahan n pasien pasien dapat dapat bere#ek bere#ek pada pada beberap beberapaa sistem sistem organ, organ, yang yang mungkin berhubungan dengan pergerakan pasien seperti dislokasi peralatan, drips, atau atau yang yang disebab disebabkan kan oleh oleh mal#un mal#ungsi gsi perala peralatan tan lain. lain. ek ek pada pada sistem sistem organ organ tersebut antara lain aritmia (') pada pasien dengan gangguan jantung, di mana memerlu memerlukan kan terapi terapi emerge emergensi nsi pada pada kasus. kasus. *ipote *ipotensi nsi dan aritmia aritmia sering sering terjad terjadii pada pada pasien pasien yang yang menggu menggunak nakan an ventil ventilato ator. r. +ompli +omplikas kasii pada pada system system respiras respirasii adalah adalah peruba perubahan han #rekuen #rekuensi si napas, napas, penuru penurunan nan $a-. $a-. $asien $asien dengan dengan cedera cedera kepala kepala dapat dapat mengal mengalami ami hipote hipotensi nsi,, hipoks hipoksia, ia, dan pening peningkat katan an tekana tekanan n intrakranial.1 $erala $eralatan tan yang yang berhub berhubung ungan an dengan dengan kompli komplikas kasii yaitu yaitu diskon diskoneks eksii lead lead &+, monitor mati, diskoneksi diskoneksi jalur intravena/in intravena/intraarteri traarteri atau dari ventilator. "ntuk mencegah komplikasikomplikasi tersebut, beberapa guideline transportasi pasien kritis telah dibuat oleh beberapa perkumpulan critical care. Berikut akan dipaparkan guideline yang hanya memerlukan cara sederhana untuk menangani transportasi pasien kritis.-
--
Definisi
$asien kritis adalah pasien dengan dis#ungsi atau gagal pada satu atau lebih system tubuh, tergantung pada penggunaan peralatan monitoring dan terapi. Tranportasi bukanlah sekedar mengantar pasien ke rumah sakit. 0erangkaian tugas harus dilakukan sejak pasien dimasukkan ke dalam ambulans hingga diambil alih oleh pihak rumah sakit. angkah2langkah yang harus diperhatikan 3 1. 4ecision +eputusan untuk mentransportasi pasien pada kondisi serius adalah sebuah tind tindak akan an medi medis. s. +aren +arenaa itu, itu, tang tanggu gung ng jawa jawab b dimi dimili liki ki oleh oleh dokt dokter er yang yang mengirim pasien, dan kepala tim. -. $lanning $eren $erencan canaan aan meli melipu puti ti pemi pemili liha han n tuju tujuan an,, meng mengev eval alua uasi si jarak jarak dan dan wakt waktu, u, pemilihan jalur transport melalui darat atau udara. 5ika jarak melebihi 167 km, transport udara lebih baik. 0elain itu, yang perlu diperhatikan adalah pemilihan metode monitoring dan alat monitoring, prediksi ikemungkinan komplikasi, pemilihan instrumen terapi umum dan khusus, pemilihan tim transport (sesuai dengan ketersediaan tenaga dan karakteristik pasien) 8. mplementasi Taha Tahap p impl implem emen enta tasi si adala adalah h bert bertug ugasn asnya ya tim tim tran transp spor ortt yang yang dipi dipilih lih dan dan tanggu tanggung ng jawab jawab tehnik tehnik dan legal legal baru baru selesai selesai ketika ketika pasien pasien sudah sudah sampai sampai kepada kepada tim medik medik tempat tempat tujuan tujuan atau atau pada pada kedatan kedatangan gan ke tempat tempat semula semula (ketika (ketika transport transport bertujuan bertujuan untuk memenuhi memenuhi prosedur prosedur diagnostik diagnostik/terapu /teraputik) tik) Transport intrahospital pasien kritis.-
Transpor Transportt intra intra hospital hospital pasien pasien kritis kritis harus harus mengikut mengikutii bebe beberapa rapa aturan, aturan, yaitu3:
1. +oordinasi sebelum transport •
n#orm n#ormasi asi bahwa bahwa area tempat tempat pasien pasien akan akan dipind dipindahk ahkan an telah telah siap untuk untuk menerima pasien tersebut serta membuat rencana terapi
•
4okter 4okter yang bertugas bertugas harus menemani menemani pasien dan komunikasi komunikasi antar dokter dan perawat juga harus terjalin mengenai situasi medis pasien
--
•
Tuliskan dalam rekam medis kejadian yang berlangsung selama transport dan evaluasi kondisi pasien
-. $ro#esional beserta dengan pasien3 - pro#esional (dokter atau perawat) harus menemani pasien dalam kondisi serius •
0alah satu pro#esional adalah perawat yang bertugas, dengan pengalaman !$9 atau khusus terlatih pada transport pasien kondisi kritis
•
$ro#esioanl kedua dapat dokter atau perawat. 0eorang dokter harus menemani
pasien
dengan
instabilitas
#isiologik
dan
pasien
yang
membutuhkan urgent action
8. $eralatan untuk menunjang pasien •
Transport monitor
•
Blood presure reader
•
+it intubasi endotrakeal dan resusitator manual
•
0umber oksigen dengan kapasitas prediksi transport, dengan tambahan cadangan 87 menit
•
:entilator portable, dengan kemampuan untuk menentukan volume/menit, pressure ;i- o# 177 and $&&$ with disconnection alarm and high airway pressure alarm.
•
•
bat untuk resusitasi3 adrenalin, lignocaine, atropine dan sodium bicarbonat
•
!airan intravena dan in#us obat dengan syringe atau pompa in#us dengan baterai
•
$engobatan tambahan sesuai dengan resep obat pasien tersebut
.
monitoring
dibagi
sebagai
2=Rekomendasi kuat, level 3=ideal
--
berikut:
Level
1=wajib,level
•
•
Pada pasien-pasien tertentu: •
+apnogra#y (level -)
•
$engukuran tekanan darah secara kontiniu (evel 8)
•
$engukuran tekanan arteri pulmonalis (evel 8)
•
$engukuran tekanan intracranial (evel 8)
•
$engukuran tekanan vena sentral (evel 8)
•
$engukuran tekanan saluran jalan na#as pada pasien dengan alat bantu na#as mekanis evel 8)
Pemindahan pasien ke rumah sakit pada pasien sakit kritis:
1. >lasan utama untuk memindahkan pasien dengan kondisi serius ke rumah sakit atau ke tempat lain adalah karena ketidakmampuan mendiagnosis dan sumber terapi (manusia dan tehnik) di rumah sakit asal. -. +eputusan untuk memindahkan pasien pada keadaan kritis dilaksanakan setelah mengevaluasi untung dan rugi pemindahan pasien. 8. 9isiko untuk memindahkan pasien terdiri dari dua jenis, yaitu3 (1)9isiko medis3 risiko medis yang dimiliki pasien? e#ek getaran? akselerasi dan deselerasi? dan perubahan suhu, (-) 9isiko perjalanan 3 risiko getaran. . 0ehingga untuk meminimalkan risiko pemindahan pasien sangat penting untuk menstabilkan pasien di rumah sakit asal dan mempersiapkan diagnosis dan terapi selama perjalanan pemindahan (akses vena, intubasi, dll). 4an penting untuk mengin#ormasikan kepada pasien ataupun perwakilannya yang resmi tentang #akta dan dijelaskan tentang situasi, alas an pemindahan, nama rumah sakit rujukan juga harus diberikan dan persetujuan dari pasien ataupun perwakilannya yang sah.
--
Koordinasi sebelum pemindahan pasien:
1. $emindahan pasien harus dilakukan dengan secepatnya. -. 4okter bertanggungjawab untuk menyediakan semua hal yang diperlukan untuk pemindahan pasien. 9umah sakit yang dirujuk harus diin#ormasikan tentang situasi medis dan prosedur terapi yang diberikan. 8. $emberitahuan kepada rumah sakit rujukan harus dilakukan bahkan sebelum pemindahan dilakukan. n#ormasi yang diberikan harus secara mendetail tentang individu. $enting juga untuk menyimpan nomor telepon orang yang terlibat dalam pemindahan pasien. . 9ekam medis, rekam perawatan, dan diagnosis pasien akan dikirimkan bersama dengan pasien.
Pertimbangan jenis transportasi yang akan digunakan: •
0ituasi medis pasien yang akan dipindahkan (gawat, darurat, selekti#)
•
5auhnya jarak pemindahan, waktu pemindahan yang diperlukan
•
$rosedur medis yang diperlukan selama pemindahan
•
+etersediaan sta# dan sumber daya
•
9amalan cuaca
•
4alam keadaan tertentu transportasi udara juga penting untuk diwaspadai terhadap kemungkinan perubahan #isiologis selama penerbangan.
Penjagaan pasien selama pemindahan: •
>nggota ambulans
•
4okter beserta suster yang sama2sama mampu melakukan !$9 dan peralatan !$9.6
Perlengkapan untuk merawat pasien:
1.
>lat resusitasi manual dan jenis mask yang sesuai
--
-.
8.
0umber oksigen sesuai dengan kapasitas yang diperlukan (- @ (-7A:olume minimum) = ;i- = waktu pemindahan) A 67)
.
>spirator dan probes
6.
4rainase torakal, alat introduksi
.
C.
$emngukur tekanan darah otomatis dan manset yang sesuai
'.
alat2alat untuk pungsi dan alat2alat untuk mempertahankan dehidrasi tubuh (syringe, kateter dan in#us)
D.
!airan untuk in#us (kristaloid dan koloid)
17. bat2obatan untuk advanced li#e support 11. :entilator selama pemindahan dengan volume/minute, pressure, $&&$ dan ;i- dengan pengaturan yang mudah 1-. >lat komunikasi 18. Beberapa obat yang harus tersedia bersamaan dengan tim yang mengadakan pemindahan pasien, yaitu3 •
>denosin
•
>drenalin
•
>l#entanil
•
>minophylin
•
>miodaron
•
>tropin
•
0odium Bicarbonat
•
!aptopril
•
!e#ota=im
•
4e=amethason
•
4iaEepam
•
4igo=in
•
sosorbide 4initrat
--
•
4obutamin
•
4opamin
•
&tomidat
•
$henobarbital
•
;lumaEenil
•
;urosemide
•
!alcium luconate
•
*eparin
•
*ydralaEine
•
*ydrate !hloral
•
>ctrapid nsulin
•
soprenalin
•
•
•
•
•
%alo=one
•
%oradrenaline
•
$aracetamol
•
$ropo#ol
•
0albutamol
•
0uccinylcholine
•
%i#edipine
•
•
Thiopental 0odium
•
:ecuronium Bromide
•
:erapamil
--
•
abetalol hydrochloride
•
- ignocaine (Agel and spray)
•
%itroglycerine atau lyceryl Trinitrate6.
Pengawasan
$engawasan keadaan pasien selama masa pemindahan dengan pencatatan yang periodik3 •
&+ (evel 1)
•
$ulse o=ymetry (evel 1)
$engawasan keadaan pasien selama masa pemindahan dengan pencatatan yang intermiten3 •
$engukuran tekanan darah no ninvasi# (evel 1)
•
$engukuran #rekuensi nadi (evel 1)
•
$engukuran #rekuaensi na#as (evel 1 pada kasus anak, dan l?evel - pada kasus dewasa)
$ada pasien2pasien tertentu3 •
+apnogra#i (evel -)
•
$engukuran tekanan darah berkelanjutan
•
$engukuran tekanan arteri pulmonary
•
$enjgukuran tekanan interakranial
•
$engukuran tekanan intravena secara intermiten
•
$engukuran tekanan saluran na#as pada pasien yang diintubasi dan mendapat bantuan perna#asan mekanik.
--
Mempersiapkan Pasien untuk Transportasi
Tindakan di bawah ini harus diperhatikan dalam mempersiapkan pasien yang akan ditransport3 1.
akukan pemeriksaan menyeluruh $astikan bahwa pasien yang sadar bisa berna#as tanpa kesulitan setelah diletakan di atas usungan. 5ika pasien tidak sadar dan menggunakan alat bantu jalan na#as (airway), pastikan bahwa pasien
mendapat pertukaran
aliran yang cukup saat diletakkan di atas usungan. -.
>mankan posisi tandu di dalam ambulans $astikan selalu bahwa pasien dalam posis aman selama perjalanan ke rumah sakit. Tandu pasien dilengkapi dengan alat pengunci yang mencegah roda usungan brgerak saat ambulans tengah melaju. +elalaian mengunci alat dengan sempurna pada kedua ujung usungan bisa berakibat buruk saat ambulans bergerak.
8.
$osisikan dan amankan pasien 0elama pemindahan ke ambulans, pasien harus diamankan dengan kuat ke usungan. Bukan berati bahwa pasien harus ditransport dengan posisi seperti itu. $erubahan posisi di dalam ambulans dapat dilakukan tetapi harus disesuaikan dengan kondisi penyakit atau cederanya. $ada pasien tak sadar yang tidak memiliki potensi cedera spinal, ubah posisi ke posisi recovery (miring ke sisi) untuk menjaga terbukanya jalan na#as dan drainage cairan. $ada pasien dengan kesulitan berna#as dan tidak ada kemungkinan cedera spinal akan lebih nyaman bila ditransport dengan posisi duduk. $asien syok dapat ditransport dengan tungkai dinaikkan '21- inci. $asien dengan potensi cedera spinal harus tetap diimobilasasi dengan spinal board dan posisi pasien harus diikat erat ke usungan.
.
$astikan pasien terikat dengan baik dengan tandu Tali ikat keamanan digunakan ketika pasien siap untuk dipindahkan ke ambulans, sesuaikan kekencangan tali pengikat sehingga dapat menahan pasien dengan aman tetapi tidak terlalu ketat yang dapat mengganggu sirkulasi dan respirasi atau bahkan menyebabkan nyeri.
--
6.
$ersiapkan jika timbul komplikasi perna#asan dan jantung 5ika kondisi pasien cenderung berkembang ke arah henti jantung, letakkan spinal board pendek atau papan 95$ di bawah matras sebelum ambulans dijalankan. ni dilakukan agar tidak perlu membuang banyak waktu untuk meletakkan dan memposisikan papan seandainya jika benar terjadi henti jantung.
.
nda lakukan dan alasannya, termasuk memperbaiki pakaian pasien.
C.
$eriksa perbannya $erban yang telah di pasang dengan baik pun dapat menjadi longgar ketika pasien dipindahkan ke ambulans. $eriksa setiap perban untuk memastikan keamanannya. 5angan menarik perban yang longgar dengan enteng. $erdarahan hebat dapat terjadi ketika tekanan perban dicabut secara tiba2tiba.
'.
$eriksa bidainya >lat2alat imobilisasi dapat juga mengendur selama pemindahan ke ambulans. $eriksa perban atau kain mitella yang menjaga bidai kayu tetap pada tempatnya. $eriksa alat2alat traksi untuk memastikan bahwa traksi yang benar masih tetap terjaga. $eriksa anggota gerak yang dibidai perihal denyut nadi bagian distal, #ungsi motorik, dan sensasinya
D.
%aikkan keluarga atau teman dekat yang harus menemani pasien Bila tidak ada cara lain bagi keluarga dan teman pasien untuk bisa pergi ke rumah sakit, biarkan mereka menumpang di ruang pengemudi2bukan di ruang pasien2 karena dapat mempengaruhi proses perawatan pasien. $astikan mereka mengunci sabuk pengamannya.
17. %aikkan barang2barang pribadi
--
5ika dompet, koper, tas, atau barang pribadi pasien lainnya dibawa serta, pastikan barang tersebut aman di dalam ambulans. 5ika barang pasien telah >nda bawa, pastikan >nda telah memberi tahu polisi apa saja yang dibawa. kuti polisi dan isilah berkas2berkas sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 11. Tenangkan pasien +ecemasan dan kegelisahan seringkali menerpa pasien ketika dinaikkan ke ambulans. Tidak hanya karena diikat dengan tali pengaman yang kuat atau karena berada dalam ruangan yang sempit, tapi juga karena merasa tiba2tiba dipisahkan dari anggota keluarga dan teman2temannya. "capkan beberapa patah kata dan tenangkan pasien dengan cara yang simpatik. $erlu diingat bahwa mainan seperti boneka beruang dapat berarti banyak untuk menenangkan pasien anak yang ketakutan. ngatan akan kejadian tabrakan, kebingungan, keributan, cedera, rasa nyeri, kehilangan orang tua, perawatan atas cedera yang ada, dan pengumpulan in#ormasi oleh >nda akan menimbulkan kesan pengalaman yang menakutkan bagi pasien anak. 0enyum dan nada suara yang menenangkan adalah hal yang penting dan dapat menjadi perawatan kritis yang paling dibutuhan oleh pasien anak yang ketakutan. +etika anda merasa bahwa pasien dan ambulans telah siap diberangkatkan, beri tanda kepada pengemudi untuk memulai perjalanan ke rumah sakit. 5ika yang >nda tangani ini adalah pasien prioritas tinggi, maka tahap persiapan, melonggarkan pakaian, memeriksa perban dan bidai, menenangkan pasien, bahkan pemeriksaan vital sign dapat ditangguhkan dan dilakukan selama perjalanan daripada harus diselesaikan tetapi menunda transportasi pasien ke rumah sakit.C
Perawatan pasien selama perjalanan
4okter dan $erawat yang merujuk atau bertugas dalam ambulans minimal seorang yang terlatih $$4 ($elatihan $ertolongan awat 4arurat) atau sudah mengikutinya. 4alam keadaan ini tugas perawat harus melakukan sejumlah aktivitas berikut selama dalam perjalanan3 1.
--
-.
management
mendokumentasikan
dengan
pemeriksaan
evaluasi awakl
resusitas
sampai
dugsi
temuan
baru
vgital, saat
dilakukannya pre hospital care 8.
$rinsip utama dalam penanggulangan penderita gawat darurat adalah jangan membuat penyakit / idera penderita menjadi lebi! para! (4o not #urther harm). +eadaan penderita diharapkan menjadi lebih baik pada setiap tahap penanggulangan, mulai dari tempat kejadian sampai kerumah sakit yang dapat member therapy paripurna. 4engan demikian tidaklah berlebihan apabila dikatakan bahwa transportasi
merupakan salah satu #actor yang menentukan
keberhasilan penanggulangan penderita gawat darurat. $elayanan yang optimal saat penanganan pasien di lapangan maupun selama transport menuju rumah sakit rujukan. +edua pendapat tersebut yaitu "ield stabili#ation dan soop and run$ $endapat pertama yakni stay and stabili#e atau stay and play , hal ini mencakup tentang penerapan teknis medis kepada pasien dengan cara memberikan >0 di lapangan yang mencakup 1. >mankan jalan na#as dengan intubasi endotrakeal menggunakan rapid seFuence induction (90) -.4ekompresi dada 8.
Prinsip tabilisasi
B!4&) tidak semakin buruk atau meninggalkan cacat di kemudian hari. 4idalam penanggulangan penderita trauma, sebelum dilakukan transportasi maka penderita gawat darurat harus dilakukan stabilisasi
--
agar penderita selamat selama transportasi sampai ke rumah sakit tujuan dengan kondisi yang stabil ( >B!4& tidak semakin memburuk ). 0tabilisasi dilakukan secara optimal sesuai dengan kemampuan tenaga dan sarana yang tersedia ditempat kejadian.
- Bantuan hidup dasar ( Basic i#e 0upport ) - pabila yang datang ke tempat kejadian adalah tim gawat darurat (>mbulan 11'), maka dapat dilakukan 3
- $enilaian assessment sekaligus resusitasi terhadap problem yang mengancam jiwa penderita ( >B!4& ), misal 3 o
o
o
o
o
o
>pabila tersedia sarana dapat dilakukan resusitasi jantung paru.
o
mobilisasi terhadap penderita trauma dengan memasang servical collar, bidai atau long spine board sesuai dengan kebutuhan.
-
-
0arana transportasi
--
0arana transportasi untuk penderita gawat darurat dapat berupa kendaraan darat, laut, udara sesuai dengan medan dimana penderita gawat darurat ditemukan. 4iutamakan memakai kendaraan ambulan, yang dirancang khusus untuk mengangkut penderita gawat darurat. +endaraan ambulan gawat darurat harus memenuhi syarat sbb 3
- +elayakan jalan - +elengkapan perlengkapan non medis3 air conditioner, radio komunikasi, roda cadangan ( mobil ) dsb.
- +elengkapan perlengkapan medis3 tempat tidur penderita, kursi perawat/ dokter, tabung oksigen, alat2alat resusitasi, alat2alat monitor, cairan in#use, alat kesehatan habis pakai, obat2obatan emergency, cervical collar, bidai dsb.
- 0elain sopir paling tidak harus disertai paramedic dengan kemampuan penanggulangan penderita gawat darurat. ebih baik bila disertai dokter.
•
9espon time
gawat darurat, baik dari tempat kejadian sampai ke rumah sakit maupun penanggulangan di rumah sakit itu sendiri. 0tabilisasi penderita gawat darurat pada #ase pra rumah sakit harus dilakukan secara optimal sesuai kemampuan tenaga dan sarana yang tersedia, tetapi jangan menunda transportasi penderita ke rumah sakit yang sesuai dan terdekat. Tetap diperhatikan respon time. C
Konsep Dasar Kesiapan kill
Tugas dari operasional ambulans yaitu3 1.
%arly
&etetion
G
>nggota
masyarakat
menemukan
kejadian
kegawatdaruratan dan mengetahui permasalahannya. -.
%arly Reporting G 0aksi mata di lokasi kejadian menghubungi layanan gawat darurat dan memberikan keterangan yang jelas agar bisa direspon.
8.
%arly Response G $etugas ambulans datang ke lokasi kejadian secepatnya, pemberian pertolongan bisa dimulai.
--
.
'ood (n )ene *are G Tim ambulans memberikan pertolongan yang memadai dengan waktu yang tepat di lokasi kejadian.
6.
*are in Transit G Tim ambulans menaikkan ke dalam ambulans untuk transport yang sudah disesuaikan dengan kondisinya. +emudian melanjutkan tindkan di atas ambulans sembari menuju ke rumah sakit rujukan. 9umah sakit yang terdekat dan memadai.
.
Trans"er to &e"initive *are G $asien setelah sampai di tujuan segera dilakukan timbang terima, baik di unit gawat darurat maupun di ruang praktek dokter.'
Kualifikasi Kru
+ru ambulans dapat berasal dari beberapa pro#esi, antara lain3 1.
+irst Responder G 0eseorang yang datang pertama kali di lokasi kejadian, tugas utamnya yaitu memberikan tindakan penyelamatan nyawa seperti *R -*ardio.ulmonary
Resusitation
dan
0%&
( 0utomated
%ternal
&e"ibrillator ).
0mbulane &river G Beberapa pusat layanan ambulans mempekerjakan petugas yang tidak mempunyai kuali#ikasi medis sama sekali. (atau hanya serti#ikat pertolongan pertama) yang tentu saja hanya mempunyai job mengemudi secara sederhana untuk mengantar pasien.
8.
0mbulane *are 0ssistant G &4, terapi oksigen, atau teknik paliati#.
memberikan tindakan jika unit lain belum datang, atau jika ada pendampingan dari teknisi yang berkuali#ikasi atau seorang paramedik. .
%mergeny edial Te!niian G 4ikenal juga sebagai Teknisi ambulans.
--
memilahnya kedalam beberapa tingkat (>merika menganut &
aramedi G ni merupakan level atas dari pelatihan medis dan biasanya mencakup ketrampilan utama yang tidak diperuntukkan bagi teknisi seperti pemasangan in#use (dengan kemampuan untuk memberikan obat seperti mor#in), intubasi, dan skill lain seperti krikotirotomi. Tergantung pada hokum yang ada, paramedik merupakan jabatan yang dilindungi, penyalahgunaan pro#esi paramedik dapat diancam hukuman.
.
%mergeny *are ratitioner G 5abatan ini terkadang disebut 0uper $aramedik, didesain utnuk menjembatani antara pelayanan ambulans dan pelayanan dokter praktek umum.
&!$sudah berkuali#ikasi sama dengan
paramedik yang sudah menjalani pelatihan lanjut. a juga meresepkan obat2 obat yang sudah ditentukan. C.
Registered nurse -R G $ara perawat bisa dilibatkan dalam pelayanan ambulans, dengan seorang dokter, biasanya mereka ditugaskan pada ambulans udara dan transport pasien kritis.
0ering bekerja juga dengan &
paramedik. '.
&otor G $ara dokter juga ikut dalam pelayanan ambulans, biasanya ambulans udara.
potensial menimbulkan kegawatdaruratan, pasien bayi baru lahir, anak, dewasa, dan orang tua, semuanya jika mengalami kegawatdaruratan pasti akan mengerucut pada masalah kegawatdaruratan >irway, Breathing, !irculation, 4isability, dan &=posureD.
Peralatan !"D
>lat2alat yang digunakan untuk pertolongan di lokasi kejadian meliputi antara lain tas tangan yang berisi suction portable, airway dan intubasi, cairan in#us, obat resusitasi, portabel de#ib, backboards. 1. 0ecara praktis alat2alat tersebut meliputi3
--
a. $erlindungan diri 0urgical #ace mask 3 masker pelindung, oggle3 kaca mata pelindung mukosa mata dari cairan tubuh pasien, 4isposable gown3 gaun pelindung sekali pakai, 4isposable gloves3 sarung tangan sekali pakai, *igh visibility waistcoat3 rompi pengaman di lalu lintas pada malam hari b. >lat 5alan %a#as (airway) 0uction machine3 untuk suction ledir/darah, *ead mmobiliser 3 penyangga kepala dan leher, %eck !ollar 3 penyangga leher, uedel airway ($>)3 untuk membuka jalan na#as, 0uction tube3 selang suction besar/yankeur, 0uction catheter 3 selang suction kecil. c. >lat perna#asan (breathing) 0tethoscope3 untuk auskultasi, %ebuliser masks3 masker yang ada tempat menaruh obat nebuliser salbutamol, %asal canula3 selang - ke hidung, masks3 masker - untuk pasien, i#e 0upport $roduct (0$)3 - tabung kecil untuk pasien sesak na#as, &ntono=3 berisi -H%itrous oksida untuk menghilangkan nyeri pasien sementara, - cylinder, regulator 3 suplai oksigen utama dalam ambulance dilengkapi kunci, humidantA#lowmeter 3 untuk melembabkan udara dan mengatur jumlah - yang diberikan, :entilator / 4ragger 3 alat bantu perna#asan,>mbubag (B:<)3 untuk memberikan bantuan perna#asan, d. >lat untuk sirkulasi (circulation) 0phygmomanometer 3 untuk memeriksa tekanan darah, 4e#ibrillator 3 4! 0hock untuk :entrikel Takikardi H :entrikel :ibrilasi yang dilengkapi monitor &+ H pulse oksimeter,
$ulse o=ymeter 3 untuk memeriksa
saturasi oksigen H nadi, 4e#ibrilator pads3 elektrode besar untuk &+ H memberikan 4! 0hock, : catheter 3 jarum in#use untuk akses vena peri#er. e. +esadaran (disability ) Torch/penlight3 senter untuk memeriksa pupils, !02sheet 3 lembar untuk evaluasi lasgowIs !oma 0cale #. >lat untuk immobilisasi dan #iksasi
--
mmobiliser +its3 bidai untuk #iksasi #raktur, ;racture mmobiliser 3 bidai untuk #raktur, >dhesive tape3 plester pelekat, >mbulance dressing3 untuk membalut luka, !otton wool3 kapas gulung, auEe3 kasa pembalut, !repe bandage3 perban gulung, Body strap3 tali berbentuk pita untuk #iksasi pasien, patient sa#ety. &ye pad3 perban mata, 0cissors3 gunting serbaguna, Triangular bandage3 mitela/perban segitiga, 4isposable raEor 3 silet cukur, g. >lat Transport Trolley / 0tretcher / !ot A 0traps3 brankar untuk membawa pasien A tali pengaman, !arrying chair A straps3 kursi lipat untuk membawa pasien naik/turun tanggaAtali pengaman,0coop stretcher (orthopedic stretcher)3 untuk memindah pasien dengan cidera spinal, ong spine board3 untuk membawa pasien dengan cidera spinal, +endrick &=trication 4evices (+&4)3 "ntuk memindahkan pasien dengan cidera spinal dari dalam mobil yang mengalami kecelakaan h. >lat2>lat $enunjang &! &lectrodes3 penghubung &+ dengan badan pasien, ubrication jelly3 jel pelicin untuk selang suction dan selang intubasi, lucometer 3 untuk mengecek gula darah acak, lucostrips3 untuk menampung tetesan darah dalam pengecekan gula darah, Blood ancet3 jarum tusuk untuk mengeluarkan darah, 0yringe3 spuit, >mbulance sheet3 sprei untuk brankar, 4isposable sheet3 alas diatas sprei, Blankets3 selimut, $illow3 bantal. i. $eralatan tambahan 3 :omiting bags3 kantong penampung muntahan pasien, 0harp 4isposable !ontainer 3 tempat penampung jarumHbenda tajam lainya bekas dipakai untuk pasien, Trash Bucket3 tempat sampah.
"ntuk setting peralatan yang lainnya, harus disesuaikan dengan kebutuhan.
-. bat2obatan meliputi3
--
bat2obat
gawat
darurat
mutlak
harus
ada
misalnya
:entolin3
bronkodilator, >drenalin3 obat emergency dalam resusitasi jantung, lucagon3 untuk pasien hipoglikemia, >tropine 0ul#ate3 obat emergency dalam resusitasi jantung,
ignocain3
untuk
aritmia
jantung,
%ormal
saline3
untuk
in#us/membersihkan luka, Water gels3 untuk luka bakar, liceryl Trynitrate (T%) spray3 untuk nyeri dada karena n#ark jantung/>ngina dengan e#ek lain menurunkan tekanan darah, $aramedic bags3 tas paramedik berisi alat2alat untuk in#us dan intubasi, ;irst aid bags3 berisi alat2alat untuk pertolongan pertama.17
8. >lat2alat untuk mobil ambulans ;ire &=tinguisher 3 alat pemadam api, ban cadangan, dongkrak, senter lampu besar, air accu, balok kayu pengganjal, radiator coolant, car tool bo=, kunci pembuka roda, rescue tools untuk ambulans rescue, kabel JjumperI untuk memancing dari accu mobil lain, tali derek, dll. 17
Perjalanan menuju # rujukan$
+ita semua tahu bahwa tindakan transport dilakukan setelah pasien dilakukan resusitasi dan stabilisasi. 0etelah pasien relative stabil, keputusan transportasi rujukan harus dibuat. $ada pasien trauma lebih sering dilakukan metode load and go, daripada stay and play. $emberian tindakan >0 akan memperpanjang waktu untuk melakukan rujukan pasien. $enanganan pasien trauma terkini menganjurkan untuk mengedepankan transport dengan cepat dan aman dari lokasi kejadian menuju rumah sakit rujukan. $enyedia layanan ambulans gawat darurat menekankan kebutuhan untuk memperpendek waktu saat di lokasi kejadian sambil melakukan >B!. 0egala tindakan yang berhubungan dengan kanulasi intra vena sebaiknya dilakukan selama perjalanan menuju rumah sakit. Transport dengan lampu dan sirine yang meraung2raung terkadang diperlukan namun bisa berakibat #atal. Transport seperti ini menempatkan unit
--
ambulans pada resiko kecelakaan lalu lintas dengan kendaraan lain di depannya, bahkan bisa mengakibatkan kecelakaan beruntun.
Kesimpulan
4ampak buruk dari pemindahan pasien dapat terjadi selama dan setelah pemindahan sering terjadi. 0ebaliknya, perubahan pada hasil penanganan pasien dari 67 prosedur yang memerlukan pemindahan mengindikasikan hasil yang baik. Walaupun beberapa #aktor risiko yang dimiliki pasien telah dikathui namun dampak buruk juga dapat terjadi selama pemindahan. *al ini memerlukan perhatian khusus untuk diberikan kepada personel yang terlibat pemindahan pasien, pengawasan, dan perlengkapan. $ada beberapa kasus untuk melakukan intervensi terhadap dampak negati# dapat dicegah dengan melakukan diagnosis/ prosedur terapi di dalam !". !ontoh intervensi yang dapat digunakan untuk menurunkan e#ek buruk pemindahan pasien adalah3 •
"0 dada untuk memeriksa adanya kelainan pada dada
•
$enggunaan !T 0can mobile
•
;asilitas untuk dialisis di !"
•
;ilter :! +elemahan yang berpotensi untuk terjadi terdapat pada jenis ventilasi
yang digunakan dan mesin ventilator maupun pengawasan selama transport. 4an penting untuk melakukan diagnosis dan tatalaksana yang diperlukan pasien di
--
!" untuk menurunkan angka mortalitas selama transportasi. %amun, merawat pasien di rumah sakit asala adalah lebih baik daripada harus merujuknya.
D!%T!# P&T!K!
1.
Taylor 5, anders !;, !hulay 54, *ood WB5, >belmann W*.
-.
Waddell .
8.
Weg 5, *aas !;. 0a#e intrahospital transport o# critically ill ventilator dependant patients. !hest 1D'D? D381286.
.
Wallen &, :enkataraman 0T, rosso <5, +iene +, rr 9>. ntrahospital transport o# critically ill pediatric patients. !rit !are
6.
Waydhays !. &Fuipment review. ntrahospital transport o# critically ill patients. !rit !are
.
uidelines #or the trans#er o# critically ill patients. !rit !are
C.
+ondo +, *erman 04, K9eilly $, 0imeonidis 0. Transport system #or critically ill patients. !rit !are
'.
ink 5, +rause *, Wagner W $apadopoulos . ntrahospital transport o# critically ill patients. !rit !are
--
D.
0eri $$4 3 $$4 / &0. 0$4T. 4irjen Lanmedik 4epkes 9 -77.
17. uidelines #or the inter2 and intrahospital transport o# critically ill patientsM 5onathan Warren, <4, ;!!<, ;!!$? 9obert &. ;romm 5r, <4, <$*, <0? 9ichard >. rr, <4? eo !. 9otello, <4, ;!!<, ;!!$, ;>!$? *. merican !ollege o# !ritical !are
--