KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA RS TRIA DIPA NOMOR :UK.01.09/I.1/........./2015 TENTANG KEBIJAKAN TRANSPORTASI PASIEN DI RS TRIA DIPA --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------DIREKTUR UTAMA RS TRIA DIPA
Menimbang
:
a. bahwa untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kepada pasien dan
menjamin kesinambungan pelayanan pasien apabila diperlukan proses transportasi pasien dari RS Tria Dipa ke rumah sakit lain dan atau sarana kesehatan lain dapat menggunakan ambulan; b. bahwa untuk maksud tersebut pada butir( a )di atas perlu dibuat kebijakan yang diberlakukan di RS Tria Dipa dan ditetapkan Surat Keputusan Direktur Utama RS Tria Dipa Mengingat
:
1. 2. 3. 2. 3. 4. 5.
Memperhatikan
:
Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan. Undang-undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran Peraturan Pemerintah RI Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum; Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 129/MENKES/SK/II/1999 Tentang Pelayanan Minimal Rumah Sakit; Permenkes RI Nomor 1691/MENKES/PER/VIII/2011,Tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit; SK Menteri Kesehatan No.659/MENKES/PER/VII/2009 tentang Standar dan Kriteria Rumah Sakit Indonesia Kelas Dunia ; Standar Akreditasi Rumah Sakit , Kerjasama Direktorat Jenderal Bina Upaya kesehatan Kementerian kesehatan Republik Indonesia dengan Komisi akreditasi RS (KARS) September 2011 MEMUTUSKAN
Menetapkan
:
KEBIJAKAN TENTANG TRANSPORTASI PASIEN DI RS TRIA DIPA
KESATU
:
Memberlakukan Kebijakan Transportasi pasien di RS Tria Dipa, sebagaimana tersebut dalam lampiran Surat Keputusan ini;
KEDUA
:
Kepada seluruh Instalasi Pelayanan Pasien di lingkungan RS Tria Dipa agar dapat melaksanakan Panduan dan SPO yang ada dalam tersebut dalam lampiran ini;
KETIGA
:
Surat Keputusan ini berlaku terhitung mulai tanggal ditetapkan, dengan ketentuan apabila terdapat kekeliruan dalam penetapannya akan dilakukan perbaikan kembali sebagaimana mestinya.
KEEMPAT
:
Pemeliharaan alat transportasi Ambulan, secara administratif dibawah pengawasan dari Direktur Umum dan Operasional
KELIMA KEENAM
: Penggunaan Ambulan Gawat Darurat & Ambulan Transportasi berada diba dibawah koordinasi Instalasi Gawat Darurat :
Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal di tetapkan, bilamana dikemudian terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Pada tanggal Direktur Utama, Drg. Sitti NIP.
: Jakarta : Juni 2015
Lampiran Surat Keputusan Direktur Utama Nomor : Tanggal : ..... Tentang : Kebijakan Tentang Transportasi Pasien di RS Tria Dipa --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------KEBIJAKAN TENTANG TRANSPORTASI PASIEN DI RS TRIA DIPA I.
Pengertian : adalah proses mengidentifikasi kebutuhan pasien yang sesuai dengan visi misi dan sumber daya rumah sakit
II.
Tujuan : 1. Menyesuaikan kebutuhan pasien sesuai dengan misi dan sumber daya rumah sakit berdasarkan hasil skrining pada kontak pertama dengan pasien 2. Mengarahkan ke tempat perawatan pasien berdasarkan hasil skrining 3. Memprioritaskan kebutuhan pasien berkenaan dengan pelayanan preventif, kuratif,rehabilitatif dan paliatif
III.
Kebijakan : 1. Skrining pasien dilakukan di tempat pendaftaran dan admisi pasien di pintu masuk yaitu IRJ dan IGD 2. Skrining dilakukan pada kontak pertama dengan pasien untuk memperoleh informasi tentang kebutuhan dan kondisi pasien sehingga bisa disesuaikan antara kebutuhan pasien dengan sumber daya yang ada di RS 3. Skrining dilakukan oleh Tim Skrining rumah sakit melalui kiteria triase, evaluasi visual, pemeriksaan fisik atau hasil-hasil pemeriksaan sebelumnya yang terkait fisik, psikologi, laboratorium klinis atau radiologi yang berlaku ≤ 30 hari. 4. Proses skrining bisa dilakukan di sumber daya perujuk, selama transportasi darurat atau ketika pasien tiba di rumah sakit 5. Keputusan untuk merawat, memindahkan atau merujuk pasien dilakukan setelah hasil evaluasi skrining tersedia (termasuk hasil pemeriksaan, surat pengantar dari RS dan Dokter yang mengirim). 6. Pemeriksaan skrining atau evaluasi tertentu (kasus infeksi khusus droplet, air borne, Kontak : MDRO, TB, MRSA, Flu burung) di identifikasi ketika rumah sakit membutuhkannya sebelum registrasi atau penerimaan pasien 7. Skrining mencakup test diagnostik standar yang harus dilakukan sebelum pasien didaftarkan dan dirawat. 8. Skrining diagnostik Test Pasien sebelum didaftarkan (Sudah membawa rujukan dari pelayanan kesehatan lainnya)
Lampiran 1
NO 1
: Skrining Test Diagnostik Standar yang harus dilakukan sebelum pasien didaftarkan/dirawat RUANGAN
SKRINING DIAGNOSTIK TEST PASIEN
Kasus Umum (Interna)
1. Pemeriksaan Laboratorium : Hematologi (Hemoglobin,
2
Kasus Bedah
1. Pemeriksaan Laboratorium : Hematologi (Hemoglobin, Leukosit, Eritrosit, Trombosit, Hitung Jenis) 2. Kimia Klinik Standar (Elektrolit, Ureum, Kreatinin, SGOT/SGPT) 3. Pemeriksaan Foto Thorax/Rongent Foto 4. Hasil EKG (Pasien Jantung dan Pasien Dewasa > 40 tahun) 5. Hasil Konsul Pre Operatif (Penyakit Dalam, Kardiologi, Pulmonologi)
3
Perawatan Tuberculosis
1. Pemeriksaan Laboratorium : Hematologi (Hemoglobin, Leukosit, Eritrosit, Trombosit, Hitung Jenis) 2. Kimia Klinik Standar (Ureum, Kreatinin, SGOT/SGPT) 3. BTA 4. Mantoux Test
4
ICU
5
Obgyn
6
Anak
7
Radiologi
Leukosit, Eritrosit, Trombosit, Hitung Jenis) 2. Kimia Klinik Standar (Ureum, Kreatinin, SGOT/SGPT) 3. Hasil EKG (Pasien Jantung dan Pasien Dewasa > 40 tahun)
Analisa Gas Darah (PaCO2, PaO2, PaHCO2,PH, SO2) 1. Pemeriksaan Laboratorium : Hematologi (Hemoglobin, Leukosit, Eritrosit, Trombosit, Hitung Jenis) 2. Urin Lengkap 1. Pemeriksaan Laboratorium : Hematologi (Hemoglobin, Leukosit, Eritrosit, Trombosit, Hitung Jenis) 2. Kimia Klinik Standar (Ureum, Kreatinin, SGOT/SGPT) 1. Ureum/Creatinin (Pemeriksaan Kontras)
Direktur Utama,
Drg. Sitti NIP.