1.5 Patofisiologi Inflamasi, nekrosis, fibrosis, dan regenerasi dari sel hati yang terus berlanjut merupakan proses khas dari sirosis hepatis yang juga merupakan proses dari pembentukan hepatoma walaupun pada pasien-pasien dengan hepatoma, kelainan sirosis tidak selalu ada. Virus rus hepat hepatit itis, is, dika dikaren renak akan an prot protein ein terse tersebu butt meru merupa paka kan n suat suatu u RNA. RNA. RNA RNA akan akan berkembang dan mereplikasi diri di sitoplasma dari sel hati dan menyebabkan suatu perkembangan dari keganasan yang nantinya akan menghambat apoptosis dan meningkatkan proliferasi sel hati. Sel-sel meregenerasi sel-sel hati yang rusak menjadi nodul-nodul yang ganas sebagai respons dari adanya adanya penyakit penyakit yang kronik kronik yang disebabkan disebabkan oleh infeksi irus nodul sehingga mulai terbentuk karsinoma hepatoseluler.
!tiologi" -#$V -#%V
-
-
'eningkatan perputaran sel hati yang diinduksi oleh injury Regenerasi kronik (erusakan oksidatif )NA
'erubahan geneti& *perubahan kromosom,aktifitas onkogenik selular,inaktiasi gen supresor tumor,inasi pertumbuhan an io enik enik akti aktia asi si telo telome mera rase se
Transformasi mali nan
Menyebar melalui 4 jalur: . 'ertumbuhan sentrifungal . 'erluasan parasinusoidal . 'enyebaran system ena portal 4. /etastasis auh
'erjalanan penyakit &epat bila tidak segera diobati, sebagian besar pasien meninggal dalam -0 bulan setelah diagnosis.'erjalanan klinis keganasan hati tidak berbeda diantarapasien yang terinfeksi kedua irus dengan hanya terinfeksi salah satu irus yaitu #$V dan #%V.Infeksi kronik ini sering menimbulkan sirosis yang merupakan faktor resiko penting untuk karsinoma hepatoseluler. 1nit fungsional dasar dari hepar disebut lobul dan unit ini unik karena memiliki suplai darah sendiri.Seiring dengan berkembangnya inflamasi pada hepar, pola normal pada hepar terganggu.2angguan terhadap sulai darah normal pada sel-sel hepar ini menyebabkan nekrosis dan kerusakan sel-sel hepar. Inflamasi pada hepar terjadi karena inasi irus #$V atau #%V akan mengakibatkan kerusakan sel hati dan duktuli empedu intrahepatik *empedu yang membesar tersumbat oleh tekanan nodul malignan dalam hilus hati+ sehingga menimbulkan nyeri. #al ini dimanifestasikan dengan adanya rasa mual dan nyeri di ulu hati. Sumbatan intrahepatik dapat menimbulkan hambatan pada aliran portal sehingga tekanan portal akan naik dan terjadi hipertensi portal. 3imbulnya asites karena penurunan sintesa albumin pada proses metabolism protein sehingga terjadi penurunan tekanan osmoti& dna peningkatan &airan atau penimbunan &airan didalam rongga peritoneum.gangguan metabolism protein yang mengakibatkan penurunan sintesa fibrinogen protrombin dan terjadi penurunan faktor pembekuan darah sehinga dapat menimbulkan perdarahan. Ikterus timbul karena kerusakan sel parenkim hati dan duktuli empedu intrahepatik maka terjadi kesukaran pengangkutan tersebut dalam hati.akibatnya bilirubin tidak sempurna dikeluarkan melalui duktus hepati&a, karena terjadi retensi *akibat kerusakan sel ekskresi+ dan regurgitasi pada duktuli, empedu belum mengalami konjugasi *bilirubin indirek+, maupun bilirubin yang sudah mengalami konjugasi *bilirubin direk+.4adi, ikterus yang timbul disini terutama disebabkan karena kesukaran dalam pengangkutan, konjugasi dan eksresi bilirubin oleh karena nodul tesebut menyumbat ena portal atau bila jaringan tumor tertanam dalam ronga peritoneal.
'eningkatan kadar bilirubin terkonjugasi dapat disertai peningkatan garam-garam empedu dalam darah yang akan menimbulkan gatal-gatal pada ikterus. 2angguan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein menuebabkan penurunakan glikogenesis dan glukoneogenesis sehingga glikogen dalam hepar berkuranh, glikegenolisis menurun dan glukosa dalam darah berkurang akibatnya timbul keletihan. (erusakan sel hepar juga dapat mengakibatkan penurunan fungsi penyimpanan itamin dan mineral sehingga terjadi defisiensi pada 5at besi, itamin A, itamin (, itamin ), itamin !, dll. )efiseinsi 5at besi dapat mengakibatkan keletihan , defisiensi itamin A mengakibatkan gangguan penglihatan, defisiensi itamin ( mengakibatkan resiko terjadi perdarahan, defisiensi itamin ) mengakibatkan demineralisasi tulang dan defisiensi itamin ! berpengaruh pada integritas kulit.
Gambar: patofisiologi HCC /enurut 6#7 se&ara histologik #%% dapat diklasifikasikan berdasarkan organisasi struktural sel tumor sebagai berikut" +. 3rabekuli*sinusoidal+, +. 'seudoglandular *asiner+, +. (ompak *padat+, 8. Serous Patogenesis 'atogenesis pasti #%% tidak diketahui. Namun jelas bahwa hepatokarsinogenesis merupakan suatu proses bertingkat yang melibatkan interaksi antara faktor eksogen dan faktor endogen, mekanisme karsinogen langsung *misalnya bahan kimia tertentu dan karsinogenesis irus *#$V++ dan karsinogenik tidak langsung *misalnya nekroinflamasi kronis9 lihat 2ambar :+. 'roses nekroinflamasi kronis ditandai oleh destruksi berulang parenkim hepar yang disertai stimulasi regenerasi dan remodelling hepar yang terus-menerus. $ahan-bahan sitokin dan imunomodulator seperti interleukin, interferon, tumor necrosis factor-α, protease, dan faktor-faktor pertumbuhan dilepaskan dan dapat memi&u timbulnyafokus-fokus praganas dari hepatosit yang mengalami displasia yang dapat berujung padatransformasi ganas. 'atogenesis molekuler #%% tidaklah seragam.#%% adalah tumor yang se&ara genetik sangat heterogen, dengan abnormalitas kromosom yang multipel walaupuntidak semuanya terekspresi pada suatu #%%. /utasi gen )NA, modifikasi epigenetik darigen supresor tumor, kerentanan genetik akibat polimorfisme genetik dalam en5im-en5imyang memetabolisme obat, berbagai faktor pertumbuhan *seperti misalnya
insulin-like growth factors, epidermal growth factors/EGF , transforming growth factor β/TGF-β + tampaknyamemiliki peran dalam patogenesis #%%.