ASKEP - ASUHAN KEPERAWATAN ASKEP DALAM - ANAK - BEDAH - SYARAF - MATERNITAS Info Lowongan Kerja Perawat Askep • Askep AMI • Askep Appendicitis • Askep DM • Askep DHF • Askep Schi…Full description
ASKEP Post Op Peritonitis ICUDeskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
WSD
haakkk eeeDeskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
nnFull description
Deskripsi lengkap
Asuhan kepDeskripsi lengkap
asuhan keperawatan
Full description
Full description
ASUHAN KEPERAWATAN SEPSISDeskripsi lengkap
Full description
asuhan keperawatan pada pasien dengan dx ruptur uretraDeskripsi lengkap
askep trombositopenicDeskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
Keperawatan
muhamat fahrian stikesDeskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
Rencana Asuhan Keperawatan Nama : Tn. N Umur : 78 tahun Jeni Jeniss Kela Kelami min n : Laki Laki-la -laki ki No
Tang Tangga gall
1
10 Ju Juli 20 2009
Diag Diagno nosa sa Kepe Kepera rawa wata tan n
Bersihan ja jalan na nafas tidak efektif berhubungan dengan akumulasi sekret di saluran pernapasan DS : Klien mengeluh sesak Klien mengeluh batuk bersputum
Diagnosa medis : TB Paru No. Medrec : 081430
Tujuan TUM: Bersihan jalan nafas efektif
TUK: Setelah dilakukan perawatan 1 x 24 jam bersihan jalan nafas efektif dengan DO : kriteria: Batuk (+), sputum (+) 1. Sesak Sesak (-) Sesak (+) 2. Batuk Batuk dan Terdapat bunyi napas dahak (-) tambahan yaitu ronchi 3. Tidak Tidak Terdapat suara pekak terpasang O2 pada lobus paru 4. Tidak Tidak sinistra bawah terdapat Respirasi 28 x/menit pernapasan Terdapat retraksi dinding cuping otot dada hidung Terdapat pernapasan
Perencanaan Intervensi 1.1 Kaji fungsi fungsi 1.1 pernapasan (bunyi nafas, kecepatan, irama dan kedalaman dan penggunaan otot pernapasan)
Catat karakter dan jumlah sputum Ajarkan kepada pasien cara batuk efektif Berikan posisi semi fowler
Bersihkan sekret dari mulut dan penghisapan trakea sesuai indikasi
Rasional Ronchi, Ronchi, mengi mengi menu menunjuk njuk-an akumulasi sekret/ ketidakmampuan untuk membersihkan jalan nafas yang dapat menimbulkan peningkatan otot aksesori pernapasan dan peningkatan kerja pernapasan Mengeluarkan sulit bila sekret sangat tebal Mempermudah pengeluaran sekret
Posisi membantu memaksimalkan ekspansi paru dan menurunkan upaya pernapasan Mencegah obstruksi dan aspirasi penghisapan dilakukan bila pasien tidak mampu mengeluarkan sekret
67
cuping hidung No
Tanggal
Diagnosa Keperawatan
- Terdapat penggunaan otot-otot pernapasan Terpasang oksigen 2L/ menit Irama pernapasan tidak teratur Leukosit 18.000/mm 3
2
10 Juli 2009
Gangguan pola napas berhubungan dengan adanya sesak: DS : Klien mengeluh sesak DO : Respirasi 28 x/menit Sesak (+) Terdapat pernapasan
Tujuan 5. Tidak terdapat pernapasan cuping hidung Tidak terdapat retraksi dinding otot dada Respirasi 20x/menit Leukosit normal 400010000 /mm3
Anjurkan untuk banyak minum Berikan O2 sesuai indikasi Pertahankan tirah baring Kolaborasi pemberian obat sesuai program Observasi TTV
TUM: Pola nafas efektif
2.1 Kaji tingkat pernapasan terutama sesak
TUK: Setelah dilakukan perawatan 1 x 24 jam pola nafas efektif dengan kriteria:
2.2 Berikan O2 2L/hari 2.3 Ajarkan teknik relaksasi napas dalam 2.4 Berikan posisi semi fowler
Rasional Pemasukan cairan membantu untuk mengencerkan sekret membuatnya mudah dikeluarkan Membantu mengencerkan sekret Membantu pernapasan
Mengurangi keletihan untuk mencegah sesak Mengobati penyakit
Mengetahui perkembangan klien 2.1 Mengetahui tingkat pernapasan lebih dini memudahkan untuk melakukan intervensi secara cepat dan tepat 2.2 Membantu pernapasan 2.3 Mengatur agar napas tidak terlalu sesak 2.4 Supaya pasien tidak sesak
68
cuping hidung No
Tanggal
Diagnosa Keperawatan
Tujuan 1. Sesak (-) 2. Tidak terpasang O2 3. Tidak terda pat penggunaan otototot pernapasan 4. Tidak terdapat pernapasan cuping hidung 5. Tidak terdapat retraksi dinding otot dada 6. Respirasi 20x/menit Gangguan pertukaran TUM: gas berhubungan Pertukaran gas dengan penyempitan efektif. saluran napas. TUK: DS : Setelah Klien mengeluh sesak dilakukan perawatan 1 x 24 jam pertukaran gas efektif dengan
Perencanaan Intervensi
Rasional
- Terdapat penggunaan otot-otot pernapasan Terdapat retraksi dinding otot dada Irama pernapasan tidak teratur Terpasang O2 2L/menit
3
10 Juli 2009
3.1 Kaji dispneu takipnea, tak normal/ menurunnya bunyi nafas, peningkatan upaya pernafasan, terbatasnya ekspansi. Dinding dada, dan kelemahan.
3.1 Respon TB paru menyebabkan efek luas pada paru dari bagian kecil bronkopneumonia sampai inflamasi difus luas, effusi, pleural dan fibrosis luas.
69
kriteria: No
Tanggal
Diagnosa Keperawatan
DO : Sesak (+) Respirasi 28 x/menit (+) Terdapat penggunaan otot-otot pernapasan Terdapat pernapasan cuping hidung Keringat dingin pada malam hari
Tujuan 1. Sesak (-) Respirasi 20 x/menit Tidak terdapat penggunaan otot-otot pernapasan Tidak terda-pat pernapas-an cuping hidung Tidak terda-pat keringat dingin pada malam hari
Perencanaan Intervensi Rasional 3.2 Evaluasi perubahan 3.2 Akumulasi pada tingkat sekret/pengaruh jalan kesadaran. Catat nafas dapat menggangu sianosis dan atau oksigenasi organ vital dan perubahan pada jaringan (rujuk ke DK: warna kulit, bersihkan jalan fas, tak termasuk membran efektif). mukosa dan kuku 3.3 Tunjukan/dorong 3.3 Membuat tahanan bernafas bibir melawan udara luar, untuk selama ekshalasi. mencegah Khususnya untuk kolap/penyempitan jalan pasien dengan nafas, sehingga membantu fibrosis atau menyebarkan udara kerusakan melalui paru dan parenkim. menghilangkan/ menurunkan nafas pendek. 3.4 Tingkatkan tirah 3.4 Menurunkan konsumsi baring/batasi oksigen/kebutuhan selama aktivitas dan bantu periode penurunan aktivitas perawatan pernafasan dapat diri sesuai menurunkan beratnya keperluan gejala.
70
No
Tanggal
4
10 Juli 2009
Perencanaan Tujuan Intervensi Rasional Gangguan pemenuhan TUM: 4.1 Kaji status nutrisi 4.1 Berguna dalam kebutuhan nutrisi Nutrisi pasien (turgor kulit, mendefinsikan derajat/ berhubungan terpenuhi. penurunan BB, luasnya masalah dan dengan adanya TUK: adanya mual/ pilihan intervensi yang mual, anoreksia Setelah dilakumuntah atau diare) tepat DS : kan Anjurkan makan sedikit Memaksimalkan masukan Klien mengeluh mual perawatan tapi sering dengan nutrisi/kebutuhan energi Klien mengatakan “saya selama 3 x makanan TKTP dari makanan dan tidak mau makan” 24 jam Anjurkan penyajian menurunkan iritasi gaster Klien mengeluh nyeri nutrisi makanan dalam Menurunkan rasa mual dan pada epigastrium terpenuhi keadaan hangat menambah nafsu makan dengan kriteria: Klien tidak mengeluh mual DO : 1. Nafsu 4.2 Berikan perawatan 4.2 Menurunkan rasa tak enak Porsi makan ¼ porsi makan mulut sebelum dan karena sisa sputum atau Penurunan BB 5,5 kg meningkat sesudah tindakan obat untuk pengobatan BB sebelum sakit 47,5 Nyeri pernapasan. respirasi yang merangsang kg epigastrium pusat muntah BB setelah sakit 42 kg menurun Baringkan dalam posisi Untuk mengurangi dispnea Klien tampak lemah Porsi makan semi fowler tinggi TB 150 cm 1 porsi saat makan HB 11,9 gr % Terjadi Anjurkan untuk Untuk mengurangi keletihan peningkatan istirahat sebelum BB makan Diagnosa Keperawatan
71
Klien tidak lemah
No
Tanggal
Diagnosa Keperawatan
5
10 Juli 2009
Gangguan istirahat tidur berhubungan
Tujuan TUM :
Perencanaan Intervensi Rasional 1.1 Kaji penyebab 5.1 Mengetahui penyebab lebih
Istirahat
gangguan tidur
dengan adanya batuk DS : Klien mengatakan “saya
terpenuhi
tidak bisa tidur” Klien mengeluh pusing
dilakukan perawatan 3 x 24 jam istirahat tepenuhi dengan
DO : TD 110/70 mmHg Ekspresi wajah kusam Batuk + dahak pada malam hari meningkat Keringat dingin pada malam hari
TUK : Setelah
kriteria 1. Klien dapat tidur
dini dapat memberikan
Kaji pola kebiasaan tidur di rumah
intervensi yang cepat dan tepat Pola kebiasaan tidur di rumah mempengaruhi pola tidur
Ciptakan lingkungan tenang
di rumah sakit Membantu pasien untuk beristirahat
5.2 Ajarkan teknik batuk efektif
1.2 Membantu mengeluarkan sekret
Klien tidak 5.3 Anjurkan untuk mengeluh menghindari hal-hal pusing yang membuat Ekspresi dingin
1.3 Kedinginan dapat merangsang silia untuk melakukan reflek batuk
wajah segar Batuk (-) Keringat dingin (-)
1.4 Menghindari kedinginan
5.4 Anjurkan untuk memakai selimut 5.5 Kolaborasi pem berian obat batuk
1.5 Mengobati batuk
72
No
Tanggal
6
10 Juli 2009
7
10 Juli 2009
Diagnosa Keperawatan
Tujuan Gangguan pemenuhan TUM : ADL berhubungan ADL terpenuhi dengan adanya kelemahan TUK: DS : Setelah Klien mengatakan “saya dilakukan sangat lemas dan lelah perawatan bila beraktivitas” selama 3 x 24 Klien mengatakan “sa-ya jam ADL tidak bisa melaku-kan terpenuhi kegiatan sendiri” dengan kriteria: DO : 1. Klien tidak Klien tampak lemah lemas Klien bedrest 2. Aktivitas Aktivitas klien dibantu mandiri oleh keluarga Resiko terjadinya TUM : transmisi infeksi Tidak terjadi atau penularan penularan penyakit penyakit. berhubungan TUK : dengan kurangnya Setelah dilaku pengetahuan klien kan perawatan dan keluarga tentang selama 3 x 24
Perencanaan Intervensi Rasional 6.1 Kaji tingkat 6.1 Mengetahui tingkat ketergantungan kebutuhan klien klien 6.2 Anjurkan untuk 6.2 Memandirikan klien melakukan kegiatan sesuai dengan kemampuan 6.3 Bantu dan 6.3 Partisipasi keluarga dapat ajarkan klien dan memotivasi klien serta keluarga dalam kebutuhan ADL klien memenuhi terpenuhi kebutuhan ADL
1.1 Diskusikan tentang pentingnya isolasi pernapasan, hindari kontak langsung dengan sputum 1.2 Ajarkan klien agar batuk ditutup dengan tisu, dahak dibuang pada tem-
7.1 Isolasi pernapasan dan menghindari kontak langsung dapat mencegah terjadinya penularan infeksi 7.2 Batuk yang tidak ditutup dapat menyebar ke lingkungan sekitar yang
73
kuman patogen jam tidak terjadi DS : penularan pe- Klien mengeluh batuk nyakit ditandai berdahak dengan:
No
Tanggal
Diagnosa Keperawatan
DO : Dahak dibuang ke plastik Pada saat batuk tidak ditutupi Keluarga tidak memakai pelindung
8
10 Juli 2009
Kurang pengetahuan klien dan keluarga berhubungan dengan kurangnya informasi tentang
Tujuan 1. Dahak dibuang pada tempat tertutup yang didalamnya terdapat cairan desinfektan 2. Batuk berkurang 3. Keluarga memakai pelindung dan tidak terpajan infeksi TUM: Pengetahuan klien dan keluarga bertambah tentang infor-
pat yang terdapat penutupnya dan diberikan cairan desinfektan seperti lysol atau bayclin
dapat mengakibatkan penularan lewat udara
Perencanaan Intervensi Rasional 1.3 Berikan penkes 7.3 Menambah pengetahuan pentingnya untuk klien agar infeksi dapat tidak menghentikan diobati/sembuh sehingga obat-obatan antitidak akan terjadi tuberkulosis sampai penularan ke lingkungan diinstruksi-kan sekitar dokter 1.4 Anjurkan keluarga 7.4 Mencegah penularan untuk memakai alat infeksi pelindung seperti masker
5.1 Kaji tingkat pengetahuan klien dan keluarga 5.2 Berikan penkes tentang penyakit
8.1 Mengetahui tingkat pengetahuan klien dan keluarga 8.2 Menambah pengetahuan klien dan keluarga tentang
74
penyakit dan penatalaksanaan proses pengobatan DS : - Klien dan keluarga mengatakan tidak tahu tentang penyakit dan pengobatan klien No
Tanggal
Diagnosa Keperawatan
DO : - Klien dan keluarga sering bertanya tentang penyakit dan pengobatan klien
masi penyakit dan pengobatan.
Tujuan TUK: Setelah dilakukan perawatan selama 3 x 24 jam pengetahuan klien dan keluarga bertambah tentang informasi penyakit dan pengobatan ditandai dengan: 1. Klien dan keluarga mampu menjelaskan tentang penyakit dan proses pengobatan.
dan tujuan penyakit dan pengobatan pengobatan sesuai prosedur 5.3 Jelaskan 8.3 Hygiene yang baik dapat penting-nya hygiene mencegah penularan dan cuci tangan infeksi yang baik Perencanaan Intervensi Rasional 5.4 Berikan penkes 8.4 Nutrisi yang terpenuhi tentang pentingnya dapat membantu dalam mempertahankan proses penyembuhan diit TKTP 5.5 Jelaskan 8.5 Isolasi pernapasan dapat pentingnya isolasi mencegah penyebaran pernapasan sampai infeksi ke lingkungan tujuan pengobatan sekitar tercapai 8.6 Keletihan dapat 5.6 Jelaskan merangsang sesak nafas penting-nya sering sehingga akan mengganggu istirahat dan pernapasan melakukan kegiatan seminimal mungkin untuk menghindari keletihan 8.7 Kontak yang dekat dengan 5.7 Jelaskan klien yang terinfeksi TB mengenai dapat mengakibatkan pentingnya untuk penularan lewat udara. menghindari kontak dekat orang lain
75
2. Klien dan keluarga tidak sering bertanya tentang penyakit dan pengobatan
sampai disarankan dokter 5.8 Jelaskan pentingnya perawatan rawat jalan yang berkelanjutan
8.8 Mencegah agar basil TB tidak resiften didalam tubuh dan untuk mengobati penyakit TB.