1
2
PAKET HAPALAN VERBAL
Sinonim – Antonim Tes Sinonim – Antonim digunakan untuk m engetahui sejauh mana kemampuan penguasaan kosa kata Bahasa Indonesia asli maupun serapan. Pada Tes Sinonim, yang perlu anda lakukan adalah mencari persamaan arti atau kata yang setara makna dengan yang tertera di soal. Sedangkan pada soal Tes Antonim, anda diminta untuk mencari lawan kata dari yang tertera di soal. Kunci sukses mengerjakan bagian tes ini adalah perbanyaklah membaca buku, koran, serta artikel-artikel yang ada. Catatlah daftar kata yang anda tidak ketahui artinya dan bukalah KBBI untuk membantu anda memahami maksud kata tersebut. Tips menyelesaikan Tes Sinonim – Antonim
1. Jika menemukan kata serapan, misal dalam bahasa Inggris, terjemahkanlah kata tersebut ke dalam bahasa Inggris dan temukan artinya
2. Jangan memilih pilihan yang bunyinya mirip dengan kata di soal karena biasanya jawaban yang demikian berfungsi untuk menjebak anda
3. Telitilah dalam memilih jawaban pada soal antonim, biasanya dalam pilihan akan disertakan sinonim dari kata di soal yang fungsinya adalah menjebak anda. Jangan tergesa-gesa dalam mengerjakan soal dan perhatikanlah perintah setiap soal
Daftar Hafalan Sinonim Kata
PAKET HAPALAN VERBAL
Sinonim – Antonim Tes Sinonim – Antonim digunakan untuk m engetahui sejauh mana kemampuan penguasaan kosa kata Bahasa Indonesia asli maupun serapan. Pada Tes Sinonim, yang perlu anda lakukan adalah mencari persamaan arti atau kata yang setara makna dengan yang tertera di soal. Sedangkan pada soal Tes Antonim, anda diminta untuk mencari lawan kata dari yang tertera di soal. Kunci sukses mengerjakan bagian tes ini adalah perbanyaklah membaca buku, koran, serta artikel-artikel yang ada. Catatlah daftar kata yang anda tidak ketahui artinya dan bukalah KBBI untuk membantu anda memahami maksud kata tersebut. Tips menyelesaikan Tes Sinonim – Antonim
1. Jika menemukan kata serapan, misal dalam bahasa Inggris, terjemahkanlah kata tersebut ke dalam bahasa Inggris dan temukan artinya
2. Jangan memilih pilihan yang bunyinya mirip dengan kata di soal karena biasanya jawaban yang demikian berfungsi untuk menjebak anda
3. Telitilah dalam memilih jawaban pada soal antonim, biasanya dalam pilihan akan disertakan sinonim dari kata di soal yang fungsinya adalah menjebak anda. Jangan tergesa-gesa dalam mengerjakan soal dan perhatikanlah perintah setiap soal
Daftar Hafalan Sinonim Kata Abakus Aberasi Ablur
= Sempoa = Tidak lazim = Berkilat seperti kaca
Ad interim Adagium Adendum
= Sementara = Pepatah = Lampiran
Abolisi
= Peniadaan peristiwa pidana
Adicita
= Ideologi
Abonemen
= Berlangganan
Adicita
= Biasa
Abrasi
= Pengikisan
Adikara
= Absolut, diktatoral
Abreviasi
= Akronim
Adjektiva
= Kata sifat
Absah
= Sah
Adolesens
= Masa remaja
Abses
= Bengkak
Afeksi
= Kasih sayang
Absolut
= Mutlak
Afirmasi
= Konfirmasi
Absurd
= Janggal
Agitator
Aci
= Tepung, Sah
Ago
Acum Agresi
= Rujukan = Serangan
Agregat Asa
= Tukang Hasut = Pengukur aliran listrik = Gabungan = Harapan
Agunan
= Jaminan
Asas
= Dasar
Akselerasi
= Percepatan
Aset
= Aktiva, kapital
Akurat
= Saksama
Aspiran
= Bakal, calon
Alegori
= Kiasan
Assesment
= Taksiran
Almanak Alopesia
= Penanggalan = Kebotakan, keruntuhan
Asterisk Asumsi
= Tanda bintang = Anggapan
Alternatif
= Pilihan di antara kemungkinan
Atma
= Jiwa
Altrus
= Peduli
Aurum
= Emas
3
Ambiguitas
= Bermakna ganda
Aus
= Usang
Ambivalen
= Bercabang
Autentik
= Asli
Amnesti
= Pengurangan hukuman
Autokrasi
= Kerajaan
Ampai
= Gantung, kait
Aviator
= Juru terbang, pilot
Amputasi
= Pemotongan organ
Avontur
= Perawatan
Anemia
= Kurang darah
Awam
= Bukan ahli
Anggara
= Buas, liar
Awawarna
= Luntur, belel
Anggaran
= Aturan
Babil
= Keras kepala
Anjung
= Gerai, galeri
Babur
= Kacau balau
Anomali
= Kelainan
Bacul
= Penakut
Ansar
= Penolong
Badal
= Wakil, pengganti
Antagonis Antisipasi
= Menentang = Penyesuaian sebelum kejadian
Bagak Bahadur
= Berani, besar hati = Pahlawan
Anulir
= Abolisi
Bahari
= Laut
Api
= Bara
Bahtera
= Perahu
Aplikasi
Bain
= Nyata
Baka
= Abadi
Baku
= Standar
Artis
= Pelaksanaan = Beranggapan setelah tahu yang sebenarnya = Beranggapan sebelum tahu yang sebenarnya = Seniman
Bala
= Bencana
Aptitude
= Bakat, talenta
Balairung
= Auditorium
Aral
= Halangan
Baliho
= Iklan yang besar
Arbitrer
= Acak, sembarangan
Banat
= Melibas
Arestasi
= Penahanan
Bancang
= Melindungi
Aristokrat
= Bangsawan
Bandela
= Peti kemas
Arkais
= Antik, kuno, lawas
Bani
= Anak cucu
Arogan Artifak
= Sombong = Benda arkeologi
Bernas Berongsang
= Berisi = Marah-marah
Artifisial
= Buatan, tidak alami
Beslah
= Pailit
Baplang
= Tebal, lebat
Bhineka
= Berbeda
Barbar
= Tidak beradab
Bibliografi
= Daftar rujukan
Barologi
= Ilmu tentang bobot
Bicu
= Dongkrak
Baruh
= Daratan rendah
Bidah
= Dusta
Belacan
= Kucing hutan
Bidar
= Perahu besar
Belanga
= Kuali
Bienal
= Dua tahun sekali
Belot
= Berkhianat
Biologi
= Hayati
Benchmark
= Tolak ukur
Bisa
= Dapat, racun
Berdikari
= Mandiri
Bivak
= Barak, kamp
Bergaul
= Berteman
Boga
= Makanan
Biner
= Dua
Bonafide
= Dapat Dipercaya
Bonsai Bonto
= Tumbuhan yang dikerdilkan = Layu
Dalih Dampak
= Alasan = Akibat
Botoh
= Pejudi
Daras
= Membaca
Brevet
= Akta, sertifikat keahlian
Darma
Bromocorah
= Residivis
Debirokratisasi
= Pengabdian = Pemendekan, penyederhanaan
Aposteriori Apriori
4
Bubut
= Cabut
Deduksi
= Umum-khusus
Bungalo
= Pesanggrahan
Defensi
= Benteng
Bura
= Sembur
Defensif
= Pertahanan
Burqa
= Cadar
Defile
= Arak-arakan, barisan
Buya
= Bapak, kyai
Deflasi
= Pelambungan
Cantrik
= Anak buah
Defleksi
Caraka
= Utusan, duta
Deformasi
Catu
= Membagi
Deging
Cegak
= Afiat, bugar, fit
Degradasi
Cenangga
= Abnormal, cacat
Dehidrasi
Cenayang
= Dukun, paranormal
Deifikasi
= Penyimpangan = Transformasi, perubahan = Keras hati = Demosi, pengurangan, reduksi = Kehilangan cairan tubuh = Pemujaan
Centeng Chauvinisme
= Pengawal = Rasa cinta tanah air berlebihan
Dekade Dekadensi
= Dasawarsa = Merosot
Citra
= Gambaran
Dekomposisi
= Pembusukan
Cabur
= Kerusuhan
Dekoratif
= Ornamental
Cagar
= Daerah yang dilindungi
Dekrit
= Maklumat
Cakra buana
= Roda dunia
Delta
= Muara sungai
Canggih Congkak
= Mutakhir, rumit = Pongah = Neraca, pengukur
Deselerasi Deskripsi
Delusi Demagog
= Ilusi = Tiran
Devian Diagnosis
= Perlambatan = Pemaparan = Bersifat menghancurkan = Abnormal = Penaksiran
Demisioner Dependen
= Habis Masa jabatan = Bergantung
Dialog
= Obrolan
Dikotomi
= Dibagi dua
Deportasi
= Pembuangan ke luar negeri
Diktum
= Maklumat
Derivasi
= Turunan
Dimensi
= Ukuran
Disharmoni
= Tidak selaras
Dinamis
= Bergerak
Diskriminasi
= Subordinat
Dinamis
= Bergerak maju
Dislokasi
= Regangan persendian
Dioptri
= Ukuran lensa
Disorientasi
= Salah tujuan
Ditenggak
= Ditelan bulat-bulat
Disparitas Daif
= Perbedaan = Lemah
Dito
= Berbeda
Divestasi
= Pelepasan
Daksina
= Kanan, selatan
Dominasi
= Penguasaan
Dakyah
= Indoktrinasi, penyebaran
Donasi
= Bantuan
Dispensasi
= Pengecualian
Dorman
= Tidur
Dosis
= Takaran
Eufimisme
= Penghalusan
Dualisme
= Dua prinsip bertentangan
Evakuasi
= Pengungsian
Duktus
= Pembuluh
Evaluasi
= Penilaian
Dupleks
= Rangkap dua, dobel
Evokasi
= Penggugah rasa
Dursila
= Jahat
Familiar
= Akrab
Epilog
= Penutup
Fana
= Abadi
Ereksi
= Birahi
Fatsun
= Etika
Erot
= Mencong
Fauna
= Hewan
Dacin
Desktruktif
5
Ebi
= Udang kering
Fenomena
= Kenyataan
Ebonit
= Kayu hitam
Fertile
= Subur
Egaliter
= Sama, sederajat
Fiksi
= Rekaan
Egosentrisme
= Mementingkan diri sendiri
File
= Arsip
Ekaristi Eklektik
= Ibadah kebaktian, misa = Pemilih
Fitnah Flora
= Rekaan = Tanaman
Eklips Ekonomis
= Gerhana = Hemat
Fluensi Fluktuasi
= Kefasihan = Gejolak
Eksibisi
= Pertunjukan
Forte
= Keras, kuat
Ekskavasi
= Penggalian
Fortifikasi
= Pembentengan
Eksklusif
= Tertentu
Forum
= Lembaga
Eksodan
= Penduduk terusir
Frekwensi
= Sinyal
Ekspansi Eksploitasi
= Perluasan = Pemerasan, pengisapan
Friksi Frustasi
= Bentrokan = Putus harapan
Eksploitasi
= Pendayagunaan
Fundamental
= Mendasar
Ekspresi
= Mengungkapkan maksud
Fungi
= Jamur
Ekspresi
= Aktualisasi diri
Fusi
= Gabungan
Ekstensi
= Perluasan
Futuristis
= Menuju masa depan
Ekuilibrium Elaborasi
= Keseimbangan = Penjelasan terperinci
Genosida Genre
= Pemusnahan masal = Aliran
Embargo Embarkasi
= Larangan = Keberangkatan
Gajus Gala
= Jambu mete = Perdana
Eminen
= Tertinggal
Galat
= Keliru
Empati
= Ikut merasakan
Gasal
= Ganjil
Empiris
= Realitas
Gegai
= Mudah lepas
Emporium
= Kerajaan
Gelanggang
= Tempat olah raga
Emulasi Endemi
= Iri hati, dengki = Wabah
Gemar Geming
= Getol = Gerak
Enumerasi
= Pencacahan
Generik
= Umum
Epigon
= Penjiplak
Genjah
= Cepat berbuah
Estetika
= Keindahan
Induksi
= Khusus-umum
Estetis
= Artistik, bagus
Infantil
= Kekanakan
Estimasi
= Perkiraan
Geothermal
= Panas bumi
Etnologi
= Ilmu bangsa-bangsa
Getir
= Pahit
Etos
= Pandangan hidup
Ginding
= Elok, rapi
Global
= Dunia
Inheren
= Melekat
Glosarium
= Kamus ringkas
Inhibisi
= Embargo, halangan
Gongseng
= Sangrai
Inisiasi
= Penobatan
Granule
= Butir
Injeksi
= Suntik
Grasi
= Ampunan
Inkognito
= Anonim
Guam Harmonis
= Sariawan = Selaras
Inovasi Insentif
= Penemuan = Upah
Harta benda
= Mal
Insinuasi
= Sindiran
Hayati
= Berhubungan dengan hal hidup
Insomnia
= Sulit tidur
Hedonisme
= Hura-hura
Inspeksi
= Pemeriksaan
Hegemoni
= Intervensi
Insting
= Naluri
6
Hepotenusa
= Sisi miring
Institusi
= Lembaga, Departemen
Heroisme
= Jiwa kepahlawanan
Instruktif
= Bersifat memerintah
Heterogen
= Berbagai jenis
Instruktur
= Pelatih
Higienis
= Bersih
Instrumental
= Bagian
Hiperbola Histologi
= Berlebihan = Ilmu Jaringan tubuh
Interaksi Interkontinental
= Hubungan = Antar benua
Holistik
= Keseluruhan
Internis
= Ahli penyakit dalam
Homogen
= Sejenis
Interpelasi
= Hak bertanya
Hulu
= Girang
Interpretasi
= Tafsiran
Hulubalang
= Kepala
Intuisi
= Bisikan hati
Huma
= Lahan
Invasi
= Pencaplokan
Humanisme
= Kemanusiaan
Investigasi
Identitas
= Bukti diri
Ironi
= Pemeriksaan = Bertentangan dengan
Ijmal
= Garis besar
Iterasi
= Perulangan
Iluminasi
= Pencahayaan
Itifak
= Penyesuaian
Imbas Imitasi
= Efek = Tiruan
Jajak Jargon
= Telaah = Slogan
Imla
= Dikte
Jazirah
= Semenanjung
Impase
= Jalan buntu
Jeda
= Jarak
Implikasi
= Akibat
Jemawa
= Angkuh
Implisit
= Tersirat
Jeram
= Riam
Impresario Impresi
= Pengusaha hiburan = Kesan
Jumantara Jumud
= Awang-awang = Lumpuh
Impulsif Indigen
= Spontan = Melarat
Kadaver Kafilah
= Mumi = Rombongan
Indigenos
= Pribumi
Kahwa
= Kopi
Indolen
= Lesu
Kakawin
= Kidung
Indraloka
= Khayangan
Konkret
= Nyata
Infiltrasi
= Penyusupan
Kaldera
= Kawah
Infinit Infra
= Kekal, abadi = Rendah
Kampiun Kanal
= Juara = Terusan
Kapabel
= Mampu, Cakap
Konspirasi
= Persekongkolan
Kapital
= Modal
Konstan
= Kontinu
Karakteristik
= Watak
Konstruktif
= Bersifat membangun
Karat
= Zat oksidasi
Kontemporer
= Pada masa ini
Karnivora Katalis
= Pemakan daging = Dorongan
Kontiniu Kontradiksi
= Bersambung = Pertentangan
Kavling
= Tanah yang dipetak
Konveks
= Cembung
Kawat
= Dawai
Konvensi
= Kesepakatan
Kebal
= Tahan, Tidak Rentan
Konvoi
= Pergerakan
Kecenderungan
= Kesamaan
Kopong
= Hampa
Kedap
= Rapat
Kordial
= Baik, bersahabat
Kekeh
= Gelak tawa
Korelasi
= Hubungan
Kelakar
= Canda
Koreografi
= Ilmu tari
7
Kelenger
= Pingsan
Kreasi
= Mencipta
Keletah
= Genit
Kredibilitas
= Dapat diandalkan
Kelola
= Urus
Krusial
= Gawat
Kendala
= Hambatan
Kuantitas
Khayalan Kisi-kisi
= Imajinasi = Terali
Kudeta Kudus
= Banyaknya jumlah = Perebutan kekuasaan = Suci
Klarifikasi
= Penjelasan
Kualitas
= Mutu
Klarifikasi
= Penjelasan
Kuliner
= Masakan
Klimaks
= Titik puncak
Kulminasi
= Klimaks
Kognisi
= Kesadaran
Kuno
= Antik
Koheren
= Harmonis
Kursif
= Huruf miring
Kohesi
= Keterikatan
Laba
= Keuntungan
Kolaborasi Kolektif
= Kerjasama = Secara bersamaan
Landskap Laten
= Pertamanan = Tersembunyi
Kolokium
= Konferensi
Latif
= Indah
Kolong
= Rongga
Lazuardi
= Biru muda
Komedi
= Lawak
Legal
= Sah
Kompartemen
= Bagian, departemen
Leksikon
= Daftar istilah
Kompatriot Kompendium
= Rekan sengasara = Ringkasan
Lektur Lesap
= Bacaan = Kosong, raib
Komplotan
= Persekutuan
Liga
= Perserikatan
Komunal
= Milik rakyat, umum
Loka
= Tempat
Kondominium
= Apartemen yang disewakan
Maesens
= Pelindung
Konduite
= Perilaku
Magang
= Belum tetap
Konkurensi
= Sengketa
Kondusif
= Aman
Konsensus
= Mufakat
Konfiden
= Yakin
Konservasi
= Perlindungan
Konformitas
Konfrontasi
= Pertikaian
Makar
= Harmoni = Akal busuk, tipu muslihat
Konkaf
= Cekung
Makdan
Konklusi
= Kesimpulan
Oral
= Tambang, galian = Berkaitan dengan mulut
Makelar
= Pialang
Ordinal
= Berurut
Maksim
= Ungkapan
Orisinil
= Asli
Maksyuk Maktub
= Buah hati = Tercantum
Ortodoks Osifikasi
= Konservatif = Pembentukan tulang
Mal
= Harta benda
Otentik
= Asli
Mala
= Bencana
Otodidak
= Belajar sendiri
Maltos
= Gula
Otonomi
= Pemerintahan sendiri
Mandiri
= Independen
Otoriter
= Berkuasa sendiri
Manifesto Manunggal
= Maklumat = Bersatu
Oval Pabean
= Bulat telur, lonjong = Pajak, Duane
Masif Maturitas
= Kuat = Dewasa
Paham Pakar
= Pemikiran = Ahli
Mayapada
= Dunia
Pakasi
= Imbalan
Mediator
= Perantara
Paksa
= Desak
8
Mekar
= Mengembang
Paksina
= Utara
Mengecoh
= Mengakali
Pakta
= Persetujuan
Metrum
= Birama
Palamarta
= Baik hati
Militan
= Agresif
Pangkas
= Potong
Mina Misteri
= Ikan, Pelabuhan = Rahasia
Panitera Paparan
= Juru tulis = Gambaran
Mistifikasi
= Sakralisasi
Paradigma
Mistik
= Gaib
Paradoks
= Kerangka berpikir = Berlawanan dengan pendapat umum
Mitra
= Kawan
Paradoks
= Lawan asas
Mobilitas
= Gerak
Paradoksal
= Kontras
Model
= Contoh
Paras
= Wajah
Moderat
= Modern
Paripurna
= Sempurna
Monoton Muara
= Terus menerus sama = Hilir
Partikelir Partisi
= Swasta = Sekat
Mudun
= Beradab, turun
Pas
= Akurat, tepat
Muskil
= Mustahil
Paseban
= Penghadapan
Mutakhir
= Terkini
Pastura
= Padang rumput
Mutilasi
= Pemotongan
Patetis
= Memedihkan
Nabati Naratif
= Botani = Terinci
Patos Patut
= Belas kasih = Layak
Necis
= Gaya, gaul
Pedagogi
= Pengajaran
Mahajana
= Awam
Netral
= Tidak memihak
Majal
= Tumpul
Nir
= Tidak
Majemuk
= Beragam
Nirmala
= Suci
Nisbi
= Relatif
Pemugaran
= Perbaikan
Niscaya
= Pasti
Pencerahan
= Kesadaran
Nomaden
= Berpindah
Pengayom
= Pembimbing
Norma
= Kebiasaan
Perdeo
= Gratis
Nuansa
= Perbedaan makna
Perforasi
= Perlubangan
Ofensif
= Perlawanan
Perlop
= Cuti
Omnivora
= Pemakan segala
Puak
= Sekte
Opas
= Pesuruh
Qadim
= Abadi
Permanen
= Tetap
Qanun
= Hukum kaidah
Permit
= Izin
Rabat
= Korting
Persneling
= Alat pengukur kecepatan
Radu
= Rampung
Personal
= Bersifat pribadi
Rahib
= Pendeta
Pesat
= Lancar
Ralat
= Pembetulan
Petang
= Sore
Rambang
= Acak
Piawai
= Terampil, cekatan
Rancu
= Kacau
Pionir
= Perintis
Random
= Acak
Piranti Piston
= Instrumen = Klep, Katup
Rani Rapel
= Permaisuri = Pembayaran
Plagiat
= Menjiplak
Rapuh
= Ringkih
Plegmatis
= Bertemperamen lamban
Ratifikasi
= Pengesahan
Polemik
= Silang pendapat
Reduksi
= Pengurangan
9
Polis
= Surat perjanjian
Redum
= Kurang cahaya
Poly
= Banyak
Referat
= Artikel, esai
Postulat
= Asumsi
Referensi
= Surat keterangan
Prelude
= Pembukaan
Refleksi
= Pemantulan
Preman Premi
= Partikelir, Swasta, Sipil = Jumlah tanggungan asuransi
Regresif Relasi
= Mundur = Rekanan
Preposisi Prestise
= Kata depan = Martabat
Rendezvous Renjana
= Pertemanan = Rindu
Pretensi
= Prasangka
Replika
= Imitasi
Prevalensi
= Kebiasaan
Reras
= Gugur
Preventif
= Mencegah
Residu
= Sisa
Primer
= Utama, pokok, penting
Restriksi
= Pembatasan
Primordial Progresif
= Pokok = Maju
Retensi Retribusi
= Penahanan = Pungutan
Proletar
= Buruh
Retrogesi
= Penurunan
Prominen
= Menonjol
Ringkih
= Rapuh
Promotor
= Penganjur
Risi
= Khawatir
Proporsi
= Perbandingan
Romansa
= Kisah cinta
Prosedur Pedagogis
= Mekanisme = Ilmu pendidikan
Rona Proteksi
= Warna = Perlindungan
Pedoman Pembatasan
= Panduan = Restriksi
Protesis Provokasi
= Buatan = Pancingan
Sahih
= Benar
Taksa
= Ambigu
Sandang
= Pakaian
Talenta
= Bakat
Sanksi
= Hukuman
Tandang
= Lawatan, kunjungan
Sapta
= Bilangan
Tanggal
= Lepas
Sasana Sasmita
= Gelanggang = Sinyal
Tangkal Tanur
= Cegah = Perapian
Sekte
= Klan
Taraf
= Tingkat
Sekuler
= Duniawi
Target
= Sasaran
Selebaran
= Risalah
Taris
= Ikat, Kebat
Semboyan
= Slogan
Telatah
= Gerak gerik
Sentimen
= Dugaan negatif
Tendensi
= Kecenderungan
Serebrum
= Otak besar
Tentatif
= Belum pasti
Seremoni
= perayaan
Terakota
= Keramik, tembikar
Seri
= Deretan
Termin
= Termin, tahap
Serikat
= Perkumpulan
Teruna
= Perjaka
Seronok
= Murahan
Tilam
= Matras, Alas
Siklus
= Daur
Timpang
= Tak seimbang
Sine qua non
= harus ada
Tiran
= Diktator
Sinkron Sintesis
= Sesuai = Buatan
Trail Transedental
= Kisi-kisi = Kesinambungan
Skeptis
= Ragu-ragu
Travesti
= Karikatur
Slogan
= Semboyan
Trobadur
= Penyanyi lagu cinta
Somasi
= Gugatan
Tulen
= Asli
Sosialisasi
= Pengenalan
Ultra
= Tinggi
10
Spesifik
= Khusus
Vakansi
= Cuti, libur
Spesimen
= Ilustrasi
Vandal
Sporadis
= Jarang
Vandalisme
= Brutal = Destruktif, penghancuran
Stagnasi
= Kemacetan
Varia
= Variasi
Standar Statis
= Baku = Diam
Ventilasi Verifikasi
= Lubang jendela = Pembuktian
Stigma
= Cacat
Versus
= Lawan
Strata
= Tingkatan
Veto
= Membatalkan
Strategi
= Taktik
Vibrasi
= Getara
Sumbang
= Tidak sinkron
Virtual
= Maya
Supervisi
= Pengawasan
Wahana
= Sarana
Sutradara
= Pengarah adegan
Walakin
= Akan tetapi
Swadarma
Warta
= Berita
Swadesi
= Hukum sendiri = Menggunakan buatan dalam negeri
Widyaiswara
= Guru
Swatantra
= Otonomi
Wisesa
= Penguasa Tinggi
Ruaya Rujuk
= Migrasi = Damai
Syahdan Ta’aruf
= Konon = Perkenalan
Saban
= Sering, kerap
Tabiat
= Watak
Yuvenil
= Remaja
Yura
= Hukum
Zarah
= Partikel
Yustisi
= Peradilan
Xilan
= Getah kayu
Zenit
= Titik puncak
Yudisium
= Penentuan nilai
Analogi Tes Analogi digunakan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan Anda dalam penguasaan kata dengan menggunakan nalar dan logika. Kata-kata yang tertera pada soal biasanya bersifat sederhana dan yang perlu anda lakukan adalah mencari kata-kata setara makna/setara sifat atau korelasi dengan kata-kata yang ada di soal. Bagian yang harus diperhatikan adalah perlunya melakukan identifikasi arti/sifat dari kata-kata yang tersedia di soal dan mencari jawaban yang setara. Contoh : DOKTER : STETOSKOP = PETANI : …
A.
Sawah
B.
Cangkul
C.
Air
D.
Padi
E.
Lumbung Jawaban yang benar adalah B. Cangkul. Dokter bekerja menggunakan Stetoskop, petani bekerja
menggunakan cangkul.
Minum : Haus = Tidur : ….
A.
Malam
11
B.
Insomnia
C.
Mengantuk
D.
Kasur
E.
Gelas
Jawaban yang benar adalah C. Mengantuk. Pembahasan: Korelasi yang terjadi pada kalimat: Saat haus, manusia akan minum, dan saat mengantuk, manusia akan tidur.
12
Paket Hapalan Bahasa Indonesia
Pemahaman Wacana Tes pemahaman wacana atau yang lebih dikenal dengan tes kemampuan memahami bacaan dicirikan dengan adalah sebuah artikel/paragraf yang memuat informasi, cara, dan sarat data. Hal paling penting dalam tes pemahaman wacana adalah membaca seluruh bagian tulisan, memahami struktur tulisan, ide dan gagasan, isi bacaan, tujuan dan kesimpulan bacaan.
Pengelompokan Kata Tes Pengelompokan Kata adalah tes yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan perbendaharaan kata dari suatu kelompok tertentu. Dalam pilihan jawaban, biasanya akan tertera daftar kata-kata yang bertema sama dan yang perlu anda lakukan adalah mencari kata yang tidak termasuk dalam tema besar tersebut atau sesuai dengan yang diinstruksikan soal. Contoh : Pilihlah kata yang tidak termasuk dalam kelompok! a.
Tenis
b.
Basket
c.
Bulu Tangkis
d.
Renang
e.
Belajar
Jawaban yang benar adalah E. Belajar, karena kata –kata dalam pilihan A, B, C, dan D merupakan jenis olah raga sedangkan kata pada pilihan E tidak termasuk tema tersebut.
Ejaan yang Disempurnakan (EYD) Ejaan adalah keseluruhan sistem dan peraturan penggunaan Bahasa Indonesia berupa penulisan bunyi bahasa untuk mencapai keseragaman baik dalam penulisan maupun pengucapan. Huruf Kapital atau Huruf Besar
1. Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. Misalnya: Dia mengantuk.
2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung. Misalnya: Adik bertanya, " K apan kita pulang?" 3. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan dan kitab suci, termasuk kata ganti untuk Tuhan. Misalnya: Allah, Y ang Mahakuasa, Y ang Maha Pengasih, Alkitab, Quran, W eda, Islam
13
4. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang. Misalnya: Mahaputra Yamin Sultan Hasanuddin
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama gelar, kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang tidak diikuti nama orang. Misalnya: Dia baru saja diangkat menjadi sultan.
5. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat. Misalnya: W akil Presiden Adam Malik Perdana Menteri Nehru
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang tidak diikuti nama orang, atau nama tempat. Misalnya: Siapa gubernur yang baru dilantik itu? Kemarin Brigadir Jenderal Ahmad dilantik menjadi mayor j enderal. 6. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang. Misalnya: Amir Hamzah Dewi Sartika
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang digunakan sebagai nama sejenis atau satuan ukuran. Misalnya: mesin d iesel 10 v olt 7. Huruf kapital sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa. Misalnya: bangsa Indonesia suku Sunda bahasa Inggris Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa yang dipakai sebagai bentuk dasar kata turunan. Misalnya: mengi ndonesiakan kata asing kei nggris-i nggrisan 8. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah. Misalnya: bulan Agustus hari Natal bulan Maulid perang C andu Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak dipakai sebagai nama. Misalnya: Soekarno dan Hatta mem proklamasikan kemerdekaan bangsanya. Perlombaan senjata membawa risiko pecahnya perang dunia.
14
9. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi. Misalnya: Asia T enggara K ali Brantas Banyuwangi
Lembah Baliem
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama istilah geografi yang tidak menjadi unsur nama diri. Misalnya: berlayar ke t eluk Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama geografi yang digunakan sebagai nama jenis. Misalnya: kacang bogor pisang ambon 11. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama negara, lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi kecuali kata seperti dan. Misalnya: Republik Indonesia Majelis Permusyawaratan Rakyat
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata yang bukan nama resmi negara, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan, serta nama dokumen resmi. Misalnya: menjadi sebuah r epublik beberapa badan hukum 12. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat pada nama badan, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta dokumen resmi. Misalnya: Perserikatan Bangsa-Bangsa Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial 13. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur kata ulang sempurna) di dalam nama buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan kecuali kata seperti di , ke, dari , dan, yang, dan untuk yang tidak terletak pada posisi awal. Misalnya: Saya telah membaca buku D ari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma. 14. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan. Misalnya: Dr .
Doktor
M.A. master of arts
15. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan seperti bapak , ibu, saudara, kakak , adik , dan paman yang dipakai dalam penyapaan dan pengacuan.
Misalnya: "Kapan Bapak berangkat?" tanya Harto. Adik bertanya, "Itu apa, B u?" Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan yang tidak dipakai dalam pengacuan atau penyapaan. Misalnya: Kita harus menghormati bapak dan i bu kita. 15
16. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata ganti Anda. Misalnya: Sudahkah Anda tahu?
Penulisan Kata Kata Dasar Kata yang berupa kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan . Misalnya: Ibu percaya bahwa engkau tahu. Kantor pajak penuh sesak.
Kata Turunan 1. Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) ditulis serangkai dengan kata dasarnya. Misalnya: ber geletar di kelola penetapan
2. Jika bentuk dasar berupa gabungan kata, awalan atau akhiran ditulis serangkai dengan kata yang langsung mengikuti atau mendahuluinya. Misalnya: ber tepuk tangan
3. Jika bentuk dasar yang berupa gabungan kata mendapat awalan dan akhiran sekaligus, unsur gabungan kata itu ditulis serangkai. Misalnya: menggarisbawahi meny ebarluaskan
4. Jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi, gabungan kata itu ditulis serangkai. Misalnya: adi pati
mahasiswa
aero dinamika mancanegara antar kota
multi lateral
Catatan:
(1) Jika bentuk terikat diikuti oleh kata yang huruf awalnya adalah huruf kapital, di antara kedua unsur itu dituliskan tanda hubung (-). Misalnya: non-Indonesia pan-Afrikanisme
(2) Jika kata maha sebagai unsur gabungan diikuti oleh kata esa dan kata yang bukan kata dasar, gabungan itu ditulis terpisah. Misalnya: Mudah-mudahan Tuhan Yang Maha Esa melindungi kita. Marilah kita bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Pengasih.
16
Kata Ganti ku, kau, mu, dan nya Kata ganti ku dan kau ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya; ku, mu, dan nya ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Misalnya: Apa yang kumiliki boleh kauambil. Bukuku, bukumu, dan bukunya tersimpan di perpustakaan.
Kata Depan di, ke, dan dari Kata depan di , ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya kecuali di dalam gabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai satu kata seperti kepada dan daripada. (Lihat juga Bab III, Pasal D, Ayat 3.) Misalnya:
Kain itu terletak di dalam lemari. Bermalam sajalah di sini. Di mana Siti sekarang?
Mereka ada di rumah. Ia ikut terjun ke tengah kancah perjuangan. Ke mana saja ia selama ini?
Tanda Titik (.) 1
Dipakai pada akhir kalimat yang bukan
Contoh: Saya suka makan nasi.
pertanyaan atau seruan. 2
Dipakai pada akhir singkatan nama orang.
Contoh: Irwan S. Gatot
3
Dipakai pada akhir singkatan gelar, jabatan,
Contoh: Dr. (doktor), S.E. (sarjana ekonomi)
pangkat, dan sapaan. 4
Dipakai pada singkatan kata atau ungkapan
Contoh: dll. (dan lain-lain), dsb. (dan sebagainya)
yang sudah sangat umum. Pada singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih hanya dipakai satu tanda titik. 5
Dipakai untuk memisahkan angka jam,
Contoh: Pukul 7.10.12 (pukul 7 lewat 10 menit 12
menit, dan detik yang menunjukkan waktu
detik) atau 0.20.30 jam (20 menit, 30 detik)
atau jangka waktu 6
Dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan
Contoh: Kota kecil itu berpenduduk 51.156 orang
atau kelipatannya. 7
Tidak dipakai untuk memisahkan bilangan
Contoh: Nama Ivan terdapat pada halaman 1210
ribuan atau kelipatannya yang tidak
dan dicetak tebal.
menunjukkan jumlah. 8
Tidak dipakai dalam singkatan nama resmi
Contoh: DPR (Dewan Perwakilan Rakyat), SMA
lembaga pemerintah dan ketatanegaraan,
(Sekolah Menengah Atas)
badan atau organisasi, serta nama dokumen resmi maupun di dalam akronim yang sudah diterima oleh masyarakat.
17
Tanda Koma (,) 1
Dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu
Contoh: Saya menjual baju, celana, dan topi.
pemerincian atau pembilangan. 2
Dipakai untuk memisahkan kalimat setara
Contoh: Saya bergabung dengan Wikipedia, tetapi
yang satu dari kalimat setara yang
tidak aktif.
berikutnya, yang didahului oleh kata seperti , tetapi , dan melainkan.
3
Dipakai untuk memisahkan anak kalimat
Contoh: Kalau hari hujan, saya tidak akan datang.
dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut mendahului induk kalimatnya. 4
Dipakai di belakang kata atau ungkapan
Contoh: Oleh karena itu, kamu harus datang.
penghubung antara kalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya oleh karena itu , jadi , lagi pula, meskipun begitu, akan tetapi .
5
Dipakai untuk memisahkan petikan
Contoh: Kata adik, "Saya sedih sekali".
langsung dari bagian lain dalam kalimat. 6
Dipakai di antara (i) nama dan alamat, (ii)
Contoh: Medan, 18 Juni 1984
bagian-bagian alamat, (iii) tempat dan tanggal, dan (iv) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan. 7
Dipakai di antara nama orang dan gelar
Contoh: Rinto Jiang, S.E.
akademik yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga. 8
Tidak dipakai untuk memisahkan petikan
Contoh: "Di mana Rex tinggal?" tanya Stepheen.
langsung dari bagian lain yang mengiringinya dalam kalimat jika petikan langsung itu berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru.
Tanda Titik Koma (;) 1 2
Dapat dipakai untuk memisahkan bagian-
Contoh: Malam makin larut; kami belum selesai
bagian kalimat yang sejenis dan setara.
juga.
Dapat dipakai untuk memisahkan kalimat
Contoh: Ayah mengurus tanamannya di kebun; ibu
yang setara di dalam suatu kalimat
sibuk bekerja di dapur; adik menghafalkan nama-
majemuk sebagai pengganti kata
nama pahlawan nasional; saya sendiri asyik
penghubung.
mendengarkan siaran pilihan pendengar.
18
Tanda Tanya (?) 1
Dipakai pada akhir tanya.
Contoh: Siapakah namanya?
2
Dipakai di dalam tanda kurung untuk
Contoh: Ia dilahirkan pada tahun 1683 (?).
menyatakan bagian kalimat yang disangsikan atau yang kurang dapat dibuktikan kebenarannya.
Tanda Seru (!) Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau peri ntah yang
menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, ataupun rasa emosi yang kuat. Contoh:
Alangkah mengerikannya peristiwa itu!
Bersihkan meja itu sekarang juga!
Sampai hati ia membuang anaknya!
19
20
21