Tambang Terbuka (PTP 136) -Widowati / 201401072012-
Prodi Teknik Pertambangan Jurusan Teknik Kebumian - Fakultas Sains dan Teknologi
Tambang Tambang Terbuka Adalah segala kegiatan penambangan yg dilakukan untuk mengambil bijih/bhn galian yg letaknya pada / dekat dengan permukaan dimana tempat kerja berhubungan langsung dg udara luar
Tambang Tambang Terbuka Open pit Diterapkan Diterapkan utk end bijih dg berbagai bentuk Strip Mine Diterapkan Diterapkan utk end horisontal (kebanyakan (kebanyakan tambang batubara Kuari Diterapkan Diterapkan utk end BGI Alluvial Mine Diterapkan Diterapkan untuk end Alluvial
Perbedaan utama open pit, open cut dan stripmine uraian
Open pit
Open cut
Strip mine
Arah penggalian Menuju ke pusat bumi
Memotong bukit Menuju ke arah atas
Sama dg open pit
Kondisi daerah
Dataran yg berbukit
Luas dan topografi relatif datar
Bentuk bukaan Tambang
Luas dan topografi relatif datar
open pit mining
open cut Mining
stripmine Cadangan berlapis-lapis Posisi cadangan relatif datar Proses penambangan
dilakukan lapis demi lapis (tiap strip)
Endapan Endapan yg cocok utk utk tambang tambang terbuka terbuka A. Menurut K Sweet 6 jenis end mineral dg sifat fisiknya cocok di tambang dg tamka 1.
Massive : end yg luas penyebarannya penyebarannya scr lateral dan vertikal dimana bijih
terdistribusi terdistribusi seragam (tambang Cu porpyry) 2.
Bedded / Tabular : letaknya sejajar stratigrafi kebanyakan batuan sedimen
(lateral (lateral mendatar) dan da n tebal (batubara, end evaporasi evaporasi --- potash) 3.
Narrow Vein : jalur mineralisasi yg memanjang sempit (< 3km), seringkali
mempunyai kemiringan kemiringan curam dan selalu mempunyai batas yg jelas dg bat sekitarnya sekitarnya (emas dan mineral gol metal) m etal)
Endapan Endapan yg cocok utk utk tambang tambang terbuka terbuka 4.
Wide Vein : sifatnya sama dg narrow vein tetapi lbih luas.
5.
Lenticular : badan bijih massive, mendatar / end vein yg dibatasi scr vertikal
dan horisontal, terisolir mrpkan hasil pengayaan (timah, Zinc dan bijih besi) 6.
Placer : end di permukaan, berbentuk tabular dan tersebar scr luas, teridir dari
berbagai partikel2 mineral khususnya mineral mineral berat spt emas, platina yg tersebar dlm material detritus spe pasir dan gravel
Endapan Endapan yg cocok utk utk tambang tambang terbuka terbuka B. Secara umum 1.
Elluvial : end hasil pelapukan yg diendapkan dekat dg bat induknya dimana
batuan hasil pelapukan masih berbentuk runcing. End ini belum tertransport oleh aliran sungai. 2.
Alluvial: end hasil pelapukan bat induk yg mengalami transportasi oleh media
air dan diendapkan jauh dai da i bat induknya. Jarak 100m – 100km dari batuan induknya. 3.
Vein : end mineral berbentuk urat bijih yg tebal
4
End datar : end ini cocok utk tamka
Perencanaan tambang tambang terbuka A. PERHIT PERHITUNG UNGAN AN KADAR KADAR BA BATAS (Cu (Cut-o t-off ff Gra Grade) de) B. NISBAH NISBAH PENGUP PENGUPASAN ASAN PULANG POKOK POKOK (Brea (Break k Even Even Stripping Stripping Ratio Ratio = BESR) BESR) C. PERH PERHIT ITUN UNGA GAN N KAD KADAR EKIV EKIVAL ALEN EN
A. Perhitungan kadar Batas (Cut Off Grade) 1.
Kadar adar Batas Pula ulang Pokok okok (Break Even Cut-off grade = BECOG)
dalam teori ekonomi, pendapatan tepat sama dengan ongkos atau biaya
yang dikeluarkan (keuntungan (keuntungan = 0). 0 ). Dalam pertambangan, yang ingin diketahui adalah berapa besar kadar bijih yang menghasilkan angka yang sama s ama antara pendapatan yang diperoleh dari penjualan bijih tadi dengan biaya yang dikeluarkan untuk menambang serta memprosesnya. Kadar ini dikenal dengan nama kadar batas pulang pokok atau ‘Break Grade’.. Even Cut-off Grade’
A. Perhitungan kadar Batas (Cut Off Grade) 1.
Kadar adar Batas Pula ulang Pokok okok (Break Even Cut-off grade = BECOG)
biaya atau ongkos operasi langsung yang diperhitungkan dalam Biasanya hanya biaya
penentuan Cut-off Grade. Ongkos-ongkos kapital dan biaya tak langsung seperti sep erti penyusutan (depresiasi) Ongkos-ongkos pada umumnya tidak dimasukkan. Untuk keperluan perancangan batas akhir pit (pit design) asumsi yang diambil bahwa umur tambang cukup panjang sehingga depresiasi tidak lagi merupakan faktor yang penting, karena pada tahap akhir penambangan, dimana batas lereng akhir dari tambang telah dicapai, kapital dan peralatan telah terdepresiasi secara penuh.
B. Break Even Stripping Ratio = BESR Nisbah pengupasan didefinisikan sebagai nisbah dari jumlah material penutup
(waste) terhadap jumlah material bijih (ore). Pada tambang bijih, nisbah ini biasanya dinyatakan dalam ton waste / ton ore. Di tambang batubara sering dipakai m3 waste / ton batubara.
Untuk geometri penambangan yang ditetapkan, nisbah pengupasan
merupakan fungsi dari kadar batas.
B. Break Even Stripping Ratio = BESR
Jika kadar bijih diketahui dan jika semua keuntungan bersih dari menambang bijih tersebut dipakai untuk mengupasan tanah penutup (waste stripping), berapa jumlah tanah penutup yang dapat dikupas? dikupas ?
inilah konsep BESR.
Catatan :
Nilai BESR adalah 0 pada titik BECOG (tidak dapat mendukung stripping) untuk harga komoditas, perolehan, ukuran pabrik, tingkat produksi dan ongkos tertentu, BESR merupakan fungsi linier dari kadar bijih BESR merupakan masukan dalam metode perancangan tambang secara manual
C. Perhitungan Kadar Ekivalen Dalam cebakan bijih Terdpt lebih dari satu
mineral (mineral utama dan ikutan). Dalam kadar ekivalen : NSR (Net Smelter Return) sebagai nilai kotor dari satu ton bijih setelah dikurangi dengan ongkos-ongkos smelting, refining dan freight (SRF).
C. Perhitungan Kadar Ekivalen Tahap-tahap perhitungan kadar ekivalen (misalnya Cu ekivalen) : Hitung NSR dari 1 ton (atau 1 tonne) tembaga yang berkadar bijih 1%
Hitung NSR dari 1 ton (atau 1 tonne) mineral ikutan, misal moly dengan kadar 1 % (atau emas dengan kadar 1 oz/ton atau 1 gr/ton, dst) Hitung faktor ekivalensi sebagai nisbah (ratio) antara NSR untuk mineral ikutan terhadap NSR untuk mineral utama. Jadi Cu ekivalen = total Cu + Faktor x moly Jika kadar total Cu dan kadar moly (emas, perak, dst) dalam blok diketahui, maka kadar Cu ekivalen dari blok tersebut dapat dihitung
C. Perhitungan Kadar Ekivalen Kadar ekivalen dapat didefinisikan sebagai kadar yang menghasilkan gabungan nilai
NSR dari semua mineral yang ada. Kadang-kadang lebih mudah untuk menggunakan nilai NSR dan bukan kadar ekivalen Hitung nilai NSR untuk satu blok dan gunakan angka ini sebagai sebuah variabel kadar ekonomik untuk perencanan tambang Kadar Batas Pulang Pokok (BECOG) hanyalah mengandung ongkos-ongkos penambangan, pengolahan dan G&A. Perolehan mill dan smelter, ongkos-ongkos SRF dan harga komoditas sudah dihitung dalam NSR.
Contoh perhitungan BECOG
Catatan : Angka 20 adalah faktor konversi dari 1% ke pound (dengan satuan pound per persen). Untuk proyek dengan satuan metrik, faktor konversinya adalah 22.046. Untuk logam mulian (misalnya emas) tidak diperlukan faktor konversi karena satuannya sudah langsung dalam satuan produksi (oz/ton atau gr.ton). gr.ton).
Contoh perhitungan Kadar Ekivalen
Stripping Ratio me nyatakan akan banyaknya lapisan tanah Angka yg menyat penutup yg harus dikupa utk mendapatkan 1 bagian end bhn galian Perbandingan vol OB yg dikupas dg jumlah bijih
yg diambil sesudah pengupasan
Stripping Ratio
Satuan Stripping Ratio Jumlah Ore/ OB dpt dinyatakan dg sat Vol m3 ataupun dlm sat berat Tonnage (Ton) Sat utk bijih = ton karena penjualan ore dilakukan dlm Rp/ton bijih atau $/ton bijih bukan dlm sat Volum m3 Sebenarnya SR tanpa satuan namun utk menilai keuntungan dari suatu kegiatan tamka harus digunakan konversi dlm ongkos / biaya Jika waste dan ore mpy SG tdk sama s ama maka digunakan faktor koreksi yaitu volume material x SG masing2 utk memperoleh tonnage dari masing2 material
Manfaat Stripping Ratio SR berdasarkan pengertiannya : 1. SR max max = BESR1 BESR1 = SR utk menentukan menentukan pemilihan pemilihan Tamka Tamka / dg Tamda Tamda 2. SR overa overall = BESR2 = SR utk utk menentuk menentukan an perband perbanding ingan an brp vol OB m3 m3 yg harus harus dikupas utk mendptkan sejml ore. 3. SR yg yg berguna berguna utk mengetahui mengetahui apaka apakah h suatu area masih menguntungka menguntungkan n utk ditambang / tdk. SR < BESR
Faktor yg mempengaruhi Stripping Ratio 1. Kadar bijih 2. Harg Harga a biji bijih h dipa dipasa sarran
Kedua faktor tsb membatasi SR pd BESR. BESR membuat keuntungan yg diperoleh =
0 yg artinya jika SR < BESR = menguntungkan dan sebaliknya akan merugi bila SR > BESR Semakin tinggi nilai / kadar bijih maka harga bijih dipasaran akan semakin tinggi shg keuntungan yg diperoleh akan smakin besar dijual.
Hub SR, COG dan PIT Limits SR dibatasi BESR BESR di peroleh dari keuntungan penjualan bijih. Bijih dihargai karena kadarnya
Kadar yg digunakan sbg batas terendah dlm penambangan adl COG Pit Limits mrpkan batas tambang yg dibuat berdasarkan COG SR akan menentukan apakan suatu daerah yg akan atau sedang ditambang masih memungkinkan utk ditambang scr menguntungkan atau tdk.
Perolehan tambang 1. Mini Mining ng reco recove very ry (MR) (MR) Angka perbandingann antara end Bijih yg berhasil ditambang dg end bijih yg diperkirakan oleh bag eksplorasi 2. Mini Mining ng Fac Facttor (MF (MF)) Angka Perbadingan antara end yg akan ditambang dg perkiraaan menurut m enurut hasil perhitungan 3. Koe oefi fisi sien en Hasi Hasill (KH (KH)) MF yg diterapkan khusus utk ditambang alluvial timah. Pengertian = MF
Perbedaan MR dan MF No
Mining Recovery
Mining Factor
1
Hasil diperoleh saat penambangan
Sebelum ditambang, saat perencanaan
2
Perbandingan antara JML bijih yg berhasil ditambang dg jml bijih yg seharusnya tertambang berdasarkan hasil perhit eksplorasi x 100%
Perbandingan antara JML bijih yg akan ditambang dg jml bijih yg seharusnya dapat di tambang berdasarkan hasil eksplorasi
3
MR < 100% tdk dpt lebih dari 100%
MF bisa lebih dari 100%
4
Faktor yg mempengaruhi MR = teknik penggalian / metode penambangan
Hasil perhitungan eksplorasi
Perolehan tambang 1. Mini Mining ng reco recove very ry (MR) (MR) Angka perbandingann antara end Bijih yg berhasil ditambang dg end bijih yg diperkirakan oleh bag eksplorasi 2. Mini Mining ng Fac Facttor (MF (MF)) Angka Perbadingan antara end yg akan ditambang dg perkiraaan menurut m enurut hasil perhitungan 3. Koe oefi fisi sien en Hasi Hasill (KH (KH)) MF yg diterapkan khusus utk ditambang alluvial timah. Pengertian = MF
Mixing dan Blending Mixing : pencampuran yg dilakukan thd satu jenis BG sedemikian
rupa shg sifat fisik dan kimia ki mia yg dicampur tdk berubah Blending : pencampuran berbagai macam bahan mentah / bijih yg
bertujuan memperoleh hasil campuran yg memenuhi kondisi tertentu. Mixing hanya dilakukan pd BG yg sama hanya berbeda pd kadarnya, sedangkan blending dilakukan pd BG yg berbeda dan kadarnya kadarnya
berbeda utk memperoleh kondisi tertentu.
KEUNTUNGAN Mixing dan Blending 1. KADAR KADAR rend rendah ah dpt dpt ditamb ditambang ang shg jumlah jumlah cada cadang ngan an bert bertamb ambah ah 2. Kadar adar rela elatif tif kon konsstan 3. Apabila Apabila pro produk duksi si perus perusaha ahaan an wakt waktu u tetap tetap,, maka maka umur umur tamb tambang ang akan lebih panjang. 4. Pola penam penamban banga gan n dpt ter terart artur ur (tdk (tdk han hanya ya meng mengamb ambil il kadar kadar tinggi saja)
KEUNTUNGAN Mixing dan Blending 1. KADAR KADAR rend rendah ah dpt dpt ditamb ditambang ang shg jumlah jumlah cada cadang ngan an bert bertamb ambah ah 2. Kadar adar rela elatif tif kon konsstan 3. Apabila Apabila pro produk duksi si perus perusaha ahaan an wakt waktu u tetap tetap,, maka maka umur umur tamb tambang ang akan lebih panjang. 4. Pola penam penamban banga gan n dpt ter terart artur ur (tdk (tdk han hanya ya meng mengamb ambil il kadar kadar tinggi saja)
Productivity Mining
Terima Kasih Terima Kasih -Widowati / 201401072012-
Time to Quiz !!