MIKROMERITIK 1. Tujuan Praktikum 1. Menentukan kerapatan partikel dengan piknometer 2. Menentukan kerapatan curah dengan kerapatan mampat 3. Menentukan kecepatan aliran dan sudut istirahat. 2. Dasar Teori
3. Bahan yang digunakan
a. b. c. d. e.
Acetosal serbuk Acetosal granul Acetosal Parafin liquid Starch 1500
4. Alat yang digunakan
a. b. c. d. e. f. g. h. i.
Piknometer 25 ml Corong Gelas Gelas Ukur 100 ml @ 2 buah Floutester Statip Timbangan Digital Spatel Kertas Perkamen Penggaris
5. Cara Kerja a. Menentukan Kerapatan Partikel dengan piknometer 1) Timbang Piknometer 25 ml kosong ( Wo ) 2) Timbang Piknometer dengan pelarut yang tidak melarutkan zat ( W1 ). Maka bobot solven ( W2 ). W2 = W1-W0. 3) Timbang seksama 1 -1,5 gram sampel ( W3 ) 4) Tambahkan Paraffin cair sampai voume Piknometer, lalu timbang ( W4 )
Rumus Kerapatan (gr/ml) =
b. Menentukan kecepatan aliran dan sudut istirahat Timbang 25-50 gram sampel masukan ke dalam corong yang lubang bawahnya di tutup buka buka bawah lalu amati waktu yang diperlukan sampai sampel mengalir semuanya. Lakukan tanpa dan dengan menggunakan alat penggetar. Timbunan sampel dapat digunakan untuk menghitung sudut istirahat serbuk. Ukuer diameter dan ambil rata-rata, kemudian ukur tinggi puncak timbunan serbuk. Sudut istirahat diperoleh dari harga : Tg ɵ =
c. Menentukan kecepatan Curah (ruah) dan kerapatan mampat Timbang 50g sampel masukan hati-hati kedalam gelas ukur 100ml. Catat volume serbuk. Kerapatan curah (bulk) adalah bobot serbuk dibagi oleh volume serbuk .
6. Gambar alat yang digunakan
a. Piknometer 25 ml
b. Gelas Ukur 100 ml @ 2 buah
c. Corong Gelas
d. Floutester
e. Statip
7. Hasil Percobaan dan Pengamatan Pengamatan
a. Menentukan kerapatan Partikel dengan Piknometer Hasil Percobaan : 1) Bobot Piknometer kosong (W0) 2) Bobot Piknometer dengan Pelarut (W1)
: 15,7101 gram : 36,7878 gram
3) Bobot solven (W2 = W1-w0) 15,7101 = 21,0777 gram 4) Bobot Sampel (W3) 5) Bobot Piknometer dengan pelarut dan sampel (W4)
Kerapatan =
: 36,7878 : 1 gram : 37,3770 gram
= =
=
= 0,00487
⁄
b. Menentukan Kecepatan Aliran dan sudut Istirahat Hasil Percobaan : 1) Acetosal serbuk dengan floutester Pengulangan 1 2 3 4 5 Rata-rata
Waktu 47.30 detik 07.43 detik 28.00 detik 07.00 detik 08.76 detik 19.698 detik
Jari-jari 4,9 cm 4,4 cm 4,7 cm 4,2 cm 4,07 cm 4,45 cm
Tinggi 2,8 cm 2,8 cm 2,5 cm 2,4 cm 2,3 cm 2,56 cm
Tangen 0,5714 0,6363 0,5319 0,5714 0,5679 0,5757
ɵ
29,74 32,46 28,00 29,74 29,59 29,92 BAIK
2) Acetosal granul dengan floutester Pengulangan 1 2 3 4 5 Rata-rata
Waktu 01.37 detik 01.83 detik 00.76 detik 01.75 detik 01.03 detik 01.348 detik
Jari-jari 4 cm 4,15 cm 4,1 cm 4,0 cm 4,13 cm 4,08 cm
Tinggi 1.7 cm 1,8 cm 1,9 cm 1,8 cm 1,8 cm 1,8 cm
Tangen ɵ 0,425 23,02 0,4337 23,44 0,4634 24,86 0,450 24,22 0,4337 23,44 0,4412 23,80 SANGAT BAIK
Tinggi 2,4 cm
Tangen 0,5
3) Acetosal serbuk dengan corong gelas Pengulangan 1
Waktu 33.73 detik
Jari-jari Jari-jari 4.8 cm
ɵ
26,56
2 3 4 5 Rata-rata
01.33 detik 09.93 detik 01.03 detik 05.68 detik 10.34 detik
4,35 cm 4,6 cm 4,45 cm 4,45 cm 4,53 cm
2,2 cm 2,8 cm 2,5 cm 2,2 cm 2,92 cm
0,5057 0,6086 0,5434 0,4943 0,5304
Tinggi 1,6 cm 1,9 cm 1,7 cm 1,8 cm 1,6 cm 1,72 cm
Tangen 0,3764 0,4470 0,3778 0,3956 0,3446 0,3882
26,82 31,32 28,52 26,30 27,94 BAIK
4) Acetosal Granul dengan corong gelas Pengulangan 1 2 3 4 5 Rata-rata
Waktu 01.75 detik 01.53 detik 01.26 detik 01.46 detik 01.49 detik 01.498 detik
Jari-jari 4,25 cm 4,25 cm 4,5 cm 4,55 cm 4,65 cm 4,44 cm
ɵ
20,62 24,08 20,69 21,58 19,01 21,21
SANGAT BAIK
c. Menentukan Kecepatan Curah ( ruah ) dan kerapatan Mampat Acetosal Jumlah Ketukan 0
Volume 40 ml
3
39 ml
5
37 ml
10
36 ml
20
35 ml
30
34 ml
50
33 ml
Kerapatan
⁄ ⁄ 0,6410 ⁄ 0,6756 0,6944 ⁄ ⁄ 0,7142 ⁄ 0,7352 ⁄ 0,7575 0,6250
Starck 1500 Jumlah ketukan 0
Volume 55 ml
3
53 ml
5
51 ml
10
49 ml
20
46 ml
30
44 ml
Kerapatan
⁄ 0,4716 ⁄ ⁄ 0,4901 ⁄ 0,5102 ⁄ 0,5434 ⁄ 0,5681 0,4545
50
42 ml
0,5952
⁄
8. Perhitungan-perhitungan a. Kerapatan partikel dengan piknometer : 15,7101 gram Bobot Piknometer kosong (W0) dengan Pelarut (W1) : 36,7878 36,7878 gram Bobot Piknometer dengan : 36,7878 - 15,7101 = 21,0777 Bobot solven (W2 = W1-W0) gram : 1 gram Bobot Sampel (W3) : 37,3770 gram Bobot Piknometer dengan pelarut dan sampel (W4)
Kerapatan =
= =
=
= 0,00487
⁄
b. Kecepatan curah (ruah) dan kerapatan mampat
⁄ Kerapatan mampat acetosal : 0,7575 ⁄ Kerapatan loggar acetosal
: 0,6250
= x 100
Kompresibilitas Acetosal (%) =
= 17,49 % Kerapatan longgar starck 1500 Kerapatan mampat starck 1500
⁄ : 0,5952 ⁄
: 0,4545
= x 100
Kompresibilitas Starch 1500 (%)
=
= 23,63 % 9. Pembahasan Dalam praktikum mikromeritika ini mempelajari tentang cara menentukan
ukuran partikel, kerapatan partikel, kerapatan curah dan kerapatan mampat. Dalam menentukan ukuran partikel cukup banyak metode yang digunakan, namun yang
sering digunakan dalam bidang farmasi antara lain mikroskopis, pengayakan, pengendapan/sedimentasi, dan penentuan volume ukuran. Praktikum kali ini kita hanya melakukan percobaan menentukan kerapatan partikel dengan piknometer, menentukan keceptan dan sudut istirahat, mnetukan kecepatan curah (ruah) dan kerapatan mampat untuk menentukan ukuran partikel secara mikroskopik kita tidak melakukan percobaan tersebut dikarenakan keterbatasan alat dan waktu. Menentukan kerapatan dengan piknometer ini merupakan penentuan kerapan prtikl yang sederhana karena hanya membutuhkan alat piknometer dan caira pelarut yang tidak melarutkan zat. Disini kelompok kami menggunakan partikel asetosal sebesar 1g , piknometer 25ml, parafin cair yang merupakan pelarut yng tidk mealukan zat untuk untuk menentukan kerapatan partikel partikel
dari proses proses praktikum praktikum tersebut serta
perhitungan kelompok kami mendapatkan kerapatan asetosal sebesar 0,0487 gr/ml Untuk selanjtnya kami melakukan penentuan kecepatan aliran dan sudut istirahat dengan menggunakan floutester dan corong gelas, dalam praktikum ini kami menggunakan granul asetosal dan serbuk asetosal masing-masing 25gr. Granl asetosal memiliki waktu alir lebih cepat daripada bentuk serbukya dan sudu istirahat asetosal serbuk memiliki sudut lebih besar dibadingkan asetosal granul sehingga diambil kesimpulannya semakin besar sudut istirahat maka semakin lama/semakin buruk sifat alirnya Sedangkan untuk menentukan kecepatan curah dan kecepatan mampat kelompok kami menggunakan alat berupa gelas ukur dan bahan berupa as etosal starch 1500. Nilai dari kerapatan longgar memiliki nilai lebih kecil kerapatan mampat ini dikarenakan pada kerapatan longgar masih terdapat volume rongga atau ruang antar partikel stelah dimampatkan (diketuk) sesuai dengan jumlah ketukan yang ditetntukan volume rongga atau ruang antar partikel sudah jauh lebih berkurang. 10. Kesimpulan
a) Hasil Perhitungan kerapatan partikel dengan piknometer = 0,0487 gr/ml b) Hasil perhitungan kecepatan aliran dan sudut istirahat Asetosal serbuk dengan flutester = 29,92 Asetosal serbuk dengan corong gelas = 27,94 Rata-rata =
=28,93 (baik)
Asetosal granul dengan flutester = 23,80
Asetosal granul dengan corong gelas = 21,21 Rata-rata =
= 22,50 (sangat baik)
c) Kecepatan curah (ruah) dan kerapatan mampat
Kompresibilitas asetosal (%) = 17,49 % Komprsibilitas starch 1500 (%) = 23,63 %