TEST BIURET TERHADAP UREUM
DASAR PERCOBAAN : Ureum
yang direaksikan dengan reagen Biuret akan
menimbulkan kompleks kondensasi antara ion Cu 2+dan NH3 dalam suasana basa yang ditunjukkan dengan warna lembayung,yang berarti ureum mengandung ikatan peptida. Ureum terdapat dalam urine normal. JALAN PERCOBAAN : Ureum
melebur
kembali
dinginkan akan memadat
+NaOH encer 10%+CuSO4
HASIL PERCOBAAN
: Terbentuk
DISKUSI
:Reaksi
larutan berwarna biru lembayung.
Biuret
dengan
ureum
menghasilkan
larutan
berwarna biru lembayung (menunjukkan reaksi positif) sehingga dapat dipastikan bahwa di dalam ureum terdapat ikatan peptida. Reagen biuret ( NaOH dan CuSO
4
) berfungsi sebagai
katalisator untuk mempercepat kondensasi Cu 2+ dengan ikatan peptida. Ureum merupakan hasil akhir metabolisme protein pada mammalia. Ureum merupakan persenyawaan antara amoniak, CO 2 , dan nitrogen. KESIMPULAN
:Ureum
mengandung ikatan peptida yang bereaksi terhadap
Biuret karena kondensasi dengan Cu 2+ membentuk warna biru lembayung dalam suasana alkalis.
1
PERCOBAAN ENZIMATIK TERHADAP UREUM
DASAR PERCOBAAN :
Mengetahui fungsi dari enzim urease. Enzim
Urease
dalam
kedelai
menghidrolisa
ureum
menjadi ammonium karbonat. JALAN PERCOBAAN : I.
Tabung Reaksi berisi 2 mL urine
II. Tabung Reaksi berisi 2 mL air Masing-masing tabung +5 tetes fenol merah +Na 2CO3 2 % Warna menjadi merah muda asetat
HASIL PERCOBAAN
: I.
warna kuning
60
+1-3 tetes asam
+tepung kedelai
Larutan menjadi berwarna merah muda
II Larutan tetap berwarna kuning. DISKUSI
:-Warna
merah muda pada tabung I karena ada ureum
dalam urine yang diubah enzim urease pada kedelai menjadi ammonium karbonat yang bersifat basa. -Warna
tetap kuning pada tabung II karena tidak ada
substrat ureum sehingga enzim urease tidak bekerja. -Asam asetat memberi suasana asam, untuk itu pemberian dilakukan sedikit-sedikit sampai tepat warna kuning, karena jika terlalu banyak maka tidak terbentuk larutan berwarna merah muda pada tabung I. KESIMPULAN
:-Ureum -Enzim
dapat dihidrolisa oleh enzim urease kedelai. urease pada kedelai menghidrolisa ureum menjadi
ammonium karbonat yang akan mereduksi fenol merah menjadi merah muda.
2
REAKSI BENEDICT UNTUK GARAM URAT
DASAR PERCOBAAN : Asam
urat terdapat dalam urine normal,hasil katabolisme
protein inti basa purin oleh jaringan (katabolisme protein secara
eksogen),
dan
hasil
katabolisme
terhadap
nucleoprotein (katabolisme protein secara endogen) . Reagen Benedict direduksi oleh garam urat membentuk larutan berwarna biru. JALAN PERCOBAAN : 2
mL urine+Na2CO3 bebas air+5 tetes Benedict
HASIL PERCOBAAN
: Terbentuk
DISKUSI
:Dalam
larutan berwarna biru.
urine terdapat persenyawaan antara asam urat dan
ion Na+ dan K + membentuk garam urat .Garam urat bila dilarutkan dalam Na2CO3
akan mereduksi Reagen
Benedict dan menghasilkan larutan berwarna biru. -Reagen
Benedict digunakan untuk mengetahui adanya
gugus pereduksi. KESIMPULAN
:-Garam -Warna
urat mempunyai daya reduksi terhadap Benedict biru yang terjadi berasal dari gugus arsen Benedict
yang bereaksi dengan garam urat.
3
REAKSI BENEDICT UNTUK GLUKOSA
DASAR PERCOBAAN : Urine
normal mengandung glukosa tidak lebih 1 gr/hari
(70-110 gr %). Dalam keadaan patologis seperti DM adanya glukosa yang cukup banyak dalam urine (keadaan ini disebut glukosuria) dapat dibuktikan dengan uji Benedict. JALAN PERCOBAAN : 0,5
mL urine+2 mL pereaksi Benedict
HASIL PERCOBAAN
: Larutan
DISKUSI
:#Reaksi
berwarna biru jernih
dinginkan
normal(Reaksi -)
(-) karena tidak terbentuk endapan merah bata,
dan larutan berwarna biru berarti, urine yang dicobakan tidak mengandung glukosa sebagai reduktor Reagen Benedict. #Apabila
urine mengandung glukosa, maka akan terbentuk
endapan merah bata. #Tingkat
kespesifikan uji Benedict: LARUTAN
ENDAPAN
-
Biru
-
+
Biru kehijauan
Merah bata >
++
Hijau kekuningan
Merah bata >>
+++
Kuning
Merah bata >>>
++++ Merah bata
#Apabila
Merah bata >>>>
dalam percobaan didapatkan endapan merah bata,
belum tentu pasien menderita DM, karena kemungkinan, ada zat lain yang berfungsi sebagai reduktor yang mereduksi reagen Benedict, yaitu vit C (asam askorbat) atau pus (nanah). KESIMPULAN
:-Urine -Uji
yang dicobakan tidak mengandung glukosa. Benedict
terhadap
glukosa
mengkonfirmasi kadar gula darah.
4
digunakan
untuk
FOLIN TERHADAP ASAM URAT
DASAR PERCOBAAN : Asam
urat
dapat
mereduksi
Reagen
Folin
(yang
mengandung asam fosfotungstat) dalam suasana alkalis membentuk senyawa kompleks biru. Asam urat adalah zat yang terdapat dalam urine normal, merupakan hasil metabolisme nukleoprotein. Asam urat tidak hanya berasal dari nukleoprotein dalam makanan,
tetapi
juga
diperoleh
dari
pemecahan
nukleoprotein seluler. JALAN PERCOBAAN : 3
mL urine +2 mL Folin+2 mL Na 2CO3 20%
HASIL PERCOBAAN
: Terbentuk
DISKUSI
:Asam
larutan berwarna biru,menunjukkan hasil (+)
urat mereduksi Reagen Folin yang mengandung
asam fosfotungstat menjadi biru dalam suasana alkalis (dengan penambahan Na 2CO3). KESIMPULAN
:-Urine
normal mengandung asam urat
-Larutan biru terjadi karena asam urat mereduksi pereaksi folin dalam suasana alkalis.
5
DAYA REDUKSI ASAM URAT
DASAR PERCOBAAN : Asam
urat dapat mereduksi AgNO3 menjadi Ag yang
ditunjukkan dengan endapan kuning coklat/hitam pada kertas saring. Asam urat terdapat dalam urine normal. JALAN PERCOBAAN : Serbuk
Asam urat larutkan dlm Na 2CO3
teteskan pada
kertas saring yang telah dibasahi dengan larutan AgNO 3 HASIL PERCOBAAN
: Warna
hitam pada kertas saring menunjukkan reaksi (+)
DISKUSI
:Warna
hitam terbentuk karena reduksi asam urat terhadap
pereaksi Schift yang mengandung AgNO 3 menjadi Ag. -Pada
percobaan yang menggunakan urine juga terjadi
warna hitam tetapi tidak sebanyak pada asam urat. KESIMPULAN
:Asam
urat mempunyai daya reduksi yang dapat mereduksi
AgNO3 menjadi Ag. -Urine
mengandung asam urat sebagai hasil metabolisme
protein.
6
NITROPRUSID TERHADAP CREATIN
DASAR PERCOBAAN : Dalam
urine,creatinin
merupakan
hasil
metabolisme
creatin.Creatin diekskresikan lewat urine berasal dari tubuh, karena sebagian besar berada dalam otot maka ada hubungan antara creatin dengan atropi dan kelemahan otot. -Creatin
dalam larutan alkalis membentuk warna merah
pada penambahan nitroprusid berubah menjadi kuning kemudian dengan penambahan asam asetat glasial menjadi biru kehijauan. -Creatin JALAN PERCOBAAN : 5
terdapat dalam urine normal.
mL Urine + 1 mL NaOH + 2 ml Na nitroprusid
+ 1 ml asam asetat glasial HASIL PERCOBAAN
: Larutan
berwarna merah
-Larutan
berwarna kuning
pada penambahan NaOH penambahan Na Nitroprusid
-Setelah pemanasan,penambahan asam asetat glasial Larutan berwarna biru kehijauan. DISKUSI
:Adanya
asam asetat glasial mengakibatkan Na Nitroprusid
terurai menjadi kompleks Creatinin yang berwarna biru kehijauan. KESIMPULAN
:Dalam
urine yang dicobakan mengandung creatinin.
7
UJI TERHADAP GARAM AMMONIUM
DASAR PERCOBAAN : Penambahan
Na2CO3 pada garam amonium berubah
menjadi amonium karbonat yang pada pemanasan akan melepaskan amoniak yang ditandai dengan perubahan warna pada PP. Garam amonium terdapat dalam urine normal. JALAN PERCOBAAN : 2mL
Urine+1mL Na 2CO3 2%
letakkan diatasnya
kaca yang telah dibasahi indikator PP. HASIL PERCOBAAN
: Timbul
warna merah muda pada kaca yang dibasahi PP.
DISKUSI
:Timbulnya
warna merah muda menunjukkan sifat basa dari
amonium yang ada dalam urine. -PP
sebagai indikator yang akan berwarna merah pada
keadaan basa. KESIMPULAN
:urine
mengandung garam amonium yang sifatnya basa.
8
UJI KLORIDA
DASAR PERCOBAAN : Urine
normal mengandung Cl - yang dapat dikenali dengan
adanya endapan putih AgCl pada uji klorida. JALAN PERCOBAAN : 1mL
urine+5 tetes HNO3(p)+5 tetes AgNO3
putih HASIL PERCOBAAN
endapan
+NH4OH berlebih
: Terbentuk
endapan putih AgCl menunjukkan reaksi (+),
yang larut kembali pada penambahan NH 4OH berlebih. DISKUSI
:Klorida -Fungsi
diekskresikan dalam bentuk NaCl.
HNO3 pekat adalah untuk mengasamkan.
- NaCl+HNO3
NaNO3+HCl.
-HCl+AgNO3
endapan putih AgCl+HNO3
-HNO3(P) juga
berfungsi sebagai katalisator.
-AgCl+NH4OH -Ag(NH3)2Cl
berlebih
kompleks Ag(NH3)2Cl+H2O.
merupakan kompleks yang larut karena itulah
endapan yang terbentuk juga mudah larut kembali. KESIMPULAN
:Urine
yang dicobakan mengandung Cl -, ditunjukkan
dengan terbentuknya endapan putih AgCl.
9
UJI SALISILAT TERHADAP ALBUMIN
DASAR PERCOBAAN : Untuk
mengetahui adanya albumin dalam urine dapat
diketahui dengan uji salisilat yang ditandai dengan larutan keruh. Urine normal tidak mengandung albumin. JALAN PERCOBAAN : 2
mL Urine + 2 tetes sulfosalisilat 2%
HASIL PERCOBAAN
: Urinetetap
DISKUSI
:Percobaan(-) -Apabila
jernih,reaksi(-) berarti tidak ada albumin dalam urine.
dalam urine mengandung albumin akan terjadi
larutan keruh,yang berarti reaksi (+). KESIMPULAN
:Urine
yang dicobakan tidak mengandung protein albumin.
-Pada
urine normal terdapat tidak lebih dari 20-30 mg/hari
protein.
10
UJI GMELIN TERHADAP PIGMEN EMPEDU
DASAR PERCOBAAN : Adanya
pigmen empedu dalam urine menunjukkan
keadaan abnormal. Uji Gmelin membuktikan ada tidaknya pigmen empedu. -HNO3(P) akan mengoksidasi pigmen empedu membentuk cincin berwarna. JALAN PERCOBAAN : 1
mL Urine+1mL HNO 3(P)(pada dinding tab reaksi)
HASIL PERCOBAAN
: Larutan
jernih (reaksi +)
DISKUSI
:Fungsi
HNO3 adalah mengoksidasi pigmen empedu
(bilirubin dan biliverdin).Dalam percobaan reaksi(-) karena urine tidak mengandung bilirubin maupun biliverdin. Apabila urine mengandung pigmen empedu (abnormal) maka dalam percobaan akan terbentuk cincin diantara 2 lapisan, yaitu:
atas
: kekuningan
bawah : putih Pigmen empedu dikeluarkan dari urine dalam keadaan patologis. Pigmen empedu normal dikeluarkan melalui feses. KESIMPULAN
:Urine
yang dicobakan tidak mengandung pigmen empedu
(normal).
11
UJI OBERMEYER
DASAR PERCOBAAN : Pereaksi
yang
mengoksidasi
berupa
gugus
larutan
indoksil
FeCl3 dalam (indikan),
HCl(P)
membentuk
kompleks warna biru. JALAN PERCOBAAN : 4
mL Urine + 5 mL pereaksi Obermeyer + 2 mL kloroform Digojok.
HASIL PERCOBAAN
: Terbentuk
2 lapisan
-atas
:kuning coklat
- bawah
:larutan putih
Reaksi(-) DISKUSI
:Percobaan
(-) karena tidak terbentuk warna biru yang
berarti urine tidak mengandung indikan. -Apabila
urine mengandung indikan akan terbentuk larutan
berwarna biru (reaksi +). -Indikan
merupakan hasil metabolisme triptofan yang
normal diekskresikan melalui feses. -Apabila
kandungannya meningkat,maka akan mengikuti
sirkulasi darah dan diekskresikan melalui urine. KESIMPULAN
:Urine
yang dicobakan tidak mengandung indikan, karena
reaksinya (-).
12