331107811 Sk Kebijakan Pengelolaan Sampah Infeksius Dan Cairan Tubuh
Penanganan Sampah dalam Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah TanggaFull description
Pengelolaan Sampah Non InfeksiusDeskripsi lengkap
SPO Penanganan Limbah InfeksiusDeskripsi lengkap
spo rekredensialFull description
Full description
SPO Penanganan Limbah InfeksiusFull description
laboratoriumFull description
spo rekredensialDeskripsi lengkap
SPILL KIT
Deskripsi lengkap
prosedur pembuangan sampahDeskripsi lengkap
yuFull description
yuFull description
prosedur pembuangan sampah
yuFull description
sampah
Kesehatan LingkunganDeskripsi lengkap
Sop Penanganan SampahDeskripsi lengkap
Sop Penanganan SampahFull description
hhFull description
hh
sanitasiDeskripsi lengkap
KEPUTUSAN DIREKTUR No. 55/17/VII/SK_DIR_Keb/2013 TENTANG PENANGANAN SAMPAH MEDIS INFEKSIUS DIREKTUR RS. BAPTIS BATU MENIMBANG :
a. bahwa rumah sakit sebagai sarana pelayanan kesehatan dapat menjadi tempat penularan penyakit serta memungkinkan terjadinya pencemaran. b. Bahwa untuk mencegah pencemaran dari limbah yang terkontaminasi perlu diatur dalam penatalaksanaan sampah infeksius agar aman bagi lingkungan maupun pekerja. c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a dan b, perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur Rumah Sakit Baptis Batu.
MENGINGAT : a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit. b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. c. Peraturan Pemerintah No 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan. d. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 971/MENKES/PER/XI/2009 Tentang Standar Kompetensi Pejabat Struktural Kesehatan. e. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 340/Menkes/PER/III/2010 Tentang Klasifikasi Rumah Sakit. f. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 631/MENKES/SK/IV/2005 Tentang Pedoman Peraturan Internal Staf Medis (Medical Staff Bylaws) Di Rumah Sakit. g. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 772/MENKES/SK/VI/2002 Tentang Pedoman Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital Bylaws). h. Surat Keputusan Menteri Kesehatan No 382/Menkes/2007 ttg Pedoman PPI di RS dan Fas. Yankes Lainnya. i. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 875 / Menkes / SK / PER / VII / 2004 tentang penyusunan upaya pengelolaan lingkungan dan upaya pemantauan lingkungan.
j. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 876 / Menkes / SK / PER / VII / 2004 tentang pedoman teknis analisis dampak kesehatan lingkungan. k. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 1204 / Menkes / SK / PER / XI / 2004 tentang persyaratan kesehatan lingkungan Rumah Sakit. l. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 1087 tahun 2010 tentang Standar kesehatan dan Kesehatan Kerja di Rumah Sakit. m. Keputusan Ketua Badan Pengurus Yayasan Baptis Indonesia Nomor 047/YBI/VII/2011 tentang Struktur Organisasi Rumah Sakit Baptis Batu. MEMPERHATIKAN
: Perlunya usaha untuk meningkatkan kualitas pelayanan di RS. Baptis Batu. MEMUTUSKAN:
MENETAPKAN : PERTAMA :
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT BAPTIS TENTANG PENANGANAN SAMPAH MEDIS INFEKSIUS
BATU
KEDUA
:
Kebijakan Penanganan sampah medis infeksius Rumah Sakit Baptis Batu sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.
KETIGA
:
Pembinaan dan pengawasan penanganan sampah medis infeksius dilaksanakan oleh tim Pencegahan dan Pengendalian infeksi dan tim K3
KEEMPAT :
Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya Ditetapkan di : Batu Pada tanggal : 17 Juli 2013 Direktur RS. Baptis Batu
dr.Arhwinda Pusparahaju A.SpKFR.,MARS
Lampiran Keputusan Direktur RS Baptis Batu Nomor : 55/17/VII/SK_DIR_Keb/2013 KEBIJAKAN PENANGANAN SAMPAH MEDIS INFEKSIUS RUMAH SAKIT BAPTIS BATU Kebijakan Umum : 1. Penanganan limbah dimulai dari unit penghasil limbah 2. Penempatan limbah sesuai dengan jenisnya a. Kuning sampah infeksius b. Hitam non infeksius c. Limbah benda tajam dimasukkan dam wadah yang tahan tusukan 3. Petugas yang menangani limbah harus memakai APD lengkap 4. Limbah yang memerlukan penanganan khusus diberi label dengan jelas Kebijakan khusus : 1. Pemisahan limbah di RSBB sebagai berikut ; a. Limbah medis organik : kassa, sarung tangan dan masker bekas, pampers, kateter, slang infus, spuit terkontaminasi darah b. Limbah medis anorganik (daur ulang) : Berbahan plastik : Botol infus Berbahan kaca : Vial obat, botol infus c. Limbah umum ; bungkus makanan, plastik pembungkus alat medis dsb d. Limbah benda tajam : jarum suntik, pisau bedah, jarum jahit dsb e. Limbah Cair : darah, urine, sputum 2. Limbah medis organik dimasukkan ke dalam tempat sampah yang dilapisi kantong plastik warna kuning 3. Limbah medis anorganik (daur ulang) dimasukkan ke dalam wadah tertutup. 4. Limbah umum dimasukkan ke dalam tempat sampah yang dilapisi kantong plastik warna hitam 5. Limbah benda tajam dimasukkan ke dalam wadah yang tahan tusukan 6. Limbah cair dibuang ke dalam saluran spoel hoek 7. Kontainer sampah harus dalam kondisi kering, dicuci setiap hari 8. Limbah medis organik dimusnahkan di incenerator, penyimpanan maksimal 1x24 jam 9. Melakukan prosedur cuci tangan setelah kegiatan selesai Ditetapkan di Pada tanggal