BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Jalan rel kereta api (UK: Railway Tracks, US: Railroad Tracks) atau biasa disebut dengan rel kereta api, merupakan prasarana utama dalam perkeretaapian dan menjadi ciri kas moda transportasi kereta api! "a, karena rangkaian kereta api anya dapat melintas di atas jalan yang dibuat secara kusus untuknya, yakni rel kereta api! Rel inila yang memandu rangkaian kereta api bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain! #alam pengamatan secara awam, kita meliat rel sebagai jalan untuk lewat kereta api yang terdiri atas sepasang batang rel berbaan besi baja yang disusun secara paralel dengan jarak yang konstan (tetap) antara kedua sisinya! $atang $atang rel terseb tersebut ut ditamb ditambat at (dikat (dikatika ikan) n) pada pada bantala bantalan n yang yang disusu disusun n secara secara melintang teradap batang rel dengan jarak yang rapat, untuk menjaga agar rel tidak bergeser atau renggang! Rel kereta kereta api tentun tentunya ya memilik memilikii berbag berbagai ai macam macam konstr konstruks uksii yang yang tentunya pada tiap % tiap konstruksi tersebut memiliki &ungsinya masing % masing yang sangat mendukung kinerja dari rel kereta api itu sendiri! $erdasarkan uraian tersebut, maka pada makala ini akan di baas sala satu konstruksi pada rel kereta api, yaitu 'WESEL
1
2
I.2 Tu Tujuan juan Penulisan
elalui elalui penulisan penulisan makala ini, ini, kami memiliki memiliki
lima tujuan tujuan penulisan penulisan
yang kami baas pada wesel! #iantaranya iala : *! Untuk mengetaui mengetaui lebi jelas mengenai wesel! +! Untuk mengetaui mengetaui jenis % jenis wesel! ! Untuk mengetaui bagaimana &ungsi wesel pada rel kereta kereta api! -! Untuk mengetaui mengetaui bagaimana cara kerja dari wesel!
3
BAB II STUDI LITERATUR
II.1 Definisi Rel ereta A!i
Stru Strukt ktur ur jalan jalan rel meru merupa pakan kan suat suatu u kons konstr truk uksi si yang yang dire direnc ncan anak akan an sebagai sebagaipra prasara sarana na atau atau in&rast in&rastruk ruktur tur perjala perjalanan nan kereta kereta api! api! .ndust .ndustri ri Kereta Kereta /pi /pi seba sebaga gaii sala sala satu satu indu indust stri ri tran transp spor orta tasi si dara daratt meru merupa paka kan n indu indust stri ri yang ang menggunakan teknologi konstruksi cukup banyak, sala satunya pada konstruksi jalan rel kereta api! Rel adala pijakan tempat menggelindingnya roda kereta api dan ber&ungsi untuk meneruskan beban roda ke bantalan! Untuk saat ini standar internasional rel yang banyak digunakan di .ndonesia masi berpatokan pada J.S (Japan .ndustrial Standard)! Jalan kereta api atau yang sering disebut rel kereta api, merupakan suatu lintasan yang terdiri atas dua logam sejajar untuk lewatnya kereta api! 0okomoti& pertama yang dibuat ole 1eorge Stepenson, berjalan di atas rel yang lebarnya *,-2 meter! Jarak ini kemudian menjadi jarak standar rel kereta api di .nggris yang juga kemudian di /merika Serikat! Tetapi jarak lebar rel di seluru dunia ber3ariasi dari 45 cm sampai +-5 cm! Standar jarak *,-2 meter digunakan menyeluru di /merika Utara, negara % negara 6ropa, serta ampir 45 7 jalan kereta api di seluru dunia! #i .ndonesia, 8JK/ menggunakan rel kereta api yang mempunyai lebar *,549 meter! #alam #alam pema pemasan sanga gan n rel kere kereta ta api, api, yang yang perta pertama ma dilak dilakuk ukan an adal adala a mencari rute yang mungkin dilewati! Rute yang dipili arus memenui semua
4
persyaratan termasuk standar tikungan, kecuraman tanjakan, dan kualitas konstruksi! .dealnya, rel kereta api arus memiliki sesedikit mungkin kemiringan pada waktu membelok dan sesedikit mungkin mungkin tanjakan! Ting Tingka katt kemiri kemiring ngan an rel rel keret keretaa api api tanp tanpaa roda roda gigi gigi atau atau kabe kabell yang yang terbesar terdapat di 8erancis, yaitu derajat! Untuk mengurangi atau meniadakan tanjakan, para ali membuat galian, timbunan, jembatan, dan terowongan! Untuk mengimbangi pengaru gaya sentri&ugal pada saat kereta api menikung, sering kali lintasan rel sebela luar dinaikkan +,2 cm atau lebi dibandingkan dengan rel sebela dalam tikungan! Konstruksi jalan kereta api terdiri atas timbunan batu peca, bantalan rel, sepasang rel, lempeng pegikat, penyambung rel, dan paku atau baut! $alas rel kereta api dibuat dari timbunan kerikil atau batu peca! $erguna untuk memegang bantalan pengikat pada tempatnya, memindakan dan menyebarkan beban rel kereta keatas tana, serta sebagai drainase! $alas juga mengasilkan lintasan yang lebi rata, mengurangi mengurangi debu, dan meredam getaran sewaktu kereta lewat!
1ambar +!* Konstruksi Jalan Rel Kereta /pi
5
1ambar +!+ 8otongan elintang Jalan Rel Kereta /pi
II.2 Sejara" #alan ereta A!i
8rinsip jalan rel tela berkembang sejak +!555 taun yang lalu! ;aktu itu sarana transportasi untuk mengangkut penumpang dan barang masi sangat sederana, yaitu dengan menggunakan kereta roda! Jalan yang dilewati masi berupa jalan tana yang berdebu! Ketika jalan tana tersebut diguyur ujan, kondisinya menjadi lembek dan kereta roda yang lewat meninggalkan bekas cekungan pada tana! Setela kering, cekungan tersebut mengeras, dan beberapa kereta roda yang lewat berikutnya juga melewati cekungan tersebut! Ternyata dengan mengikuti cekungan tersebut, kereta roda dapat berjalan dengan lebi terara dan gampang, pengendara tinggal mengatur kecepatan kereta tanpa repot< repot lagi mengendalikan ara kereta roda! Kemudaan transportasi dengan prinsip jalur rel inila, yang membuat jalur rel memiliki keunggulan tersendiri, seingga terus berkembang ingga menjadi jalur rel K/ yang kita kenal sekarang ini!
6
II.$ Sejara" ereta A!i In%&nesia
Sejara perkeretaapian di .ndonesia diawali dengan pencangkulan pertama pembangunan jalan kereta api di desa Kemijen, Jumat tanggal *9 Juni *=4-, ole 1ubernur Jenderal >india $elanda, r! 0!/!J $aron Sloet 3an den $eele! 8embangunan diprakarsai ole ?aamloo@e Aenootscap ?ederlandsc .ndisce Spoorweg aatscappij (?A! ?.S) yang dipimpin ole .r! J!8 de $ordes dari Kemijen menuju desa Tanggung (+4 Km) dengan lebar sepur *-2 mm! Ruas jalan ini dibuka untuk angkutan umum pada ari Sabtu, *5 /gustus *=49! Keberasilan swasta, ?A! ?.S membangun jalan K/ antara Samarang< Tanggung, yang kemudian pada tanggal *5 Bebruari *=95 dapat mengubungkan kota Semarang < Surakarta (**5 Km), akirnya mendorong minat in3estor untuk membangun jalan K/ di daera lainnya! Tidak mengerankan, kalau pertumbuan panjang jalan rel antara *=4- < *55 tumbu dengan pesat! Kalau taun *=49 baru +2 km, taun *=95 menjadi **5 km, taun *==5 mencapai -52 km, taun *=5 menjadi *!-+9 km dan pada taun *55 menjadi != km! Setela itu .ndonesia memasuki pendudukan Jepang, kereta api mengalami perkembangan pesat! Sampai dengan taun *, panjang jalan K/ di .ndonesia mencapai 4!=** km! Tetapi, pada taun *25 panjangnya berkurang menjadi 2!*5 km, kurang lebi 5* km raib, yang diperkirakan karena dibongkar semasa pendudukan Jepang dan diangkut ke $urma untuk pembangunan jalan K/ di sana!
7
Jenis jalan rel K/ di .ndonesia dibedakan dengan lebar sepur *!549 mmC 925 mm (di /ce) dan 455 mm di beberapa lintas cabang dan tram kota! Jalan rel yang dibongkar semasa pendudukan Jepang (*-+ < *-) sepanjang -9 km, sedangkan jalan K/ yang dibangun semasa pendudukan Jepang adala = km antara $aya < Dikara dan ++5 km antara uaro < 8ekanbaru! .ronisnya, dengan teknologi yang seadanya, jalan K/ uaro < 8ekanbaru diprogramkan selesai pembangunannya selama *2 bulan yang memperkerjakan +9!255 orang, +2!555 diantaranya adala Romusa! Jalan yang melintasi rawaari Kereta /pi di .ndonesia, serta dibentuknya E#jawatan Kereta /pi Republik .ndonesiaE (#K/R.)! 0alu 8erusaaan Jawatan Kereta /pi (8JK/) menerima lokomoti& baru kelas DD+5* dari 1eneral 6lectric /merika Serikat! DD+5* merupakan keluarga lokomoti& diesel tersukses di .ndonesia dengan jumla lebi
8
dari *-5 unit! Seiring perkembangan waktu, kereta api menjadi pesat ingga pada taun *=* industri Kereta /pi (.?K/) pabrik kereta api .ndonesia didirikan di adiun! Unit kereta api terus ditamba ingga 8JK/ membeli lokomoti& DD+5+ yang merupakan lokomoti& terkuat di .ndonesia dari 1eneral otor #iesel #i3ision, Fntario Danada! 0okomoti& ini digunakan di Sumatera Selatan untuk menarik kereta batubara rangkaian panjang (babaranjang) dari uara 6nim! Selama bertaun
II.' Bentuk &nstruksi #alan Rel ereta A!i
Secara konstruksi, jalan rel dibagi dalam dua bentuk konstruksi, yaitu : a! Jalan rel dalam konstruksi timbunan, b! Jalan rel dalam konstruksi galian! Jalan rel dalam konstruksi timbunan biasanya terdapat pada daera persawaan atau daera rawa, sedangkan jalan rel pada konstruksi galian umumnya terdapat pada medan pergunungan! 1ambar +! dan gambar +!menunjukkan conto potongan konstruksi jalan rel pada daera timbunan dan galian!
9
1ambar +! 8otongan Jalan Rel Kereta /pi pada #aera Timbunan
1ambar +!- 8otongan Jalan Rel Kereta /pi pada #aera 1alian
II.( &)!&nen Struktur Rel #alan ereta A!i Struktur jalan rel dibagi ke dalam dua bagian struktur yang terdiri dari
kumpulan komponen % komponen jalan rel yaitu : a! Struktur bagian atas, atau dikenal sebagai superstructure yang terdiri dari komponen
10
juga dapat disusun dalam dua lapisan, yaitu : balas atas (top ballast ) dan balas bawa (bottom ballast )!
1ambar +!2 Komponen Struktur Jalan Rel Kereta /pi
Secara umum komponen
Rel merupakan batangan baja longitudinal yang berubungan secara langsung, dan memberikan tuntunan dan tumpuan teradap pergerakan roda kereta api secara berterusan! Fle karena itu, rel juga arus memiliki nilai kekakuan tertentuuntuk menerima dan mendistribusikan beban roda kereta api dengan baik!
11
1ambar +!4 Rel ( Rail ) 2. Pena),at *Fastening System+
Untuk mengubungkan diantara bantalan dengan rel digunakan suatu sistem penambat yang jenis dan bentuknya ber3ariasi sesuai dengan jenis bantalan yang digunakan serta klasi&ikasi jalan rel yang arus dilayani!
1ambar +!9 8enambatan ( Fastening System)
$. Bantalan * Sleeper +
$antalan memiliki beberpa &ungsi yang penting, diantaranya menerima beban dari rel dan mendistribusikannya kepada lapisan balas dengan tingkat tekanan yang kecil, mempertaankan sistem penambat untuk mengikat rel pada kedudukannya, dan menaan pergerakan rel ara longitudinal, lateral dan 3ertikal! $antalan terbagi menurut baan konstruksinya, seperti bantalan besai, kayu maupun beton! 8erancangan bantalan yang baik sangat diperlukan supaya &ungsi bantalan dapat optimal!
12
1ambar +!= $antalan (Sleeper )
'. La!isan P&n%asi Atas atau La!isan Balas * Ballast +
Konstruksi lapisan balas terdiri dari material granularGbutiran dan diletakkan sebagai lapisan permukaan (atas) dari konstruksi substruktur! aterial balas yang baik berasal dari batuan yang bersudut, peca, keras, bergradasi yang sama, bebas dari debu dan kotoran dan tidak pipi ( prone)! eskipun demikian, pada kenyataannya, klasi&ikasi butiran di atas sukar untuk diperoleGdipertaankan, ole yang demikian, permasalaan pemilian material balas yang ekonomis
13
dan memungkinkan secara teknis masi mendapat peratian dalam kajian dan penelitian! 0apisan balas ber&ungsi untuk menaan gaya 3ertikal (cabutGuplift ), lateral dan longitudinal yang dibebankan kepada bantalan seingga bantalan dapat mempertaankan jalan rel pada posisi yang disyaratkan!
1ambar +! 0apisan 8ondasi /tas atau 0apisan $alas ( Ballast )
(. La!isan -&n%asi Baa" atau La!isan Su,,alas * Subballast +
0apisan diantara lapisan balas dan lapisan tana dasar adala lapisan subbalas! 0apisan ini ber&ungsi sebagaimana lapisan balas, diantaranya mengurangi tekanan di bawa balas seingga dapat didistribusikan kepada lapisan tana dasar sesuai dengan tingkatannya!
14
1ambar +! 0apisan Bondasi $awa atau 0apisan Subbalas (Subballast )
/. La!isan Tana" Dasar * Sugrade+
0apisan tana dasar merupakan lapisan dasar pada struktur jalan rel yang arus dibangun terlebi daulu! Bungsi utama dari lapisan tana dasar adala menyediakan landasan yang stabil untuk lapisan balas dan subbalas! 8erilaku tana dasar adala komponen substruktur yang sangat penting yang mana memiliki peranan yang signi&ikan berkait pada si&at teknis dan perawatan jalan rel!
1ambar +!*5 0apisan Tana #asar (Sugrade)
15
II./ Bentuk %an Di)ensi Rel ereta
$entuk rel didesain sedemikian rupa agar dapat menaan momen rel seingga dibentuk sebagai batang! #ibagi berdasarkan bentuknya, rel terdiri atas macam, yaitu : •
Rel berkepala dua (double bullhead rails)!
•
1ambar +!** Rel berkepala dua (double bullhead rails) Rel beralur ( grooved rails)!
•
1ambar +!*+ Rel beralur ( grooved rails) Rel Aignola ( flat bottom rails)!
16
1ambar +!* Rel Aignola ( flat bottom rails) $agian % bagian rel dibagi menjadi tiga bagian, yaitu : a! Kepala Rel ( Head ) yang dirancang sesuai dengan bentuk permukaan bandasi roda untuk memperole kombinasi kualitas perjalanan yang baik dengan kontak
minimum!
b! $adan Rel (Web) yang dirancang untuk mengasilkan kuat geser yang cukup untuk melindungi kerusakan kususnya di sekitar lobang sambungan rel! c! Kaki Rel ( Foot ) yang dirancang untuk memberi kestabilan akibat guling dan bidang untuk penambat, dengan bidang dasar yang datar untuk distribusi beban yang merata ke bantalan! Rel yang digunakan di .ndonesia menggunakan standar U.D dengan Standar: Rel +2 , Rel , Rel --, Rel 2+, dan Rel 45! /ngka ini menunjukkan berat rel per * meter panjang!
1ambar +!*- $agian % bagian Jalan Rel Kereta /pi
17
II.0 riteria Struktur #alan Rel ereta A!i
/da lima kriteria penting yang arus diperatikan dalam struktur jalan rel kereta api! Kriteria tersebut adala sebagai berikut : 1. ekakuan * Stiffness+
Kekakuan struktur untuk menjaga de&ormasi 3ertikal dimana de&ormasi 3ertikal yang diakibatkan ole distribusi beban lalu lintas kereta api merupakan indikator utama dari umur, kekuatan dan kualitas jalan rel! #e&ormasi 3ertikal yang berlebian akan menyebabkan geometrik jalan rel tidak baik dan keausan yang besar diantara komponen
6lastisitas diperlukan untuk kenyamanan perjalanan kereta api, menjaga patanya as roda, meredam kejut, impact , getaran 3ertikal! Jika struktur jalan rel terlalu kaku, misalnya dengan pemakaian bantalan beton,maka untuk menjamin keelastikan struktur dapat menggunakan pelat karet ( rubber pads) di bawa kaki rel! $. eta"anan ter"a%a! Def&r)asi Teta!
#e&ormasi 3ertikal yang berlebian akan cenderung menjadi de&ormasi tetap seingga geometrik jalan rel (ketidakrataan 3ertikal, orisontal dan puntir) menjadi tidak baik, yang pada akirnya kenyamanan dan keamanan terganggu! '. Sta,ilitas
18
Jalan rel yang stabil dapat mempertaankan struktur jalan pada posisi yang tetapGsemula (3ertikal dan orisontal) setela pembebanan terjadi! Untuk ini diperlukan balas dengan mutu dan kepadatan yang baik, bantalan dengan penambat yang selalu terikat dan drainasi yang baik! (. e)u%a"an untuk Pengaturan %an Pe)eli"araan * Adjustability+
Jalan rel arus memiliki si&at dan kemudaan dalam pengaturan dan pemeliaraan seingga dapat dikembalikan ke posisi geometrik dan struktur jalan rel yang benar jika terjadi perubaan geometri akibat beban yang berjalan!
II. lasifikasi #alan Rel ereta A!i
Secara umum jalan rel dibedakan menurut beberapa klasi&ikasi(menurut 8#!*5 Taun *=4), antara lain : 1. Pengg&l&ngan )enurut Le,ar Se!ur
0ebar sepur merupakan jarak terkecil diantara kedua sisi kepala rel, diukur padadaera 5 % *- mm di bawa permukaan teratas kepala rel!
1ambar +!*2 Ukuran 0ebar Sepur pada Struktur Jalan Rel •
Sepur Standar (standard gauge), lebar sepur *-2 mm, digunakan di negaranegara 6ropa, Turki, .ran, US/ dan Jepang!
19
•
Sepur 0ebar (broael gauge), lebar sepur H *-2 mm, digunakan pada negara Binlandia, Rusia (*2+- mm), Spanyol, 8akistan,
•
8ortugal dan .ndia (*494 mm)! Sepur Sempit (narrow gauge), lebar sepur I *-2 mm, digunakan di negara .ndonesia, /merika 0atin, Jepang, /&rika Selatan (*549
mm), alaysia, $irma, Tailand, dan Kamboja (*555 mm)! 2. Pengg&l&ngan elas #alan Rel )enurut ee!atan 3aksi)u) 4ang %iijinkan untuk In%&nesia. 8enggolongan kelas jalan rel kereta api di .ndonesia, antara lain : Kelas Jalan . : *+5 kmGjam • Kelas Jalan .. : **5 kmGjam • Kelas Jalan ... : *55 kmGjam • Kelas Jalan .A : 5 kmGjam • Kelas Jalan A : =5 kmGjam • $. Pengg&l&ngan elas #alan Rel )enurut Da4a Lintas ereta A!i *juta t&n5ta"un+ 4ang %iijinkan untuk In%&nesia.
8enggolongan ini dijelaskan pada tabel ..!* di bawa ini : Ta,el II.1 elas #alan Rel )enurut Da4a Lintas ereta A!i *juta t&n5ta"un+ Kelas Jalan . .. ... .A A
#aya /ngkut 0intas (dalam *54 TonGTaun) H+5 *5 % +5 2 % *5 +,2 % 2 I+,2
'. Pengg&l&ngan ,er%asarkan elan%aian *tanjakan+ #alan
0intas #atar : kelandaian 5 < *5 7 0intas 8egunungan : kelandaian *5 < -5 7 0intas dengan rel gigi : kelandaian -5 < =5 7 Kelandaian di emplasemen : kelandaian 5 s!d! *,2 7
20
(. Pengg&l&ngan )enurut #u)la" #alur
Jalur Tunggal : jumla jalur di lintas bebas anya satu, diperuntukkan untuk melayani arus lalu lintas angkutan jalan rel dari + ara! Jalur 1anda : jumla jalur di lintas bebas H * ( + ara) dimana masing< masing jalur anya diperuntukkan untuk melayani arus lalu lintas angkutan jalan rel dari * ara!
21
BAB III PE3BAHASAN
III.1 Wesel * Switches+
;esel (dari baasa $elanda wissel ) adala konstruksi rel kereta api yang bercabang (bersimpangan) tempat memindakan jurusan jalan kereta api! ;isel juga merupakan alat untuk mengubungkan dua atau tiga track dan menguba ara jalannya kereta api dari jurusan yang satu ke jurusan yang lainnya! ;esel terdiri dari sepasang rel yang ujungnya diruncingkan seingga dapat melancarkan perpindaan kereta api dari jalur yang satu ke jalur yang lain dengan menggeser bagian rel yang runcing! ;esel merupakan pengubung antara dua jalan rel dan ber&ungsi untuk mengalikanGmengantarkan kereta api dari suatu sepur kesepur yang lain! 8anjang wesel sebaiknya merupakan kelipatan dari panjang rel, seingga akan memudakan wesel kedalam sepur yang tela ada tanpa arus melakukan pemotongan rel pada sepur yang tela ada! Untuk memindakan rel, digunakan wesel yang digerakkan secara manual ataupun dengan menggunakan motor listrik! 8ada kereta api kecepatan tinggi dibutukan transisi yang lebi panjang seingga dibutukan pisau yang lebi panjang dari pada lintasan untuk kereta api kecepatan renda!
22
Ta,el $.1 Tangen Su%ut Si)!ang Ara"6 N&)&r Wesel %an ee!atan Ijin Tg!/ *:= * : *5 * : *+ ?omor ;esel ;$= ;$*5 ;$*+ Kecepatan .jin +2 2 -2 (KmGJam) Sumber : Peraturan inas Per!eretaapian "o# $%, $&'(
* : *;$*-
* : *4 ;$*4
* : *= ;$*=
25
45
95
1ambar !* ;esel Rel Kereta /pi
;esel ( Point machine) ber&ungsi untuk memindakan pergerakan bakal pelanting kereta api dari satu jalur rel ke jalur rel lainnya untuk membelokkan kereta api! endorong dan menariknya stang penggerak (driving rod ) , yang digerakkan ole mekanisme motor listrik, dapat menguba posisi lida wesel membuka atau menutup (mengarakan kereta ke jalur lurus atau belok)! Sebaliknya, bergeraknya lida wesel dapat menggerakan stang deteksi ( detection rod ), seingga limit switc yang terubung dengan stang tersebut dapat memberi umpan balik in&ormasi kepada sistem )nterlo!ing , mengenai posisi lurus atau beloknya sebua wesel!
23
1ambar !* Point *achine mendorong 0ida ;esel!
1ambar !+ Point *achine mendorong 0ida ;esel
III.2 Bagian 7 ,agian Wesel a. Li%a" Wesel *Tongue Rail +
0ida
24
Sala satu lida arus selalu rapat pada rel lantak, sedangkan yang lainnya arus terbuka sejau minimal *55 mm dari rel lantak! $iasanya ujung lida membentuk sudut *:-5 sampai *:=5 ( umumnya *:25 dengan rel lantak)!
1ambar ! 0ida Rel (+ongue Rail
,. Rel Lantak * Stock Rail +
/dala rel induk yang tetap, yang ber&ungsi sebagai sandaran rel lida! /pabila lida wesel yang satu menyambung maka yang lain memperliatkan suatu lubang sebagai tempat lewatnya &lens roda! 0ida
1ambar !- Rel 0antak (Stoc! Rail )
25
. Rel Panung * ose Rail +
$erujung tajam, merupakan konstruksi rel yang diperlukan untuk bersilangnya dua batang rel sebela dalam sudut! Rel pancung terdiri atas jarum pancung, dan dua bua rel sayap, serta mempunyai dua bua rel paksa!
1ambar !2 Rel 8ancung ( "ose Rail )
%. Rel Lengkung *!losure Rail +
/dala rel yang melengkung dan terletak antara rel pancung dan akar lida rel!
1ambar !4 Rel 0engkung (-losure Rail )
26
e. Rel Sa4a! *"ing Rail +
Terletak di sebela rel pancung, yang ber&ungsi untuk membantu pancung mendukung roda dan mengarakan &lens roda pada posisi yang tepat seingga kereta api tetap aman bergerak pada ara yang benar!
1ambar !9 Rel Sayap (Wing Rail )
f. Rel Pe)aksa *#uard Rail +
Terletak di sisi lawan rel sayap, ber&ungsi untuk memaksa &lens roda tetap pada posisi yang benar dan melindungi rel pancung!
1ambar != Rel 8emaksa (.uard Rail )
27
g. Pe),alik Wesel * Switch+
$er&ungsi untuk menggerakkan lida wesel!
1ambar ! 8embalik ;esel (Switch)
". Akar Wesel *!lamping +
Tempat penjepit (clamp) rel wesel agar tetap posisinya saat wesel di balik!
1ambar !*5 /kar ;esel (-lamping )
i. Bantalan !a%a Wesel
$antalan
28
8anjang bantalan ditentukan sedemikian rupa seingga paling sedikit menonjol 5,2 meter keluar rel lantak! #engan sendirinya,, setiap bantalan tidak perlu diberi ukuran yang berbeda
1ambar !** $antalan pada ;esel
III.$ Alasan 3enggunakan Wesel
/da tiga &aktor kenapa rel kereta api arus menggunakan wesel! Tiga &aktor tersebut antara lain iala : *! Kebutuan untuk berpinda ara dari satu rel ke rel yang lain! +! Kebutuan untuk saling berpotongan antara jalur rel yang satu dengan jalur rel yang lain!
III.' #enis 7 jenis Wesel
;esel terbagi menjadi empat jenis, diantaranya : *) ;esel biasa! a! ;esel $iasa! #ibagi menjadi + macam, yaitu : < ;esel biasa kiri
29
< ;esel biasa kanan
1ambar !*+ ;esel $iasa Kiri dan ;esel $iasa Kanan
+) ;esel dalam lengkung! < ;esel sera lengkung! < ;esel berlawanan ara lengkung!
1ambar !* ;esel 0engkung Seara 0engkung dan $erlawanan 0engkung
30
) ;esel tiga jalan
1ambar !*- ;esel Tiga Jalan
-! ;esel .nggris! ;esel .nggris adala wesel yang dilengkapi dengan gerakan
1ambar !*2 ;esel .nggris 0engkap dan ;esel .nggris Tidak 0engkap
31
III.( 3&%el Peng&!erasian !a%a Wesel
/da model pengoperasian untuk menggerakkan wesel, yaitu : 1. 3&%el Peng&!erasian Wesel seara 3anual.
8engoperasian dengan cara manual yaitu mempergunakan tenaga manusia untuk
menarik dan membalik wesel serta dioperasikan setempat! ;esel yang
dioperasikan secara manual, pada batang pembalik diberi pemberat sekitar -2 kg yang berbentuk seperti pentolan! aksud pemberat adala untuk menekan batang peminda wesel, agar lida wesel menempel pada rel utama dan tidak tergantung keara mana wesel diposisikan! Seingga pada saat kereta api melewatinya, lida wesel tersebut tidak dapat bergerak! Selain itu sinyal penunjuk wesel (berbentuk eblek berwarna puti seperti bendera) yang terdapat pada ujung atas tiang peminda wesel, ber&ungsi untuk membantu sang masinis agar dapat meliat dan mengetaui ke ara mana kereta api
akan
berbelok!
Seingga
dapat
mengatur
kecepatan
dan
proses
pengeremannya! asi cara memindakan posisi wesel dengan cara manual, pada &oto wesel di bawa ini menunjukkan bagaimana posisi batang pentolan yang sedang dalam keadaan tertidur! ?amun sangat disayangkan tiang sinyal yang dapat ber&ungsi membantu pandangan masinis dari kejauan tampaknya suda ilang! 6nta ini apaka ula manusia, oknum atau memang mungkin sengaja ditiadakan karena dianggap tidak perlu! Sementara posisi batang pentolan yang sedang berdiri L membentuk sudut kemiringan sekitar -2 derajat, menunjukkan bawa pentolan dengan berat sekitar
32
-2 kg tersebut tela menjalankan &ungsi pemberatnya dengan baik untuk mengunci posisi lida wesel agar tidak bergeser pada saat kereta api lewat! Keuntungan dan kerugian model pengoperasian manual pada wesel, yaitu : a! Keuntungan: < 8osisi lida wesel dapat langsung diliat secara kasat mata dari dekat! b! Kerugian: < 0ebi memakan waktu, karena arus ada orang yang datang untuk memindakannya!
1ambar !*4 8enggerak ;esel dengan Dara anual
2. 3&%el Peng&!erasian %engan 3enggunakan aat.
#engan menggunakan kawat dan dioperasikan dari jarak jau! odel seperti ini tentunya akan lebi mengemat waktu dibandingkan dengan cara pertama! Karena dapat dikendalikan secara terpusat dari dalam ruma sinyal ataupun stasiun! $eberapa stasiun di pulau Jawa masi banyak yang menggunakan model kawat sampai sekarang, walaupun kelak suatu saat akan abis tergantikan ole sistem elektri&ikasi!
33
Sinyal penunjuk wesel (seperti eblek, berbentuk bela ketupat warna puti L lingkaran warna ijau, menempel saling berlawanan) yang berada persis disamping lida wesel juga ber&ungsi bagi masinis untuk mengetaui kemana ara kereta! Jika dari ara datangnya kereta api masinis yang dari kejauan meliat posisinya berwarna puti, maka dapat dipastikan K/ akan memasuki spur lurus! Sedangkan jika dari posisi yang sama namun masinis meliat ebleknya berwarna ijau, maka K/ pasti akan memasuki spur belok (bisa kiri ataupun kanan) dan masinis arus mengurangi kecepatannya! Tuas yang ada pada 1ambar !*9 di bawa ini merupakan alat yang digunakan untuk memindakan wesel yang ada di sekitar emplasemen stasiun dan G atau wesel yang lokasinya agak jau dari stasiun dengan melalui perantaranya yaitu kawat! Tidak anya itu, kawat ini juga berperan penting dalam menggerakkan sinyal mekanik yang menunjukkan aman atau tidaknya rel yang akan dilintasi kereta api! 8emindaan posisi tuas ini juga arus sejalan antara wesel dengan sinyal masuk G keluar stasiun! Seingga kereta api yang lewat akan berjalan sesuai dengan aturan yang ada! Keuntungan dan kerugian model pengoperasian dengan menggunakan kawat pada wesel, yaitu : a! Keuntungan: < 8emindaan wesel dapat dilakukan dari satu tempat yaitu stasiun! < Tuas yang ada bisa dijadikan alat &itness bagi petugas yang menggerakkan wesel!
34
b! Kerugian: < Rawan disabotase, bisa karena perbuatan iseng atau karena mengandung komponen logam yang berarga jual tinggi!
1ambar !*9 8enggerak ;esel dengan enggunakan Kawat
$. 3&%el Peng&!erasian Wesel %engan 3enggunakan 3&t&r Listrik.
odel pengoperasian ini iala dengan menggunakan motor listrik dan dioperasikan dari jarak jau dengan meman&aatkan ubungan arus listrik! /lat ini dapat dikendalikan dari stasiun melalui meja layan setempat atau dikendalikan secara terpusat dalam suatu #aop melalui meja layan terpusat! Diri kas dari alat peminda wesel model elektrik adala terdapat kotak (biasanya berwarna kuning) yang berada pada bagian samping lida wesel dan ada semacam batang pipa besi yang ber&ungsi sebagai pengubung antara alat tersebut dengan lida wesel! #engan menggunakan sistem elektrik ini tentunya akan lebi mengemat tenaga dan waktu dalam membalik wesel!
35
8ada mekanisme pembalikan wesel baik dengan menggunakan kawat atau motor listrik, sebagai pengganti pemberat perlu ada pengaman seingga wesel tetap dalam posisi sempurna walaupun kawat penarik tersebut putus! Jika suatu saat terjadi al<al yang tidak diarapkan dalam rangka proses pembalikan wesel odel elektrik yang mengakibatkan pergerakan wesel menjadi berjalan tidak sempurna, misalnya karena motor listrik terendam banjir atau yang lainnya (biasanya sering disebut dengan istila 1angguan ;esel)! aka petugas setempat arus siap turun tangan langsung ke lokasi dimana wesel yang bermasala tersebut berada! >al ini tentunya akan banyak menyita waktu, karena motor listrik yang terdapat dalam kotak peminda wesel arus diputar secara manual dengan menggunakan engkol! Tidak sampai disitu saja, engkol yang suda dimasukkan ke dalam cela kotak wesel arus diputar sebanyak 5 kali putaran atau lebi!Dukup pegal memang untuk tangan kita, walaupun beban putarannya tidak terlalu berat! #isinila dapat dipastikan bawa perjalanan kereta api yang akan melewati lintas ini akan terganggu, yaitu mengakibatkan molornya waktu perjalanan kereta api!
1ambar !*= 8enggerak ;esel yang enggunakan otor 0istrik
36
III./ 8ara erja Wesel
Kereta api berjalan mengikuti rel, seingga kalau relnya digeser maka kereta api juga mengikutinya! Untuk memindakan rel, digunakan wesel yang digerakkan secara manual ataupun dengan menggunakan motor listrik ! 8ada kereta api kecepatan tinggi dibutukan transisi yang lebi panjang seingga dibutukan pisau yang lebi panjang dari pada lintasan untuk kereta api kecepatan renda!
III.0 Bagan Wesel
#alam gambar
1ambar !* $agan Ukuran ;esel Keterangan : M Titik tenga wesel M titik potong antara sumbu sepur lurus dengan sumbu sepur belok! / M 8ermulaan wesel M tempat sambungan rel lantak dengan rel biasa! Jarak dari / ke ujung lida biasanya kira
+) $agan pelayanan
37
$agan pelayanan menjelaskan kedudukan luar biasa lida % lida wesel dan cara pelayanannya!
III. Pe)ili"an Wesel
8emilian
wesel
didasarkan
pada
kebutuan
pelayanan
dengan
memperliatkan ketidaksediaan laan, kecepatan, biaya pembangunan serta pemeliaraan!
III.9 S4arat:s4arat Ba"an
Syarat
III.1; esela)atan %an ea)anan ter"a%a! Wesel a. eelakaan
;esel merupakan tempat rawan pada prasarana kereta api, karena sering terjadi kecelakaan dalam bentuk anjlokan, yang biasanya terjadi karena wesel tidak ber&ungsi dengan baik karena keausan pisau wesel, motor penggerak wesel tidak bekerja sempurna ataupun terganjal ole benda asing, di samping itu biasanya ada batas kecepatan untuk melalui wesel yang diabaikan ole masinis! ,. Sa,&tase ;esel juga merupakan tempat yang muda untuk disabotase karena dengan menempatkan batu atau benda logam tertentu di antara rel yang bergerak dapat mengakibatkan wesel tidak ber&ungsi! Fle karena itu perlu diawasi secara reguler!
38
BAB I< PENUTUP
I<.1 esi)!ulan
;esel merupakan pengubung antara dua jalan rel dan ber&ungsi untuk mengalikanGmengantarkan kereta api dari suatu sepur kesepur yang lain! 8anjang wesel sebaiknya merupakan kelipatan dari panjang rel, seingga akan memudakan wesel kedalam sepur yang tela ada tanpa arus melakukan pemotongan rel pada sepur yang tela ada! $agian % bagian ;esel : a!
0ida ;esel (+ongue Rail )!
b!
Rel 0antak (Stoc! Rail )!
c!
Rel 8ancung ( "ose Rail )!
d!
Rel 0engkung (-losure Rail )!
e!
Rel Sayap (Wing Rail )!
&!
Rel 8emaksa (.uard Rail )!
g!
8embalik ;esel (Switch)!
!
/kar ;esel (-lamping )!
i!
$antalan pada ;esel! ;esel terbagi menjadi empat jenis, diantaranya :
*) ;esel biasa! +) ;esel dalam lengkung! ) ;esel tiga jalan!
39
-) ;esel .nggris! /da model pengoperasian wesel, yaitu : 1. 3&%el Peng&!erasian Wesel seara 3anual.
8engoperasian dengan cara manual yaitu mempergunakan tenaga manusia untuk
menarik dan membalik wesel serta dioperasikan setempat! ;esel yang
dioperasikan secara manual, pada batang pembalik diberi pemberat sekitar -2 kg yang berbentuk seperti pentolan! aksud pemberat adala untuk menekan batang peminda wesel, agar lida wesel menempel pada rel utama dan tidak tergantung keara mana wesel diposisikan! Seingga pada saat kereta api melewatinya, lida wesel tersebut tidak dapat bergerak! Keuntungan dan kerugian model pengoperasian manual pada wesel, yaitu : a! Keuntungan: < 8osisi lida wesel dapat langsung diliat secara kasat mata dari dekat! b! Kerugian: < 0ebi memakan waktu, karena arus ada orang yang datang untuk memindakannya! 2. 3&%el Peng&!erasian %engan 3enggunakan aat.
#engan menggunakan kawat dan dioperasikan dari jarak jau! odel seperti ini tentunya akan lebi mengemat waktu dibandingkan dengan cara pertama! Karena dapat dikendalikan secara terpusat dari dalam ruma sinyal ataupun stasiun!! #engan menggunakan motor listrik! Keuntungan dan kerugian model pengoperasian dengan menggunakan kawat pada wesel, yaitu :
40
a! Keuntungan: < 8emindaan wesel dapat dilakukan dari satu tempat yaitu stasiun! < Tuas yang ada bisa dijadikan alat &itness bagi petugas yang menggerakkan wesel! b! Kerugian: < Rawan disabotase, bisa karena perbuatan iseng atau karena mengandung komponen logam yang berarga jual tinggi! $. 3&%el Peng&!erasian Wesel %engan 3enggunakan 3&t&r Listrik.
odel pengoperasian ini iala dengan menggunakan motor listrik dan dioperasikan dari jarak jau dengan meman&aatkan ubungan arus listrik! /lat ini dapat dikendalikan dari stasiun melalui meja layan setempat atau dikendalikan secara terpusat dalam suatu #aop melalui meja layan terpusat! #engan menggunakan sistem elektrik ini tentunya akan lebi mengemat tenaga dan waktu dalam membalik wesel! Dara bekerjanya wesel iala kereta api berjalan mengikuti rel, seingga jikalau relnya digeser maka kereta api juga mengikutinya! Untuk memindakan rel, digunakan
wesel
yang digerakkan secara manual
ataupun
dengan
pelayanan
dengan
menggunakan motor listrik! 8emilian
wesel
didasarkan
pada
kebutuan
memperliatkan ketidaksediaan laan, kecepatan, biaya pembangunan serta pemeliaraan! Syarat
41
;esel merupakan tempat rawan pada prasarana kereta api, karena sering terjadi kecelakaan dalam bentuk anjlokan, yang biasanya terjadi karena wesel tidak ber&ungsi dengan baik karena keausan pisau wesel, motor penggerak wesel tidak bekerja sempurna ataupun terganjal ole benda asing, di samping itu biasanya ada batas kecepatan untuk melalui wesel yang diabaikan ole masinis! ;esel juga merupakan tempat yang muda untuk disabotase karena dengan menempatkan batu atau benda logam tertentu di antara rel yang bergerak dapat mengakibatkan wesel tidak ber&ungsi! Fle karena itu perlu diawasi secara reguler!
I<.2 Saran
$erdasarkan kesimpulan dan materi yang ada, maka saran yang dapat diperatikan adala : *! 8erlunya diadakan dan dilakukannya perawatan secara berkala teradap wesel guna menjaga
kekuatan dan &ungsi yang optimal dari wesel
ataupun komponen rel kereta api lainnya! +! /da baiknya apabila di mana wesel di tempatkan maka perlu ada kamera pengawas di tempat wesel tersebut dipasang guna memantau kaeaman wesel! >al ini guna mengindari sabotase, kecelakaan akibat tidak ber&ungsinya wesel dan &aktor lainnya! ! erencakan untuk membuat wesel, baan % baan yang endak digunakan arus memperatikan ketentuan dari 8eraturan $aan jalan Rel .ndonesia (8$JR.) atau 8eraturan #inas ?o! *5 D!
42
-! #engan kesadaran dan kesiapan mental kita mari kita menjaga kelengkapan komponen rel jalan kereta api, mengikuti peraturan yang tela ditetapkan, dan tidak melakukan al % al yang dapat menimbulkan kerusakan pada rel kereta api agar tidak menimbulkan kecelakaan kereta api dan lain sebagainya!