Pusat Pendidikan Pelatihan Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Provinsi DKI Jakarta
Tujuan Instruksional Umum Setelah mempelajari materi ini peserta diharapkan mengetahui dan memahami tentang dasar dasar penyelamatan di air. –
Tujuan Instruksional Umum Setelah mempelajari materi ini peserta diharapkan mengetahui dan memahami tentang dasar dasar penyelamatan di air. –
Tujuan Instruksional Khusus Setelah mempelajari materi ini peserta diharapkan mampu : 1. 2. 3. 4. 5.
Menjelaskan pengertian tentang penyelamatan di air. Melakukan tindakan prefentif penyelamatan di air. Melakukan penyelamatan di air dengan menggunakan metode yang benar. Mengoperasikan perahu karet baik secara manual (dayung) maupun menggunakan OBM /mopel. Melakukan penyelamatan menggunakan SCUBA.
PENYELAMATAN DI AIR Pengertian: Adalah suatu usaha atau tindakan pertolongan dengan cara memindahkan korban dari air menuju tempat lain yang aman dengan menggunkan teknik dan peralatan tertentu.
Suatu saat anda sedang berjalan melihat seseorang akan tenggelam !!! Apa yang akan anda lakukan….???
Kemampuan penolong utk memilih dan menentukan kemampuan dan keterampilan yg dimiliki serta metode yg harus dilakukan.
Banyak bahaya di air,pengetahuan diperlukan utk menentukan setiap langkah usaha pertolongan.
Petugas pertolongan di air harus mempunyai keahlian khusus pada semua aspek pertolongan.
Siapkan dan jaga fisik anda karena anda bertanggung jawab dua nyawa sekaligus, diri anda dan korban.
Suatu keadaan ketakutan dan kebingungan yg amat sangat sehingga menghancurkqn kemampuan seseorang utk menolong dirinya sendiri.
Hilangnya tenaga utk bergerak dan mengapung di air.
Penyebabnya adalah pemaksaan kerja otot sehingga otot menjadi kaku.
Aliran air dengan jumlah besar menuju kesuatu tempat utk mencari persamaan permukaan,sifatnya adalah menarik orang/benda yg ada dlm arus tersebut. POHON TUMBANG Akan mengakibatkan derasnya arus sehingga korban / rescuer dapat terjebak. BENDA STATIS Akan mengakibatkan benturan terhadap perahu, rescuer, korban dan peralatan lainnya.
SIKAP SEORANG PENOLONG DI AIR
Pertolongan harus berdasarkan pemahaman yg tepat terhadap situasi yg mengancam (termasuk permasalahan penolong).
Laporan harus tepat,kemungkinan membutuhkan bantuan yg spesifik sesuai dgn kejadian yang berlangsung.
Memahami prosedur kerja kecelakaan di air, kesalahan bertindak akan mendapatkan kritikan dari masyarakat bahkan tuntutan.
Jangan sembarang mengeluarkan pernyataan, semua informasi yg keluar berkaitan dgn kegiatan operasi adalah dari Pimpinan Operasi.
: menjangkau atau meraih.
: melempar alat apung.
: mendekat ke arah korban dengan menggunakan
perahu.
: penolong berenang menuju korban dengan membawa alat apung.
: penolong menarik korban menuju ke darat dengan tidak kontak langsung.
: penolong menarik korban menuju darat dengan kontak langsung
Perpanjang jangkauan dengan benda ringan ( galah,dayung)
Amankan diri dengan menjaga jarak dan berpegangan pada benda yang tidak labil. Tarik korban ke tempat aman dengan teratur dan tidak menghentak. Amankan korban, pastikan sudah berpegangan pada dermaga,pinggiran kolam atau tepian air.
Bicara pada korban untuk menuntun dan menenangkan.
: melempar alat apung.
SL 9-16
: penolong menarik korban menuju ke darat dengan tidak kontak langsung.
SL 9-17
LANGKAH MENGAHADAPI KEADAAN DARURAT
Kenali tanda orang akan tenggelam.
Penilaian terhadap kondisi lingkungan dan menentukan langkah yg dibutuhkan.
Tindakan - Bicara pada korban agar korban merasa tenang. - Lakukan reach dan throw kemudian row. - Pertolongan kontak dengan korban pilihan terakhir.
Tindak lanjut terhadap korban untuk mendapatkan perawatan sesuai dengan yg dialami.
Evaluasi terhadap tindakan yg telah dilakuakan
: Periksa semua alat bantu pertolongan dan letakkan pada tempat yang mudah utk digunakan.
: Tentukan tempat yang paling efesien saat akan melakukan pertolongan.
: Jika korban sudah berada dalam jarak dengar, bicaralah untuk menenangkannya.
; Jarak aman adalah 2 meter dari korban dan sodorkan alat apung.
: Gunakan metode yang sesuai dengan kondisi korban.
: Amankan korban dan berikan bantuan sesuai kebutuhan.
Usaha untuk tetap bertahan atau menyelamatkan diri di air akibat faktor alam
Untuk melakukan self rescue harus mempelajari :
Berapa jauh jarak aman yg akan dituju.
Berapa besar pertolongan akan datang.
Perhatikan arus.
Apakah ada benda apung terdekat (ban dalam,jerigen,kayu, pakaian yang kita pakai,stereo foam dll).
Tentukan pakaian perlu lepas atau tidak.
Apakah mampu berenang menuju daerah aman.
Faktor yang perlu diketahui terhadap korban yang akan tenggelam :
Korban yang akan tenggelam sudah mencapai taraf panik yang hebat. Anggota tubuh penolong bahu,kepala,leher.
yang
akan
dipegang
adalah
Korban yang akan tenggelam tidak akan mau memasukkan mukanya ke air.
Melepaskan diri bukan berarti mengangkat korban ke atas, tetapi mendorong diri kita ke bawah.
Duck away (mendorong korban ke atas)
Leg block (menghalangi dengan kaki)
Arm block (menghalangi dengan tangan)
Elbow lift (mengangkat siku)
Duck Away Mondorong Korban Dengan Dua Tangan
Penolong menghadap penuh ke korban.
Ke dua tangan penolong mendorong bahu korban untuk menghindari dari pelukan korban.
Leg Block (Menghalangi Dengan Kaki)
Penolong menghadap penuh ke korban.
Salah satu kaki penolong diarahkan ke depan untuk mendorong korban.
Tetap jaga jarak dengan korban, sambil tetap amati korban.
Arm Block (Mengahalangi Dengan Tangan)
Penolong menghadap penuh ke korban.
Salah satu tangan penolong diarahkan ke depan untuk mendorong korban.
Tetap jaga jarak, sambil mengamati keadaan korban
tetap
Elbow Lift (Mengangkat Siku)
Korban datangnya penolong.
dari
belakang
Penolong merendah/menyelam sambil ke dua tangan mendorong bahu korban ke arah depan.
Double grasp on one arm 1. Double grasp on arm 2. Front head hold 1. Front head hold 2. Front head hold 3. Rear head hold 1. Rear head hold 2.
Double grasp on one arm 1
Apabila korban memegang tangan penolong, lakukan gerakan membanting / memutar tangan ke arah dalam. Bersamaan dengan mendorong korban dengan kaki.
Double grasp on one arm 2
Apabila Tangan
korban memegang salah satu tangan penolong.
penolong yang dipegang mengepal dan dibantu oleh tangan yang lain untuk memutar ke arah dalam
Front head hold 1
Korban memeluk penolong dari depan. Tangan kiri penolong memegang siku kanan korban dan dorong ke atas. Tangan kanan menarik ke bawah lengan kiri korban.
Front head hold 2 Korban Ke
memeluk penolong dari depan.
dua tangan penolong memegang pinggang korban dan lempar korban ke atas.
dorong
Front head hold 3 Korban
memeluk penolong dari depan.
Tangan
kiri penolong memegang kaki kanan korban dan angkat sambil dilempar.
Tangan
kanan memegang lengan kiri korban dan tarik lengan ke bawah.
/
Rear head hold 1
Korban memeluk penolong dari depan. Tangan kiri penolong memegang ketiak korban kemudian dorong. Tangan kanan penolong memegang siku kiri korban sambil dorong ke atas Rear head hold 2
Korban Ke
memeluk penolong dari belakang.
dua tangan penolong memegang tengkuk korban.
Lempar
korban ke arah depan melalui atas kepala sambil merendah / menyelam.
Pusat Pendidikan Pelatihan Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Provinsi DKI Jakarta
PERAHU KARET (Landing Craft Rubber) UMUM Perahu karet (LCR) merupakan sarana angkutan air yg berfungsi untuk Search and Rescue maupun pemindahan manusia atau material secara terbatas dalam jarak,kapasitas dan medan yg dilalui, dapat digerakkan dengan cara mekanis (mopel) maupun manual (didayung).
BAGIAN – BAGIAN POKOK PERAHU KARET
Bagian Haluan.
Bagian Lambung Kiri dan Kanan.
Bagian Papan Geladak.
Bagian Rongga Pengapung / Lunas.
Bagian Buritan.
Bagian Transoom / Dudukan Mopel
PERAKITAN 1.
Gelar perahu ditempat yang datar dan aman dari benda tajam.
2.
Pasang dan atur papan geladak kemudian kunci dengan penyambung lantai alumunium yg tersedia.
3.
Pompa perahu sesuai dengan ketentuan.
4.
Pasang mopel pada dudukannya.
5.
Pastikan pengunci katup dan semua bagian lain terpasang dengan baik.
6.
Perahu siap untuk digunakan.
PEMOMPAAN Pemompaan dapat menggunakan pompa injak, pompa tangan atau pompa elektrik. Langkah-langkah pemompaan perahu ; 1.
Gelar perahu di atas permukaan yg datar dan aman dari benda tajam.
2.
Buka tutup pompanya.
3.
Pompa seluruh tabung secara merata dgn tekanan 1Psi terlebih dahulu. Jangan memompa penuh satu bagian sedangkan bagian lain masih dlm keadaan kempes, hal ini untuk menghindari kerusakan pada sekat-sekat rongga udara.
katup
dan
masukkan
selang
PEMELIHARAAN DAN PENYIMPANAN
Bersihkan perahu setelah digunakan dengan air bersih.
Keringkan sebelum disimpan.
Berilah powder untuk menjaga karetnya.
Usahakan perahu disimpan dalam keadaan terpompa dan tidak kontak langsung dengan lantai dalam jangka waktu yang lama.
Jauhkan dari benda tajam, minyak dan binatang pengerat.
PELIPATAN 1.
Lipat sisi tabung ke bagian tengah perahu.
2.
Pastikan semua katup dalam keadaan terbuka saat perahu akan digulung.
3.
Lipat perahu serapat mungkin dan ikatlah dengan tali pengunci untuk memudahkan pengangkutan.
4.
Pastikan perahu terhindar dari gesekan terhadap benda tajam atau benda keras selama pengangkutan dengan cara membungkus dengan kantong plastik tebal atau terpal.
Pusat Pendidikan Pelatihan Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Provinsi DKI Jakarta
RUBBER BOAT
PERALATAN SELAM
Untuk mengadaptasikan keadaan tubuh kita pada suatu lingkungan air.
Kita sadari bahwa pengaruh air menimbulkan kebutuhan :
Sebuah rongga udara di depan ke dua mata kita. Suatu bentuk isolasi (pelindung) untuk tubuh. Suatu pertolongan untuk mengatur keterapungan. Sebuah peralatan yang memungkinkan manusia dapat bertahan lama di dalam air
MACAM-MACAM PERALATAN SELAM
Peralatan Dasar
Masker
Snorkel
Fin & Boots
Peralatan SCUBA
Tabung Selam
Regulator
Kompas,jam selam
Sabuk Pemberat
Rompi Apung
Peralatan Tambahan
Tabel Penyelam
Pisau Selam
Sabak Bawah Air
Dive Flag
Senter Selam
BCD
Sarung
Tangan
1. MASKER
berfungsi memberikan suatu rongga udara diantara mata dan air, dapat melihat lebih jelas, melindungi mata dari iritasi.
Syarat – syarat masker : Safety Glass terbuat dari kaca tempered bukan dari plastik yang mudah tergores dan terpasang kokoh pada tempatnya.
Volume Kecil akan memudahkan pada saat equalisasi atau mask clearing.
Medan Penglihatan Luas yaitu dengan kaca yang lebar atau sedekat mungkin dengan mata.
Kantong Hidung diperlukan pada saat equalisasi tekanan yang terjadi pada masker pada saat menyelam.
Lensa Koreksi untuk membantu penyelam yang berkaca mata.
bagi
2. SNORKEL
adalah sebuah pipa untuk membantu bernafas pada saat istirahat di permukaan air .
Fungsi : Untuk bernafas sehingga tidak perlu diangkat.
kepala
Bentuk
J Shaped ini cukup efesien, serta udara lancar mengalir melaluinya tanpa hambatan.
L Shaped ini hampir sama dengan dengan J Shaped, hanya bagian bawahnya tidak melengkung, sehingga udara yang keluar mendapat sedikit hambatan.
Type Countur ini lebih efesien dari J Shaped sebab bagian ujungnya melengkung yang memudahkan pergerakan.
Membantu berenang menuju sasaran dengan tidak menggunakan SCUBA.
Untuk melihat ke dalam air dalam waktu lama.
–
bentuk snorkel :
Fleksible Hose. melengkung terbuat yang fleksibel.
Pipanya dari bahan
3. FINS dan BOOTS
berfungsi untuk menambah efesiensi serta mobilitas kita di dalam air dan juga menambah laju pergerakan dengan usaha seminimal mungkin
Type-type Fins dan Boots :
Full foot style mempunyai ukuran yang serupa dengan sepatu dan enak dipakai jika hanya berkaki telanjang.
Open hill style mempunyai bidang yang lebih luas dan lebih kokoh ddan didisain untuk digunakan dengan boots.
Rocket/jet fins mempunyai lubang di bagian datarnya sehingga mengakibatkan adanya perbedaan tenaga maupun daya laju pada ayunan.
Open tournament fins didisain untuk perlombaan fins swimming,mudah dikenali dengan bentuk yang sangat panjang.
4. ROMPI APUNG
adalah suatu alat yang biasanya dipergunakan pada keadaan darurat terdiri dari dua jenis yaitu Skin Diving dan BC ( Bouyancy Comdensator ) yang digunakan untuk SCUBA Diving.
Namun rompi apung pada diving digunakan untuk :
Netralisasi keterapungan pada setiap kedalaman.
Terapung di permukaan air sambil berenang.
Beristirahat di permukaan air dengan cara mengembangkan secara maksimal.
Menyelamatkan diri sendiri maupun orang lain.
5. PAKAIAN SELAM
berfungsi untuk menjaga tehadap kehilangan panas yang berlebihan, melindungi tubuh terhadap goresan maupun sengatan dan melindungi tubuh dari sinar matahari.
Jenis Pakaian Selam :
Wet Suit : Biasanya dipakai oleh sport diver. Terbuat dari busa neoprene. Tidak kedap air.
Dry Suit : Dilengkapi dengan risliting yang kedap air. Dilengkapi dengan pipa peniup udara. Dibuat menjadi satu antara bagian celana dengan baju.
6.SABUK PEMBERAT
berfungsi untuk menetralisir keadaan penyelam untuk membantu masuk ke dalam air dengan mudah.
Jenis-jenis Sabuk Pemberat :
Weight Belt suatu sabuk pemberat dari nylon atau bahan lainnya yang dapat dipasangkan timah-timah pemberat dan mudah dilepaskan pada keadaan darurat.
Weight Pack suatu pemberat yang langsung di pasangkan pada tabung SCUBA. Pemberat ini tidak digunakan lagi sebab dianggap membahayakan penyelam, jika terjadi keadaan darurat tidak dapat dilepaskan.
SELF CONTAINED UNDER WATER BREATHING APPARATUS [SCUBA]
PENGERTIAN :
Adalah suatu alat pelindung pernafasan yang berdiri sendiri, berisi udara bersih yang dikemas dalam tabung, digunakan di dalam air, yang membuat si pemakai akan tergantung pada udara di dalam tabung untuk jangka jangka waktu tertentu . Komponen Utama : 1. Tabung. 2. Back Pack (harness). 3. Regulator. 4. Octopus.
TABUNG berfungsi untuk menyimpan udara bertekanan.
BACK PACK adalah suatu sistim harness yang melekatkan tabung pada punggung diver.
REGULATOR berfungsi untuk merubah udara bertekanan tinggi dari tabung SCUBA menjadi udara bertekanan sesuai dengan kebutuhan kita, dan hanya memberikan udara yang diperlukan.
OCTOPUS adalah sebuah second stage dengan hose yang lebih panjang yang terpasang pada sebuah regulator, berfungsi untuk pertolongan.
Terdiri dari : Tanda-tanda tabung. Tank Valve. Tank Boots
•
•
•
•
•
•
•
DOT 3AA 2250 12345 PST 6^88 +
Tanda-tanda tabung baja :
= Departement of Transportation. = Menunjukkan jenis logam yang dipakai. = Tekanan udara yang dapat diisikan pada tabung (Psi). = Nomor serial tabung. = Pabrik yang mengeluarkan tabung. = Waktu test hidrostatis. = Khusus untuk tangki baja berarti bisa diisi 10% lebih dari yang diijinkan.
PERAWATAN TABUNG 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Jangan mengisi tabung melebihi tekanan yang diijinkan. Isilah tabung dengan udara yang bersih. Bilas atau cuci setelah digunakan termasuk bootnya. Test hidrostatis setiap 5 tahun sekali. Lindungi tabung terhadap benturan. Jangan sekali-kali memakai tabung sampai habis sama sekali. Pakai boots yang berlubang untuk melindungi tabung Simpanlah tabung dalam keadaan tegak dan bertekanan kirakira 500 psi. Jangan mengecat ulang tabung. Lindungi bagian luar tabung dengan memakai tank protector.
Adalah suatu sistem harness yang melekatkan tabung pada punggung diver.
BENTUK-BENTUK BACK PACK
Harness Pack Bentuk yang paling sederhana terbuat dari sabuk-sabuk. Semi Contour Pack Berbentuk seperti papan agak melengkung terbuat dari plastik dan ada pegangan untuk membawa. Contour Pack Bentuk ini lebih besar lagi yang lengkungan sesuai punggung. Tank Release System Pack ini dilengkapi dengan suatu pembuka yang mudah dilepaskan untuk mengganti tabung.
Type Regulator Single Hose terdiri dari 2 tingkat : - Fist Stage yang dipasang pada tabung SCUBA, udara dikurangi kira-kira 100 psi di atas tekanan sekelilingnya. - Second Stage yang di pasang pada bagian mulut, tekanan udara dikurangi menjadi sebesar tekanan yang dibutuhkan. Double Hose Regulator ini banyak dipakai pada diving komersil dan dalam penyelaman di daerah berair dingin.
1.
2.
Sistim kerja regulator
1.
Open Circuit : sisa udara dibuang keluar sama sekali
2.
Semi Open Circuit : sisa udara dibuang sebagian dan sebagian lagi disirkulasikan.
3.
Closed Circuit : sisa udara disaring lagi dan disirkulasikan kembali.
Octopus regulator adalah sebuah second stage dengan hose lebih panjang yang terpasang pada sebuah regulator, berfungsi sebagai cadangan yang dipakai langsung bila diperlukan.
LATIHAN KETERAMPILAN MENYELAM
Evaluasi kecakapan renang.
Mengosongkan air pada dari masker.
Bernafas melalui snorkel.
Snorkel clearing.
Menggunakan fins.
Mengembangkan dan mengempeskan rompi apung.
Surpace dive dengan kepala terlebih dahulu.
Ascents (muncul)
Menyelam kedalaman 2,5 – 3 meter ( Equalising )
Snorkel diving.
SCUBA diving.
1.
Atur tali masker
2.
Tempatkan masker pada muka.
3.
Tarik tali masker kearah belakang kepala.
4.
Pastikan letak masker melindungi mata dan hidung.
5.
Tes kevakuman masker.
1.
Masker diisi air dari atas kemudian keluarkan melalui bawah masker sambil menghembuskan udara melalui hidung hingga air keluar.
2.
Tekan dengan tangan bagian atas masker sambil menghembuskan udara melalui hudung sehingga air keluar dari bawah masker.
1.
Basahi fins terlebih dahulu.
1.
Berjalan mundur dan waspada belakang.
2.
Masukkan kaki sedalam mungkin pada kantong fins.
2.
Mendekati tepian air sedekat mungkin.
Tarik strap atau tumit pada posisinya.
3.
Bila belum digunakan pegang dan apit menuju tepi air.
4.
Jangan mencoba dengan fins terpasang untuk jalan-jalan di darat.
3.
4.
Jika strap terus menerus mengulur maka kemungkinan akan bisa putus.
PROSEDUR PEMAKAIAN SCUBA
1.
Pemeriksaan visual
2.
Perakitan
3.
Tes tekanan tinggi
4.
Penggendongan