KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat limpahan rahmat dan hidayahnya, kami dapat dapa t menyelesaikan makalah yang diberikan oleh Ir. Siti Nurlina, M.T. selaku dosen mata kuliah Jembatan. Terimakasih kami uapkan kepada Ir. Siti Nurlina, M.T. yang telah memberikan tugas makalah ini sehingga kami dapat menambah pengetahuan, !a!asan, serta pemahaman kami dalam mengenal peraturan"peraturan untuk merenanakan jembatan konstruksi baja, khususnya peraturan dari terjemahan #$S% &Vo &Voorschriften orschriften voor het Ontwerpen van Stalen Bruggen). Adapun tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Ir. Siti Nurlina, M.T. %anyak kendala yang kami alami dalam menyusun makalah ini. Namun, itu semua tidak menyurutkan niat kami dalam menyelesaikan makalah ini. 'ami telah berupaya berupaya menyempurnaka menyempurnakan n makalah makalah ini, namun seperti seperti kata pepatah, (Taka da gading yang tak retak), maka kami sangat mengharapkan masukan, kritik dan saran yang membangun dari dosen yang bersangkutan, teman"teman dan orang lain yang rela atau sudi meluangkan !aktunya untuk menyimak isi dari makalah ini. Sekali lagi, kami uapkn terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kami sehingga makalah ini dapat terselesaikan. *an kami sangat berharap bah!a makalah ini dapat berman+aat bagi semua.
Malang, September -/
Penyusun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang *i dalam membangun sebuah konstruksi yang berkaitan di bidang ketekniksipilan,
seorang konsultan membutuhkan pedoman"pedoman ataupun buku panduan dalam merenanakan dan meranang konstruksi yang akan dibangun. Seperti ketika akan merenanakan jembatan baja, maka diperlukan panduan"panduan tentang peraturan"peraturan perenanaan. %anyak peraturan perenanaan, seperti salah satunya adalah #$S% 01/ &Voorschriften voor het Ontwerpen van Stalen Bruggen) yang merupakan peraturan terjemahan bahasa %elanda. *alam rangka melengkapi peraturan dalam bidang konstruksi yang berlaku di Indonesia khususnya Peraturan 'onstruksi %aja, maka oleh lembaga penyelidikan masalah bangunan dalam rangka pelaksanaan proyek penyusunan
sistem"
sistem, norma"norma dan standard"standard teknik pembangunan gedung"gedung dan perumahan telah mengusahakan penterjemahan #$S% sebagai bahan pembiaraan 2 diskusi untuk penyusunan konsep Peraturan 'onstruksi %aja di Indonesia. 1.2 Rumusan Masalah . Apa saja jenis beban di dalam #$S% 01/ 3 . %agaimana ara perhitungan beban pada #$S% 01/ 3 1. Tu!uan "an Maksu" Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah jembatan. Maksud dari pembuatan makalah ini adalah untuk melatih mahasis!a dalam mempresentasikan materi di depan kelas, mampu memahami materi tentang peraturan konstruksi jembatan baja.
BAB II PEMBAHA#AN 2.1 $en%s&$en%s Pem'e'anan 2.1.1 Pem'e'anan (ert%kal A. Berat #en"%r%
4mumnya berat sendiri dapat dianggap sebagai pembebanan terbagi rata. Apabila berat per meter suatu +gelagar sangat tidak beraturan maka ketidakteraturan itu harus diperhitungkan. Perh%tungan 'erat sen"%r% *alam perhitungan berat sendiri, berlaku berat jenis untuk bahan 5 " %aja !alst, tempa, tuang
6, 78 ton2m/
" %esi tuang
6,8 ton2m/
" %eton tulang
,8 ton2m/
" %eton pengisi
, ton2m/
" As+alt beton panas
,",1 ton2m/
" As+alt beton dingin
,7", ton2m/
" As+alt Tuang
,",/8 ton2m/
" 'erikil &kering9
7--kg2m/
" Pasir &kering9
7--kg2m/
B. Muatan 'ergerak Pen!elasan Umum
Sebagai muatan bergerak dipakai suatu muatan +ikti+ yang terdiri dari beban" beban terpusat bersamaan atau tidak dengan suatu pembebanan terbagi rata yang dapat memenuhi seluruh bentang jembatan. Pembebanan terbagi rata itu tidak menjadi putus ditempat dimana beban"beban terpusat bekerja. :atatan 5 Muatan bergerak &+ikti+9 tersebut diambil sedemikian rupa hingga seara bersamaan menimbulkan akibat pembebanan yang paling sedikit sama beratnya seperti yang ditimbulkan oleh pembebanan lalu lintas yang sebenarnya terjadi. Pem'e'anan )a"a !em'atan&!em'atan kereta a)%
. 4ntuk jalan kereta api utama, pembebanan kereta api harus diambil akibat pembebanan di ba!ah ini yang paling berbahaya5
a. Suatu pembebanan terbagi rata sebesar 7 ton per meter lari bersamaan dengan pasangan beban terpusat. Masing masing pasangan beban terpusat itu terdiri dari / as dengan tekanan as sebesar 8 ton dan jarak antara as 8- m. Jarak antara tengah" tengah kedua pasangan beban terpusat paling sedikit adalah 6-- m
b. pasangan beban terpusat, masing"masing terdiri dari /as dengan tekanan as sebesar 8 ton dan jarak antara as 8- m tanpapembebanan terbagi rata. Jarak antara tengah"tengah kedua pasangan beban terpusat paling sedikit adalah 18- m dan paling besar adalah 0-- m.
.
satu beban terpusat dengan tekanan as seberat 6 ton tanpa pembebanan terbagi
rata
.
4ntuk jalan kereta api lokal haruslah diteliti terlebih dahulu pembebanan yang paling berat dan kerapnya pembebanan seperti itu yang terjadi. Semuanya ini dipakai sebagai dasar dari perhitungan"perhitungan.
Pem'e'anan $alur $alan Kak% "ar% $em'atan Kereta A)% . Pembebanan untuk bagian"bagian jalur jalan kaki jembatan kereta api adalah --
kg2m jika tidak terbuka untuk umum. 4ntuk perhitungan gelagar induk pembebanan jalur jalan kaki ukup diambil hanya -- kg2m. . Pembebanan jalur jalan kaki jembatan kereta api yang terbuka untuk umum dapat dilihat pada pasal -. :atatan5 Pembebanan tersebut harus dikalikan dengan koe+isien yang rumusnya sama dengan rumus untuk koe+isien : pada jembatan lalu lintas biasa.
Pem'ag%an !em'atan untuk lalu l%ntas '%asa. Jembatan"jembatan untuk lalu lintas biasa tergantung dari beratnya lalu lintas,
dapat digolongkan dalam pembagian sbb5 'lase 1-5 Jembatan"jembatan pada jalan raya utama dimana tidak ada kemungkinan untuk mengalihkan arus lalu lintas. 'lase ;85 Jembatan"jembatan pada jalan raya utama dimana ada kemungkinan untuk mengalihkan suatu kendaraan yang sangat berat, yang jarang ada, melalui suatu jalan dengan jembatan"jembatan yang dibangun menurut klase 1-. 'lase /-5 Jembatan"jembatan yang tidak diperuntukkan kendaraan"kendaraan yang sangat berat. Pem'e'anan Lanta% Ken"araan. . 4ntuk perhitungan, lantai kendaraan dianggap seolah"olah terbagi dalam jalur"
jalur seperti pembagian dari jalan yang disambungnya. Apabila pembagian itu tidak jelas &misalnya5 jembatan"jembatan dalam kota9 maka ditetapkan lebar jalur sebesar /,- m dan lebar lantai kendaraan merupakan kelipatannya. . Muatan yang dipakai dalam perhitungan terdiri dari muatan terbagi rata seluas lantai kendaraan bersama dengan &hanya9 satu pasangan beban terpusat &selanjutnya disebut kendaraan9 per tiap jalur lalu lintas sepanjang jembatan. /. Muatan untuk tiap jalur lalu lintas dari masing"masing klase lalu lintas dapat dilihat pada table . ;. Apabila ada kemungkinan bah!a lebih dari satu jalur lalu lintas yang dapat dibebani oleh kendaraan, maka untuk jembatan itu ukup bila diperhitungkan hanya dengan m&maksimum9 dua kendaraanbersama dengan muatan terbagi rata. *alam hal ini akibat kombinasi pembebanan tersebut ukup bila diperhitungkan 7-<"nya saja. 8. 4ntuk tiap bagian jembatan harus dipakai kombinasi pembebanan yang paling membahayakan. :atatan5 4ntuk gelagar memanjang dan lantai pada umumnya pembebanan oleh satu kendaraan bersama dengan muatan terbagi rata adalah menentukan. 4ntuk gelagar melintang dan gelagar induk pembebanan oleh dua kendaraan bersama dengan muatan terbagi rata adalah yang menetukan.
Tabel
Klasse 60
Klasse 45
Klasse 30
Muatan Tekanan as terbagi rata 400 kg/m2 3x20 ton dengan maksimum 1,2 ton per meter jalur lalu lintas 300 kg/m 3x15 ton dengan maksimum 0, ton per meter jalur lalu lintas 200 kg/m2 3x10 ton dengan maksimum 0,6 ton per meter jaur lalu lintas
gambar Terbagi atas 4 roda
4
4 roda 5
4 roda
6
Pem'e'anan !alur !alan kak% "an !alur se)e"a untuk $em'atan lalu l%ntas '%asa "an !em'atan kereta a)% *ang ter'uka untuk +rang, )em'e'anan "ar% s-ham)kanten 'erm tengah "an se!en%sn*a. . 4ntuk perhitungan gelagar induk, besarnya muatan jalur jalan kaki, sepeda yang
dipakai adalah sbb5 'lase 1'lase ;8 'lase /Jembatan untuk jalan kaki dan sepeda Jembatan kereta api yang terbuka untuk orang . 4ntuk perhitungan bagian =bagian jembatan, besarnya
;--kg2m /--kg2m --kg2m ;--kg2m --kg2m pembebanan akibat dari
shampkanten, berm tengah dan sejenisnya, harus diperhitungkan terhadap suatu beban terpusat sebesar tekanan roda kendaraan seperti yang diatur pada pasal 0.
/. %agian"bagian dari jalur jalan kaki dan sepeda harus diperhitungkan terhadap beban sebesar ;--kg2m Pem'e'anan !em'atan&!em'atan tram "an untuk lalu l%ntas -am)uran. . 4ntuk jalan kereta api keperluan industry, tram dan sejenisnya haruslah untuk tiap hal diteliti seara tersendiri pembebanan yang paling berat dan kerapnya pembebanan seperti itu yang terjadi. Semuanya ini dipakai sebagai dasar dari perhitungan"perhitungan. . Apabila pada lantai kendaraan suatu jembatan untuk lalu lintas biasa terdapat juga jalan kereta api ataupun tram, maka haruslah diperhitungkan adanya kemungkinan bah!a jalur jalan kereta api maupun tram itu dapat dibebani juga oleh kendaraan dan muatan lalu lintas biasa. /. *alam hal terdapat satu ataupun lebih jalan kereta api ataupun tram pada jembatan untuk lalu lintas biasa, maka dalam memperhitungkan +ator reduksi seperti yang dimaksudkan pada pasal 0";, baik kereta api maupun tram tidak booleh dianggap sebagai kendaraan. Akibat pembebanan dari kereta api ataupun dari tram tidak boleh diredueer.
Ke"u"ukann muatan "% arah meman!ang !em'atan. . 4ntuk perhitungan suatu bagian jembatan kedudukan dari muatan beban terpusat
bersama dengan muatan terbagi rata haruslha yang paling membahayakan bagian itu. . Jika suatu garis pengaruh menunjukkan adanya daerah positi+ dan negati>e, maka untuk jembatan lalu lintas biasa, kedudukan muatan lalu lintas boleh diambil hanya pada daerah positi+ ataupun hanya pada daerah negati>e saja. /. 4ntuk jembatan kereta api, pada daerah dimana muatan bergerak diputuskan harus diperhitungkan suatu muatan sebesar ton2m apabila susunan muatan menurut pasal 1" adalah yang menentukan. Ke"u"ukan Muatan "%arah mel%ntang !em'atan. . 4ntuk suatu bagian jembatan yang ditinjau, kedudukan muatan diarah melintang
harus dipasang sedemikian rupa sehingga akibatnya paling membahaykan bagian itu. *alam hal ini, sumbu memanjang kendaraan tetap doiambil dengan sumbu jembatan.
. 4ntuk perhitungan gelagar induk, kedudukan muatan harus juga dipasang yang paling membahayakan. ?etak kendaraan boleh diambil tetap ditengah"tengah jalur lalu lintas. /. Pada jembaatan"jembatan dengan jalur"jalur yang khusus diperuntukkan hanya untuk jalan kaki dan sepeda dan dipasang disebelah luar, kiri dan kanan, maka untuk
perhitungan
gelagar
induk,
tidak
perlu
memperhatikan
adanya
kemungkinan bah!a jalur yang satu dibebani, sedangkan yang lainnya tidak. Pembebanan sepihak seperti itu, baru diperhatikan bila ternyata mengakibatkan yang besar pada perhitungan gelagar induk. :atatan 5 dalam hal dipakai leibih dari dua gelagar induk dan garis pengaruh menunjukkan adanya daerah positi+ dan negati>e, maka harus diambil kedudukan muatan lalu lintas hanya pada salah satu daerah saja dengan perkeualian seperti yang dimaksudkan pada pasal /"/.
K+e/%s%en ke!ut "an )em'e'anan
. Pembebanan bergerak untuk jembatan"jembatan kereta api, trem, dan lalu lintas biasa harus dikalikan dengan suatu koe+isien kejut . 4ntuk jembatan lalu lintas biasa, keuali harus dikalikan dengan suatu koe+isien kejut, muatan bergerak jembatan harus juga dikalikan dengan suatu koe+isien pembebanan /. Pembebanan bergerak tidak usah dikalikan dengan koe+isien kejut, tetapi harus dikalikan dengan koe+isien pembebanan saja apabila dipakai untuk menghitung5 a.Papan"papan lantai kendaraan b.Tegangan tekan siar di ba!ah plat landasan . Pijler dan landhoo+d bila massanya besar tetapi untuk perhitungan konstruksi penumpu yang ringan,misalnya jukken dari baja, pembebanan bergerak harus dikalikan dengan koe+isien kejut. 2.1.2
Pem'e'anan H+r%0+ntal Pem'e'anan ang%n . Semua permukaan yang terkena angin harus diperhitungkan pembebanan
hori@ontal sebesar 8- kg2m yang arahnya tegak lurus pada sumbu jembatan.
:atatan 5 konstruksi ringan yang oleh angina dapat menunjukkan gejala"gejla dinamis hendaknya dihindarkan. . Sebagai permukaan yang terkena angina, harus dihitung luas suatu jalur setinggi lantai kendaraan dan lalu lintas berikut proyeksi dari bagian gelagar :ontoh 5 B ?uas dari jalur B proyeksi dari bagian induk pertama B proyeksi dari bagian induk kedua / B proyeksi dari bagian induk ketiga ; B proyeksi dari bagian induk keempat total B C C &2/9 C &2/9 / C &2/9/; /. Tinggi jalur lalu lintas untuk jembatan kereta api adalah /,8 m dihitung dari atas batang rel. untuk jembatan lalu lintas biasa, tinggi itu adalah ,8 m dihitung dari permukaan lantai kendaraan dan boleh dianggap menerus sepanjang jembatan. ;. *isamping itu harus juga diperhitungkan suatu gaya angin diarah memanjang jembatan yang bekerja bersamaan dengan gaya angina yang sama besarnya diarah melintang jembatan. %esarnya angina itu adalah 8-< dari gaya angin total yang bekerja tegak lurus pada sumbu jembatan dan dihitung menurut pasal 6" dan 6". 8. %atang"batang dinding dari ikatan angina harus diperhitungkan gaya lintang yang paling berbahaya diantara5 a. Daya lintang akibat pembebanan angina. b. Suatu gaya lintang semu besar < dari jumlah gaya"gaya terbesar batang tepi ikatan angina yang ditinjau akibat pembebanan >ertial dari jembatan. &apabila ikatan angina itu memanjang lebih dari dua gelagar induk, maka besarnya gaya lintang yang semu itu haruslah < dari jumlah semua gaya" gaya batang tepi9 . Daya lintang yang timbul akibat pembebanan"pembebanan lain pada jembatan. Pem'e'anan san"aran %esarnya pembebanan hori@ontal pada batang atas sandaran jembatan adalah5 " 4ntuk jembatan yang terbuka bagi orang adalah -- kg2m " 4ntuk jembatan yang tidak terbuka bagi orang adalah 8- kg2m Ga*a lem)ar t%kungan Pada jembatan jembatan kereta api di tikungan, gaya lempar tikungan harus diperhitungkan. Daya itu dianggap bekerja pada titik tangkap meter dari batang
atas rail. 4ntuk tikungan dengan jari"jari sama ataupun lebih keil dari --meter, besarnya gaya adalah 8< dari pembebanan jari"jari yang lebih besar dari --- meter adalah5 1000 r
× 15
Ga*a ga*a rem . 4ntuk jembatan = jembatan kereta api lalu lintas tunggal, besarnya gaya =
gaya rem dihitung dengan rumus5 EB1C-,0? untuk ? F /- m EB7C-,8? untuk ? G- m *imana ? adalah panjang jembatan dan r adalah gaya rem dalam ton . 4ntuk jembatan = jembatan lalu lintas ampuran tram dan lalulintas biasa, yang diperitungkan adalah5 'lasse 1- ton 'lasse ;8 8 ton 'lasse /- ton Jembatan tram - ton Titik tangkap gaya rem itu adalah titik tengah jalur pembebanan yang paling bebahaya untuk bagian konsruksi yang ditinjau Ga*a geser )erletakan . %esarya gaya yang menahan bergerakknya perletakan perletakan adalah5 a. 4ntuk perlekan rol /-< dari tekanan perletakan b. 4ntuk perletakan geser 5 -< dari tekanan perletakan . 4ntuk gelagar diatas lebih dari tumpuan, besarnya gaya hori@ontal yang dipikul oleh perletakan tetap adalah jumlah gaya"gaya geser dari semua perletakan bergerak yang diakibatkan oleh pembebanan berat sendiri dan muatan yang bergerak pada bentang yang terbesar sisebeah perletakan tetap. 4ntuk tumpuan = tumpuan yang elastis boleh diperhitungkan gaya =gaya yang lebih keil, gaya = gaya geser hanya dipakai pada perhitungan perletakan, pijler dan kepala perletakan Pem'e'anan h+r%0+ntal )a"a )erletakan %esarnya gaya harus diperhitungkan sebagai akibat berat sendiri jembatan, suhu, angin dan muatan bergerak yang paling berbahaya5 a. b.
Daya rem maksimal menurut pasal -H Daya geser maksimum menurut pasal
. Daya rem dan gaya geser seara bersamaan d. Pembebanan maksimum akibat angin e. 'ombinasi antara d dan a atau b atau *alam hal dua yang dipakai, maka tegangan yang dijinkan boleh dipertinggi dengan 8< Tum'ukan "an %katan tum'ukan Pada jembatan kereta api antara kedua gelagar memanjang dari tiap jalur kereta api harus dipasang suatu ikatan tumbukan. Ikatan itu harus mampu memikul pembebanan yang paling berat a. b. . d. e.
Suatu gaya tumnbukan sebesar 1 ton Daya lintang akibat gaya lemapr tikungan dikali dengan koe+isien kejut Daya lintang akibat angin 'ombinasi pembebanan a dan 'ombinasi pembebanan b dan Pada pembebanan d dan e tegangan yang diijinkan boleh dipertinggi dengan 8< Ga*a ga*a h+r%0+ntal )a"a 'ag%an 'ag%an !em'atan lalu l%ntas '%asa
4ntuk bagian = bagian jembatan yang karena letaknya ataupun kurangnya pengamanan dapat terlanggar oleh kendaraan dan jika rusak dapat berbahaya pada keamanan jembatan, harus diperhitungkan terhadap suatu gaya yang paling berbahaya antara lain5 a. Daya hori@ontal sebesar -- ton yang bekerja , m diatas lantai kendaraan dan sejajar dengan sumbu jembatan b. Suatu gaya hori@ontal sebesar 8- ton yang bekerja , m diatas lantai kendaraan dan tegak lurus terhadap sumbu jembatan 4ntuk pembebanan ini bersama dengan pembebannyan >ertikal sebagai tegangan yang diijinkan oleh diambil tegangan leleh. :atatan5 shampstrook merupakan suatu ontoh pengaanan. Tinggi 8 = m dengan sisi tepi 8- m dari bagian yang dilindungi keuali itu shampstrook harus dipasng - m dimuka bagian tersebut
2.2 +nt+h Perh%tungan
BAB III PENUTUP .1 Kes%m)ulan Pembebanan pada #$S% tahun 01/ yaitu terdiri dari beban >ertial dan
hori@ontal. %eban >ertial terdiri dari berat sendiri, muatan gerak dan pembebanan salju.
Sementara itu, Pembebanan ori@ontal terdiri dari pembebanan angin, pembebanan sandaran, gaya lempar tikungan, gaya"gaya rem.
DA3TAR PU#TAKA
Peraturan = peraturan untuk merenanakan jembatan konstruksi baja Terjemahan dari Voorschriften voor het Ontwerpen van Stalen Bruggen $S% 01/9 %andung 5 07-. Penerbit5 ayasan ?embaga Penyelidikan Masalah %angunan.