BAB I PENDAHULUAN Vaskul skulit itis is adal adalah ah reak reaksi si kuta kutane neus us maupu aupun n sist sistem emik ik,, yang yang seca secara ra mikroskopi mikroskopik k digambarkan digambarkan sebagai infiltrasi infiltrasi sel-sel inflamatorik inflamatorik pada dinding dinding pembuluh darah, dengan derajat deraj at nekrosis sel endotel dan dinding pembuluh darah yang bervariasi. Ukuran pembuluh darah yang terkena bervariasi, mulai dari arteri besar (giant cell arteritis) sampai kapiler dermis dan venula (lekocy- toclastic vasculitis).1, Vaskulit skulitis is dapat dapat mengen mengenai ai semua semua umur umur dengan dengan perban perbandin dingan gan jenis jenis kelamin kelamin penderita penderita pria dan !anita sama banyaknya. banyaknya. "ejala vaskulitis vaskulitis tergantung tergantung dari pembuluh primer yang terkena. #ada pembuluh darah kecil, manifestasinya sering kali berupa palpable purpura, atau urtikaria, pustula, vesikel, petekie, atau lesi seperti eritema multiforme. #ada pembuluh darah ukuran sedang, manifestasi klinisn klinisnya ya bisa bisa berupa berupa ulkus, ulkus, nodul nodul subkut subkutan, an, livedo livedo reticul reticularis aris,, dan nekros nekrosis is digital. $al terpenting dalam mengevaluasi pasien vaskulitis adalah mengenali gejala dan tanda adanya penyakit sistemik. %,&,' $ampir semua pembuluh darah di kulit dapat terserang vaskulitis paling banyak mengenai venula dan disebut vaskulitis kutaneus. Vaskulitis Vaskulitis kutaneus mempun mempunya yaii gambar gambaran an histop histopatol atologi ogi dengan dengan ciri khas khas infiltr infiltrasi asi neutro neutrofil fil pada pada pembuluh darah, nekrosis fibrinoid, yang dikenal sebagai leukocytoclastic vasculitis (*V). #ada *V, dapat ditemukan juga ekstravasasi eritrosit, debris granulositi granulositik k (leukositok (leukositoklas), las), inflamasi inflamasi granuloma granuloma atau limfositik, limfositik, dan deposisi deposisi imunoreaktan pada dinding pembuluh darah. &,' #rinsip #rinsip pengobatan pengobatan hipersensitiv hipersensitivitas itas vaskulitis vaskulitis adalah menghindar menghindarii factor pencetus timbulnya gejala. #emberian steroid dalam dosis terbagi dapat dimulai bila menemukan vaskulitis, karena efek anti-inflamasi s teroid dapat segera terlihat lebi lebih h cepa cepatt diba diband ndin ing g pemb pember erian ian sikl siklof ofos ospa pami mid. d. #emb #emberi erian an colch colchici icine ne dan dan antibiotik, dan antihistamin dapat diberikan bila ada indikasi. ',+
1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 DEFINISI
Vaskulitis disebut juga necrotizing angiitis adalah peradangan dan nekrosis sebagian pembuluh darah. erusakan pembuluh darah disebabkan proses imunologik dan atau inflamasi 1. #embuluh darah kulit sering terkena secara signifikan pada berbagai penyakit. ika mengalami peradangan dan rusak , pembuluh superfisial dapat bocor dan memungkinkan sel darah merah (dan konstituen darah lainnya) keluar menuju dermis di sekitarnya, suatu situasi yang dinamai vaskulitis kulit. #enamaan ini sering ditambahi pelengkap misalnya alergik/, leukositoklastik/, pembuluh darah kecil/, atau nekrotikans/, tetapi sebutan-sebutan pelengkap ini tidak terlalu bermanfaat bagi sebagian besar dokter di layanan primer yang biasanya pertama kali menghadapi vaskulitis kulit ini . 2.2 EPIDEMIOLOGI
0entang jenis kelamin jumlah penderita pria dan !anita sama banyaknya dan dapat mengenai semua umur %.
2.3 KLASIFIKASI
lasifikasi vaskulitis didasarkan pada beberapa kriteria, di antaranya adalah ukuran pembuluh darah yang terkena, manifestasi klinis, gambaran histopatologi, dan penyebab. 0ermasuk dalam golongan pembuluh darah besar adalah aorta serta arteri dan vena ukuran besar golongan pembuluh darah sedang adalah arteri dan vena dengan ukuran sedang dan kecil golongan pembuluh darah kecil adalah arteriola, venula, dan kapiler %, &. lasifikasi vaskulitis yang paling bermanfaat untuk aplikasi klinis adalah klasifikasi berdasarkan etiologi, yang dapat digunakan untuk membedakan penyebab primer (idiopatik) dan sekunder (ada penyakit lain yang mendasarinya). ira-kira '2 kasus vaskulitis tidak diketahui penyebabnya (idiopatik),
2
sementara penyebab yang diketahui di antaranya adalah infeksi (1'- 2), inflamasi (1'-2), obat-obatan (1- 1'2), dan keganasan (3'2). & 0abel 1. 4indrom Vaskulitis
0abel . lasifikasi Vaskulitis& Konsensus Konferensi !"#e$ Hi$$ %"$"& Pen"&""n '"s(u$i)is Sis)e&i( '"s(u$i)is #e&*u$u! %"r"! *es"r+ 5rteritis sel giant 5rteritis granulomatosa pada aorta dan cabang (temporal) utama dengan predileksi cabang ekstrakranial arteri carotis serta sering pada arteri temporal. Biasanya penyakit ini diderita oleh pasien di atas 50 tahun dan sering dihubungkan dengan polymyalgia rematik .6 5rteritis 0akayasu 7nflamasi granulomatosa pada aorta dan cabangnya. 8iasanya diderita oleh pasien kurang dari ' tahun. '"s(u$i)is #e&*u$u! %"r"! se%"n,+ #oliarteritis nodosa 7nflamasi dan nekrosis arteri kecil maupun sedang tanpa glumerulonefritis ataupn vaskulitis di arteriole, kapiler maupun vena. a!asaki disease 5rteritis pada arteri kecil, sedang maupun besar yang berhubungan dengan sindrom nodus limfatikus mukokutaneus, termasuk juga arteri coronaria, aorta maupun vena. 8iasanya terjadi pada anak-anak.
3
'"s(u$i)is #e&*u$u! %"r"! (e-i$+ "ranulomatosa 9egener : 7nflamasi granulomatosa traktus respiratorius yang berhubungan dengan vaskulitis nekrosis pada pembuluh darah kecil maupun sedang. "lumerulonefritis necroti;ing adalah yang paling umum 4indrom *hurg-4traus: 7nflamasi granulomatosa dan eosinofilia pada traktus respiratorius disertai vaskulitis nekrosis pada pembuluh darah kecil dan sedag yang berhubungan dengan eosinofilia dan asma
ssential Vaskulitis dengan deposit imun cryoglobulin pada cryoglobulinemic pembuluh darah kecil. vasculitis 5ngiitis 5ngiitis leukositoclastik tanpa vaskulitis sistemik leukositoklastikkutaneus atau glumerulonefritis
0abel %. >tiologi $ipersensitivitas Vaskulitis& K$"sifi("si Hi#ersensi)ii)"s '"s(u$i)is
4
•
8erhubungan dengan infeksi Virus $epatitis 8
ymphoproliferative disease
Virus $epatitis *
anker ginjal
4treptococcus hemolitik grup 5
•
8erhubungan dengan autoimun
4taphylococcus aureus
4>
?heumatoid arthritis
dll •
8erhubungan dengan neoplasma
•
•
8erhubungan dengan obat
8erhubungan dengan disproteinemia *ryoglobulinemia
4ulfonamides
#araproteinemia
#enicillin
$ypergammaglobulinemia
4erum
elainan kongenital
dll
7diopatik
2./ PATOFISIOLOGI DAN PATOGENESIS
4ecara umum, sebagian besar sindrom vasculitis diasumsikan dimediasi setidaknya sebagian oleh mekanisme immunopathogenikyang terjadi dalam respon terhadap rangsangan antigentertentu. eadaan imunologi yang dapat menerangkan timbulnya aktivasi imunologi ditentukan oleh beberapa keadaan, yaitu jumlah antigen, kemampuan tubuh mengenai antigen, kemampuan respon imun untuk mengeliminasi antigen dan route (target organ) yang dirusak. 8eberapa mediator yang dapat terlibat dalam vaskulitis, misalnya 7nterleukin (sitokin) yaitu suatu molekul yang dihasilkan oleh sel yang teraktivasi oleh respon imun yang dapat berpengaruh terhadap mekanisme imunologi selanjutnya. 7nterleukin yang berperan pada vaskulitis ialah @ 7-1, 7-, 7-+, 7-&, 0=A alfa, dan 7nterferon gamma.
5
sekitar pembuluh darah selama fase akut. #ada stadium subakut atau kronik, sel mononukleus predominan, pada subkelompok tertentu
dijumpai sebukan
eosinophil. >ritrosit sering mengalami ekstravasasi dari pembuluh yang terkena, menyebabkan timbulnya palpable purpura. >ndapan kompleks imun umumnya dianggap sebagai mekanisme imunopatogenik vaskulitis jenis ini, namun bukti formal tentang hal ini belum dipastikan untuk semua subkelompok. Vaskulitis hipersensitivitas dapat dipecah secara empiris menjadi dua kelompok besar bergantung
pada
jenis
antigen
putative
yang
berperan
pada
reaksi
hipersensitivitas. #ada antigen pertama, antigen bersifat asing bagi penjamu, misalnya obat, mikroba, atau protein asing. #ada kategori dua, antigen diperkirakan bersifat endogen bagi penjamu, contoh adalah antigen tumor, keganasan limfoid.%,& 0abel &.
•
atau komponen jaringan lainnya 4itotoksisitas seluler dependen-antibodi terhadap jaringan pembuluh darah imfosit 0 sitotoksik terhadap komponen pembuluh darah #embentukan granuloma di dinding pembuluh darah atau dekat dengan
•
pembuluh darah >kspresi molekul adhesi untuk leukosit pada sel endotel yang diinduksi oleh
• •
sitokin (interleukin-1, 0=A- α)
0anda utama vaskulitis hipersensitivitas adalah perdominasi kelainan kulit. esi kulit mungkin muncul sebagai lesi khas, yaitu palpable purpura, istilah yang menggambarkan petechiae yang dapat diraba, terlihat merah terang, dengan makula yang berbatas tegas, papul di tengah, titik serperti perdarahan (petechiae
6
karena kelainan koagulasi atau trombositopenia dengan macula yang tidak dapat teraba) dapat ditemukan urtikaria, edema dan bula. esi purpura tidak pucat (dengan glass slide). esi mula-mula ber!arna kemerahan, kemudan berubah menjadi ungu bahkan kehitaman di bagian tengah. #ada kasus inflamasi yang berat, papul purpura dapat berubah menjadi lepuhan yang disertai darah, yang dapat menyebabkan nekrosis atau bahkan ulkus. okasi lesi dapat scattered, diskret, confluent. 9alaupun lesi kulit pada kenyataannya mendominasi, system organ lain juga dapat terkena dengan derajat bervariasi. "ejala dan tanda sistemik, yaitu demam, malese, myalgia, nyeri pada perut, dan anoreksia. esi kulit mungkin terasa gatal atau bahkan nyeri, disertai rasa tersengat atau terbakar. esi umumnya timbul di ekstremitas ba!ah, tumit atau di daerah sacrum pada pasien tirah baring akibat efek hidrostatik pada venula pascakapiler dan lengan, ststis dapat memperburuk dan menyebabkan endapan. esi tertentu dapat disertai oleh edema, dan sering timbul hiperpigmentasi di lesi yang berulang atau kronik. 1,,,&
5
8 "ambar 1. "ambaran khas purpura
5."ambaran khas 5lergik utaneus adalah Cpalpable purpuraD terutama pada ekstremitas ba!ah. 8. #ada keadaan vaskulitis yang lebih berat.
7
"ambar .
2. PEMEIKSAAN PENUNJANG •
• • •
• •
#emeriksaan hematologi @ untuk menyingkirkan diagnostic banding thrombocytopenic purpura aju endap darah umumnya mengingkat #emeriksaan darah rutin 4erologi @ komplemen serum dapat berkurang atau normal tergantung penyakit penyerta. Urinalisis @ dapat ditemukan sel darah merah dan albumin dalam urin. $istopatologi @dapat terlihat deposisi material eosinofilik (fibrinoid) pada dinding postkapiler venules di atas dermis, perivenular dan infiltrat akibat inflamasi intramural terutama neutrofil. >kstravasasi sel darah merah dan neutrofil berfragmen (nuclear dust). =ekrosis dinding pembuluh darah. #ada teknik immunofluorescent dapat terlihat intramural *% dan deposisi
•
immunoglobulin. 0es alergi
$istologi ulit normal
$istopatologi pada 5lergi Vaskulitis
8
"ambar %. $istologi kulit
2. DIAGNOSIS %"n DIAGNOSIS BANDING
Biagnosis vaskulitis hipersensitivitas ditegakkan dengan membuktikan adanya vaskulitis pada biopsi dan gejala klinis yang terlihat. arna kelainan kulit sering ditemukan, biasanya dapat diperoleh bahan biopsi. #ada biopsi akan terlihat suatu endapan (deposit) kompleks imun dengan suatu aktivasi komplemen. &,',+
0abel '. riteria Biagnosis $ipersensitivitas Vaskulitis riteria Biagnostik $ipersensitivitas Vaskulitis (Bitemukan % dari ' riteria) riteria Befinisi Usia saat a!itan penyakit E 1+ tahun #engobatan saat a!itan penyakit #engobatan yang didapat yang mungkin menjadi factor persipitasi 0idak berhubungan
#urpura palpable
dengan
trombositopenia ?uam makulopapular "ambaran biopsi arteriol dan venul
5danya
gambaran
granulosit
pada
perivascular dan ekstra vaskular
Di",nos" B"n%in, 4 1. T!ro&*o-5)o#eni- #ur#ur" 0hrombocytopenic purpura adalah kelainan darah yang menyebabkan
gumpalan darah terbentuk dalam pembuluh darah kecil di seluruh tubuh, dan menyebabkan platelet yang rendah (trombositopenia).
"ambar &. 0hrombocytopenic purpura
9
2. DI 6Disse&in")e% In)r""s-u$"r o",u$")ion7 Bisseminated 7ntravascular *oagulation (B7*) adalah suatu keadaan
dimana bekuan-bekuan darah kecil tersebar diseluruh aliran darah, menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah kecil dan berkurangnya factor pembekuan yang diperlukan untuk mengendalikan pendarahan. B7* dikarakteristikkan oleh akselerasi proses koagulasi di mana trombosis dan hemoragi terjadi secara simultan.
"ambar '. Bisseminated 7ntravascular *oagulation
3. Pi,&en)e% #ur#ur" 6"#i$$"ri)is7 *apillaritis ditandai dengan kebocoran sel darah merah dari pembuluh
darah superfisial
yang menghasilkan
pinpoint
seperti
perdarahan
(petechiae). *apillaritis sering ditemukan pada pasien yang bekerja atau sering berdiri sepanjang hari. ?eaksi hipersensitivitas kulit, salisilat dan obat anti- inflammatory drugs (=457Bs) adalah penyebeb paling sering dikaitkan dengan capillaritis , meskipun penyebab yang tepat belum diketahui.1,%
"ambar +. *apillaritis
5lergi utaneus Vaskulitis >tiologi@ 7nfeksi, induksi obat,
0rombositopeni #urpura >tiologi@ i%io#")i( ,infeks i virus,
B7* >tiologi@ infeksi, keganasan,
10
*apillaritis >tiologi@ idiopatik, reaksi obat-
keganasan,
intoksikasi
luka bakar,
autoimun,seb
obat,autoimun
reaksi
agai tanda penyakit lain
"ambaran linis @ -
-
makula
gigitan
patch
merah,
ular,
kecoklatanFk
#"$#"$e
bergerombol,
penyakit
emerahan
#ur#ur"
menyerupai
hepar
disertai
berbentuk
rash, timbul
multiple,
purpura tanpa
disertai papaul,
"ambaran klinis@
bintik,
sebab,
jaundice,
biasanya
perdarahan
purpura,
pada kaki
hidung dan gusi. =yeri,
bullae
tapi dapat
hemoragik
pula
, akral
diseluruh
sianotik,
bagian
terutama di
nekrosis
tubuh, tidak
eks.ba!ah. Bapat
pada
ada gajala
ekstremita
khas
vesikel, ulkus, nekrosis
-
-
bintik-
petechiae,
pustule,
-
"ambaran klinis@
8intik bintik
"ambaran linis @ -
hemolitik,
obatan
kelelahan, sulit berkonsntrasi
disertai rasa
s ba!ah,
gatal,terbakar
gangrene,
, demam,
hematom,
malese, arthralgia,
-
myalgia
thrombosis eluhan sistemik
11
5lgoritma pendekatan diagnosis pada pasien dengan dugaan vaskulitis
2.8 TATALAKSANA Non9F"r&"(o$o,i4 • • • •
7stirahat
F"r&"(o$o,i 4
#rinsip pengobatan hipersensitivitas vaskulitis adalah menghindari factor pencetus timbulnya gejala. #emberian steroid dalam dosis terbagi dapat dimulai bila menemukan vaskulitis, karena efek anti-inflamasi s teroid dapat segera terlihat lebih cepat dibanding pemberian siklofospamid. Bosis prednisone dimulai 1mgFkg88Fhari, dapat diberikan tiap +-G jam. Bosis permulaan diberikan antara H1 hari dan setelah itu dapat diberikan pagi hari sampai minggu berikutnya. #emberian ini umumnya disebut sebagai dosis induksi. 4etelah dosis induksi, permberian steroid diturunkan secara bertahap dosis + mg diberikan secara selang sehari untuk !aktu 1- bulan berikutnya. 4etelah itu dosis diturunkan
12
secara perlahan sampai dosis pemeliharaan yang bergantung pada gambaran klinis. #emberian colchicine dan antibiotik, dan antihistamin dapat diberikan bila ada indikasi. 0ujuan mengevaluasi pasien dengan kutaneus vaskulitis adalah untuk mengidentifikasi penyebab timbulnya proses hipersensitivitas. >valuasi dimulai dari ri!ayat penyakit dahulu pasien dan pemeriksaan fisik, diikuti beberapa pemeriksaan untuk menyingkirkan diagnose banding. 1,%,&
2.: POGNOSIS
#rognosis bergantung pada kausanya. 8ila karena induksi obat setelah obat dihentikan kelainan kulit akan cenderung menyembuh jadi prognosisnya baik. Bemikian pula jika karena infeksi prognosisnya baik setelah infeksinya diobati. ,',+
BAB III
13
KESIMPULAN Vaskulitis bisa mengenai pembuluh darah besar sampai pembuluh darah kecil (seperti kapiler dan venula). Vaskulitis dapat terjadi akibat penyakit kronis dan dapat dipresi- pitasi oleh infeksi atau obat-obatan. =amun, sebagian besar kasus bersifat idiopatik. "ambaran klinisnya bervariasi sesuai dengan pembuluh darah yang terkena. Bi samping pemeriksaan histopatologis, pemeriksaan laboratoris perlu dilakukan untuk membantu menegakkan diagnosis, selain anamnesis dan pemeriksaan fisik. 4ecara histopatologis, diagnosis vaskulitis ditegakkan apabila terdapat sekurang- kurangnya satu kriteria mayor (adanya #<= dan nuclear dust pada dinding pembuluh darah, atau nekrosis sel endotel dan deposit fibrin pada dinding pembuluh darah) ditambah dua atau lebih kriteria minor (edema sel endotel, perdarahan kontinu pada pembuluh darah, trombosis, nekrosis epidermal, vesikel epidermalFsubepidermal, dan infiltrasi campuranI termasuk sel mononukelar dan eosinofilIpada tunika adventisia). 0ipe vaskulitis harus diketahui, dan diberikan terapi yang tepat.8ila penyebabnya diketahui, seperti penyakit kronis, infeksi, atau obat-obatan, penyebabnya harus segera ditangani sebagaimana mestinya. Jrgan dalam yang terkena juga harus diterapi dengan tepat dan adekuat.
DAFTA PUSTAKA
14
1. =ovianto, endi. 8udianti, !indy keumala. 1'. Vaskulitis dalam 7lmu #enyakit ulit dan elamin edisi V77. akarta @ Aakultas edokteran Universitas 7ndonesia . "raham 8ro!n, ?obin. 1. Bermatologi Basar untuk #raktik linik. akarta @ >*" %. Bjuanda, 5di. 1. Vaskulitis dalam 7lmu #enyakit ulit dan elamin edisi V. akarta @ Aakultas edokteran Universitas 7ndonesia &. $amijoyo, aniyati. 1. 4indrom Vaskulitis dalam 8uku 5jar 7lmu #enyakit Balam ilid 777 edisi V. akarta @ 7nterna #ublishing. '. 4iregar, ?.4. &. 5tlas 8er!arna 4ari #ati #enyakit ulit. akarta @ >"* +. 0he 5merican ournal of
LAPOAN KASUS 4eorang pasien perempuan, bernama >lvi 4yahrina, umur 1G tahun, suku
15
a!a, agama 7slam, datang ke poliklinik ?4U#< pada tanggal 1M september 1' dengan keluhan utama bercak kemerahan disertai rasa gatal pada kedua tungkai sejak 1 bulan ini. 5!alnya muncul bintik merah kecil yang timbul di daerah tungkai ba!ah kanan sebelah dalam disertai rasa gatal yang dialami os & hari yang lalu, lama kelamaan bintik kemerahan tersebut bertambah banyak dan ukurannya lebih besar dari a!al, ri!ayat gigi berlubang dijumpai, ri!ayat alergi makanan tidak dijumpai, ri!ayat pemakaian obat tidak dijumpai. arena keluhan semakin bertambah os memutuskan untuk datang berobat ke poliklinik kulit dan kelamin ?4U#<. Bari anamnesa, ri!ayat penyakit keluarga tidak ada, ri!ayat penyakit terdahulu tidak ada, ri!ayat pemakaian obat tidak ada, ri!ayat alergi makanan dan obat tidak dijumpai. Bari pemeriksaan fisik, dijumpai keadaan umum baik dan status gi;i baik. #ada pemeriksaan dermatologis, dijumpai berupa makula erite ma, purpura. okasi pada regio cruris posterior deNtra et sinistra. 8erdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik pada pasien ini, maka diagnosa banding pada pasien ini dalah vaskulitis, purpura urtikaria, dermatitis medikamentosa. Biagnosa sementara vaskulitis. #enatalaksanaan pada pasien ini secara umum adalah menghindari garukan di tempat yang gatal dan menghindari pajanan antigen. #enatalaksanaan secara khusus pada pasien ini diberikan terapi topikal yaitu desoNimethason cream N sehari, dan sistemiknya diberikan prednison tab & mg N sehari, eritromisin tab ' mg % N sehari, cetiri;ine tab 1 mg N sehari. #rognosa pada pasien ini adalah baik, apabila menghindari dan mencegah faktor predisposisi dan mendapat terapi yang tepat.
16
DISKUSI Biagnosa vaskulitis pada pasien ini ditegakkan berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan fisik. Bimana pada anamnesa dijumpai keluhan utama bercak kemerahan disertai rasa gatal pada kedua tungkai dialami os O& hari ini. 5!alnya muncul bintik merah kecil yang timbul di daerah tungkai ba!ah kanan sebelah dalam disertai rasa gatal yang dialami os & hari yang lalu, lama kelamaan bintik kemerahan tersebut bertambah banyak dan ukurannya lebih besar dari a!al, ri!ayat ggi berlubang dijumpai, ri!ayat alergi makanan tidak dijumpai, ri!ayat pemakaian obat tidak dijumpai. arena keluhan semakin bertambah os memutuskan untuk datang berobat ke poliklinik kulit dan kelamin ?4U#< $al ini sesuai dengan kepustakaan bah!a gejala klinis kelainan kulit berupa makula eritema dan purpura dengan predileksi terutama pada bagian ekstremitas. Biagnosa banding pada pasien ini adalah vaskulitis, purpura urtikaria, dan dermatitis medikamentosa. $al ini sesuai dengan kepustakaan bah!a diagnosis banding dari vaskulitis adalah purpura urtikaria dan dermatitis medikamentosa. #enatalaksanaan secara umum pada pasien ini dalah menghindari garukan di tempat yang gatal dan menghindari pajanan antigen. #enatalaksanaan secara khusus pada pasien ini diberikan terapi topikal yaitu desoNimethason cream N sehari, dan sistemiknya diberikan prednison tab & mg N sehari, eritromisin tab ' mg % N sehari, cetiri;ine tab 1 mg N sehari. 8erdasarkan kepustakaan, penatalaksanaan vaskulitis secara umum adalah
antigen.
#engobatan
secra
khusus
secara
topikal
diberikan
desoNimethason cream N sehari, dan sistemiknya diberikan prednison tab & mg N sehari, eritromisin tab ' mg % N sehari, cetiri;ine tab 1 mg N sehari. #rognosa pada pasien ini adalah baik, apabila menghindari dan mencegah faktor predisposisi dan mendapat terapi yang tepat.
17