4aisal &amal Rau( 0520637 Variabel Va riabel Costing dan Absorption Costing (Full Costing) Ada dua pendekatan yang digunakan digunakan untuk menentukan menentukan harga pokok produk dengan dengan tujuan untuk melakukan penilaian persediaan dan penentuan harga pokok penjualan. Pendekatan itu adalah absorption costing dan variable costing. ABSORPTIO !A "ARIAB# "ARIAB#$ $ %OSTI& Absorption costing membebankan biaya tetap dan biaya variabel ke produk'biay produk'biaya a tersebut digabungkan dengan cara tertentu sehingga menyulitkan para manajer membedak memb edakanny annya. a. "a "ariab riable le costi costing ng mem(o mem(okuska kuskan n pada peri perilaku laku biay biaya. a. )eun )eunggu ggulanny lannya a adalah ba*a pendekatan variable costing sesuai dengan pendekatan kontriusi den konsep biaya. Absorption %osting %osting Absorption %osting memperlakuk memperlakukan an semua biaya produksi sebagai harga pokok tanpa memperha memp erhatiak tiakan an apak apakah ah biay biaya a terse tersebu bu vari variabel abel atau tetap. +eto +etode de ini dise disebut but juga (ull costing. "ariable %osting !engan menggunakan variable costing, hanya biaya produksi yang berubah'ubah dengan outp ou tput ut ya yang ng di dipe perl rlak akuk ukan an se seba baga gaii ha harg rga a po poko kok. k. Pa Pada da um umum umny nya a te terd rdir irii da dari ri ba baha han n langsung, tenaga kerja langsung dan overhead pabrik. +etode ini sering juga disebut direct costing atau marginal costing. Perhitungan biaya per unit Absorption %osting %osting Biaya Produksi
Biaya Periodik
"ariable "a riable %osting
Bahan #angsung Bahan langsung Tenaga )erja #angsung Tenaga kerja langsung Overhead pabrik variabel Overhead pabrik vaiabel Overhead pabrik tetap Beban penjualan dan Overhead pabrik tetap administrasi Beban penjualan dan administrasi
P$RBA!I&A #APORA #ABA R-&I ABSORPTIO !A "ARIAB#$ %OSTI& . !engan !engan mengguna menggunakan kan absorptio absorption n costing, costing, jika ada peningkata peningkatan n persediaan persediaan maka maka beberapa biaya produksi tetap dalam periode berjalan tidak akan tampak dalam laporan keuangan sebagai bagian dalam /PP. 0. !engan !engan menggunak menggunakan an variable variable costing, costing, seluruh seluruh biaya tetap dalam dalam biaya overhead overhead pabrik tetap diperlakukan sebagai beban pada periode berjalan. 1. Persedia Persediaan an akhir dalam dalam metode variable variable costing costing lebih rendah rendah dibanding dibandingkan kan dengan dengan metode absorption costing. Alasannya adalah bah*a dengan menggunakan variable costing, hanya biaya produksi variabel yang dibebankan ke unit yang diproduksi dan oleh karenanya dimasukkan dalam persediaan. 2. +etode absrption costing tidak tidak membuat membuat pembedaan pembedaan antara biaya biaya variabel variabel dan biaya biaya tetap. Oleh arenanya metode ini tidak cocok untuk perhitungan biaya'volume'laba yang sangat penting untk perencanaa perencanaan n dan pengendali pengendalian. an. 3. Pend Pendek ekat atan an va vari riab able le co cost stin ing g un untu tuk k me mene nent ntuk ukan an bi biay aya a pe perr un unit it pr prdu duks ksii se sela lara ras s dengan deng an pend pendekat ekatan an kontr kontribus ibusii kare karena na kedu kedua a kons konsep ep terse tersebut but did didasar asarkan kan pada klasi(ikasi biaya berdasarkan perilakuny perilakunya. a.
Pada dasarnya perbedaan antara kedua metode ini terletak pdaa *aktu 8timing9. "ariable costing menentukan bah*a biaya overhead tetap harus dibebankan segera sedangkan absobtion costing menyatakan bah*a biaya overhead pabrik tetap harus dibebankan dan dikurangan dari pendapatan untuk setiap unit yang terjual.
P$RBA!I&A !ATA P$!APATA /ubungan antara produksi !ampak dan penjualan persediaan Produksi : penjualan
Produksi ; penjualan
Produksi < penjualan
terhadap /ubungan antara laba dengan metode absorbtion dan variable costing
Tidak ada persediaan
perubahan #aba bersih absorbtion costing ; la bersih variable costing Persediaan meningkat #aba bersih absorbtion costing : laba bersih variable costing Persediaan menurun
#aba bersih absorbtion costing : laba bersih variable costing
!A+PA) P$R-BA/A PRO!-)SI T$R/A!AP #ABA B$RSI/ Pada "ariable %osting, laba bersih tidak terpengaruh oleh perubahan produksi. Sebaliknya, laba bersih terpengaruh oleh perubahan produksi apabila perusahaan menggunakan metode absorption costing. +$+Il#I/ +$TO!$ %OSTI& -ntuk memilih metode costing, beberapa (aktor yang perlu dipertimbangkan oleh manajer adalah sebagai berikut = Analisis Biaya'"olume'#aba dan Absorption %osting Absorption costing digunakan secara luas baik untuk laporan internal maupun eksternal. Beberapa perusahaan menggunkan pendekatan absorption costing karena pendekatan tersebut (okus terhadap (ull costing unit produksi. )elemahan dari metode ini adalah ketidakmampuannya menghubungkan dengan analisis biaya'volume'laba. Pembuatan )eputusan +asalah pokok absorption costing adalah bah*a biaya overhead pabrik tetap tampak seperti bervariael dengan unit yang terjual padalah sesungguhnya tidak. )esalahan persepsi bah*a biaya produksi per unit dengan absorption costing dapat mengakibatkan muncunya masalah manajerial, termasuk keputusan penentuan harga dan keputusan untuk menghentikan produksi produk tertentu yang sesuggunya meguntungkan. #aporan $ksternal dan Pajak Penghasilan Sering dianggap bah*a absorption costing diguunakan untuk laporan eksternal di -SA. Perusahaan yang menggunakan variable costing untuk pelaporan eksternal menghadapi rsiko bah*a auditornya mungkin akan menyatakan laporan tersebut tidak disusun sesuai dengan prinsip Akuntansi berlaku umum. +eskipun begitu manajer tetap dapat menggunakan variable costing untuk kepentingan internal. Tidak ada masalah akuntansi yang dihadapai dengan penggunaan kedua metode tersebut' variable costing untuk keperluan internal dan absorption costing untuk keperluan eksternal. )eunggulan "ariable %osting dan Pendekatan )ontribusi )euntungan "ariable %osting dapat diringkas sebagai berikut =
. !ata yang akan digunakan untuk melakukan analisis biaya'volume'laba dapat diambil langsung dari laporan laba rugi yang disusun dengan (ormat kontribusi. !ata' data tersebut tidak tersedia apabila laporan laba rugi disusun dengan pendekatan konvensional. 0. !engan menggunakan variable costing, laba periodik tidak dipengaruhi oleh tingkat persediaan. !engan asumsi hal'hal lain tetap 8harga jual, biaya, bauran penjualanm dan sebagainya9 laba akan searah dengan penjualan apabila menggunakan variable costing. 1. +anajer selalu mengasumsikan bah*a biaya produksi per unit adalah biaya variabel. /al ini akan menjadi masalah dalam pendekatan absorption costing, karena biaya produksi per unit adalah kombinasi biaya variabel dan biaya tetap. !engan menggunakan variable costing, biaya produksi per unit tidak mengandung biaya tetap. 2. !ampak biaya tetap terhadap laba lebih ditekankan dalam variable costing, dan pendekatan kontibusi. >umlah total biaya tetap dinyatakan secara eksplisit dalam laporan laba'rugi. !engan menggunakan absorption costing, biaya tetap dicampur dengan biaya tetap dan dialokasikan ke harga pkook penjualan dan persediaan. 3. !ata variable costing memudahkan estimasi tingkat pro(itabilitas produk, konsumen dan segmen bisnis yang lain. !enagn absorption costing, pro(itabilitas tampak samar'samar karena alokasi biaya tetap yang arbitrer. 6. "ariable costing berkaitan dengan metode pengendalian biaya seperti biaya standart dan anggaran (leksibel. ?. #aba bersih berdasarkan variable costing lebih dekat dengan aliran kas bersih dibandingkan dengan laba bersih berdasarkan absorption costing. /al ini akan sangat penting untuk perusahaan yang mengalami masalah aliran kas. Selain karena tradisi, absorption costing masih dipakai karena telah meberikan gambaran pandangan biaya dan pendapatan di mata akuntan dan manajer. Absorption costing memiliki argumen bah*a seluruh biaya produksi harus dibebankan ke produk untuk menaningkan secara tepat biaya produksi dengan pendapatan yang diperoleh dari unit yang terjual. Biaya tetap seperti penyusutan, pajak, asuransi, gaji supervisor, dan sebagainya bersi(at esenial terhadap biaya produksi dan diperlakukan sebagai biaya variabel. "arabel costing berpendapat bah*a biaya produksi tetap bukanlah biaya dari unit produksi tertentu. Biaya tersebut terjadi untuk mencapai kapasitas untuk membuat produk selama periode tertentu dan tetap akan terjadi meskipun tidak ada aktivitas produksi. Oleh karena itu para penganjur variable costing berpendapat bah*a biaya produksi tetap bukanlah bagian dari biaya produksi unit tertentu dan prinsip matching menyatakan bah*a biaya produksi tetap harus dibebankan pada periode berjalan. Pada tingkat tertentu, absorbtion costing diterima sebagai metde yang digunakan untuk menyiapkan laporan eksternal yang di*ajibkan dan laporan pajak penghasilan. !engan alasan biaya dan kemungkinan kebingungan untuk membuat sistem costing ganda, kebanyakn perusahaan menggunakan absorption costing untuk laporan eksternal dan internal. %ara rekonsiliasi metode Absorption %osting ke "ariabel %osting Rekonsiliasi laba'rugi variabel costing terhadap laba'rugi (ull costing Penyajian #aporan #aba'Rugi Perbedaan di dalam penyajian laporan laba'rugi antara metode (ull costing dengan variable costing dapat ditinjau dari segi=
@ Penggolongan biaya dalam laporan laba'rugi Pada metode (ull costing, biaya digolongkan menjadi dua, yaitu= Biaya produksi, meliputi BBB 8ra* material cost9, BT)#8direct labor cost9 dan BOP tetap 8(ied 4O/9 maupun BOP variabel 8variable 4O/9. Biaya non produksi atau biaya periode 8period cost9, meliputi semua biaya yang tidak termasuk dalam harga pokok produk sehingga harus dibebankan langsung ke laporan laba'rugi periode terjadinya. @ Pada metode variable costing, biaya digolongkan menjadi= Biaya variabel 8variable costs9, meliputi semua biaya yang jumlah totalnya berubah secara proporsioanal sesuai dengan perubahan volume kegiatan. Biaya ini dikelompokkan ke dalam= Biaya variabel produksi, yaitu BBB, BT)# dan BOP variabel. Biaya variabel non produksi, yaitu biaya pemasaran variabel 8variable o( marketing epense9, biaya adminstrasi dan umum variabel 8variable o( general administative epense9, biaya (inansial variabel 8variable o( (inancial epense9.